GONO SEMIADI
ATURAN MAIN CONTOH KTI TIDAK UNTUK MEMPERMALUKAN LEMBAGA, JURNAL & PENULIS TETAPI UNTUK PERBAIKAN BERSAMA Pusbindiklat Peneliti -LIPI
2
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
3
BEING
A REVIEWER PLAGIARISM SALAMI CONTOH
5
6
7
PUBLICATION PATHWAY
FOKUS PADA ETIKA KARYA TULIS ILMIAH TIDAK HANYA PADA TIGA PILAR ETIKA (Indonesia)
MASIH BANYAK TIPE ETIKA YANG HARUS DI LALUI Code of Medical Ethics, Code of Publication Ethics, Code of Editor Ethics, Code of Sensitive data Publication Policy etc., TUGAS masing masing parapihak untuk mematuhi dan saling mengingatkan 8
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
Present new knowledge Addresses new issues Grounded in relevant literature Clear methodology Ask & attempts to answer questions in a persuasive manner Well written with carefully crafted & sustained arguments STRESFULL TASK, AUTHOR & REVIEWER ADA topik KTI yang sangat spesifik kelokalan, regional, kadang aspek kebaharuan bukan menjadi target utama Gosling 2009
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
10
Presure to publish or perish Gaining profile, Recognition Pride Good CV (funding, job) Conflict of interest (industry)
TUNJANGAN
Tuntutan
Aturan Peningkatan profil Pengakuan
14
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
Dale J. Benos et al 2005
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
15
Willey 2015
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
16
Simultaneous Submission Duplicate Publication Salami Publications Tilling Publications Citation Manipulation Repetitive research Secondary Source Invalid Source Duplication Paraphrasing Repetitive Research Replication Verbatim Misleading attribution Unethical Collaborative
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
17
•
is viewed as passing off someone else’s work as one’s own
•
self-plagiarism is used to indicate that someone (deliberately) passes off (a piece of) his/her work as original more than once Al-Adawi 2016
“…the substantial unattributed textual copying of another’s work …” (ORI 2003)
means
the unattributed verbatim or nearly verbatim copying of sentences and paragraphs which materially mislead the ordinary reader regarding the contributions of the author 18
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
TURNING the same INTRODUCTION for more than ONE manuscript
YOU ARE EXPECTED to PRODUCE NEW WORK, NEW CONCLUSION, NEW INFORMATION for EACH manuscript you write THAT you can incorporate what you have studied (data collection) so that you can receive credit of what you have been studying NEW APPROACH
Redundant
publications constitute a special type of plagiarism.
Republishing of a part or parts of an already published article, not the entire article, with additional new or unpublished data.
Published
studies do not need to be repeated unless further confirmation is required (COPE); Pusbindiklat Peneliti -LIPI
21
AVOIDING PLAGIARISM
XAdalah perilaku peneliti untuk meningkatkan jumlah publikasi (+ sitasi) = SATU DATA SET banyak hasil XMenunjukkan seolah yang bersangkutan produktif dalam penelitian baik dari segi LINGKUP dan DISEMINASI. XDi LN untuk “memberi impresi” dalam CV lamarannya. Di Indonesia …………?? X Publikasi SALAMI merusak Tatanan Nilai Keilmiahan karena MENURUNKAN nilai KEILMIAHAN yang terkandung didalamnya Reviewer CERMAt dalam mengamatinya ( ???) karena KEBAHARUAN informasi sangat SUPERFICIAL
25
Amirulah 2016
XPublikasi salami HANYA memberikan PENGULANGAN Informasi ,, seolah menambah sumber rujukan, Yang sebenarnya KURANG BERMAKNA ketika TUNTUTAN sebuah INFORMASI ILMIAH (KTI) adalah SEJUMLAH PENGETAHUAN yang baru. XManakala satu kesatuan data hasil penelitian dipilah dalam beberapa KTI dimana masing-masing KTI tidak memberikan suatu substansi research question yang spesifik, maka PEMBACA (pengguna) yang TIDAK mendapatkan akses ke SEMUA KTI SALAMI tersebut akan MISINTERPRET dalam memahami KESIMPULAN hasil penelitian UTUHNYA TIDAK DIINGINKAN oleh DUNIA ILMIAH XKARYA SALAMI juga dapat MEMBERIKAN IMPRESI seolah penelitian tersebut demikian BAGUS ketika ada yang melakukan telusuran untuk kelanjutan dari hasil KTI kita atau serumpun dengan penelitian salami.
APAKAH SALAH MEMILAH SUATU DATA SET PENELITIAN MENJADI BEBERAPA KTI ? Pada situasi tertentu dimana data set tersebut memang demikian BESAR karena Parameter maupun Multi Years (Riset Nasional) sehinga analisis pun akan memakan waktu BERTAHUN dan RUMIT tidak komunikatif, maka ada Dasar KUAT untuk dipilah dalam beberapa KTI…
TETAPI setiap KTI
seharusnya mengangkat (to address) masalah yang khas dan atau penting (distinct or important questions). If the study is motivated and designed around a single hypothesis, its results should be presented to the readers as a single package, regardless of the size of the data-set. MULTIPLE publications juga harus BERSERI ALUR ceritanya saling mensitir…………..
Robens 2015
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
28
Kasus1 : Seorang peneliti melakukan penelitian dari proposalnya, dimana dalam metode mengembangkan suatu cara (instrument) koleksi data dimana berdasarkan hasil [enelitiannya lebih akurat dari metode serumpun yang pernah terbit. Peneliti tersebut kemudian membuat DUA KTI satu hasil penelitian dan lainnya tentang metode yang dikembangkan tersebut.
Kasus 2 : Setelah menetapkan permasalahan dan menetapkan desain eksperimennya, yang terdiri atas tiga perlakuanr (C, X1,X2) serta adanya beberapa parameter penunjang, ketika koleksi data selesai yang bersangkutan menerbitkan DUA KTI, satu KTI terdiri atas atas analisis Control dengan Group X1 serta menghubungkan dengan parameter lainnya, dan SATU KTI lainnya membandingkan analisis Control dengan Group X2 serta menghubungkan dengan parameter lainnya yangs ama dengan KTI di atas. MANA YANG UNETHICAL, dan KUALIFIKASI APA KALAU MEMANG ADA KASUS 1 tidak ada masalah etika dan bukan salami. Metode baru yang dikembangkan BUKA BAGIAN DARI RESEARCH QUESTION, tetapi suatu pengembangan metode untuk MENJAWAB research question tersebut. Kalau tidak SALAMi, BAGAIMANA mempublikasikannya ?? Kasus 2 Merupakan salami publication. Semua data harus dalam satu publikasi karena BAGIAN dari research question
Pernyataan
Klirens Etik Pernyataan Kebijakan Dewan Redaksi atas aktiftas yang tidak ditolerir PEMBINAAN pada penulis pemula, lewat jalur Keredaksian ada reviewer substansi/kepakaran, ada reviewer (redaksi) pembinaan etik saat perbaikan MS KETAJAMAN reviewer dalam menelaah, Konsistensi RUMPUN KTI diberikan pada satu reviewer
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
30
1)
Separah apa bentuk plagiarism/salami yang terjadi 2) Apa niatan dari perilaku tersebut? 3) Pernahkah yang bersangkut tersangkut perilaku serupa sebelumnya? 4) Apa kedudukan fungsional ybs, pernahkah mengikuti penataran? 5) Apakah sumber plagiarism sebagai karya primer? 6) Perlukah menelaah atas KTI 3-5 tahun ke belakang Pusbindiklat Peneliti -LIPI
31
(ORI 2003)
Bila teridentifikasi selama proses penelahaan, DITOLAK (catatan: ada pihak yang memberikan penjelasan langsung pada isue salami, ada pihak yang langsung melaporkan pada atasan, ada redaksi yang membina untuk resubmit dengan catatan) Bila
teridentifikasi setelah terpublikasi, LAKUKAN fact finding dengan elegan (catatan: ada pihak yang memberikan hukuman moral, ada yang menyerahkan pada institusi, atau pada organisasi komisi etik)
TINDAKAN
SELANJUTNYA mengumumkan kepada pembaca
journal konsep keserupaan dengan artikel lainnya, Retraction ?
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
32
Perka
LIPI No. 08/E/2013 tentang Pedoman Klirens Etik Penelitian dan Publikasi Ilmiah dapat menjadi panduan awal bagi penulis dan alat bantu investigasi bagi Redaksi Panitia Ad Hock dibentuk, melibatkan internal dan external team ahli, mencakup satu kepakaran KTI, pakar dalam etik penelitian, etik publikasi, bersifat netral Pusbindiklat Peneliti -LIPI
33
Pusbindiklat 34 Peneliti -LIPI
35
Adakah indikasi Duplikasi ? Bila ya, bagaimana pemecahannya ? 2. Adakah Indikasi Salami Paper ? Bila ya bagaimana pemecahannya ? 1.
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
37
2015,2016, 2017
38
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
1.
Laporan Hasil Penelitian pengungkapan masih SUPERFICIAL by time (tahun LapTek), sebagai satu keseluruhan PENAMPAKAN data permukaan 2. KETAJAMAN analisis tidak begitu tampak 3. LANGSUNG dipakai dalam KEBIJAKAN tidak publik domain 4. DATA dianalisis ulang per MS dengan TIDAK merujuk pada Laporan Hasil Penelitian ada resiko
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
39
POSISI KTI DALAM DUNIA KEPENELITIAN 10/yr Rp. 2,5 M/yr
10/yr Rp. 2,5 M/yr
2
commercl/5yrs
3 artcl/2yrs 40
Pusbindiklat Peneliti -LIPI
1. Ada koordinasi atas satu set data serumpun, pada lokasi yang berbeda saat dipublikasikan masing2 mempunyai disticnt research question !! 2. Ada keterkaitan pembahasan atas satu set data di KTI(1) terhadap KTI (2) dst. 3. Ada justifikasi atas Preambel (Pendahuluan) di masing masing KTI 41
Pusbindiklat Peneliti -LIPI