ASPEK TEKNIS DAN OPERASI M. YAMIN SIREGAR, IR. MM
Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen Operasional ad : Suatu fungsi atau kegiatan manajemen yg meliputi planning, organizing, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.
Tujuan Aspek Teknis/Operasi
Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat Agar perusahaan dapat menentukan lay out sesuai proses produksi yang dipilih sehingga dapat memberikan efisiensi Agar perusahaan bisa menetukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya
Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik sesuai dengan bidang usahanya Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan masa yang akan datang
Metode Penilaian Lokasi : 3 metode
Metode Penilaian hasil value Metode perbandingan biaya (cost comparison method) Metode analisis ekonomi (economic analysis method)
Faktor-faktor yg menjadi pertimbangan dlm Metode penilaian hasil value
Pasar Bahan baku Transportasi Tenaga kerja Pertimbangan lainnya
Metode Penilaian Hasil Value. PT. Sinar Layang bermaksud mendirikan pabrik tekstil
Penilaian Lokasi dengan Metode Penilaian Hasil Value No 1 2 3 4 5
Kebutuhan
Nilai Lokasi yang ideal
Cirebon
Bandung
Serang
Pasar Bahan Baku Transportasi Tenaga Kerja Lainnya
40 30 15 10 5
25 20 7 10 4
35 25 13 9 5
20 15 8 11 4
Jumlah
100
66
87
58
Berdasarkan metode penilaian hasil value maka lokasi yang tertinggi adalah Bandung dengan nilai 87
Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method)
Didasarkan pada kebutuhan biaya-biaya utama seperti biaya bahan baku, biaya operasi/pengolahan, biaya distribusi, biaya umum dan biaya lainnya
Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method) Penilaian Lokasi dengan Metode Perbandingan Biaya Serang
Lokasi Cirebon
Bandung
Bahan Baku Bahan bakar dan listrik Biaya Operasi Biaya Umum Biaya lainnya
150 40 60 70 10
160 45 65 75 10
140 40 55 65 5
Jumlah
330
355
305
No 1 2 3 4 5
Jenis biaya
Berdasarkan metoda perbandingan biaya maka lokasi yang dipilih adalah Bandung dengan biaya termurah, yaitu hanya Rp. 305,- per unit
Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method)
Penilaian yang didasarkan pada berbagai jenis biaya yg akan menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan biaya sosial seperti sikap masyarakat
Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method) Penilaian Lokasi dengan Metode Analisis Ekonomi 1 Biaya Sewa
Serang 200.000
Lokasi Cirebon 150.000
Bandung 175.000
2 3 4 5
900.000 300.000 180.000 50.000
1.000.000 400.000 180.000 60.000
850.000 350.000 180.000 50.000
1.630.000
1.790.000
1.605.000
Baik Cukup
Cukup Sedang
Baik Baik
No
Jenis Biaya Biaya tenaga kerja Biaya pengangkutan Biaya bahan bakar dan listrik Pajak
Total Biaya Operasi 6 Perumahan 7 Sikap masyarakat
Lokasi yang dipilih dengan metode economic analysis adalah Bandung
Masalah Proses Produksi dan Operasi Pemilihan strategi produksi Agar barang atau jasa yg akan diproduksi dapat memenuhi konsumen, biasanya didahului dengan riset pasar dan pemasaran Pemilihan dan Perencanaan Produk
1.
2.
3.
Penetuan ide produk dan seleksi Pembuatan desain produk awal Pembuatan Prototip dan pengujian Implementasi
Rencana kualitas
Dimensi Kualitas Barang & Jasa Dimensi Kualitas Produk : Kinerja
Karakteristik Operasional
Ciri
Karakteristik khusus yang penting
Fleksibilitas Daya tahan Kesesuaian 12
Memenuhi spesifikasi operasi Lama pakai sebelum kinerja menurun Sesuai dengan standar
Dimensi Kualitas Barang & Jasa Dimensi Kualitas Produk : Serviceability
Kemudahan & kecepatan memperbaiki;; pelayanan normal memperbaiki
Estetika
Bagaimana tampilan & rasa
sebuah produk Perceived quality Penilaian subjektif karakteristik (image produk)) produk 13
Dimensi Kualitas Barang & Jasa Dimensi Kualitas Jasa : Ketepatan waktu Dilayani sesuai waktu yang dijanjikan
Kesopanan
Dilayani dengan ramah
Konsistensi
Layanan yang sama untuk semua pelanggan
Convenience Kelengkapan 14
Akurasi
Aksesibilitas pelanggan Semua terlayani terlayani,, seperti yang diminta Dilayani dengan benar setiap waktu
Faktor yang mempengaruhi Perencanaan Jumlah Produksi 1.
2. 3.
4.
5.
Permintaan. Jumlah permintaan konsumen dapat diperkirakan dengan cara seperti dalam aspek pasar dan pemasaran Kapasitas pabrik Suplai bahan baku : Kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga Modal Kerja. Kemampuan modal kerja dalam membiayai produksi hendaknya tersedia sesuai kebutuhannya Peratutan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya
Manajemen Persediaan
Bersifat independen, sifat permintaan bahan bakunya tidak tergantung pada produksi barang lain Produk
akhir yang diminta oleh pelanggan eksternal
Bersifat dependen, sifat permintaan barang tergantung pada jumlah suatu produk yang dibuat Item
yang digunakan secara internal untuk menghasilkan produk akhir
Inventory Cost 1. 2. 3. 4.
