BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses dimana seseorang menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan. Komunikasi juga diyakini oleh beberapa ahli merupakan suatu proses sosial yang melibatkan manusia dalam berinteraksi dan melibatkan pengirim dan penerima. Komunikasi juga memiliki berbagai bentuk dalam menyampaikan pesannya kepada penerima secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara tidak langsung juga mempunyai beberapa saluran salah satunya yaitu penampilan fisik. Penampilan fisik dapat diartikan sebagai cerminan diri atau bagaimana seseorang mempresentasikan dirinya. Dari segi busananya, seseorang memakai baju, sepatu, gelang, anting, kalung, tas, secara tidak langsung mereka membuat pencitraan tentang dirinya sendiri mengenai identitas atau kelas sosial. Penampilan fisik juga bisa dilihat dari karakterisik seseorang yaitu rambut, warna kulit, bentuk bibir, tinggi badan, dan lain-lain. Pentingnya penampilan membuat rangkaian menata penampilan menjadi hal yang harus mendapat porsi perhatian tersendiri oleh setiap orang. Tidak hanya dalam kehidupan pribadi maupun sosial, tapi juga mencakup kehidupan karir seseorang. Hal tersebut sependapat dengan Annisa Thabiina adalah wanita peraih beasiswa program budaya Walt Disney World, di Florida, Amerika Serikat. Dia membagi tips keberhasilannya dan salah satu kunci keberhasilannya adalah penampilan. Mengenakan busana formal dan make up secukupnya agar terlihat menarik merupakan kesan pertama dan merupakan kunci keberhasilan wawancara (Azizah, 2009). Dari fakta diatas, tak dapat dipungkiri jenjang karir seiring dengan jenjang status sosial di dalam masyarakat. Makin tinggi tangga karir yang didaki, berarti makin tinggi pula status sosial yang disandang. Makin tinggi jabatan dalam sebuah perusahaan makin tinggi pula tuntutan terhadap penampilan fisik, untuk mencerminkan siapa kita dalam jenjang hirarki organisasi. Secara horisontal, pada bagian tertentu seperti marketing, customer service, dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan pelanggan seringkali di tuntut penampilan lebih dibandingkan rekan-rekannya dari bagian lain. Karena mereka harus mencerminkan citra
1
2 perusahaan dan seringkali harus berhubungan dengan orang yang posisinya lebih tinggi Dalam survei yang dilakukan oleh majalah Newsweek, survei tersebut mengungakapkan bahwa para atasan menilai bawahan dengan 3 faktor yang diperhitungkan, yaitu: pengalaman, kepercayaan diri, dan cara berpenampilan. Sehingga cara berpenampilan memiliki efek dalam dunia kerja. Seorang konsultan citra pada lembaga bernama House of Colour Fiona Ingham juga mengungkapkan, 70% kesan pertama muncul berdasarkan busana dan penampilan fisik (Felicia, 2011). Sebagian orang juga mengatakan bahwa selain pintar, penampilan itu harus enak dilihat, bukan harus cantik, namun ada sebagian orang yang mengatakan bahwa penampilan itu tergantung dari bidang apa yang ditekuni. Kalau pegawai lapangan, lebih baik mengutamakan penampilan yang lebih santai namun tetap sopan. Hal terpenting dalam berpenampilan di kantor ialah bahwa penampilan yang ditunjukkan harus profesional sesuai dengan bidang pekerjaannya. Mengenakan pakaian yang tepat merupakan keharusan jika seorang karyawan ingin dihargai dilingkungan kerjanya. Kecenderungan masyarakat yang memandang seseorang berdasarkan kesan pada pandangan pertama tidak dapat diabaikan begitu saja. Dapat kita simpulkan bahwa di zaman modern ini, penampilan fisik merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan pekerjaan, banyak orang berkata bahwa jangan menilai segala sesuatu dari luarnya saja, tetapi fakta yang ditemukan sekarang ini adalah penampilan fisik merupakan syarat agar bisa mendapatkan pekerjaan. Dari hal-hal kecil yang sering terkadang kita lupakan justru merupakan hal yang sangat penting dan dinilai oleh perusahaan, klien maupun orang lain. Oleh karena itu PT. Surya Utama Nabati juga sangat memperhatikan penampilan para karyawan perusahaannya, karena mereka merupakan bagian dari pencitraan, image serta kesan pertama terhadap bagaimana perusahaan tersebut dinilai dimata para perusahaan lain dan klien khususnya. Frontliner adalah orang yang secara lansung mampu berhadapan ataupun berhubungan dengan customer. Perlu diketahui bahwa frontliner bukanlah sebuah jabatan, bisa dikatakan sebagai profesi seperti costumer service, resepsionis, sales, dan lain sebagainya. Adapun tugas dari frontliner ini ialah mampu memberikan kejelasan kepada para pelangan karena hal tersebut merupakan tugas yang palig utama sebagai frontliner.
3 Menjadi orang yang paling terdepan dalam melayani pelanggan seperti yang dilakukan oleh customer service, sales, teller dan lainnya mampu menunjukan citra dari perusahaan tersebut. Sehingga, banyak sekali dari perusahaan yang menggunakan jasa custumer service dalam melakukan bisnis mereka. Seorang frontliner haruslah memiliki kepribadian yang hangat, humble, dan ramah sebab hal tersebut akan memberikan kenyamanan kepada pelanggan. Selain itu juga sikap baik yang ditunjukan mampu untuk merubah citra perusahaan. PT. Surya Utama Nabati adalah perusahaan yang bergerak dalam penyaringan kelapa sawit dan penjualan kelapa sawit CPO atau yang belum bisa dikonsumsi. Perusahaan ini telah berdiri pada pertengahan tahun 2012, walaupun masih terbilang baru dalam bisnis ini, namun perusahaan ini telah memiliki total karyawan tetap sekitar 350 karyawan. Subyek penelitian ini adalah frontliners di PT. Surya Utama Nabati yaitu lebih difokuskan pada departemen sales yang sering melakukan kontak atau komunikasi dengan pihak luar seperti konsumen, partner kerja. Karena penampilan fisik akan mencerminkan bagaimana seorang sales yang mewakili perusahaan untuk melakukan komunikasi dengan konsumen ataupun partner secara langsung. Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di perusahaan ini karena di PT Surya Utama Nabati, karyawan dituntut untuk mengikuti standar penampilan yang telah ditentukan oleh perusahaan (SOP) sebagaimana standar penampilan tersebut diatur sesuai dengan departemen masing-masing. Terutama bagi departemen sales, dimana
mereka
dituntut
untuk
selalu
mengikuti
standar
penampilan
perusahaan.Tetapi terkadang para sales associate tidak memperhatikan penampilan mereka seperti rambut, pakaian kurang rapi. Hal ini biasanya terjadi ketika para sales associate sudah mengenali klien tersebut karena para sales associate tidak hanya bertemu kepada klien untuk sekali saja, karena pada pertemuan-pertemuan selanjutnya mereka akan selalu menyampaikan laporan ataupun penawaran terbaru sesuai dengan keinginan klien tersebut. Sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil penelitian berjudul “Penerapan Penampilan Fisik Frontliners dalam Menciptakan Citra PT Surya Utama Nabati” untuk diteliti lebih lanjut.
1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada penerapan penampilan fisik dalam menciptakan citra PT. Surya Utama Nabati (SUN)
4
1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Citra apakah yang ingin disampaikan oleh PT. Surya Utama Nabati melalui penampilan fisik frontliners kepada para kliennya? 2. Standart penampilan yang di inginkan oleh perusahaan kepada para karyawan yang bekerja di PT. Surya Utama Nabati?
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Tujuan dalam penelitian ini: 1. Untuk mengetahui standar penampilan yang telah ditentukan oleh PT Surya Utama Nabati 2. Citra seperti apakah yang ingin disampaikan oleh PT Surya Utama Nabati melalui penampilan fisik para frontliner kepada para kliennya. 3. Untuk mengetahui penerapan penampilan fisik dalam menciptakan citra PT Surya Utama Nabati
1.4.2 Manfaat 1.4.2.1 Akademis: Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dalam komunikasi terutama bagi penelitian yang berhubungan dengan pembahasan ini.
1.4.2.2 Praktis: Diharapkan
dapat bermanfaat bagi perusahaan. Mendapatkan ide atau gagasan
dalam pembangunan citra perusahaan.
1.4.2.3 Umum: Diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui dan di jadikan sebagai pembelajaran mengenai pentingnya berpenampilan dalam dunia profesionalisme, karena dengan berpenampilan yang baik bukan hanya untuk pribadi namun juga untuk pencitraan dimana nantinya kita akan bekerja.
5
1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai paparan singkat mengenai apa dibahas, seperti: latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini mengacu pada paparan teori yang digunakan selama pembahasan(refrensi) dari teori-teori relavan, yang dapat digunakan untuk memperkuat penelitian yang dianalisis dalam kegiatan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan pendekatan penelitian, tipe jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik keabsahan data. BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini memaparan mengenai hasil dari penelitian yang terdiri dari wawancara objek penelitian, diringkas dalam penyajian data penelitian, pengolahan data dan pembahasan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memaparkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil selama penelitian yang di lakukan, disampaikan dalam bentuk kualitatif. Mengcangkup saran atau pemecahan
masalah
dari
penelitian
yang
telah
dilakuk