BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Ditengah perkembangan teknologi komunikasi massa dewasa ini, masyarakat
baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat membutuhkan informasi yang bersifat akurat dan aktual. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan media massa sebagai perantara yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara serempak. Dalam penyebaran informasi Lasswell (1948) menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerapkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who says in wich channel to whom with what effect (Siapa yang mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell itu merupakan unsur – unsur proses komunikasi yaitu Communicator (komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effect (efek). Informasi yang diterima oleh masyarakat tidak terlepas dari peran perkembangan jurnalistik. Jurnalistik identik dengan media cetak sebelum lahirnya era televisi. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, jurnalistik elektronik menjadi sorotan bagi publik untuk mendapatkan informasi. Televisi merupakan jurnalistik elektronik yang memiliki kemampuan menyajikan informasi dalam bentuk audio dan visual. Televisi mampu menekan pesan secara efektif
1
2 dengan memusatkan pandangan pemirsa melalui ilustrasi visual, tata gerak, warna dan berbagai bunyi atau suara. Televisi adalah suatu bentuk media massa yang dinilai paling efektif saat ini. Melalui sifat audio visualnya yang tidak dimiliki media massa lain, perkembangan teknologinya yang begitu cepat dan penayangannya yang mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas, televisi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan masyarakat luas. (Darwanto, 2007:27) Maraknya minat para pengusaha di Indonesia untuk membuka bisnis di bidang pertelevisian akhir – akhir ini perlu disambut gembira, namun dibalik itu juga tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Hal itu terkait dengan masalah kemampuan televisi itu sendiri dalam mempengaruhi tingkah laku pemirsanya. Tingkah laku pemirsa bergantung kepada materi yang disiarkannya. Tanggung jawab tersebut tercermin pada fungsi – fungsi media televisi sebagai berikut: informasi (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain). Sejak pemerintah membuka Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tanggal 24 Agustus 1962, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. (Morrissan, 2010:3) Sebagai
stasiun pertama di
Indonesia, TVRI menjadi satu – satunya stasiun televisi milik negara yang bertujuan untuk memberikan informasi seputar pemerintah dan kejadian – kejadian penting yang ada di Indonesia. Acara yang ditayangkan TVRI harus disesuaikan dengan norma, kehendak, dan sistem nilai yang diproduksi rezim, hal ini yang menyebabkan hadirnya stasiun televisi Swasta di Indonesia. Pada tahun 1987, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) menjadi stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, dilanjutkan oleh Surya Citra Televisi (SCTV) melakukan siaran pada tahun 1989. Pada tahun 1990, stasiun
3 televesi selantutnya yang melakukan siaran adalah Televisi Pendidikan Indonesia yang sekarang berganti menjadi MNC TV, dan disusul ANTEVE pada tahun 1991. Pada tahun 1998 berdiri lima stasiun televisi swasta baru, yakni Metro TV, Lativi yang sekarang menjadi TV One, TV 7 yang sekarang menjadi Trans 7, Trans TV dan Global TV. Ditambah dengan Stasiun lokal baru yaitu, O’Channel, Jak TV, CTV Banten, DAAI TV, Space Toon, ELSHINTA TV dan B CHANNEL. Ditengah ragamnya program – program televisi yang disajikan oleh banyak stasiun televisi swasta di indonesia saat ini, TVRI yang sekarang disebut sebagai Lembaga Penyiaran Publik atau LPP TVRI menyuguhkan program – program bermanfaat kepada para pemirsa. Salah satunya adalah program “Salam dari Desa”. Program ini disiarkan setiap hari pada pukul 14.00 – 15.00 WIB. “Salam dari Desa TVRI” merupakan program yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi diberbagai daerah pedesaan di Indonesia, meliputi berbagai aspek sosial dan kesejahteraan rakyat seperti bidang pemberdayaan masyarakat desa, pertanian, perkebunan, peterenakan, perikanan, pengembangan usaha kecil dan menengah UKM serta pembangunan kesehatan, pendidikan, keamanan daerah pedesaan Indonesia. “Salam dari Desa” TVRI dikemas dalam bentuk berita dengan menampikan feature yang disampaikan atau dipandu langsung oleh dua pembawa acara dengan gaya santai tetapi informatif. Konsep ini dibuat dengan maksud agar program “Salam dari Desa” tampil beda dan lebih menarik, namun tetap mengedepankan aktualitas dan bahkan menjadi sumber inspirasi atau motivasi bagi masyarakat desa lainnya. Dengan demikian, diharapkan tayangan “Salam dari Desa” TVRI dapat memikat pemirsa setia
4 LPP TVRI terutama bagi mereka yang ingin melihat lebih dekat potensi dan perkembangan kondisi pedesaan di Indonesia. Penelitian tentang studi produksi program “Salam dari Desa” di LPP TVRI ini menarik untuk dilakukan mengingat ditengah minimnya program berita yang bernuansa peristiwa-peristiwa seputar pedesaan dan program tersebut juga ditujukan untuk masyarakat desa. Dalam menyajikan program berita yang berkualitas tidak lepas dari proses produksi suatu berita. Program “Salam dari Desa” disajikan dalam bentuk suatu tayangan yang layak dan berkualitas harus melalui beberapa tahapan dalam proses memproduksi tayangan tersebut. Proses yang dilalui dimulai dengan proses perencanaan peliputan berita hingga berita tersebut layak untuk ditayangkan. Proses produksi pada program “Salam dari Desa” di LPP TVRI menjadi sangat menarik untuk diketahui karena sesuai dengan yang menjadi isi atau content bagi program tersebut yaitu persitiwa yang terjadi diberbagai daerah pedesaan di Indonesia, tentunya proses produksinya-pun banyak dilakukan di daerah-daerah pedesaan di Indonesia juga. Proses produksi program “Salam dari Desa” dilakukan atas kerjasama yang sudah dibentuk oleh Dewan Redaksi TVRI stasiun Pusat dengan Dewan Redaksi TVRI stasiun Daerah. Untuk itu, proses produksi program “Salam dari Desa” menjadi berbeda dengan proses produksi program-program berita lainnya.
1.2.
Ruang Lingkup Lingkup masalah dimaksudkan untuk memberikan menentukan pembahasan dan
arah yang lebih jelas untuk meneliti dan menetukan metode apa yang digunakan, maka dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup masalah mengenai:
5 1. Bagaimana keseluruhan proses pembuatan program “Salam dari Desa” mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi yang dilakukan oleh tim produksi TVRI stasiun Pusat? 2. Bagaimana proses berita tersebut diolah agar menjadi isi atau content dari program “Salam dari Desa” di LPP TVRI? 3. Bagaimana proses kerjasama yang dilakukan oleh tim produksi TVRI stasiun Pusat dengan tim produksi TVRI stasiun Daerah dapat berjalan dengan lancar dalam mengemas program “Salam dari Desa” di LPP TVRI?
1.3.
Tujuan dan Manfaat Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah agar dapat memahami keseluruhan
dari proses produksi program “Salam dari Desa” di LPP TVRI dan mengetahui proses pencarian dan pengumpulan berita pada program “Salam dari Desa” di TVRI.. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah kepustakaan dan bahan referensi untuk mahasiswa broadcasting ataupun mahasiswa lainnya dalam membuat penelitian skripsi khususnya mengenai proses produksi program berita televisi. 2. Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan bagi stasiun TVRI untuk memperhatikan faktor-faktor yang mendukung untuk meningkatkan program “Salam dari Desa” di LPP TVRI. 3. Sosial: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan akses informasi yang sesuai dengan porsi dan kebutuhan bagi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
6 1.4.
Metodologi Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan lebih
dalam mengenai proses produksi program “Salam dari Desa” di LPP TVRI, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pemilihan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasari bahwa peneliti bermaksud mengkaji dan menggambarkan bagaimana proses produksi program “Salam dari Desa” dimulai dari pra-produski, produksi hingga pasca-produksi. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan maka sangat diperlukan pengumpulan data yang benar, akurat, dan lengkap. Dalam penulisan skripsi ini jenis data yang diperoleh berdasarkan data: − Data primer yaitu penelitian yang memperoleh data secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dengan cara melakukan wawancara di LPP TVRI − Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (melalui media perantara). Pada umumnya data sekunder berupa catatan atau laporan historis yang telah tersususn dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan data yang tidak dipublikasikan oleh LPP TVRI. Data sekunder yang digunakan adalah data internal yang merupakan dokumen operasional yang dikumpulkan, dicatat, dan disimpan oleh LPP TVRI.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
7 1. Metode Observasi Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung dan pencatatan terhadap obyek yang diteliti untuk memperoleh informasi.
2. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait atau terhadap objek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian.
3. Metode Kepustakaan Metode kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian sebagai bahan referensi dalam mendapatkan informasi yang akan dibutuhkan.
1.5.
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan di uraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan mengenai penelitian yang dilakukan.
8 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang teori –teori ilmiiah yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Dalam landasan teori terdapat teori dasar/umum dan teori khusus.
BAB 3 OBYEK PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang perumusan obyek penelitian, meguraikan gambaran mengenai perisahaan, profil program “Salam dari Desa”, metode pengumpulan data, dan analisis data atau permasalahan.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang tahap – tahap produksi Program Salam dari Desa dan di implementasikan kedalam teori – teori pendukung.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.