AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA)
Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah Dosen Pembimbing: Drs. Roekhudin, Msi., Ak. Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja pemasaran pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya, serta untuk mengetahui penyebab terjadinya inefektivitas dan inefisiensi dalam kegiatan operasi perusahaan khususnya fungsi pemasaran, memberikan saran atau rekomendasi terhadap setiap temuan audit agar dapat diambil tindakan perbaikan. Area pemasaran dapat terdiri dari: lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lain. Audit operasional merupakan suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasi suatu organisasi yang ada di bawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari penilaian dan rekomendasi untuk perbaikan. Penilaian kinerja didasarkan pada suatu kriteria yang ditetapkan kemudian dibandingkan dengan kriteria aktual yang ada dalam organisasi tersebut. Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif, melalui studi pustaka dan studi lapangan yang antara lain berupa wawancara, observasi dan kuesioner. Penilaian efektivitas dan efisiensi kinerja pemasaran dianalisis dan dievaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas pemasaran sudah berjalan efisien namun belum sepenuhnya efektif. Untuk ini AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya harus terus berupaya memperbaiki kinerja fungsi pemasarannya. Kata kunci: audit operasional, efektivitas, efisiensi, fungsi pemasaran
OPERATIONAL AUDIT OF MARKETING FUNCTION (STUDY CASE AT COLLECTIVE LIFE INSURANCE BUMIPUTERA 1912 OF SURABAYA REGION) By: Ayu Dwi Rahmaniyah Supervisor: Drs. Roekhudin, Msi., Ak. Abstract The research is aimed at assesing the effectiveness and efficiency of marketing performance at Collective Life Insurance (AJB) Bumiputera 1912 in Surabaya Region Office, and to understand the ineffectiveness and inefficiency caused by the company operational activity especially by the marketing function, giving suggestion or recommendation to each audit findings so that correction can be implemented . Marketing area consists of marketing environment, marketing strategy, marketing organization, marketing system, marketing productivity, and other marketing functions. Operational audit is a systematic process from the effectiveness, efficiency, and economization of organization operational assesments that is under control of management and report it to the right person for the result and the recommendation for correction. The performance assessment is based on determined criteria then compared with actual criteria in the organization. The research is in the form of case study by using descriptive method, through literature study and field study such an interview, observation, and questionnaire. The effectiveness assessment and performance efficiency of marketing are analyzed and evaluated by comparing the criterias, causes, and the effects. Based on the result, it can be concluded that the marketing activities have run efficiently but not fully effective. For that matter, AJB Bumiputera 1912 of Surabaya Region should try to improve its marketing functions continously. Keywords: audit, effectiveness, efficiency, marketing functions
1. Pendahuluan Dunia usaha makin berkembang dengan cepat, pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat kepada perusahaan yang sejenis dan para konsumen pun makin kritis sebab dengan banyaknya kebutuhan, konsumen mendapat keuntungan dengan berbagai macam pilihan produk yang ada sehingga mereka dapat memilih produk yang terbaik dengan harga yang murah. Semakin kompetitifnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis, menjadikan berbagai komponen dalam perusahaan untuk lebih memacu tingkat kreativitas dan
produktivitas. Hal ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar, yang ujungnya tak lain adalah memaksimalkan laba dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Namun yang harus disadari oleh perusahaan ialah bagaimana mereka mengenali dan menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, mengendalikan hambatan yang muncul, serta memaksimalkan peluang dalam dunia bisnis. Keadaan di masa mendatang yang penuh dengan ketidakpastian sering menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan sehingga hasil kerja yang telah dicapai tidak sesuai dengan direncanakan. Hal inilah yang menuntut perusahaan untuk tidak pernah mengabaikan pentingnya pemasaran sebagai kunci sukses perusahaan untuk bertahan di pasar global. Pemasaran adalah kegiatan yang mencakup penilaian kebutuhan konsumen, penelitian pemasaran dan pengenalan pasar sasaran, pengembangan produk, penentuan harga jual, dan distribusi produk yang diarahkan kepada pemuasan kebutuhan keinginan orang atau pihak lain melalui proses pertukaran (Siagian 2001: 151-152). Audit operasional atas fungsi pemasaran digunakan untuk memantau dan menentukan area masalah dan peluang yang sedang atau yang akan dihadapi serta mampu membuat langkah rekomendasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga menciptakan suatu pemasaran yang efektif dan efisien yang dapat mendukung fungsi-fungsi terkait di dalam perusahaan. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah perusahaan bisnis asuransi jiwa nasional pertama dan tertua di Indonesia. Untuk menghadapi terjadinya perubahan tuntutan pasar di era persaingan yang semakin kompetitif dan perubahan lingkungan bisnis, perusahaan perlu menerapkan perencanaan strategi yang tepat meningkatkan peranannya sebagai pusat pelayanan, pembinaan, dan pengawasan yang lebih mendukung tercapainya kualitas dan mutu yang baik bagi kualitas kinerja karyawan. Pengaruh tersebut tentunya tidak lepas dari keberhasilan dan penerapan operasionalisasi baik tingkat Kanwil maupun Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Salah satu Kanwil yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan tersebut adalah Kanwil Surabaya. Akan tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan kurang maksimalnya penerapan kegiatan operasionalisasi terutama menyangkut bidang pemasaran
sehingga dapat memberi ganjalan dalam usaha mewujudkan visi dan misi perusahaan secara keseluruhan. Hal-hal yang menyebabkan kurang maksimalnya perwujudan visi dan misi ini perlu segera diketahui dan diatasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan fungsi pemasaran di AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dan mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pencapaian tujuan fungsi pemasaran. Serta untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran dan mengetahui
faktor penyebab
inefisiensi kinerja pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya.
Penelitian Terdahulu Telaah terhadap penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan pembanding dan acuan yang dapat memperjelas pembahasan. Nanggolan (2006) melakukan penelitian tentang audit manajemen fungsi pemasaran dengan area pemasaran yang diaudit meliputi Lingkungan pemasaran, Strategi pemasaran, Organisasi pemasaran, Sistem pemasaran, Produktivitas pemasaran dan Fungsi pemasaran. Lingkungan
pemasaran
meliputi
faktor
Ekonomi,
Politik/Keamanan/Hukum, Demografi, Sosial Budaya, Pasar, Pesaing, dan Pemasok. Strategi pemasaran meliputi faktor Visi Misi dan Strategi Perusahaan. Organisasi pemasaran meliputi faktor fungsi dan aktivitas pemasaran, serta Efisiensi Fungsional. Sistem pemasaran meliputi sistem Sistem Informasi Manajemen, Sistem Perencanaan, dan Sistem Produk Baru. Produktivitas pemasaran meliputi Analisis Kemampuan dan Analisis Efektivitas Biaya Pemasaran. Sedangkan pada fungsi pemasaran lainnya terdapat faktor Harga, Tenaga Penjualan, Periklanan dan Promosi, serta Produk. Berdasarkan hasil penelitian terhadap fungsi-fungsi diatas, dihasilkan kesimpulan bahwa peran dari fungsi pemasaran di PT. Suryainti Permata Tbk belum diberdayakan dengan maksimal dan belum terencana dengan baik. Hal ini terlihat masih terbatasnya wewenang dari manajer pemasaran dan belum adanya penentuan anggaran tahunan untuk biaya promosi dan periklanan. Pencapaian efektifitas belum tercapat secara maksimal karena pencapaian target penjualan belum tercapai secara keseluruhan.
Penelitian lainnya bersumber dari Satrya Nugraha (2011) melakukan penelitian audit operasional untuk menilai efisiensi dan efektivitas fungsi personalia pada rumah sakit panti nirmala malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia. Penelitian mengenai audit operasional ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis kualitatif dilaksanakan dengan mengumpulkan data atau informasi mengenai fungsi SDM perusahaan serta teori yang terkait, kemudian dianalisis dengan metode criteria, causes, effect. Hasil penelitian yang didapatkan memberikan kesimpulan bahwa tempat penelitian tersebut secara keseluruhan telah efektif dan efisien. Penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini dilakukan pada sebuah Perusahaan Asuransi, yaitu Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya yang melaksanakan beberapa fungsi dalam organisasi yang salah satunya adalah fungsi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode analisis dekriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan analisa dokumen. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pendekatan criteria, causes, effect untuk mengetahui seberapa jauh fungsi pemasaran pada Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2.
Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi mengenai keadaan objek atau menarik kesimpulan yang berlaku umum. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena penelitian ini hanya dilakukan di suatu perusahaan tertentu. Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
obyek
Fungsi
Pemasaran pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer
dikumpulkan secara langsung melalui kuesioner dan wawancara dengan personal bagian pemasaran AJB Bumiputera Kanwil Surabaya, Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki AJB Bumiputera 1912, Peraturan Pemerintah, dan bentuk data yang terdokumentasi lainnya yaitu catatan-catatan dan dokumen AJB Bumiputera Kanwil Surabaya, yang berupa data tentang sejarah perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, uraian dan spesifikasi pekerjaan, kebijakan-kebijakan perusahaan, target penjualan, biaya pemasaran serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pemasaran. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1.
Studi Lapangan (Field Study) Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari obyek yang akan diteliti guna memperoleh data-data yang dibutuhkan dan gambaran permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dalam perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Wawancara Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan para personel pada bagian pemasaran seperti Manajer Pemasaran, Agen, dan Supervisor tentang bagaimana pelaksanaan aktivitas pemasaran di Bumiputera, strategi apa yang ditetapkan, serta kendala apa yang dihadapi dalam melakukan aktivitas pemasaran. Sedangkan untuk pengumpulan data berupa angka yaitu mengenai jumlah nasabah, premi, income, yang dapat timbul dalam setahun, jumlah klaim yang timbul, dan data umum mengenai perencanaan pemasaran, kebijakan periklanan, kebijakan produk, informasi
pemasaran dan lain-lain, penulis melakukan
wawancara dengan bagian administrasi dan keuangan serta tenaga pemasar (agen). b. Observasi Merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap AJB Bumiputera Kanwil Surabaya. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh personal bagian pemasar kepada
nasabah, untuk mengetahui prosedur penetapan premi serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas pemasaran lainnya. c.
Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, arsip, serta data lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
d. Kuisioner Dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti kepada Ketua Bagian Operasional dan beberapa perwakilan karyawan. Analisa data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan cara mengolah data-data yang terkumpul yang selanjutnya dibandingkan dengan kenyataan yang ada pada perusahaan. Analisa data yang dilakukan dengan melakukan analisis terhadap aktivitas-aktivitas fungsi pemasaran Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan; apakah pada palaksanaan aktivitas tersebut sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun dan hasil yang didapatkan juga sesuai dengan harapan perusahaan dan apakah sudah efektif dan efisien jika masing-masing aktivitas tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan standar dan peraturan yang ditetapkan perusahaan. Telah diketahui pengukuran efektivitas dan efisiensi merupakan suatu bagian yang tidak menggunakan pengukuran absolut, mengakibatkan tingkat efektivitas dan efisiensi digambarkan dalam besaran yang bersifat kualitatif saja, sehingga diperlukan tiga elemen yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, yaitu: a.
Criteria Merupakan standar bagaimana seharusnya para individu dalam organisasi melakukan aktivitasnya sebagai pertanggungjawaban atas wewenang yang dilimpahkannya. Standar ini dapat berupa kebijakan yang telah ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan ataupun peraturan pemerintah. criteria digunakan sebagai tolak ukur atau bahan banding. Dengan criteria, penulis
dapat menetapkan apakah suatu kondisi itu menyimpang atau tidak. AJB Bumiputera 1912 telah memiliki kriteria dalam melakukan operasional perusahaaannya. Kriteria tersebut antara lain, yaitu: -
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah,
-
Rencana Operasional AJB Bumiputera 1912,
-
Berbagai kebijakan dan peraturan operasional Perusahaan,
-
Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki AJB Bumiputera 1912, dan
-
Standar evaluasi (ukuran kinerja) yang telah ditetapkan Perusahaan.
Jika dalam sebuah perusahaan belum terdapat criteria, maka dapat dilihat dari standar auditnya, yaitu: 1. Tercapainya program yang ditetapkan oleh perusahaan pada awal periode yang meliputi seluruh aspek pemasaran yang selanjutnya dibandingkan dengan kinerjanya. 2. Ketaatan perusahaan pada prosedur, program-program kerja atau keselarasan antara proses yang dijalankan dengan rencana yang dibuat. b.
Causes Merupakan tindakan yang digunakan untuk mencari penyebab adanya inefisiensi dan inefektivitas berdasarkan komponen atau area pemasaran yang diaudit. Semua aktivitas akan dibandingkan dengan criteria sehingga akan diketahui apakah criteria telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
c.
Effect Effect atau akibat meupakan hasil pengukuran atau perbandingan antara causes dengan criteria. Akibat dapat bersifat: a.
Positif, yaitu yang bersifat ekonomis, efektif dan efisien.
b.
Negatif, yaitu akibat yang bersifat pemborosan, inefektif dan inefisien.
Pada tahap ini, penulis melakukan analisa kuantitatif yang digunakan untuk menilai kinerja usaha dan menyatakan tingkat efisiensi suatu fungsi pemasaran dengan cara sebagai berikut:
1. Analisa Selisih (varian) Analisa ini untuk mengukur dan menganalisa pendapatan operasional yang dicapai oleh perusahaan dibandingkan dengan target pendapatan operasional yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.
Analisa Besarnya Persentase (rasio) Analisa ini digunakan untuk menilai efisiensi biaya pemasaran agar realisasi biaya pemasaran tidak melebihi anggaran yang ditetapkan.
d.
Recommendation Rekomendasi adalah pernyataan pemeriksa tentang apa yang seharusnya suatu fungsi yang diperiksa dengan tujuan perbaikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang agar lebih efisien dan efektif. Rekomendasi yang diutarakan merupakan langkah-langkah pemecahan masalah yang dialami dengan harapan perusahaan dapat mengatasi inefisiensi dan inefektivitas serta langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mempertahankan prestasi serta fungsi dalam perusahaan.
3. Ringkasan Hasil Audit Berdasarkan pembahasan operasional atas fungsi pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya, maka penulis meringkas hasil audit tersebut sebagai berikut:
Ringkasan Hasil Audit No. 1.
Ruang lingkup Lingkungan Teknologi Pemasaran
Criteria Menjamin bahwa Sistem Teknologi Terintegrasi (Bumiputera InLine) dibutuhkan Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan kelancaran kegiatan
Causes - Perencanaan teknologi telah tertuang dalam rencana strategis, program kerja, dan rencana bisnis anggaran. - Perencanaan teknologi dibuat dengan mengacu pada pencapaian tujuan Perusahaan - Pelaksanaan
Effect -Kurangnya sosialisasi kepada karyawan tentang Bumiputera InLine - Belum ada penilaian kepuasan karyawan sebagai umpan balik penyusunan perencanaan teknologi sasi kepada karyawan tentang
operasional. Visi misi dapat tercapai dan kepuasan pelanggan terpenuhi
Demografi dan Perubahan Sosial
Pasar
program-program Bumiputera InLine di dalam perencanaan - Belum ada teknologi penilaian kepuasan dilakukan dengan karyawan sebagai baik dan umpan balik memberikan penyusunan dampak yang perencanaan positif bagi teknologi pengelolaan pelayanan terhadap nasabah dan kelancaran kegiatan operasional. Rekomendasi • Sebaiknya dilaksanakan sosialisasi lanjutan tentang Bumiputera InLine • Penyelenggaraan penilaian kepuasan karyawan Membantu - Pengembangan dan Perusahaan diferensiasi produk menganalisis cukup variatif dan mengetahui - Perusahaan perubahan sosial melakukan analisis yang terjadi terhadap produk dalam yang dapat menyesuaikan diterima oleh untuk tumbuh semua kalangan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Meningkatkan kualitas pelayanan Rekomendasi Memenuhi Banyak nasabah dari Hanya menjangkau kebutuhan Segmen Menengah kalangan tertentu segmentasi Atas saja pasar sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan Melakukan pendekatan kepada konsumen Rekomendasi dan mengoptimalkan aktivitasnya dengan dibekali pelatihan dan pendidikan mengenai asuransi
Pesaing
Mengetahui sasaran pasar Perusahaan yang dibutuhkan untuk mendukung proses utama (bisnis proses) sebagai penyediaan jasa layanan asuransi jiwa Rekomendasi
Banyak pesaing (perusahaan asuransi) yang memiliki sasaran yang sama dengan strategi yang sama
-
-
2.
Strategi Pemasaran
Persaingan semakin ketat antara perusahaan asuransi
Menambah fasilitas agar mampu melayani pasar dengan efektif dan Efisien Meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan Melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif
Membantu • Strategi pemasaran Perusahaan dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan kemampuan dan Trilogi minat dalam Operasional penyesuaian Asuransi Jiwa, antara diantaranya:Operas kebutuhan untuk ional Produksi, tumbuh dan Operasional berkembang Konservasi dan dengan Operasional kebutuhan Penghimpunan masyarakat Dana • Perencanaan Strategi Pemasaran telah tertuang dalam rencana strategis, program kerja, dan rencana bisnis anggaran
3.
Organisasi Pemasaran
4.
Sistem Pemasaran
• Perencanaan Strategi Pemasaran dibuat dengan mengacu pada pencapaian tujuan Perusahaan. • Pelaksanaan program-program di dalam perencanaan Strategi Pemasaran dilakukan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi pengelolaan sumber daya manusia Perusahaan - Tetap melakukan kerja sama dan Rekomendasi komunikasi antar mitra kerja Bumiputera 1912 Struktur Membantu - Perusahaan telah Organisasi Perusahaan menetapkan struktur Pemasaran menganalisis organisasi dan mengetahui pemasaran struktur (NO.SK.47/DIR/PM organisasi S/2010) pemasaran yang - Adanya SOP dan ada dalam Surat Keputusan perusahaan Direksi tentang digunakan untuk Pembagian tugas menyesuaikan dan tanggungjawab tumbuh dan kerja berkembang - Adanya double job sesuai dengan antara KUO dan kebutuhan KUAK di beberapa Perusahaan Kantor Cabang Rekomendasi Pemisahan Tanggungjawab atau jabatan antara KUO dan KUAK di beberapa Kantor Cabang Sistem Pengendali an Pemasaran
Membantu Perusahaan menganalisis kemampuan dalam
- Pelaksanaan pengendalian pemasaran pada AJB Bumiputera Kanwil Surabaya telah
-
pengendalian pemasaran antara kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan Perusahaan
Rekomendasi
5.
Produktivitas Profitabilita - Membantu Pemasaran s manajemen Pemasaran dan karyawan perusahaan menganalisis produktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan - Meningkatkan loyalitas, produktivitas, kedisiplinan, dan kinerja karyawan
Efisiensi Biaya Pemasaran
dilaksanakan sesuai kebutuhan karyawan (SOP Perusahaan, SK Direksi NO. 33 Tahun 2008, SK KanwilSby No. 25 Tahun 2010 - Program pengendalian pemasaran telah sesuai dengan tujuan Perusahaan dan core business Perusahaan yaitu asuransi jiwa Evaluasi secara berkala terhadap pengendalian pemasaran yang telah dilaksanakan Analisis Profitabilitas (Laba, Premi Income, Portofolio, Jumlah Polis) pada Laporan Kinerja Bumiputera tiga tahun terakhir (2010-2012) menunjukkan peningkatan target dan target tercapai
Pelatihan dan Maksimalkan Peluang Rekomendasi Adanya biaya Analisis Rasio pemasaran yang Biaya Pemasaran efisien (efisien yang menunjukkan jika rasio biaya pendapatan premi pemasaran ≤ 5% tinggi dan target menurut Surat tercapai Keputusan Direktur Pemasaran No. 5 Tahun 2009) Adanya alokasi anggaran untuk Promosi Rekomendasi dan Periklanan Produk dan Jasa
5.
Fungsi Pemasaran yang Lain
Produk
Kegiatan Pemasaran
Promosi dan Periklanan
Menghasilkan Produk perusahaan produk yang telah sesuai dengan sehat, dapat SOP yang berlaku dipertanggung di Perusahaan dan jawabkan secara peraturan serta bisnis perusahaan hukum serta memenuhi kaidah hukum yang berlaku Rekomendasi Perusahaan melakukan pengembangan produk dalam bentuk dollar US$ - Melakukan - Kanwil Surabaya perencanaan melakukan pemasaran perencanaan yang pemasaran disesuaikan sebelum dengan target direalisasikan yang telah dalam bentuk ditetapkan kegiatan oleh pemasaran Bumiputera - Adanya kantor pusat pencapaian target - Meningkatkan premi income loyalitas, dengan produktivitas, persentase yang kedisiplinan, terus meningkat dan kinerja dari tahun 2010karyawan 2012 Rekomendasi - Meningkatkan jumlah nasabah dan setoran premi yang perlu dipertahankan - Adanya reward and punishment kepada agen dan karyawan Memberikan - Kegiatan promosi Perusahaan jarang informasi dilakukan melakukan promosi kepada nasabah melalui: media elektronik tentang AJB (SK.No.25/DIRP dan media cetak Bumiputera MS/2002) 1912 - Personal selling, - Advertising, - Sales promotion - Publicity - Public Relation - Perusahaan memiliki SOP yang mengacu
Rekomendasi Tenaga pemasaran
Menyaring calon tenaga kerja yang sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh Perusahaan
Rekomendasi
pada kegiatan promosi dan periklanan Meningkatan Anggaran Promosi Melalui Media Elektronik dan Cetak - Seleksi dilakukan Hasil seleksi oleh Bumiputera terkadang masih Kantor Pusat belum memenuhi - Prosedur seleksi kompetensi dan menggunakan kualifikasi yang teknik yang valid dibutuhkan dan panitia yang profesional sehingga menghasilkan output yang sesuai kualifikasi - Pihak Fakultas dilibatkan dalam prosedur penyeleksian untuk memastikan bahwa calon pegawai memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh masingmasing Kanwil/Kacab
5. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dan mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pencapaian tujuan fungsi pemasaran tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect terhadap fungsi pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fungsi pemasaran pada perusahaan hampir sepenuhnya efektif dan efisien. Fungsi pemasaran tersebut antara lain Demografi dan Perubahan Sosial,Pasar, Pesaing (Lingkungan Pemasaran), Strategi Pemasaran, Organisasi Pemasaran, Sistem Pengendalian Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, Produk, Kegiatan Pemasaran, Promosi dan Periklanan(Fungsi Pemasaran Lain-lain) dapat disimpulkan sudah efektif karena AJB Bumiputera mampu memenuhi standar maupun target yang telah ditetapkan. AJB Bumiputera juga menjadi market leader yang dilihat dari pendapatan preminya tertinggi diantara perusahaan asuransi di Indonesia.
Beberapa fungsi pemasaran yang tidak efektif dan penyebabnya antara lain: a. Teknologi (Lingkungan Pemasaran). Kurang efektifnya fungsi ini karena penggunaan teknologi Bumiputera InLine (Bil) kurang disosialisasikan oleh pihak manajemen, sehingga sebagian besar karyawan mengalami kesulitan dan cenderung bergantung pada orang lain yang bisa mengoperasikannya. Selain itu pengoperasian komputer berjalan lambat. b. Tenaga
Pemasaran. Kurangnya
waktu
yang disediakan untuk
pengembangan dan pelatihan agen dan tidak adanya program pelatihan yang berkelanjutan, menjadi penyebab kurang efektifnya fungsi ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana efisiensi fungsi pemasaran dan mengetahui faktor penyebab inefisiensi kinerja pemasaran pada AJB Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya. Berdasarkan hasil evaluasi dengan membandingkan antara criteria, causes, dan effect terhadap fungsi pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fungsi pemasaran pada perusahaan sudah cukup efisien. Dalam hal ini ditinjau dari efisiensi atas profitabilitas (produktivitas) fungsi pemasaran. Produktivitas Pemasaran. Jumlah laba, premi income, dan portofolio selalu meningkat dari tahun 2010 hingga 2012. Secara keseluruhan kinerja Bumiputera 1912 Kanwil Surabaya dapat dikatakan efektif. Sedangkan penggunaan biaya pemasarannya, AJB Bumiputera
1912 Wilayah Surabaya
sudah
dapat
menggunakan biaya pemasaran secara efisien dengan presentase untuk tahun 2010-2012 berturut-turut sebesar 1,91%; 1,67% dan 1,94%. Nilai ini masih dinilai efisien karena perusahaan menentukan rasio biaya pemasarannya sebesar
5%.