Autis By Ardi Purnama Jati
Based on a Story by Ardi Purnama Jati
unknown scene
[email protected]
INT. SCENE 1: GEDUNG PERNIKAHAN Leo dan Lidya sedang menjalani prosesi pernikahan. ZOOM IN: LEO DAN LIDYA LEO: Saya trima nikah dan kawinnya lidya intan dengan emas kawin dan seperangkat alat shalat di bayar tunai. (leo dan lidya saling memandang dengan senyum bahagia) CONTINUED: INT. SCENE 2: LABORATORIUM Lidya yang sedang mengandung, sedang melakukan eksperimen suatu zat kimia di laboratorium, dan tiba-tiba perutnya sakit, lidya yang tiak tahan akan rasa sakitny tidak sengaja menjatuhkan cairan kimia hasil eksperimennya dan tumpah tepat di perutnya yang sudah hamil besar. lidya pun di bawa ke rumah sakit CUT TO: INT. SCENE 3: RUMAH SAKIT, KAMAR BERSALIN leo mendampingi lidya di dalam kamar bersalin, lidya yang berjuang demi kelahiran anak pertamanya tak henti hentinya berteriak menahan sakit. (tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi) leo dan lidya akhirny lega dan bersuka cita atas kelahiran anak pertama mereka yang di beri nama imo. INT. SCENE 4: KEDIAMAN LEO 6 tahun berlalu, imo mulai tumbuh, tetapi pertumbuhannya tidak baik, dirinya smakin mirip dengan orang keterbelakang mental, dengan gaya jalan yang tidak lurus, mulut yang tidak beraturan, mata yang sipit, dan cenderung ke sosok yang autis. (leo melihat imo dengan tatapan yang menampakkan dirinya muak)
(CONTINUED)
CONTINUED:
2.
LEO: lidya kenapa anak kita bisa jadi seperti ini LIDYA: aku tiak tahu, mungkin karena saat itu aku sedang melakukan eksperimen di lab, dan perutku ketumpahan zat kimia, dan berpengaruh pada tumbh kembang janin ku pada saat itu (midya tampak menyesal) LEO: aku sudah bilang berkali-kali kalo jangan bekerja di saat hamil LIDYA: ini semua salahku INT. SCENE 5 : KEDIAMAN LEO, DI DALAM KAMAR TIDUR (MALAM) Leo yang malu akan wajah anaknya yang autis berfikir keras supaya imo tidak di ketahui oleh publik. karena dia berfikir akan mengancam pekerjaan dia sebagai seorang aktor ternama. LEO: aku sebenarnya kasian dengan anakku, tetapi aku tiak mau publik mengetahuinya, sebaiknya aku membuang imo di tempat yang jauh tanpa sepengetauan lidya, dan aku akan membuat suatu alibi yang sempurna. CUT TO: INT. SCENE 6 :
KEDIAMAN LEO, RUANG TAMU
Imo sudah di buang di tempat yang jauh oleh orang-orang suruhan leo, dan lidya pun khawatir akan keselamatan imo. LIDYA: leo ayolah kita cari anak kita sekarang, aku kawatir terjadi apa-apa dengan imo, kamu tau sendiri dia masi 6 tahun dan dia memiliki penyakit
(CONTINUED)
CONTINUED:
3.
LEO: tenanglah sayang, semua akan baik-baik saja, aku sudah mengirim orang-orang bayaranku untuk mencarinya, dan aku suda menyebarkan iklan di media masa tentang anak kita yang hilang ini. (lidya yang sangat cemas dengan wajah penuh kekawatiran) LIDYA: semoga anak kita baik-baik saja. CUT TO: EXT. SCENE 7 : DI BAWAH POHON RINDANG imo tidak tau harus kemana dirinya, dia duduk dan diam di bawah pohon rindang tanpa bergerak sedikitpun hingga ada seorang wanita datang menghampirinya. CLOSE UP:LILIAN (sambil tersenyum lilian bertanya pada imo) LILIAN: hey, nama kamu siapa, kenapa kamu ada disini sendirian, dimana orangtuamu? IMO: (duduk diam tidak bergeming sedikitpun seraya tidak menghiraukan kata-kata lilian) LILIAN: ikutlah denganku, daripada kau disini INT. SCENE 8 : KEDIAMAN LILIAN. lilian merawat dan memperbolehkan imo untuk tinggal bersamanya, lilian pun menyekolahkan imo ke dalam sekolah yang dia buat sendiri, yaitu sekloah khusus anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental. CUT:
4.
