BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah PT Astra Honda Motor adalah perusahaan penghasil sepeda motor terbanyak
di Indonesia, dengan slogannya yang berbunyi “One Heart”. Perusahaan Honda yang terkenal dengan slogan “The Power of Dreams”, didirikan di Jepang pada 24 September 1948, telah menjadi perusahaan pembuat kendaraan terbanyak sejak tahun 1959. Di tahun 1960-an, Honda menerobos pasar negara sendiri dan mulai memasuki pasar Amerika Serikat, dengan menggunakan slogan “You meet the nicest people on Honda” sebagai slogan pemasarannya, dengan menunjukkan bahwa sepeda motor Honda dibuat untuk segala kalangan dan jenis kalangan. Kampanye selama 3 tahun ini sukses dengan penjualan di tahun 1963 sebanyak 90,000 unit sepeda motor. Kebutuhan transportasi yang efektif dan independent telah melekat di setiap individu dewasa ini, sehingga menyebabkan kebutuhan kendaraan yang praktis dan ekonomis semakin banyak. Di Indonesia, PT Astra Honda Motor sebagai agen tunggal pemegang merk sepeda motor Honda, mempunyai misi untuk menyediakan solusi mobilitas dengan menyediakan produk dan layanan yang terbaik. Di tahun 2013, dari seluruh populasi motor yang ada di Indonesia, yaitu sebesar kurang lebih 7 juta unit motor, PT Astra Honda Motor telah memproduksi sebanyak lebih dari 4,6 juta unit sepeda motor dan berhasil menguasai pasar motor di Indonesia hampir di setiap tahun sejak berdiri. Kapasitas produksi sebanyak 16,600 unit motor per hari dalam waktu produksi 24 jam, dilakukan dengan menggunakan sistem just-in-time. Sistem just-in-
1
time murni, belum tentu tentu dapat menghasilkan produktifitas yang tinggi di Indonesia, mengingat faktor-faktor yang berbeda di Indonesia dengan Jepang. Dari segi geografis, pertama, Indonesia dengan rentangan wilayah yang luas dan berupa negara kelautan membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu yang ditempuh untuk transportasi. Yang kedua, daerah industri yang tidak terpusat di satu wilayah sudah merupakan faktor penggunaan waktu yang lama untuk transportasi. Dari segi keadaan lalu lintas, dengan adanya lalu lintas yang padat di jalan raya bahkan jalan bebas hambatan pun menjadi kendala apabila ingin sepenuhnya menerapkan sistem just-intime. Masih ada faktor cuaca, dimana hampir dalam 20 tahun terakhir pun muncul masalah lingkungan yaitu banjir, yang terjadi hampir di setiap tahun musim penghujan. Hal-hal tersebut dapat menghambat ketersediaan barang dan material yang diharapkan datang tepat waktu. Apabila masalah ini tidak diatasi, maka akan terjadi hambatan dalam produksi, keterlambatan dalam hal transportasi dari maupun keluar dari pabrik. Pabrik perusahaan yang semula hanya terletak di wilayah kota Jakarta telah diperluas ke daerah Bekasi dan Karawang menyebabkan biaya transportasi meningkat. Dari hal-hal diatas dapat mencerminkan bahwa dibutuhkan cara yang ditambahkan pada sistem just-in-time yang sudah ada, sehingga produktifitas tidak terhambat, biaya transportasi lebih efisien, dan tentu saja tanpa mengorbankan kualitas produk.
2
1.2
Rumusan masalah Beberapa faktor seperti situasi geografis, lalu lintas yang padat, kendala banjir,
dan letak pabrik yang berjauhan dapat menyebabkan produktifitas perusahaan menurun. Namun sampai saat ini sepeda motor merk Honda menguasai pangsa pasar terbanyak, sejumlah 60,43%, disusul dengan merk Yamaha sebesar 34,27%, sementara merk Suzuki hanya sebesar 5,3%. Data diatas menggambarkan perbedaan yang sangat signifikan antara merk Honda dan merk lainnya. Cara yang ditempuh oleh perusahaan untuk tetap menguasai pangsa pasar di Indonesia adalah dengan melakukan langkah-langkah penyesuaian agar produktifitas meningkat, kenaikan biaya tidak terlalu besar, dan yang paling penting adalah kualitas produk terjaga. Sistem just-in-time mempunyai beberapa kekurangan sehingga dapat menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yang dijabarkan sebagai berikut: 1.
Zero tolerance for mistakes yang akan membuat pengerjaan ulang sulit dilakukan.
2.
Ketergantungan kepada pemasok yang sangat tinggi.
3.
Efek keuangan dan keseimbangan produksi yang disebabkan oleh penghentian produksi dan line conveyer yang dapat terjadi karena tidak adanya buffer untk penundaan pekerjaan
4.
Kesulitan perusahaan untuk menyesuaikan permintaan yang tiba-tiba melonjak.
5.
Transaction cost yang tinggi.
6.
Biaya transportasi yang tinggi.
3
1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah identifikasi penerapan sistem just-in-time di perusahaan?
2.
Bagaimanakah potensi pengembangan sistem just-in-time di perusahaan dalam mengatasi kekurangan sistem just-in-time?
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Melakukan identifikasi pelaksanaan just-in-time yang dilakukan oleh perusahaan.
2.
Melakukan analisa potensi pengembangan sistem just-in-time yang telah disesuaikan dari produktivitas perusahaan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu: 1.
Bagi peneliti: Selain sebagai syarat kelulusan, penelitian ini dapat menambah wawasan dan juga melihat kemungkinan dari langkah-langkah yang ditempuh untuk penyesuaian, sehingga walaupun menggunakan sistem just-in-time, kekurangankekurangan yang melekat pada sistem tersebut dapat diminimalisir.
2.
Bagi akademisi:
4
Dengan langkah-langkah penyesuaian yang dilakukan, penelitian ini dapat memperkaya informasi tentang penerapan sistem just-in-time, sehingga dapat dijadikan referensi dalam membuat tulisan lain di bidang manufaktur yang sejenis. 3.
Bagi dunia industri manufaktur: Dengan mengetahui langkah yang dilakukan oleh PT Astra Honda Motor dalam hal penyesuaian sistem just-in-time, maka diharapkan tesis ini dapat menjadi referensi bagi industri manufaktur di Indonesia untuk menerapkan sistem just-intime yang disesuaikan dengan keadaan pasar di Indonesia.
1.6
Batasan Penelitian Untuk memfokuskan pada masalah pada penelitian ini, maka peneliti akan
membuat beberapa batasan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada Divisi Production Planning & Inventory Control (PPIC) PT Astra Honda Motor, Jl. Laksda Yos Sudarso, Sunter 1 Jakarta, (Kantor Pusat dan Plant 1) dan PT Astra Honda Motor, Kawasan Industri MM2100 Jl. Kalimantan AA-1, Cikarang Barat (Plant 3). 2. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi penyesuaian yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi kekurangan yang ada dalam sistem just-in-time yang ada dalam tinjauan pustaka yaitu cara mengatasi zero tolerance mistakes, ketergantungan kepada para pemasok, efek yang terjadi akibat tidak adanya buffer untuk menunda pekerjaan dan transportation cost yang tinggi.
5
3. Topik pembahasan tidak mengikutsertakan sales forecast dan perhitungan market share. 4. Penelitian dilakukan sejak periode September 2013 – April 2014.
1.7
Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi menjadi 5 bagian:
Bab 1 PENDAHULUAN: Pada bab ini akan dijabarkan latar belakang permasalahan penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuana penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA: Bab ini berisi referensi dan literatur yang akan dijadikan acuan dalam penelitian, prinsip, dan literatur penunjang lainnya yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN: Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan, definisi dari istilah operasional, pengenalan perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dari obyek penelitian, konsep global yang berlaku pada perusahaan. Bab ini juga menjelaskan tentang instrumen penelitian, cara pengumpulan data, dan cara yang digunakan untuk menganalisa data. Bab 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Dalam bab ini terdapat datadata yang diperoleh dari perusahaan dan diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang diolah tersebut disimpulkan untuk mengetahui akibat positif yang timbul selama masa penelitian.
6
Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN: Dalam bab ini dibuat beberapa kesimpulan mengenai masalah dan penyelesaiannya, saran bermanfaat yang didapat dari penelitian ini.
7