BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkomunikasi dengan masyarakat umum memerlukan suatu kerendahan hati untuk saling menghormati dalam bahasa yang sama-sama dimengerti dan dihargai. Untuk itu diperlukan suatu wawasan tentang cara berkomunikasi yang digunakan oleh masyarakat umum. Angkutan umum dapat menjadi salah satu indikasi dalam penggalian unsur-unsur seni Indonesia karena transportasi merupakan sarana yang menjadi urat nadi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia saat ini. Transportasi merupakan sarana yang penting bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan sesamanya. Transportasi
hadir dalam setiap kehidupan seperti ekonomi dan
perdagangan, politik, pendidikan dan lain-lain. Angkutan umum menjadi sarana transportasi yang paling populer di masyarakat. Hal diatas menjadikan angkutan umum sangat dekat dengan masyarakat. Unsur-unsur seni dalam angkutan umum tersebut kerap kali terlihat, seperti warna, polesan striping pada mobil, karya airbrush pada badan otomotif dan gambar tempel pada angkutan kota. Angkutan yang akan dibahas selanjutnya adalah truk. Pada jalanan kota saat ini mulai dimaknai sebagai etalase ketika di atasnya ramai ilir mudik segala jenis kendaraan dengan berbagai kepentingan. Menarik mendapati tulisan dan gambar di salah satu bagian truk. Biasanya tulisan atau gambar tersebut dipamerkan di bagian bak truk atau di karpet truk yang berupa
grafiti maupun kalimat-kalimat apik. Respon setiap orang mungkin akan berbedabeda ketika melihat tulisan tersebut. Sebagian orang bisa saja ada yang tertawa terbahak-bahak, geli, mencibir, menghina, kesal, bahkan merasa terganggu. Merasa terganggu disini adalah karena memang ada beberapa sopir truk yang menampilkan gambar yang agak senonoh di truk yang ia kemudikan. Gambar
dan
tulisan
yang
tertera
pada
bak-bak
truk
tersebut,
bagaimanapun, gambar dan tulisan di bak-bak truk tersebut adalah pesan yang digunakan para sopir sebagai representasi dari gagasan dan penghayatannya. Selain itu terdapat juga gambar-gambar yang tampak seronok yang memamerkan kemolekan tubuh wanita yang dipadukan dengan tulisan-tulisan yang mewakili obsesi si supir. Selain gambar wanita, ada juga beberapa gambar-gambar yang menawarkan nuansa religius, seperti gambar seorang tokoh keagamaan dengan latar belakang gambar sebuah tempat ibadah.
Menarik jika melihat fenomena kreatifitas kendaraan yang ada
di
Indonesia khususnya pada sebagian truk-truk yang sering melintas di jalanan kota. Truk yang melintas di jalanan sebagian besar mempunyai keunikan dengan melukis bagian belakang truk maupun menempatkan gambar / ilustrasi wanita atau sejenisnya pada bagian baknya atau belakangnya. Visualisasi dari gambar – gambar maupun ilustrasi yang sering dijumpai di sebagian truk-truk cukup membuat emosional dan menghibur.Visualisasi pada ruang publik seperti yang terdapat pada bak belakang truk ini merupakan contoh komunikasi visual, artinya para pengguna jalan sebagai subjek mendapatkan dan mengelola informasi atau pesan secara visual dari objek yang dilihat pada bak belakang truk ini1. gambar 1.1
1.2
1
Hasil pengamatan penulis secara umum di jalanan ibukota bulan januari – februari 2015
gambar
Beberapa tampilan kata-kata yang terlihat di bak belakang truk antara lain seperti buronan mertua, Cintamu tidak semurni bensinku, Utamakan Selamat, Pulang malu ndak pulang rindu, Wajah pribumi, Nafas tua, Ku tunggu jandamu adalah sebagian dari kata-kata “menggelitik‟ yang sering kita jumpai dalam suasana padatnya lalu lintas ibukota. Tampaknya hal ini merupakan ungkapan kebebasan dan kebanggaan para supir truk yang tergambar lewat gambar-gambar “berani‟ yang dipadu dengan kata-kata yang mengundang senyum. Kenapa hal tersebut bisa terpikirkan dan diungkapkan oleh para supir truk itu? Adakah latar belakang yang menarik yang dapat dipahami sebagai sebuah ungkapan seni di kalangan masyarakat tertentu?
Pencarian makna dibalik gambar dan tulisan-tulisan yang menggambarkan kemolekan tubuh perempuan serta potongan-potongan tubuh perempuan pada bak-bak truk itulah yang diharapkan dalam penelitian ini mampu menguak apa yang menjadi “obsesi‟ yang amat kompleks para sopir-sopir truk tersebut. Maksud-maksud para sopir, yang diterjemahkan dalam bahasa gambar dan tulisan, merupakan cermin dari pandangan hidup dan pandangan dunianya yang mereka gali dari pengalaman yang mereka dapatkan baik sebagai individu maupun secara sosial.
Mengutip dari Busby dan Leitch, Suharko (1998) mengatakan bahwa tubuh perempuan digunakan untuk menciptakan citra tertentu atau paling tidak berfungsi sebagai latar dekoratif. Killbourne2 (2004) mengatakan, bahwa tubuh perempuan hanya menjadi potongan-potongan tanda. Tubuh perempuan yang “dipotong-potong” (betis, kaki, dada, punggung, dll) kemudian direproduksi menjadi tanda-tanda yang akan membentuk citra, makna dan identitas yang ada didalamnyan (Santi,2012). Oleh karena itu, tubuh perempuan sangat menarik dijadikan objek bagi orang-orang yang bekerja di media maupun seniman. Secara etimologis, kata perempuan3 berasal dari kata empu yang berarti 'tuan', 'orang yang mahir/berkuasa', atau pun 'kepala', 'hulu', atau 'yang paling besar'; maka, kita kenal kata empu jari 'ibu jari', empu gending 'orang yang mahir mencipta
tembang'.Kata perempuan juga
berhubungan
dengan
kata ampu 'sokong', 'memerintah', 'penyangga', 'penjaga keselamatan', bahkan 'wali'; kata mengampu artinya 'menahan agar tak jatuh' atau 'menyokong agar tidak
runtuh';
kata mengampukan berarti
'memerintah
(negeri)';
ada
lagi pengampu 'penahan, penyangga, penyelamat', sehingga ada kata pengampu susu 'kutang' alias 'BH'.Kata perempuan juga berakar erat dari kata empuan; kata ini mengalami pemendekan menjadi puan yang artinya 'sapaan hormat pada perempuan', sebagai pasangan kata tuan 'sapaan hormat pada lelaki. Visualisai
2
Morton, J.L. Color Symbolism. 2004 Pease, Allan. Body Language: How to Read Other's Thought by Their Gestures. Syd 3 Buchori, B. dan I. Soenarto. 1996. “Mengenal Dharma Wanita.” Hal. 172-193. Mayling OeyGardiner dkk. (ed.), Perempuan Indonesia: Dulu dan Kini. Jakarta: PT Gramedia.
gambar atau lukisan wanita yang sering dijumpai pada bak belakang truk ini seperti representasi perempuan secara biologis.
Dalam banyak lukisan di bak truk terjadi penekanan terhadap pentingnya perempuan untuk selalu tampil memikat dengan mempertegas sifat kewanitaannya secara biologis, misalnya memiliki rambut panjang dan bibir merah merekah yang ditampakkan selalu tersenyum. Pencitraan perempuan semacam ini ditekankan lagi dengan menebar isu “natural anomy” bahwa umur perempuan dan ketuaan perempuan sebagai momok yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan seorang perempuan.
Berbicara mengenai budaya urban tidak terlepas dari keberadaan seni populer. Sebaliknya membicarakan seni populer tidak terlepas dari seni industri yang selalu berhubungan dengan selera pasar. Budaya seni yang ada di kota terdesak seni modern yang dikembangkan masyarakat.Seni urban muncul ditengah kejemuan ruang-ruang kota yang terkikis habis oleh kapitalisme, sehingga tidak menyisahkan sedikitpun ruang bagi khalayak untuk berinteraksi bebas.
Ekspresi yang tak tersalurkan melahirkan ekspresi seni tersendiri yang jamak disebut seni urban. Seni urban lahir karena adanya kerinduan untuk merespon krestifitas masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan dengan segala problematikanya. Bentuk konkret seni urban bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika (Mulyono , 2009: 12). Seni urban menjelma
menjadi tren fashion, street art (mural, grafitti) pada jalan layang sepanjang gatot subroto.
Konon perjalan yang ditempuh oleh para supir truk terkadang harus melewati jalur yang berbahaya. Selain medan jalan yang berat, para sopir juga harus menghadapi bahaya lain yakni “ bajing loncat “. Untuk menghadapi para perampok ini para sopir menyiasati berangkat secara konvoi. Tak jarang mereka saling menunggu ditempat yang aman. Lukisan pada bak belakang truk menjadi sebuah bentukan seni urban memanfaatkan bagian bak belakang truk sebagai media publik penyampai pesan. Semua orang dapat menikmati hasil karya ini.
