Pendahuluan
Aspek hukum dalam keperawatan Efy Afifah, Afifah, M.Kes
Seiring dgn terus berkembangnya masalah kesehatan/keperawatan dibutuhkan aspek hukum hukumuntuk mengatur hubungan perawatperawat-klien Perawat profesional profesional hrs memiliki pengetahuan ttg aspek hukum dalam profesinya sbg pedoman utk melaksanakan tugas dg baik dan bertanggung jawab
Tujuan hukum
Pengertian Hukum
Hukum adalah perilaku yg dibuat oleh penguasa masyarakat, masyarakat, propinsi maupun negara Hukum adalah rangkaian ugeran/norma yang mengatur hubungan kemasyarakatan Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas yg berdaulat/pemerintah Hukum merupakan hasil dari sifat kebudayaan sehingga hukum harus mempunyai sifat seperti kebudayaan (Djoyodigoeno) Djoyodigoeno)
Dua macam sistem hukum
Sifat Hukum Di dunia ini ada dua macam sistem hukum, hukum, yaitu: yaitu: Sistem Eropa Kontinental (Indonesia, Belanda, Belanda, Perancis) Perancis) Sistem Anglo Saxon (Amerika (Amerika,, Inggris, Inggris, Singapore) Perbedaan antar kedua sistem ini terletak pada cara pembentukan hukumnya
Melindungi dan mengatur masyarakat agr tertib dan disiplin sehingga keamanan negara terjamin dan rakyat hidup sejahtera Hukum bertujuan pada: pada: Tata Tata mempunyai sifat konservatif kuno, kuno, tetapi tidak berubahberubah-ubah dan tegas Keadilan Keadilan mempunayi sifat yg dinamik, dinamik, harus disesuaikan dg keadaan yg sedang terjadi Kesejahteraan
Sistem Eropa Kontinental Hukum yg berlaku ditetapkan melalui peraturan perundangperundangundangan yg tertulis dan yg tidak tertulis (hukum adat, adat, kebiasaan, kebiasaan, konvensi internasional
Sistem Anglo Saxon Terbentuk dari kebiasaan/common kebiasaan/common law yg berkembang dan menjadi luas pemakaiannya melalui keputusankeputusan-keputusan hakim (yurisprudensi) yurisprudensi)
1
Pembagian hukum
Hukum sipil/privat Hukum yg mengatur hubungan orang yg satu dgn yg lain Menitikberatkan pd kepentingan perseorangan Dibagi menjadi 2: Hukum perdata/arti sempit Hukum dagang/arti luas Ex: Hukum perseorangan, perseorangan, hukum keluarga, keluarga, hukum kekayaan, kekayaan, hukum warisan
Hukum publik/negara Hukum yg mengatur hubungan antara negara dengan alatalatalat perlengkapan atau hubungan antara negara dgn warganegara Ex: hukum tata negara, negara, hukum administrasi negara, negara, hukum pidana dan hukum internasional
Susunan pengadilan terdiri dari 3 tingkatan 1. Pengadilan Negeri 2. Pengadilan Tinggi 3. Mahkamah Agung Ad 1. pengadilan tingkat 1, menangani masalah hukum penduduk seharisehari-hari, hari, berada di tingkat kabupaten Ad 2. pengadilan tingkat ke 2/ulangan/bandingan, memeriksa ulang perkara perdata dan pidana
Peradilan Peradilan umum umumperadilan untuk rakyat pada umumnya Peradilan khusus khusus mengadili perkara golongan rakyat tertentu (perdilan agama, peradilan militer, militer, peradilan tata usaha negara Di masa yang akan datang datangdibutuhkan peradilan ekonomi dan peradilan kesehatan (termasuk keperawatan) keperawatan)
Legislasi kesehatan
Legislasi
Legislasi keperawatan Standar keperawatan Akreditasi Sertifikasi Mahasiswa Registrasi Lisensi
Pendidikan
Praktik
Ad 3. tugas MA pengawas pengadilan tertinggi, tertinggi, memutuskan semua perselisihan tingkat pertama dan terakhir, terakhir, memutuskan tingkat kedua, kedua, melakukan kasasi Tugas MA di luar pengadilan: pengadilan: Mengawasi para notaris dan pengacara Mengawasi penjara Memberikan laporan pada pemerintah Penasehat presiden sebelum memberikan grasi, grasi, amnesti, amnesti, dan abolisi
Legislasi adalah suatu kekuatan hukum hukum yg mengatur hak dan kewajiban seseorang seseorang yg berhubungan dgn tindakan Hukum kesehatan termasuk: termasuk: Hukum medis/medical medis/medical law Hukum keperawatan/nurse keperawatan/nurse law Hukum rumah sakit/hospital sakit/hospital law Hukum pencemaran lingkungan Hukum limbah Hukum polusi Hukum peralatan yg memakai xray/nuclear cobalt Hukum keselamatan kerja
2
Legislasi keperawatan
Hukum dalam keperawatan keperawatan tertuang dlm legislasi keperawatan Legislasi keperawatan: keperawatan: berada di bawah legislasi kesehatan Berfungsi mengendalikan mutu pendidikan dan praktik keperawatan Melindungi perawatan dan klien Mempertahankan asuhan keperawatan Menentukan benar tidaknya tindakan yg dilakukan perawat Mempertahankan arah perkembangan keperawtan Mempertahankan identitas dan status profesi
Utk membantu dan menuntun perawat dlm menjalankan tugasnyatugasnya-memberikan asuhan keperawatan keperawatandiperlukan standar praktik keperawatan Standar praktik keperawatan keperawatansalah satu perangkat yg diperlukan oleh setiap tenaga perawat profesional Pada tiaptiap-tiap negara negaramodel standar praktik keperawatan yg berbeda Standar praktik keperawatan keperawatan mencakup komponen pernyataan ttg pengetahuan perawat ttg keperawatan keperawatankonsep dasar keperawatan, keperawatan, peran perawat,hubungan interpersonal, proses keperawatan, keperawatan, akuntabilitas profesional
Akreditasi
Proses pengukuran dan pemberian status akreditasi kepada institusi, institusi, program/pelayanan program/pelayanan yg dilakukan oleh organisasi/badan pemerintah tertentu Penilaian/pengukuran pendidikan DIII dan SPK SPK dikoordinir oleh Pusdiknakes Pendidikan S1 S1 dikoordinir oleh Dikti Rumah Sakit Sakit sistem akreditasi RS
Melaksanakan serta membina standar pendidikan keperawatan HalHal-hal yg mempengaruhi perawat untuk menerima tg jawab yg lebih besar adalah: adalah: Masalah kesehatan yg makin kompleks Tuntutan masyarakat yg semakin meningkat Perkembangan ilmu dan teknologi
Kredensi praktik keperawatan
Proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi praktik keperawatan Kredensi Akreditasi
Sertifikasi Registrasi Lisensi
Sertifikasi
Proses pengakuan thdp peningkatan pengetahuan, pengetahuan, ketrampilan dan perilaku (kompetensi) kompetensi) seorang perawat perawat dgn memberikan ijazah Proses pengabsahan pengabsahan perawat telah memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada area spesialis tertentu Ex: spsesialis ibu dan anak, anak, pediatric, kesehatan mental, kesehatan sekolah Tujuan: pengetahuan, ketrampilan Tujuan: menyatakan pengetahuan, dan perilaku perawat sesuai dg pendidikan yg diikutinya, diikutinya, menetapkan klasifikasi tingkat dan lingkup praktek keperawatan sesuai dgn pendidikan yg dimilikinya, dimilikinya, memenuhi persyaratan registrasi sesuai dgn area praktek keperawatan Di Indonesia ini belum diatur Indonesia sampai saat ini dan sedang dalam proses pelaksanaan
3
Registrasi
Proses perawat mendaftarkan dirinya pada badan tertentu tertentuutk memperoleh pengakuan thdp kompetensi yg dimilikinya dan tg jawab yg diembannya Lulusan SPK, akademi, akademi, sarjana S1 dan S2 Perawat yg bekerja harus memiliki SIP dan SIK
Tujuan: Tujuan:
Lisensi
Memberikan perlindungan kpd masyarakat penerima jasa pelayanan keperawatan Menjamin kemampuan perawat utk malakukan praktik keperawatan sesuai dg kewenangan, kewenangan, kode etik dan tg jawab profesi Memperoleh data yg akurat tg jumlah dan jenis keperawatan Menseleksi perawat asing yg bekerja di Indonesia Registrasi Registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun
UU di Indonesia terkait praktik keperawatan
Kewenangan Kewenangan berkaitan dgn dgn ijin melaksanakan praktek profesi Kewenangan memiliki 2 aspek: aspek: Kewenangan material material kewenangan yg diperleh sejak seseorang memiliki kompetensi dan kemudian teregistrasi/ teregistrasi/ RN RN SIP Kewenangan formal formal ijin yang memberikan kewenangan kpd penerimanya utk praktek profesi perawat/SIK perawat/SIK dan SIPP
Pelanggaran Umum ---profesi ---profesi keperawatan
Proses administrasi yg dilakukan oleh suatu badan yg diberi kewenangan utk menerbitkan surat ijin praktik bagi perawat yg akan melakukan pelayanan keperawatan keperawatan dikenal dgn SIPP (Surat (Surat Ijin Praktik Keperawatan) Keperawatan) Petunjuk teknis registrasi dan lisensi diatur dlm dlm Kepmenkes No 1239/SK/IV/2001 Tujuan Tujuan memberikan kejelasan batas kewenangan tiap kategori tenaga keperawatan utk melakukan praktik keperawatan Memberi ijin utk melakukan praktik keperawatan profesional Meyakinkan masyarakat bahwa yg melakukan praktik mempunyai kompetensi yg dibutuhkan
UU no 9/1960 pasal 10 UU no 6/1963 UU n0 18/1964 SK Menkes no 262/vii/1979 Permenkes no 363/Menkes/xx/1980 SK MenPAN no 94/Menpan/1986 UU Kesehatan no 23/1992 Kepmenkes no 1239/SK/IV/2001 UU no 23/1992
Malpraktek Mal Malarti salah, salah, praktek praktek pelaksanaan/tindakanfs Tindakan yang salah Tindakan yang salah dlm rangka pelaksanaan suatu profesi Kelalaian dari seorang dokter/perawat utk mempergunakan tingakat kepandaian dan ilmu pengetahuan dlm mengobati dan merawat pasien
Unintentional Unintentional berupa kelalaiankelalaian- malpraktek
Intentional Tindakan menyerang Berkata kasar Melanggar privasi False imprisonment Menghancurkan reputasi
4
Karakteristik Negligence/kelalaian Negligence/kelalaian
Karakteristik malpraktek
Malpraktek murni: murni:
Melakukan tindakan yg melanggar UU Sdh mengetahui tindakan itu salah tapi tetap dilakukan
Melakukan sesuatu tidak sesuai standar Bila dilakukan oleh profesional menjadi malpraktek
Malpraktek disengaja: disengaja:
Penyebab: Penyebab:
Pengertiannya lebih luas Di dalamnya tidak selalu ada unsur kelalaian Tindakan sengaja melanggar UU Tindakan dilakukan secara sadar
Malpraktek tidak sengaja
Karena kelalaian Menelantarkan pengobatan pasien karena lupa/sembrono Ex: penyakit pasien bertambah berat mengakibatkan kematian
Kaitan praktek keperawatan--aspek keperawatan---aspek hukum
Karakteristik kecelakaan Pada kecelakaan murni murni tidak ada unsur kelalaian Tidak dapat dipersalahkan
lack of care Kurang pertimbangan akibat gagal melapor Kurang perhatian Ceroboh, Ceroboh, kurang teliti, teliti, ketidaksengajaan, ketidaksengajaan, acuh, acuh, tidak peduli kepentingan orang lain Akibat yg timbul bukan menjadi tujuan Tidak ada motif/tujuan motif/tujuan utk meningkatkan akibat yg terjadi Akibat yg timbul disebabkan kelalaian yg sebenarnya terjadi di luar kehendaknya
Informed concent Instruksi dokter Kematian Euthanasia Autopsi Donor organ Good Samaritan Laws Floating
Cara mendapatkan perlindungan hukum
Sebelum melakukan intervensi intervensi selalu dilakukan informed concent Pengetahuan dan ketrampilan yang kompeten Memperlakukan pasien secara manusiawi dgn memperhatikan segala kebutuhannnya Apabila terjadi keragukeragu-raguan raguan menanyakan kpd perawat senior / dan dokter Memastikan pendokumentasian dg benar dalam rekam medis Menjalin komunikasi yg baik dg pasien, pasien, keluarga, keluarga, masyarakat dn tenaga kesehatan lain Memahami kontrk kerja dg memahami hak dan kewajiban Memperbesar care, timbulnya bahaya (kecelakaan, kecelakaan,
kelalian, kelalian, kesalahan) kesalahan) dapat diperkecil dg memperbesar carecare resiko akan mengahadapi tuntutan malpraktek/ malpraktek/ kelalaian menjadi lebih kecil pula
5