BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Proses penalaran merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem cerdas.
Adakalanya proses penalaran mengandung data-data atau informasi yang mengandung ketidaktepatan atau ketidakpastian. Hal ini biasanya terjadi apabila diterapkan penalaran induktif, dimana munculnya fakta baru yang dapat mengakibatkan konklusi yang sudah terbentuk bisa berubah nilai kebenarannya, atau bahkan salah sama sekali. Pada akhirnya muncul sebuah teknik pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang kemudian dikenal dengan istilah soft computing. Soft computing adalah suatu model pendekatan untuk melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidaktepatan dan ketidakpastian. Soft computing mulai dikenalkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1992. Soft computing merupakan koleksi dari beberapa metodologi yang bertujuan untuk mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian dan kebenaran parsial untuk diselesaikan dengan mudah dan biaya penyelesaiannya murah. Beberapa komponen utama pembentuk soft computing adalah sistem fuzzy (fuzzy system), jaringan syaraf (neural network), algoritma evolusioner (evolutionary algorithm) dan penalaran dengan probabilitas (probabilistic reasoning). Adakalanya komponen-komponen utama soft computing saling dipadupadankan untuk mendapatkan algoritma yang lebih sempurna. Salah satu penggabungannya adalah metode ANFIS
2
(Adaptive Neuro Fuzzy Inference System), yaitu metode yang menggunakan jaringan syaraf untuk mengimplementasikan Fuzzy Inference System. Integrasi antara sistem fuzzy dengan jaringan syaraf memiliki beberapa karakteristik, yaitu mampu mengimplementasikan kepakaran manusia, model komputasi diinspirasikan secara biologis, menggunakan komputasi numeris, mendukung domain untuk aplikasi baru, pembelajaran dilakukan dengan model yang tidak terikat, proses komputasi dilakukan secara intensif dan memiliki toleransi terhadap kegagalan. Hal tersebut menyebabkan metode ANFIS dapat digunakan untuk aplikasiaplikasi pada dunia nyata. Metode ANFIS sudah diterapkan dalam dunia nyata saat ini antara lain untuk prediksi curah hujan, diagnosa kesehatan pekerja industri, pengukuran pH, prediksi konsentrat zat pencemar udara, prediksi pembayaran pinjaman dan lainlain. Dalam tugas akhir ini metode ANFIS akan dicoba diterapkan dalam pengembangan manajemen mutu sumber daya manusia (SDM), yaitu perhitungan kenaikan gaji karyawan. Jenis kenaikan gaji karyawan ada dua macam, yaitu kenaikan gaji secara umum dan kenaikan gaji secara individual. Pada dasarnya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji secara umum, yaitu kenaikan gaji diberikan untuk semua karyawan dari semua tingkatan. Besaran kenaikan gaji juga biasanya sama. Namun, pemberian kenaikan gaji yang bersifat umum memiliki beberapa kerugian, baik terhadap perusahaan maupun terhadap karyawan. Karyawan yang berprestasi akan merasa kinerjanya tidak dihargai karena kenaikan gajinya sama dengan karyawan yang kinerjanya kurang baik. Sedangkan karyawan yang kinerjanya kurang baik namun tetap
3
mendapatkan kenaikan gaji, hal ini akan merugikan perusahaan karena perusahaan memberikan kenaikan gaji yang sia-sia. Oleh karena itu, beberapa perusahaan memberikan kenaikan gaji secara individual, yaitu kenaikan gaji yang diberlakukan secara unik atau berbeda-beda kepada setiap karyawan berdasarkan kinerjanya. Dalam menghitung kenaikan gaji tersebut, diperlukan penilaian kinerja terhadap masing-masing karyawan. Biasanya penilaian kinerja dilakukan oleh perusahaan pada setiap akhir tahun. Hasil penilaian tersebut yang akan menentukan seberapa besar kenaikan gaji masing-masing karyawan. Karyawan yang prestasinya dinilai luar biasa dinyatakan layak mendapat kenaikan gaji tertinggi. Sedangkan karyawan dengan kinerja dinilai di bawah standar akan mendapat kenaikan gaji terendah atau bahkan tidak mendapatkan kenaikan gaji. Namun, untuk menghitungnya diperlukan waktu, tenaga dan biaya yang besar. Apalagi jika karyawan perusahaan tersebut berjumlah ratusan bahkan ribuan karyawan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat menghitung besar kenaikan gaji masing-masing karyawan. Aplikasi yang dibuat akan disesuaikan dengan sistem penilaian prestasi kerja perusahaan terkait. Diharapkan aplikasi yang akan dibuat benar-benar bisa membantu perusahaan tersebut dalam menghitung besar kenaikan gaji karyawannya.
1.2
Ruang Lingkup Ruang lingkup pemecahan permasalahan ini, yaitu:
1. Data karyawan yang digunakan hanya terbatas pada karyawan yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun.
4
2. Perhitungan kenaikan gaji karyawan terbatas pada jabatan kepala seksi, staff dan non staff. 3. Program yang dirancang disesuaikan dengan sistem penilaian prestasi kerja perusahaan tersebut. 4. Metode yang digunakan adalah metode ANFIS. 5. Program yang dibuat hanya memberikan informasi berupa persentase kenaikan gaji masing-masing karyawan.
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
¾ Membuat suatu program untuk menghitung kenaikan gaji karyawan. ¾ Mengimplementasikan metode ANFIS dalam menghitung kenaikan gaji karyawan.
Manfaat yang diperoleh, yaitu: ¾ Bagi perusahaan: mempermudah proses perhitungan kenaikan gaji karyawan dalam hal efisiensi waktu, tenaga dan biaya. ¾ Bagi
pembaca:
menambah
pengetahuan
tentang
metode
ANFIS
dan
implementasinya dalam menghitung kenaikan gaji karyawan.
1.4
Metodologi Untuk mendapatkan hasil perancangan sistem yang baik, maka tahap
pengerjaannya dibagi ke dalam 4 tahapan, yaitu:
5
1. Analisis Analisis dilakukan dengan menggali informasi mengenai faktor-faktor utama yang dibutuhkan yang mempengaruhi sistem penilaian karyawan untuk memperhitungkan besar kenaikan gaji. Setelah itu dilakukan analisis terhadap metode penyelesaian yang menggunakan metode ANFIS. 2. Perancangan dan Pembuatan Sistem Perancangan dan pembuatan sistem dilalui dengan beberapa tahapan didalamnya, yaitu merancang model jaringan syaraf tiruan dengan metode ANFIS, mengekstraksi data, merapikan dan menyusun data-data penilaian karyawan agar dapat digunakan dengan baik dalam tahap pengujian. 3. Pengujian Dalam tahap ini dilakukan pengujian terhadap beberapa data penilaian karyawan ke dalam sistem dengan menggunakan metode ANFIS dan dianalisis untuk mengetahui tingkat keakuratan hasil peramalan. 4. Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, dilihat simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian sistem. Jika ternyata hasil pengujian dirasakan tidak sesuai atau tidak menghasilkan nilai yang lebih baik, maka dilakukan kembali tahapan awal untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
1.5
Sistematika Penulisan Uraian untuk masing-masing bab diantaranya:
6
BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan dimana menjabarkan latar belakang pemilihan tema dan topik, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, serta metodologi yang tepat dan sistematika penulisan yang tersusun rapi.
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab 2 ini menguraikan dan memahami lebih lanjut tinjauan pustaka dari teori-teori yang digunakan, seperti fuzzy logic, jaringan syaraf tiruan dan metode ANFIS.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Pada bab ini menjelaskan tentang perusahaan tempat untuk memperoleh data-data beserta struktur organisasi dan masalah yang dihadapi. Kemudian membuat penyelesaian dari masalah didalamnya dan merancang tampilan layar untuk program yang akan dibuat.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Di dalam bab ini membahas mengenai spesifikasi sistem yang dipakai, menerangkan tentang hasil rancangan program yang dibuat serta menampilkan hasil dari program dan membuat laporan terbaik atas program yang diimplementasikan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup dari uraian penulisan tugas akhir yang berisi simpulan yang diambil dari hasil penelitian serta saran-saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya.