BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang konsep basisdata muncul dan berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan data untuk memenuhi kebutuhan informasi. Menurut sumber dari tahuinfo.com(2010), perkembangan database ada 5 tahap. Tahun 1945 merupakan tahap pertama perkembangan basisdata. Perkembangan teknologi komputer yang ditemukan pada tahun 1945, telah melahirkan pandangan dan pengetahuan baru tentang konsep penyimpanan data dalam basisdata, yang sebelumnya banyak menggunakan cara-cara manual. Konsep-konsep tentang basisdata yang berkembang pada masa itu dikenal sebagai konsep basisdata tahap I. Ciri konsep basisdata pada tahap I adalah datadata diolah berdasarkan prinsip berkas pada lingkungan komputer mainframe. Pada tahun akhir 1960 memasuki tahap kedua perkembangan basisdata. Terjadi kemajuan dan perubahan yang mencolok dalam konsep basisdata dan selanjutnya konsep-konsep tentang basisdata pada masa tersebut disebut sebagai konsep basisdata tahap II. Konsep basisdata pada tahap ini telah mengubah dan memperbaiki metode penyimpanan dalam basisdata. Ciri utamanya adalah
1
konsep sistem basisdata, konsep sistem manajemen basisdata, layanan informasi secara online dan layanan informasi berbasis teks. Awal tahun 1970 merupakan tahap ketiga perkembangan basisdata. Perkembangan metode penyimpanan data dalam basisdata yang lebih baik terjadi pada awal 1970-an. Perangkat keras penyimpana yang digunakan sudah jauh lebih baik. Kondisi demikian telah mempengaruhi pandangan dan pengetahuan tentang basisdata yang semakin baik juga. Ciri utama pada tahap ini adalah kemunculan aplikasi-aplikasi basisdata berbasis sistem pakar dalam sistem pendukung keputusan, serta pemrograman berorientasi objek. Kemudian tahun 1980 adalah tahap keempat perkembangan basisdata ini. Ciri utama konsep basisdata pada tahap IV ini adalah sistem berbasis hypertext yang memungkinkan penampilan informasi berdasarkan suatu kata kunci pencarian yang dapat dilakukan secara acak. Mulai awal tahun 1990 perkembangan basisdata memasuki tahap kelima. Perkembangan konsep basisdata pada tahun 1990-an telah berkembang ke arah aplikasi-aplikasi basisdata untuk sistem kecerdasan buatan(Artificial Intelligent), basisdata untuk aplikasi-aplikasi multimedia yang melibatkan data teks, suara, gambar dan animasi, aplikasi basisdata berorientasi objek, serta aplikasi-aplikasi basisdata secara online untuk jaringan komputer global/internet. Aplikasi konsep basisdata kabur (fuzzy) juga mewarnai konsep basisdata pada masa ini.
3
Perkembangan basisdata di Indonesia saat ini sudah cukup jauh. Basisdata kini diperlukan oleh perusahaan maupun industri besar untuk mempermudah pengelolaan data yang sangat besar. Seperti kasus yang terjadi di PT. SAWIT RIAU MAKMUR ini, dimana sistem yang ada sekarang tidak mampu mengelola data yang cukup besar untuk mengontrol setiap perkembangan yang terjadi di dalam pabrik serta memprediksi harga jual dan jumlah Crude Palm Oil (CPO) yang akan dijual setiap harinya. Maka dibutuhkan sebuah aplikasi basisdata untuk mengelola data yang cukup besar. Perusahaan PT. SAWIT RIAU MAKMUR merupakan salah satu perusahaan dari dua perusahaan besar yang dipimpin oleh satu orang komisaris utama dan tiga komisaris. Saat ini PT. SAWIT RIAU MAKMUR hanya memiliki satu pabrik, sedangkan 4 pabrik lainnya dimanage oleh perusahaan lainnya. Perusahaan PT. SAWIT RIAU MAKMUR bergerak dibidang pengolahan Tandan Buah Sawit(TBS) menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel(PK). Pabrik PT. SAWIT RIAU MAKMUR memiliki kapasistas olah 60MT/jam maka maka perusahaan membutuhkan bahan baku sebanyak 1200 Ton buah sawit perhari dan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Hasil dari pabrik kemudian akan dilaporkan oleh direktur. Lalu direktur akan memeriksa harga ke pembeli serta melakukan penawaran dan menentukan harga jual, jika harga cocok maka CPO & PK akan dijual dan mulai melakukan transaksi. Harga yang telah disepakati akan diinformasikan kebagian trading.
4
Saat ini PT. SAWIT RIAU MAKMUR masih menggunakan sistem yang umum untuk mengelola basisdata seperti excel dan access. Hal ini kurang effisien dimana pengawasan terhadap laporan terkadang sulit dikontrol setiap saat. Direktur harus menunggu laporan langsung dari devisi penjualan. Maka keputusan untuk jumlah CPO atau PK yang akan dijual secara berkala ke pembeli kadang terhambat dikarenakan laporan yang lambat disampaikan. Penjualan CPO dan PK ini sesuai dengan standard harga dari bursa di Malaysia dan Belanda. Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) di Malaysia merupakan acuan harga untuk PT. SAWIT RIAU MAKMUR di siang hari dan Rotter di Rotterdam, Belanda yang mulai pada jam 12 malam untuk acuan harga hingga pagi hari. Maka PT. SAWIT RIAU MAKMUR sangat membutuhkan sebuah laporan yang cepat dan mudah diakses, karena harga dari bursa bisa berubah setiap saat. Begitu juga dengan laporan hasil pengolahan minyak setiap harinya dari pabrik yang kadang terhambat laporannya dikarenakan lambatnya sistem kerja dari devisi produksi. Semua ini kembali lagi ke sistem yang beroperasi sekrang ini yang kurang effisien, akibatnya laporan tersebut menjadi lambat dan kadang terhambat. Solusi pemecahan masalah ini adalah melalui perancangan system basisdata berikut aplikasinya untuk memudahkan proses bisnis yang ada pada PT. SAWIT RIAU MAKMUR.
5
1.2 Ruang Lingkup 1. Sub Sistem Produksi -
Laporan Kinerja Pabrik
-
Laporan Pengolahan TBS
-
Kapasitas dan Kegunaan
-
Persedian
-
PK (Palm Kernel)
-
Cangkang Sawit
-
Analisis Biaya Produksi
2. Sub Sistem Penjualan -
Laba/Rugi
-
Pemakaian TBS
-
Rendemen CPO
-
Rendemen PK
-
Rendemen Cangkang(CGKG)
-
Kapasitas Olah
-
Lembur
-
Biaya Produksi
-
Laporan Operasional Kendaraan
6
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis kelemahan sistem dari penggunaan excel dan access di PT. SAWIT RIAU MAKMUR yang sedang dioperasikan sekarang ini. 2. Menganalisis sistem basisdata yang seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. SAWIT RIAU MAKMUR dari desain, biaya, waktu, serta jenis data yang dibutuhkan. 3. Merancang sistem basisdata yang dibutuhkan PT.SAWIT RIAU MAKMUR sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan 4. Merancang aplikasi basisdata sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Manfaat penulisan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kelemahan sistem dari penggunaan excel dan access di PT. SAWIT RIAU MAKMUR dan kelayakan pakai untuk pengelolaan data yang besar. 2. Memprediksikan jenis basisdata yang akan dipakai, biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan perangkat lunak di PT. SAWIT RIAU MAKMUR nantinya. 3. Mengetahui kebutuhan data apa saja dan jenis data yang dibutuhkan oleh PT. SAWIT RIAU MAKMUR dalam proses produksinya
7
maupun penjualannya, untuk dimasukkan ke dalam sistem basisdata yang baru.
1.4 Metodologi Untuk menganalisis sistem yang berjalan dan memperoleh informasi tentang kriteria sistem basisdata yang diperlukan serta desain basisdata yang akan dibuat. Maka adapun beberapa metode yang digunakan, antara lain : 1. Metode Kepustakaan Penulis melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi yang ada di perpustakaan, internet, maupun dokumendokumen milik PT. SAWIT RIAU MAKMUR tentang hal-hal yang berkaitan dengan laporan produksi maupun laporan penjualan 2 tahun terakhir. 2. Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses penyampaian laporan dari devisi penjualan, purchasing serta laporan produksi dari pabrik. Penulis juga melakukan wawancara langsung ke masing-masing penanggung jawab devisi untuk mengetahui proses input data serta model data sampai kepada proses laporan.
8
3. Metode Analisis Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan fakta yang ada. Data-data yang telah dikumpulkan akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan aplikasi. Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam metode ini, yaitu : a. Analisis terhadap temuan survei. Meneliti lebih lanjut hasil survei yang telah didapat dari hasil studi literatur, wawancara dengan pihak PT. SAWIT RIAU MAKMUR pada tahap pengumpulan data. b. Identifikasi kebutuhan informasi. Meneliti kebutuhan informasi yang telah kita dapatkan agar dapat dirancang model basisdata yang akan digunakan di PT. SAWIT RIAU MAKMUR. c. Identifikasi persyaratan sistem. Mencari dan memprediksi waktu serta biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan perangkat lunak yang baru serta kecocokan untuk dijalankan pada perangkat keras yang ada sekarang ini. Hasil analisis kemudian dibuat laporan perancangan sistem.
9
4. Metode Perancangan Dalam metode perancangan ini kita membuat rancangan model basisdata yang dibutuhkan untuk menjadi acuan pembuatan basisdata nantinya. Metode perancangan ini ada beberapa tahapan, antara lain : A. Perancangan Basisdata •
Perancangan Konseptual Membuat konsep perancangan seperti membuat entity dan relasi setiap entity yang dibutuhkan untuk perancangan logikal lalu dibuat ERD yang menunjukan hubungan antar entity dan hubungan dengan proses transaksi.
•
Perancangan Logikal Membuat perancangan logikal dari data yang telah diperoleh dari perancangan konseptual lalu mentutukan primary key dan foreign key yang dibutuhkan dan membuat ERD yang menunjukan proses transaksi dalam sistem basis data yang kita rancang.
•
Perancangan Fisikal Membuat rancangan fisikal dari hasil perancangan logikal. Dalam perancangan ini kita menentukan tabel
10
yang akan dibuat, menghitung HDD space yang dibutuhkan, membuat constrain dan view serta membuat rancangan scurity dan menentukan hak akses. Lalu membuat perancangan aplikasinya dan membuat aplikasi basisdata yang dibutuhkan. B. Perancangan Aplikasi •
Menu Menampilkan pilihan menu yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi database ini
•
Input Memasukan data ke database berupa data laporan, id, password atau data user.
•
Output Menampilkan data-data yang telah dimasukkan berupa laporan pejualan atau laporan produksi.
1.5 Sistematika dalam penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab masing-masing disusun dengan urutan sebagai berikut :
11
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian yang dilakukan, serta sistematika penulisan untuk menjelaskan pokok-pokok pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mengandung penelitian ini, yang menjadi dasar bagi pemecahan masalah dan didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian.
BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN BASISDATA Bab ini membahas mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak, menganalisis masalah-masalah yang dihadapi, pemecahan masalah, serta perancangan perangkat lunak secara lengkap. Dengan tahapan menganalisa proses bisnis yang sedang berjalan, kemudian membuat DFD proses pengolahan data yang sedang berjalan dan menentukan DFD menjadi ruang lingkup permasalahan pada studi kasus, menentukan proses mana yang bermasalah pada DFD yang sudah dibuat. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dengan metode wawancara tujuannya adalah untuk mengetahui masalah apa yang muncul pada saat proses pembuat laporan, kemudian menganalisa hasil wawancara untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi, setelah masalah berhasil diidentifikasi langkah selanjutnya adalah
12
analisa pemecahan masalah sebelum ke tahap selanjutnya yaitu perancangan solusi. Pada tahap perancangan solusi hal yang dilakukan pertama kali adalah membuat proses DFD proses pengolahan data baru setelah menggunakan solusi, setelah itu membuat masing-masing fungsi dari menu yang ada di dalam aplikasi kemudian merancang layar aplikasi dan terakhir membuat ERD (Entity Relational Diagram). BAB 4 PERANCANGAN BASISDATA DAN IMPLEMENTASI Bab ini menjelaskan implementasi perangkat lunak, sarana yang dibutuhkan ,dan contoh cara pengoperasian perangkat lunak yang dirancang. Bab ini juga menguraikan hasil evaluasi dari penelitian ini. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini mengemukakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.