BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia,
Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa, puisi, maupun drama. Yang termasuk dalam karya sastra prosa adalah komik, cerpen, dan novel. Khususnya novel, novel Jepang banyak lahir dari imajinasi dan kreativitas dari sastrawan-sastrawan Jepang, bahkan novel tersebut sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Novel adalah karya fiksi yang panjang yang mengandung rangkaian cerita mengenai kehidupan seseorang dengan orang lain disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam menganalisis novel dapat dilakukan dengan berbagai metode atau pendekatan kritik sastra, salah satu diantaranya adalah pendekatan pragmatik. Dalam kesempatan ini penulis mencoba membahas suatu bentuk karya sastra prosa yaitu novel yang berjudul “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari Edisi 1” karya Sohachi Yamaoka dilihat dari sudut pandang pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik, pendidikan, moral, agama maupun tujuan yang lainnya. Dalam praktiknya pendekatan ini cenderung menilai karya sastra menurut keberhasilan pengarang dalam mencapai tujuan tertentu bagi pembacanya (Pradopo, 1994 : 59). Seperti halnya dijelaskan Horatius
Universitas Sumatera Utara
dalam Ars Poetica-nya, bahwa tolak ukur sastra ialah utile “bermanfaat” dan dulce “nikmat” (Suwardi, 2008 : 116). Selain itu, ia pun sekaligus mengungkapkan pendekatan sastra yang menitikberatkan pada peran pembaca. Dengan indikator pembaca dan karya sastra, tujuan pendekatan pragmatik memberi manfaat terhadap pembaca. Pendekatan pragmatik secara keseluruhan berfungsi untuk menopang teori resepsi, yaitu sebagai pengolahan teks, cara-cara pemberian makna terhadap karya sastra sehingga dapat memberikan respons yang memungkinkan pemahaman hakikat karya sastra tanpa batas. Novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka ini adalah salah satu novel yang menunjukkan kepada pembaca mengenai sejarah dan perkembangan perpolitikan di Jepang yang dimulai dari era Nobunaga. Sohachi Yamaoka mengangkat suatu cerita berdasarkan tujuan yang akan disampaikan kepada pembaca. Mempelajari sastra mau tidak mau harus mengetahui apa tujuan sastra bagi para penikmatnya. Dengan mengetahui tujuan yang ada, paling tidak pembaca mampu memberikan kesan bahwa sastra diciptakan berguna untuk kemaslahatan manusia. Novel ini mengajarkan kepada kita untuk tidak selalu menganggap seseorang yang berpakaian aneh adalah orang yang bodoh dan tidak bisa menjadi seorang pemimpin. Kebanyakan setiap orang selalu menilai seseorang itu hanya dari penampilan luarnya saja lalu menyimpulkan bahwa semua orang yang berpenampilan aneh adalah orang yang jahat dan tidak pantas untuk dijadikan sebagai seorang pemimpin. Dari novel ini pengarang juga mengajarkan kepada pembaca bahwa kita sebagai manusia yang ingin berguna bagi orang lain, maka kita harus memiliki
Universitas Sumatera Utara
sifat percaya diri, cerdas, bertanggung jawab, menepati janji, keberanian, mempunyai keahlian, tidak pendendam, bisa menjadi motivator untuk orang lain, mempunyai sifat kasih sayang, memiliki kesetiaan sebagai seorang pemimpin, mampu menciptakan sebuah gagasan untuk kemajuan sistem pemerintahan, mampu menciptakan sebuah siasat atau taktik untuk menghadapi sebuah kemenangan demi mencapai kemaslahatan manusia. Selain itu juga kita akan mendapatkan pengetahuan tentang kesetiaan seorang penasehat yang rela melakukan seppuku atau aksi bunuh diri karena merasa tidak bisa mendidik tuannya dengan baik. Sifat-sifat dan informasi tetang budaya tersebut dapat tercermin melalui tokoh cerita dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I”. Hal inilah yang menjadi fokus telaahan dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka dengan dilihat dari segi pragmatik. Dengan alasan tersebut, maka penulis ingin membahas cerita novel ini dari sudut pandang pendekatan pragmatik yang diberi judul : ANALISIS PRAGMATIK
TERHADAP
NOVEL
ODA
NOBUNAGA
SANG
PENAKLUK DARI OWARI EDISI I KARYA SOHACHI YAMAOKA.
1.2
Perumusan Masalah Novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi
Yamaoka ini merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan Oda Nobunaga dalam menyatukan Jepang di bawah ambisinya yang banyak menyampaikan nilai-nilai positif seperti nilai-nilai pendidikan, yaitu batasan
Universitas Sumatera Utara
segala sesuatu yang mendidik, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupan yang diperoleh melalui proses pendidikan, selain itu juga banyak menggambarkan latar belakang sejarah dan perpolitikan Jepang di masa Nobunaga mulai dari sistem pemerintahan serta sistem kekuasaannya yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat bagi pembaca. Nilai nilai yang terkandung dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka terbagi atas tiga yakni, nilai yang memberikan pendidikan moral, nilai yang memberikan pendidikan sosial, nilai yang memberikan pendidikan budaya. Nilai-nilai yang memberikan pendidikan moral bagi pembaca antara lain percaya diri, kecerdasan, bertanggung jawab, menepati janji, keberanian, mempunyai keahlian, tidak memiliki sifat pendendam. Yang memberikan nilai pendidikan sosial bagi pembaca antara lain mempunyai keahlian, menjadi pemimpin yang setia, mempunyai sifat kasih sayang dan mempunyai taktik atau siasat dalam mewujudkan perdamaian. Nilai yang memberikan nilai budaya antara lain adalah kesetiaan seorang penasehat yang rela melakukan seppuku atau aksi bunuh diri karena merasa tidak bisa mendidik tuannya dengan baik. ketiga nilai tersebut sengaja diungkapkan oleh pengarang, Sohachi Yamaoka dengan tujuan agar pembaca dapat meneladani perilaku tokoh utama seperti jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh Oda Nobunaga dan watak Oda Nobunaga yang memilki kecerdasan luar biasa dalam menyatukan Jepang dan menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Sehingga dapat dijadikan sebagai cerminan bagi penulis maupun pembaca dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
Universitas Sumatera Utara
kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hal diatas, maka penulis merumuskan permasalahannya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Nilai-nilai pragmatik apa saja yang terkandung dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I”? 2. Bagaimanakah nilai pragmatik yang diungkapkan oleh Sohachi Yamaoka melalui cerita novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” ?
2.3
Ruang Lingkup Pembahasan Dalam setiap penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar
pembahasan tidak terlalu melebar sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami pokok permasalahan yang dibahas. Pada penelitian ini penulis akan menganalisis cerita novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka melalui tokoh Oda Nobunaga dilihat dari segi pragmatik. Dan pembahasannya lebih difokuskan pada penjelasan nilai-nilai pragmatik yang terkandung dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka. Nilai-nilai pragmatik tersebut adalah nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial dan nilai pendidikan budaya. Dalam menganalisis cerita pada novel ini, penulis melakukannya dengan cara mengambil beberapa cuplikan teks pada cerita novel yang diprediksi mengandung nilai-nilai pragmatik di atas yang bermanfaat bagi pembaca. Nilainilai tersebut dapat ditunjukkan melalui tokoh cerita baik melalui deskriptif pikiran maupun perilaku tokoh. Analisis cuplikan tersebut dapat menjadi suatu hal
Universitas Sumatera Utara
yang positif bagi pembaca yaitu melalui tokoh Oda Nobunaga tentang gambaran watak yang terdapat pada novel tersebut. Untuk mendukung penganalisisan tersebut, penulis juga menjelaskan tentang definisi novel, studi pragmatik dan semiotik dalam sastra, resensi novel serta sekilas menjelaskan tentang biografi pengarang Sohachi Yamaoka, zaman sengoku dan zaman azuchi momoyama.
1.4
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1
Tinjauan Pustaka Sastra lahir oleh dorongan manusia untuk mengungkapkan diri, tentang
masalah manusia, kemanusiaan, dan semesta (Semi, 1993 : 1), sastra merupakan pengungkapan masalah hidup, filsafat dan ilmu jiwa. Sastra juga dapat dikatakan sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam segi kehidupannya, sehingga sastrawan mampu mengungkapkan ide-ide, imajinasi, teori atau sistem berfikir tentang kehidupan manusia. Selain sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi. Sastra juga sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan emosional. Sastra yang lahir dari sastrawan diharapkan dapat memberikan kepuasan estetik dan intelektual bagi pembaca. Karya sastra adalah hasil kegiatan kreatif yang berkaitan dengan imajinasi, intuisi, abstraksi kehidupan (Suwondo, 2003 : 5). Hasil dari karya sastra adalah puisi, prosa, dan drama. Genre dari puisi adalah berupa sajak, pantun, dan syair. Sedangkan genre dari prosa adalah novel, cerpen dan roman. (Suroto, 1989 : 1-31). Salah satu jenis dari karya sastra tersebut adalah novel.
Universitas Sumatera Utara
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsurunsur intrinsik (Paulus Tukam, S.Pd). Novel juga merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. (id.wikipedia.org). novel merupakan salah satu produk-produk sastra yang memegang peranan penting dalam menyentuh perasaan, keharusan pembaca dan mempengaruhi pikiran pembaca seperti memberikan pandangan untuk menyikapi hidup secara artistik imajinatif. Seperti yang kita dapat ketika membaca novel Jepang yang berjudul “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” karya Sohachi Yamaoka. Dalam menganalisis karya sastra berdasarkan teori, ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan melalui pendekatan sastra. Menurut Abrams dalam Siswanto (2008 : 79) dalam melakukan penelitian sastra ada empat pendekatan yang dapat diterapkan dalam kajian sastra, yaitu: 1. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra disebut pendekatan objektif (objective criticism) 2. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada penulis disebut pendekatan ekspresif (expressive criticism). 3. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada kajian terhadap alam semesta atau alam disebut pendekatan mimetik (mimetic criticism). 4. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada pembaca disebut pendekatan
pragmatik
(pragmatic
criticism).
Pendekatan
ini
merupakan salah satu pendekatan yang penulis gunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini. Pendekatan pragmatik juga lazim digunakan oleh para peneliti ketika ingin mengetahui nilai suatu karya sastra yang dapat berguna bagi pembacanya.
1.4.2
Kerangka Teori Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik yang
dikemukakan oleh Pradopo sebagai landasan teori dalam menganalisis novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1”. Menurut Pradopo, dkk (2001 : 85 ), pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan moral, pendidikan, agama dan tujuan lainnya. Semakin banyak nilai moral ataupun nilai-nilai positif lainnya yang terdapat dalam karya sastra dan berguna bagi pembacanya, maka akan semakin tinggi nilai dari karya sastra tersebut. Melalui pendekatan pragmatik dapat dipahami bahwa karya sastra (novel) adalah media yang cukup efektif untuk menyampaikan tujuan-tujuan tertentu pengarang kepada pembaca. Dan untuk menyampaikan tujuan-tujuan tersebut dapat tergambar melalui deskriptif pikiran maupun tokoh. Dalam novel ini, penulis menganalisis novel dengan cara mengambil beberapa cuplikan teks dalam novel yang diprediksi mengandung nilai-nilai yang bermanfaat bagi pembaca. Kemudian cuplikan teks tersebut dideskripsikan berdasarkan fakta dan menggunakan resepsi sastra. Resepsi sastra sendiri adalah kajian yang mempelajari bagaimana pembaca memberikan makna terhadap karya
Universitas Sumatera Utara
sastra yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadapnya baik tanggapan pasif maupun aktif (Junus, 1985 : 29). Dalam pendekatan pragmatik, karya sastra dianggap sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu dan fungsi kepada pembacanya. Tujuan dan nilainilai yang akan disampaikan kepada pembaca ini bertujuan untuk memberikan nilai pendidikan yaitu nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial dan nilai pendidikan budaya. Dalam penelitian ini, karya sastra yang dimaksud adalah novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” Sebagai objek penelitian. Melalui pendekatan tersebut, penulis dapat menginterpretasikan nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” yang diprediksi berguna bagi pembaca. Untuk mengetahui indeksikal adanya nilai-nilai pragmatik yang terdapat pada novel tersebut dan mengetahui penokohannya yang dapat bermanfaat bagi pembacanya. Maka penulis menggunakan pendekatan semiotik. Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda dan lambang-lambang. Sistem lambang-lambang dan proses-proses perlambangan (luxemburg, 1984 : 44). Perlunya menggunakan teori semiotik karena karya sastra juga merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda, makna tanda dan konvensi tanda tersebut, maka struktur karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal. Tanda-tanda yang dimaksud dapat berupa bahasa, tulisan, warna, bendera, pakaian, karya seni, gerakan anggota badan dan lain sebagainya. Melalui pendekatan inilah penulis mencoba menginterpretasikan setiap tanda yang menunjukkan nilai-nilai pragmatik baik nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial maupun nilai
Universitas Sumatera Utara
pendidikan budaya agar dapat diketahui bagaimana penokohan Oda Nobunaga yang dapat menjadi acuan positif bagi pembaca.
1.5
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1
Tujuan Penelitian Alasan-alasan yang telah dijelaskan dalam latar belakang merupakan
faktor utama dilakukannya penelitian ini. Maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui nilai pragmatik apa saja yang diungkapkan oleh Sohachi Yamaoka dalam novel Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” . 2. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pragmatik seperti nilai pendidikan moral maupun nilai pendidikan sosial dan nilai pendidikan budaya yang terdapat dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” Karya Sohachi Yamaoka yang bermanfaat bagi masyarakat dan pembacanya.
2.5.2
Manfaat Penelitian Dalam melakukan penelitian, penelitian tersebut haruslah mampu
memberikan manfaat bagi diri peneliti sendiri, masyarakat pembaca maupun untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan mengenai nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” Yang dapat berguna bagi pembaca.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menambah
pengetahuan bagi pembaca mengenai tokoh paling
kontroversial di Jepang pada zaman Sengoku – zaman Azuchi Momoyama. Selain itu, diharapkan kepada pembaca untuk semakin jeli dalam memilih bahan bacaan (khususnya novel), dengan memilih novel-novel yang mengandung pesan moral yang baik dan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk sarana pembinaan watak diri pribadi. 3. Dapat memberikan inspirasi maupun bahan referensi atau masukan bagi peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang pendekatan pragmatik dalam suatu karya sastra.
2.6
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, sangat diperlukan metode-metode untuk
menunjang keberhasilan penelitian yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Menurut Senn dalam Suriasumantri (2005 : 119), metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (urutannya logis). Dalam menganalisis novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” ini, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (1988 : 63) dalam Buku Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini penulis memilih salah satu unsur dalam novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” yaitu unsur pragmatik. Teknik yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah tinjuan kepustakaan (library research) yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui studi kepustakaan dengan membaca buku-buku, membaca hasil penelitian seperti skripsi. Penulis juga melakukan penelusuran melalui media internet yang membahas mengenai permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Tetapi sumber utama dalam penelitian ini adalah melalui novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” karya Sohachi Yamaoka. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membaca novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” karya Sohachi Yamaoka yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan menentukan masalah. 2. Memberi tanda pada novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi 1” Yang memiliki nilai pragmatik. 3. Mengumpulkan data dan referensi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan sumber bacaan. 4. Penulis mengajukan judul dan merangkum hasil penelusuran dan membuat penelitian dalam bentuk skripsi.
Universitas Sumatera Utara