Seni urban dalam lukisan di bak belakang truk mempresentasikan perempuan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Sebuah potret kehidupan yang keras dan didominasi oleh kaum laki-laki, rendah pendidikan, terhimpit beban ekonomi, menganggap kaum perempuan sebagai objek seks, dan lain lain.Tak hanya itu, lukisan pada bak belakang truk juga merupakan cerminan masyarakat yang majemuk sarat dengan fenomena- fenomena kehidupan. Tak jarang tema-tema pada lukisan di bak belakang truk memuat isu-isu yang sedang berkembang dimasyarakat, baik secara sosial, ekonomi, politik dan budaya. Seperti contohnya tema poligami,kehidupan janda, tokoh-tokoh yang sedang menjadi sorotan masyarakat dan lain sebagainya.
Visualiasi seni lukis pada bak belakang truk tersebut berisikan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh seniman lukis bak truk kepada masyarakat. Selain itu tentu saja memberi nilai estetika, gambar-gambar tersebut merupakan sebuah
misteri karena mengandung banyak makna tersembunyi. Baik gambar maupun lukisan pada bak belakang truk tersebut menghadirkan banyak kontroversi. Seringkali diasumsikan tidak senonoh, memojokkan kaum wanita, norak, belum lagi bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari para sopir yang ndeso. Dengan kata lain lukisan pada bak belakang truk belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Padahal sama seperti hasil karya seni urban lainnya, karya lukis bak truk selayaknya juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Tema perempuan merupakan tema yang tidak pernah hilang dalam lukisan di bak belakang truk. Di saat perempuan Indonesia pada jaman ini sedang memperjuangkan emansipasi , lukisan bak truk justru menampilkan perempuan sebagai makhluk kelas dua setelah laki-laki. Bukan hanya itu, tak jarang lukisan pada bak belakng truk ini menampilkan kelas kasta dalam kaitannya dengan persepsi perempuan di mata perempuan lain.
1.2
Fokus Penelitian Fokus Penelitian Semiotika representasi perempuan pada bak belakang
truk yang berupa rangkaian kata atau gambar yang banyak ditemukan terdapat di bak belakang truk. Terdapat banyak gambar yang memperlihatkan serta mengekspose kemolekan tubuh perempuan serta potongan-potongan gambar dan juga lukisan yang terdapat pada bak belakang truk ini banyak menghiasi bak belakang truk. Itulah yang terjadi ketika melihat simbol tersebut pada truk yang sedang melintas di jalan raya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis semiotika untuk menganalisis tulisan atau gambar yang terdapat pada bak belakang truk, agar menghasilkan data-data berupa gambar –gambar yang akan
menjadi jawaban bagaimana kehidupan sehari-hari seorang sopir di presentasikan dalam sebuah lukisan pada bak belakang truk. 1.2.1
Identifikasi masalah Dari latar belakang diatas,maka dapat di identifikasi masalah sebagai
berikut: 1.Sarana komunikasi pada ruang publik seperti di bak belakang truk ini tidak seharusnya menjadi wadah ekspresi yang salah tempat 2.Bak truk sebagai ruang publik bukanlah sarana komunikasi untuk menumpahkan kebebasan berekspresi 3.Bagaimana lukisan di bak truk sebagai media ruang publik dapat menjadi media komunikasi yang bermanfaat terhadap publik. 1.2.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah mengapa terdapat banyaknya
gambar yang bertemakan perempuan dan memperlihatkan serta mengekspose kemolekan tubuh perempuan serta potongan-potongan gambar dan juga lukisan yang terdapat pada bak belakang truk berisikan tentang perempuan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna simbol atau tulisan dan gambar serta lukisan yang terdapat pada bak belakang truk dan menjadikan perempuan sebagai tema yang menghiasi gambar bak belakang truk secara semiotik. Karena peneliti tertarik pada tulisan dan gambar di bak
belakang truk ini banyak dihiasi oleh tulisan,
gambar, dan grafiti yang
bertemakan perempuan menghiasi bak belakang truk ini. 1.4 Manfaat penelitian a.Manfaat Teoritis/Akademis Dari penjelasan diatas manfaat akademis dari penelitian ini,yaitu agar dunia pendidikan atau universitas dapat memberikan study kepada mahasiswa menganalisa pesan yang terdapat pada simbol,baik teks maupun gambar.
b.Manfaat Praktis Dari penjelasan diatas manfaat praktis dari penelitian ini,yaitu agar pemilik truk sebagai orang yang bertanggung jawab atas kendaraanya,tidak seenaknya memperlihatkan dan memberitahu hal hal yang kurang baik pada kendaraannya.
c.Manfaat Sosial Dari penjelasan diatas manfaat sosial dari penelitian ini,yaitu agar penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan realita yang terjadi dimasyarakat kita dan bagaimana masyarakat memaknai sebuah objek dengan persepsinya , dan berapresiasi terhadap suatu obyek.