DAFTAR PUSTAKA Abas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholder Taman Nasional Gunung Rinjani. Disertasi. Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Agrawal A. and E. Ostrom. 2001. Collective Action, Property Right and Decentralization in Resource Use in India and Nepal. Politic and Society. 29(4) : 485-514. Ahmed J. dan F. Mahmood 1998. Changing Perspectives on Forest Policy. Mayer, J. Editor. IUCN-The World Conservation Union Pakistan-International Institute for Environment and Development (IIED) in collaboration with Government of Pakistan. Amien A.M. 2005. Kemandirian Lokal. Konsepsi Pembangunan, Organisasi dan Pendidikan dari Perspektif Sain Baru. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Amiruddin, Suardji dan Abdullah U. 2001. Studi Dampak Keberhasilan Program HKm di NTB. Mataram. Laporan Penelitian Pusat Kajian Sumberdaya Kehutanan (PKSK) Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Amiruddin, Muhamad S., Mohamad M., Nuning J. 2009. Perilaku Ekonomi dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Sekitar Kawasan Hutan Gunung Rinjani Pulau Lombok. Laporan Hibah Penelitian. Mataram. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Anderson 2000. Di dalam Nurrochmat, DR. 2005. Strategi Pengelolaan Hutan. Upaya Menyelamatkan Hutan Rimba yang Tersisa. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Antlov H. 2005. Pelibatan Publik Dalam Pengambilan Keputusan. Catatan Pengalaman Pembangunan Prasarana Sumberdaya Air. Jakarta. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Aramburu C., Wilshusen P.R. and Zinn F.D. 1998. Towards Best Practices for Population-Environment Partnerships. Parks. 8 (1) Armah A.F., David O.Y. dan Alkan O.J. 2009. The Gap Between Theory And Practice Of Stakeholder Participation: The Case Of Management Of The Korle Lagoon, Ghana. Law Environment and Development Journal.5(1): 73. Asanga C.A. 2005. Memfasilitasi Kemitraan yang Layak Dalam Pengelolaan Hutan Komunitas di Kamerun. Pembelajaran Sosial Dalam Pengelolaan Kolaboratif Hutan Komunitas. Pelajaran dari Lapangan. Wollenberg E., Edmunds D., Buck L., Fox J.. Editor. Bogor. Pustaka Latin dan CIFOR. Anwar,
Bambang D. dan Asri H. 2007. Model Kemitraan yang Berkesinambungan pada Industri Mete di Kawasan Perkebunan Jambu Mete di Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian. Mataram. Lembaga Penelitian Universitas Mataram.
262
Ayu C. dan Supartiningsih S. 2006. Evaluasi Pemberdayaan Ekonomi Ibu Rumahtangga di Pulau Lombok. Agromansion 7 (3):174-193. Bajracharya S.B., Furley P.A and Newton A.C. 2005. Effectiveness of Community Involvement in delivering Conservation Benefits to the Annapurna Conservation Area, Neval. Environmental Conservation. 32 (3): 1-9. [PEMDA NTB]. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2004. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi NTB No. 6 Tahun 2004. Di dalam Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 15 Tahun 2004. Mataram. [BAPPEDA NTB]. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTB 2008. Profil Sosial Ekonomi Provinsi NTB tahun 2007. Kerjasama Bappeda NTB dengan BPS NTB. [BPS NTB] Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat 2004. Sensus Pertanian 2003. Hasil Survei Rumahtangga Kawasan Hutan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mataram. BPS NTB. [BPS NTB] Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat. 2010. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka Mataram. BPS NTB. Betuw W.V. 2004. Analysis of Two Case Studies that Focus on the Concept Of Participation Set Within The Context of the Arsenic Drinking Water Problem in Rural Bangladesh. Summary Thesis. Bangladesh. Buck L.E., Wollenberg E. dan Edmunds D. 2005. Pembelajaran Sosial Dalam Pengelolaan Kolaboratif Hutan Komunitas. Pelajaran dari Lapangan. Wollenberg, E., Edmunds, D., Buck, L., Fox, J. Editor. Bogor. Pustaka Latin dan CIFOR. Cahyaningsih N. dan Gamal P. 2006. HKm di Lampung yang Disanjung dan Dipasung di dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Perjalanan Menuju Kepastian. Jakarta. Departemen Kehutanan Indonesia dan The Ford Foundation. Carter E. 1997. Ecotourism. Dimension of Sustainability. In J. Bornemeier, M. Victor and P.B. Durst (editor). Di dalam Proceeding of International Seminar Ecotourism for Forest Conservation and Community Development. Chiang May, 28-31 Januari 1997. FAO-RECOFTC. Chiang May: 14-25. Chambers R. 1987. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Jakarta. LP3ES. Chambers R. 1992. Rural Appraisal : Rapid, Relaxed And Participatory. Brighton, England: Institute of Development Studies University of Sussex. Chambers R. 1994. Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience. World Development. 22 (9) : 1253-1268. Clement K. and Hansen M. 2001. Sustainable Regional Development in the Nordic Countries. Nordregio report and Stockholm.
