BAB I PENDAHULUAN Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan skripsi hasil penelitian yang dimaksud disini adalah KTI hasil penelitian yang disusun oleh seorang mahasiswa setingkat D-III untuk KTI dan mahasiswa S1 untuk skripsi. Perbedaan antara KTI dan skripsi secara umum terletak pada kedalaman substansi yang diteliti dan metode yang digunakan. Skripsi secara umum menuntut substansi yang lebih dalam dan menggunakan metode yang lebih kompleks dibandingkan KTI. Sebelum melaksanakan penelitian, mahasiswa diharuskan membuat usulan atau proposal penelitian terlebih dahulu yang kemudian diseminarkan. Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa wajib melaksanakan penelitian dan hasilnya disusun menjadi KTI untuk D-III dan skripsi untuk tingkat S1. Agar supaya ada keseragaman dalam penulisan, dibuatlah petunjuk penulisan proposal penelitian untuk dilaporkan dalam bentuk KTI bagi mahasiswa D-III dan skripsi untuk mahasiswa S1. Isi buku petunjuk ini dibagi menjadi 4 bagian, yakni : 1. Proposal penelitian (baik untuk KTI maupun skripsi) 2. KTI dan skripsi 3. Tata cara penulisan KTI dan Atau skripsi 4. Lampiran yang memuat contoh-contoh Dalam batas-batas tertentu, masing-masing program studi mempunyai kebebasan untuk menyesuaikan ketentuan umum yang ada tdalam buku ini. Hal itu dilakukan karena setiap program studi memiliki kekhasan tersendiri.
BAB II PROPOSAL PENELITIAN Usulan (proposal) penelitian KTI dan skripsi STIKES ALMA ATA Yogyakarta terdiri atas tiga bagian pokok, yakni bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. A. Bagian Awal Bagian ini mencakup halaman judul dan halaman pengesahan. 1. Halaman Judul Proposal Penelitian Halaman judul proposal penelitian memuat : a. Judul Penilitian, ditulis singkat dan jelas, memberi petunjuk dengan tepat masalah yang hendak diteliti, serta tidak mengundang penafsiran lain di luar masalah yang diteliti. Dengan demikian tidak menggunakan bahasa konotatif. Seluruh kalimat judul, mengandung arti yang jelas mengenai subjek penelitian dan obyek penelitian atau variabel-variabel penelitian. b. Fungsi Proposal Penelitian, yakni untuk menyusun KTI untuk D-III dan skripsi untuk S1 c. Lambang STIKES ALMA ATA Yogyakarta, berdiameter 5-6 cm d. Nama dan nomor mahasiswa, ditulis lengkap tanpa singkatan. Tidak boleh mencantumkan titel atau gelar lainnya. Di bawah nama tersebut dicantumkan nomor mahasiswa. e. Jurusan atau program studi yang ditempuh, ditulis dengan jelas f. Lembaga tempat mahasiswa menimba ilmu, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ”Alma Ata” Yogyakarta g. Waktu pengajuan, yakni saat KTI atau skripsi tersebut diajukan. Contoh halaman judul proposal penelitian ada pada lampiran 1. 2. Halaman Persetujuan Proposal Penelitian Halaman ini memuat persetujuan pembimbing utama dan pembimbing pendamping disertai tanda tangan dan tanggal persetujuan. Contoh persetujuan proposal penelitian ada pada lampiran 2.
3. Halaman pengesahan proposal penelitian Halaman ini memuat susunan dewan penguji disertai tanda tangan dan tanggal dipertahankannya proposal penelitian itu di depan dewan penguji. Contoh pengesahan proposal penelitian ada pada lampiran 3. 4. Daftar isi proposal penelitian Daftar isi memberi gambaran menyeluruh isi proposal penelitian. Contoh daftar isi proposal penelitian pada lampiran 4. B. Bagian Pokok 1. Pendahuluan a. Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan, menjelaskan keadaan atau sesuatu yang dianggap kurang baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga perlu dibenahi. Dengan kata lain, peneliti harus membuat pernyataan masalah (problem statement) yaitu pernyataan yang menggambarkan adanya
”kesenjangan” antara kenyataan yang ada di sekitar kita
dengan yang diharapkan sesuai dengan teori, kaidah atau standard tertentu yang berlaku pada saat penelitian akan dilakukan. Pernyataan masalah di dalam bagian ini mendasari pentingnya penelitian dan merupakan penentu arah dari penelitian yang akan dilakukan. Disini dikemukakan pula alasan-alasan bahwa penelitian yang akan dilakukan tersebut menarik, penting, dan mempunyai manfaat yang signifikan, sehingga perlu dilakukan.. Untuk itu, pada bagian latar belakang ini perlu dipilah dalam beberapa paragraf. Misalnya, pada paragraf pertama diuraikan pandangan umum mengenai masalah yang akan diteliti, uraian dari umum ke khusus, yaitu dengan metode piramida terbalik. Kedua, diurakan mengenai apa yang terjadi di tempat penelitian, yaitu hal yang menunjukkan adanya kesenjangan dengan apa yang sebenarnya dan seharusnya terjadi berdasarkan teori, kaidah, atau standard tertentu.. Ketiga diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya masalah itu diteliti. Misalkan, apabila
yang diteliti berkaitan dengan anemia ibu hamil maka diuraikan betapa besarnya bahaya yang mungkin bisa terjadi akibat anemia tersebut atau betapa besarnya manfaat yang bisa diharapkan terjadi apabila suatu intervensi (jika penelitianya berupa penelitian intervensi) itu dilakukan. b. Perumusan masalah, bagian ini merumuskan garis besar dari uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas. Perumusan masalah lazimnya ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan yang berisi atau mencerminkan variabel-variabel yang hendak diteliti. c. Tujuan penelitian. Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan tujuan umum maupun tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian yang bersangkutan d. Manfaat penelitian. Pada bagian ini peneliti perlu menyebutkan manfaat apa yang mungkin bisa didapatkan dengan melakukan penelitian tersebut. Manfaat tersebut meliputi manfaat bagi peneliti, pemerintah, institusi terkait dan/ atau masyarakat luas. e. Keaslian penelitian. Pada bagian ini peneliti perlu menyebutkan apa yang baru atau what is a new, dan apa bedanya dari penelitian-penelitian sebelumnya, baik substansi, metoda yang dipakai, subjek penelitian dan/ atau yang lain sehingga penelitian tersebut menjadi penting untuk dilakukan. Pada dasarnya suatu penelitian tidak perlu dilakukan lagi selagi tidak menghasilkan suatu yang baru, yang berbeda dari penelitianpenelitian sebelumnya. Penelitian yang sama bisa dilakukan lagi apabila menggunakan metoda/ cara yang berbeda dan lebih efisien, atau apabila ada jastifikasi bahwa penelitian tersebut bisa menghasilkan hasil yang berbeda ditempat yang berbeda. 2. Tinjauan Pustaka a. Tinjauan Pustaka Di bagian ditelaah hasil-hasil penelitian terdahulu, yang dapat diperoleh dari jurnal, buku, internet, dan lain-lain yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Secara garis besar, isi tinjauan pustaka ialah kajian atau review
terhadap teori, kaidah, atau aturan standard yang berlaku pada saat ini yang dapat dijadikan sebagai petunjuk tentang arah (guidance) atau dasar dari penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian, dari kajian tersebut akan diperoleh kerangka berpikir baru, yang dapat dijadikan dasar penyusunan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti. Dari hasil telaah pustaka mungkin sekali diperoleh sumber dan hasil yang lebih luas dari rumusan permasalahan. Untuk itu maka perlu dibuat suatu kerangka konsep, terbatas pada rumusan masalah yang hendak dipecahkan dan dijadikan dasar penyusunan hipotesis, dengan terbatas kerangka konsep, yakni konsep yang dan hendak diteliti. Semua fakta harus diambil dari sumber kepustakaan yang asli atau sumber primer (termasuk hasil penelitian yang telah dimuat dalam jurnal). Jika tidak ditemukan sumber primernya, dapat digunakan sumber sekunder, seperti text book. Semua sumber disebutkan dengan mencantumkan nama dan tahun penerbitan sesuai aturan penulisan yang baku. Cara penulisan nama penulis dari pustakaan yang dikutip diterangkan pada Bab IV sub G. Contoh cara penulisan sumber pustaka pada kutipan di dalam naskah dapat dilihat pada lampiran 5. b. Kerangka teoritis atau landasan teoritis Kerangka teori merupakan visualisasi (biasanya dalam bentuk bagan atau gambar) dari kesimpulan hasil telaah pustaka yang menggambarkan hubungan (yang secara teoritis dapat terjadi) antara variabel satu dengan variabel yang lain berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan. Dengan kerangka teori ini diharapkan dapat lebih memudahkan peneliti untuk mengembangkan hipotesis-hipotesis baru yang mungkin bisa dibuktikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Jika kesimpulan hasil telaah pustaka itu divisualisasikan dalam bentuk uraian kalimat-kalimat naratif, lebih tepat disebut sebagai landasan teoritis bukan kerangka teoritis. c. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan pengembangan lebih lanjut dari kerangka/ landasan teoritis yang disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian yang akan
dicapai. Kerangka itu lebih difokuskan untuk memudahkan dalam penyusunan hipotesis, yang musti akan didijawab (bukan yang mungkin bisa dijawab) berdasarkan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, kerangka konsep menggambarkan hubungan yang lebih terbatas dan lebih spesifik antara variabel-variabel yang akan diteliti. 3. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan singkat dari jawaban sementara atas pertanyaan yang dinyatakan dalam rumusan masalah yang dikembangkan berdasarkan teori yang ada yang digunakan, Kemudian pernyataan itu disimpulkan menjadi kerangka/ landasan teoritis yang diperjelas lagi dengan gambaran kerangka konsep. Hipotesis ini selanjutnya akan dibuktikan berdasarkan hasil penelitian yang didapat. Oleh karena itu, suatu hipoteis akhirnya bisa diterima atau ditolak tergantung hasil akhir penelitian. Hipoteis lazimnya disusun pada penelitian inferensial (induktif), yakni penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif atau kualitatif tidak lazim menggunakan hipothesis dan sebagai gantinya digunakan pertanyaan penelitian.( Pada dasarnya istilah penelitian deskriptif adalah penelitian kualitatif, tetapi penelitian kuantitatif yang tidak menggunakan sampel, tanpa hipotesis, paparanya objektif menampilkan tabel-tabel data, disebut penelitian deskriptif kuantitatif). 4. Metode dan Cara Penelitian Didalam metode penelitian dijelaskan a. Jenis penelitian Didalam KTI (skripsi) perlu dijelaskan bahwa penelitian yang akan dilakukan termasuk jenis penelitian inferensial/ kuantitatif atau penelitian deskriptif/ kualitatif. Peneltian inferensial secara umum hanya ada dua jenis, yaitu penelitian observasional atau penelitian eksperimental.
b. Model Rancangan Ada beberapa macam rancangan penelitian. Rancangan penelitian untuk jenis penelitian observasioanal meliputi rancangan penelitian kohor, rancangan penelitian kasus-kontrol, dan rancangan penelitian potong melintang. Untuk jenis penelitian eksperimental, rancangan penelitian ada lebih banyak lagi macamnya seperti, rancangan penelitian one-shot case study, one-group pre and postest, two group post only design, rancangan penelitian uji klinik teracak, dan lain sebagainya (lihat buku/ hand out metodologi penelitian). c. Populasi dan Sampel Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan siapa populasi penelitian dan bagaimana teknik untuk memilih sampel/ subjek (sampling technique) diantara popuasi penelitian tersebut, apakah secara acak (random sampling) atau tidak pakai acak (purposive sampling). Subjek penelitian berbeda dengan responden. Pada penelitian yang menggunakan populasi anak dibawah umur lima tahun (balita) misalnya, seorang anak balita yang terpilih bisa menjadi subjek penelitian, tetapi oleh karena keterbatasannya anak tersebut belum bisa menjawab dan mengungkapkan tanggapan yang benar dan akurat untuk dijadikan sebagai sumber data, dan oleh karena itu membutuhkan responden biasanya ibunya atau walinya. d. Jumlah sampel Pada bagian ini, peneliti perlu menyebutkan berapa jumlah sampel minimal yang mau diapakai dalam penelitian tersebut. Besar sampel tersebut dihitung berdasarkan humus tertentu yang banyak ditulis pada buku-buku metode penelitian e. Lokasi dan waktu Pada bagian ini menjelaskan tempat penelitian dan waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian. f.
Bahan dan alat Pada bagian ini, peneliti perlu menyebutkan bahan dan alat apa saja yang dipakai dalam penelitian. Misalnya, pada penelitian tentang efek suplementasi tablet besi atau vitamin tertentu pada ibu hamil terhadap berat badan bayi
waktu lahir, maka bahan penelitianya bisa meliputi tablet besi/ vitamin itu sendiri, dan alatnya meliputi timbangan berat badan bayi, kuesioner, dan lainlain. Jelaskan bagaimana cara memberikan tablet besi tersebut, dan bagaimana pula cara menggunakan alat-alat yang dipakai dalam penelitian. g. Variabel penelitian Pada bagian ini, jelaskan mana variable tergantung, mana variable bebas, dan mana variable perantara (kalau ada). Apabila ada variabel-variabel yang potensial sebagai variabel pengganggu yang hendak dikontrol, perlu dipaparkan juga. h. Definisi operasional Pada bagian ini peneliti harus mendefinisikan masing-masing variabel penelitian secara operacional/ atau secara praktis yang dilakukan dilapangan dan bukan secara toeritis. Misalnya, dalam contoh penelitian diatas (butir e), peneliti harus mendefinisikan variable berat badan lahir (BBL) . Dalam hal ini peneliti bisa membuat definisi operasional bahwa berat badan lahir adalah berat badan yang diukur dalam 24 jam setelah lahir oleh petugas terlatih dengan satuan terkecil gram.
Dengan demikian peneliti tidak akan
menggunakan data BBL yang diukur setelah bayi itu berumur satu minggu atau lebih. Sebutkan pula skala pengukuran yang dipakai untuk masingmasing variabel. i. Cara / Jalan Penelitian Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan secara lengkap tapi singkat bagaimana bagaimana penelitian itu dilaksanakan dan dijalankan dilapangan, sejak proses ijin penelitian, persiapan pelaksanaan penelitian (termasuk pelatihan petugas jika ada), dan cara pengumpulan data. 5. Pengolahan dan Analisis data. Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bagaimana cara menganalisis data, mulai dari data terkumpul, kemudian diolah menggunakan manual atau komputer. Statistik apa yang digunakan untuk uji data tersebut, kecuali bila penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif yang tidak menggunakan uji statistik.
C. Bagian Akhir Bagian akhir ini terdiri atas daftar pustaka, jadwal penelitian (biaya penelitian bila diperlukan, misalnya penelitian dari sponsor) dan lampiran ( seperti kuisioner, daftar informan responden ). 1. Daftar Pustaka (Kepustakaan) a. Buku : penulisan daftar pustaka yang berupa buku ditulis sebagai berikut. Nama penulis sesuai dengan aturan yang baku, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, kota penerbit, nama penerbit. b. Majalah : nama penulis (sesuai tatacara penulisan yang baku), tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan resminya, jilid, nomor halaman yang diacu. c. Buku kumpulan tulisan-tulisan : buku ini terdiri atas beberapa tulisan dibukukan oleh satu atau lebih editor. Penulisanya diurutkan sebagai berikut : nama penulis, tahun tulisan itu dibuat, dalam (diketik miring atau kursif), judul buku kumpulan, nama editor, halaman, kota tempat asal penerbit, nama penerbit. Contoh daftar pustaka (kepustakaan) pada lampiran 6. 2. Jadwal Penelitian 3. Lampiran Lampiran jika ada, berisi keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, seperti kuisioner, tabel-tabel, gambar peta lokasi penelitian dan lain-lain.
BAB III KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DAN SKRIPSI Secara umum KTI dan skripsi disusun dengan cara yang sama seperti susunan proposal penelitian, yakni terdiri dari bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. Beberapa hal yang berbedayaitu sebagai berikut : 1. Dalam KTI ada bab yang berisi tentang hasil dan pembahasan, sedangkan dalam proposal tidak ada. 2. Dalam KTI ada bab yang berisi kesimpulan dan saran sedangkan pada proposal tidak ada. 3. Dalam proposal peneliti digunakan kata akan....misalnya dalam kalimat penelitian akan dilaksanakan pada tanggal......, berat badan akan diukur dengan.....dst, sedangkan pada KTI, peneliti menggunakan kalimat pasif tanpa kata akan
misalnya kalimat penelitian dilaksanakan pada tanggal......, berat
badan diukur dengan menggunakan.....dst. A. Bagian Awal Bagian awal terdiri atas (a) halaman sampul depan, (b) halaman judul, (c) halaman pengesahan, (d) prakata, (e) daftar isi, (f) daftar tabel, (g) daftar gambar, (h) daftar lampiran, (i) arti lambang disertai singkatannya, dan (j) intisari (abstrak). 1. Halaman sampul depan Halaman sampul depan memuat unsur – unsur berikut : (1) judul KTI atau skripsi, (2) maksud KTI atau skripsi, (3) lambang sekolah/perguruan tinggi, (4) nama dan nomor mahasiswa, (5)jurusan , (6) nama lembaga/ nama sekolah/ perguruan tinggi, (7) tahun penyelesaian KTI atau skripsi. Berikut adalah penjelasannya : a. Judul KTI dan skripsi disusun sesingkat-singkatnya, seperti telah diterangkan pada bagian proposal penelitian. b. Maksud KTI atau skripsi ialah untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh derajat D III/DIV/S1 c. Lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata yang digunakan memiliki diameter 5 atau 6 cm
d. Nama dan nomor mahasiswa, ditulis lengkap, tidak diperbolehkan menggunakan singkatan, serta tidak perlu mencantumkan derajat kesarjanaan ( jika punya ). Nomor mahasiswa dicantumkan di bawah nama tersebut. e. Jurusan yang ditempuh ditulis jelas f. Nama Lembaga / Sekolah / Perguruan Tinggi, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta g. Tahun penyusunan KTI ialah tahun ujian KTI terakhir. Penempatan tahun ini di bawah kata Yogyakarta. Contoh halaman sampul depan KTI dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Halaman Judul Halaman judul memuat tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi ditulis di atas kertas putih. Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran 8. 3. Halaman Persetujuan Halaman persetujuan berisi persetujuan dari pembimbing yang menandai bahwa laporan penelitian telah selesai disusun dan siap untuk dipertahankan di depan dewan penguji. Hal itu ditunjukkan melalui tanda tangan dengan nama lengkap pembimbing yang disertai dengan tanggal persetujuandan tanggal persetujuan. Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran 9. 4. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan memuat tanda tangan pembimbing dan para penguji serta tanggal ujian. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 10. 5. Prakata Prakata mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasanpenjelasan, dan ucapan terima kasih. Disini tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. 6. Daftar Isi Daftar isi ini ditulis secara rinci mulai dari bab-bab, sub judul sampai anak sub judul. Contoh daftar isi KTI dapat dilihat pada lampiran 11.
7. Daftar Tabel Bila dalam KTI terdapat banyak tabel, perlu dicantumkan daftar tabel ini. Daftar tabel memuat judul tabel beserta nomor halamannya. Kalau tabel tersebut hanya sedikit, tidak perlu dibuat daftar tabel. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran 12. 8. Daftar Gambar Daftar gambar memuat urutan judul gambar dan nomor halamannya. Persyaratan perlu tiaknya bagian ini sama dengan daftar tabel. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada lampiran 13. 9. Daftar Lampiran Aturan penyusunan daftar lampiran sama seperti daftar tabel 10. Daftar Lambang dan Singkatan Bagian ini memuat daftar lambang atau singkatan yang digunakan, disertai arti dan satuannya. 11. Intisari (Abstraksi) Intisari ditulis dalam bahasa Indonesia. Bagian ini merupakan uraian singkat tentang tujuan penelitian, cara dan hasil penelitian. Intisari bukanlah ringkasan atau kesimpulan. Pada mumnya intisari hanya terdiri atas tiga alenia, panjangnya tidak lebih dari 2 halaman, dan diketik satu spasi. Contoh intisari (abstraksi) dapat dilihat pada lampiran 14. B. Bagian Utama Bagian utama KTI atau skripsi terdiri atas bab-bab, yaitu (a) pendahuluan, (b) tinjauan pustaka, (c) cara penelitian, (d) hasil penelitian dan pembahasan, (e) kesimpulan, saran, serta ringkasan. 1. Pendahuluan Pada bab ini memuat : latar belakang dan tujuan serta manfaat penelitian. a. Latar belakang dalam KTI atau skripsi hampir sama dengan pada proposal penelitian, tetapi lebih diperluas. b. Perumusan masalah, sama seperti yang diuraikan dalam proposal penelitian.
c. Tujuan dan manfaat penelitian, sama seperti yang diuraikan dalam proposal penelitian. d. Keaslian penelitian, sama seperti yang diuraikan dalam proposal. 2. Tinjauan Pustaka a. Tinjauan teori Bagian ini memuat uraian yang sama dengan uraian yang ada dalam proposal. b. Kerangka teori Kerangka teori memuat uraian yang sama dengan uraian yang ada dalam proposal. c. Kerangka konsep Kerangka konsep dalam KTI dan Skripsi sama dengan kerangka konsep dalam proposal, kecuali ada tambahan-tambahan baru sebagai pendukung dalam analisis. 3. Hipotesis Hipotesis sama seperti dalam hipotesis proposal penelitian. 4. Cara Penelitian (Metode Penelitian) a. Jenis penelitian. Sama seperti dalam proposal b. Rancangan penelitian. Sama seperti dalam proposal c. Populasi dan subjek penelitian. Sama seperti dalam proposal d. Besar sampel. Sama seperti dalam proposal e. Lokasi dan waktu penelitian. Sama seperti dalam proposal f. Bahan dan alat penelitian. Sama seperti dalam proposal g. Variabel penelitian. Sama seperti dalam proposal h. Definisi operasional. Sama seperti dalam proposal i. Jalannya penelitian. Sama seperti dalam proposal j. Pengolahan dan Analisis data. Sama seperti dalam proposal 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil penelitian. Hasil disajikan dalam bentuk daftar (tabel) grafik, foto disertai uraian jelas. Sebelum membuat tabel, grafik, dll sebaiknya didahului uraian yang hasilnya dapat dilihat pada daftar atau gambar yang nomornya disebutkan.
b. Pembahasan. Pada bagian ini peneliti perlu membahas apakah hipothesis yang dikemukakan itu terbukti atau tidak dan mengapa. Bandingkan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang hampir sama baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Apa implikasi dari hasil penelitian yang ditemukan, baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis/ program. 6. Penutup Bagian ini dapat berisi (a) rekapitulasi, (b) kesimpulan, (c) solusi alternatif, (d) saran, (e) problematika/kendala.Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah. a. Kesimpulan berupa pernyataan singkat dan tepat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. b. Saran dibuat dengan mengacu pada hasil penelitian yang tertuang dalam kesimpulan. Saran ini ditujukan pada peneliti, pemerintah ataupun instansi terkait, C. Bagian Akhir Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran. 1. Daftar pustaka Daftar pustaka disusun seperti yang telah diuraikan pada proposal penelitian 2. Lampiran Lampiran berguna untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama KTI atau skripsi.
BAB IV TATA CARA PENULISAN Bagian ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan, (a) bahan dan ukuran, (b) pengetikan, (c) penomeran, (d) daftar dan gambar, (e) kebahasa dan (f) penulisan nama. A. Bahan dan Ukuran 1. Naskah dan ukuran Naskah dibuat diatas kertas HVS 80 g/m2, ukuran kuarto (A4), ukuran naskah 21 x 28 cm dan tidak bolak-balik. 2. Sampul Sampul dibuat dari kertas bufallo atau sejenis, warna hijau, diperkuat dengan karton kemudian dilapisi dengan plastik. Untuk proposal tidak perlu diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik, tetapi cukup dengan kertas bufallo warna hijau. B. Pengetikan 1. Jenis Huruf dan Ketikan pada Halaman a. Huruf yang dipakai mengetik naskah adalah jenis huruf Times New Roman dengan ukuran (font size) 12. Di dalam satu naskah jenis hurufnya harus sama. b. Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata yang bukan bahasa Indonesia c. Intisari, kutipan langsung yang lebih dari 3 baris, catatan kaki, judul tabel, judul gambar, dan daftar pustaka diketik 1 spasi d. Huruf pertama pada alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari tepi kiri baris. e. Awal kalimat harus menggunakan huruf kapital f. Ruangan halaman naskah harus diisi penuh dari tepi kiri sampai tepi kanan. Berganti garis hanya apabila memulai dengan alinea baru, persamaan, daftar, gambar, sub-sub judul atau hal lain yang bersifat khusus. 2. Bilangan dan Satuan a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada permulaan kalimat. Misalnya, 3 kg rata-rata berat bayi lahir, bila pada permulaan kalimat menjadi ”Tiga kilo gram rata-rata berat bayi lahir”.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,) dan bukan dengan titik (.). Misalnya, berat badan 57,6 kg. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan, resminya tanpa titik di belakangnya. Misalnya, kg, m, cal, dll. 3. Jarak Baris Jarak antar baris dalam pengetikan dibuat 2 spasi (kecuali intisari, kutipan langsung, judul daftar (tabel), dan judul gambar yang penulisannya lebih dari 1 baris). 4. Batas Tepi Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas yang diatur sebagai berikut : a. Tepi atas
: 4 cm
b. Tepi bawah
: 3 cm
c. Tepi kiri
: 4 cm
d. Tepi kanan
: 3 cm
Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri. 5. Permulaan Kalimat Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai kalimat harus diketik dalam kata dan bukan huruf atau lambang, misalnya Lima buah tablet. 6. Judul, Sub judul, Anak Sub Judul a. Judul harus ditulis dengan huruf capital semua dan diatur simetris. Jarak dan tepi atas 4 cm tanpa diakhiri dengan titik. b. Sub judul ditulis simetris di tengah. Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat pertama sesudah judul dimulai dengan alinea baru. c. Anak subjudul diketik mulai dan batas tepi kiri, semua kata dimulai huruf kapital, tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru. d. Subanak subjudul diketik mulai ketukan ke-6. Boleh dilanjutkan dengan penjelasan berupa kalimat.
7. Perincian ke Bawah Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perinciannya. Tidak diperkenankan memakai garis penghubung (-) yang ditempatkan di depan perincian. 8. Letak simetris Gambar, tabel (daftar), rumus, judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan tepi kanan pengetikan. C. Penomeran 4. Halaman a. Nomor halaman, mulai dari halaman judul sampai dengan intisari diberi nomer halaman dengan angka romawi kecil b. Nomor halaman mulai dari pendahuluan (bab 1) sampai ke halaman terakhir memakai angka arab. c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas. Bila ada judul atau bab pada bagian atas halaman tersebut, nomor halaman ditempatkan pada bagian kanan bawah. d. Nomer halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah. e. Penomeran judul, sub judul, anak sub judul, dikenal 2 tipe, yakni tipe angka huruf dan tipografi kesatuan desimal. Secara berurutan ke bawah contohnya sebagai berikut :
Tipografi angka huruf JUDUL BAB I ............... A............ 1................................................... 2................................................... a................................................ b................................................ 1)............................................ 2)............................................ a)......................................... b)......................................... (1)..................................... (2)..................................... (a)................................ (b)................................ B........... 1................................................... 2................................................... a................................................ b................................................ 1)............................................ 2)............................................ a)......................................... b)......................................... (1)..................................... (2)..................................... (a)................................ (b)................................
BAB II Dan seterusnya Tipografi kesatuan decimal BAB I 1.1……………………………… 1.2……………………………… 1.2.1………………………... 1.2.2………………………... 1.2.2.1………………... 1.2.2.2………………... 1.3……………………………… 1.3.1………………………... 1.3.2………………………... 1.3.2.1………………... Dan seterusnya BAB II 2.1……………………………… 2.1.1………………………... 2.1.2………………………... Dan seterusnya 5. Tabel (daftar) a. Tabel (daftar) diberi nomer urut dengan angka arab. Nomer tabel diikuti dengan judul tabel diletakkan di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. b. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital, simetris dan berbentuk kerucut terbalik dengan jarak 1 spasi ke bawah. c. Seluruh kolom tabel harus diberi judul kolom d. Tabel data sekunder harus dituliskan sumbernya dibawah tabel, di sebelah sisi kiri.
e. Tabel atau daftar tidak boleh dipotong kecuali halamannya tidak cukup. Pada tabel lanjutan tidak diberi judul, tetapi dicantumkan nomer tabel dan tiap kolom tidak lagi diberi judul kolom, melainkan nomor kolom. f. Bila tabel (daftar) lebih lebar dari lebar kertas, maka dibuat dengan memanjang kertas. Bagian atas tabel terletak di sebelah kiri kertas. g. Di atas dan di bawah tabel (daftar) dipasang garis batas, sehingga terpisah dari uraian pokok dalam naskah KTI maupun skripsi. h. Tabel (daftar) yang lebih dari 2 halaman atau harus dilipat, ditempatkan pada lampiran. 6. Gambar a. Gambar dalam hal ini termasuk bagan, grafik, foto, dan sebagainya, diberi nomer dengan angka arab, diikuti dengan judul gambar diletakkan simetris di bawah gambar tanpa tanda titik. b. Judul gambar ditulis dengan huruf kapital, simetris dan berbentuk kerucut terbalik dengan jarak 1 spasi ke bawah. c. Gambar dari sumber lain harus dituliskan sumbernya di bawah gambar. d. Gambar tidak boleh dipenggal. e. Bila gambar melebar setinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di bagian kiri kertas. f. Skala pada grafik harus dibuat demikian rupa sehingga mudah digunakan untuk interpolasi atau ekstrapolasi. 7. Persamaan reaksi kimia Bila ada persamaan reaksi kimia, maka nomer urut persamaan ditulis dengan angka arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan. Contoh sebagai di bawah. 4 NH3 + 7O2
2N2O4 + 6H2O
(1)
D. Kebahasaan 1. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan dalam naskah KTI atau skripsi harus bahasa Indonesia yang baku yakni ada subjek dan predikat dan bahkan lebih sempurna lagi
dilengkapi dengan objek dan keterangan. Ejaan pun harus ejaan yang disempurnakan. Oleh karena masalah bahasa Indonesia ini terus mengalami penyempurnaan
maka
dianjurkan
mahasiswa
sering-sering
mengunjungi
Perpustakaan Balai Penelitian Bahasa, Jalan I Dewa Nyoman Oka 34, telepon 86070 Yogyakarta 55224. Disana kita bisa berkonsultasi masalah bahasa Indonesia yang baku. 2. Bentuk kalimat Kalimat-kalimat todak boleh memakai orang pertama, kedua dan seterusnya (aku, saya, kamu, kita, kami, dll) melainkan berbentuk pasif. Tidak tepat pula menggunakan kata yang tersirat seperti, ungkapan, peribahasa, atau puisi kecuali pada halaman khusus di bagian prakata. Pada ucapan terima kasih istilah saya diganti dengan penulis. 3. Istilah Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang telah diIndonesiakan, kecuali jika terpaksa karena belum adanya istilah dalam bahsa Indonesia, maka istilah asing tersebut harus dicetak miring (kursif/italic). 4. Hal yang penting lainnya a. Kata penghubungseperti, sehingga, sedangkan, dan, oleh karena itu, tidak boleh digunakan memulai kalimat. b. Kata dimana dan dari seringkali digunakan seperti dalam bahasa Inggris where dan of. Bentuk seperti itu dalam bahasa Indonesia tidak baku dan jangan digunakan. c. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan penggunaan kata depan ke dan di. d. Tanda baca harus digunakan dengan tepat. E. Penulisan Nama 1. Nama penulis yang diacu dan dikutip dalam uraian penelitian a. Nama penulis 1 orang Kalau nama penulis yang diacu hanya 1 orang, maka yang ditulis nama akhir saja. Sebenarnya yang dimaksud kata akhir adalah nama famili (sure name). Bila nama penulis yang diacu Kurt H.Thoma, maka penulisannya sebagai berikut :
Thoma (2005) menegaskan bahwa................ b. Nama penulis 2 orang Bila nama penulis yang diacu 2 orang, maka semua ditulis. Cara penulisannya orang pertama ditulis adalah nama akhir, orang kedua yang ditulis nama akhir. Misalnya nama lengkap penulisnya yang diacu masing-masing adalah : Nasrudin Harahap dan Yunan Nasution, maka penulisannya sebagai berikut : Harahap dan Yunan (2007) mengemukakan.................. c. Penulis lebih dari 2 orang Bila penulis lebih dari 2 orang, maka hanya nama akhir penulis pertama yang ditulis diikuti dkk. Misal penulisnya adalah Ernest Jawestz, Joseph L.Melnick dan Edward A.Adelberg, ditulis : Menurut Jaweszt,dkk (2008)............................. 2. Nama penulis dalam daftar pustaka Nama-nama penulis bila leebih dari satu harus dicantumkan semuanya, tidak boleh hanya ditambah dkk atau et al. Cara penulisannya, penulis pertama nama akhir didahulukan, berikutnya boleh dengan singkatan atau tidak, sedangkan penulis kedua, ketiga , dan seterusnya tetap tidak dilakukan pembalikan nama dari kata pertama. Contoh : Jawestz, Ernest, Joseph L.Melnick dan Edward A.Adelberg. (2007). Atau : Jawestz, E., Joseph L. M. Dan Edward A.A. (2007). Tidak boleh ditulis hanya dengan : Jawestz, dkk (2007). Nama Jawestz, Ernest, sebagai penulis dalam urutan suku kata namanya dibalik, dari aslinya Ernest Jawestz menjadi Jawestz, Ernest atau Jawestz, E. Nama-nama penulis kedua dan ketiga , suku kata dari nama-namanya utuh tak dibalik, akan tetapi suku kata nama kedua dan ketiga boleh disingkat.
3. Nama penulis lebih dari satu suku kata Tata cara penulisan pada nama penulis lebih dari 1 atau 2 suku kata, maka penulis pertama ditulis nama akhir diikuti koma, kemudian nama lainnya boleh disingkat boleh juga tidak. Sebagai contoh : Yunan Helmi Nasution, ditulis Nasution, Yunan Helmi atau Nasuution Y.H. 4. Nama dengan garis penghubung Bila nama penulis lebih dari satu kata dan ditulis dengan garis penghubung, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan. Contoh : Sunarti-Sulaiman ditulis Sunarti-Sulaiman. 5. Nama penulis yang diikuti dengan singkatan Nama yang diikuti singkatan, maka dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu kata dengan yang ada di depannya. Contoh : a. Yudi A.S. ditulis Yudi A.S. b. George M.Ross Jr. Ditulis Ross Jr., GM. 6. Derajat kesarjanaan Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.
Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Proposal Penelitian
HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI Proposal Penelitian Disusun Sebagai Persyaratan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM 28000976548 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA YOGYAKARTA 2009 Catatan: Untuk skripsi, kata-kata ”Karya Tulis Ilmiah” diganti ”Skripsi”
Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan PERSETUJUAN PEMBIMBING Proposal Penelitian HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
Telah diajukan oleh : Pembimbing I Ima Maharani, S.SiT Tanggal........................................... Pembimbing II Ida Laila, S.SiT Tanggal..........................................
Mengetahui Ketua Program Studi D3 Ilmu Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
.......................................................
Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Proposal Penelitian PENGESAHAN PEMBIMBING Proposal Penelitian HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Proposal pada Tanggal…………. SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Ketua ………………….
……………………..
Anggota ………………….
……………………..
Anggota ………………….
……………………..
Mengetahui Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
.......................................................
Lampiran 4. Contoh Daftar Isi Proposal Penelitian DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar belakang masalah a. subjudul misalnya pandangan umum mengenai....yang diteliti b. subjudul mengenai kondisi di tempat penelitian c. subjudul mengenai pentingnya bahan itu diteliti 2. Perumusan masalah B. Tujuan dan Manfaat Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep D. Hipotesis BAB III. CARA PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
Jenis penelitian Rancangan Populasi dan subjek penelitian Sampel Cara Pengambilan Sampel Lokasi dan waktu penelitian Bahan dan alat penelitian Variabel penelitian Definisi Operasional Jalannya penelitian Pengolahan dan analisis data
DAFTAR PUSTAKA JADWAL PENELITIAN BIAYA PENELITIAN (kalau perlu, karena ada sponsorship) LAMPIRAN
Lampiran 5. Penulisan Sumber Pustaka 1. Nama penulis di permulaan kalimat Contoh: Thoma (2005) menegaskan bahwa ukuran circumferensia fronto occipitalis janin kira-kira 34 cm. 2. Nama penulis di bagian tengah kalimat Contoh: Dalam keadan biasa telur ascaris lumbricoides tidak dapat menetas di luar badan. Hal itu ditemukan oleh Wahab (2005) dalam penelitiannya mengenai...... 3. Nama penulis di bagian akhir kalimat Contoh: Ukuran circumferentia fronto ocipitalis janin kira-kira 34 cm (Thoma, 2005). 4. Nama penulis 2 orang Bila nama penulis yang diacu 2 orang, kedua-duanya harus ditulis. Penulis pertama ditulis nama famili (surname). Penulis kedua ditulis nama depannya. Misalnya, penulisnya Nasrudin Harahap dan Yunan Nasution. Contoh: Harahap dan Yunan (2007) mengemukakan bahwa suatu sifat taksonomik utama dari kuman-kuman ialah reaksinya terhadap pewarnaan gram. 5. Penulis lebih dari 2 orang Bila penulis lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang ditulis dan diikuti dkk. Misalnya, contoh: penulisnya ialah Ernest Jawestz, Joseph L. Melnick dan Edward A.Adelberg. Menurut Jawestz dkk (2008), Mikroplasma merupakan jasad-jasad renik yang sangat pleomorf. 6. Yang diacu atau dikutip lebih dari 2 sumber a. Bila nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan. Contoh: Menurut Hendra dan Misnan (2003). Darius dan Nasution (2002), dan Sugiri
(2001), Ada hubungan antara umur ibu melahirkan primipara dengan kejadian pre-eklamsi”. b. Bila penulis tidak masuk dalam uraian naskah, antara sumber-sumber tersebut diberi tanda titik koma, contoh: Distosia bahu secara sederhana adalah kesulitan persalinan pada saat melahirkan bahu (Varney dan Philips, 2004; William, 2007; Himawan, 2002). 7. Kutipan diambil dari sumber kedua (referensi sekunder) Kutipan yang diambil dari sumber kedua, mungkin karena tidak menemukan sumbernya yang asli, kutipan itu disebut referensi sekunder. Cara penulisannya harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis buku atau jurnal atau majalah yang dikutip, contoh: Mengenai tingginya kolesterol pada kuning telur ditunjukkan oleh Herususanto dan Irawan (Murdiono, 2007). Contoh seperti tersebut diatas yang ditulis dalam kepustakaan hanyalah Murdiono (2007). Kalau disebutkan tahun dari sumber yang tidak ditemukan sumber aslinya, menuliskannya ialah sebagai berikut, contoh: Menurut Bonang (2003) yang dikutip oleh mustofa (2008), ukuran cirkumferensia mento occipitalis.... Tentu saja, sedapat mungkin yang dibaca ialah sumber aslinya. 8. Institusi sebagai penulis Bila penulis dikerjakan oleh institusi, misalnya Depkes R.I, nama institusi itulah yang ditulis sebagai nama yang diacu. Contoh: Depkes R.I. (2008) menegaskan bahwa angka harapan hidup orang Indonesia tahun 2010 haruslah 75 tahun untuk wanita dan 70 tahun untuk laki-laki. 9. Mengutip dari koran atau majalah Contoh: Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjadi endemis.....(Kedaulatan Rakyat, 2005).
Lampiran 6. Contoh Penulisan Daftar Pustaka CONTOH MEMASUKKAN KEPUSTAKAAN (SAMPLES OF BIBLIOGRAPHYCAL ENTRY) Dari Buku Baltes, P.B. dan Schaie, K.W. 2007. Life Span Developmental Psychology: Personality and Socialization. New York: Academic Press. Uniarti, T.R. 2007. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Surya Offset. Mardianto, Muhammad dan Mohammad Fudoli. 2005. Asuhan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya. Sulton, Muhammad; Ihsan Fadli dan Raden Mas Murtadho. 2005. SPPS, Teknik Olah Data Kesehatan lalui: 234-39. Surabaya: Gramatika. Suphler, J.N. 1959. Physical Anthropology and Demography, dalam Philip M. Hauser & Otis Dudley Duncan (eds): The Study of Population, 2nd., ed., pp 728-58. Chicago: University of Chicago Press. Hagul, Peter. 1999. “Reliabilitas dan Validitas” dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Eds). Metode Penelitian Survei, pp 87-89. Jakarta: LP3ES. Catatan : Untuk nama Jawa, tidak ada ketentuan urutan nama belakang dan depan. Bisa diacu dengan panggilan sehari-hari. Misalnya : Ircham Machfoedz, bisa ditulis Ircham Machfoedz, bisa juga Machfoedz, Ircham. Sebenarnya panggilannya : Ircham. Sutrisno Hadi, penulis buku-buku penelitian dan cara menulis skripsi dan tesis, Guru Besar fakultas Psikologi UGM, memberi contoh : Sutrisno Hadi, tidak dibalik! Untuk dua penulis atau lebih, maka hanya nama penulis yangpertama cara penulisannya surname didahulukan, baru given name terlebih dahulu. Dari Buku Beberapa Jilid Llewllyn-Jones, D. 2003. Fundamental of Obstetric and Gynecology, vol. 1, 2nd ed. London: Faber and faber. Sutisno Hadi. 2006. Bimbingan Menulis Skripsi dan Thesis, jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Naskah Seminar atau Workshop, Kuliah, Pidato, Tesis/Disertai Yang Bahannya Diterbitkan Soeprono. 2003. “Panitia Musyawarah Kematian Maternal” dalam Naskah Lengkap KOGI III, pp.28-44, Medan. ------------2004a. “Obstetri Sosial, Tuntutan dan Tantangan” dalam Kuliah Terbuka. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. ------------2004b. “Peranan Perawatan Kebidanan untuk Kesejahteraan Anak” pada Pekan Ilmiah Hari Ulang Tahun Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ke 33, 15-17 Maret, Yogyakarta. Wahab, A.S. 1977. Insidensi Strepcoccus beta-Haemolyticus pada anak dengan pharyngitis. B.I.Ked. 9 (3): 107-109. -------------1980. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetiaan Usaha Pencegahan Sekunder Demam Reumatik dan Kelainan Jantung Pada Anak.” Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Keterangan : • Urutan ke 1 • Urutan ke 2 • •
Urutan ke 3 Urutan ke 4
: Huruf pertama kapital, karena nama panitia penyelenggara : Hanya huruf kata pertama yang kapital, karena kalimat tersebut adalah judul mata kuliah. : Idem urutan ke 2, karena kalimat itu adalah judul tulisan : Streptococcus beta-haemolyticus, diketik miring karena istilah khusus, yakni nama bakteri yang dianggap masih asing dan perlu perhatian. Semua kalimat yang diketik miring (kursif) sebenarnya adalah judul sampul majalah atau buku yang telah diterbitkan.
Majalah Ilmiah atau Jurnal dan Majalah Umum Mahfud, Muhammad dan Ali Imran. 2003. ”Adat Istiadat Suku Dani di Jaya Wijaya”, dalam Majalah Budaya Semangat, 12(5): 312-23. Jakarta: Suara Rakyat. Rusdima, A. 2005. ”Usia Kelahiran Pertama Wanita Suku Badui” dalam Suara Rakyat. Pp. 20-23, Jakarta. Wayan Wita, Faisal Baraas & Hanafiah A. 1999. ”Diagnosis dan Pengelolaan Demam Rematik” dalam Medika 12(6):322-34. Keterangan : Pada prinsipnya yang ditulis miring (kursif) adalah judul buku atau nama majalah atau jurnal, yang tertulis pada sampul depan. Adapun Suku Dani dan Suku Badui ditulis huruf kapital pada huruf pertama karena memang dalam tata nama harus demikian seperti halnya nama orang.
Karya Yang Tak Diterbitkan dan Bahan Kuliah Achmad Abas. 1960. ”Metode Peningkatan Pengetahuan Tenaga Kesehatan di Pedalaman Papua”. Saran diajukan kepada Pusdiknakes depkes R.I di Jakarta. Honora, Siti. 2004. ”Tingkat Pengetahuan Mengenai Kesehatan Reproduksi remaja, Siswa SMA 10, Yogyakarta” KTI mahasiswa Poltekes Jurusan Kebidanan, Yogyakarta. Surat Kabar Asri, M. Kedaulatan Rakyat. 2 Januari 2005, Yogyakarta. Narto, Muhammad. 2005. ”Teknik Memberantas Korupsi” pada Kedaulatan Rakyat, 5 April 20007, Yogyakarta. Penerbit Pemerintah, Lembaga Resmi, Organisasi-Organisasi R.I. Departemen Kesehatan. 1988. Sistem Kesehatan Nasional. Cetakan ke 2. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I. World Health Organization. 1986. Oral Health Survey: Basic Methods 3rd ed. WHO, Geneva. Dari Internet Belum ada aturan khusus yang baku untuk situs apapun. Oleh karena guna memudahkan mencari asal-usul sumber internet darimana kutipan didapat, maka disamping situsnya, perlu dilengkapi dengan tanggal kapan diperoleh data tersebut. Pustaka dari internet ditulis dengan urutan sebagai berikut: Nama penulis. Tahun upload. ”Judul Artikel” dalam Alamat Download. Waktu akses lengkap (hari, tanggal bulan, tahun, pukul). Contoh: Utami,
Sutejo. 2008. ’Bahaya Jamu untuk Ibu Hamil” dalam www.papuaweb.org/dlib/lap/watch/1995-persepsi-kehamilan.pdf. Senin, 15 Desember 31, Pukul 10.45 WIB.
Sulistiyawati, Nining. 2008. “Asuhan Kebidanan” dalam http://www.bps.go.id. Selasa, 22 Januari 2009, Pukul 11.30 WIB.
Lampiran 7. Contoh Sampul Depan KTI HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI Karya Tulis Ilmiah
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA YOGYAKARTA MEI 2009
Lampiran 8. Contoh Halaman Judul KTI HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI Karya Tulis Ilmiah Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA YOGYAKARTA 2009
Lampiran 9. Contoh Halaman Persetujuan KTI KARYA TULIS ILMIAH PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
Telah diajukan oleh :
Pembimbing I Ima Maharani, S.SiT
Tanggal...........................................
Pembimbing II Ida Laila, S.SiT
Tanggal..........................................
Mengetahui Ketua Program Studi D3 Ilmu Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
........................................................
Lampiran 10 : Contoh Halaman Pengesahan KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI
Diajukan oleh Rara Endang Lestari NIM. 28000976548
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Proposal pada Tanggal .............................. SUSUNAN DEWAN PENGUJI Ketua ...................................
....................................
Anggota ...................................
....................................
Anggota ...................................
....................................
Mengetahui Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata
.......................................................
Lampiran 11. contoh daftar isi KTI DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL 1 HALAMAN PENGESAHAN 2 DAFTAR ISI 3 BAB I. PENDAHULUAN 6 A. Latar Belakang 1. Latar belakang masalah 8 a. subjudul misalnya pandangan umum mengenai....yang diteliti 10 b. subjudul mengenai kondisi di tempat penelitian 10 c. subjudul mengenai pentingnya bahan itu diteliti 10 2. Perumusan masalah B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 13 A. Tinjauan Teori 14 B. Kerangka Teori 16 C. Kerangkka Konsep 25 D. Hipotesis 26 BAB III. CARA PENELITIAN 27 C. Jenis penelitian 28 D. Rancangan 29 E. Populasi dan subjek penelitian 30 F. Besar sampel 31 G. Cara Pengambilan Sampel 32 H. Lokasi dan waktu penelitian 32 I. Bahan dan alat penelitian 32 J. Variabel penelitian 35 K. Definisi Operasional 35 L. Jalan penelitian 38 M. Pengolahan dan analisis data 40 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 50 A. Kesimpulan 50 B. Saran 51 DAFTAR PUSTAKA 52 JADWAL PENELITIAN BIAYA PENELITIAN (kalau perlu, karena ada sponsorship) LAMPIRAN 55
Lampiran 12. contoh halaman daftar tabel DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2
Halaman : Distribusi Frekuensi Usia Ibu Bersalin Primipara Menurut Golongan Umur di Rumah Sakit Wirosaban Tahun 2008.............. 60 : Distribusi Frekuensi Kejadian Preeklampsi Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Bersalin Wira Buana Yogyakarta Tahun 2006 .................................................................................... 70
Lampiran 13 : contoh halaman daftar gambar DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2
Halaman : Kerangka Teori Penelitian ............................................................... 45 : Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 45
Lamppiran 14 : contoh intisari HUBUNGAN ANTARA UUR IBU BERSALIN PRIMIPARA DAN KEJADIAN PRE-EKLAMSI INTISARI Latar Belakang : ..........
Tujuan
: ..........
Metode
: ..........
Hasil
: ..........
Kesimpulan
: ..........
Kata Kunci
: ...........
Lampiran 15 : contoh format konsultasi bimbingan KTI FORMAT KONSULTASI / BIMBINGAN KTI NAMA MAHASISWA
:
NIM
:
JUDUL KTI
:
DOSEN PEMBIMBING : NO
TANGGAL
MATERI YANG DIKONSULKAN
MASUKAN/SARAN PEMBIMBING
PARAF PEMBIMBING