PT. PLN (Persero) P3B No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada umumnya lokasi pembangkit tenaga listrik tidak selalu dekat dengan pusat beban, sehingga penyaluran daya diselenggarakan melalui instalasi penyaluran (transmisi dan gardu Induk). Untuk mengamankan instalasi penyaluran terhadap kerusakan akibat gangguan sistem, maka dilengkapi peralatan rele proteksi. Perkembangan selanjutnya, beberapa sistem tenaga listrik (sebagai contoh : Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan bali) diinterkoneksikan membentuk satu group operasi. Peranan instalasi penyaluran semakin penting, konfigurasi jaringan semakin kompleks dan peralatan semakin banyak, baik dari segi jumlah maupun ragamnya maka diperlukan peralatan proteksi yang selektif , sensitif, cepat dan andal dengan tidak mengabaikan nilai ekonomis. Peralatan utama yang terpasang di gardu induk dan transmisi adalah : a. Gardu Induk §
Pemutus tenaga
§
Panel kontrol
§
Pemisah
§
Panel proteksi
§
Surge / Lightning Arrester
§
Sumber AC dan DC
§
Trafo pengukuran
§
Sarana komunikasi
§
Busbar
§
Kapasitor
§
Trafo tenaga
§
Reaktor
b. Saluran Udara §
Tower
§
Isolator
§
Kawat penghantar
§
Pentanahan
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
1
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
c. Saluran Kabel §
Kabel tegangan tinggi
§
Perlengkapannya
Sebagaimana peralatan pada umumnya, peralatan yang dioperasikan dalam instalasi penyaluran tenaga listrik termasuk Panel proteksi, Sumber DC, dan Sarana komunikasi perlu dipelihara agar unjuk kerjanya dapat dipertahankan. Di lain pihak pekerjaan pemeliharaan sering memerlukan pembebasan tegangan yang berarti bahwa peralatan yang dipelihara harus dikeluarkan dari
operasi.
Dengan
tidak
beroperasi
beberapa
peralatan
selama
pemeliharaan dapat menyebabkan kemampuan dan keandalan penyaluran berkurang. Di beberapa lokasi sulit dilakukan pengaturan jaringan saat beban tinggi sehingga pemeliharaan hanya dapat dilakukan saat beban rendah yang umumnya pada hari libur.
1.1. Manajemen Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Pemeliharaan peralatan sistem tenaga listrik dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu sistem interkoneksi memerlukan pemikiran manajemen yang baik. Dalam hal ini perlu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian (controlling) dengan baik. 1.1.1. Perencanaan Perencanaan pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik meliputi koordinasi antara kebutuhan akan pemeliharaan dan kondisi sistem. Dalam hal ini diupayakan agar kedua kebutuhan itu terpenuhi sebaik mungkin. Hasil dari perencanaan ini adalah jadwal dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk setiap peralatan.
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
2
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Selama ini pedoman dasar untuk melakukan pemeliharaan peralatan instalasi listrik
adalah SE Direksi No.032/PST/1984 tanggal 23 Mei 1984 tentang
Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik dimana yang menjadi dasar utama untuk melakukan pemeliharaan adalah rekomendasi pabrik serta instruction manual dari masing-masing peralatan instalasi listrik. Berdasarkan pengalaman lapangan yang cukup lama didalam memelihara peralatan instalasi listrik ini, maka sejak bulan April 2000 di PLN P3B telah dilakukan perubahan dengan mengurangai siklus pemeliharaan peralatan.
1.1.2. Pengorganisasian Rencana pemeliharaan sebagai hasil perencanaan diatas merupakan dasar dalam pengaturan SDM, alat, tugas, tanggung-jawab dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan. Pengorganisasian ini perlu dalam mengalokasikan sumber daya yang ada atas pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan agar dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. 1.1.3. Penggerakan Setelah ada rencana kerja, kemudian pengalokasian sumber daya, tibalah saatnya pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan yang disebut sebagai penggerakan. Pada tahap ini sumber daya manusia merupakan salah satu penentu bagi keberhasilan
pencapaian
sasaran
sehingga
diperlukan
suatu
sifat
kepemimpinan, motivasi dan komunikasi yang baik Dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan mulai dari persiapan sampai akhir pekerjaan diperlukan proses mempengaruhi dan mengarahkan orang menuju ke pencapaian tujuan yaitu terlaksananya pekerjaan pemeliharaan dengan baik.
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
3
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
1.1.4. Pengendalian Dalam mencapai tujuan sesuai dengan yang direncanakan, diperlukan pengendalian, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat dideteksi sedini mungkin dan dapat dilakukan tindakan koreksi. Untuk dapat melaksanakan pengendalian diperlukan sasaran pengendalian, indikator - indikator dan standar yang jelas. 1.1.5. Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan. Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin kontinuitas penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain : §
Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency.
§
Untuk memperpanjang umur peralatan.
§
Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.
§
Meningkatkan Safety peralatan.
§
Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan.
Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan proteksi adalah memperoleh keyakinan bahwa peralatan proteksi tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya. Dalam
pemeliharaan
peralatan
proteksi,
kita
membedakan
antara
pemeriksaan / monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara (kalibrasi / pengujian, koreksi / resetting serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan padam. Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh operator atau petugas
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
4
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
patroli setiap hari dengan sistem check list atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan harus dilaksanakan oleh regu pemeliharaan. 1.1.6. Jenis-jenis Pemeliharaan Jenis–jenis pemeliharaan peralatan adalah sebagai berikut : Predictive Maintenance (Conditional Maintenance) adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu
peralatan listrik,
apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance ). Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada : Instruction Manual dari pabrik, standar-standar yang ada ( IEC, CIGRE, dll ) dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance ). Corective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
5
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana. Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
1.1.7. Pemeliharaan Proteksi Pemeliharaan proteksi yang diuraikan pada point 1.3 di atas dituangkan dalam jadwal pemeliharaan seperti pada suplemen SE Direksi No. 032/PST/1984 tanggal 23 Mei 19 84 di bawah ini.
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
6
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Pendahuluan - Edisi 03
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
7