5.
Carrying Cost (CC) : Biaya penyimpanan Ordering Cost (OC) : Biaya pemesanan Set up Cost : Biaya penyiapan Shortage Cost : kehilangan penjualan bersifat sementara atau permanen akibat permintaan/demand tidak bisa dipenuhi. Biaya Total atau Total Cost (TC)
Carryng Cost (CC)/Holding Cost
Biaya yang timbul dalam penyimpanan persediaan, didalam usaha mengamankan persediaan dari kerusakan, keusangan atau keausan, dan kehilangan. Biaya fasilitas penyimpanan (penerangan, pendinginan, pemanasan) Biaya modal (Opportunity Cost of Capital) Biaya Keusangan dan Keausan (Amortisation) Biaya asuransi persediaan Biaya perhitungan fisik dan konsolidasi laporan Biaya kehilangan barang Biaya penanganan persediaan (handling cost)
Ordering Cost (OC)/Procurement Cost
Biaya-biaya yang timbul selama proses pemesanan sampai barang tersebut dapat dikirim eksportir ataupun pemasok Biaya ekspedisi Biaya upah Biaya telepon Biaya surat menyurat Biaya pemeriksaan persediaan (Raw Material Inspection)
Set up Cost
Biaya-biaya yang timbul didalam menyiapkan mesin dan peralatan untuk dipergunakan dalam proses konversi Biaya mesin yang menganggur (Idle Capacity) Biaya penyiapan tenga kerja Biaya penjadwalan (Schedulling) Biaya ekspedisi
Shortage Cost/Stockout Cost
Biaya yang timbul akibat kahabisan persediaan yang timbul karena kesalahan perhitungan Biaya kehilangan penjualan Biaya kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Biaya yang timbul akibat terganggunya operasi
Economic Order Quantity (EOQ)
Jumlah pesanan optimum yang akan mengurangi total biaya persediaan Asumsi EOQ model : Permintaan
diketahui pasti dan selalu ada dari waktu
ke waktu Kekurangan stok tidak diperbolehkan Waktu yang tetap untuk penerimaan barang Jumlah order diterima sekaligus
EOQ dengan kebutuhan tetap
Q opt =
TC =
2 CoD Cc
CoD Q opt
Dimana : D = Demand Q = Quantity Co = Ordering Cost Cc = Carrying Cost
+
Cc Qopt 2
Case 10.2
Carpet Discount Store in North Georgia stocks carpet in its warehouse and sel it through an adjoining showroom. The store keeps sevaral brands and styles of carpet in stock : however irs biggest seller is Super Shag carpet. The store wants to determine the optimal order size and total inventory cost for this brand of carpet given an estimated annual demand of 10,000 yards of carpet, an annual carrying cost of $ 0.75 per yard, and an ordering cost of $ 150. The store would like also to know the number of orders that will be made annually and the time between orders (i.e the order cycle) given that the store is open every day except Sunday, Thanks giving Day, Christmas Day
EOQ dengan kapasitas lebih
Q opt =
TC =
2 CoD Cc 1- d p
CoD Q opt
Dimana : D = Demand Q = Quantity Co = Ordering Cost Cc = Carrying Cost
+
Cc Qopt 2
d 1p
Case 10.3
Outlet store has its own manufacturing facility in which it produces Super Shag carpet. The ordering cost, Co = $150, is the cost of setting up the production process to make Super Shag carpet. Recall that Cc = $ 0.75 per yard and D= 10,000 yards per year. The manufacturing facility operates the sames days the store is oven (i.e 311 days) and produces 150 yards of the carpet per day. Determine the optimal order size, total inventory cost, the length of time to receive an order, the number of orders per year, and the maximum inventory level.
Safety Stock (SS)
Merupakan persediaan pengaman atau persediaan tambahan yang dilakukan perusahaan agar tidak terjadi kekurangan bahan Safety stock sangat diperlukan guna mengantisipasi membludaknya permintaan akibat dari permintaan yang tak terduga
Reorder point (ROP)
Tata letak (lay out)
Merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Lay out dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi
Manfaat lay out :
Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan Pemakaian ruang yang efisien Mengurangi biaya produksi maupun investasi Aliran material menjadi lancar Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah Kebutuhan persediaan yang rendah Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik
Jenis lay out didasarkan pada situasi sbb:
Posisi tetap (Fixed position) : ditujukan pada proyek karena ukuran, bentuk atau lain-lain tak mungkin untuk memindahkan produknya. Produk tetap di tempat sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk, contoh : gedung, pembuatan kapal
Jenis lay out didasarkan pada situasi sbb:
Orientasi proses (process oriented), Biasanya jenis lay out ini secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda. Contoh : rumah sakit. Prosess
lay out (functional lay out) : jenis lay out dgn menempatan mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam satu kelompok atau ruangan. Contoh : di industri tekstil, semua mesin pemotong diletakkan dalam satu area atau semua mesin jahit diletakkan dalam satu area. Jenis lay out ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan)