Authentic Recipe Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis, Perusahaan senantiasa menjaga dan mempertahankan kualitas setiap produknya. To sustain business growth, Company continues to maintain and sustain the quality of each product.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
11
Visi Vision
Menjadi restoran pilihan utama dengan pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia. To be the first choice of fast food restaurant in Indonesia providing the best quality products and exceptional service.
Misi
Mission Mengembangkan eksistensi usaha dengan melahirkan produk berkualitas prima. To improve our business by providing the best quality products.
Meningkatkan nilai-nilai Perusahaan dari segi keuangan Perusahaan dan sumber daya manusia. To enhance Company’s values in terms of Company’s profitable growth and continuously develop our human resources.
2
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Menu Baru / New Menu “Clear Soup”
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
3
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
(Dalam Ribuan Rupiah)
2014
2013
(In Thousand Rupiah)
2012
Results of Operation and Financial
HASIL USAHA DAN KEUANGAN Pendapatan Usaha - Bersih
376.598.541
390.551.415
353.780.408
Operating Revenues - Net
Laba Kotor
250.857.815
264.864.253
234.474.995
Gross Profit
Laba Tahun Berjalan
21.491.524
25.344.007
35.783.461
Income for the Year Income for the Year
Laba Tahun Berjalan yang dapat
Attributable to:
diatribusikan kepada : - Pemilik Entitas Induk
19.387.941
- Kepentingan Non Pengendali
2.103.583
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
5.094.572
34.371.777
1.875.891
1.411.684
37.375.800
48.626.388
23.468.116
Non Controlling Interest Total Comprehensive Income for the Year Total Comprehensive Income
Total Laba Komprehensif yang Dapat
Attributable to:
Diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk
2.990.989
35.499.909
47.214.704
Owner of the Parent
- Kepentingan Non Pengendali
2.103.583
1.875.891
1.411.684
Non-Controlling Interest
Ebitda
49.421.701
51.585.039
59.813.340
Ebitda
Total Aset
294.177.698
250.670.408
203.876.991
Total Assets
Total Liabilitas
132.869.109
94.456.391
85.038.776
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
161.308.589
156.214.017
118.838.214
Total Equity
220.808
220.808
220.808
Total Saham Beredar
POSISI SAHAM (RUPIAH PENUH)
Total Stock Issued
STOCK POSITION
Laba per Saham
87,8
106,3
155,7
Earnings per Share
Harga Saham / Laba per Saham
64,9
37,6
17,7
Price Earning Ratio (x)
RASIO KEUANGAN (%)
fINANCIAL RATIOS (%) Income for the Year to Operating
Laba Tahun Berjalan terhadap Pendapatan 5,7
6,5
10,1
Revenue - Net
Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset
7,3
10,1
17,6
Income for the Year to Total Assets
Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas
13,3
16,2
30,1
Income for the Year to Total Equity
Liabilitas Lancar
148,9
186,1
147,4
Current Liabilities
Total Liabilitas terhadap Total Aset
45,2
37,7
41,7
Total Liabilities to Total Assets
Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas
82,4
60,5
71,6
Total Liabilities to Total Equity
Usaha - Bersih
Total Current Assets to Total
Total Aset Lancar terhadap
4
Owner of the Parent
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Pendapatan Usaha - Bersih Operating Revenue - Net
Laba Kotor Gross Profit
390,6 376,6
250,9
2012
2014
2013
2014
Pendapatan Usaha - Bersih Operating Revenue - Net
234,5
2013
2012
353,8
264,9
3,6%
DOWN
Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan Income for the Year
Income for the Year
Total Aset Total Assets
35,8
294,2 25,3
21,5
15,0%
DOWN
250,7 203,9
Total Aset
Total Liabilitas
2014
2013
2012
2014
2013
2012
Total Assets
Total Ekuitas
Total Liabilities
Total Equity
132,9
Total Ekuitas 161,3
156,2
94,5
UP
2014
2013
2012
2014
118,8
2013
Total Equity
3,3%
85,0
2012
17,4%
UP
Dalam Milyar Rupiah In Billion of Rupiah
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
5
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
Pendapatan Usaha - Bersih Operating Revenue - Net
4,9% | Rp. 18,4 Milyar / Billion Sapo
1,3% | Cal Donut
Rp. 4,8 Milyar / Billion
93,8% | Rp. 353,4 Milyar / Billion CFC
TOTAL Rp. 376,6 Milyar / Billion Kebijakan Dividen The Policy on Dividends
Kebijakan dividen Perusahaan adalah sebagai berikut: The Company’s policy on dividends is as follows: Dividen Tunai Terhadap Laba Bersih Cash Dividends to Net Income
Laba Bersih
Up to Rp 5 Billion
20% 25% 30%
s/d Rp 5 Milyar Lebih dari Rp 5 Milyar s/d 10 Milyar Lebih dari Rp 10 Milyar
Net Income
More than Rp 5 Billion to Rp 10 Billion More than Rp 10 Billion
Pergerakan Harga Saham Stock Price Movement
Catatan Harga saham Perusahaan yang diperdagangkan di lantai Bursa Efek Indonesia selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Kuartal
6
Recorded share prices the Company traded on The Indonesia Stock Exhange during the last two years were as follows:
2014
2013
Quarter
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
I
6.000
4.250
3.875
2.750
II
7.200
6.600
3.650
3.150
III
5.850
4.500
3.600
3.575
IV
5.850
5.500
4.000
3.300
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Laporan Manajemen Management Report
Tinjauan Keuangan Financial Overview
Kerangka kerja Perusahaan di 2015 akan tetap mengutamakan 3 target prioritas pertumbuhan gerai yaitu mengoptimalkan kualitas menu, memodernisasikan tampilan gerai dan memperluas serta memperbanyak jaringan gerai. In 2015, Company continues to focus on our 3 growth priorities of optimizing our menu, modernizing the store design and broadening accessibility to our outlets within the framework of our plan. Tantangan utama Perusahaan selama tahun 2014 adalah mempertahankan pertumbuhan penjualan dan margin dalam industri pasar yang sangat kompetitif. Pertumbuhan pendapatan operasional tahun 2014 tidak sesuai dengan target keuangan jangka panjang kami yang dicerminkan adanya penurunan kinerja perusahaan dibandingkan dengan 2013. Selanjutnya, program-program yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan penjualan atau jumlah pelanggan belum menunjukkan hasil yang bisa dilihat secara jangka pendek atau nyata di 2014.
Over the 2014 year, Company’s main challenge was preserving sales growth and margin in a very competitive marketplace. Our 2014 operating income growth and returns fell below our long-term financial targets, reflecting the impact of soft comparable sales performance. Furthermore, Company’s initiative programs to boost sales did not generate the comparable sales lift or customer visits necessary to overcome these headwinds.
Kerangka kerja Perusahaan di 2015 akan tetap mengutamakan 3 target prioritas pertumbuhan Perusahaan kami yaitu mengoptimalkan kualitas menu, memodernisasikan tampilan gerai dan memperluas serta memperbanyak jaringan gerai.
In 2015, Company continues to focus on our 3 growth priorities of optimizing our menu, modernizing the store design and broadening accessibility to our outlets within the framework of our plan.
Untuk mencapai target prioritas pertumbuhan tersebut, maka program-program yang akan dijalankan harus didukung dan dilaksanakan sesuai dengan 5 pilar yang ada di Industri perusahaan yaitu People, Product, Place, Price, dan Promotion yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta membangun nilai ekuitas kepemegangan saham dalam jangka panjang.
Our initiatives support these priorities, and are executed with a focus on the Plan’s five pillars – People, Products, Place, Price and Promotion – to enhance our customers’ experience and build shareholder value over the long term.
PENDAPATAN USAHA
OPERATING REVENUES
Tantangan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan dan penurunan daya beli masyarakat berdampak terhadap meningkatnya persaingan yang sangat ketat dan sensitivitas terhadap harga jual, yang pada akhirnya berlanjut menekan kinerja Perusahaan di tahun 2014.
Challenging economic conditions heightened competitive activities and consumer price sensitivity, continued to pressure the Company’s performance in 2014.
Pendapatan usaha Perusahaan turun sebesar 3,6% dari Rp 390,6 milyar di tahun 2013 menjadi Rp 376,6 milyar di tahun 2014, sedangkan perbandingan kinerja sales untuk gerai-gerai yang sudah ada satu tahun penuh (same sales store) di tahun 2014 dan 2013 menurun 1,1%, mewakili penurunan jumlah pelanggan sebanyak 9,4%.
Company’s operating revenues declined 3.6% from Rp 390.6 billion in 2013 to 376.6 billion In 2014, whereas our comparable same-sales store performance declined by 1.1% reflecting negative comparable guest counts of 9.4% and higher average check.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
7
Tinjauan Keuangan Financial Overview
8
CFC, sebagai penyumbang utama total pendapatan Perusahaan, menyumbang 93,8% dari total pendapatan di 2014 disamping SAPO Oriental dan Cal Donut yang menyumbang 4,9% dan 1,3%.
CFC, as the major contributor to Company’s total revenue, contributed 93.8% in 2014 alongside with SAPO Oriental and Cal Donut who contributed 4.9% and 1.3% respectively.
Pembaruan gerai-gerai secara interior dan exterior terus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sepanjang 2014, program remodelling ini telah dilakukan di 10 gerai kami yang menimbulkan dampak kinerja positif sebesar 5,0% setelah remodelling, dibandingkan dengan bulan yang sama di 2013.
Modernizing the customer experience continued through our remodelling program (interior and exterior). During 2014, we completed 10 full restaurant remodelling, which has shown an increasing performance of 5.0% after remodelling, compared to the same months in 2013.
BEBAN POKOK PENJUALAN
COST OF SALES
Pada tahun 2014, beban penjualan naik 1,2% dari 32,6% pada tahun 2013 menjadi 33,8% pada tahun 2014. Peningkatan harga bahan bakar minyak menyebabkan kenaikan harga komoditi penting lainnya seperti harga makanan, transportasi dan utilitas yang mempengaruhi margin laba kami.
In 2014, cost of sales increased 1.2% from 32.6% in 2013 to 33.8% in 2014. Significant increases in gasoline prices caused certain commodity prices such as food, supply and energy costs, which adversely affect our profit margins.
Salah satu faktor lain yang menyumbang kenaikan beban pokok penjualan kami adalah peluncuran program-program paket murah dengan upaya untuk menarik pelanggan ke outlet kami.
Another factor that contributed an increase in our food cost margin is the launching of various marketing campaigns with discounted selling price, to attract more customers into our outlets.
BIAYA PENJUALAN
SELLING EXPENSES
Biaya penjualan meningkat 6,9 % menjadi Rp 186,5 milyar pada tahun 2014 dari Rp 174,4 milyar pada tahun 2013. Peningkatan biaya penjualan pada tahun 2014 secara mayoritas dikontribusikan dari biaya-biaya dibawah ini: • Biaya utilitas meningkat 12,9% menjadi Rp 38,1 milyar pada tahun 2014 dikarenakan naiknya harga utilitas yang ditarifkan oleh pemerintah dan pengelola gedung seperti gas dan listrik. • Biaya depresiasi dan amortisasi naik 20,4% menjadi Rp 13,7 milyar pada 2014. Peningkatan ini dikarenakan meningkatnya total aset tetap kami sehubungan dengan penambahan jumlah gerai kami dan program remodelling yang dilakukan di tahun 2014. • Biaya marketing naik 55,6% menjadi Rp. 10,9 milyar pada 2014 disebabkan karena meningkatnya programprogram promosi yang kami lakukan sepanjang tahun 2014.
Selling expenses increased 6.9% to Rp 186.5 billion in 2014 from Rp 174.4 billion in 2013. The increase in selling expenses for 2014 was majorly contributed from the following expenses: • Utility costs increased 12.9% to Rp 38.1 billion in 2014 due to higher utility rate charged by the government and landlords such as gas and electricity. • Depreciation and amortization costs increased 20.4% to Rp 13.7 billion in 2014. This increase is attributable to the increase in our Total Fixed Assets amount due to our store expansion and reimaging programs.
BIAYA UMUM & ADMINISTRASI
GENERAL & ADMINISTRATIVE EXPENSES
Biaya umum dan administrasi naik 6,7 % menjadi Rp 56,4 milyar pada 2014, yang sebelumnya hanya sebesar Rp 52,9 milyar di tahun 2013. Kenaikan dalam biaya umum & administrasi selama tahun 2014 sebagian besar dikontribusi dari biaya-biaya di bawah ini: • Gaji dan tunjangan kesejahteraan naik 7,9 % menjadi Rp 37 milyar pada tahun 2014 dikarenakan oleh meningkatnya upah minimum propinsi (UMP). • Biaya ekspedisi, perjalanan dan transportasi naik 29% menjadi Rp. 9,4 milyar pada tahun 2014 dikarenakan oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), meningkatnya frekuensi kunjungan ke gerai-gerai kami
G&A Expenses increased 6.7% to Rp 56.4 billion in 2014 from Rp 52.9 billion in 2013. The increase in G&A expenses for 2014 was majorly contributed from the following expenses:
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
• Marketing expenses increased 55.6% to Rp 10.9 billion in 2014 primarily due to our major marketing campaign that ran from January – December 2014.
• Salaries & benefits increased 7.9% to Rp 37.0 billion in 2014 due to higher province minimum wages increased. • Expedition, travel and transportation costs increased 29.0% to Rp 9.4 billion in 2014 due to increase in gasoline prices, store visit frequencies and business travels.
Tinjauan Keuangan Financial Overview
dan perjalanan dinas. • Biaya sewa dan service charge turun 72,3% menjadi Rp. 0,7 milyar pada 2014. Turunnya biaya sewa dan service charge paling utama disebabkan oleh pindahnya kantor pusat ke gedung perkantoran milik sendiri di akhir 2013.
• Rent & service charge expenses decreased 72.3% to Rp 0.7 billion in 2014. The decrease in rent & service charge is mainly contributed by the head office, which now occupies the office building that was purchased in 2013
LABA TAHUN INI
PROFIT FOR THE YEAR
Laba sebelum pajak pada tahun 2014 adalah Rp 26,7 milyar, turun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 34.4 milyar. Penurunan ini dikarenakan oleh biaya operasi restoran & biaya umum administrasi yang lebih tinggi serta penurunan penjualan same store sales di geraigerai kami. Laba tahun berjalan di tahun 2014 setelah memperhitungkan pajak penghasilan sebesar Rp 5,2 milyar tercatat sebesar Rp 21,5 milyar, sedangkan ebitda tercatat Rp 49,4 milyar.
Profit before tax in 2014 is Rp 26.7 billion, decreased compared to Rp 34.4 billion in 2013. The decrease was driven by higher restaurant operating costs, higher G&A expenses and same-store sales declines. Profit after tax in 2014 is Rp 21.5 billion after deducting Rp 5.2 billion in income tax, whereas ebitda is Rp 49.4 milyar.
Penghasilan per lembar saham atau earnings per share (EPS) yang dibagi dengan pemilik entitas induk pada tahun 2014 sebesar Rp 87,8 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 106,3.
Earnings per share attributable to owner of the parent entity for 2014 is Rp 87.8 compared to Rp 106.3 in 2013.
TOTAL ASET
TOTAL ASSETS
Total aset di tahun 2014 naik 17,4% menjadi Rp 294,2 milyar dari Rp 250,7 milyar di tahun 2013. Kenaikan terjadi pada aset lancar berupa persediaan yang merupakan kenaikan daripada pada stok persediaan makanan dan souvenir serta biaya dibayar di muka akibat pembayaran dimuka atas penyewaan kantor operasional, gerai, dan gudang.
In 2014, total assets increased 17.4% to Rp 294.2 billion from Rp 250.7 billion in 2013. The increase in current assets was attributable to the increase in food inventory and souvenir, as well as to the increase in cost paid in advance for operational office, outlet and warehouse leasing.
Pada tahun 2014, total aset tetap kami menunjukkan kenaikan 35,1% dibandingkan tahun 2013 sehubungan dengan program remodelling yang terus berjalan serta pembukaan gerai-gerai baru, termasuk gerai bergaya lifestyle pertama kami yang juga menyediakan fasilitas drive-thru di Cikokol Tangerang.
In 2014, our total fixed assets showed an increase of 35.1% compared to 2013; in conjuction with our continuous reimaging programs and our new outlet openings, including our first flagship lifestyle store which also provides drivethru service at Cikokol Tangerang.
TOTAL LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES
Pada tahun 2014, total liabilitas naik sebesar Rp 38,4 milyar atau 40,7% yaitu menjadi Rp 132,9 milyar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 94,5 milyar. Peningkatan dalam total liabilitas sebagian besar dikontribusi oleh pinjaman bank untuk pembiayaan ekspansi gerai baru serta program peremajaan gerai.
In 2014, total liabilities increased Rp 38.4 billion or 40.7% to Rp 132.9 billion compared to Rp 94.5 billion in 2013. The increase in total liabilities was majorly contributed by the increase in bank loan to finance new store expansions also reimaging programs.
TOTAL EKUITAS
TOTAL EQUITY
Total ekuitas naik Rp 5,1 milyar atau 3,3% menjadi Rp 161,3 milyar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 156,2 milyar.
Total equity increased Rp 5.1 billion or 3.3% to Rp 161.3 billion compared to Rp 156.2 billion in 2013.
Kontribusi dari peningkatan ekuitas ini disebabkan selisih bersih penambahan laba Perusahaan pada tahun 2014 dengan penurunan pendapatan komprehensif lainnya akibat divestasi 9.500.000 saham dari investasi kami di PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI).
Contribution of the increase in equity earnings was due to the increasing of Company’s profit in 2014 with reduction the other comprehensive income referred to the divested 9,500,000 shares of our investment in Maskapai Reasuransi Indonesia Ltd (MREI).
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
9
Tinjauan Operasi Operations Overview
Tujuan operasi dipusatkan pada Operational Excellence, yang diterjemahkan sebagai peningkatan ekstra pelanggan dan ekstra penjualan. Oleh sebab itu di tahun 2014 Perusahaan melakukan berbagai proses strategi yang difokuskan untuk peningkatan kedua hal tersebut. The objective of our operation is focused on Operational Excellence, translated into increasing customers and increasing sales. Therefore, in 2014, the Company undertook various strategies focused on increasing both matter.
Strategi ekspansi dilakukan dengan cara membangun gerai yang nyaman di lokasi-lokasi strategis seperti rest area, rumah sakit, bandara , stasiun kereta api serta area lingkungan yang padat. Salah satu wujud dari komitmen ini ialah, pada tahun 2014 Perusahaan berhasil membuka gerai free standing yang luas dan nyaman di beberapa lokasi, seperti : CFC Cikokol Tangerang (Life Style), CFC Jati Asih Bekasi, CFC Bilka Ngagel Surabaya, CFC Pahlawan Sidoarjo, serta CFC Tidar Surabaya.
Expansion strategy is realized by building comfort outlets at strategic locations such as rest areas, hospitals, airports, train stations and dense residential neighborhood. As the realization of this commitment, in 2014 the Company successfully opened spacious and comfortable free standing outlets in a number of locations, such as: CFC Cikokol Tangerang (Life Style), CFC Jati Asih Bekasi, CFC Bilka Ngagel Surabaya, CFC Pahlawan Sidoarjo, and CFC Tidar Surabaya.
Beberapa gerai yang bertipe free standing, saat ini dilengkapi dengan fasilitas counter kopi yang diberi nama “California Café”. Counter ini menyediakan berbagai jenis minuman kopi dan penganan sebagai pelengkapnya. Hal ini akan memenuhi permintaan pelanggan, yang mana saat ini gerai-gerai kami juga sering dijadikan tempat pertemuan/ meeting poin dan hangout sekaligus mereka dapat menikmati kopi yang kami sajikan.
Several freestanding outlets and fine dining outlets, now includes a coffee counter named “California Cafe”, serving coffee and snacks, adding pleasure for our loyal customers, the coffee connoisseur. This would meet customers’ demand , which currently our stores are also often used as a meeting / meeting points and hangout, at the same time they can enjoy the coffee we serve .
Sejumlah gerai event / satelit juga dibangun tidak jauh melebihi 10 km atau waktu tempuh 15 menit dari gerai utama (mother store) sehingga mempercepat dan memudahkan pelanggan setia area sekitar dapat mencapai gerai dan menikmati produk CFC. Keberadaan gerai satelit diharapkan dapat menjangkau jumlah pelanggan yang lebih banyak dan menambah penjualan bagi mother storenya. Biaya investasi yang tidak terlampau besar tetapi tetap memberikan kenyamanan saat kita berada didalamnya.
A number of event / satellite outlets also built within 10 km or 15 minutes away from main outlet (mother store) so as to accelerate and facilitate loyal customers from around the area to reach outlets and enjoy CFC product. The existence of satellite outlets is expected to reach a greater number of customers and increase sales of mother store. It has a moderate investment costs yet still provide comfort for customers.
Sedangkan untuk gerai existing ( same sales store ) yang penampilannya sudah tidak layak ditata ulang dengan melakukan perbaikan berskala kecil atau merubah total terhadap tampilan store (remodelling), selain itu untuk menyajikan produk yang berkualitas baik, Perusahaan mengganti beberapa equipment dengan kualitas yang lebih baik, sehingga dapat menghasilkan dan mempertahankan kualitas produk yang prima. Semua karyawan senantiasa terus dilatih untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan optimum terhadap semua pelanggan dengan cara memberikan salam senyum, menyajikan produk sesuai dengan standard food safety dan menjaga agar gerai selalu dalam suasana bersih, rapi dan nyaman untuk kepuasan para pelanggan yang setia.
10
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
As for existing outlets (same sales store), with outdated store design, the Company will redesign by applying minor renovation or total renovation (remodeling). In addition, in order to maintain the good quality of products, the Company has put new and better equipment in place in order to produce and maintain excellent product quality.
All employees are always reminded to improve and provide optimum services to all customers with friendly smile, presenting product in comply with the standards of food safety and maintain the cleanliness, neatness and comfort of the outlets for the sake of the loyal customers. Employee from Head office also involved in maintaining the consistency of this optimum service by providing the
Karyawan kantor pusat juga dilibatkan untuk menjaga konsistensi pelayanan optimum ini dengan memberikan point reward apabila karyawan gerai dapat menjalani kriteria pelayanan optimum yang telah ditetapkan.
employees with reward point if the outlets can implement optimum service criteria.
Pelanggan dimudahkan untuk memilih produk reguler, paket promo, maupun paket fun meal dengan harga tetap terjangkau, seperti program Add On, Swap, dan Catering.
Customers may choose regular products, promo packages, and fun meal package at an affordable fixed price, such as program Add On, Swap, and Catering.
Dengan ukuran gerai yang lebih luas saat ini dan ruang untuk merayakan ulang tahun, menarik banyak minat pelanggan untuk merayakan ulang tahun bagi anak atau keluarganya di gerai CFC. Pelanggan bisa menghubungi langsung pihak gerai untuk membicarakan paket ulang tahun yang diinginkan. Suasana yang nyaman dan menyenangkan menambah keeratan dan kehangatan di antara keluarga, sanak saudara dan teman-teman.
With larger outlets and in-store birthday venue, CFC has attracted more customers to hold birthday celebration for their children or family in CFC outlets. Customers may contact the outlet manager to discuss the desired birthday package. A comfort and enjoyable atmosphere will add fun to the warm and closeness of family, relatives and friends.
Untuk memenuhi selera pelanggan setia akan cita rasa, selain menu baru dari California Café, Perusahaan juga mengeluarkan menu baru lain seperti : Chicken Popz dan Clear Soup.
To satisfy the taste of loyal customers, besides new menu from California Café, the Company also introduced new menu called Chicken Popz and Clear Soup.
Perusahaan tetap memilih sistem franchise untuk ekspansi jaringan bisnisnya dan secara konsisten memonitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan. Untuk menambah franchise baru, Perusahaan mengikuti berbagai event pameran, kegiatan usaha franchise ataupun kunjungan langsung ke calon franchise.
In addition to expand its operation by opening own stores, Company still prefer to use franchise system to expand its business network and consistently monitor the progress of franchised outlets that are already in operation. To add new franchiser, Company participated in various exhibition events or franchise exhibition events.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan, Perusahaan senantiasa menjaga kualitas operasional seluruh gerai yang ada dengan senantiasa menjaga standar seluruh gerai yang tercermin dalam nilai standar ROE (Restaurant Operation Evaluation). Standard ROE mencakup empat pilar penting yaitu Discipline, Quality, Service, Cleanliness. Penilaian dilakukan secara rutin setiap bulan oleh Tim QA (Quality Assurance) dengan cara sidak.
To maintain customers satisfaction, Company continues to maintain the operational quality of the entire existing outlets. as reflected in ROE (Restaurant Operation Evaluation) standards. The ROE Standard includes four important pillars, namely Discipline, Quality, Service, Cleanliness. Assessment conducted regularly every month by the QA team (Quality Assurance), using surprise inspection.
Sampai dengan akhir tahun 2014, gerai yang beroperasi ada sebanyak 273 gerai dengan perincian 247 gerai CFC, 5 gerai Sapo dan 21 gerai Cal Donut. Untuk gerai CFC masingmasing 33 gerai franchise dan 214 gerai milik sendiri.
As of the end of 2014, the total outlets in operation was 273 outlets, comprising 247 CFC outlets, 5 Sapo outlets and 21 Cal Donat outlets. As of CFC outlet, 33 are franchised outlets and 214 are owned outlets.
Suasana Interior California Cafe di CFC Cikokol, Tangerang California Cafe Interior atInternational CFC Cikokol, Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet TbkTangerang11
12
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Aktivitas Pemasaran Marketing Activities
Perusahaan terus mendorong penerapan program pemasaran baru pada tahun 2014, dengan fokus membangun kesadaran merek dan traffic dalam gerai.
Company continues to push for fresh marketing programs throught 2014, focusing on driving brand awareness and initiatives that helps in increasing in-store traffic.
Untuk kegiatan above-the-line, Perusahaan meluncurkan “Gebyar CFC” pada bulan Desember 2013, dan berlanjut sampai Juni 2014. Program ini dirancang untuk memperingati ulang tahun ke 30 Perusahaan dan sebagai cara untuk menunjukkan penghargaan kami kepada semua pelanggan setia CFC. Pelanggan mendapatkan 1 kupon undian untuk setiap pembelian Rp50.000, dan kelipatannya, dan berkesempatan untuk memenangkan salah satu hadiah, yaitu 1 Toyota Etios sebagai Grand Prize, 5 Toyota Agya, 12 Honda Scoopy, 24 LCD TV. Program ini diiklankan melalui radio nasional, koran lokal dan majalah, dan diterima dengan baik oleh pelanggan lama dan baru.
For above-the-line activities, Company launched the “Gebyar CFC” in December of 2013, and continues until June 2014. This program commemorates Company’s 30th Anniversary and as way to show appreciation to all loyal CFC customer. Customers get 1 raffle coupon for every purchase of multiple of Rp50.000, for a chance to win one of the prizes, namely 1 Toyota Etios as the Grand Prize, 5 Toyota Agya, 12 Honda Scoopy, 24 LCD TV. This program was introduced to all via national radios, local newspapers and magazines. This program was well received by both CFC’s existing and new customers.
Perusahaan juga secara aktif mempromosikan merek dan program pemasaran secara below-the-line seperti brosur, tray mat, selebaran, poster, spanduk raksasa, website, dan saluran media sosial.
Company also actively promote our brands and marketing programs via below-the-line channels such as brochures, tray mats, flyers, posters, giant banners, website, and social media channels.
Menyikapi kondisi ekonomi saat ini dan daya beli daripada pelanggan, Perusahaan menjalankan program aktivitas marketing below the line dengan mengeluarkan paket harga terjangkau, program tersebut antara lain paket : add on, swap, combo, catering, karyawan, serta student. Untuk paket catering, pelanggan dengan rombongan minimal 50 orang dapat membeli produk paket dengan harga Rp. 12.727,- untuk 1 nasi, 1 ayam dan 1 air mineral. Paket ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan bagi pelanggan juga akan merasa lebih hemat.
Addressing the current economic conditions and purchasing power of customers, Company runs below the line marketing activities the program by launching affordable priced packages, include: add on, swap, combo, catering, staff, and student. For catering package, customers with an entourage of at least 50 people can buy the product package at a price of Rp. 12,727 for 1 rice, 1 chicken and 1 mineral water. This package is intended to increase the number of customers and the customers will also find it more affrodable.
Perusahaan juga menyadari bahwa sebagian pelanggan membawa anak-anak saat berkunjung ke gerai CFC dan mempunyai keinginan untuk bermain, maka Perusahaan meluncurkan juga paket fun meal, dimana setiap pembelian paket pelanggan akan memperoleh mainan yang menarik dan mendidik, seperti paket : the smiley watch “jam tangan lucu yang dengan ketokan akan menempel di pergelangan si pemakai”, serta Night at The Museum “ terdiri dari seri mainan yang membawa imajinasi anak-anak untuk berpetualang”
Company also recognizes that some customers take their children during visit to CFC outlets and they would like to play, therefore Company also launches fun meal package, where with every purchase customers will get an exciting educational toys, such as: the smiley watch, “ funny watches that will be attached to the wrist of the wearer by knocking it”, and “Night at the Museum” consists of a series of toys that bring children’s imagination for adventure “
Program marketing yang telah dilakukan di tahun 2014 akan menjadi dasar dan dilanjutkan dengan program baru yang berkesinambungan dan terus menerus untuk tahuntahun yang akan datang.
Marketing programs that have been carried out in 2014 will be the basis and will be continued with new program for the years to come.
Perusahaan juga senantiasa ingin bisa mengenal lebih dekat dengan pelanggannya dengan menyiapkan media website dan jejaring sosial, untuk itu pelanggan dapat mengunjungi website di www.cfcindonesia.com dan jejaring sosial seperti facebook di www.facebook.com/ cfcindonesia maupun di twitter @cfc_pioneerindo. Media ini sangat membantu menjalin komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan pelanggan setianya.
Company always want to know its customers better, by preparing media and social networking websites, to which customers can visit the website at www. cfcindonesia.com and social networks such as facebook in www.facebook.com/cfcindonesia and on twitter @cfc_pioneerindo. This media is helpful to establish twoway communication between the Company with loyal customers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
13
Menu Baru / New Menu “Chicken Popz”
14
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan, terlebih dalam bisnis restoran seperti yang dijalani Perusahaan. Untuk memastikan kualitas layanannya senantiasa terjaga, Perusahaan mengacu pada konsep DQSC (Discipline, Quality, Service & Cleanliness). Konsep ini dikembangkan Perusahaan sebagai budaya layanan. Setiap karyawan sejak masa Program Orientasi Karyawan Baru harus mempelajari, memahami dan menerapkannya dalam pelaksanaan tugas mereka sehari hari. Dengan menerapkan budaya DQSC di antara seluruh karyawan, Perusahaan meyakini kualitas layanannya dapat senantiasa berada pada level tertinggi dan dengan demikian kepuasan pelanggan pun tetap terjaga. Hal ini sangat menentukan daya saing Perusahaan di tengah persaingan pasar yang sangat ketat dan Perusahaan berharap dapat meningkatkan kunjungan ulang dari para pelanggan. Untuk mewujudkan kepuasan pelanggan, Perusahaan membentuk departemen khusus, yakni Departemen Quality Assurance (QA), yang bertugas melakukan evaluasi/ audit secara rutin terhadap pelaksanaan konsep tersebut di setiap gerai. Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan dalam bentuk ROE (Restaurant Operation Evaluation) yang dibahas secara rutin setiap bulan dalam operasional meeting. Untuk menumbuhkan motivasi karyawan dalam menjaga kualitas layanannya, maka gerai-gerai yang berhasil mendapatkan nilai ROE tertentu akan mendapatkan insentif setiap bulan. Service quality delivery has a significant impact on customer satisfaction, especially in the restaurant business in which Company engaged in. To ensure the quality of service is always well maintained, Company applies the concept of DQSC (Discipline, Quality, Service & Cleanliness). This concept was developed to become Company’s culture of service. Each employee, since their New Employee Orientation Program, shall learn, understand and apply it in discharging their day to day duties. By applying the DQSC culture among all employee, Company believes that its service quality can be maintained at the highest level and hence customers satisfaction can also be maintained. This will determine the competitiveness of Company in a tight market competition and Company expects to be able to increase repeat visits from customers. To achieve customer satisfaction, Company established a special department, namely the Department of Quality Assurance (QA) with the responsibility of evaluating/ auditing the implementation of the DQSC concept in each outlet on a regular basis on. The result from these evaluations will be reported as ROE (Restaurant Operation Evaluation) to be discussed every month in operational meetings. To motivate employees to maintain their quality of services, Outlets that meet certain score of ROE are entitled to have monthly incentives.
1 2 3 4
DISCIPLINE
mencakup disiplin terhadap penampilan kebersihan diri, waktu jam kerja/istirahat dan prosedur (SOP pembuatan produk, SOP administrasi store).
Discipline
includes disciplines on the appearance on personal hygiene, working hour/rest hour and procedures (SOP on product making, SOP on stores administrative).
QUALITY
mencakup kualitas produk (bau, warna, rasa bentuk, berat & porsi), kualitas penyajian (makanan panas harus disajikan panas dan makanan dingin harus disajikan dingin).
Quality
includes product quality (smell, color, taste, shape, weight & servings), quality of presentation (hot food should be served hot and cold food should be served cold).
SERVICE
mencakup pelayanan harus cepat, tepat, ramah, dan antusias.
Service
which includes fast, accurate, friendly and enthusiastic services.
CLEANLINESS
mencakup kebersihan terhadap diri (badan dan pakaian), lingkungan kerja, equipment, dan kebersihan produk yang dijual.
Cleanliness
includes personal hygiene (body and clothing), work environment, equipment and hygiene on the products sold.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
15
16
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Selama tahun 2014 Learning Center (LC) terus melaksanakan program kerja yang dicanangkan sejak akhir tahun 2013 yang lalu. Program-program kerja tersebut antara lain :
In 2014, Learning Center (LC) continued to implement the work program launched by the end of 2013, which include:
1. Penyempurnaan kurikulum pelatihan manager Kurikulum ini menekankan sistem pelatihan tidak hanya didapat dalam kelas materi tetapi juga dikerjakan on floor di gerai. 2. Pelatihan dengan visual gambar Untuk mempermudah karyawan dalam memahami pelatihan SOP terutama SOP produk. 3. Fun Learning : Training dan Kompetisi Untuk mempermudah pemahaman SOP, LC juga membuat kompetisi-kompetisi terutama untuk SOP New Product. 4. Mystery Shopper Program Program ini dimaksudkan guna melihat dan menilai performance QSC gerai dari “kacamata” pelanggan / pihak ketiga.
1. Improving curriculum for manager training. This curriculum emphasizes that the trainings should not stop in class but also in stores.
Berkenaan dengan program yang telah dicanangkan di atas, LC telah melakukan orientasi, training dan mensertifikasi SOP produk pada sekitar 400 orang Crew baru dan 200 orang Operation Trainee dan Supervisor baru.
With regard to the aforementioned programs, LC has conducted orientation and training program, as well as certifying SOP product to 400 new crews and 200 Operation Trainees and new Supervisors.
Selain program-program kerja diatas, LC juga membuka kelas pelatihan dengan pembelajaran seperti : - Restaurant Management Training Class sebanyak 14 kali dengan peserta 400 orang Manager se-Indonesia dan terus berlanjut. - Basic Management Training Class sebanyak satu kali untuk level Store Manager di area Jabodetabek dan akan masih berlanjut untuk semua area di Indonesia.
In addition to the above programs, LC also opens training class for learning subjects like the following: - Restaurant Management Training Class 14 times with 400 participants Manager in Indonesia and continues.
Selain pelatihan di operation level store, LC juga melakukan pelatihan dan pengembangan di level Operation Manager (OM) dan Supervisor ke atas kantor pusat melalui beberapa kelas sebagai berikut : - OM Visit Checklist yang dapat membantu OM dalam menganalisa storenya ketika melakukan kunjungan agar menjadi lebih efektif. - Materi Training “Presentation Skill and SWOT Analysis” untuk level Operation Manager. - Materi Training “Sales Buildiing Basic (Dasar Peningkatan Penjualan) untuk level Operation Manager. - Materi Training “Coaching , Counselling and Mentoring” yang dilaksanakan bekerja sama dengan PDP Consulting (Bpk. Cahyana Puthut Wijanarka), yang diikuti oleh Operation Manager dan level Supervisor ke atas kantor pusat. - Materi Training “Kaizen Philosophy : Make Change” yang juga diikuti oleh level Supervisor ke atas kantor pusat.
In addition to providing training at store-operation level, LC also provides training and development program for Operations Manager (OM) and Supervisor levels and up, at the head office, in classes like the following: - OM Visit Checklist that can assist OM in analyzing their store during the visit, to render the visit more effective.
Selain kegiatan program training dan kelas pelatihan seperti yang dijelaskan diatas, LC secara berkesinambungan melalui fasilitator yang tersebar di daerah dan di pusat juga selalu melakukan kegiatan verifikasi dan sertifikasi pelaksanaan SOP Produk di store untuk level Crew hingga level Store Manager.
In addition to the above training program and classes, through facilitators that spread across the region and head office, LC continuously conducts verification and certification on the implementation of SOP product in store for the Crew level up to the Store Manager level.
2. Training with visual. To facilitate training of employees in understanding the SOP, especially the products SOP. 3. Fun Learning: Training and Competition. To facilitate understanding of SOP, LC also organized a competition, especially for New Product SOP. 4. Mystery Shopper Program This program is intended to find out and to assess the performance of QSC outlets from the customers’/third party’s point of view.
- Basic Management Training Class one time for Store Manager level in the Greater Jakarta area and will continue for all areas in Indonesia.
- - -
Training on “Presentation Skill and SWOT Analysis” for Operation Manager level. Training on “ Basic Sales Building (Basics for Increasing Sales) for Operation Manager level. Training on “Coaching, Counselling and Mentoring”, carried out in collaboration with the PDP Consulting (Mr. Cahyana Puthut Wijanarka), attended by Operation Manager and Supervisor level up to headquarter.
- Training on “Kaizen Philosophy: Make Change”, attended by Supervisor level up to headquarter.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
17
Prospek Usaha Business Prospect
18
Meskipun Dewan Direksi dan segenap karyawan telah memberikan usaha terbaik, namun hasil usaha Perusahaan mengalami penurunan akibat situasi makro ekonomi Indonesia yang kurang menguntungkan di tahun 2014. Situasi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan sangat ketat dalam hal memilih produk dan harga, ditambah lagi bertambahnya jumlah pemain baru yang bersaing dalam industri makanan dan minuman.
Despite the best efforts put up by the Board of Directors and all employees, the unfavorable macro-economic situation in 2014 has led to a weakened performance of the Company. Such unfavorable situation has also weakened the purchasing power of people, forced them to be more selective in choosing goods and value for the money. Other new players that came into the scene has made the competition in food and beverages industry grew even tougher than before.
Perusahaan berkeyakinan bahwa prospek pertumbuhan usaha ke depan masih cukup besar untuk tahun-tahun mendatang dengan melihat perekonomian Indonesia yang berbasis konsumen, besarnya jumlah penduduk dengan komposisi penduduk muda yang tinggi serta tren gaya hidup masyarakat yang semakin modern.
The Company believes that the outlook of our business is still promising in the years to come, on the ground that Indonesia’s consumer-based economy is still growing along with its huge population, large number of young population, and its increasingly modern lifestyle.
Untuk menyikapi prospek pertumbuhan usaha tersebut, Perusahaan menyadari perlunya langkah strategis yang tepat, diantaranya mempercepat pertumbuhan dan sebaran gerai, meningkatkan kualitas dan varian produk, kualitas layanan, kualitas sumber daya manusia serta memanfaaatkan teknologi informasi untuk menciptakan kecepatan dan efisiensi.
To address the prospects of our business growth, we are aware that we need to make the right strategic moves, which include accelerating the expansion and distribution of outlets, improving the quality and variance of products, quality of services, quality of human resources and to tap into the information technology to for promptness and efficiency.
Memasuki tahun 2015, melalui langkah strategis yang telah dicanangkan di akhir tahun 2014 oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta komitmen segenap karyawan pemangku jabatan untuk memberikan hasil usaha terbaik, Perusahaan berkeyakinan di tahun 2015 akan mengalami pertumbuhan usaha yang lebih baik dan berkesinambungan.
Entering 2015, through strategic actions that have been implemented in late 2014 by the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the commitment of all officials to providing the best operating results, the Company is assured that in 2015 it can realized a better and sustainable business growth.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Sertifikat dan Penghargaan Certifications and Awards
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
19
Mrs. Tjhin Leeris Harni Mr. Suhanda Wiraatmaja Komisaris Utama Komisaris President Commissioners Commissioner
20
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Mr. Kusuwandi Tamin
Mr. Suhanda Wiraatmaja
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama & Komisaris Independen President Commissioner & Independent Commissioner
Sambutan Dewan Komisaris Message from The Board of Commissioners
Kami terus memberikan perhatian pada praktek tata kelola yang baik guna meraih peningkatan nilai dan pertumbuhan berkelanjutan. We continue to pay more attention to the practice of good corporate governance to achieve increased value and sustainable growth.
Yang Terhormat Para Pemegang Saham,
Dear Valued Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga Dewan Komisaris dapat menyampaikan laporan hasil usaha tahun fiskal 2014.
First of all, we like to thank God for His grace so that we, the Board of Commissioners, can report the fiscal year 2014 operating results.
TINJAUAN EKONOMI
ECONOMIC REVIEW
Secara umum kondisi perekonomian global melambat selama tahun 2014, hal ini mulai dialami pada saat Bank Sentral Amerika Serikat mengurangi dan menghentikan program Quantitative Easing sehingga pasar keuangan global mengalami pengetatan likuiditas, peningkatan tingkat suku bunga dan perlambatan aliran dana di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang ( emerging markets )
In general, the global economy was slowed down during 2014, which began when the Central Bank of the United States reduced and terminated the Quantitative Easing program that led the global financial markets experienced a tightening of liquidity, increased interest rates and a slowdown in the flow of funds around the world, especially in the developing countries (emerging markets).
Disisi lain sebagaimana kita ketahui, Indonesia telah menjadi negara pengimport energi yang cukup besar, ditambah dengan melemahnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia, dimana kedua hal ini memberikan kontribusi yg besar akan terjadinya defisit neraca perdagangan yang cukup signifikan. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 juga turun menjadi 5,02%. Ini semua tentunya berdampak terhadap melemahnya daya beli masyarakat.
On the other hand, as we all know, Indonesia has become a net importer of energy, and coupled with the weakening of Indonesia’s main export commodity prices, it led to a significant deficit in Indonesia trade balance. Indonesia’s economic growth rate in 2014 fell to 5.02%. This all have weakened people’s purchasing power.
Meskipun merupakan tahun yang penuh ketidakpastian, namun patut diingat bahwa Indonesia termasuk 5 negara G-20 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama tahun 2014. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh populasi penduduk Indonesia yang besar dan dinamis. Dari sisi politik, Indonesia menutup tahun 2014 dengan transisi pemerintahan yang berlangsung lancar dan tertata dengan baik, sebuah pencapaian yang mengesankan dalam hal demokrasi di Indonesia. Pemerintahan baru ini kita harapkan segera mengejar ketertinggalan pembangunan terutama di sektor infrastruktur dan keberpihakan pada ekonomi maritim sehingga diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi ke depannya.
Although it was a year full of uncertainty, but worth noted that Indonesia was one of the top 5 of G-20 countries with the highest economic growth during 2014. This fact is supported by a large and dynamic Indonesian population. From the political side, Indonesia managed to close the year 2014 with a transition of government that went smoothly and in well order, an impressive achievement in terms of democracy in Indonesia. We expect this new administration is able to soon catch up the development, especially in the infrastructure sector and alignment on maritime economy, which we expect can support higher economic growth in the future.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
21
Sambutan Dewan Komisaris
Message from The Board of Commissioners
22
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014
COMPANY PERFORMANCE IN 2014
Ditengah berbagai situasi yang kurang mendukung ditahun 2014, Perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp. 376,6 milyar turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 390,6 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan daya beli masyarakat yang mulai kelihatan pada kuartal ke 4 tahun 2013 dan berkelanjutan sepanjang tahun 2014, penurunan daya beli masyarakat terutama terjadi di wilayah-wilayah yang ekonominya ditopang oleh sektor komoditas seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dimana harga komoditas seperti batubara, CPO dan komoditas lainnya turun secara signifikan yang berdampak pada menurunnya penjualan produk kami di wilayah tersebut.
Amidst the unfavorable situation in 2014, the Company posted a revenue of Rp. 376.6 billion, down compared to last year’s Rp. 390.6 billion. This decrease was attributed to the decrease in purchasing power, that began in the fourth quarter of 2013 and continuing throughout 2014, especially in areas whose economy is sustained by the commodity sector such as in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, as the prices of commodity such as coal, crude palm oil and others fell significantly, and has contributed to the decline in sales of our products in those regions.
Laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp. 21,5 milyar, turun sebesar Rp. 3,8 milyar atau 15,0% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 25,3 milyar. Penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing sebesar 6,9% dan 6,7%. Ebitda perusahaan tercatat sebesar Rp. 49,4 milyar ditahun 2014 dibanding Rp. 51,6 milyar pada tahun 2013 atau turun sebesar 4,3 %.
Net profit after tax stood at Rp. 21.5 billion, down Rp. 3.8 billion or 15.0% compared to 2013 amounting to Rp. 25.3 billion. Decline in net profit due to higher selling expenses and general and administrative expenses, by 6.9% and 6.7% respectively. Ebitda recorded at Rp. 49.4 billion in 2014 compared to Rp. 51.6 billion in 2013, or down by 4.3%.
Dewan Komisaris merasa bahwa Dewan Direksi telah memberikan usaha terbaik mereka mengingat situasi yang terjadi dan bahwa penurunan kinerja ini disebabkan oleh situasi ekonomi pada tahun 2014 dimana hal ini dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.
BoC understands that the Board of Directors have given their best effort considering the circumstances and that the decline in our performance is due to the economic situation in 2014 and is accounted for in a transparent manner.
TATA KELOLA
CORPORATE GOVERNANCE
Kami terus memberikan perhatian pada praktek tata kelola yang baik guna meraih peningkatan nilai dan pertumbuhan berkelanjutan, Komite Audit aktif berperan untuk memastikan bahwa seluruh mekanisme pengawasan dan kontrol dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya dan kami juga akan terus memantau dan bekerja sama dengan Direksi agar memantapkan langkah-langkah pertumbuhan usaha dengan menekankan bahwa setiap keputusan manajemen yang diambil harus memiliki dampak positif dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki mengelola manajemen resiko secara keseluruhan serta dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan dalam setiap aspek operasi dan layanan pelanggan di setiap gerai.
We continue to pay more attention to the practice of good corporate governance to achieve increased value and sustainable growth. the Audit Committee actively contributes to ensure that all mechanisms of oversight and control have functioned as good as possible and we will also continue to monitor and work closely with the Board of Directors in order to strengthen our business growth by stressing that any decisions taken by the management should have a positive impact in improving operational efficiency and risk management issues in overall, as well as to quicken and to better the accuracy of service in every aspect of operations and customer service in every outlet.
Sebagai Dewan Komisaris, kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan melalui berbagai pertemuan internal dengan Direksi, eksekutif senior dan tim audit maupun pertemuan dengan auditor eksternal. Selain melalui rapat-rapat formal melalui pertemuan 2 mingguan, kami juga membangun komunikasi terbuka dengan setiap anggota Direksi dan eksekutif senior sehingga Dewan Komisaris secara proaktif dapat memberikan masukan kepada Direksi dalam menangani setiap tantangan atau masalah yang timbul dalam operasional Perusahaan sehari-hari.
As the Board of Commissioners, we have carried out our duties and responsibilities of supervision through various internal meetings with the Board of Directors, senior executives and audit teams, as well as meetings with the external auditor. Other than through formal meetings once every two week, we have also established open communication with every member of the Board of Directors and senior executives so that the we can proactively provide input to the Board of Directors, regarding challenges or problems n day-to-day operations of the Company.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Sambutan Dewan Komisaris
Message from The Board of Commissioners
RENCANA KERJA 2015
WORK PLAN FOR 2015
Pada akhir tahun 2014, Dewan Komisaris bersama dengan Dewan Direksi mengambil sejumlah langkah berikut untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di tahun 2015 antara lain : 1. Mempercepat dan memperbanyak pertumbuhan gerai baru di lokasi-lokasi yang strategis yang akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja Perusahaan. 2. Menjaga dan mempertahankan kualitas setiap produk yang akan dijual ke pelanggan agar selalu disajikan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. 3. Memperbaiki sistem distribusi agar keberadaan produk dapat tiba di gerai sesuai dengan kuantitas maupun kualitas yang direncanakan. 4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan dengan berbagai perbaikan dalam sistem pelatihan dan pengawasan. 5. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dengan melakukan langkah-langkah perbaikan agar dapat terus meningkatkan kualitas, inovasi dan keamanan sistem informasi sehingga Perusahaan semakin dapat mengelola manajemen resiko, meningkatkan efisiensi usaha dan lebih tepat dalam pengambilan keputusan. 6. Mempersiapkan diri khususnya dalam kualitas produk, sebaran jaringan gerai, kualitas SDM sehingga dapat mengantisipasi dimulainya era baru dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA).
At the end of 2014, the Board of Commissioners together with the Board of Directors have undertook the following measures to maintain business growth in 2015, include:
Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemegang saham, mitra usaha, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang berkelanjutan terhadap Perusahaan. Pencapaian usaha Perusahaan ditahun 2014 tidak akan tercapai tanpa dukungan mereka. Meskipun pencapaian hasil usaha belum memenuhi harapan, dengan situasi ekonomi seperti yang dijelaskan di atas.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude to all shareholders, business partners, employees and all other stakeholders for the ongoing support for the Company. Our business achievement in 2014 is made possible by their support, despite the fact that it fell short of expectations, against the backdrop of unfavourable economic situation as described above.
Dewan Komisaris menganggap bidang usaha yang dijalankan Perusahaan memiliki prospek yang baik dalam beberapa tahun kedepan seiring dengan pertumbuhan GDP negara Indonesia, sehingga Dewan Komisaris mendorong Direksi beserta jajaran karyawan Perusahaan untuk bekerja keras dan memberikan hasil usaha yang baik di tahun 2015.
We consider that the line of business in which the Company engages in has a good prospect in the next few years, in line with the growth of Indonesia’s GDP. For that reason, the Board of Commissioners endorses the Board of Directors and all employees to work hard and aiming for better results in 2015.
1. Accelerate and expand the growth of new outlets in strategic locations to provide positive contribution to the performance of the Company. 2. Keep and maintain the quality of each product to be sold to customers, so that it can be presented in accordance with the standard. 3. Improve the distribution system to expedite the process in order to have the product delivered with the quantity and quality as planned. 4. Improve and develop the quality of human resources through various improvements in the system of training and supervision. 5. Optimize the use of information technology to carry out corrective measures in order to continuously improve the quality, innovation and security of information systems so that the Company can further manage risk management, improve business efficiency and more precise in making decision. 6. To be prepared, particularly in product quality, outlets network distribution, quality of human resources, in anticipation of the beginning of the new era of Asean Economic Community (AEC).
Jakarta, Maret / March 2015 Dewan Komisaris / Board of Commissioners PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Kusuwandi Tamin Komisaris Commissioner
Suhanda Wiraatmadja Komisaris Utama & Komisaris Independen President Commissioner & Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tjhin Leeris Harni Komisaris Commissioner
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
23
Mr. Edi Triyento Mr. Suhanda Wiraatmaja Komisaris Utama Direktur Independen President Commissioners Independent Director
24
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Mr. Iskonda Japiar Budhi
Mr. Teh Kian Kun
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Dewan Direksi Report from The Board of Directors
Perusahaan berupaya membangun kerangka dan budaya kepatuhan yang kuat sehingga memungkinkan Perusahaan untuk menyesuaikan diri secara cepat terhadap peraturan-peraturan baru. The company seeks to establish a strong framework and culture of compliance so as to allow the Company to adapt to new regulations.
Yang Terhormat Para Pemegang Saham,
Dear Shareholders,
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian dunia, dimulai dari pemberhentian Program Quantitative Easing dari Bank Sental Amerika, krisis hutang di Uni Eropa, turunnya harga komoditas dan harga minyak dunia pada level yang cukup rendah. Faktorfaktor tersebut berdampak terjadinya tight money policy dan pertumbuhan perekokomian secara global melambat.
2014 was a year full of challenges for the world’s economy, began with the termination of Quantitative Easing program from Central Bank of America, EU’s debt crisis, the falling of commodity and global oil prices at fairly low level. All those factors has lead to tight money policy and slowed global economy.
Negara Tiongkok yang merupakan salah satu negara yang mempunyai populasi terbesar dan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia juga terkena efek krisis tersebut karena ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor. Jadi ketika permintaan barang dari Amerika Serikat dan Uni Eropa melemah, efeknya langsung memukul perkonomian Tiongkok, sekitar 70% Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok ditopang oleh ekspor.
China, one of the most populous countries with the highest economic growth was also hit by the crisis due to its high dependence on exports. Consequently, when the demand from the United States and the European Union dropped, it immediately hits China economy, about 70% of China Gross Domestic Product (GDP) was supported by exports.
Tekanan yang dihadapi Tiongkok berdampak ke perekonomian Indonesia, dimana Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Lemahnya permintaan Tiongkok berakibat pada jatuhnya harga dan volume komoditas primer yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia.
The pressures faced by China’s economy also has an impact on the economy of Indonesia, since China is one of Indonesia’s major trading partners. The drop in China’s demand resulted in a fall in prices and volumes of primary commodities which have been the mainstay of Indonesian exports.
Disamping penurunan harga komoditas yang signifikan, Indonesia saat ini adalah negara net importir Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mana kebutuhan energi ini cenderung naik dan sebagian besar masih disubsidi oleh pemerintahan Indonesia kepada rakyatnya.
Besides a significant decline in commodity prices, Indonesia currently is an importer of fuel oil (BBM) which tends to rise and still largely subsidized by the Indonesian government.
Faktor-faktor di atas menyebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan Indonesia dan menurunnya pertumbuhan PDB Indonesia dari 5,7% ditahun 2013 menjadi 5,02% di tahun 2014. Uraian kami di atas berdampak pada industri yang Perusahaan jalankan yaitu penurunan daya beli masyarakat.
The foregoing led to the deficit in Indonesia trading balance and a decline in Indonesia’s GDP growth from 5.7% in 2013 to 5.02% in 2014. What we have described above has impacted our industry, weakening the purchasing power.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
25
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
26
Indonesia sukses menjalankan proses demokratisasi di tahun 2014 melalui proses pemilu yang aman dan lancar, sehingga pemerintahan baru dibawah Presiden Jokowi dapat melanjutkan proses pembangunan ekonomi berkelanjutan yang telah diwariskan dengan landasan kondisi ekonomi, sosial dan politik yang relatif terjaga baik dari pemerintahan sebelumnya.
Indonesia successfully run the democratization process in 2014 through an election process that went safely and smoothly, so that the new government under President Jokowi can continue with the sustainable economic development that has been passed to him, with the foundation of economic conditions, social and political relatively well maintained from the previous administration.
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014
COMPANY PERFORMANCE IN 2014
Sepanjang tahun 2014 perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp. 376,6 milyar, turun sebesar 3,6% bila dibandingkan tahun 2013. Faktor utama penurunan disebabkan adanya penurunan daya beli masyarakat terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang sebagian besar ekonominya ditopang oleh sektor komoditas.
Throughout 2014, the Company posted a revenue of Rp. 376.6 billion, slightly down by 3.6% when compared to 2013. The main factor behind it was the decrease in purchasing power of the households, especially those living in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, whose economy is largely supported by commodity sector.
Laba bersih tercatat turun sebesar 15,0% menjadi Rp. 21,5 milyar di tahun 2014 bila dibandingkan 2013 sebesar Rp.25,3 milyar, penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha dan kenaikan beban usaha sebesar 6,8%. Kenaikan signifikan beban usaha terjadi pada beban gaji dan tunjangan, beban air listrik dan gas, beban penyusutan, beban angkut perjalanan dan ekspedisi, beban sewa dan service charge serta beban pemasaran. Perusahaan pada akhir tahun 2014 membukukan Ebitda sebesar Rp 49,4 milyar, bila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 51,6 milyar atau turun sebesar 4,3%.
Net income decreased by 15.0% to Rp21,5 billion in 2014 compared to 2013 of Rp. 25.3 billion, due to the decrease in operating revenue and increase in operating expenses by 6.8%. A significant rise in operating expenses occurred in salaries and allowances, electricity, water and gas expenses, depreciation expenses, travel and expeditions expenses, rental expenses and service charge and marketing expense. At the end of 2014, the Company recorded an Ebitda of Rp 49.4 billion, down by 4.3% from 2013 of Rp 51.6 billion.
Total Aset menjadi Rp. 294,2 milyar di tahun 2014 atau meningkat 17,4% bila dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 250,7 milyar dan total ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% dari Rp. 156,2 milyar ditahun 2013 menjadi Rp. 161,3 milyar di tahun 2014.
Total assets increased to Rp. 294.2 billion in 2014, grew by 17.4% compared to last year’s of Rp. 250.7 billion and total equity grew by 3.3% from Rp. 156.2 billion in 2013 to Rp. 161.3 billion in 2014.
MEMBANGUN SDM YANG KOMPETEN DAN BERINTEGRITAS
PROFESIONAL,
BUILD PROFESSIONAL, COMPETENT AND VIRTUOUS HUMAN RESOURCES
Perusahaan memandang SDM sebagai aset utama sekaligus mitra dalam mengembangkan usaha yang merupakan salah satu unsur kunci bagi tercapainya pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan.
The Company views HR as its major asset and partner in developing the business, and is one of the key elements for achieving sustainable and quality business growth.
Perusahaan mengembangkan penilaian kinerja berdasarkan balanced score card dan menetapkan key performance indicator (KPI) individual dan tim sebagai dasar penilaian kinerja, yang seluruhnya akan didukung sistem teknologi informasi terintegritas untuk memastikan seluruh SDM Perusahaan dapat bekerja dengan segenap kemampuan dalam mendukung usaha Perusahaan. Dalam rangka peningkatan produktifitas SDM Perusahaan melalui departemen Learning Centre secara konsisten telah memberi pendidikan dan pelatihan kepada seluruh karyawan. Program program pelatihan yang konsisten yang dijalankan sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Management Development Program (MDP) 2. Standard Operating Procedure (SOP) produk, agar
The Company has developed a performance assessment based on balanced score card and a set of key performance indicator (KPI) for individual and team as the base for performance assessment, which will be entirely supported by the integrated information technology systems to ensure that all employee can put up their best effort to support the Company’s business. In order to increase productivity of its Human Resources, the Learning Centre department consistently provides education and training to all employees. The training program implemented in 2014 are as follows:
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
1. Management Development Program (MDP) 2. Standard Operating Procedure (SOP) for product, so
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
seluruh tim operasional dapat menyajikan produk sesuai dengan standard yang telah ditetapkan untuk mempermudah pemahaman SOP, Learning Centre juga membuat kompetisi kompetisi dan melakukan sertifikasi baik secara teori maupun praktek kerja di gerai secara berkala terhadap seluruh tim operasional. 3. Mystery Shopper Program, program ini dimaksudkan guna melihat dan menilai performance gerai dari kacamata pelanggan atau pihak ketiga.
that the entire operational team can serve the product according to the standards that have been defined. To facilitate the understanding of SOP, the Learning Centre also organizes competition and provide certification both in theory and practice, on a regular basis, to the entire store operational team. 3. Mystery Shopper program, this program is intended to look at and assess the performance of the outlet from the point of view of customers or third parties.
Keberhasilan mempertahankan karyawan terbaik dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan sustainability dari pertumbuhan Perusahaan. Konsep ini merupakan komitmen Perusahaan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
The success in retaining the best employees in the long term will help increase the sustainability of the growth of the Company. This concept is a commitment of the Company in an effort to maintain and improve the quality of human resources.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Perusahaan senantiasa mematuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) sejalan dengan komitmen untuk menerapkan praktikpraktik terbaik Tata Kelola Perusahaan.
The Company always adhere to the principles of Good Corporate Governance, in line with its commitment to implementing the best practices of Corporate Governance.
Evaluasi pelaksanaan GCG setiap tahun dilakukan bertujuan untuk menunjukan bahwa sistem kontrol internal dan operasional manajemen secara bertahap dan berkesinambungan telah mengikuti standar GCG di Indonesia. Perusahaan percaya komitmen ini akan memberikan manfaat yang besar bagi Perusahaan seperti peningkatan pencapaian hasil usaha, peningkatan kredibilitas Perusahaan dan pada akhirnya pencapaian visi dan misi dapat terwujud.
Evaluation of the implementation of GCG is conducted on yearly basis to demonstrate that the internal control system and operational management gradually and continuously has comply the GCG standard in Indonesia The Company believes this commitment will be of great benefits, in such a way that it can increase the profitability of the business, the credibility of the Company and ultimately achieving the vision and mission.
Perusahaan berupaya membangun kerangka dan budaya kepatuhan yang kuat sehingga memungkinkan Perusahaan untuk menyesuaikan diri secara cepat terhadap peraturanperaturan baru. Kemampuan dalam mengkaji perubahan peraturan, merumuskan tanggapan secara tepat dari sisi kepatuhan serta mengimplementasikan tanggapan tersebut merupakan hal yang bermanfaat dalam menghadapi perubahan kebijakan dan prosedur secara cepat dan akurat guna memenuhi peraturan-peraturan baru yang dijalankan selama tahun 2014.
The Company seeks to establish a strong framework and a culture of compliance that allow the Company to adjust quickly to new regulations. The ability to assess changes in regulations, formulate appropriate responses in terms of compliance and implementation of these responses are useful in quickly and accurately handling the changes in policies and procedures, in order to meet the new regulations implemented during 2014.
Demi terwujudnya Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) terutama untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan pengendalian internal, Perusahaan senantiasa membuat dan memelihara prosedur sistem operasional yang berdaya guna serta dijalankan secara konsisten.
For the realization of Good Corporate Governance (GCG), especially to improve the effectiveness of the organization and internal control, the Company continues to develop and maintain a operating system procedure that is efficient and run consistently.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perusahaan memiliki komitmen kepada komunitas pemangku kepentingan melalui serangkain program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR). Program CSR ini diarahkan pada pengembangan berkelanjutan di bidang-bidang yang
The Company has a commitment towards the community of stakeholders through a series of Corporate Social Responsibility (CSR) program. The CSR program aimed at achieving sustainable development in areas that can provide long-term benefits. The Company also performs
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
27
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
dapat memberikan manfaat jangka panjang. Perusahaan menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain; bantuan korban banjir di wilayah Kemang Bangka Jakarta, berbagi kasih dengan merayakan perayaan Natal bersama dengan anak-anak yatim dari Panti Asuhan Taruna Cipayung Jakarta, berbuka puasa bersama dengan anak-anak panti asuhan sekitaran kantor pusat, serta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan donor darah untuk seluruh karyawan kantor pusat dan warga sekitar.
various activities including; donation for victims of flood in Bangka Kemang Jakarta, share the love by celebrating Christmas together with orphans from the orphanage Taruna Cipayung Jakarta, break the fast together with the orphanage’s children around the headquarters, as well as working closely with the Indonesian Red Cross holding blood donation for the entire employee of the head office and local residents.
PENGHARGAAN
AWARDS
Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan mendapat sekaligus 2 perhargaan dari majalah Forbes Indonesia atas keberhasilan secara berturut turut mulai tahun 2012, 2013 dan 2014, awards yang diterima adalah “Best of The Best (Top 50) Companies for 2014” dan “Trifecta Awards for The Winning Three Years in A Row”, konsep penilaian penghargaan ini dilihat dari konsistensi pertumbuhan selama 5 tahun beroperasi terutama pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba usaha, pertumbuhan harga saham dan pertumbuhan laba bersih per saham. Disamping penghargaan di atas, dalam kategori Franchise, Perusahaan pada tahun 2014 juga mendapatkan 2 penghargaan dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) yaitu “Franchise Top of Mind” untuk kategori Fried Chicken Lokal yang mengembangkan franchise merk nasional kosep resto dan penghargaan kedua “As The Franchise & Business Opportunities Pioneer Brand “. Penghargaan yang sudah Perusahaan terima, akan menjadi tantangan bagi kami untuk dapat dipertahankan pada tahun-tahun yang akan datang.
On December 10, 2014, the Company received two awards at the same time from Forbes Indonesia for successes in a row from 2012, 2013 and 2014, the awards is “Best of the Best (Top 50) Companies for 2014” and “Trifecta Awards for The Winning Three years in A Row “, the award is given based on the consistency of growth during the five years of operation, especially growth in revenue, operating income, share prices and earnings per share. Besides the above awards, in the category of Franchise, in 2014 the Company also received two awards from the Indonesian Franchise Association (AFI) is “Franchise Top of Mind” for the category of Local Fried Chicken that develops a national brand franchise and the second award is “As The Franchise & Business Opportunities Pioneer Brand “. The awards are a challenge for the Company to maintain it in the years to come.
Pelayanan “Drive Thru” di CFC Cikokol, Tangerang “Drive Thru” service at CFC Cikokol, Tangerang
28
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
PROSPEK 2015
PROSPECTS 2015
Memasuki tahun 2015, kami telah memperbaharui optimisme pada prospek jangka panjang Indonesia akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
Entering 2015, we have renewed our optimism towards Indonesia’s long-term prospects, that it will be better than in previous years based on the following considerations:
1. Kondisi politik yang relatif stabil, dimana penggantian pemerintahan baru telah berlangsung secara aman dan transisi program kerja pemerintah telah dipersiapkan dengan baik.
1. A relatively stable political conditions, where the change in administration has been done safely and the work program during transitional period is well prepared.
2. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, terbesar no 4 di dunia adalah pangsa pasar domestik yang cukup besar.
2. The total population of around 250 million people, the 4th largest in the world is a huge domestic market.
3. Pertumbuhan GDP sekitar 5,2% - 5,4% dengan sektor pertumbuhan utama berasal dari konsumsi domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun belanja pemerintah dan juga dengan pulihnya kapasitas fiskal pemerintah yaitu adanya pengalihan anggaran subsidi bahan bakar dan energi.
3. GDP growth around 5.2% - 5.4% with a major growth sector comes from domestic consumption, both household consumption and government expenditure and also with the recovery of the fiscal capacity of the government, namely the transfer of fuel subsidy and energy.
4. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian bahwa tingkat konsumsi ayam di Indonesia adalah yang paling rendah di Asean yaitu sekitar 8 kg/kapita/tahun sedangkan Malaysia, mencapai 38 kg/kapita/tahun, Singapore 28 kg/kapita/ tahun dan Thailand 16 kg/kapita/tahun.
4. Based on data from the Directorate General of Processing and Marketing of Agricultural Products that level of chicken consumption in Indonesia is the lowest in ASEAN with about 8 kg / capita / year while Malaysia, is up to 38 kg / capita / year, Singapore 28 kg / capita / year and Thailand 16 kg / capita / year.
Atas dasar uraian di atas, Perusahaan tetap yakin bahwa tahun 2015 Perusahaan akan terus bertumbuh seiring dengan permintaan pasar dan strategi bisnis yang direncanakan.
On the basis of the foregoing, the Company remains confident that in 2015 the Company will continue to grow in line with increasing market demand and planned business strategy.
Dewan Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Perusahaan bahwa mereka telah menunjukkan talenta dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjawab tantangan di tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya. Kami juga ingin berterima kasih kepada pelanggan dan mitra yang telah berjalan bersama kami selama ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas dukungan danarahannya kepada kami.
The Board of Directors would like to thank all employees of the Company for demonstrating their talent and skills we need to meet the challenges in 2014 and subsequent years. We also want to thank our customers and partners who have been with us all this time. Our thanks also goes to the Board of Commissioners and shareholders for their support and direction for us.
Jakarta, Maret / March 2015 Direksi / Directors PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
Teh Kian Kun Direktur Director
Iskonda Japiar Budhi Direktur Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Edi Triyento Direktur Independen Independent Director
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
29
Gerai Stand Alone / Stand Alone Outlet, Lifestyle CFC Cikokol, Tangerang
30
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Profil Perusahaan Company Profile
Meningkatnya persaingan dan kesadaran masyarakat akan makanan sehat merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk terus bertumbuh. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2001 Perusahaan melakukan revitalisasi yang ditandai dengan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. The increasing competition coupled with the rising of public awareness on health food presented challenges for the future growth of the Company. To answer such challenges, the Company revitalized itself in 2001, and marked with the change of the Company’s name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo) didirikan pada tahun 1983. Menjadi salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang memperkenalkan model restaurant cepat saji berbahan dasar ayam dengan nama dagang California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out dari Amerika Serikat, Perusahaan tumbuh menjadi salah satu restoran cepat saji favorit masyarakat berkat kualitas produk dan layanannya.
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (formerly PT Putra Sejahtera Pioneerindo) was founded in 1983. Among the first to introduce chicken-based fast-food service in Indonesia under the trademark California Pioneer Chicken, a franchisee of Pioneer Take Out from the United States of America, the Company has evolved to become one of the public’s favorite fast-food restaurants thanks to its quality product and services.
Pada tahun 1989, setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar, Perusahaan meningkatkan diri dari franchisee menjadi franchisor yang memproduksi dan memasarkan merek sendiri, yaitu California Fried Chicken (CFC). Basis usahapun diperkuat dengan membentuk franchise dan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana Indah dan PT Mitra Hero Pioneerindo, guna mendukung penuh kinerja Perusahaan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah kekuatan sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha.
In 1989, after seven years of experience and a proven market share, the Company upgraded itself from franchisee to franchisor that produce and market its own brand California Fried Chicken (CFC). Business foundation was strengthened using franchise system and later by establishing subsidiary companies, namely PT Putra Asia Perdana Indah and PT Mitra Hero Pioneerindo, to fully support the Company’s performance with an integrated partnership framework that operated as a synergy to boost its business growth.
Selain CFC, Perusahaan melakukan ekspansi bisnis dengan menggarap peluang pasar berikutnya, melalui Cal Donut pada tahun 1993.
Besides CFC, the Company expanded its business to develop other opportunities in the market, by launching Cal Donut in 1993.
Kepercayaan publik adalah hal penting dan senantiasa dijaga. Itu sebabnya Perusahaan senantiasa menjaga stabilitas dan kontinuitas usaha yang berpegang teguh kepada komitmen kualitas. Perusahaan mencatatkan diri sebagai Perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada bulan April 1994.
Public trust is essential for the Company’s business and therefore shall be safeguarded. The Company always maintains the stability and continuity of its business by upholding the commitment for quality. The Company went public and listed itself in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) in April 1994.
Pada tahun 1996, Perusahaan sekali lagi membuat langkah penting dalam sejarah usahanya dengan membuka Sapo
The year 1996 saw another important step in the milestone of the Company, with the launching of Sapo Oriental, a
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
Profil Perusahaan Company Profile
32
Oriental, sebuah restoran keluarga yang disambut baik oleh masyrakat, membuktikan kemampuan Perusahaan dalam mengenali pasar.
family restaurant concept that is well accepted by the public, proving the Company’s excellent market recognition.
Perusahaan senantiasa mengikuti perkembangan dunia usaha khususnya industri makanan cepat saji. Meningkatnya persaingan dan kesadaran masyarakat akan makanan sehat merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk terus bertumbuh. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2001 Perusahaan melakukan revitalisasi yang ditandai dengan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
The Company always keeps abreast with the development of fast-food industry. The increasing competition coupled with the rising of public awareness on health food presented challenges for the future growth of the Company. To answer such challenges, the Company revitalized itself in 2001, and marked with the change of the Company’s name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
Saat ini Perusahaan telah berkiprah selama 31 tahun, selama kurun waktu tersebut banyak manfaat yang telah disumbangkan kepada masyarakat Indonesia, diantaranya dapat menciptakan lapangan kerja, memperkaya cita rasa kuliner Indonesia, ikut aktif dalam berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility – CSR dan lain sebagainya. Dari sisi dalam Perusahaan juga terus menyesuaikan diri dengan permintaan pelanggan seiring dengan perubahan zaman, dengan melakukan improvisasi kualitas di segala bidang, seperti : produk, tampilan outlet serta layanan. Dalam pelaksanaannya Perusahaan menyadari masih banyak kekurangan yang harus dilakukan, namun dengan ketulusan dan kerja keras segenap karyawan, Perusahaan berkenyakinan kekurangan yang ada dapat diatasi.
This year marked the 31 years journey of Company, and during which Company was able to contribute various benefits to Indonesian people, such as creating employment opportunities, enriching the art of Indonesian culinary, actively participating in various Corporate Social Responsibility - CSR and many more. From the internal side, Company continues evolve to meet the ver changing demands of our customers, in line with the changing times, by improving quality in all fields, such as: product, outlets display and service. Company is aware of many shortcomings in its implementation and still has many to work on, but the sincerity and hard work of all employees have placed confidence in overcoming these issues.
Untuk mewujudkan Perusahaan menjadi restoran pilihan utama dari pelanggan. Pada akhir tahun 2014, Perusahaan memiliki 273 gerai dengan 3 merek dagang dan didukung oleh 2.056 karyawan tetap.
In order to realize our vision to become the people’s main choice, by the end of 2014, Company has 273 outlets under 3 trademarks and is supported by 2,056 permanent employees.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Struktur Organisasi Organization Structure
SHAREHOLDERS MEETING
BOARD OF COMMISSIONERS PRESIDENT COMMISSIONER & INDEPENDENT COMMISSIONER Mr. Suhanda Wiraatmadja
AUDIT COMMITTEE
Commissioner Tjhin Leeris Harni Kusuwandi Tamin
BOARD OF DIRECTORS Director Iskonda Japiar Budhi Teh Kian Kun independent director Edi Triyento
CORPORATE SECRETARY
OPERATION DIVISION
INTERNAL AUDIT
OPERATION SUPPORT DIVISION
CORPORATE SERVICE DIVISION
BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION
FINANCE & ACCOUNTING DIVISION
Marketing
Product Development
Business Development
Accounting Finance
Quality Insurance Training
Franchise Development
Purchasing
Maintenance
Logistic
ADMINISTRATION DIVISION
Human Resourches
Tax Internal Audit & Sisdur
Property
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Legal
IT
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
33
Profil Dewan Komisaris Commissioners Profile
Mr. Suhanda Wiraatmaja Komisaris Utama & Komisaris Independen
President Commissioners & Independent Commissioners
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954, berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Towers Watson Purbajaga dan PT Dharma Nilaitama, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, serta Komisaris Independen PT Bayu Buana Tbk dan PT Towers Watson Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Born in March 25, 1954, graduated with a degree in accountancy at the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982, and currently has held some positions as President Commissioner of PT Towers Watson Purbajaga, PT Dharma Nilaitama, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, as Independent Commissioner of PT Bayu Buana Tbk and PT Towers Watson Indonesia. And before that he was the President Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.
34
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Mrs. Tjhin Leeris Harni Komisaris Commissioners Lahir di Jakarta, 5 Oktober 1967. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Beliau menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1986 dan AKSEK LPK Tarakanita di tahun 1989. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai sekretaris dari Presiden Direktur di Divisi Property PSP Group (1990), legal Officer di Divisi Property PSP Group (1991-1993), Chief Legal di Divisi Property PSP Group (19931997) dan sebagai Corporate Secretary di PSP Group (1997 - 2000). Beliau juga menjabat sebagai Corporate Legal dan Lisence di PT Triputra sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang. Born in Jakarta on 5 October 1967. She was appointed as Company’s Commissioner since 2011. She completed her study at Accounting Faculty of Yayasan Administrasi Indonesia in 1986 and AKSEK LPK Tarakanita in 1989. Previously, she has held several positions, as Secretary to the President Director of PSP Group’s Property Division (1990), as Legal Officer of PSP Group’s Property Division (1991 - 1993), as Chief Legal at Property Division of PSP Group (1993 1997) and as Corporate Secretary of PSP Group (1997 - 2000). She is currently holding a position as Corporate Legal and License at PT Triputra since 2001.
Mr. Kusuwandi Tamin Komisaris Commissioners Lahir di Tanjung Pandan, usia 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak Juni 2014. Lulusan Magister Manajemen di IPMI Business School tahun 2002 di bidang manajemen International, menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntasi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia tahun 1990. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai senior accountant di PT Tiga Ikan Engineering (1987-1988), kemudian bergabung dengan Perseroan pada tahun 1988 dan menduduki berbagai posisi mulai dari Chief Accountant, Finance Manager, Direktur Keuangan, Komisaris, Direktur Operasional, Managing Director, hingga Presiden Direktur dan kini menjabat sebagai Komisaris. Born in Tanjung Pandan 49 years ago, he was the Commissioner of the Company since June 2014. He graduated with a Degree in Accounting from STIE Yayasan Administrasi Indonesia in 1990 and Magister Management from IPMI Business School in 2002, majoring in International Management. In 1987 served as Senior Accountant in PT Tiga Ikan Engineering and joined the Company in 1988 as Chief Accountant, then Finance Manager, Finance Director, Commissioner, Director of Operation, Managing Director, until President Director and now he served as Commissioner .
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
35
Profil Direksi Directors Profile
Mr. Iskonda Japiar Budhi Direktur Director Lahir di Bandung, 5 Januari 1958. Beliau lulusan Arsitektur di UK tahun 1982. Pada tahun 1985 - 1990 menjabat sebagai Managing Director di Putra Asia Perdana Indah. Kemudian menjabat juga sebagai Direktur Utama di Perusahaan yang sama sejak tahun 1990 - sekarang. Sejak 2006 - April 2011, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan sejak Mei 2011 - sekarang beliau menjabat sebagai Direktur Operasi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. Born in Bandung on 5 January 1958. He graduated from his studies in architecture in the UK in 1982. During the period 1985 – 1990 he held position of Managing Director of PT Putra Asia Perdana Indah, and later he became President Director, also at the same Company and which position he has been holding since 1990. Since 2006 - April 2011, as Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, and since
36
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Mr. Teh Kian Kun Direktur Director Lahir di Pematang Siantar pada tahun 1968, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1993. Sejak tahun 2007 beliau bergabung dengan PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk sebagai Direktur Keuangan. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai asisten Direktur PT. ABDA Insurance, Tbk. Direktur PT Putra Swareka Perdana, Direktur Utama PT BPR Kumara Abadi dan PT BPR Mitrakarya Aratamulia. Born in Pematang Siantar in 1968, he graduated from the Accounting School of the Faculty of Economics of STIE YAI in 1993. Since 2007, he joined PT Pioneerindo Gourmet International Tbk as Director of Finance. Previously, he served as Assistant Director of PT ABDA Insurance Tbk, Director of PT Putra Swareka Perdana, President Director of PT BPR Kumara Abadi and PT BPR Mitrakarya Aratamulia.
Mr. Edi Triyento Direktur Independen Independent Director Lahir di Sintang pada tanggal 19 Mei 1976, berhasil menyelesaikan pendidikan di bidang Teknik Industri, di salah satu Universitas ternama di Indonesia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya. Pada tahun 2000 - 2003 menjabat sebagai HR Operation Manager di IAO Group. Kemudian menjabat sebagai Senior Consultant di GPM pada tahun 2003 - 2006. Sejak tahun 2006 - 2011 beliau menjabat sebagai HR Director di AJBS Group. Selanjutnya pada tahun 2011 - 2012 menjabat sebagai Regional HR Manager (GoodHope Asia Ltd). Di tahun 2012 hingga tahun 2014 beliau menjabat sebagai HR Associate Director di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, dan sejak 2014 diangkat sebagai HR Director. Born in Sintang on May 19, 1976, he is a graduate in the field of Industrial Engineering, from one of the well-known universities in Indonesia, the Institute of Technology 10 November, Surabaya. In 2000 – 2003, he served as HR Operations Manager at IAO Group. Later as Senior Consultant at GPM in 2003 - 2006. Since 2006 to 2011 he served as HR Director at AJBS Group. Later in 2011 - 2012 served as Regional HR Manager (GoodHope Asia Ltd.). In 2012 to 2014 he served as Associate HR Director at PT Pioneerindo Gourmet International Tbk and since 2014 he was promoted as HR Director.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
37
Jaringan Restoran Restaurant Outlets
247 Gerai/Outlet
38
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
5
Gerai/Outlet
21
Gerai/Outlet
Total Gerai pada tahun 2014 adalah
273 Gerai
Total Outlets in 2014 are 273 Outlets
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
39
Aktivitas Penting 2014 Significant Activities in 2014
Peduli Banjir Januari 2014 Bangka, Kemang, Jakarta Donation for flood victims January 2014 Bangka, Kemang, Jakarta
Donor Darah 3 Juni 2014 CFC Center, Jakarta Blood Donors June 3, 2014 CFC Center, Jakarta
RUPS & Public Expose 25 Juni 2014 Hotel Menara Peninsula, Jakarta RUPS & Public Expose June 25, 2014 Menara Peninsula Hotel, Jakarta
40
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Buka Puasa Bersama 15 Juli 2014 CFC Center, Jakarta Breakfasting July 15, 2014 CFC Center, Jakarta
Best of the Best Awards, Forbes 10 Desember 2014 Jakarta Best of the Best Awards, Forbes December 10, 2014 Jakarta
Trifecta Award, Forbes 10 Desember 2014 Jakarta Trifecta Award, Forbes December 10, 2014 Jakarta
Perayaan Natal 19 Desember 2014 CFC Center, Jakarta Celebrating Christmas December 19, 2014 CFC Center, Jakarta
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Struktur tata kelola perusahaan yang berfungsi dengan baik akan membantu Perusahaan mencapai pertumbuhan yang dapat menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. A well functioning governance structure helps ensuring that Company’s growth leads to creating greater values for all stakeholders.
42
Tata kelola perusahaan merupakan suatu proses dan struktur yang mengarahkan dan mengatur bagaimana usaha dan aktifitas perusahaan harus dilaksanakan, dengan tujuan untuk mengembangkan nilai jangka panjang dari pemegang saham melalui peningkatan kinerja perusahaan serta pertanggung-jawabannya, dan juga mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak lainnya.
Corporate governance is a process and structure by which the business and affairs of the Company are directed and managed, with the objective of enhancing long-term shareholder values by improving corporate performance and accountability, whilst taking into account other stakeholders interest.
Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan hal tersebut sebaik mungkin, yang antara lain meliputi: 1. Tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha. 2. Transparan dalam menjalankan kegiatan usaha. 3. Akuntabilitas dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
As a public company, Company is committed to realizing good corporate governance that include:
4. Kemandirian dalam menjaga aset Perusahaan dan nilai jangka panjang pemegang saham.
1. The responsibility of maintaining the stability of business growth. 2. The Transparency in conducting business activities. 3. The accountability of members of the Board of Commissioners and Directors. 4. The self-sufficiency in keeping the Company’s assets and long term shareholders’ value.
Tanggung jawab pelaksanaan dan pengawasan tata kelola perusahaan di Perusahaan ada di pundak seluruh jajaran perusahaan, mulai dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Internal Audit, dan Karyawan.
At Company, the responsibility for the implementation of GCG is on the shoulder of all elements in the Company, from the Board of Commissioners, Board of Directors, the Audit Committee, the Internal Audit, to employee.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings of Shareholders
Dalam RUPS, para pemegang saham Perusahaan memiliki hak dan kewenangan untuk mengangkat dan menghentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, memberi persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan, mengesahkan Annual Report dan Laporan Keuangan Auditan, memutuskan remunerasi untuk Dewan, dan memberi persetujuan atas tindakan-tindakan korporasi penting.
During the General Meeting of Shareholders, Company’s shareholders have several rights reserved to them such as appointment and dismissal of members of Boards of Commissioners and Directors, evaluation of Boards of Commissioners’ and Directors’ performance, approval for changes in the Articles of Association, approval of the Annual Report and Audited Financial Statements, determination of Board remuneration, and the approval for major corporate actions.
Perusahaan telah melaksanakan RUPST untuk tahun 2013 pada hari Rabu, 25 Juni 2014, dihadiri lebih dari 51% pemegang saham dan mencapai kuorum.
The Company held the AGM for 2013 on Wednesday, June 25, 2014, attended by more than 51% of shareholders and hence reached the quorum.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memberikan saran dan petunjuk dalam pembentukan kebijakan, rencana kerja dan rencana keuangan Perusahaan, serta mengawasi secara efektif pelaksanaannya. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan atas tindakan hukum yang dilakukan Direksi, menerima laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha, serta memberikan laporan atas tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
The Board of Commissioners is the Company’s organ in charge of overseeing and advising on policy, work plan, and financial plan of the Company, and effectively oversee its implementation. BOC also conducts supervision over legal action taken by the Directors, receive reports from the Directors on all the important events that happened in the course of the business activities, as well as providing reports on supervising duty that has been done over the recently passed year to the Annual General Shareholders Meeting.
Saat ini, Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 3 anggota, merupakan para profesional yang dipilih melalui RUPS untuk masa jabatan 5 tahun dan bertanggung jawab kepada pemegang saham. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan 2 anggota Komisaris.
Currently, the Board of Commissioners the Company consists of 3 members, are professionals that were chosen through the AGMS for a term of 5 years and are responsible to shareholders. The current composition of BOC consists of 1 President Commissioner and 2 Commissioners where one of them is an Independent Commissioner.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat berkala 2 mingguan dengan Direksi untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dalam menjalankan kegiatan usaha, serta mendiskusikan langsung risalah Komite Audit apabila ada.
The Board of Commissioners convenes regularly once every two week with the Board of Directors to discuss the important issues that occurred during conducting business activities and to discuss directly the Audit Committee’s minutes, if any.
DIREKSI
Board of Directors
Secara umum, Direksi bertugas dan bertanggung jawab untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dengan itikad baik dan dengan penuh tanggung jawab serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, dan/atau Keputusan RUPS.
In general, the Board of Directors are tasked with and responsible to run all actions related to the management for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company within good manner and responsibility also represents the Company both inside and outside the court on all matters and events with limitations as set forth in the laws and/or resolution of the General Meeting of Shareholders.
Direksi Perusahaan terdiri dari 3 anggota. Direksi bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan daripada visi dan misi.
The Company’s Board of Directors consists of 3 members, The Board of Directors is responsible in doing their duties to achieve purpose and goal of the Company’s vision and mission.
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris List of Attendance of the Board of Commissioners
NAMA Name
JUMLAH KEHADIRAN RAPAT BERKALA MINGGU KE 2 DAN 4 Attendance in Regular Meeting Week 2 and 4
Suhanda Wiraatmadja
19
Kusuwandi Tamin
19
Tjhin Leeris Harni
19
Jumlah Rapat
20
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Daftar Kehadiran Rapat Direksi
List of Attendance of the Board of Directors
NAMA Name
JUMLAH KEHADIRAN RAPAT BERKALA SETIAP MINGGU Attendance in Regular Meeting Every Week
Iskonda Japiar Budhi
43
Teh Kian Kun
45
Edi Triyento
45
Jumlah Rapat
47
Rapat Direksi diadakan secara berkala mingguan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.
44
Board of Directors meetings are held periodically every week to evaluate the effectiveness of the implementation of the work program and other important things in order to reach the goals and purpose of Company.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit merupakan Komite di tingkat Dewan Komisaris yang berperan membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasannya, terutama pengawasan atas Laporan Keuangan yang dipublikasikan, Pekerjaan Akuntan Publik dalam mengaudit Laporan Keuangan, serta Kinerja Internal Auditor. Untuk itu, Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan dan membuat suatu risalah guna memberikan masukan kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee is a committee under the Board of Commissioners whose tasks is to help the Board of Commissioners in conducting its supervisory duties, especially over financial statements, the works of Public Accountant in auditing Financial Statements, and the performance of Internal Auditor. For this, the Audit Committee has the authority to access the records or information of the Company and make a minute in order to provide input to the Board of Commissioners.
Komite Audit merupakan pihak independen yang tugas dan fungsinya memenuhi Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia no. Kep-339/BEJ/01-2001 dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK no. Kep-29/PM/2004 yang diperbaharui dengan Kep-643/BL/2012.
The Audit Committee is an independent party that task and function meet the Indonesia Stock Exchange Board of Directors Decision No. Kep-339/JSE/01-2001 and BapepamLK Rules No. IX.I.5 annexes Decisions of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 that renewed with Kep-643/BL/2012.
Adapun susunan Komite Audit sudah tertera pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
As for the composition of the Audit Committee are already set forth in the consolidated financial statements.
Kegiatan Komite Audit yang telah dijalankan pada tahun 2014: 1. Menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan secara periodik. 2. Menilai sistem akuntansi serta pengendalian internal. 3. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan lainnya berhubungan dengan kegiatan usaha.
In 2014, the Audit Committee has performed the following activities : 1. Reviewing financial statements issued periodically by Company. 2. Assessing the accounting systems and internal control. 3. Examining the Company’s compliance to laws and regulations in the capital markets and other regulations related to business activities.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Audit Internal
INTERNAL AUDIT
Departemen Internal Audit dimaksudkan untuk membantu Direksi untuk melakukan pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta memastikan efektivitas pengendalian internal operasional Perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Saat ini Kepala Unit Internal Audit adalah Bapak Simon Situmorang, SE.
The Internal Audit Department is meant to help the Board of Directors to perform internal oversight to prevent the occurrence of irregularities and abuse of authority and Company’s wealth as well as to ensure the effectiveness of internal control of Company’s operational is in compliance with the policies and systems that have been set. The current head of the Internal Audit Unit is Mr. Simon Situmorang, SE.
Internal Audit melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang. Hasil daripada pemeriksaan audit, saran-saran dan rekomendasi diberikan kepada Direksi sebagai masukan untuk peningkatan efektivitas pengawasan internal.
The Internal Audit examines the financial statements and notes created and produced by the head office and branches. The results of the audit examination, suggestions and recommendations should be submitted to the Board of Directors as input for enhancement of the effectiveness of internal control.
Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. 3. Melaporkan kepada Direktur Perusahaan tentang berbagai resiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi. 4. Menerbitkan laporan kepada Direktur Perusahaan atas hasil penelaahan serta memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan.
As for the activities conducted as follows: 1. Examination of financial information to be issued by Company. 2. Examination on the obedience of Company against system and procedures that were predetermined by the Company. 3. Report to the President Director about the various risks faced by Company and implementation of risk management by the Directors. 4. Publish report to the President Director of results of the examinations and provides recommendations and suggestions for improvement.
Manajemen Risiko
Risk Management
Agar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mendukung tercapainya tujuan Perusahaan, manajemen Perusahaan menyadari perlu adanya pengelolaan manajemen resiko yang mengindentifikasi potensi risiko, tingkat risiko, menelaah apakah sistem pengawasan internal dapat mencukupi untuk menekan dampak risiko yang terjadi dan langkahlangkah untuk mengurangi dampak risiko tersebut.
In order to have a well implementation of corporate governance practices and support the achievement of the Company’s objectives, the Management of the Company realized the need to have risk management to identify potential risks, risk level, examine whether the internal control system is sufficient to mitigate the risks and measures to reduce impact of these risks.
Untuk mengimplementasikan manajemen risiko tersebut, Perusahaan berupaya menambah wawasan karyawan bagian pengawasan internal dengan mengikuti seminar yang berkaitan dengan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan mendukung sepenuhnya langkahlangkah pengawasan tersebut.
In the implementation of risk management, to help broadening the perspective of employees in charge of internal control, Company sent them to attend the seminar on Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) and fully support the control measures.
Di bawah departemen pengawasan internal, Perusahaan membentuk unit yang disebut “Counter Part”, dimana secara sistem ditetapkan setiap transaksi yang bernilai material harus melalui prosedur pengecekan atau verifikasi daripada unit counter part, selain itu Perusahaan juga mendorong system Whistle blower yang melibatkan seluruh karyawan untuk turut terlibat di dalam pengawasan internal dan melaporkan jika ada hal-hal yang tidak wajar dan merugikan Perusahaan. Hal ini dilakukan secara
Under the internal control department, Company established a unit called “Counter Part”, a system in which every material transaction is required to undergo checking procedures or verification performed by the counter part unit. In addition, Company also implements Whistleblower System, encouraging all employees to involved in the internal controls and report any irregularities and misconduct that could have an adverse effect on the Company. This was carried out openly by performing socialization to all
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
46
terbuka dengan memberikan sosialisasi kepada seluruh departemen head dan diteruskan ke staff di bawahnya. Laporan ketidakwajaran yang dilengkapi bukti dapat dilakukan melalui surat via pos maupun sms ke nomor yang telah diinformasikan dan dikoordinir oleh sekretaris direksi. Indentitas daripada pelapor akan dijaga kerahasiaannya.
department heads and their staff. Reports on irregularities shall includes evidence and can be submitted in writing by post or sms to the number that has been informed and coordinated by the secretary of the Board of Directors. Identity of the complainant shall be kept confidential.
SEKRETARIAT PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretariat Perseroan bertugas membantu efektifitas pelaksanaan tugas Direksi, antara lain dengan mengelola informasi, menginterpretasikan dan menerapkan peraturan yang mengatur prosedur Perusahaan dan memelihara catatan atas tindakan Perusahaan. Untuk itu Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan, dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/ BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.
The Corporate Secretary helps enhance the effectiveness of BOD duties, among others by managing information, and interpreting and applying the rules which govern the Company procedures and preserves the record of any action. To that end Company formed and appointed a Corporate Secretary with tasks and functions refer to rule number IX.1.4 annexes Capital Markets Supervisory Agency (Bapepam) Decision number Kep-63/PM/1996 dated 17 January 1996, regarding the formation of the Corporate Secretary and the Decision of the Directors of PT Jakarta Stock Exchange number Kep-339/JSE/07-2001 dated 20 July 2001 on General Provision for Security Listing in the form of Equity in Exchanges.
Adapun pejabat Sekretaris Perusahaan sudah tercantum pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
As for the Corporate Secretary in charge has been shown in the consolidated financial statements.
Tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal 4. Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan OJK (d/h Bapepam), Bursa Efek dan masyarakat.
Duties and functions of the Corporate Secretary are as follows: 1. Keep up with the developments in the stock market especially to the regulations in force. 2. Provide services to the public who require for needed information about Company. 3. Giving inputs for Company to obey the rules and regulations in the capital market.
KARYAWAN
EMPLOYEES
Karyawan merupakan struktur internal yang dituntut menjalankan prosedur standar pemenuhan tata kelola perusahaan yang baik meliputi :
The employee is the internal structure that is charged to implement the standard procedure of accomplishment of good corporate governance that include :
1. ETIKA KERJA Etika Kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan seluruh karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing, seperti : memelihara dengan baik semua milik Perusahaan, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh atasan, menjaga kerahasiaan Perusahaan, menjaga kualitas layanan kepada setiap konsumen, jujur, serta disiplin.
1.
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
4. As liaison / contact person between Company with OJK (formerly Bapepam), stock exchange and the public.
WORK ETHIQUE Work ethic is a system of values or norms used by all employees in exercising their respective duties, such as: keep well all property of Company, follow the instructions given by his or her superior, maintain the confidentiality of Company, maintain the service quality to every consumer, be honest as well as discipline.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. ETIKA USAHA Etika Usaha merupakan sistem nilai atau norma Perusahaan yang diwujudkan melalui seluruh karyawannya dalam menjaga hubungan dengan lingkungan usaha, seperti : menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra usaha, mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta mementingkan kejujuran dan integritas dalam usaha.
2.
BUSINESS ETHIQUE Business Ethics is a system of value or norms of a company that realized through all its employees in keeping the relationship with business environment, such as : maintaining mutually beneficial relationships with business partners, comply with applicable laws and regulations, as well as upholding honesty and integrity in conducting business.
Tim GM & Manajer GM & Manager Team
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
47
48
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report
Komite Audit Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang ditetapkan pada tanggal 7 Desember 2012 untuk menggantikan Keputusan ketua Bapepam dan LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Adapun tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan Manajemen Perusahaan.
The Company’s Audit Committee was founded based on Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 dated7 December 2012 attachment: Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 on the Establishment and Guidance for the Implementation of the Audit Committee, replacing the Chairman of Bapepam-LK Decision No. Kep-29/PM/2004 dated 24 September 2004. The main tasks of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out supervision duties over the management of the Company by the Board of Directors and Management.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bertanggungjawab untuk memberikan pendapat secara independen dan profesional kepada Dewan Komisaris mengenai laporan keuangan, pengendalian internal dan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di Pasar Modal dengan melibatkan audit internal dan eksternal.
In discharging its supervisory duties, the Audit Committee is responsible for providing independent and professional opinion to the Board of Commissioners regarding the financial statements, internal controls and compliance with the regulations in the capital market with the help of internal and external auditors.
Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan Perusahaan, membahasnya dengan Direksi dalam rapat yang diadakan 1 kali dalam sebulan serta mengawasi program kerja yang dijalankan apakah sudah sesuai dengan hasil dan time line yang sudah dicanangkan. Setiap risalah rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.
The Audit Committee has conducted a thoroughly review on the financial statements of the Company, discussing it with the Board of Directors in a meeting conducted once a month, as well as overseeing whether the work program has been executed in accordance with the results and time line. The Audit Committee submits each Minutes of Meetings to the Board of Commissioners, completed with opinions and suggestion, whether there are matters that need prompt attention from the Board of Commissioners.
Komite Audit juga menelaah pelaksanaan manajemen resiko atas isue atau kejadian di tahun 2014 yang dapat berdampak langsung terhadap kinerja Perusahaan dan bagaimana manajemen mengendalikannya.
The Audit Committee also reviewed the implementation of risk management over the issues or events occurred in 2014 that could have a direct impact on the Company’s performance and how the management control those issues. Besides that, the Committee also attend the final meeting of the internal and external auditors, and to better ensure the compliance of the Company in carrying out internal regulations, review the effectiveness and weaknesses in internal controls and compliance with laws and regulations of the capital market.
Selain itu menghadiri pertemuan akhir auditor internal maupun ekternal untuk lebih memastikan kepatuhan Perusahaan dalam menjalankan peraturan internal, menelaah efektivitas dan kelemahan dalam pengendalian internal serta ketaatan terhadap hukum dan peraturan pasar modal. Berdasarkan hasil penelaahan sebagaimana tersebut di atas, Komite Audit tidak menemukan adanya hal-hal yang cukup material untuk dilaporkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2014.
Based on the review referred to above, the Audit Committee find nothing material to be reported in the 2014 Annual Report.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
49
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 Responsibility for Annual Report 2014
Laporan Tahunan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk pada bulan Maret 2015.
This Annual Report have been approved and signed by the Board of Commissioners and Directors of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk in March 2015.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk
Kusuwandi Tamin
Suhanda Wiraatmadja
Tjhin Leeris Harni
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama & Komisaris Independen President Commissioner & Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Dewan DIREKTUR Board of Directors
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk
50
Teh Kian Kun
Iskonda Japiar Budhi
Edi Triyento
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen
The Consolidated Financial Statements and Independent Auditor’s Report PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
dan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 and subsidiaries for the years ended December 31st, 2014 and 2013
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
51
52
Seizing New Opportunities for Stronger Growth
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to the Consolidated Financial Statements
Informasi Tambahan:
Additional Information
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I/ Attachment I
Statements of Financial Position (Parent Company)
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk)
Lampiran II/ Attachment II
Statements of Comprehensive Income (Parent Company)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III/ Attachment III
Statements of Changes in Equity (Parent Company)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV/ Attachment IV
Statements of Cash Flows (Parent Company)
Pengungkapan Lainnya
Lampiran V/ Attachment V
Other Disclosures
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Catatan/ Note
2014 Rp
ASSETS
2.d, 2.e, 2.n, 3, 32, 34 2.o, 4, 34 2.o, 5, 34 2.o, 6, 34 2.j, 7 2.f, 17.a 2.l, 8 9
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 27,570,983 3,104,778 27,708,880 9,033,215 101,644,304
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 19,699,666 -17,409,560 13,423,677 103,441,983
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivables-Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Tax Current Portion of Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets
10 2.k, 2.q, 11 2.m, 2.q 2.l, 8 2,f, 17.c 12
3,364,769 173,957,960 46,319 5,673,623 305,910 9,184,813 192,533,394 294,177,698
3,352,781 128,734,478 62,107 8,022,232 218,324 6,838,503 147,228,425 250,670,408
NON CURRENT ASSETS Other Non Current Financial Assets Property and Equipment Intangible Assets Long Term Prepaid Expenses Deferred Tax Assets Other Non Current Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 Rp
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha-Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Utang Bank Jangka Pendek Bagian Lancar atas Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham Modal Dasar - 883.232.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 220.808.000 saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba (Defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan Komprehensif Lainnya Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS
Catatan/ Note
2014 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
2.n, 14, 34 2.n, 16, 34 2.f, 17.c 2.e, 2.n, 13, 32, 34
21,021,686 5,463,221 7,123,881 9,640,761
15,582,454 7,908,741 4,106,551 9,502,918
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.n, 15, 34
12,242,146 12,769,575 68,261,270
13,089,964 5,384,089 55,574,717
CURRENT LIABILITIES Trade Payables-Third Parties Accrued Expenses Taxes Payable Short Term Bank Loans Current Portion of Long Term Bank Loan and Financial Institutions Other Current Financial Liabilites Total Current Liabilities
27,220,248 4,698,326 6,963,100 38,881,674 94,456,391
NON CURRENT LIABILITIES Bank Loans and Long Term Non Bank Institutions Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.o, 19 2.f, 17.c
49,768,887 3,987,081 10,851,871 64,607,839 132,869,109
150,875,534 10,433,055 161,308,589
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Share Capital - Rp500 (Full amount) Par Value per share Authorized Capital - 883,232,000 shares Issued and Paid-Up Capital 110,404,000 220,808,000 shares 5,900,000 Additional Paid-In Capital Retained Earnings (Deficit) 75,968 Appropriated (1,208,098) Unappropriated 32,712,675 Other Comprehensive Income Equity Attributable to 147,884,545 Owners of the Parent 8,329,472 Non Controlling Interests 156,214,017 TOTAL EQUITY
294,177,698
250,670,408
21 22
110,404,000 5,900,000
23
75,968 18,179,843 16,315,723
2.n, 4, 32
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
21
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 Rp
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY STOCKHOLDERS' EQUIT
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note PENDAPATAN USAHA-BERSIH
376,598,541
390,551,415
OPERATING REVENUES-NET
2.g, 25
(125,740,726)
(125,687,162)
COST OF GOODS SOLD
250,857,815
264,864,253
(186,459,730) (56,427,785) (1,778,594) 28,028,421
(174,426,426) (52,899,752) (3,213,702) 4,147,812
34,220,127
38,472,185
OPERATING INCOME
(7,752,991) 271,097
(4,212,997) 127,826
Financial Charges Financial Incomes
26,738,233
34,387,014
INCOME BEFORE TAX
(5,246,709)
(9,043,007)
Income Tax Expenses
21,491,524
25,344,007
INCOME FOR THE YEAR
6,590,947 (22,987,899)
12,031,793 --
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Gain (Loss) for the Year Transfer to Profit or Loss
5,094,572
37,375,800
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya
2.g, 26 2.g, 27 2.n, 28 28
LABA USAHA Beban Keuangan Pendapatan Keuangan LABA SEBELUM PAJAK 2.f, 17.b
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Keuntungan (Kerugian) untuk Tahun Berjalan Transfer ke Laba Rugi TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
20
TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
19,387,941 2,103,583 21,491,524
23,468,116 1,875,891 25,344,007
2,990,989 2,103,583 5,094,572
35,499,909 1,875,891 37,375,800
87.80
106.28
2.p, 30
*) Direklasifikasi, Catatan 36
GROSS PROFIT Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest
BASIC EARNINGS PER SHARE *) As Reclassified, Note 36
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 *) Rp
2.g, 2.h, 2.i, 24
BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban Pajak Penghasilan
2014 Rp
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
`
Modal Saham/ Share Capital
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid In Capital
Rp
Rp
`
`
Rp
Rp
Total Ekuitas/ Total Equity
Rp
75,968
(24,676,214)
20,680,882
112,384,636
6,453,581
118,838,217
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
--
--
--
23,468,116
12,031,793
35,499,909
1,875,891
37,375,800
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
(1,208,098)
32,712,675
147,884,545
8,329,472
156,214,017
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
--
--
--
19,387,941
(16,396,952)
2,990,989
2,103,583
5,094,572
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
18,179,843
16,315,723
150,875,534
10,433,055
161,308,589
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
Jumlah / Total
Kepentingan Non Pengendali/ Non Controlling Interest Rp
5,900,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Rp
Pendapatan Komprehensif LainnyaAset Tersedia untuk Dijual/Other Comprehensive IncomeAsset Available for Sale Rp
110,404,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Saldo Laba/ Retained Earnings Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
The accompanying form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
4
paraf
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito Berjangka dan Investasi Jangka Pendek Penempatan Pencairan Penerimaan Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penerimaan Dividen Penerimaan dari Pelepasan Investasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru Utang Bank (Rekening Koran) Penerimaan Pembayaran Fasilitas Time Loan Revolving Penerimaan Pembayaran Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Biaya Keuangan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2014 Rp
2013 Rp
374,698,998 (4,323,810) (108,147,728)
391,771,476 (9,137,433) (105,095,147)
(247,805,067)
(257,606,952)
14,422,393
19,931,943
(2,000,000) 11 11
18
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-1,185,711 (62,150,121) 459,642 26,053,156
(1,500,000) 500,000 2,764,441 (34,674,293) 436,660 --
(36,451,612)
(32,473,192)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Received from Customers Cash Paid for Income Tax Payments for Employess Payment to Suppliers and Third Parties Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Time Deposit and Short-term Investments Placement Proceeds Proceeds from Sale of Fixed Assets Purchases of Fixed Assets Dividends Received Proceeds from Divestment of Investment Net Cash Flows Used In Investing Activities
31,493,456
13,656,415
9,640,761 (6,802,918)
6,802,918 (5,163,361)
9,500,000 (9,500,000) (7,360,690) (7,752,991)
10,200,000 (10,000,000) (3,571,429) (3,302,894)
19,217,617
8,621,649
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of New Long-Term Loan Bank Loan (Overdraft Facilities) Proceeds Payment Time Loan Revolving Facility Proceeds Payment Payments of Long-Term Loans Payment of Financial Costs Net Cash Flows Provided by Financing Activities
(2,811,602)
(3,919,600)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS
(90,534)
(84,422)
EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE DIFFERENCE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
14,211,574
18,215,595
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
11,309,437
14,211,574
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Deposito Berjangka Total
3 2,792,652 8,016,785
500,000
--
11,309,437
14,211,574
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
4,181,419 10,030,155
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF: Cash Bank Time Deposit Total
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”), semula bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H., No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.
1.a. The Company’s Establishment PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“the Company”) formerly known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk was established under on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, S.H., No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 112 tanggal 24 Juli 2014, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Tahun 2014, tanggal 22 Agustus 2014.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest was based on Notarial Deed No. 112 dated July 24, 2014 of The General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., a Notary in Jakarta, concerning the changes of the composition for Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Year 2014, tanggal August 22, 2014.
Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000 164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 362925, No. 382249 and No. 412199 dated June 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164 976 and No. IDM 000164977 on June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started in 1984.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung CFC Center, Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat.
The Company’s head office is located at CFC Center Building, Jl. Palmerah Utara No. 100 West Jakarta.
Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 273 dan 274 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia totalled 273 and 274 outlets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Mei 1994.
1.b. The Company’s Public Offerings of Shares The Company’s initial public offering was consist of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Stock Exchange on May 30, 1994.
D1/April 24, 2015
6
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Domisili/ Domicile
PT Putra Asia Perdana Indah
Bandung
PT Mitra Hero Pioneerindo
Jakarta
1.c. Subsidiaries’ Structure The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Aktivitas Utama/ Main Activities
Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Tahun Operasi Komersial/ Years of Commercial Operation
51
Januari 1985/ January 1985 April 1990/ April 1990
51
Jumlah Aset/ Total Assets 2014 2013 Rp
Rp
26,567,429
23,300,985
255,059
451,486
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred as “the Group”.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.
The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees The Composition of the Company’s key management as of December 31, 2014 and 2013 are as follow:
2014
2013
Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Komisaris
Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja Tjhin Leeris Harni Kusuwandi Tamin
Suhanda Wiraatmadja Herlani Sunardi Tjhin Leeris Harni --
Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Direktur: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
-Roy Atmadja *) Teh Kian Kun Iskonda Japiar Budhi Edi Triyento
Kusuwandi Tamin Roy Atmadja Teh Kian Kun Iskonda Japiar Budhi --
Directors: President Director Director Director Director Independent Director
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
Suhanda Wiraatmadja Teddy Sujana Endang Sulistyowati
Herlani Sunardi Teddy Sujana Endang Sulistyowati
Audit Committee: Chairman Member Member
Audit Internal
Simon Situmorang
Simon Situmorang
Internal Audit
Teh Kian Kun
Kusuwandi Tamin
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
*) Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Oktober 2014 berdasarkan surat pengunduran diri tanggal 1 September 2014 Resign effectively on October 1, 2014 based on resignment letter dated September 1, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 2.056 dan 2.506 orang (tidak diaudit).
D1/April 24, 2015
7
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has 2,056 and 2,506 permanent employees, respectively (unaudited).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup (Catatan 2.e).
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah which is the functional currency of the Group (Note 2.e).
Standar akuntansi keuangan baru atau interpretasi baru yang wajib bagi Perusahaan untuk pertama kali untuk laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2014 adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. Manajemen Perusahaan telah mengevaluasi dampak atas implementasi kedua ISAK tersebut, dan berkeyakinan ISAK tersebut tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya, namun mungkin akan berdampak pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan atas transaksi di kemudian hari.
New accounting standards or interpretation which is mandatory to the Company for the first time for the financial year beginning January 1, 2014 is Interpretation of Financial Accounts Standard (IFAS) No.27 “Transfer of Assets from Customer” and IFAS No.28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”. The management of the Company has evaluated the impact of the implementation of these IFASs, and believes they had no effect on the amount reported for the current or prior financial period, but they will possibly bring impact to the Company’s accounting policies and disclosure for future transaction.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. D1/April 24, 2015 8
2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and the entity in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is: a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: - menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: -
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;
-
mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;
-
-
mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan
-
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained;
-
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
-
D1/April 24, 2015
9
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.
-
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the parent.
2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan.
2.d. Cash Equivalents Cash equivalents consist of time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months since their placement and not pledged as collateral.
2.e. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.e. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies The book of accounts of the Group is maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah disesuaikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than Rupiah are adjusted using the middle rate of export bill of Bank Indonesia to reflect the rates of exchange prevailing at that date.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah:
The rates used as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
2013 Rp
12,440
12,189
1 United States Dollar
Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions denominated in foreign currencies are recognized in consolidated statements of comprehensive income in current year.
2.f. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
2.f. Income Tax All temporary differences arising between carrying value of assets and liabilities and its tax bases are recognized as deferred tax. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine the deferred income tax.
D1/April 24, 2015
10
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang merupakan subjek pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases except these differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup mengekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the entity: a) has a legally enforceable right to set off the recognised amounts; and
D1/April 24, 2015
11
b) intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.
2.g. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.g. Revenue from Sales and Expenses Recognition Revenue from sales is recognized based on the cash receipt from cash register, while expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
2.h. Pendapatan Royalti Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor entitas waralaba yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan entitas waralaba.
2.h. Royalty Revenues Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of franchisee using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.
2.i. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Grup dengan entitas waralaba yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.
2.i. Initial Fee Initial fee represents revenue received by the Group with the franchisee of California Fried Chicken trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.
2.j. Persediaan dan Penyisihan Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.
2.j. Inventories and Allowance for Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method. Allowance for inventories obsolescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the periodic review of the physical condition and turnover of the inventories.
2.k. Aset Tetap Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
2.k. Property and Equipment Property and equipment are stated at acquisition cost, including applicable taxes, import duties, freight, handling costs, storage costs, site preparation costs, installation costs, the cost of internal labor, the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on assets.
Setelah pengakuan awal dihitung dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
After initial recognition are accounted for by using cost model and carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual value using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
D1/April 24, 2015
12
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tahun/Years Bangunan Furniture Mesin Perlengkapan Restoran Kendaraan Bermotor Renovasi Bangunan Sewa
20 10 10 2 dan/and 10 5 10
Building Furniture Machineriess Store Equipments Motor Vehicles Renovation of Rented Building
Hak atas tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Landright is stated at cost and is not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the the acquisition cost of the land, and these cost are not depreciated. Cost related to renewal of landrights are recognized as intangible assets and amortized over the period of the landrights.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi.
The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred, while significant renewals and additions that significantly increase asset condition are capitalized.
Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, the their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts of any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.
The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.
2.l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
2.m. Aset Takberwujud Aset takberwujud merupakan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya 5 (lima) tahun.
2.m. Intangible Asset Intangible asset represents patent of trademark which is carried at carrying amount which is acquisition cost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 (five) years.
2.n. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
2.n. Financial Instruments The Group classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang; (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. D1/April 24, 2015
Financial Assets The Group classifies its financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. The management recognizes financial assets’ classification upon initial acquisition. 13
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
At the time of initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are recognized at fair value. Transactions costs related the acquisition are recognized in the current period profit or loss. Subsequently, financial assets FVTPL are carried at fair value with gains or losses from changes in fair value are recognized in statements of comprehensive income.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
As of reporting date, the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, The financial assets which classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivables-third parties, other current financial assets and other non current financial.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan D1/April 24, 2015 14
Held-to-Maturity (HTM) Investments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Investments that at initial recognition, were designated as financial assets measured at FVTPL; b. Investments that are designated as available-forsale; and paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. Investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, HTM investments are recognized at fair value plus transaction costs and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Grup mengklasifikasikan deposito yang jatuh tempo dalam 6 (enam) bulan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group classified time deposits which mature in 6 (six) months as held to maturity investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Available-for-Sale Financial Assets (AFS) Available for sale financial asset are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or those that are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian penurunan nilai selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized in other comprehensive income, except for impairment loss and foreign exchange until the financial assets derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in the equity is reclassified to profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Grup mengklasifikasikan investasi jangka pendek dalam bentuk saham ke dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group classified its short term investment in form of shares as available for sale financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
D1/April 24, 2015
15
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: − kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau − pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau − terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: − significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or − a breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or − it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance for impairment of receivables.
Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai piutang diakui dalam laba atau rugi.
When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance for impairment of receivables are recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba atau rugi periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously as other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortized cost before the recognition of impairment losses.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba atau rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the of profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
D1/April 24, 2015
16
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laba rugi tahun berjalan.
At initial recognition, financial liabilities measured at FVTPL are measured at fair value. Transaction costs related to the issuance are recognized in the current period profit or loss.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual, utang bank dan utang lembaga non bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the financial liabilities that are classified into financial liabilities at amortized cost are trade payables, accrued expenses, bank loans and due to financial institution.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another
D1/April 24, 2015
17
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to set off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Determination The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: i. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1) ii. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: i. quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1) ii. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset orliability, either
D1/April 24, 2015
18
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan iii. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and iii. inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
2.o. Employee Benefits Short-Term Employee Benefits Short term employee benefits liabilities is includes wages and salaries paid to employees.
Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai
Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of program assets or
D1/April 24, 2015
19
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination Benefits The Group shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Group has clearly shown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
2.p. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
2.p. Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owner of the parent entity with weighted average number of shares outstanding reported during the period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to ordinary shares which outstanding during the reporting period.
2.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:
2.q. Transactions and Balances with Related Parties A related party is a person or an entity related to the Group (as reporting entity) which consist of:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
D1/April 24, 2015
(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i)
has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
20
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members);
2.r Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
2.r. Impairment of Non-Financial Assets At reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered any impairment. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of any impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cashgenerating unit (CGU) of the asset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of nonfinancial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cashgenerating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately to profit or loss.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.s. Informasi Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk D1/April 24, 2015
2.s. Segment Information An operating segment is a component of entity which: a) that engages in business activities which it may earn revenues and incur expenses (including revenue and 21
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
b) whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and c) for which discrete financial information is available
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
The Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.
2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain membutuhkan pertimbangan manajemen pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty requires consideratrion of management at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disesuaikan dalam Catatan 11).
Estimated Useful Lives of Fixed Asset The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying value of fixed asset is presented in Note 11).
D1/April 24, 2015
expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
22
paraf:
34. Criti
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat renovasi bangunan sewa berdasarkan faktor-faktor seperti manfaat di masa depan dan potensi keuntungan yang diperoleh dari lokasi gerai yang disewa. Kondisi ini dapat menyebabkan Grup melakukan penutupan gerai apabila selama 3 tahun berturut-turut pendapatan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasional gerai yang bersangkutan.
The Group reviews periodically the estimated useful lives of renovation of rented buildings based on factors such as future benefits and potential income that can be generated from the rented store. This condition may cause the Group to close the store if during 3 consecutive year, the revenue generated is lower than the related operational costs.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan beban (penghasilan) neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employee Benefits The present value of the post employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net expenses (income) include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19.
Other key assumptions for long term employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 19.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 34.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions. Fair value of financial instrument presented in Note 34.
D1/April 24, 2015
23
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pajak Penghasilan Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Income Tax In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.” The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Perusahaan mereviu aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat jika tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga mereviu waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.b.
The Company reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. Further details are disclosed in Note 17.b.
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.c.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used. Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation. Further details are disclosed in Note 17.c.
Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Critical Judgments in Applying the Accounting Policies The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
D1/April 24, 2015
24
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.n.
Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determine the classifications of certain assets and liabilities as assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2.n.
3. Kas dan Setara Kas
3. 2014 Rp
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk US Dolar PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89; 2013 : USD33,513.99) Total Bank Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Artha Graha International Tbk Total Kas dan Setara Kas
2013 Rp
2,792,652
4,181,419
3,596,944 1,589,730 1,063,623 865,442 400,340 71,575 19,616 2,927 --7,610,197
4,203,036 1,435,181 886,127 2,100,435 364,902 42,274 12,662 238,043 336,071 2,922 9,621,653
406,588 406,588 8,016,785
408,502 408,502 10,030,155
4.
Total Cash in Banks
500,000
-14,211,574
Total Cash and Cash and Cash Equivalents
10%
---
Time Deposits Contractual Interest Rates Maturity Period
3 bulan/months
4. Available for Sale Investments
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
D1/April 24, 2015
US Dollar PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89; 2013 : USD33,513.99)
11,309,437
Investasi Tersedia untuk Dijual
Tersedia untuk Dijual Instrumen Ekuitas Pelepasan Saham Total Instrumen Ekuitas Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Total Investasi
Cash on Hand Cash in Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
Time Deposit Rupiah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Deposito Berjangka Tingkat Suku Bunga Kontraktual Jatuh Tempo
Cash and Cash Equivalents
2013 Rp
2,436,387 (1,712,101) 724,286
2,436,387 -2,436,387
16,315,723 17,040,009
32,712,675 35,149,062
25
Available for Sale Equity Instrument Stock Divestment Total Equity Instrument Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Total Investments
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi 8.447.600 lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp135 per saham. Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp400 per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham. Bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978 saham dividen dengan nilai Rp320 per saham serta saham bonus sebesar 599.012 saham. Pada tanggal 14 November 2014, Perusahaan telah melakukan pelepasan saham sebesar 9.500.000 saham dengan nilai Rp2.750 per saham. Keuntungan dari pelepasan saham tersebut sebesar Rp24.341.055 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun dalam akun “Laba Pelepasan Investasi” (Catatan 28). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai 4.018.870 dan 13.518.870 saham.
Investment in equity instrument is represented by investment in 8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) which is classified as available for sale with an acquisition price of Rp135 per share. In June 2004, the Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at Rp400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In August 2009 recieved 1,937,978 shares dividend, at Rp320 per shares and bonus shares of 599,012 shares. On November 14, 2014 the Company has divested 9,500,000 shares at Rp2,750 per shares. Gain on investment divestment amounting to Rp24,341,055 was recognized in the current consolidated statement of comprehensive income as “Gain on Divestment of Investment” (Note 28). On December 31, 2014 and 2013, the Company has 4,018,870 and 13,518,870 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai pasar MREI per lembar masing-masing sebesar Rp4.240 dan Rp2.600 sehingga nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp17.040.009 dan Rp35.149.062. Selisih harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp16.315.723 dan Rp32.712.675 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
On December 31, 2014 and 2013, market price for MREI shares is Rp4,240 and Rp2,600 respectively, which resulted in fair value of on December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp17,040,009 and Rp35,149,062 respectively. The difference between market price over its acquisition price which represents the unrealized gain of Rp16,315,723 and Rp32,712,675 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were recorded as a other comprehensive income.
5.
Piutang Usaha-Pihak Ketiga
5.
Trade Receivables-Third Parties
Piutang ini merupakan tagihan atas pemakaian bahan baku kepada franchise, pengguna merek dan logo Grup melalui perjanjian waralaba masing-masing per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp2.130.487 dan Rp2.029.076. Seluruh piutang ini jatuh tempo dalam waktu satu bulan.
This account represents the receivables from usage of raw material by franchisees, the users of trademark and logo of the Group through franchise agreement, the balance were Rp2,130,487 and Rp2,029,076 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. All of these trade receivables are due within one month.
Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan manajemen juga berkeyakinan bahwa piutang usaha seluruhnya dapat ditagih.
The Group did not provide allowance for impairment of trade receivables since there was no indication of impairment issue, and the management also believes that all trade receivables are collectible.
6.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
6. Other Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
Investasi Jangka Pendek Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Total Aset Keuangan Lancar Lainnya
This account consists of: 2014 Rp 3,500,000
2013 Rp 1,500,000
Short-Term Investment
246,515 3,746,515
19,368 1,519,368
Third Parties Other Receivables Total Other Current Financial Assets
Investasi jangka pendek pada 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan deposito pada PT Bank Victoria International Tbk dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar Rp3.500.000 dan Rp1.500.000 dengan jangka waktu selama 6 bulan dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8% - 11%. D1/April 24, 2015 26
Short term investment on December 31, 2014 and 2013 represents time deposits at PT Bank Victoria International Tbk and PT Bank Artha Graha Internasional Tbk amounted to Rp3,500,000 and Rp1,500,000, respectively, for six months period and bears interest rate of 8% - 11% per annum. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Piutang kepada karyawan diberikan oleh Grup tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.
7.
The other receivables account represents non-interest bearing loan provided by the Group to its employees which are being paid through salary deduction.
Persediaan
7. Inventories
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
2013 Rp
Persediaan Barang Dagangan Ayam Segar dan Ayam Marinasi Bahan Pelengkap Bahan Pembungkus Bahan Makanan Bahan Minuman
Persediaan Non Barang Dagangan Suku Cadang Souvenir Gas dan Bahan Pembersih Seragam Lain-lain Total
Merchandises 5,031,970 4,364,055 7,034,938 3,251,679 2,207,777 21,890,419
5,246,603 3,739,712 3,406,290 1,499,351 1,657,073 15,549,029
2,160,007 2,664,089 546,604 246,336 63,528 5,680,564
1,935,783 1,109,000 838,453 199,308 68,093 4,150,637
27,570,983
19,699,666
Fresh and Marinated Chicken Complimentary Material Packaging Food Material Beverages
Non Merchandises Spareparts Souvenir Gas and Cleaner Uniform Others Total
Persediaan Grup dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).
Inventories of the Group are secured for loan facilities obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).
Persediaan barang dagangan Grup per 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp19.684.100 dan Rp21.742.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s merchandise inventories have an insurance coverage amounted to Rp19,684,100 and Rp21,742,000, respectively. Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible losses on the insured assets.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang.
Management of the Group believes that there is no event or change in circumstances that indicates material impairment on inventories and there are no obsolete inventories.
8.
Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka
8. Current Portion of Prepaid Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
2013 Rp
22,406,637 425,907 2,599,248 25,431,792 (8,022,232)
Rental and Service Charge Insurance Others (each below Rp50 Millions)
Dikurangi: Bagian Jangka Panjang
30,183,794 306,229 2,892,480 33,382,503 (5,673,623)
Total Bagian Lancar atas Biaya Dibayar Di Muka
27,708,880
17,409,560
Total Current Portion of Prepaid Expenses
Sewa dan Service Charge Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 Juta)
Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai dan gudang. D1/April 24, 2015
27
Less: Long Term Portion
Rental and service charge represent the advance payment of rental for head office, outlets and warehouse. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
Aset Lancar Lainnya
9. Other Current Assets
Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka renovasi gerai, uang muka pembelian persediaan dan uang muka operasional lainnya, masing-masing sebesar Rp9.033.215 dan Rp13.423.677 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This accounts represents advance payments for opening new outlets, outlets renovation, purchase of inventories and other operational advances, the balance were Rp9,033,215 and Rp13,423,677 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
10. Other Non Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Uang Jaminan Sewa Gerai Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya Total
2014
2013
Rp
Rp
2,997,147 367,622 3,364,769
3,057,477 295,304 3,352,781
Uang jaminan sewa gerai dikenakan atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini dapat diterima kembali bila Grup telah memenuhi segala liabilitas yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.
Outlets Rental Deposits Electricity, Telephone and Other Deposits Total
Outlets rental deposits are charged to outlet locations which is required by the property owners as stated in the related agreement. The deposit is refundable if the Group have completed all terms and conditions stated in the agreement at the end of rental period.
11. Aset Tetap
11.
Property and Equipment
2014 Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Beginning
Additions
Deductions
Ending
Rp
Balance Rp
Balance Rp
Rp
Saldo Akhir/
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
25,657,519 10,570,979 636,317 7,110,958 9,868,441 87,469,816 141,314,030
-169,500 228,486 662,536 1,477,256 20,691,037 23,228,815
-2,082,728 202,539 2,028,914 1,845,569 28,118,968 34,278,718
25,657,519 8,657,751 662,264 5,744,580 9,500,128 80,041,885 130,264,127
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
76,815,461 218,129,491
38,921,306 62,150,121
5,944,809 40,223,527
109,791,958 240,056,085
Renovation of Rented Building Total cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
D1/April 24, 2015
1,972,218 508,555 4,608,146 4,540,384 47,970,613 59,599,916
418,913 33,013 756,496 797,737 4,418,171 6,424,330
22,051 64,118 2,173,809 2,218,439 24,129,730 28,608,147
2,369,080 477,450 3,190,833 3,119,682 28,259,054 37,416,099
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
29,795,097
8,777,244 15,201,574
9,890,315 38,498,462
28,682,026 66,098,125 173,957,960
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
89,395,013 128,734,478
28
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Beginning
Additions
Deductions
Ending
Rp
Balance Rp
Balance Rp
Rp
Saldo Akhir/
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
25,657,519 8,300,692 685,892 6,298,002 8,100,897 77,663,990 126,706,992
-2,270,287 -812,956 2,433,799 15,123,725 20,640,767
--49,575 -666,255 5,317,899 6,033,729
25,657,519 10,570,979 636,317 7,110,958 9,868,441 87,469,816 141,314,030
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
66,133,830 192,840,822
14,033,526 34,674,293
3,351,895 9,385,624
76,815,461 218,129,491
Renovation of Rented Building Total cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
1,773,736 535,473 3,798,837 4,557,470 46,466,447 57,131,963
198,482 22,657 809,309 632,564 5,333,397 6,996,409
-49,575 -649,650 3,829,231 4,528,456
1,972,218 508,555 4,608,146 4,540,384 47,970,613 59,599,916
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
25,109,344
6,116,446 13,112,855
1,430,693 5,959,149
29,795,097 89,395,013 128,734,478
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
82,241,307 110,599,515
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset adalah sebagai berikut: 2014 Rp
Deductions in assets which represent sale of assets are as follows: 2013 Rp
Nilai Buku Harga Jual
555,824 1,185,711
1,517,775 2,764,441
Book Value Selling Price
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 28) Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 28)
629,888 1,169,241
1,246,666 1,427,964
Gain on Sale of Fixed Assets (Note 28) Loss on Write-off of Assets (Note 28)
Total
(539,353)
(181,298)
Total
Pembebanan penyusutan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (Catatan 26 dan 27): 2014 Rp
Depreciation charged for 2014 and 2013 are as follows (Notes 26 and 27): 2013 Rp
Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi
13,701,428 1,500,146
11,380,112 1,732,743
Selling Expenses General and Administrative Expenses
Total
15,201,574
13,112,855
Total
Aset tetap berupa tanah dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).
D1/April 24, 2015
29
Land is pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset tetap Grup per 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan Rp110.305.414 dan Rp97.960.954. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Group’s property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 have been insured with the coverage value of Rp110,305,414 and Rp97,960,954, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover possible loss over the insured assets.
Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2014 dan 2013, telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan sebesar Rp80.572.952 dan Rp59.734.142. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Renovation of rented building as of December 31, 2014 and 2013, have been insured with coverage value of Rp80,572,952 and Rp59,734,142, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible loss.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaankeadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013 the management believes that there are no indications of changes in condition that might cause an impairment in value of assets.
12. Aset Tidak Lancar Lainnya
12. Other Non Current Assets
Akun ini merupakan aset yang belum digunakan seperti peralatan kantor yang dibeli untuk digunakan untuk outlet baru oleh Grup, masing-masing sebesar Rp9.184.813 dan Rp6.838.503 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represent unused assets such as store equipments purchased by the Group to be used for the new stores, the balance amounted to Rp9,184,813 and Rp6,838,503 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
13. Utang Bank Jangka Pendek
13. Short Term Bank Loans 2014 Rp
PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman Rekening Koran Pinjaman Berjangka Waktu Total
2013 Rp
140,761 9,500,000 9,640,761
6,802,918 2,700,000 9,502,918
PT Bank Central Asia Tbk Overdraft Time Loan Revolving Total
Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah plafon Rp7.500.000 dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 76, tanggal 22 Desember 2014 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp13.000.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun. Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp140.761 dan Rp6.802.918.
On August 10, 2009, the Company obtained Overdraft facility with maximum limit of Rp7,500,000 from PT Bank Central Asia Tbk. This facility agreement has been amended several times, most recently, through loan agreement No. 76 dated December 22, 2014 which extended maximum limit amounted to Rp13,000,000 and the term period of facility up to August 10, 2015. This loan bears annual interest rate of 12% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and 2013 are amounted to Rp140,761 and Rp6,802,918, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving dengan jumlah plafon Rp2.500.000. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 76 tanggal 22 Desember 2014 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp9.500.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 11,75% per tahun. Saldo pinjaman berjangka waktu per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah Rp9.500.000 dan Rp2.700.000.
Related to the above mentioned loan agreement dated July 22, 2011, the Company also obtained a Time Loan Revolving facility with maximum limit of Rp2,500,000. This facility agreement has been amended, most recently, through loan agreement No. 76 dated December 22, 2014 which extended maximum limit amounted to Rp9,500,000 and the term period of facility up to August 10, 2015. This loan bears annual interest rate of 11.75% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and 2013 are amounting to Rp9,500,000 and Rp2,700,000, respectively.
D1/April 24, 2015
30
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Utang bank ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
This bank loans are secured by the Group’s assets as follows:
a. Tanah dan bangunan seluas 1.350 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 481 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. AH. Nasution No. 88, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 108 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 548 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11). c. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 170 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 549 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11). d. Tanah dan bangunan seluas 270 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 722 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No 14-A, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Catatan 11). e. Persediaan barang berupa bahan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 7).
a.
b.
c.
d.
e.
Land and building covering 1,350 square meters under Building Right Title No. 481 registered under the name of the Company, located at Jl. AH. Nasution No. 88, Pangkalan Masyhur sub district, Medan Johor district, Medan City (Note 11). Land and building (shop) covering 108 square meters under Building Right Title No.548 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11). Land and building (shop) covering 170 square meters under Building Right Title No.549 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11) Land and building covering 270 square meters under Building Right Title No. 722 registered under the name of the Company, located at Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No. 14-A, Pondok Kopi sub district, Duren Sawit district, East Jakarta (Note 11). Inventories of goods in the form of food and beverages that are owned by the Company (Note 7).
14. Utang Usaha-Pihak Ketiga
14. Trade Payables-Third Parties
Merupakan utang usaha Grup kepada para pemasok bahan baku, terdiri dari: 2014 Rp
This account represents the Group's payable to suppliers for purchase of raw material, consist of the following: 2013 Rp
Pihak Ketiga
Third Parties
PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo PT Ciomas Adisatwa PT Karawang Foods Lestari PT Sinar Sosro PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sumber Pangan Sejahtera PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Lasalle Food Indonesia PT Wonokoyo Jaya Corporindo PT Belfoods Indonesia PT Gosyen Pasific Sukses Makmur PT Jaya Gas Indonesia UD Waluyo PT Rotaryana Jakarta
2,077,057 1,979,972 1,944,370 1,541,345 1,175,791 1,099,770 1,082,842 891,124 635,713 612,479 611,837 594,405 527,760 504,634 48,638 --
1,107,601 878,277 746,808 472,185 739,806 1,172,495 1,149,694 254,650 560,491 173,264 529,234 -163,434 577,550 798,032 530,524 --
PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo PT Ciomas Adisatwa PT Karawang Foods Lestari PT Sinar Sosro PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sumber Pangan Sejahtera PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Lasalle Food Indonesia PT Wonokoyo Jaya Corporindo PT Belfoods Indonesia PT Gosyen Pasific Sukses Makmur PT Jaya Gas Indonesia UD Waluyo PT Rotaryana Jakarta
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total
5,693,949
5,728,409
21,021,686
15,582,454
Others (each below Rp500 million) Total
D1/April 24, 2015
31
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo: 1 - 30 Hari 31 - 60 Hari Total Utang Usaha Pihak Ketiga
A detail of aging trade payables-third parties based on its invoice date is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
12,203,097
10,930,359
Not yet due Over Due :
8,213,786 604,803 21,021,686
4,646,650 5,445 15,582,454
1 - 30 days 31 - 60 days Total Trade Payables-Third Parties
Seluruh utang usaha Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
All Group’s trade payables are denominated in Rupiah.
15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
15. Other Current Financial Liabilities
Akun ini merupakan utang lainnya kepada pihak ketiga atas pembelian lainnya selain bahan baku dan deposit royalti, masingmasing sebesar Rp12.769.575 dan Rp5.384.089 pada 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represents other payable to third parties for purchases other than raw materials and royalty deposits, amounting to Rp12,769,575 and Rp5,384,089 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Seluruh liabilitas jangka pendek lainnya Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
All Group’s other current liabilities are denominated in Rupiah.
16. Beban Akrual
16. Accrued Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
Sewa Gedung dan Service Charge Listrik, Air, Telepon, dan Gas Pelayanan Konsumen Bunga Pinjaman Biaya Operasional Toko Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) Total
2013 Rp
1,705,037 1,882,790 241,221 581,750 217,044 835,379 5,463,221
Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank diperoleh Grup (Catatan 13 dan 18).
3,592,532 2,291,789 756,711 608,433 181,679 477,597 7,908,741
Building Rent and Service Charges Electricity, Water, Telephone and Gas Customer Service Interest on Loan Store Operational Cost Others (each below Rp 50 million) Total
Loan interest represents accrual of interest from bank loan facilities obtained by the Group (Notes 13 and 18).
17. Perpajakan
17. Taxation
a.
a.
Pajak Dibayar di Muka
Akun ini merupakan Pajak Penghasilan 28 A Tahun 2014 atas lebih bayar pajak penghasilan badan yang diakibatkan oleh rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp3.104.778 dan nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
D1/April 24, 2015
Prepaid Tax
This account is an Income Tax Article 28 A Year 2014 represents overpayment of corporate income tax caused by the Company’s fiscal loss amounted to Rp3,104,778 and nil for the years ended December 31, 2014 and 2013.
32
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Beban Pajak Penghasilan
b.
Income Tax Expense
2014 Rp
2013 Rp
Pajak Kini: Perusahaan Entitas Anak
-(1,445,524)
(5,886,806) (1,335,416)
Current Tax: The Company Subsidiaries
Pajak Tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
(3,889,401) 88,216
(1,793,763) (27,022)
Deferred Tax: The Company Subsidiaries
(5,246,709)
(9,043,007)
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian- Bersih
Total Consolidated Income
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Komprehensif Dikurangi : Laba Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan Perbedaan Waktu: Penyusutan Aset Tetap Manfaat Imbalan Kerja Perbedaan Permanen: Penyusutan Penghapusan Aset Tetap Perjamuan dan Hadiah Laba Penjualan Aset Tetap Laba Penghapusan Aset Lain-lain Keuntungan Penjualan saham Pendapatan Deposito dan Jasa Giro
Tax Expenses - Net
Current Tax A reconciliation between income before income tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income with tax income for the years ended December 31, 2014 and 2013, is as follows: 2013 Rp
26,738,233
34,387,014
5,650,334
5,190,786
21,087,899
29,196,228
Income Before Income Tax presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Less: Income Before IncomeTax of Subsidiaries Income Before Income Tax of The Company
(15,009,003) (548,602)
(7,003,703) (171,350)
Timing Differences: Depreciation of Fixed Assets Employee Benefits
(15,557,605)
(7,175,053) Permanent Differences: Depreciation from Fixed Assets Written-Off Entertainment and Donation Gain on Seliing Fixed Assets Gain on Other Assets Written Off Gain on stock divestment Interest Income on Time Deposit and Current Accounts
1,769,429 929 465,005 (8,014) (24,341,055)
(22,129) 4,474 532,535 1,060,209 --
Estimasi Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) Tahun Berjalan
(36,529) (22,150,235) (16,619,941)
(49,040) 1,526,049 23,547,224
Estimated Taxable Income (Fiscal Loss) for the Year
Pembulatan
(16,619,000)
23,547,000
Rounded - off
Estimasi Pajak Kini - Perusahaan Estimasi Pajak Kini Entitas Anak
-1,445,524
5,886,806 1,335,416
Estimated Current Income Tax - The Company Estimated Current Income Tax - Subsidiaries
Beban Pajak Kini Konsolidasian Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Pasal 23 Pasal 25 Estimasi Utang (Lebih Bayar) Pajak - Perusahaan Entitas Anak Pasal 25 Estimasi Utang Pajak - Entitas Anak
1,445,524
7,222,222
(1,128,859) (1,975,919) (3,104,778)
(922,194) (4,869,714) 94,898
(1,292,125) 153,399
(1,063,856) 271,560
Consolidated Current Tax Expenses Prepayments of Income Tax The Company Article 23 Article 25 Estimated Tax Payable (Overpayment) - The Company Subsidiaries Article 25 Estimated Tax Payable - Subsidiaries
D1/April 24, 2015
33
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Rp
Estimasi Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian Estimasi Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian
2013 Rp
153,399
366,458
Under Estimated Corporate Income Tax Consolidated
(3,104,778)
--
Over Estimated Corporate Income Tax Consolidated
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak Laba Fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 tersebut di atas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) Pajak 2013 yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak untuk tahun pajak 2013. Laba kena pajak tahun 2014 tersebut diatas akan menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2014.
Calculation of Taxable Income Tax Income for the year ended December 31, 2013 above are in accordance with the Corporate Income Tax Returns (SPT) for Fiscal Year 2013 that the Company reported to the tax office for 2013 fiscal year. Taxable income for 2014 above will be the basis in filling SPT for Fiscal Year 2014.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba komersial sebelum pajak penghasilan dengan dan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with the result of computation of commercial income with the prevailing tax rate is as follows:
2014 Rp Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba Entitas Anak Laba Komersil Perusahaan Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak Yang Berlaku Beban yang Tidak Dapat Menjadi Pengurang Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Pajak Final Total Beban Pajak Penghasilan Perusahaan
2013 Rp
26,738,233 (5,650,334)
34,387,014 (5,190,786)
21,087,899
29,196,228
Income Before Income Tax as presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Income of Subsidiaries Commercial Income - the Company
(5,271,975)
(7,299,057)
Income Tax Calculated using Current Tax Rate
1,373,442
(393,772)
Non Deductible Expenses Non-Taxable Income/ Subject to Final Tax Total of Company Income Tax Expenses
9,132
12,260
(3,889,401)
(7,680,569)
Pajak Kini Entitas Anak Pajak Tangguhan Entitas Anak Total Beban Pajak Penghasilan Entitas Anak
(1,445,524) 88,216
(1,335,416) (27,022)
(1,357,308)
(1,362,438)
Current Tax - Subsidiaries Deferred Tax - Subsidiaries Total of Income Tax ExpensesSubsidiaries
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(5,246,709)
(9,043,007)
Total Consolidated Income Tax Expenses
c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
c. Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
D1/April 24, 2015
34
The detail of deferred asset and liabilities as presented in consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Des 2012/ Dec, 31 2012
Rp Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak PT Putra Asia Perdana Indah Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Imbalan Kerja Penyusutan Aset Tetap Entitas Anak PT Mitra Hero Pionerindo Total Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
d.
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
237,706
31 Des 2013/ Dec, 31 2013
(19,382)
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
218,324
87,586
Deferred Tax Liabilities The Company Employee Benefits Depreciation of Fixed Assets
(42,837) (1,750,926) (1,793,763)
1,100,178 (8,037,715) (6,937,537)
(137,150) (3,752,251) (3,889,401)
963,028 (11,789,966) (10,826,938)
(17,923)
(7,640)
(25,563)
630
(24,933)
Subsidiaries PT Mitra Hero Pionerindo
(5,161,697)
(1,801,403)
(6,963,100)
(3,888,771)
(10,851,871)
Deferred Tax Liabilities - Net
d. Taxes Payable 2014 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Pajak Pertambahan Nilai Sub Total
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Sub Total Total Utang Pajak
2013 Rp
--59,643 5,559,429 484,051
396 395,101 16,982 160,524 94,898 638,155 1,454,259 603,330
6,501,689
3,363,645
-282,335 116,231
7,018 88,961
16,894 71,360
111,285 153,399 -261,529 622,192 7,123,881
96,855 271,560 2,433 283,804 742,906 4,106,551
18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
The Company Income Tax Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax I Value Added Tax Sub Total
Subsidiaries Income Tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax I Sub Total Total Taxes Payable
18. Long Term Bank Loans and Financial Institutions 2014 Rp
D1/April 24, 2015
305,910
Deferred Tax Assets Subsidiaries PT Putra Asia Perdana Indah
1,143,015 (6,286,789) (5,143,774)
Utang Pajak
Perusahaan Utang Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
31 Des 2014/ Dec, 31 2014
2013 Rp
57,129,577
35
32,996,812
The Company Bank Loans Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Rp Lembaga Keuangan US Dolar Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400 2013: USD600,000) Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Dikurangi Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2013 Rp
4,881,456
7,313,400
62,011,033 (12,242,146) 49,768,887
40,310,212 (13,089,964) 27,220,248
PT Bank Central Asia Tbk
Financial Institutions US Dollar Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400 2013: USD600,000) Total Long Term Bank Loans and Financial Institutions Less : Current Portion Non Current Portion
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 242 tanggal 29 Juni 2012, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah plafon Rp 25.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada 28 Juni 2019 dan dikenakan tingkat bunga 11,75% per tahun.
Based on credit facilities agreement deed No. 242 dated June 29, 2012, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company obtained a Investment Credit facility with maximum limit of Rp 25,000,000. This loan will mature on June 28, 2019 and bears an interest rate of 11.75% per annum.
Pada tanggal 16 Juli 2013, berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 3073/PPK/BLD/2013, BCA mengajukan perubahan terkait tertib administrasi atas pinjaman diatas dimana semua transaksi pencairan dan pembayaran kredit tersebut akan dicatat pada satu rekening yang sama yaitu rekening BCA No. 5500.
On July 16, 2013, based on credit facilities agreement deed No. 3073/ PPK/BLD/2013, BCA proposed changes concerning the orderly administration of the above credit facilities agreement which are all transaction dilution and disbursement of its credit will be stated on the same BCA’s account No. 5500.
Perjanjian diatas telah diperbaharui dengan berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 76 tanggal 22 Desember 2014, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BCA yang terdiri dari:
The above credit facilities agreement has been renewed based on credit facilities agreement deed No. 76 dated December 22, 2014, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company obtained Investment Credit facility from BCA consists of:
a. Kredit Investasi-1 dengan jumlah plafon Rp25.000.000 dan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2019. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian tanah di Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat yang akan digunakan sebagai Kantor Pusat, Processing, Operasional dan Gudang. b. Kredit Investasi-2 dengan jumlah plafon Rp40.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai penambahan 70 gerai baru. c. Kredit Investasi-3 dengan jumlah plafon Rp5.150.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk renovasi kantor dan gudang yang terletak di Jalan Palmerah. d. Kredit Investasi-4 dengan jumlah plafon Rp17.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan tambahan outlet Perusahaan, termasuk interior, landscape dan peralatan outlet.
a.
Credit Investment-1 with maximum limit of Rp25,000,000, and will mature on June 28, 2019. Ths facility is used to finance the purchase of land in Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta, which will be used as an Officer Center, Processing, Operations and Warehouse.
b.
Credit Investment-2 with maximum limit of Rp40,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing an additional of 70 new outlets. Credit Investment-3 with maximum limit of Rp5,150,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing office and warehouse renovation at Palmerah Street. Credit Investment-4 with maximum limit of Rp17,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing the Company’s additional outlets, including interior, land scape and equipment of store.
Tingkat bunga untuk masing-masing fasilitas kredit tersebut adalah 11,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas fasilitas ini adalah Rp57.129.577 dan Rp32.996.812.
The bears an interest rate of each credit facilities is 11.75% per annum. As of December 31, 2014 and 2013, the Company outstanding balances of it loans was Rp57,129,577 and Rp32,996,812.
D1/April 24, 2015
36
c.
d.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Utang bank untuk fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 455 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 100, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 502 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 14 B, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). c. Mesin dan peralatan (Catatan 11).
This bank loans for facility credit investment are secured by the Company’s assets as follows: a. Land and building under Building Right Title No. 455 registered under the name of the Company, located at Jl. Palmerah Utara No. 100, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11).
Lembaga Non Bank Pada tanggal 22 Pebruari 2002 dan 24 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd., pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD6,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
Non Bank Institutions On February 22, 2002 and June 24, 2004, the Company obtained a long term loan from Coralbells International Ltd., third party, totaling USD6,000,000. This loan is used to support the Company’s operational activities.
Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd. kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD2,750,000 berikut bunganya, dialihkan ke Tuscan Assets Ltd., pihak ketiga. Efektif sejak Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga tetap 6% per tahun sesuai dengan adendum perjanjian pada tanggal 30 Mei 2008. Berdasarkan adendum perjanjian pada tanggal 16 Desember 2009 jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.
Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd. to the Company, effective on May 1, 2008, all outstanding principal long term loans amounted to USD2,750,000, included its interest were transferred to Tuscan Assets Ltd., third party. Effective since June 2008, this loan bears interest rate of 6% per annum according to the amendment of the agreement dated May 30, 2008. Based on amendment of the agreement dated December 16, 2009 which states that the term period of loan is extended up to July 2, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas lembaga non bank ini adalah Rp4.881.456 dan Rp7.313.400.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company outstanding balances of non bank institution loans was Rp4,881,456 and Rp7,313,400.
19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
b.
c.
Land and building under Building Right Title No.502 registered under the name of the Company, located at Jl Palmerah Utara No. 14 B, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11). Machineries and equipments (Note 11).
19. Long Term Employee Benefits Liabilities
Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan kerja sejumlah 2.056 dan 2.506 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group calculated and recognized the liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 dated March 25, 2003. The number of employees who are entitled to receive the benefit totalled 2,056 and 2,506 employees as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris Independen PT Prima Bhaksana Lestari yang menerbitkan laporan No. 125/PBL/KE/III/2-15 dan No. 148/PBL/KE/111/2014 masing-masing pada tanggal 10 Maret 2015 dan 11 Maret 2014.
Estimated liabilities on employee benefits are calculated by the Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari which issued their report No. 125/PBL/KE/III/2015 and No. 148/PBL/KE/111/2014 dated March 10, 2015 and March 11, 2014, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Actuarial assumptions used for determination of expenses and liabilities of employee benefits as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto
D1/April 24, 2015
2014
2013
55 tahun/55 years old 8.56%
55 tahun/55 years old 9.15%
37
Normal pension age Discount rate
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014
2013
6.5%
6.5%
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO – 1980 Projected Unit Credit
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO – 1980 Projected Unit Credit
Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
Tabel mortalita Metode
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Kewajiban Bersih - Penyesuaian Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Tahun Berjalan Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
Total Beban Imbalan Kerja Karyawan
2014
2013
Rp
Rp
4,698,326 (27,302)
5,059,920
(3,238,840)
(2,153,944)
2,554,896
1,792,350 4,698,326
3,987,081
D1/April 24, 2015
--
Beginning Balance Liability - Adjustment Payment of Employee Benefit during the Current Year Employees' Benefits Expenses in the Current Year Liabilities at the End of Year
2014 Rp 1,740,132 747,879 66,885
2013 Rp 1,037,004 576,882 178,464
Current Services Cost Interest Expenses Realized Actuarial Gain (Loss)
2,554,896
1,792,350
Total Employee Benefits Expenses
Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 Rp 16,920,567 (12,933,486) 3,987,081
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan pasti yang adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Jasa Kini Beban Bunga Pembayaran Imbalan Kewajiban Bersih - Penyesuaian Kerugian Aktuarial yang belum diakui Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir Tahun
Mortality table Method
The details of employee benefits expenses for the current year are as follows:
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial yag belum diakui Total
Resignation rate
Movements in employee benefits liability in the consolidated statements of financial position are as follows:
Rincian beban manfaat pasca kerja karyawan yang diakui di tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Estimated future salaries increase
2013 Rp 11,415,599 (6,717,273) 4,698,326
Present Value of Defined Benefits Obligation Unrecognized Actuarial Losses Total
Reconciliation of beginning and ending balance of present value of defined benefits obligation is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
11,415,599 1,740,132 747,879 (3,238,840) (27,301) 6,283,097
11,174,345 1,037,004 576,882 (2,153,945)
16,920,567
11,415,599
38
-781,313
Present Value of Defined Benefits Obligation at Beginning of Year Current Service Cost Interest Cost Expected Benefit Payment Liability - Adjustment Actuarial Gain on Obligation Present Value of Defined Benefits Obligation at End of Year
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Defisit Program
2013 Rp
Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2014 and previous four annual periods are as follows:
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
16,920,567 16,920,567
11,415,599 11,415,599
11,174,345 11,174,345
8,718,257 8,718,257
5,661,780 5,661,780
Present Value of Liabilities Deficit Program
--
--
--
--
--
Experience Adjustment on Liability Program
Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
20. Kepentingan Non Pengendali
20.
Hak minoritas pada entitas merupakan hak pada PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba rugi komprehensif pada entitas anak.
21.
Non Controlling Interest in subsidiary represents interest in PT Mitra Hero Pioneerindo and PT Putra Asia Perdana Indah according to its shares of ownership in the equity and comprehensive income in subsidiary entity.
Modal Saham
21.
Susunan pemegang saham Grup berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) Total
Pemegang Saham BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total
D1/April 24, 2015
Non Controlling Interest
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar) /Shares
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar/ Shares)
Composition of the Group’s stockholders based on report from PT EDI Indonesia, Share Registrar as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 Jumlah/ Total
Rp
104,997,320 48,234,900 20,697,000 19,682,000 27,196,780 220,808,000
52,498,660 24,117,450 10,348,500 9,841,000 13,598,390 110,404,000 2013 Jumlah/ Total
Rp
104,997,320 48,234,900 20,697,000 19,682,000 27,196,780 220,808,000
52,498,660 24,117,450 10,348,500 9,841,000 13,598,390 110,404,000
39
Share Capital
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 47.55 21.84 9.37 8.91 12.33 100.00
Stockholders Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Public (below 5 % each) Total
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 47.55 21.84 9.37 8.91 12.33 100.00
Stockholders BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Public (each below 5 %) Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. Tambahan Modal Disetor
22.
Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital
This account represents the difference between the price in which the shares were sold to the public (initial public offering) and its par value in 1994 after deducting the bonus shares issued in 1995, with details as follows:
Rp Hasil Penjualan 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp5.100 Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp1.000
Proceeds from sale of 9,000,000 Shares @ Rp5,100 Fair Value of 9,000,000 Shares @ Rp1,000
45,900,000 (9,000,000) 36,900,000 (31,000,000) 5,900,000
Dikurangi: Saham Bonus Total
Less: Distribution of Bonus Shares Total
23. Cadangan Umum
23. General Reserves
Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Grup menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp75.968.
In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, S.H., No. 55 dated June 19, 1997, the Group provided general reserves amounting to Rp75,968 from retained earnings.
24. Pendapatan Usaha - Bersih
24. Operating Revenues - Net
Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Grup masingmasing pada 240 dan 234 gerai pada tahun 2014 dan 2013 dengan rincian sebagai berikut:
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Pendapatan dari Royalti dan Franchise Fee Total
This account represents revenue generated by the Group from the 240 and 234 outlets in 2014 and 2013, respectively, with the following details:
2014 Rp
2013 Rp
349,277,109 18,389,215 4,828,890 372,495,214 4,103,327
358,496,714 22,185,127 4,395,747 385,077,588 5,473,827
376,598,541
390,551,415
25. Beban Pokok Penjualan
25.
Akun ini terdiri dari:
Persediaan Awal Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Beban Pokok Penjualan
D1/April 24, 2015
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Revenue from Royalty and Initial Fee Total
Cost of Goods Sold This account consists of:
2014 Rp
2013 Rp
15,549,029 132,082,116 147,631,145 (21,890,419) 125,740,726
16,934,193 124,301,998 141,236,191 (15,549,029) 125,687,162
40
Beginning Balance of Inventories Purchases Goods Available for Sale Ending Balance of Inventories Cost of Goods Sold
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 merupakan pembelian bahan baku kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
PT Putra Mandiri Total
Purchases of raw materials which represent more than 10% of net purchases in 2014 and 2013 represent purchases from third parties are as follows: Persentase dari Total Pembelian/ Percentage of Total Purchases 2014 2013 % %
2014 Rp
2013 Rp
11,709,698 11,709,698
19,720,660 19,720,660
8.87 8.87
26. Beban Penjualan
Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Listrik, Air, dan Telepon Penyusutan Aset Tetap Biaya Pemasaran Alat-alat Kantor Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Iuran dan Retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Total Beban Penjualan
D1/April 24, 2015
PT Putra Mandiri Total
26. Selling Expenses 2014 Rp
2013 Rp
71,310,162 39,602,934 38,077,328 13,701,428 10,876,194 4,007,799 3,546,550 2,180,113 1,437,056 1,720,166 186,459,730
71,235,434 37,891,830 33,727,210 11,380,112 6,987,766 3,376,823 4,541,219 2,456,206 1,479,929 1,349,897 174,426,426
27. Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Tunjangan Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Listrik, Air, dan Telepon Iuran dan Retribusi Penyusutan Aset Tetap Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Sewa dan Service Charge Jasa Profesional dan Pelatihan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total Beban Umum dan Administrasi
15.87 15.87
Salaries and Allowances Rent and Service Charges Electricity, Water and Telephone Depreciation of Fixed Assets Marketing Expenses Office Supplies Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts Expedition, Travel and Transportation Fees and Retribution Others (each below Rp1 billion) Total Selling Expenses
27. General and Administrative Expenses 2014 Rp
2013 Rp
36,972,608 9,379,302 2,678,843 1,785,640 1,500,146 1,212,865 651,294 564,773 1,682,314 56,427,785
34,254,814 7,271,482 2,352,179 1,493,180 1,732,743 1,291,515 2,347,691 567,667 1,588,481 52,899,752
41
Salaries and Allowances Expedition, Travel and Transportation Electricity, Water and Telephone Fees and Retribution Depreciation of Fixed Assets Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts Rent and Service Charges Professional Fees and Training Others (each below Rp500 millions) Total General and Administrative Expenses
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. Pendapatan (Beban) Lainnya a.
28. Other Income (Expenses)
Pendapatan Lainnya
a. 2014 Rp
Laba Pelepasan Investasi Laba Selisih Kurs - Bersih Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Pendapatan Dividen Lain-lain Total Pendapatan Lainnya
b.
2013 Rp
24,341,055 789,654 629,888 540,755 1,727,069 28,028,421
--1,246,666 513,717 2,387,429 4,147,812
Gain on Divestment of Investment Gain on Foreign Exchange - Net Gain on Disposal of Assets (Note 11) Dividend Income Others Total Other Income
Beban Lainnya
b.
Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 11) Rugi Selisih Kurs - Bersih Lain-lain Total Beban Lainnya
Other Incomes
2014 Rp
2013 Rp
(1,169,241) -(609,353) (1,778,594)
(1,427,964) (1,646,291) (139,447) (3,213,702)
29. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Other Expenses
Loss on Write-off of Assets (Note 11) Loss on Foreign Exchange - Net Others Total Other Expenses
29. Related Party Transactions
Manajemen kunci termasuk dewan direksi, dewan komisaris dan personil manajemen kunci lainnya (Catatan 1.d).
Key management includes board of directors, board of commisioners and other key management personnel (Note 1.d).
Tidak ada imbalan pasca kerja untuk personil manajemen kunci. Manfaat jangka pendek untuk personil manajemen kunci merupakan gaji kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.001.816 dan Rp5.092.750.
No post employment benefit for key management personnel. The short-term benefits for key management personnel represents salaries paid to Board of Directors and Board of Commisioners in 2014 and 2013 amounting to Rp6,001,816 and Rp5,092,750, respectively.
Hubungan dan sifat saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
No.
1. 2.
Pihak Berelasi/ Related Parties Komisaris dan Direksi/ Commissioners and Directors PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship
Transaksi/ Transaction
Manajemen Kunci/ Key Management
Beban Imbalan Kerja/ Employee Benefit Expense
Mempunyai Pemegang Saham Pembelian Aset Tetap/ Purchase of Fixed Assets yang sama dengan Perusahaan/ Having the same stockholders with the Company
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
D1/April 24, 2015
All transactions with related parties have been disclosed the consolidated financial statements.
42
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. Laba per Saham
Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah Penuh) Total Saham Beredar (Lembar) Laba per Saham (Rupiah Penuh)
30. Earnings Per Share 2014 Rp
2013 Rp
19,387,941 220,808 87.80
23,468,116 220,808 106.28
31. Ikatan dan Perjanjian
Income Attributable to Owner of the Parent Entity (Full Amount) Total Common Outstanding Share (shares) Earnings per Share (Full Amount)
31. Commitments and Agreements
Grup melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik Grup “California Fried Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masingmasing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Group berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar Rp125.000 dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.
The Group entered into franchise agreements with the third parties to use Group trademark “California Fried Chicken (CFC)”. According to franchise agreement, the user of franchise brand should pay initial fee to the Group amounted to Rp125,000 and 7% royalty from gross sales.
Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 33 gerai dan 40 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2018.
The number of franchise outlets as of December 31, 2014 and 2013 totalled 33 outlets and 40 outlets, repectively that located spreadly throughout Indonesia. The term of agreement is 5 (five) years which the latest will be ended in 2018.
32. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
32. Balances and Transactions in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
Mata Uang Asing / Foreign Currency 2014 Aset / Assets Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents Pihak Ketiga / Third Parties
USD
2013
32,683.89
33,513.99
Ekuivalen / Equivalent Rupiah 2014
2013
406,588
408,502
406,588
408,502
4,881,456
7,313,400
4,881,456 (4,474,868)
7,313,400 (6,904,898)
Liabilitas / Liabilities Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang/ Long Term Bank Loan and Non Bank Institutions Pihak Ketiga / Third Parties
USD
392,400.00
Total - Bersih / Total - Net
33. Informasi Segmen
33. Segment Information
Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis.
D1/April 24, 2015
600,000.00
43
The management has classified segment operation based on the report evaluated by the Director, which has been used as a basis of strategic decision. The Director considered the business operation from the perspective of business classification and geographics. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Segmen operasi Grup dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) unit bisnis stratejik yang menawarkan produk yang berbeda yaitu ayam goreng (CFC), masakan oriental (Sapo Oriental) dan donat (Cal Donat).
Operating segment of the Group can be classified into 3 (three) strategic business units which provide various products consist of fried chicken (CFC), oriental food (Sapo Oriental) and donuts (Cal Donuts).
Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini dialokasikan berdasarkan operasi segmen.
The amounts provided to the chief operating decision-maker with respect to total assets and liabilities are measured in a manner consistent with that of the consolidated financial statements. These assets and liabilities are allocated based on the operations of the segment.
Tidak ada pendapatan, aset, dan liabilitas yang tidak dapat dialokasikan kepada operasi segmen tertentu.
There are no revenue, assets, and liabilities that cannot be allocated to a particular operating segment. 2014
California Fried Chicken Rp
Sapo Oriental Rp
Cal Donat Rp
Total/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan
358,448,885 -358,448,885
18,389,215 -18,389,215
4,828,891 -4,828,891
381,666,991 -381,666,991
(5,068,450) -(5,068,450)
376,598,541 -376,598,541
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues
Hasil Segmen
240,342,271
12,600,716
2,998,471
255,941,458
(5,083,643)
250,857,815
Segment Results
(173,806,868) (55,746,773)
(14,246,454) (529,256)
(3,474,857) (151,755)
(191,528,180) (56,427,784)
5,068,450 --
(186,459,730) (56,427,785) (1,778,594) 28,028,421 (7,752,991) 271,097
Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses off and Other Others Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
26,738,233 (5,246,709)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
21,491,524
Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
Income for the Year
2014 California Fried
Sapo
Cal
Total/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Total
Elimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
226,350,107 17,040,009 -243,390,116
6,844,605 --6,844,605
1,192,093 --1,192,093
234,386,805 17,040,009 -251,426,814
26,372,499 (17,040,009) -9,332,490
260,759,304 -33,418,394 294,177,698
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
40,471,391 -40,471,391
----
----
40,471,391 -40,471,391
----
40,471,391 92,397,719 132,869,109
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2014 California Fried
Sapo
Cal
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Consolidated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp 15,021,020
Rp (712,028)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(36,036,560)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
19,217,617
D1/April 24, 2015
Rp 113,400
Rp 14,422,393
Cash Flows from Operating Activities
(348,231)
(66,821)
(36,451,612)
Cash Flows from Investing Activities
--
--
19,217,617
Cash Flows from Financing Activities
44
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Segmen Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
Sapo Oriental Rp
368,734,484 -368,734,484
Cal Donat Rp
22,185,127 -22,185,127
Total/ Total Rp
4,395,746 -4,395,746
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
395,315,357 -395,315,357
(4,763,942) -(4,763,942)
390,551,415 -390,551,415
251,963,554
14,410,413
3,025,648
269,399,615
(4,535,362)
264,864,253
(159,565,867) (52,162,427)
(16,942,674) (364,470)
(3,103,841) (372,855)
(179,612,382) (52,899,752)
5,185,956 --
(174,426,426) (52,899,752) (3,213,702) 4,147,812 (4,212,997) 127,826
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues Segment Result Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
34,387,014 (9,043,007)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
25,344,007
Income for the Year
2013 California Fried
Sapo
Cal
Total/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Total
Elimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
175,016,979 35,149,062 -210,166,041
7,736,312 --7,736,312
658,623 --658,623
183,411,914 35,149,062 -218,560,976
31,745,679 (35,149,062) -(3,403,383)
215,157,592 -35,512,816 250,670,408
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
28,661,953 -28,661,953
----
----
28,661,953 -28,661,953
----
28,661,953 65,794,438 94,456,391
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2013 California Fried
Sapo
Cal
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Consolidated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp 20,240,117
Rp (300,929)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(32,058,140) 8,621,649
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Rp (7,245)
Rp 19,931,943
Cash Flows from Operating Activities
(348,231)
(66,821)
(32,473,192)
Cash Flows from Investing Activities
--
--
8,621,649
Cash Flows from Financing Activities
Grup tidak menyajikan informasi geografis dalam catatan atas laporan keuangan, karena informasi yang relevan digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen didasarkan pada informasi segmen usaha atas produk yang ditawarkan.
The Group does not disclose geographical information in the notes to the consolidated financial statements, since relevant information used for the management’s decision making is based on the operating segment information for the deliverable products.
Seluruh kegiatan Grup dijalankan dan terpusat di Indonesia.
Whole operation of the Group are solely based in Indonesia.
34. Manajemen Risiko Keuangan a.
34. Financial Risks Management
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko kredit. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
D1/April 24, 2015
45
a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: liquidity risk, foreign currency risk, interest rate risk and credit risk and define those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss the Group.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Foreign currency risk represents fluctuation of financial instrument caused by changes of foreign currency exchange. Interest rate risk consists of fair value interest rate risk, which is the risk of fluctuation of financial instrument caused by changes in in market interest rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk that the future cash flow of a financial instruments will fluctuate due to changes in market interest rate.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors of the Group has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang dalam mata uang yang sama; dan Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are the following: Minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve; Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payables receivables denominated in the same currency; and All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.
(i) Risiko Kredit Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dan penempatan deposito berjangka dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
(i)
Credit Risk The Group manage credit risk exposed from its deposits in banks and time deposits by using banks with good reputation and ratings to mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
In respect of credit exposures given to customer, the Group controls its exposure to credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taking into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.
D1/April 24, 2015
46
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total
2014 Rp 11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
2013 Rp 14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivables -Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total
Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima.
Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregrate risk to any individual counterparty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
a)
Kas dan Setara Kas
a) Cash and Cash Equivalent 2014 Rp
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
b)
2013 Rp
8,016,785 8,016,785
10,030,155 10,030,155
-8,016,785
-10,030,155
500,000 500,000 8,516,785
Investasi Jangka Pendek
D1/April 24, 2015
Counterparties without external credit rating
Time Deposits at Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
b) Short Term Investment 2014 Rp
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
--10,030,155
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA
2013 Rp
3,500,000 3,500,000
47
1,500,000 1,500,000
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c) Piutang Usaha dan Aset Keuangan Lancar Lainnya
c) Trade Receivables and Other Current Financial Assets
2014 Rp Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Grup 1 Grup 2 Total
2013 Rp
2,377,002
2,048,444
-2,377,002
-2,048,444
Counterparties Without External Credit Rating Group 1 Group 2 Total
Grup 1 – pelangan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
Group 1 – Existing customers/related parties (more than six months) with no default in the past. Group 2 – Existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
(ii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
(ii) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.
Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Grup memiliki kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk memenuhi memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya.
At present the Group expects to pay all liabilities at their contractual maturity. The Group has cash and cash equivalents and other financial assets which can be used to meet its short term financial liabilities.
Untuk memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya, Grup berharap dapat meningkatkan pendapatan usahanya setiap tahun melalui penambahan gerai dan peningkatan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga maupun pihak berelasi.
To fulfill their long term financial liabilities, the Group expects to increase their annual revenues through expansion of stores and increase the franchise cooperation with third parties and related parties.
Tabel berikut menganalisis liabilitas berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyses financial liabilities by remaining contractual maturity:
keuangan
2014 Kurang dari Satu Tahun/Less
1 - 2 Tahun/
2 - 5 Tahun/
Diatas 5 Tahun/
Years
Years
More than 5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar/ Fair Value
than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
-----
-----
-----
--
12,242,146
--
49,768,887
62,011,033
62,011,033
48,895,243
12,242,146
--
49,768,887
110,906,276
110,906,276
Kurang dari Satu Tahun/Less than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
D1/April 24, 2015
1 - 2 Tahun/ Years
2 - 5 Tahun/ Years
2013 Diatas 5 Tahun/ More than 5 Years
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
Jumlah/ Total
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
Total
Nilai Wajar/ Fair Value
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
-----
-----
-----
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
--
13,089,964
--
27,220,248
40,310,212
40,310,212
38,378,202
13,089,964
--
27,220,248
78,688,414
78,688,414
48
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(iii) Risiko Mata Uang Grup tidak signifikan terekspos risiko mata uang asing untuk pinjaman jangka panjang dalam US. Dolar. Grup tidak mempersiapkan kebijakan khusus untuk meminimalkan risiko. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
(iii) Foreign Currency Risk The Group is exposed to currency risk for payment of long term loan in US. Dollar. The Group did not prepare any specific policy to minimize the risk. There is no currency hedging activities as of December 31, 2014 and 2013.
Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jenis mata uang disajikan pada Catatan 32.
Financial assets and liabilities denominated in foreign currency as of December 31, 2014 and 2013 based on foreign currency represented in Note 32.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably changes of foreign currencies against Rupiah, with all other variable held constant, with the effect to the consolidated income before corporate tax expense:
2014 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
2013 Rp
(44,749) 44,749
Effect on Income Before Income Tax Change in exchange rate against Rupiah (1%) Change in exchange rate against Rupiah (-1%)
(69,049) 69,049
(iv) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Grup memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang dan jangka panjang dengan bunga tetap. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.
(iv)
Interest Rate Risk Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group has short term and long term debt with floating interest rates. The Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, the Group will renegotiate the interest rate to the lender.
Pada saat ini, Grup tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga untuk mengarungi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan liabilitas tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
At present, the Group did not prepare certain policy or arrangement in order to manage the interest rate risk to mitigate the fair value risk relating to the cash flow risk related to floating interest rate liabilities. There is no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2014 and 2013.
Tabel berikut memperlihatkan rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:
The following table shows the breakdown of financial liabilities by type of interest:
Suku Bunga Tertimbang/ Weighted Average Effective Interest Rate (%) Bunga Mengambang Bunga Tetap Tanpa Bunga Total
D1/April 24, 2015
2014 Rp
10% - 11,75%
66,770,338 4,881,456 39,254,482 110,906,276
6% --
49
2013 Rp 42,499,730 12,697,489 23,491,195 78,688,414
Floating Rate Fixed Rate Non-interest Bearing Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan asumsi variable lainkonstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: 2014 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Beban Pajak : Kenaikan dalam Satuan Poin (+100) Penurunan dalam Satuan Poin (+100)
(716,518) 716,518
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the consolidated income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows: 2013 Rp Effect on Income Before Tax Expenses: Increase in Basis Point (+100) Decrease in Basis Point (+100)
(498,131) 498,131
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and
a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3). Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:
2014 Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Liabilitas Keuangan Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
2013 Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
9,640,761 21,021,686 12,769,575 5,463,221
9,640,761 21,021,686 12,769,575 5,463,221
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
62,011,033 110,906,276
62,011,033 110,906,276
40,310,212 78,688,414
40,310,212 78,688,414
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
D1/April 24, 2015
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
50
Financial Assets Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivable-Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total Financial Liabilities Short Term Bank Loans Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Long Term Bank Loans and Non Bank Institution Total
Management believes that the book value of financial assets and liabilities approaching fair value of the assets and financial liabilities as at December 31, 2014 and 2013, as the impact of discounting is not significant.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. Pengelolaan Permodalan
35. Capital Management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximize benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang disesuaikan. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas serta kas yang dibatasi penggunaannya.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by adjusted equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents and restricted funds.
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Total Utang Bank dan Lembaga Non Bank Dikurangi: Kas dan Setara Kas Pinjaman - Bersih
2013 Rp
71,651,794
49,813,130
11,309,437 60,342,357
14,211,574 35,601,556
Total Ekuitas Yang Disesuaikan
150,875,534
147,884,545
Adjusted Equity
Rasio Gearing Konsolidasian
40%
24%
Consolidated Gearing Ratio
36. Reklasifikasi Akun
36. Reclassification of Accounts
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2013 telah direklasifikasikan sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2014. Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 31 Desember 2013 Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi
D1/April 24, 2015
Total Bank Loans and Non Bank Institutions Less: Cash and Cash Equivalents Net - Payable
Certain accounts in the 2013 financial statements have been reclassified in accordance with the presentation of 2014 financial statements. The accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2013 which have been reclassified are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification Consolidated statement of comprehensive Income December 31, 2013
198,806,998 28,519,180
24,380,572 (24,380,572)
51
174,426,426 52,899,752
Selling Expenses General and Administrative Expenses
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. Informasi Tambahan
37. Supplementary Information
Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying financial information of the Company (parent), which comprises the statements of financial position as of December 31, 2014, and the statement of comprehensive income, statements of changes equity, and statements of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information (collectively referred to as the “Parent Financial Information”), which is presented as a supplementary information to the consolidated financial statements, is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the consolidated financial statements under Indonesian Financial Accounting Standards. The Parent Financial Information is the responsibility of management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to prepare the consolidated financial statements.
38. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014
38. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2014
Pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalarn Entitas Lain” PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 1 (revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan”
In December 2013, the DSAK - IAI issued a number of new and revised statement of financial accounting standards (SFAS) that will become effective for the annual period beginning of January, 2015. Early adoption of these standards is not permitted. The SFASs are: SFAS No. 65: “Consolidated Financial Statements” SFAS No. 66: “Joint Arrangements” SFAS No. 67: “Disclosure of interests in Other Entities”
PSAK No. 4 (revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 15 (revisi 2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 24 (revisi 2013): “Imbalan Kerja”
SFAS No. 68: “Fair Value Measurement” SFAS No. 1 (revised 2013): “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 4 (revised 2013): “Separate Financial Statements” SFAS No. 15 (revised 2013): Investment in Associates and Joint Ventures” SFAS No. 24 (revised 2013): “Employee Benefits”
Selain itu, pada tahun 2014 DSAK-IAI kembali telah mengesahkan lima PSAK dan satu ISAK revisian yang juga akan berlaku 1 Januari 2015 tanpa penerapan dini.
In addition, at the year 2014, DSAK-IAI issued five SFAS and one IFAS revise that will become effective January 1, 2015 without the early adoption.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” ISAK No. 26 “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
The new standards are: SFAS No. 46 (revised 2014) “Income Taxes” SFAS No. 48 (revised 2014) “Impairement of Assets” SFAS No. 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 60 (revised 2014) “Financial Instruments : Disclosure” IFAS No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”
D1/April 24, 2015
52
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of the new and revised IFASs and SFASs.
39. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
39. Responsibility and Authorisation of Consolidated Financial Statements
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi dan disetujui untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 26 Maret 2015.
The management of the Group is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statement have been authorized and approved for issuance by the Board of Directors on March 26, 2015.
Menyetujui / Approved by
Iskonda Japhiar Budhi Direktur/President
Teh Kian Kun Direktur/ Director
Disetujui Oleh/Approved by
D1/April 24, 2015
53
paraf:
Lampiran I PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment I PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas
ASSETS Current Assets 6,019,266
9,961,256
Cash and Cash Equivalents
17,040,009
35,149,062
Available for Sale Investments
Pihak Berelasi
1,798,132
1,394,633
Pihak Ketiga
2,130,487
2,029,076
165,152
18,658
25,623,285
17,712,888
Inventories
3,104,778
--
Prepaid Tax
Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka
25,405,326
14,670,629
Current Portion of Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar
9,002,574 90,289,009
13,373,677 94,309,879
Other Current Assets Total Current Assets
362,000
362,000
Investment in Subsidiary Other Non Current Financial Assets
Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka
Aset Tidak Lancar Investasi pada Entitas Anak Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Trade Receivables Third Parties Other Current Financial Assets
Non Current Assets 3,184,185
3,137,864
160,775,390
115,967,971
Fixed Assets
46,319
62,107
Intangible Assets
5,673,623 9,184,813 179,226,330
7,996,244 6,838,503 134,364,689
Long Term Prepaid Expenses Other Non Current Assets Total Non Current Assets
269,515,339
228,674,568
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga
Related Parties
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY Short Term Liabilities
19,903,739
14,236,251
Trade Payables - Third Parties
Beban Akrual
4,092,644
6,210,625
Accrued Expenses
Utang Pajak
6,501,690
3,363,646
Taxes Payable
Utang Bank Jangka Pendek
9,640,761
9,502,918
Advances from Customer
12,242,146 12,677,511 65,058,491
13,089,964 5,156,191 51,559,595
Current Portion of Bank Loans and Long Term Financial Institutions Other Current Financial Liabilities Total Current Liabilities
27,220,248 4,030,989 6,937,537 38,188,774 89,748,369
Long Term Liabilities Bank Loans and Long Term Financial Institutions Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
Bagian Lancar atas Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
49,768,887 3,482,387 11,477,830 64,729,104 129,787,595
EKUITAS
EQUITY Share Capital - Rp 500 (Full Amount) Par Value per Share
Modal Saham - nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per Saham Modal Dasar - 883.232,000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 202.808.000 saham Tambahan Modal Disetor - Bersih Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Pendapatan Komprehensif Lainnya Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
110,404,000 5,900,000
110,404,000 5,900,000
75,968 7,032,053 16,315,723 139,727,744
75,968 (10,166,444) 32,712,675 138,926,199
269,515,339
228,674,568
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Authorized Capital - 883,232,000 shares Issued and Paid Up Capital 202,808,000 shares Additional Paid In Capital - Net Retained Earnings Appropriated Unappropriated Other Comprehensive Income Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
paraf:
Lampiran II PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment II PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
322,570,817
335,375,339
OPERATING REVENUES
(102,713,864)
(101,427,597)
COST OF GOODS SOLD
219,856,953
233,947,742
GROSS PROFIT
(176,150,296) (40,438,077) (1,723,852) 27,259,632
(175,673,851) (26,011,521) (3,919,793) 5,017,608
LABA USAHA Beban Keuangan Penghasilan Keuangan
28,804,360 (7,752,991) 36,529
33,360,185 (4,212,997) 49,040
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
21,087,898 (3,889,401)
29,196,228 (7,680,569)
INCOME BEFORE TAX Income Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN
17,198,497
21,515,659
INCOME FOR THE YEAR
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Keuntungan untuk Tahun Berjalan Transfer ke Laba Rugi TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
6,590,947 (22,987,899)
12,031,793
801,545
33,547,452
--
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income OPERATING INCOME Financial Charges Financial Income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Gain for the Year Transfer to Profit and Loss TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
paraf:
d1/March 31, 2015
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
5,900,000 -5,900,000 -5,900,000
110,404,000 -110,404,000 -110,404,000
Rp
Modal Saham/ Share Capital
75,968
--
75,968
--
75,968
3
7,032,053
17,198,497
(10,166,444)
21,515,659
(31,682,103)
16,315,723
(16,396,952)
32,712,675
12,031,793
20,680,882
139,727,744
801,545
138,926,199
33,547,452
105,378,747
Rp
Total Ekuitas/ Total Equity
paraf:
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Income for the Year
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Income for the Year
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
(Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
Attachment III PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2014 and 2013
Ekuitas yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Saldo Laba/Retained Earning Tambahan Pendapatan Modal Disetor/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Komprehensif LainnyaAdditional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Aset Tersedia untuk Paid in Capital Appropriated Unappropriated Dijual/Other Comprehensive IncomeAsset Available for Sale Rp Rp Rp Rp
Lampiran III PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lampiran IV PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment IV PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENT OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan
2013 Rp
322,065,907
336,085,642
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from Customers
(212,212,682)
(218,631,325)
Pembayaran kepada Karyawan
(98,386,733)
(95,417,605)
Payment for Employees
Pembayaran Pajak Penghasilan
(348,968)
(7,751,257)
Payment for Income Tax
36,529
49,040
Interest Received
11,154,053
14,334,495
Net Cash Flows Provided by Operating Activities
1,185,711 (61,921,635) 459,642 26,053,156
2,764,441 (29,975,385) 436,660 --
(34,223,126)
(26,774,284)
31,493,456
13,656,415
9,640,761
6,802,918
(6,802,918)
(5,163,361)
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga
Penerimaan Bunga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penerimaan Dividen Penerimaan dari Pelepasan Investasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru Utang Bank (Rekening Koran) Penerimaan Pembayaran Fasilitas Time Loan Revolving Penerimaan
Payment to Suppliers and Third Parties
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Sale of Fixed Assets Purchases of Fixed Assets Proceeds from Dividends Proceeds from Divestment of Investment Net Cash Flows Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of Cash Dividend Bank Loan (Overdraft Facilities) Proceeds Payment Time Loan Revolving Facility Proceeds
9,500,000
10,200,000
(9,500,000)
(10,000,000)
Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang
(7,360,690)
(3,571,429)
Pembayaran Biaya Keuangan
(7,752,991)
(3,302,894)
Payment of Financial Costs
19,217,617
8,621,649
Net Cash Flows Provided by Financing Activities
(3,851,456)
(3,818,140)
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(90,534)
(84,422)
EFFECT OF FLUCTUATION IN FOREIGN EXCHANGE RATE ON CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
9,961,256
13,863,818
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
6,019,266
9,961,256
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF YEAR
1,920,694 4,098,572
3,269,370 6,691,886
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF PERIODS CONSIST OF: Cash on Hand Cash in Banks
6,019,266
9,961,256
Pembayaran
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE TERDIRI DARI: Kas Bank Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Payment Payment of Long Term Loans
Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
paraf:
Lampiran V PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Attachment V PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) OTHER DISCLOSURES For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
Laporan Keuangan Tersendiri
1. Separate Financial Statements
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian.
2.
Daftar Investasi pada Entitas Anak Entitas Anak/ Subsidiary
2. Schedule of Investment in Subsidiaries Lokasi/ Location
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jakarta Bandung
51% 51%
PT Mitra Hero Pioneerindo PT Putra Asia Perdana Indah
3.
Statements of financial position, comprehensive income, changes in equity and cash flows of the parent is a separate financial statements which represents additional information to the consolidated financial statements.
Metode Pencatatan Investasi
3. Method of Investment Recording
Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.
Investment in subsidiaries mentioned in the financial statements of parent entity is recorded using cost method.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
paraf: