BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan produk kosmetik bagi kaum wanita sangatlah pesat, hampir bagi para wanita kosmetik merupakan kebutuhan sehari hari wanita. Hal tersebut Sesuai dengan sifat wanita yang selalu ingin terlihat cantik dihadapan public telah membuat para produsen kosmetik berlombalomba untuk memproduksi berbagai macam kosmetik wanita untuk menarik hati konsumen mereka untuk membeli produk mereka. Definisi cantik menurut kamus besar bahasa Indonesia itu sendiri adalah suka menarik perhatian laki laki, molek, dan elok dipandang, bagus (antara bentuk, rupa, dan lainnya tampak serasi). Tetapi ada arti cantik menurut produsen produk kecantikan. Sebagian definisi cantik yang berdar dalam iklan produk kecantikan; cantik itu putih atau cantik itu langsing dan singset. Berdasarkan definisi tersebut berbagai produsen kosmetik berusaha menunjang kebutuhaan wanita dengan menciptakan produk produk yang dapat dipercaya dapat membuat wanita tampil cantik.
Perkembangan kosmetik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. menurut Indonesia Finance Today sendiri jumlah kosmetik Pasar kosmetik di Indonesia pada 2012 diperkirakan tumbuh di atas 16,9% menjadi Rp 12,2 triliun dari proyeksi tahun ini, menurut asosiasi industri. Kenaikan didorong peningkatan penggunaan produk kosmetik di dalam
1
2
negeri seiring naiknya daya beli masyarakat. Data asosiasi industri menunjukkan pasar kosmetik nasional pada 2010 mencapai Rp 8,9 triliun, naik 15,9% dibanding 2009. Tahun ini asosiasi menargetkan pasar kosmetik nasional mencapai Rp 10,4 triliun, naik 16,9% dibanding 2010. Hingga semester I 2011, penjualan kosmetik domestik telah mencapai Rp 5,5 triliun. Kami menilai tahun depan bisa lebih besar dari proyeksi 2011 karena trennya terus meningkat. Banyak merek produk kosmetik dari luar negeri yang mencoba peruntungannya di Indonesia, salah satunya adalah PT Intersa Indonesia, yaitu perusahaan yg membawa masuk merek Lioele yang berasal dari Negara Korea Selatan. Lioele di negaranya sendiri memiliki citra yang baik dan telah dipercaya oleh wanita wanita Korea Selatan sebagai kosmetik yang berkualitas tinggi dan memiliki hasil yang memuaskan. Sedangkan di Indonesia Lioele merupakan kosmetik yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat, maka dari itu peran Public Relation dari PT Intersa Indonesia sangat berpengaruh dalam pembentukan citra baik perusahaan kosmetik Lioele yang baru rintis di Indonesia ini. Lioele kosmetik di Negara korea selatan merupakan salah satu kosmetik yang terbaik, mereka memiliki kualitas yang bagus dan sesuai dengan kulit wajah wanita asia,serta mengitu perkembangan trend make up dunia.. Lioele memiliki kurang lebih 300 macam jenis produk yang meliputi perawatan wajah, kosmetik, alat alat kecantikan, pembersih wajah, dan produk spesial lainya, semua produknya dikemas dengan kemasan yang menarik. Lioele juga sudah memenangkan berbagai macam penghargaan di Korea Selatan, yaitu penghargaan nomor 1 penjualan online terbesar di Korea
3
selatan, lalu Lioele juga memperoleh penghargaan sebagai Superior product quality with customers great satisfaction 21 leading company oleh Pusan Municipal Governor. Selain penghargaan, kosmetik merek Lioele juga telah terdaftar sebagai produk kosmetik yang memenuhi standar internasional.
Namun semua penghargaan
maupun pengakuan kualitas produk dan
standar internasional yang diberikan kepada kosmetik Lioele diatas belum tentu mempengaruhi minat para pencinta kosmetik di Indonesia, mengingat kosmetik merek Lioele masih terbilang sangat baru di Indonesia, dan pada saat yang sama juga harus menghadapi persaingan kosmetik yang cukup kompetitif. maka peran PR dalam membentuk citra positif perusahaan sangatlah dibutuhkan, Banyak perusahaan yang menggunakan jasa Public Relation untuk melakukan hal tersebut. Dan tujuan PR untuk membentuk citra positif dipertegas melalu definisi dari pakar PR yaitu Mulyana 2007-68 yaitu : “ Tujuan dari Public Relations adalah
untuk
menciptakan
citra
baik
perusahaan
sehingga
dapat
menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan”. Oleh karena itu saya sebagai penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana strategi perusahaan ini dalam membangun citra yang baik seperti yang telah dicapai di Negara asalnya yaitu Korea Selatan. Menurut penulis, selaku mahasiswa tingkat akhir jurusan Public Relations berpendapat citra perusahaan sangat menentukan keberhasilan perusahaan yang tergolong baru ini di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk
4
mengangkat masalah ini sebagai bahan pembuatan penulisan dengan judul ANALISIS UPAYA PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF KOSMETIK MEREK LIOELE.
1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana upaya Public Relations PT Intersa dalam membangun citra di mata masyarakat Indonesia? 2. Adakah hambatan serta pemecahan masalah yang dihadapi Public Relations PT. Intersa dalam membangun citra positif?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasi, dan untuk memudahkan pembaca untuk memahami judul penelitian ini, maka saya selaku penulis merasa perlu untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang dilakukan
PT Intersa Indonesia selaku pemegang kosmetik merek
Lioele, jadi penelitian ini dilakukan hanya untuk menggali informasi mengenai apa saja upaya PR perusahaan dalam membangun citra positif merek Lioele.
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui
upaya apa saja yang ditempuh dalam
membangun citra merek kosmetik Lioele
5
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ditemui dan pemecahan masalahnya dalam membangun citra positif merek kosmetik Lioele.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat
Akademis:
Sebagai
bahan
masukan
terhadap
pengembangan ilmu marketing komunikasi khususnya Public Relation dalam membentuk citra merek yang baru dirintis Manfaat Praktis: Penelitian ini juga dibuat untuk bahan masukan bagi perusahaan dalam membangun
brand image product dimata
masyarakat. Manfaat Untuk Penelitian Selanjutnya: untuk menginspirasi mahasiswa jurusan Marketing Komunikasi, dan sebagai bahan acuan dalam penelitian berikutnya.
1.6 Metodelogi Penelitian Metode analisis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dimana dalam penelitian ini data-data yang akan diperoleh bukan berupa angka melainkan berupa data deskriptif yang terdiri dari kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Lexy J. Moleong, 2000: 3). Berdasarkan definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa penelitian kualitatif ini bersifat subjektif.
6
1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan penelitian ini tersusun dengan urutan sebagai berikut: Bab 1: Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup penelitian,
rumusan
masalah,
tujuan
dan
manfaat
penelitian,
metoodelogi apa yang akan digunakan di penelitian, serta yang terakhir adalah sistematika penulisan. Bab 2: Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori apa saja yang akan dipakai atau diterapkan di penelitian ini. Bab 3: Bab ini menjelaskan tentang metodelogi peneltian. Bab 4: Pada Bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan pembahasan penelitian. Bab 5: Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, dan saran-saran yang sesuai dengan permasalahan