BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA MENYONGSONG PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE – 69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN R I DI KABUPATEN KULON PROGO Tanggal, 16 Agustus 2014 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati ; Bapak-Ibu Tamu Undangan, dan Hadirin yang berbahagia.
Mengawali sambutan ini ijinkanlah kami mendampingi Bapak-Ibu
dan
Saudara-saudara
sekalian
untuk
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menghadiri Malam Tirakatan dalam rangka Peringatan
1
Hari Ulang Tahun Ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dalam keadaan sehat wal’afiat.
Hadirin yang kami hormati, Pengalaman sejarah suatu bangsa merupakan riwayat hidup bangsa itu sendiri. Pengorbanan, baik yang berupa harta benda, darah, bahkan nyawa untuk mencapai kemerdekaan, sampai dengan mempertahankan dan mengisi alam kemerdekaan dengan membangun bangsa dan negara sesuai cita-cita bersama, merupakan memori sejarah perjalanan sebuah bangsa. Setiap
peringatan
Proklamasi
Kemerdekaan
dimaksudkan untuk dapat membaca serta merenung memori tersebut, atas segala upaya untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat, adil dan makmur. Semua itu adalah hasil jerih payah dan perjuangan seluruh komponen bangsa dalam suatu perjalanan sejarah yang panjang dan melelahkan, namun penuh dengan makna. Dalam
perjalanan
sejarahnya,
ternyata
untuk
mempertahankan Republik ini tidaklah mudah, karena pengorbanan darah dan nyawa anak bangsa tidaklah 2
cukup.
Untuk
mempertahankan
keutuhannya
sangat
diperlukan kesadaran seluruh warga bangsa, tentang arti pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai wujud kesatuan negara dan bangsa yang bersifat harga mati, yang tak boleh ditawar-tawar lagi oleh siapapun dan kapanpun. Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau, berbagai suku, agama dan budaya dalam perjalanan sejarahnya penuh
dengan
dinamika
perjuangan.
Kemerdekaan
Indonesia justru terletak pada adanya keberagaman yang disandangnya, yang terpatrikan dalam kemajemukan yang Bhinneka Tunggal Ika.
Hadirin yang kami hormati, Merupakan saat yang tepat, jika malam tirakatan ini kita bersyukur, bahkan tidak cukup hanya dengan bersyukur, namun haruslah dengan perenungan. Karena, inilah saat merefleksikan keinsyafan kita untuk memperbaiki sikap dan tindakan kita ke depan. Dengan instropeksi, niscaya kita akan memetik hikmah, meninggalkan hal-hal yang tidak baik, serta melanjutkan yang sudah baik, dan 3
bersyukur, karena ternyata masih ada potensi yang besar untuk melanjutkan perjuangan bangsa. Pada kesempatan yang baik ini kami mengajak kembali untuk membangkitkan rasa nasionalisme kita sebagai anak bangsa yang telah dianugerahi kemerdekaan oleh Allah SWT ini. Karena nasionalisme itu sendiri memberikan sentuhan rasa kerinduan dan romantisme teritorial, seperti halnya
tradisi
mudik
Lebaran.
Nasionalisme
selalu
melibatkan dimensi emosi, seperti seperasaan, senasib, sepenanggungan, seperantauan. Memori historis adalah faktor penentu guna menumbuhkan rasa-perasaan bersatu dalam sebuah negara-bangsa Indonesia tercinta ini. Nasionalisme
tidak
statis,
tetapi
dialektis
dan
interpretatif, sebab nasionalisme adalah hasil peradaban bangsa dalam menjawab tantangan zaman. Kebangkitan semangatnya didaur ulang oleh kaum muda, karena adanya bangsanya.
penyimpangan Peran
pemuda
perjalanan pada
lima
nasionalisme gelombang
nasionalisme dalam siklus 20 tahunan bisa kita lihat sejak Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928,
4
Proklamasi 1945, Orde Baru 1966, dan Orde Reformasi 1998.
Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan
yang
baik
ini
kitapun
pantas
menyampaikan rasa syukur atas telah terselenggaranya Pemilihan Umum Legislatif pada tanggal 9 April 2014 maupun Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 9 Juli 2014, di Kabupaten Kulon Progo dapat berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun kita ketahui bersama bahwa hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden saat
ini
masih
menjadi
perselisihan
dan
tengah
disidangkan di Mahkamah Konstitusi. Kami berharap, marilah kita hormati apapun keputusan Mahkamah Konstitusi nantinya, dan marilah kita dukung dan kita hormati pula pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih yang nantinya akan memimpin jalannya roda pemerintahan negara Indonesia tercinta lima tahun mendatang. Hal tersebut tentunya sesuai dengan tema yang diangkat
pada
Peringatan
Proklamasi
Kemerdekaan 5
Republik Indonesia Tahun 2014, yakni ; “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera”. Kami berharap tema tersebut akan dapat memotivasi serta memberikan daya dorong dan semangat yang besar, bagi segenap masyarakat dan aparatur Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk dapat memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai modal yang besar untuk membangun Kulon Progo. Selain
bekerja
pembangunan
di
keras segala
dalam bidang,
melaksanakan kami
senantiasa
mengajak serta menggelorakan semangat bagi segenap komponen di Kulon Progo ini untuk melakukan gerakan Bela dan Beli Kulon Progo, Bedah Rumah, Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu (Gentong Rembes), dan Gerakan
satu
(1)
orang
PNS
sebagai
orang
tua
asuh/pendamping bagi empat (4) KK miskin se-Kabupaten Kulon Progo.
6
Kami yakin dengan berbagai gerakan ini akan mampu menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat secara luas, sebab dengan gerakan tersebut akan memberikan kesempatan yang lebih besar dan luas, bagi para pelaku ekonomi dari yang berskala kecil, menengah maupun yang telah berskala besar. Dengan gerakan tersebut, maka perekonomian di Kabupaten Kulon Progo ini akan dapat meningkat secara signifikan.
Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan juga, bahwa dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, maka nantinya dana APBN yang akan dikucurkan untuk Pemerintah Desa cukup besar, yakni ; sekitar Rp. 1 Milyar lebih, dan Kami juga di tahun 2015
mendatang telah
mengalokasikan dana
untuk
kegiatan gotong royong dari APBD untuk desa se Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp. 70 Milyar, yang ratarata setiap desa akan mendapatkan sekitar Rp. 600 juta sampai dengan Rp. 700. juta. Hal ini masih ditambah lagi 7
menurut rencana Pemerintah DIY yang juga tidak mau ketinggalan untuk mengelontorkan dana ke pemerintah desa. Sehingga Pemerintah Desa se-Kabupaten Kulon Progo akan mengelola dana sekitar Rp. 2 Milyar pada setiap tahunnya. Untuk itu kami berharap kepada segenap Kepala Desa beserta
segenap
Perangkatnya
agar
dapat
mempersiapkan diri untuk menyongsong kucuran dana yang tidak sedikit ini, yang tentunya ada regulasi yang mengaturnya nanti. Taatilah semua aturan mainnya, sehingga apa yang diharapkan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah DIY, maupun Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat dapat segera tercapai sesuai dengan harapan semua pihak. Sebelum kami akhiri, masih dalam suasana bulan Syawal, baik selaku yang dituakan di Kabupaten Kulon Progo
maupun
secara
pribadi
dan
keluarga,
kami
mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Setelah selama 8
satu bulan melaksanakan ibadah puasa, tentunya kita kembali ke fitrah yang dapat kita jadikan modal untuk melanjutkan tugas
dan tanggung jawab
kita
untuk
melaksanakan pembangunan disegala bidang dan sektor dengan
berkeadilan
sosial,
untuk
kemajuan
dan
kemakmuran Kabupaten Kulon Progo. Akhir kata, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan menunjukkan arah jalan yang lurus dan benar, agar kita mampu menghantarkan bangsa ini dalam membangun dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Aamiin. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
BUPATI KULON PROGO T.T.D dr. H. HASTO WARDOYO, Sp. OG(K)
9