BAB 1 INTRODUKSI
1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis. Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh teknologi informasi membuat penggunaannya sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dalam proses manajemen di perusahaan. Hal itu disebabkan karena persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga perusahaan perlu menginvestasikan dana yang besar di TI untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, meningkatkan pelayanan, menyediakan informasi secara real time, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Investasi teknologi informasi telah banyak dilakukan perusahaan saat ini melalui adopsi aplikasi-aplikasi teknologi informasi untuk bisnis dan e-commerce berbasis internet. Salah satu aplikasi TI yang cukup popular digunakan ialah enterprise resource planning. Sandoe et al. (2001) mengatakan bahwa enterprise resource planning (ERP) adalah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengoordinasikan semua sumber daya, informasi, dan aktivitas yang diperlukan dalam proses bisnis. Tujuan utama sistem ERP untuk mengintegrasikan semua fungsi atau departemen dalam suatu organisasi. Sistem ERP yang sukses akan merampingkan proses bisnis perusahaan, meningkatkan efektivitas secara keseluruhan, memberikan sarana untuk meningkatkan kinerja kompetitif secara eksternal, meningkatkan respon kepada pelanggan, dan mendukung strategi inisiatif.
1
2
Beberapa perusahaan di dunia mengadopsi sistem ERP meskipun tidak semua sukses mengimplementasikan. Berdasarkan penelitian Gartner Group, sekitar 70% dari semua proyek ERP gagal diimplementasikan bahkan setelah lebih dari tiga tahun (Gillooly, 1998). Oleh karena itu, Nah et al. (2001) menyimpulkan tentang kegagalan dalam mengimplementasikan proyek ERP dan masih sedikit penelitian yang menyelidiki kesuksesan implementasi ERP dari fase awal hingga fase implementasi. Dalam proyek ERP, seluruh project manager, team project, consultant, user, dan lain-lain harus bekerjasama untuk kesuksesan implementasi ERP. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penerapan ERP, yaitu sistem ERP harus sejalan dengan organisasi dan proses bisnisnya, sistem ERP digunakan sesuai dengan keinginan user, dan adaptasi ke sistem yang baru dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Salah satu perusahaan di Indonesia yang telah mempertimbangkan kriteriakriteria di atas dalam menerapkan sistem ERP yaitu PT Semen Tonasa. PT Semen Tonasa ialah produsen semen di Indonesia yang mulai beroperasi pada tahun 1968. Perusahaan yang berlokasi di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini mulai mengadopsi sistem ERP pada tahun 2007. Pada tahun 2007 PT Semen Tonasa menggunakan sistem aplikasi JD Edward. Akan tetapi, sistem aplikasi JD Edward tidak lama digunakan karena pada tahun 2009 perusahaan sudah merencanakan untuk mengerjakan proyek baru yang lebih lengkap dan terintegrasi yaitu sistem aplikasi SAP. Pada akhir tahun 2010 pengerjaan proyek selesai, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sistem aplikasi SAP.
3
Di awal tahun 2011 sistem aplikasi SAP diresmikan dan go-live. Saat ini perusahaan masih menggunakan aplikasi tersebut. Waktu yang digunakan mulai dari awal proyek hingga penyelesaian proyek ERP yaitu selama satu tahun. Implementasi ERP biasanya membutuhkan waktu antara 12 bulan hingga 36 bulan tergantung besar dan lingkup pekerjaannya. Untuk perusahaan kecil biasanya menggunakan waktu 12 bulan dan 36 bulan untuk perusahaan besar (Woo, 2007). Sebelum mengimplementasi sistem SAP di PT Semen Tonasa. Tim proyek meneliti terlebih dahulu calon user. Salah satu tujuannya untuk mengetahui tanggapan dan apresiasi mereka terhadap sistem baru yang akan segera diimplementasikan. Hasilnya, beberapa calon user di sejumlah departemen ada yang menunjukkan resistensi terhadap perubahan. Namun, secara umum banyak yang menerima sistem baru tersebut. Selain itu, proses mapping juga dilakukan karena bisnis proses PT Semen Tonasa tidak sama dengan bisnis proses SAP. Implementasi SAP di PT Semen Tonasa memberikan beberapa perbaikan, yaitu sebagai berikut. 1. Mempercepat proses order dari distributor untuk meningkatkan penjualan semen. 2. Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan. 3. Meningkatkan keakuratan data. 4. Mengefisienkan proses bisnis di semua departemen. 5. Meningkatkan produktivitas karyawan. Setelah sistem baru tersebut go live, kebanyakan user mengaku puas menggunakan sistem SAP dan menilai penerapannya berhasil. Kesuksesan
4
implementasi ERP dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kritikal (critical success factors). Akan tetapi, dari faktor-faktor kritikal tersebut tidak semuanya dapat memengaruhi secara signifikan terhadap kesuksesan implementasi ERP. Oleh karena itu, penelitian ini akan menguji faktor-faktor kritikal apa saja yang paling memengaruhi kesuksesan ERP di PT Semen Tonasa. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah sebelumnya, masalah yang akan dibahas di penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor kritikal yang menyebabkan kesuksesan penerapan ERP di PT Semen Tonasa. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertanyaan penelitian ini ialah apakah faktor-faktor kritikal (critical success factors) yang dapat memengaruhi kesuksesan implementasi ERP di PT Semen Tonasa? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu menguji faktor-faktor kritikal (critical success factors) yang memengaruhi kesuksesan implementasi ERP di PT Semen Tonasa.
5
1.5 Kontribusi Penelitian Penelitian ini terdiri atas dua kontribusi, yaitu antara lain. 1. Kontribusi teori, yaitu menyediakan dasar teoritikal untuk penelitian selanjutnya terutama dalam lingkup akademis dan sebagai bahan ajar di bidang sistem teknologi informasi khususnya ERP. 2. Kontribusi praktik, yaitu hasil dari penelitian dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem ERP yang sudah diterapkan di perusahaan, memperbaiki hal-hal yang seharusnya dapat memaksimalkan kesuksesan proyek ERP, dan sebagai pertimbangan ketika akan mengadopsi sistem yang baru di masa yang akan datang. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini yaitu sebagai berikut. Bab 1: Introduksi Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan kontribusi penelitian. Bab 2: Kajian Pustaka Bagian kedua ini terdiri dari kajian pustaka dan pengembangan model dan hipotesis. Kajian pustaka yang dilakukan berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu dan beberapa referensi buku yang terkait dengan penelitian ini.
6
Bab 3: Disain Riset Bagian ketiga membahas tentang populasi dan sampel penelitian, metoda pengumpulan data, variabel-variabel yang digunakan beserta alat pengukurannya, uji validitas dan reliabilitas, dan metoda analisis yang akan digunakan. Bab 4: Analisis dan Diskusi Bagian keempat menganalisis data menjadi sebuah informasi yang penting dan mendiskusikan hasil penelitian. Bab 5: Konklusi, Implikasi Praktis, Keterbatasan, dan Rekomendasi Bagian akhir ini membahas mengenai konklusi, implikasi, keterbatasan, dan rekomendasi penelitian.