BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang
bermutu karena maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu perusahaan maka semakin tinggi daya saing perusahaan tersebut terhadap perusahaan lainnya , karena perusahaan akan semakin memiliki daya saing yang kompetitif dalam bersaing. Kondisi perusahaan yang terjadi pada saat ini dapat dirasakan tingginya persaingan yang terjadi di dunia bisnis, dimana informasi dan pengetahuan telah mengubah lingkungan bisnis menjadi semakin kompetitif. PT. ECS Indo Jaya merupakan perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) produk dan jasa penyedia yang didirikan pada tahun 1985 dan tercatat di SGX Mainboard pada tahun 2001. Dengan tiga bisnis utama, yaitu Sistem Perusahaan , Jasa dan Distribusi IT , ia memiliki jaringan lebih dari 21.000 mitra saluran aktif di seluruh China , Thailand , Malaysia , Singapura , Indonesia dan Filipina. ECS merupakan posisi yang baik untuk menjadi mitra regional pilihan yang cocok untuk setiap vendor merek MNC ICT global terkemuka menekan pada pertumbuhan belanja ICT di Asia Pasifik. Memimpin nama merek global seperti Apple , Microsoft , Sun Microsystems , IBM , Oracle dan leverage EMC pada jaringan mitra saluran ECS yang luas untuk mendistribusikan produk mereka di seluruh wilayah. Sistem Enterprise Bisnis Grup bertujuan untuk memberikan perusahaan multinasional , pemerintah daerah dan perusahaan domestik memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan rekan-rekan mereka dengan merancang , menginstal dan menerapkan infrastruktur TI. Dalam mewujudkan misi perusahaan , tentu sumber daya manusia memiliki peran yang sangat vital dalam mewujudkannya. Hal ini menjadikan tantangan bagi perusahaan , agar dapat terus bertahan demi kelangsungan usaha. Salah satu faktor bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan untuk mengolah sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan. Darmawan, D. (2013:143) mengatakan bahwa Budaya organisasi merupakan suatu sistem dari makna dan arti yang bersama dianut para anggotanya yang membedakan organisasi dari organisasi lain. Pentingnya budaya organisasi yang berlangsung pada perusahaan sangat menunjang karyawan dalam 1
2 memberikan komitmennya dalam bekerja. Jika karyawan dapat beradaptasi dan menerima budaya organisasi dalam suatu organisasi maka karyawan tersebut dapat merasa lebih nyaman berada di dalam perusahaan dan menunjukkan loyalitasnya , dan pada akhirnya memudahkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang qualified dan memperkecil kemungkinan terjadinya tingkat turnover yang tinggi. Budaya memiliki peranan dalam keberhasilan perusahaan karena budaya dalam organisasi merupakan hal yang inti bagi suatu perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. Robbins, S.P dan Coulter, M. (2012), terdapat karakteristik utama yang merupakan dimensi budaya organisasi salah satunya adalah orientasi hasil, yang menyatakan bahwa sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil yang di dapat ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Direktur penjualan di PT.ECS Indo Jaya mengumpamakan seorang sales di PT. ECS Indo Jaya memiliki target penjualan sebesar sepuluh unit, sedangkan pencapaian penjualan yang di capai sebanyak enam unit. Dari hal tersebut, penulis menduga perusahaan tidak terlalu memperhatikan teknik dan proses yang digunakan oleh sales dalam pencapaian target. Oleh karena itu, PT. ECS Indo Jaya berorientasi pada hasil. Karakteristik berikutnya yang mempengaruhi budaya organisasi pada PT. ECS Indo Jaya adalah orientasi orang, yang menyatakan bahwa sejauh mana keputusankeputusan manajemen mempertimbangkan berbagai efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi (Robbins, S.P dan Coulter, M. , 2012). Karyawan pada PT. ECS Indo Jaya menghindari keterlambatan karena kebijakan dari pihak manajemen menetapkan kebijakan pemotongan uang makan apabila karyawan terlambat datang ke perusahaan. PT. ECS Indo Jaya menghindari kecurangan absensi karyawan dengan cara menerapkan sistem absensi finger print. Budaya organisasi di perusahaan akan menimbulkan komitmen karyawan yang dapat di peroleh oleh karyawan. Menurut Burr dan Girardi (2011: 109), Komitmen Karyawan merupakan sikap kerja atau keyakinan yang kuat dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasinya, kesediaan untuk berbuat yang terbaik untuk organisasinya, dan adanya keinginan untuk tetap bertahan dalam organisasinya.
3
Tabel 1.1 Penilaian Kinerja Karyawan PT. ECS Indo Jaya Tahun 2011 - 2014 Jumlah Tahun
Jumlah
Karyawan
Kinerja
Karyawan
/grade
Cukup
cukup
Jumlah Karyawan /grade baik
Jumlah Kinerja
Karyawan
Kinerja
Baik
/grade
Istimewa
istimewa
2011
100
7 orang
7%
15 orang
15%
78 orang
78 %
2012
100
17 orang
17 %
56 orang
56 %
27 orang
27 %
2013
100
12 orang
12%
17 orang
17%
71 orang
71%
2014
97
4 orang
4.12 %
82 orang
84.54%
11 orang
11.34 %
Standar kinerja perusahaan : Cukup
= 0 – 2.49
Baik
= 2.50 – 3.24
Istimewa
= 3.25 – 5.00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan di tahun 2011 terdapat 7 orang yang memiliki grade cukup, 15 orang grade baik, 78 orang grade istimewa. Tahun 2012 terdapat 17 orang yang memiliki grade cukup, 56 orang grade baik, 27 orang grade istimewa. Terdapat penurunan jumlah orang yang memiliki grade istimewa. Jumlah karyawan dengan grade istimewa di tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan yang sangat besar, hal ini dikarenakan terdapat pergantian pemimpin struktural oleh karena itu kinerja karyawan yang ada di perusahaan mengalami masa transisi. Kemudian di tahun 2013 terdapat 12 orang yang memiliki grade cukup, 17 orang grade baik, 71 orang grade istimewa. Di akhir tahun 2014 terdapat 4 orang yang memiliki grade cukup, 82 orang grade baik, 11 orang grade istimewa. Di tahun ini merupakan penurunan terbesar terhadap jumlah karyawan yang memiliki grade istimewa, hal ini dikarenakan perusahaan mengubah kebijakan yang menyebabkan kinerja karyawan menurun.
Dalam penelitian yang ditulis oleh Peace Irefin dan Ali Mechanic (2014) menyatakan bahwa komitmen karyawan memiliki hubungan yang cukup tinggi terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan tabel 1.1, dilihat dari persentase kinerja karyawan dengan grade istimewa terdapat penurunan yang signifikan sebesar 59.66% di tahun 2013 ke tahun 2014. Yang diduga oleh penulis sebagai penurunan
4 komitmen karyawan dan penurunan jumlah karyawan dari 100 orang ke 97 orang. Penurunan kinerja tersebut yang diduga oleh penulis sebagai penurunan komitmen karyawan. Robbins, S. dan Coulter, M. (2010: 520) mengatakan bahwa, Perusahaan biasanya menginginkan organisasinya bekerja secara grup untuk mencapai tingkat tertinggi dalam kinerjanya. Kinerja karyawan dengan grade istimewa mengalami penurunan di tahun 2013 ke 2014, dengan angka yang signifikan dari 71% ke 11.34%. Hal ini yang diduga menyebabkan kinerja organisasi yang tidak mencapai tingkat tertinggi dalam kinerja yang ingin dicapai.
Setelah peneliti meninjau data yang telah diperoleh, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di PT. ECS Indo Jaya, dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Organisasi di PT.ECS Indo Jaya”
1.2
Perumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Komitmen Karyawan ( Y ) pada PT. ECS Indo Jaya ? 2. Apakah ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Organisasi (Z) pada PT. ECS Indo Jaya ? 3. Apakah ada pengaruh Komitmen Karyawan (Y) terhadap Kinerja Organisasi (Z) pada PT. ECS Indo Jaya ? 4. Apakah ada pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Organisasi (Z) melalui Komitmen Karyawan ( Y ) pada PT. ECS Indo Jaya ?
1.3
Ruang Lingkup Dikarenakan adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, serta untuk lebih
memfokuskan pada tujuan penelitian maka penulis membatasi ruang lingkup skripsi ini dengan hanya meneliti beberapa variabel. Variabel-variabel tersebut yaitu Budaya Organisasi , Komitmen Karyawan dan Kinerja Organisasi . Penelitian dilakukan di kantor pusat PT. ECS Indo Jaya ( Jl. Raya Gn . Sahari 1 Mangga Dua Square Blok E/34-37 Jakarta Utara ) .
5 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Komitmen Organisasi( Y ) pada PT. ECS Indo Jaya . 2. Untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Organisasi(Z) pada PT. ECS Indo Jaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi(Y) terhadap Kinerja Organisasi(Z) pada PT. ECS Indo Jaya. 4. Untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Organisasi(Z) melalui Komitmen Karyawan( Y ) sebagai variabel mediasi pada PT. ECS Indo Jaya.
1.5
Manfaat Penelitian 1. Bagi Pembaca a. Hasil penelitian diharapkam mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat dijadikan sebagai penambah wawasan bagi pembaca. b. Menjadi bahan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya , terlebih dalam bidang Organisasi.
2. Bagi Penulis a. Sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang bersangkutan , serta menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam dunia bisnis. b. Menjadi bahan pembelajaran serta pengalaman bagi penulis dalam menulis Karya Ilmiah. c. Untuk membantu penulis lebih mendalami dan mengembangkan ilmu tentang Budaya Organisasi , Komitmen Karyawan , dan Kinerja Organisasi
3. Bagi Perusahaan a. Hasil dari penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran, informasi, dan saran yang bermanfaat bagi perusahaan untuk
6 meningkatkan kinerja perusahaan secara maksimal dalam usahanya untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. b. Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Karyawan dampaknya pada Kinerja Organisasi.
1.6
State of the Art Merupakan rangkuman hasil penelitian atau artikel terdahulu yang diperoleh
melalui Jurnal online. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai materi pendukung dalam penelitian ini:
Tabel 1.2 State of the Art No
Nama Penulis
Judul
1.
Peace Irefin & Effect of Employee
Korelasi Koefisien Pearson dari
Mohammed
hubungan antara Komitmen
Ali Commitment on
Mechanic (2014)
Keterangan
Organizational
Karyawan dan Kinerja
Performance in Coca
Organisasi untuk tes on-tail
Cola Nigeria Limited Maiduguri, Borno State
adalah 0.782. Hasil ini mengindikasikan adanya hubungan yang cukup tinggi antara komitmen karyawan dan kinerja organisasi dalam Coca Cola Company Plc. Oleh karena itum hipotesis awal ditolak sementara hipotesis alternative diterima. Ini mengindikasikan bahwa komitmen karyawan meningkatkan kinerja perusahaan.
2.
Jack Henry
The Influence of
Penelitian bertujuan untuk
Syauta, Eka
Organizational Culture,
menganalisa dan menyatakan
Afnan Troena,
Organizational
pengaruh budaya organisasi dan
Margono
Commitment to Job
komitmen organisasi kepada
Setiawan,
Satisfaction and
7 No
Nama Penulis
Judul
Keterangan
Solimun (2012)
Employee Performance
kinerja karyawan baik langsung
(Study at Municipal
maupun tidak kepada kinerja
Waterworks of Jayapura,
pekerjaan Pengambilan data
Papua Indonesia)
dilakukan secara kuisioner. Riset ini diambil sampel sebanyak 127 karyawan. Perhitungan lebih tinggi daripada table t 1.96 dan alpha 5%, dimana p-value lebih rendah dari alpha 0.05, mengindikasikan adanya pengaruh signifikan antara komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2)
3.
Alharbi
Impact of Organizational
Hubungan antara budaya
Mohammad
Culture on Employee
organisasi dan kinerja organisasi
Awadh &
Performance
tekah dipelajari dan ada
Alyahya, Mohammed Saad (2013)
hubungan yang jelas diantara antar 2 hal tersebut yang diidentifikasi oleh peneliti penelitian ini. Tujuan utama dari artikel riset ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur kuatnya hubungan antara kinerja dan budaya organisasi. Budaya organisasi yang kuat didasarkan kepada manajer dan pemimpin yang membantu dalam meningkatkan kinerja. Manajer menghubungkan kinerja organisasi dan budaya satu dengan yang lain yang
8 No
Nama Penulis
Judul
Keterangan
membantu menyediakan keunggulan kompetitif perusahaan. 4.
Fakhar Shahzad, Impact of Organizational Artikel ini mendefinisikan dan Rana
Adeel Culture
on mengukur budaya organisasi dan
Luqman, Ayesha Organizational
dampaknya kepada kinerja
Rashid
organisasi, melalui analisis yang
Khan, Performance: An
Lalarukh Shabbir Overview
tersedia dalam studi empiris dan
(2012)
hubungan model dengan budaya organisasi dan kinerja. Dari dasar studi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa budaya memiliki dampak positif kepada kinerja kerja karyawan. Peneliti menunjukkan bahwa setiap individu dalam organisasi mempunyai budaya yang berbeda dan harus mencoba untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai organisasi.
5.
Ezekiel Saasongu The Influence of
Studi ini memeriksa hubungan
Nongo & Darius Corporate Culture on
antara 4 budaya variable dari
Ngutor Ikyanyon Employee Commitment
komitmen karyawan dalam
(2012)
to the
organisasi. Data dikumpulkan dari
Organization
134 karyawan dari 18 UKM terpilih di Kota Makurdi. Data dikoleksi melalui penggunaan kuisioner standar untuk mengukur budaya perusahaanm dan komitmen organisasi. Studi ini menemukan bahwa keterlitan dan kemampuan adaptasi secara signifikan berkorelasi dengan komitmen, sementara konsistensi dan misi tidak berkorelasi dengan
9 No
Nama Penulis
Judul
Keterangan komitmen. Implikasi dari penemuan ini telah didiskusi dan dibuat rekomendasinya.