INT. SCENE 9 : SEKOLAH LUAR BIASA akirnya imo disekolahkan di sekolah luarbiasa, disana dia belajar bersama anak-anak autis lainnya. lilian mengawasi terus tingkah laku imo, ternyata tingkah laku imo tidak seperti anak-anak autis lainnya, imo sangat senang membaca buku-buku yang rumit, dan dia menguasai seluruh isi buku yang ada hanya dengan membacanya 1x saja. LILIAN: imo, apa yang kamu baca IMO: (dengan wajah bodoh) buku tentang reaksi kimia LILIAN: kenapa kamu membaca buku itu? apa kamu paham? IMO: semua buku ataupun kegiatan, dengan 1x lihat aku bisa langsung mengerti. LILIAN: (dengan wajah penasaran) ohh, kamu ternyata pandai ya imo (berbicara di dalam hati) anak ini special, sepertinya aku harus mengetes psykologinya INT. SCENE 10 : RUANG TES PSYKOLOGI lilian membawa imo untuk di ajak tes psykologi yang biasanya dia gunakan untuk menganalisa tingkat intelegence pasiennya. lilian memberikan berbagai macam pertanyaan psykologi kepada imo, dan ternyata imo dapat menjawab semuanya. lilian pun mengkalkulasi hasil tes nya dan dari hasil tes tersebut dia menarik kesimpulan bahwa ternyata imo memiliki daya dan pola pikir manusia di atas rata-rata atau di biang genius.lilian baru sadar ternyata imo merupakan bocah indigo hanya saja imo memiliki kecacatan di luarnya saja, yaitu cara berjalan, kontur muka, dan perilaku yang kadang kadang aneh.
5.
EXT. SCENE 12: UNIVERSITAS, ACARA WISUDA (tahun demi tahun berjalan hingga imo sudah menginjak umur 19tahun. imo melakukan studi dari SD hingga perguruan tinggi dan kini dia sudah di wisuda untuk jurusan teknik kimia.dari SD hingga perguruan tinggi imo selalu mendapat peringkat terbaik, walaupun selama dia sekolah banyak cacian dan hinaan dia trima karena imo mirip dengan orang autis tetapi banyak juga pujian dia dapat karena prestasinya) INT. SCENE 13: LABORATORIUM NEGARA imo di rekrut oleh negara karena prestasinya, dan dia di pekerjakan di laboratorium negara dan di posisikan sebagai peneliti sains, disana dia bekerja dan tanpa dia ketahui ternyata kepala laboratorium tersebut adalah ibu kandung nya sendiri yaitu lidya. suatu hari imo ingin memajukan proposal dan dia di suruh untuk menghadap lidya untuk persentasi begitu imo masuk ke dalam ruangan dan memperkenalkan dirinya kepada lidya, lidya sejenak kaget dan terdiam ketika imo memperkenalkan diri, lidya langsung teringat anak kandungnya yang dulu hilang. sebelum imo memulai presentasinya, lidya meminta imo untuk menceritakan jalan hidupnya. LIDYA: apakah kau imo? (sambil menahan airmata) IMO: iya saya imo, kenapa anda sedih LIDYA: aku ibu kandungmu nak, (tangisan pun pecah) pertemuan antara ibu dan anak yang terpisah selama belasan tahun yang mengharukan, dan setelah itu imo di suruh untuk memresentasikan proposal yang di ajukannya IMO: penampilan saya memang orang autis, tetapi saya bukanlah orang autis, saya sama seperti orang oraang lain, saya dan semua orang adalah makhluk ciptaan tuhan, hanya saja saya dilahirkan dengan keadaan cacat fisik, sehingga saya di kucilkan oleh dunia luar, tetapi saya membuktikan bahwa saya tidaklah seperti yang mereka pikirkan, disini saya merasakan bagaimana kehidupan orang2 yang memiliki keterbelakangan mental yang hidup penuh hinaan, darisini saya ingin membuat formula khusus untuk menyembuhkan seluruh orang-orang yang memiliki penyakit keterbelakangan mental. (CONTINUED)
CONTINUED:
6.
proposal pun di terima dan mereka mulai melakukan pekerjaannya yaitu membuat formula untuk menyembuhkan penyakit keterbelakangan mental CUT: 2 tahun berlalu, kegagalan demi kegagalan mereka alami, dan akhirnya formula yang mereka buat sudah jadi. dan mereka mulai berkeliling dunia guna menyembuhkan orang-orang cacat mental yang ada di seluruh penjuru dunia. THE END.