Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Manusia di dunia ini hidup saling membutuhkan dengan manusia lainnya dan
biasa disebut sebagai makhluk sosial. Manusia senantiasa harus bersosialisasi dalam hidupnya di tengah masyarakat ( Evayani, 2002 : 105 ). Manusia bersosialisasi dalam masyarakat tidak lepas dari yang namanya berkomunikasi. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri ( Novia, 2006 : 95 ). Manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial tidak lepas dari yang namanya beraktifitas. Mulai dari pagi sampai ketemu pagi selalu melakukan kegiatan. Misalnya kegiatan tidur, makan, mandi, bekerja baik pekerjaan rumah maupun pekerjaan kantor dan lain-lain. Hal-hal tersebut sudah menjadi rutinitas yang tidak terhindarkan lagi. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, manusia akan semakin sibuk demi menghadapi persaingan agar tetap bertahan atau demi mencapai kemajuan dalam hidup. Rutinitas seperti ini, cenderung menghadapkan manusia kepada hal-hal yang dapat membuat mereka jenuh atau kebosanan. Untuk mengatasi kejenuhan akibat rutinitas tersebut bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan cara menghibur diri sendiri atau membuat diri merasa senang. Hal ini bisa dilakukan dengan menonton acara humor, membaca humor, baik majalah, buku, maupun komik humor.
1
Humor merupakan hal yang sangat digemari manusia oleh semua kalangan. Humor bisa dinikmati dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Seperti yang disebutkan oleh Sudarmo (2004 : xi) : Dalam pengertian yang paling dasar, lelucon terjadi karena dua sebab ; pertama, tak sengaja; kedua, disengaja. Lelucon tak sengaja, semua kejadian faktual lucu yang berkaitan dengan tokoh atau peristiwa. Lelucon sengaja, sebaliknya.
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer menyebutkan bahwa pengertian hunor adalah sebagai berikut : Humor ialah 1. 2.
kemampuan merasai sesuatu yang lucu atau menyenangakan hati. keadaan dalam cerita, dan sebagainya yang menimbulkan rasa lucu; kejenakaan; keadaaan yang menggelikan.
Dapat dikatakan bahwa humor bisa membuat kita merasa senang dan bisa membuat kita tertawa atau tersenyum. Hal ini juga sesuai dengan Ross ( 1998 : 1 ) yang mengatakan bahwa humour is: something that makes a person laugh or smile, humor adalah sesuatu yang bisa membuat seseorang tertawa atau tersenyum. Sedangkan pengertian tertawa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ungkapan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan suara (pelan, sedang, keras) melalui alat ucap. Untuk membuat orang tertawa, setiap pelawak atau pehumor mempunyai cara yang berbeda-beda dengan menggunakan jenis humor yang sesuai dengan karakter si pehumor itu sendiri. Seperti halnya dengan humor, untuk mengisi waktu senggang atau untuk mencari hiburan manusia biasa membaca baik buku, majalah, koran, tabloid, komik dan lain-lain. Dewasa ini komik merupakan salah satu bacaan yang sangat digemari oleh kalangan anak muda terutama komik Jepang.
2
Hal ini sesuai dengan Koleksi Komik dan Manga dalam Trubus – Portal Bisnis & Hobi Pertanian Indonesia ( 2006 ): Membaca komik bisa manghibur hati yang sedih, dan menghilangkan kepenatan. Tidak jarang, kita dibuat tertawa sendiri. Gambar-gambar di dalam komik dibuat lucu dan menarik. Orang yang menyukai komik terus bertambah, dan penggemar komik bukan hanya anak SD, orang dewasa pun manyukainya. Selama ini kita banyak melihat komik – komik dipajang di rak – rak di toko buku dan di kios – kios tepi jalan. Akan tetapi bagaimanakah sejarah komik hingga seperti saat ini? Sejarah komik di mulai sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Pada zaman Mesir Kuno, lukisan mengenai alam kubur dan kartun binatang yang menarik digambar pada lembaran – lembaran papirus. Komik bahkan sudah dibuat pada zaman Paleolitikum di Eropa Barat, yaitu berupa penggambaran usaha manusia dalam memburu binatang. Contohnya yang paling mudah kita amati kekunoannya adalah relief diberbagai candi yang tersebar di Indonesia, atau cerita bergambar pada wayang beber dan daun lontar. Komik sederhana ini juga merupakan bentuk paling awal dari seni lukis yang dikenal di dunia. Salah satu komik pertama yang disusun dalam sebuah media selain tembok dan dinding gua adalah Bayeux Tapestry ( permadani Bayeux ). Bayeux Tapestry dibuat oleh orang – orang Perancis, menggambarkan kisah penaklukan Inggris oleh Normandia yang berawal sekitar tahun 1066 ( Calista, 2004 : 104 ). Pengertian Komik
dalam Wikipedia The Free Encyclopedia (2007) adalah
sebagai berikut :
Komik adalah suatu bentuk seni yang mengunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku sendiri.
3
Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer pengertian komik ialah : “Cerita bergambar yang umumnya mudah dicerna dan biasanya bersifat lucu / khayal ( terdapat dimajalah, surat kabar, berbentuk buku dan sebagainya.” Komik dalam Perencanaan dan Perancangan Desain Komik Dalam Gaya Desain Postmodern yang Mengangkat Nilai Moral Dengan Tema Persahabatan Sejati ( 2002 ) komik adalah seni sekuensial, yaitu seni yang memiliki urutan dalam mengungkapkan
gagasannya
dengan
tujuan
menyampaikan
informasi
serta
menghasilkan respon bagi pembacanya. Maksud dari urutan disini adalah urutan dalam komik, kita membaca komik melalui panel-panel yang tersusun secara berurutan untuk menangkap informasi apa yang akan disampaikan. Boleh jadi kata komik berasal dari kata komiek, bahasa Belanda yang artinya “pelawak” atau kalau menurut bahasa Yunani kuno, komik berasal dari kata komikos, bentukan dari kata komos yang artinya “bersuka ria atau bercanda”. Seiring dengan pekembangan teknologi, komik bukan lagi hanya bacaan yang mengandung unsur lucu saja tetapi ada juga yang mengandung unsur cerita horor, roman, action dan sebagainya. Komik mempunyai jenis yang beragam sehingga komik dapat dinikmati oleh manusia sesuai dengan jenisnya agar tidak terjadi hal-hal yang akan mengakibatkan kenegatifan. Sekarang ini, komik sudah menjadi sebagai sebuah produk industri. Dilihat dari sisi industri, komik merupakan penyumbang terbesar dari industri penerbitan buku. Di luar negeri, 70% penghasilan pasar buku diperoleh dari komik. Di Indonesia, konstribusi komik juga termasuk besar. Komik yang berkembang dalam industri komik saat ini dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu : Comic strip, Comic book, Graphic novels
4
Manga (漫画) artinya komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka ( 漫 画 家 ) adalah orang yang menggambarnya. Penerbitan manga dan majalah mencapai 40 persen di Jepang. Disamping itu manga biasanya di gambar untuk membuat orang tertawa untuk pembacanya ( Sugimoto, 2003 : 249 ). Menurut Maki ( 2002 : 1 ) Manga adalah kata bahasa Jepang untuk ‘komik’. Pada awalnya kata ini mengacu pada semua jenis komik namun seiring dengan perkembangan gaya kartun Jepang yang semakin dikenal orang, maka lambat laun sebutan manga diidentifikasikan hanya dengan gambar komik bergaya khas Jepang. Karena kekhasannya dewasa ini sebagian khalayak menyebut manga sebagai salah satu aliran dalam dunia komik internasional. Manga kerap dipakai orang – orang sebagai sebuah aliran dalam mengekspresikan diri mereka. Persona setiap orang berbeda – beda maka karya yang dihasilkan akan memiliki kekhasannya sendiri, sekalipun semuanya berada “di bawah bendera manga”. Sejarah komik Jepang diawali dengan masuknya agama Buddha di Jepang pada sekitar abad VI - VII. Para biarawan Buddha membuat lukisan – lukisan gulung yang menggambarkan berbagai kisah. lukisan gulung ini menggunakan berbagai simbol untuk menandai perubahan waktu, misalnya, sakura berbunga menandakan awal musim semi atau daun merah menandakan musim gugur. Simbol – simbol ini menunjukan urutan gambar sehingga dapat membentuk suatu cerita. Salah satu cerita yang paling terkenal pada masa ini adalah ‘Chojuugiga’ ( Animal Scroll ) yang menggambarkan binatang – binatang yang bertingkah laku seperti manusia dan bahkan meniru tingkah laku pendeta Buddha. Seni lukis cerita dengan ilustrasi yang mendominasi berkembang di Jepang.
5
Namun, pada saat itu perkembangan seni ini bukan dalam bentuk buku melainkan dalam bentuk gulungan – gulungan kertas. Karya – karya inilah yang merupakan awal mula komik Jepang ( Calista, 2004 : 105 ). Seperti yang tertera di atas, komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk salah satunya dalam bentuk komik strip. Akan tetapi, komik strip yang akan penulis bahas adalah komik strip yang diterbitkan bentuk buku komik. Adapun definisi comic strip dalam FactMonster ( 2005 ) adalah sebagai berikut : A sequence of drawings, either in color black and white, relating a comic incident, an adventure or mystery story, etc., often serialized, typically having dialogue printed in balloons, and usually printed as a horizontal strip in daily newspapers and in an uninterrupted block or longer sequence of such strips in Sunday newspapers and in comic books.
Gambar-gambar berderet, salah satunya berwarna hitam dan yang satunya lagi berwarna putih, yang menceritakan tentang suatu peristiwa, petualangan atau cerita misteri, dan lain-lain., biasanya cerita berseri, mempunyai ciri khas yaitu percakapannya dicetak di dalam balon-balon, dan biasanya dicetak secara horizontal yang berderet seperti strip di Koran minggu dan buku komik. Dalam bahasa Jepang komik strip di sebut dengan yonkoma manga ( 四コマ漫 画 ). Definisi yonkoma manga pada Yonkoma dalam Wikipedia The Free Encyclopedia (2007) adalah : Yonkoma manga ( 4 コマ漫画, “four cell” ), or 4-koma for short, is a Japanese comic strip format which generally consists of gag comic strips within four cells. The cells are usually equal in shape and flow in vertical, horizontal or 2 x 2 cell “square” sequence, depending on the layout requirements of the publication in which they appear. Yonkoma manga ( 4 コマ漫画, “komik empat kotak”), atau singkatnya disebut 4koma, adalah format komik strip jepang yang biasanya terdiri dari komik strip humor dengan 4 kotak. Kotak tersebut biasanya memiliki bentuk yang sama dan tersusun secara vertikal, horizontal atau kotak “persegi” ukuran 2x2 yang berderetan, bergantung pada syarat susunan dari media atau tempat dimana komik ini muncul.
6
Seniman kartun wanita mempunyai peranan yang penting dalam produksi manga. Seniman kartun Jepang yang sangat dikenal setelah perang dunia kedua ialah Machiko Hasegawa. Ia adalah seorang wanita yang membuat komik strip yang memusatkan ceritanya pada kehidupan sehari – hari ibu rumah tangga yang berjudul Sazae-san. Komik strip tersebut merupakan komik seri yang diterbitkan di koran Asahi di pagi hari dan lebih dari waktu 10 tahun. Sejak tahun 1970an seniman komik wanita yang berpotensi jumlahnya mulai meningkat yang menspesialisasikan pada komik remaja ( Sugimoto, 2003 : 250 ). Komik sangat menarik untuk dibaca di waktu senggang, apalagi bila komik tersebut mempunyai unsur humor. Kata humor memang sebuah kata yang tidak asing lagi bagi manusia. Pemirsa TV misalnya, sering melihat pertunjukan yang mengandung unsur humor, demikian juga dengan pertunjukkan di panggung-panggung teater. Masyarakat juga dapat menikmati sajian humor pada buku atau koran atau mendengar lewat radio, bahkan unsur humor mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi, terkadang kita sebagai pelaku atau hanya sebagai penikmat humor tidak mengetahui unsur apa yang terdapat di dalam humor dan ujaran seperti apa yang biasanya digunakan untuk memberi efek humor dalam suatu cerita, sehingga suatu cerita bisa dikatakan lucu atau humor. Oleh karena itu penulis ingin membahas humor secara lebih mendalam lagi dan sebagai bahan untuk penelitian akan digunakan komik strip humor Jepang yang berjudul yukaina senryuu goshichigo「
ゆかいな
川柳
五.七.五
」.
7
1.2
Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini mengenai humor yang terdapat dalam komik strip humor karangan Masayoshi Hagiwara yang berjudul yukaina senryuu goshichigo「 五.七.五
ゆかいな
川柳
」 untuk memahami unsur apakah yang terdapat dalam komik tersebut
dan pelanggaran apa saja yang terdapat dalam percakapan komik di atas yang dapat memberikan efek humor dalam ceritanya.
1.3
Ruang Lingkup Permasalahan Saya akan membatasi penelitian skripsi ini dengan mengambil 7 buah cerita pada
sebuah karya sastra dalam komik strip yukaina senryuu goshichigo「 ゆかいな 柳
五.七.五
川
」, dalam komik ini akan dijadikan sebagai bahan penelitian untuk
lebih mengetahui dan memahami tentang humor yang terdapat dalam komik tersebut.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang terdapat dalam komik strip
yukaina senryuu goshichigo 「
ゆかいな
川柳
五.七.五
」 , serta
pelanggaran dalam komunikasi seperti apakah yang dilakukan untuk menimbulkan efek humor dalam srip komik tersebut. Sedangkan manfaat dalam penelitian ini adalah agar pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami tentang humor.
8
1.5
Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini saya akan menggunakan metode deskriptif analitif
dengan memaparkan secara jelas dan terperinci tentang humor. Saya juga akan menggunakan metode kepustakaan yaitu mengumpulkan data atau naskah tertulis yang berfungsi sebagai sumber data.
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini disusun dalam subab – subab, dengan pokok – pokok
bahasan sebagai berikut : Bab 1
Dalam bab ini merupakan penjelasan mengenai pendahuluan yang
berisi latar belakang penulisan, permasalahan dan pembatasan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penulisan, metode penelitian yang digunakan seperti deskriptif analitif, metode kepustakaan, serta penjelasan sistematika penulisan. Bab 2
Dalam bab ini saya akan mengulas tentang pengertian komik strip,
jenis-jenis humor, menjelaskan teori humor serta teori implikatur berdasarkan Prinsip Kerja Sama Grice. Bab 3
Dalam bab ini berisi tentang analisis data mengenai humor dalam
yonkoma manga 「 かいな
川柳
4 コマ漫画
五.七.五
」yang berjudul yukaina senryuu goshichigo「 ゆ
」dengan mengambil tujuh buah cerita yang merupakan
sebagai sumber data penelitian. Bab 4 yonkoma manga 「 かいな
川柳
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai humor dalam 4 コマ漫画 五.七.五
」yang berjudul yukaina senryuu goshichigo「 ゆ 」 yang merupakan jawaban dari permasalahan
9
penelitian yang telah dilakukan dan saran saya mengenai penelitian ini yang ditujukan untuk pembaca. Bab 5
Dalam bab ini berisi ringkasan keseluruhan isi skripsi, di mulai
dari latar belakang penelitian, rumusan permasalahan serta tujuan penelitian dan hasil penelitian sebagai jawaban dari permasalahan yang diungkapkan secara jelas dan singkat.
10