263
Colfer C.J.P. dan Resosudarmo I.A.P. 2003. Kemana Harus Melangkah. Masyarakat, Hutan dan Perumusan Kebijakan di Indonesia. Jakarta.Yayasan Obor Indonesia. Contreras A. and Hermosilla 2005. Strengthening Forest Management in Indonesia Through Land Tenure Reform: Issues and Framework for Action. Bogor. Forest Trends. Cook K.S. 1987. Social Exchange Theory. Saga Publication. The International Profesisonal Publishers Newbury Park London.The Structure of Sociological Theory. Sixth Edition. California.Wadsworth Publishing Company. Dagne A. 2001. Integrated Planning Information System – a Basis For National Information System. Paper Presented at Conference on Infromation and Communication Technologies and Development. Addis Ababa, 18-20 June 2001. United Nation Economic Commission for Africa (UNECA). Addis Ababa. Darajati W., Prabowo A. I., Darmawan S., Pratiwi A.D, Haris, Solihin dan Mas Aji M.W.H. 2002. Pengelolaan Sumberdaya Alam Dengan Strategi Kemitraan. Naskah Kebijakan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Jakarta. Darusman D., Bahruni, Suharjito D., Hardjanto, Ichwandi I., Wijayanto N., Sudaryanto, Hero Y. 2001. Resiliensi Kehutanan Masyarakat di Indonesia. Dudung Darusman. Editor. Yogyakarta. Debut Press. Dasgupta P. and Serageldin I., 1999 Social Capital. Multifaceted Perspective. The International Bank for Reconstruction and Development. The World Bank. Washington DC. [DEFHUT RI]. Departemen Kehutanan Republik Indonesia 1995. Pedoman Hutan Kemasyarakatan. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 622/KptsII/1995. Jakarta. [DEPHUT RI]. Departemen Kehutanan Republik Indonesia 1998. Hutan Kemasyarakatan. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 677/Kpts-II/1998. Jakarta. [DEPHUT RI]. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2001. Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 31/Kpts-II/2001. Jakarta. [DEPHUT RI]. Departemen Kehutanan Indonesia 2002. Konsep Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat. Proposal Untuk Replikasi di Indonesia. Proyek Pengembangan Hutan Kemasyarakatan Propinsi Kalimantan Barat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sunggau Propinsi Kalimantan Barat, GTZ, GFA, dan Departemen Kehutanan Indonesia Jakarta. [DEPHUT RI]. Departemen Kehutanan Republik Indonesia 2002. Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. Jakarta.
264
[DEPHUT RI]. Departemen Kehutanan Republik Indonesia 2003. Data Strategis Kehutanan. Jakarta. Didik S. dan Dudung D. 1998. Kehutanan Masyarakat. Beragam Pola Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan. Didik Suharjito dan Dudung Darusman. Penyunting. Bogor.Institut Pertanian Bogor dan The Ford Foundation. [DISHUT NTB] Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2002. Laporan Hasil Evaluasi Kegiatan HKm di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Mataram. 93 h. [DIRJEN RLPS]. Direktur Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial 2003. Kumpulan Laporan Studi Lapangan Praktik-Praktik Social Forestry. Kerjasama Departemen Kehutanan RI dan The Ford Foundation. Jakarta.Direktorat Bina HKm Departemen Kehutanan Republik Indonesia. [DISHUT NTB]. Dinas Kehutanan Propinsi Nusa Tenggara Barat Statistik 2006. Mataram. [DISHUT NTB]. Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2002. Laporan Evaluasi Hasil Kegiatan HKm di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Mataram Dun W.N. 1994. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Wibawa, S., D. Asitadani, AH. Hadna dan EA. Purwanto (Penerjemah). Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Eriyatno 1999. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Bogor. IPB Press. Fahmi E., Zakaria RY., Hariadi K. dan Wahono F. 2003. INSIST- Minus Malum. Analisis Proses Perhutanan Multipihak di Indonesia Laporan Hasil Penelitian Insist dan Mitra. Yogyakarta. Farid M.F., 2008. Aplikasi Metode Kuantitatif Terpilih Untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor. IPB Press. Feyen J. and Gobin A. 2001. Logistic Modelling to Identity and Monitor Local Land Management System. Agricultural System 67: 1-20. Fisher L., Moeliono I., Wodicka S. 1999. The Nusa Tenggara Uplands, Indonesia: Multiple-Site Lessons in Conflict Management. Source: http://www.indrc.ca/1999. Accessed on 01/02/2006. [FWI and GFW]. Forest Watch Indonesia and Global Forest Watch 2001. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia: Forest Watch Indonesia dan Washington D.C. Gawi J.M. 1999. Hasil Seminar dan Lokakarya Pengembangan SDM Kemasyarakatan. Tanggal 7-9 April 1999. Bogor.
Hutan
Goodman D.J. and Rizer G. 2003. Teori Sosiologi Modern. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Alimandan. Perpustakaan Nasional. Jakarta.
265
Hairiah K., Suharjito D., Widianto, Berlian, Erwin S. Aris M., Rudi H.W., Cahyo P. Dan Subekti R. 2002. Alih Guna Lahan Hutan menjadi Lahan Agroforestri Berbasis Kopi : Ketebalan Seresah, Populasi Cacing Tanah dan Makroporositas Tanah. Bogor. World Agroforestry Centre/ ICRAF. Haeruman H. dan Eriyatno. 2001. Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal (Bunga Rampai). Jakarta.Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota dan Bussiness Innovation Center of Indonesia. Hardin G. 1968. The Tragedy of the Commons. Sience. Utah State University. Longan USA. (162):1243−1248 Hardy J.D. Mitlin and Lloyd G. 1994 . Imposible Dream? Sustainable Regional Economic and Environmental Development. Regional Studies 28(8): 773780. Helmi 2006. Perjuangan Menuju Kepastian Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat di dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Perjalanan Menuju Kepastian. Jakarta. Departemen Kehutanan Indonesia dan The Ford Foundation. Hidayat H. 1999. Social Forestry and Empowering Communities in North Bengkulu - South Sumatera. Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Indonesia. Hikmat H. 2004. Strategi L. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung. Humaniora. Hinchley D., Turyomurugyendo and Stonewall K. 1998. Review of Collaborative Management Arrangements for Mt. Elgon National Park Mount Elgon. Conservation and Development Project Forestry Sector Programme, Ministry of Water, Land and Environment. Norwegia. Howel R.E., Olsen ME. and Olsen D. 1987. Designing A Citizen Involvement Program. Guide Book for involving Citizens in the Resolution of Environment Issues. Western Rural Development Center. Oregon State University. Corvallis Oregon. USA Humaidi 2006. Di dalam Didik S. Penyunting. Berbagi Pengalaman Pendampingan Masyarakat Desa Dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Yogyakarta Debut Press. [IDS]. Institute of Developmen Studies 2006. University of Sussex Understanding Policy Processes. Brigton BN1 9RE. [ICRAF]. World Agroforestry Centre 2009. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): Pembelajaran Keberhasilan dan Kegagalan Program. Bogor. Brief No.01. Policy Analysis Unit. [ICRAF]. World Agroforestry Centre 2010. Hutan Kemasyarakatan (HKm) :Upaya Meningkatkan Kesejahteraan & Pemerataan Pendapatan Petani Miskin di Sekitar Hutan. Brief No.06 Policy Analysis Unit. Bogor.
266
Inoue’ M. 1998. Characteristics of Participatory Forest Management Systems In Southeast Asian Countries. Part of Earlier Paper (Inoue et al. 1998). Laboratory of Forest Policy, The University of Tokyo, Japan/ Institute for Global Environment Strategies. Japan. Iskandar U. dan Nugaraha A. 2004. Politik Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Isu dan Agenda Mendesak. Jogjakarta. Debut Press [KMPH] Kelompok Mitra Pengaman Hutan Mitra Sesaot 2006. Laporan Program Pengembangan Site Model Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Kawasan Sesaot Dalam rangka Implementasi Kebijakan Daerah Sesaot. Kaplin B.A. and Ormsby A. 2005. A Framework for Understanding Resident Perception of Masoala National Park Madagascar. Environmental Conservation 32 (2): 156-164. Karki M. 2001. Institusional and Socioeconomic Factors and Enabling Policies for Non-Timber Product-Based Development in Northeast India. Paper presented in the Pro-Identification Workshop for NTFP and Published IFAD Report. No.1145-In March 2001. Kartodihardjo H. 2006a. Ekonomi dan Institusi Pengelolaan Hutan. Telaah Lanjut Analisis Kebijakan Usaha Kehutanan. Institute for Development Economics of Agriculture and Rural Areas (IDEALS). Bogor. Kartodihardjo H. 2006b. Refleksi Kerangka Berpikir Rimbawan. Menguak Masalah Institusi dan Politik Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Bogor. Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Kartodihardjo H. dan Jhamtani H. 2006. Politik Lingkungan dan Kekuasaan di Indonesia. Jakarta. Equinox Publishing Indonesia. Kasper W. and Streit M.E. 1998. Institutional Economics. Social Order and Public Policy. USA. Edward Elgar Publishing Inc. Keraf A.S. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta. Buku Kompas. Khare A., Sarin M., Saxena S. Palit S. Bthla F. Vania and Satyanaranayana M. 2000. Joint Forest Management: Policy, Practice and Prospects. Mayer, J. dan E. Morrison, Editor. A Collaborative Between: World Wide Fund for Nature-India and International Institute for Environment and Development (IIED) United Kingdom. Kurniatun H. Mustofa A.S. dan Sambas S. 2003. Pengantar Agroforestri. Salam. Bogor. World Agroforestry Centre (ICRAF). Kusuma L.S.T. 2007. Agenda Setting Kebijakan Publik ( Studi Kajian Perda Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaran Hutan Kemasyarakatan Di Propinsi Nusa Tenggara Barat). Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. UNDIP. Kusumo B.H., Bambang D., Muktazam, Muhdin, Juniarsih dan Siti H. 2004. Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di Kabupaten Lombok Timur. Mataram. Laporan Penelitian. P3P Universitas Mataram.
267
Lash S.2004. Sosiologi Post Modernisme. Gunawan Amiranto (Penerjemah). Yogyakarta. Pustaka Filsafat. Letey J. and S. Edmunds. 1973. Environmental Administration. McGraw-Hill, Inc. All Right Reserved. United States of America. Lin H. 2004. Community Forestry Initiative in Myanmar: An Analysis from a Social Perspective. Paper International Forestry Review ; 6 (2): 79 - 88 . Lopez T. de L. 2007 . Resource Degradation, Property Rights, Social Capital and Community Forestry in Cambodia.Cambodian Research Centre for Development (CRCD), Kingdom of Cambodia: 35- 44 Manetsch T.J. and Park G.L. 1979. System Analysis and Simulation with Application to Social Economic System. Michigan State University. Michigan. Marimin 2005. Pengambilan Keputusan Kreteria Majemuk. Teknik dan Aplikasi. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Marimin 2006. Sistem Pakar. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Maring 2008. Hubungan Kekuasaan : Konflik, Perlawanan dan Kolaborasi Dalam Penguasaan Hutan di Egon Flores. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI). Markum, Sutedjo E.B., dan Hakim M.R. 2004. Dinamika Hubungan Kemiskinan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Pulau Kecil Kasus Pulau Lombok. WWF Indonesia Program Nusa Tenggara. Markum 2006. Kebijakan HKm di NTB: Prakarsa yang Terlambat. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Perjalanan Menuju Kepastian. Rahardjo DY, Hari S. dan Erna R. (Editor). Jakarta. Dirjen RLPS Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan The Ford Foundation. Marsh M.W. 1983. Landscape Planning Environmental Application. John Wiley and Sons. New York. Messerschmidt D.A. 1995. Rapid Appraisal for Cummunity Forestry. Methodology Series. International Institute for Environment and Development . UK-London. Mitchell B. , Setiawan B. dan Rahmi D.H. (2003). Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Mubyarto 2005. A Development Manifesto. The Resilience of Indonesian Ekonomi Takyat During the Monetary Crisis. Jakarta. Kompas Book Publishing. Muktasam, Bambang D., Bambang HK., Markum, Rosiyadi S. dan Siti H. 2003. Implementasi Agroforestry dan Sistem Usahatani Terpadu. Melalui Partisipasi Masyarakat Daerah Pinggiran Hutan dan Lahan Kering Miring. Mataram. Laporan Penelitian P3P Universitas Mataram. Munggoro D.H., Widicahyono A. dan Alwi M. 2001. Hutan Kemasyarakatan : Prinsip, Kriteria dan Indikator. Bogor. Pustaka Latin.
268
Nasikun. 1990. Percikan Pemikiran FISIFOL UGM Tentang Pembangunan. Yogyakarta. FISIFOL UGM. Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Ngadiono. 2004. 35 Tahun Pengelolaan Hutan di Indonesia, Refleksi dan Prospek Bogor.Yayasan Adi Sanggoro. Nurrochmat D.R. 2005. Strategi Pengelolaan Hutan. Upaya Menyelamatkan Hutan Rimba yang Tersisa. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Oakerson R.J. 1992. Analyzing the Commons: Framework. Making the Commons Work. Theory, Practice and Policy. Bromley, D.W. Editor. Institute for Contemporary Studies San Francisco, California. Olson M. 1977.The Logic of Collective Action. Public Goods anf the Theory of Groups. Havard England. University Press. London. Ostrom E. 1990. Governing the Common: The Evaluation of Institutions for Collective Action. Cambridge, UK: Cambridge University. Pasya G. dan Nurka C. 2001. Di dalam Rahardjo, DY., Suryadi H. dan Rosdiana E., 2006. Editor. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Perjalanan Menuju Kepastian. Jakarta. Departemen Kehutanan Indonesia dan The Ford Foundation. Peluso 2006. Di dalam Maring, P. 2008. Hubungan Kekuasaan : Konflik, Perlawanan dan Kolaborasi Dalam Penguasaan Hutan di Egon Flores. Disertasi. Jakarta. Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Peters B.G. 2000. Institutional Theory : Problem and Prospects. Institute for Advance Studies, Vienna. Poerwanto H. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakjarta. Pustaka Pelajar. Poffenberger M. and Kate Smith-Hanssen K.. 2004. Communities Transforming Forestland Java Indonesia. Community Forest Management Trends in Southeast Asia. Asia Forest Network. Pokorny B., G. Cavres, Nunes W., Segebart D., Drude R. and Steinbrenner M. 2003. Adaptive Collaborative Management. Criteria and Indicator for Assessing Sustainability. Bogor CIFOR dan GTZ. Prasetyo 2004. Budidaya Kapulaga Sebagai Tanaman Sela Pada Tegakan Sengon Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 6 (1): p 22 - 31. Probst K. and J. Hagmann 2003. Understanding Participation Research in Context of Natural Resource Management-Paradigms, Approach and Typologies. Network Paper No.130. Agricultural Research and Extension Network (AgRen) Germany. Rapport J. 1984. Studies in Empowerment. Introduction to The Issues. Prevention in Human Issue. USA.
269
Ritchie B., McDougal C., Hagggith M. dan Oliveira N.B. 2001. Pedoman Pendahuluan : Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan yang Dikelola oleh Masyarakat (Community Managed Forest). Bogor. CIFOR-SMT Grafika Desa Putera Indonesia. Ritzer G. and Goodman D.J. 2004. Teori Sosiologi Modern. Edisi VI. Alimandan (Penerjemah). Jakarta. Fajar Interpratama offset. Riyanto B. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan dalam Perlindungan Kawasan Pelestarian Alam. Bogor. Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan Lingkungan. Ritzer G. dan Douglas J.G. 2003. Teori Sosiologi Modern. Terjemahan. Alimandan. Jakarta. Prenada Media. Robertson J. and Lawes M.J. 2005. User Perception of Conservation and Participatory Management of iGxalingenwa Forest South Africa. Environmental Conservation: 32 (1): 64-75. Foundation for Environmental Conservation. South Africa. Roger and Shoemaker 1987. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Abdillah Hanafi (Penerjemah). Indonesia. Usaha Nasional Surabaya. Rosdiana E., Tatok S., Dwianto, CS., Handoyo, Budi C., Irawati A. dan Suhartinah 2003. Praktek-praktik Social Forestry. Kumpulan Studi Lapang. Direktorat Bina Hutan Kemasyarakatan dan The Ford Foundation. Jakarta. Dirjen RLPS Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Roshetko, Mulawarman, Wije JS. dan Oka 2002. Wanatani di Nusa Tenggara. Proseding. Bogor. ICRAF. Runge C.F. 1992. Common Property and Collectif Action in Economic Development. Making the Commons Work. Theory, Practice and Policy. Bromley DW., Editor. California. Institute for Contemporary Studies San Francisco. Salam D.S. 2003. Otonomi Daerah Dalam Prospektif Lingkungan, Nilai dan Sumberdaya. Jakarta. Djambatan. Satria A., 2006. Sawen Institution, Local Knowledge and Myth in Fisheries Management in North Lombok, Indonesia. Fishers’ Knowledge in Fisheries Science and Management - ISBN 978-92-3-104029-0 – UNESCO Satria A. dan Akhmad S. 2007. Hak Ulayat di Era Otonomi Daerah Sebagai Solusi Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan: Kasus Awik-awik di Lombok Barat. Sodality. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia.Bogor. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB. 1 (1): 67-86. Schmid A. 1987. Property, Power, and An Inquiry into Law and Economic. Praeger. New York. Setyowati A.B. 2006. Metodologi Partisipasi dalam Kolaborasi : Tinjauan Kritis Terhadap Partisipasi. Sinergi, Jurnal Manajemen Kolaborasi; 1 (2): 49-54.
270
Sherbinin A. De. and Freudenberger M. 1998. Migration to Protected Areas and Buffer Zones: Can We Stem the Tide; 8 (1): 157-170. Shin’ichi S. 2000. Tai Noson no Kaihatsu to Jumin Soshiki. Tokyo. The Institute of Developing Economics. Siahaan N.H.T. 2007. Hutan Lingkungan dan Paradigma Pembangunan. Pancuran Alam. Jakarta. Siddik M. 2010. Pengembangan Rantai Nilai Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Tarik, Daya Tahan dan Daya Saing Gaharu Lokal NTB. Proseding. Roadshow dan Seminar Nasional Agroforestry II. Perluasan Promosi Agroforestry dalam Mendukung Mitigasi Perubahan Iklim di Asia Tenggara. Mataram 27-28 Januari 2010. Kerjasama Universitas Mataram, Universitas Lampung, INAFE, SEANAFE dan PAPERN. Sinha H. and Suar D. 2005. Leadership and People’s Participation in Community Forestry. International Journal of Rural Management; 1 (1):25-143. Singleton S. 1999. Commons Problems, Collective Action and Efficiency. Past and Present Institutions of Governance In Pacific Northwest Salmon Fisheries. Journal of Theoretical Politics; 11(3): 367–391. Soemarwoto O. 2006. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Jambatan. Sukarno A. dan Siti F. 2008. Model Kawasan Agroforestry Sengon Tiga Strata (Sengon - Jagung -Domba) Di Kabupaten Mojokerto. AGRITEK . 16 ( 9): 2165-2190. Squire R.O. 1993. The Professional Challenge of Balancing Sustained Wood Production and Ecosystem Conservation in the Native Forest of SouthEastern Australia. Australia Forest; 56 (3) : 237-248. Storey D. 1999. Issue of Integration, Participation and Empowerment in Rural Development. The Case of LEADER in Republic of Ireland. Journal of Rural Science Study; 15 (3) : 431-432. Subrata J. 1989. Enchancing Local Participation in Social Forestry Project. Lessons Learned From Java Indonesia. Social Forestry in Asia. Factors that Influaence Program Implementation. Vergara NT dan Redolfo AF. Editor. Philippine. SEARCA. Suharjito D. 2004. Building Forest Dependen Community’s Capacity for Developing a Better Forest-People Interaction. Di dalam Proceeding of National Workshop: Forest Rehabilitation through Agroforestry. Laboratory of Forest Socio-Economic and Policy & Laboratory Silviculture. Bogor. Faculty of Forestry Bogor Agricultural University.
271
Suharti S. Asmanah W. dan Lincah A. 1999. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Pengelolaan Melalui Pelaksanaan Program HPH-PMDH. Makalah disampaikan dalam Ekspose Hasil-hasil Penelitian” Penerapan Teknik Konservasi Tanah dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengusahaan Hutan”. Bogor, 11 Pebruari 1999. Sukardi L. 2009. Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Kasus Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani Pulau Lombok) Disertasi. Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Sukardi L. Dudung D., Leti S. dan Hardjanto 2008. Karakteristik dan Faktor Penentu Interaksi Masyarakat Lokal dengan Taman Nasional Gunung Rinjani Pulau Lombok. Agroteksos 18 (1-3). Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Sukardi L. Dudung D., Leti S. dan Hardjanto 2009. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani Pulau Lombok. Agromanson 10 (1). Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Suporahardjo 2005. Manajemen Kolaborasi. Memahami Plurarisme Membangun Konsensus. Bogor. Pustaka Latin. Suryadi S., Widodo D.P., Rahmad S., Julmansyah, Taqiuddin, Muhamad J. dan Suharti 2003. Dari Pemerintah ke Rakyat; Distribusi Kewenangan Pengelolaan Hutan. Inisiatif Perda PSDHBM Sumbawa, Provinsi NTB. Pengantar oleh Mukti Padjar. Mataram. Suryadi S. 2006. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Membangun Kemitraan Pengelolaan Taman Nasional. Sinergi. Jurnal Manajemen Kolaborasi. LATIN Bogor. 1 (2): 114 Susan N. 2009. Sosiologi Konflik. Isu-isu Konflik Kontemporer. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. Sutamihardja R.T.M. 2004. Perubahan Lingkungan Global. Kelas Program S3. Perogram Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syahyuti 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian: Penjelasan tentang “Konsep, Istilah, Teori dan Indikator serta Variabel. Jakarta. PT. Bina Rena Pariwara. Todaro M.P. 1989. Economic Development in the Third World. Fourth Edition. New York.UK. Trison S. 2004. Development of Community Participation in Forest Restoration Project (Case Study at Gunung Walat Educational Forest). Di dalam Proceeding of National Workshop: Forest Rehabilitation through Agroforestry. Laboratory of Forest Socio-Economic and Policy & Laboratory Silviculture. Bogor. Faculty of Forestry Bogor Agricultural University. 42-45
272
Valentine A. and Spagenberg J.H. 2000. A Guide to Community Sustainability Indicators. Environmental Impact Assesment Review; 20 (200): 381-392. Walpole R.E. 1995. Pengantar Statistika. PT. Gramedia Utama. Jakarta Walters B.B., Cadelina A., Cardano A. and Visitacion E. 1998. Community History and Rural Development : Why some Farmers Participate more Ready than Others. Agricultural Systems (1999): 193-214. Warburton D. 1998. Community and Sustainable Development. Participation in the Future. Earthscan Publication Limited. UK and WWF-UK in the US and Canada. Warner W. 1997. Consensus participation: An Example for Protected Areas Planning. Public Administration and Development. 17: 413-432. [WCED]. Word Commission on Environment and Development 1987. Our Common Future. New York. Oxford University Press. Mebourne, Oxford, Auckland. Watoni N. 2007. Peranan Kegiatan Ekonomi Produktif Berbasis Ubi Kayu dalam Pemberdayaan Ibu Rumahtangga dan Dampaknya Terhadap Transformasi Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Petani Lahan Kering di Lombok Barat. Agroteksos. 17 (3) : 203-2011. Well M., Brandon K. and Hannah L. 1992. People and Park. Linking Protected Area Management with Local Communities. The World Bank. Washington DC. Wolfslehner B., Vacik H. and Leser M.J. 2005. Application of the Analytic Network Prosess in Multi-Criteria Analysis of Sustainable Forest Management. Forest Ecology and Management 207: 157-170. Wollernberg E., Edmunds D., Buck L., Fox J. and Brodt S. 2005. Pembelajaran Sosial dalam Pengelolaan Hutan Komunitas. Bogor. Pustaka Latin.