1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Dengan berkembangnya perusahaan - perusahaan provider (penyedia layanan internet) dan meningkatnya para pengguna internet di berbagai kalangan masyarakat, namun belum diimbangi dengan besarnya bandwidth yang disediakan oleh perusahaan provider, sehingga menjadi kendala saat pengguna akan mengakses internet.
Untuk mengatasinya dibutuhkan sebuah router yang mampu mengatur jaringan dengan baik terutama dalam pengaturan bandwidth. Untuk saat ini router yang banyak digunakan adalah router CISCO, namun untuk menggunakan router ini dibutuhkan peralatan yang sangat mahal dan perawatan secara berkala oleh teknisi dari perusahaan CISCO. Selain itu router juga bisa menggunakan PC dengan menggunakan sistem operasi tertentu, misalnya Windows Server 2003. Keunggulannya adalah mudah dalam konfigurasi router tetapi kekurangan sistem operasi ini sangat mahal. Selain itu sistem ini hanya dapat berjalan baik di PC yang menggunakan processor multicore, sehingga di PC biasa tidak dapat berjalan. Oleh karena itu sebagai solusi dapat menggunakan PC router berbasis
2
Linux yang bersifat opensource sebagai router yang handal dalam proses pembagian bandwidth. Dalam proses tersebut terdapat dua metode yang umum digunakan dalam pembagian bandwidth di Linux, yaitu metode HTB (Hierarchy Token Bucket). Metode ini merupakan implementator manajemen bandwidth classful yang tersedia secara gratis dan dapat dijalankan pada sistem operasi Linux. Selain itu HTB menerapkan konsep link sharing dalam proses manajemen bandwidth yang layak dianalisis keunggulan dan kelemahannya.
Berdasarkan permasalahan di atas akan dilakukan sebuah penelitian pada proyek akhir ini dengan judul: “Analisis Manajemen Bandwidth pada PC Router Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket di Medellin”. Pada penelitian ini akan dianalisis metode mana yang lebih baik dan tepat dalam pembagian bandwidth dengan menggunakan beberapa parameter dan kondisi.
1.2
RUANG LINGKUP Ruang lingkup masalah yang dibahas dalam Proyek Akhir ini adalah 1. Bagaimana konfigurasi manajemen bandwidth menggunakan metode HTB? 2. Bagaimana nilai QoS yang dihasilkan oleh metode HTB?
1.3
TUJUAN DAN MANFAAT Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah Konfigurasi manajemen bandwidth yang lebih efektif dan efisien menggunakan metode HTB.
3
Manfaat yang dihasilkan dari proyek akhir ini adalah
1. Memungkinkan terjadinya sharing bandwidth antar user jika ada 1 atau beberapa user yang sedang menggunakan bandwidth tersebut. 2. Memudahkan
administrator
jaringan
untuk
melakukan
administrasi
pengaturan bandwidth. 3. Bandwidth dapat dialokasikan berdasarkan subnet, host, dan aplikasi.
1.4
METODOLOGI Langkah - langkah untuk menyelesaikan skripsi ini adalah : 1. Studi literatur dari buku-buku, majalah, artikel dan internet. 2. Wawancara, menanyakan kepada beberapa sumber yang terpercaya, untuk memberikan masukan-masukan yang penting bagi pelaksanaan skripsi. 3. Perancangan, merealisasikan rancangan sistem yang telah disusun. 4. Menggunakan metode Hierarchical Token Bucket dalam mengatur bandwidth. 5. Pengujian, melakukan pengujian apakah dengan menggunakan metode Hierarchical Token Bucket menjadi lebih efisien. 6. Implementasi, mengimplementasikan hasil perancangan yang dibuat.
4
1.5
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Adiputra Pandypta, Handoko Salim, Sony Setianegara dalam skripsi yang berjudul Analisis dan Perancangan Aplikasi Manajemen Bandwidth Dengan Menggunakan Algorithma Hierarchical Token Bucket (studi kasus pada kingkongznet) (2009), menjelaskan tujuan penelitian ialah menganalisis dan merancang aplikasi manajemen bandwidth yang mudah digunakan untuk mengatur trafik terhadap user dalam suatu jaringan. Sistem akan dirancang dengan menggunakan algoritma Hierarchical Token Bucket (HTB) yang terdapat pada sistem operasi linux. Dengan adanya sistem aplikasi manajemen bandwidth ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus data disuatu jaringan. Adapun metode yang digunakan untuk menyusun skripsi ini adalah metode kepustakaan, metode analisis, dan metode perancangan. Metode analisis meliputi analisis yang sedang berjalan, analisis permasalahan yang ada, dan analisis pemecahan masalah, sedangkan metode perancangan meliputi perancangan model, perancangan user interface, UML, dan basis data. Hasil yang ingin dicapai adalah sebuah aplikasi bandwidth manager yang mampu mengelola bandwidth sebuah jaringan pada umumnya dan bandwidth jaringan ISP KINGKONGZNET khususnya. Aplikasi ini juga dapat melakukan traffic shaping dan sharing bandwidth. Simpulan yang dapat diambil dengan adanya perancangan aplikasi ini dapat menciptakan efisiensi pemakaian bandwidth dalam suatu jaringan. Penghematan bandwidth akan memperkecil terjadinya kepadatan arus data dalam jaringan.
5
Menurut Mochamad Irfan dan Periyadi, S.T dalam jurnal yang berjudul Penerapan Bandwidth Management menggunakan metode HTB (Hierachical Token Bucket) di PT. Neuronworks (2010), menjelaskan dalam implementasi kali ini mengambil studi kasus di sebuah perusahaan IT, yaitu PT. Neuronworks Indonesia. Dalam perusahaan ini belum terdapat adanya pengaturan bandwidth. Jadi
setiap
karyawan
dapat
mendownload
secara
besar-besaran
yang
mengakibatkan user lain bahkan direktur bias tidak mendapatkan jatah bandwidth. Agar bandwidth digunakan sesuai dengan kebutuhan maka dari itu dibutuhkan pembagian bandwidth. Metode kali ini menggunakan HTB (Hierachical Token Bucket).
Menurut Doru Gabriel BaLaN dan Alin Potorac dalam jurnal yang berjudul Extended Linux HTB Queuing Discipline Implementations (2009), menjelaskan dalam jaringan komputer kontrol lalu lintas adalah masalah manajemen yang penting untuk mengatur bandwidth. Makalah ini menggunakan teknologi QoS (Quality of Service) yang digunakan dalam manajemen jaringan itu. Makalah ini terutama berfokus pada mengatur antrian dan menggunakan (Hierarchy Token Bucket) HTB yang di implementasikan di Linux. Membentuk dan menjekaskan mekanisme prioritas, dan mengusulkan tiga solusi praktis yang berbeda untuk melaksanakan HTB .
Menurut Francesca Cuomo dalam jurnal yang berjudul An Architectural Model to Provide QoS in a Home Network and its Evaluation in a Real Testbed (2008), menjelaskan Home Network ( jaringan rumahan ) adalah sebuah pengembangan
dari
Jaringan
LAN
yang
bertujuan
untuk
kebutuhan
6
pendistribusian layanan broadband. Home Network didesain dengan biaya yang rendah ( terjangkau ) serta mudah dalam penginstalan dan perawatan dimana tetap memperhatikan aspek “best service”, baik untuk voice application ataupun data application, serta untuk kegunaan multimedia. Sebuah home network yang baik harus terdiri dari beberapa interface sederhana yang tersusun rapi dan mekanis untuk mengontrol pendistribusian sebuah layanan jaringan broadband. Dalam penulisan jurnal ini, kami mengusulkan sebuah mekanisme untuk mendukung arus yang berbeda dengan kebutuhan Kualitas Layanan (QoS) dalam jaringan rumah yang model arsitektur
telah ditetapkan oleh ePerSpace IST
Eropa. Model ini didasarkan pada Residential Gateway terpusat (RG), yang menghubungkan dan mengkoordinasikan teknologi jaringan yang berbeda untuk mendukung sebuah layanan home network. Mekanisme yang kami usulkan cukup sederhana untuk diterapkan karena dapat diinstal di atas teknologi jaringan rumah yang ada, tanpa perlu dimodifikasi. Kami menerapkan seluruh model dan mekanisme kami dalam testbed nyata dan kita melakukan evaluasi kinerja yang luas di atasnya. Evaluasi kinerja memungkinkan kita untuk memahami efek dari pengaturan yang berbeda baik pada kabel dan antarmuka nirkabel dari RG, untuk memahami aspek kunci apa saja yang mempengaruhi kinerja secara keseluruhan dan mengusulkan konfigurasi beberapa RG yang ternyata sangat efektif dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perhatian khusus ditujukan untuk dukungan nirkabel dari layanan rumah pada perangkat IEEE 802.11b.
Menurut Wambua Joseph Kimaili dalam jurnal yang berjudul Implementing Bandwidth Management In A Low-Bandwidth Environtment
7
(2009). menjelaskan Internet telah merevolusi cara organisasi dalam beroperasi dengan menyediakan sarana untuk mengumpulkan dan berbagi informasi. Karena popularitas Internet telah meningkat, sehingga aplikasi multimedia mulai membentuk kesatuan yang menempatkan tuntutan berat pada jaringan dalam hal mengalirkan data dan responsif. Dalam sebuah keadaan, jika kapasitas link sangat rendah, maka gagal untuk menawarkan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pengguna. Contoh link tersebut termasuk yang ditetapkan melalui satelit geostasioner, berbagi shared Asymmetric Digital Subscriber Links (ADSL), atau over-subscribed link. Dalam proyek ini, kami merancang dan mengimplementasikan prototipe bandwidth manager untuk ditempatkan di link low-bandwidth. Kami merancang desain kami berdasarkan pada kebutuhan manajemen bandwidth dari Makerere Universitas jaringan di mana kami mengusulkan untuk menguji prototipe yang kami buat. Desain prototipe kami mengambil keuntungan dari distribusi arus dengan ukuran pada link internet, 99% di antara studi yang kami lakukan menunjukkan hasil yaitu short-lived. Dengan membatasi konsumsi bandwidth oleh 1% sisa arus yang mencapai sekitar 60% dari beban pada link yang disebutkan, prototipe dibuat untuk secara signifikan
meningkatkan
kualitas
layanan
short-lived
flows.
Setelah
mengimplementasikan prototipe menggunakan alat yang tersedia pada platform Linux, kita lanjutkan untuk mengevaluasi fitur desain pada test bed terisolasi.Test bed menyediakan lingkungan yang diperlukan untuk evaluasi, termasuk kemampuan meniru link dengan produk bandwidth yang tinggi, serta kerugian paket. Di antara fitur yang kita evaluasi adalah fungsi lalu lintas klasifikasi,
8
akurasi alokasi bandwidth, pinjaman bandwidth antara kelas dan prioritas lalu lintas.
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN Berikut ini adalah sistematika penulisan laporan Skripsi yang terbagi ke dalam lima bab dan secara garis besar berisi:
BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan topik skripsi, ruang lingkup permasalahan yang kami bahas, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, metodologi yang digunakan dan sistematika penulisan analisis dan perancangan jaringan nirkabel ini.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang hal-hal penting yaitu teori dasar/umum dan teori-teori khusus yang digunakan untuk mendukung laporan skripsi ini.
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai riwayat perusahaan, metode pengumpulan data, analisis data atau permasalahan yang sedang dihadapi dan usulan pemecahan masalah.
BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
9
Bab ini menjelaskan tentang usulan perancangan jaringan serta evaluasi usulan perancangan jaringan dan implementasi rancangan jaringan baru, dan solusi masalah pengaturan file transfer.
BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir untuk penutupan laporan skripsi ini. Bab ini berisi simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis pada bab III dan perancangan jaringan baru yang telah dilakukan pada bab IV