Edisi: 128 - DESEMBER 2012
BERITA PERKEMBANGAN DUNIA OBAT HEWAN Informasi dari dan untuk anggota Asosiasi Obat Hewan Indonesia
E-mail:
[email protected] www.asohi.org
ASOSIASI OBAT HEWAN INDONESIA
Terbit Bulanan
ASOHI MENERIMA KUNJUNGAN USAID JAKARTA, 27 November 2012. ASOHI menerima kunjungan tamu dari Livestock Specialist Ir. Pius P. Ketaren, MAgr Sc., PhD dan Oliver P. Ryan dari United States Agency for InternaƟonal Development (USAID). USAID ini adalah lembaga yang nan nya akan membantu meningkatkan efisiensi perunggasan Indonesia. Tujuan mereka berkunjung ke ASOHI dalam rangka meminta masukan sebelum melangkah ke Kementerian Perdagangan..............................................................................
2
Penghargaan Bulan Mutu Kementan untuk BBPMSOH JAKARTA, Nopember 2012. Balai Besar Pengujian Mutu dan Ser fikasi Obat Hewan (BBPMSOH) menerima penghargaan pada acara Bulan Mutu Kementerian Pertanian. Acara yang bertemakan “ Penerapan Standar Mutu Komoditas Pertanian Nasional Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing” dilaksanakan pada tanggal 28 November 2012 di Gedung A Kementerian Pertanian Jakarta. Pada acara tersebut ..............
2
MUSDA ASOHI SUMBAR HASILKAN PENGURUS BARU PAYAKUMBUH, 13 Nopember 2012. Musyawarah Daerah (Musda) ke III Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Daerah Sumatera Barat digelar di Payakumbuh-Sumatera Barat dengan menghasilkan Pengurus Baru untuk periode 2012-2017. Berdasarkan ketentuan AD/ART, Kepengurusan ASOHI Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012 telah berakhir per tanggal 29 Juli 2012. Untuk itu.................................................
3
Lokakarya OIE di Bali KUTA BALI, 26 November 2012. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bekerjasama dengan WHO dan FAO menyelenggarakan lokakarya bertajuk “The Third Regional Workshop on Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses PrevenƟon and Control: Leading the Way on One Health” bertempat di The Patra Bali, Resort & Villas Bali-Indonesia. Acara diikuti 112 partisipan dari 19 negara yaitu Brunei Darussalam, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philiphina, Singapore, Sri Lanka, Thailand, .............
5
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 1
26/12/2012 11:50:15
ASOHI MENERIMA KUNJUNGAN USAID J A K A R TA , 27 November 2012. ASOHI menerima kunjungan tamu dari Livestock Specialist Ir. Pius P. Ketaren, MAgr Sc., PhD dan Oliver P. Ryan dari United States Agency for International Development (USAID). USAID ini adalah lembaga yang nan nya akan membantu meningkatkan efisiensi perunggasan Indonesia. Tujuan mereka berkunjung ke ASOHI dalam rangka meminta masukan sebelum melangkah ke Kementerian Perdagangan. Acara diawali dengan pemutaran DVD profil ASOHI dan perkenalan. Oliver sungguh terkesan dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan ASOHI dan peranannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan
pemerintah. Selain itu, kepada Ketua Umum ASOHI Drh. Rakhmat Nuriyanto, MBA yang didampingi oleh Sekjen ASOHI D r h . I ra wa t i Fa r i dan Sekretaris Ekseku f, Ir. Bambang Suharno, Oliver j u ga m e nya t a ka n kekagumannya pada industri obat hewan di Indonesia yang sudah melakukan ekspor ke beberapa negara. Dari ASOHI sendiri menyampaikan masukan perihal kebijakan Kementerian Perdagangan yang mengatur labelisasi berbahasa Indonesia. Labelisasi tersebut menghambat proses pengiriman obat hewan dari impor r. ****
PENGHARGAAN BULAN MUTU KEMENTAN UNTUK BBPMSOH JAKARTA, Nopember 2012. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) menerima penghargaan pada acara Bulan Mutu Kementerian Pertanian. Acara yang bertemakan “Penerapan Standar Mutu Komoditas Pertanian Nasional Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing” dilaksanakan pada tanggal 28 November 2012 di Gedung A Kementerian Pertanian Jakarta. Pada acara tersebut BBPMSOH menerima penghargaan sebagai “Kelompok Laboratorium yang Menerapkan Standar Mutu” yang diterima langsung oleh Drh. Enuh Rahardjo Djusa, Ph.D. Sebelumnya BBPMSOH juga menerima penghargaan dalam Apresiasi Reformasi Birokrasi sebagai UPT Bidang Kesehatan Hewan Berprestasi dalam Pelayanan Publik
Mendukung Reformasi Birokrasi. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kepala Ditjennak, Ir. Syukur Iwantoro, MS, MM pada tanggal 20 November 2012 di Gedung Menara 165 Jakarta. Dan pada tanggal 29 November 2012 bertepatan dengan hari KORPRI, BBPMSOH juga mendapatkan penghargaan ABDI BAKTI TANI sebagai Unit Kerja Pelayanan Berprestasi Utama Atas Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Baik. Plakat ini ditanda tangani oleh Menteri Pertanian Suswono. Semoga dengan diterimanya penghargaan tersebut BBPMSOH dapat lebih memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.**** Sumber: h p://www.bbpmsoh.info/id.
INFO ASOHI diterbitkan oleh Sekretariat Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI). Merupakan Buletin internal untuk anggota, pengurus dan lembaga-lembaga yang terkait dengan obat hewan. Pengurus dari daerah dan anggota dapat mengirimkan berita kegiatan ke: Sekretariat ASOHI Grand Pasar Minggu Lt. 2, Jalan Raya Rawa Bambu 88 A ,Pasar Minggu, Jakarta 12520; Telp: 021-70642812, 7829689, 78841279; Fax: 021-7820408; e-mail:
[email protected]; sekretariat@asohi. org; website: www.asohi.org
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 2
2
26/12/2012 11:50:24
MUSDA ASOHI SUMATERA BARAT HASILKAN PENGURUS BARU anggota ASOHI di Daerah Sumatera Barat. Ketua Umum ASOHI Pusat Drh. Rakhmat Nuriyanto, MBA dalam sambutannya, menyatakan agar visi ASOHI “Menjadi Organisasi yang tangguh, dicintai anggota, disegani lingkungan, bermanfaat bagi bangsa dan negara” bisa bergaung juga di Sumatera Barat. Ketua Umum ASOHI kemudian melan k pengurus baru hasil Musda.****
PAYAKUMBUH, 13 Nopember 2012. Musyawarah Daerah (Musda) ke III Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Daerah Sumatera Barat digelar di PayakumbuhSumatera Barat dengan menghasilkan Pengurus Baru untuk periode 2012-2017. Berdasarkan ketentuan AD/ART, Kepengurusan ASOHI Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012 telah berakhir per tanggal 29 Juli 2012. Untuk itu Ketua ASOHI demisioner Armi Agus dan Drs. Ismed Syaf Tanjung (sekratris) segera menghelat pemilihan pengurus baru yang diselenggarakan di Kantor Cabang PT. Medion Jl. Tan Malaka Limpasi, Payakumbuh. Musda yang mengusung tema “Menjadikan ASOHI Sebagai Garda Terdepan dalam Membantu Para Peternak untuk Mengatasi Berbagai Masalah”, dihadiri oleh stake holder perusahaan-perusahaan obat hewan
SUSUNAN PENGURUS ASOSIASI OBAT HEWAN INDONESIA ΈASOHIΉ SUMATRA BARAT PERIODE 2012 ͵ 2017 Ketua Umum : Drh. H. Dodi Mulyadi Sekretaris : Hanggono, S.Pt Bendahara : H. Yasril Islami Ka.Bid. Organisasi : Drs. H. Ismet Syaf Tanjung Drh. Samsul Ka.Bid. Antar Lembaga : Melva Syaukani, SE Armi Agus Ka.Bid. Peredaran dan Pengawasan Obat Hewan : Drh. H. Amirul Mukminin Misnarno, S.Pt Ka.Bid. Pendanaan : Suryadi; Tosa Riski Dion, S.Pt; Ir. Refnol Sadar Sekretariat: Jl. Tan Malaka 243 Kel. Napar Kec. Payakumbuh Utara Payakumbuh. Email : asohi_sumbar@ yahoo.co.id Telp. 08127670057; Fax : 0752-90057
ASOHI Beri Masukan OIE Tentang ND J A K A R TA , 27 November 2012. Bertempat di Sekretariat Grand Pasar Minggu, Ketua Umum ASOHI Drh. Rakhmat Nuriyanto,MBA menyambut kedatangan tamu seorang pakar dari OIE (Office Internationale des EpizooƟes) Kang Seuk Choi DVM, Ph.D bersama Crystal, Kye. Keduanya juga tergabung dalam Animal, Plant, and Fisheries Quarantine and Inspection Agency, Korea Selatan.
aktif mengeluarkan pendapat dan berkesempatan membantu penanggulangan ND di Indonesia. D i keta h u i , p e nya k i t N D pertama kali merebak di Jawa, Indonesia tahun 1926 yang sebelumnya telah ditemukan di Newcastle, Inggris. Sebagian peneli telah melaporkan bahwa ND mungkin sudah ditemukan sebelumnya di Eropa, bahkan diduga penyakit ini sudah melanda Korea pada tahun 1924.
Pada kesempatan ini, hadir Direktur PT. Blue Sky Biotech Lucas Y.S. Chung, Sekretaris Dewan Penasehat ASOHI Drh. Tjiptardjo SE, kemudian dua anggota Dewan Pakar ASOHI Drh. Abadi Soe sna dan Drh. Lies Parede MSc, PhD. Pertemuan yang digelar sekitar dua jam ini membahas seputar penyakit ND geno pe-7 di berbagai negara dan penanggulangannya. Dalam hal ini, ASOHI
Sejak pertama kali ditemukan hingga kini, penyakit unggas yang di Indonesia juga dikenal dengan nama Tetelo ini masih menjadi kasus yang aktual, khususnya di wilayah Asia-Pasifik. Di wilayah ini sering kali ditemukan dan diisolasi strai-strain yang sangat patogen. Sementara paling sering diperbincangkan adalah isolat ND patogen yang diklasifikasikan sebagai ND Geno pe7.****
3
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 3
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
26/12/2012 11:50:25
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Ditjen PKH JA K A R TA , 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2 . Pemerintah tengah melaksanakan program Reformasi Birokrasi, dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi dan Peraturan Men.PAN-RB No. 20 tahun 2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi. Oleh karena itu segenap aparatur negara harus melakukan pembenahan birokrasi secara internal dan melakukan inovasi di bidang pelayanan publik, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan investasi yang membawa pengaruh posi f bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan kesejahteraan PNS pada khususnya. Hal tersebut disampaikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Syukur Iwantoro pada Kegiatan Sosialisasi Reformasi Birokrasi yang mengangkat tema ”Dengan Semangat Reformasi Birokrasi, Kita Wujudkan Swasembada Daging Sapi dan Kerbau Tahun 2014”. Kegiatan yang digelar di Menara 165 ini dihadiri pegawai lingkup Ditjen PKH baik dari pusat maupun daerah. Iwantoro menyampaikan, program reformasi birokrasi di Lingkup Ditjen PKH antara lain: 1. Regulasi peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan yaitu dengan
diterbitkannya UUPKH No. 18 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya, 2. Penataan organisasi khususnya UPT berupa perampingan struktur organisasi maupun perubahan organisasi yang mengarah kepada pola pengelolaan keuangan badan layanan umum. 3. Penataan tata laksana yaitu dengan tersusunnya standar operasional prosedur (SOP) di lingkungan unit kerja masing-masing. 4. Penataan sistem manajemen aparatur antara lain penataaan sistem rekruitmen pegawai, pelaksanaan analisis jabatan dalam rangka menetapkan nomenklatur dan formasi jabatan, serta pelaksanaan evaluasi jabatan dalam rangka tersusunnya peringkat jabatan. 5. Usulan sistem remunerasi/pemberian tunjangan kinerja bagi PNS sesuai dengan kinerja masingmasing pegawai Pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan akhirnya dapat menghilangkan se ap penyalahgunaan kewenangan publik oleh pejabat, menjadikan negara memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani; meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan tugas organisasi.**** (Sumber: Subbag Kerjasama dan Humas, Ditjennakkeswan)
Romindo Gelar Seminar Teknis Soal Marek dan VVND BOGOR, 5 November 2012. Bertempat di IPB International Covention Center, PT Romindo Primavetcom menggelar seminar teknis membahas update penyakit Marek dan pengendalian penyakit Newcastle Disease pada unggas. Poultry Technical Conference ini terbagi dalam dua sesi yang diiku oleh lebih dari 150 undangan dari kalangan pembibit grand parent dan komersial farm. Acara dibuka oleh Direktur Marke ng Drh Lukas Agus Sudibyo, sementara Prof. DR. Drh. Charles Ranggatabbu, MSc., PhD ber ndak sebagai moderator. Pembicara pada sesi pertama adalah DR. Francisco Perozo, DVM, Universidad del Zulia Venezuela yang membahas perkembangan penyakit Marek dan program vaksinasinya. Selain itu pada sesi kedua ia juga kembali tampil membawa topik bahasan seputar update pengendalian
penyakit VVND. Sesi berikutnya baru diisi oleh DR. Michael Lee, Technical Manager Merial Asia yang menjelaskan seputar solusi yang ditawarkan Merial untuk mengatasi penyakit-penyakit yang telah diulas oleh Prof. Perozo sebelumnya. Diantaranya adalah Avinew+H120 yang efektif untuk program vaksinasi VVND dan IB. Dua penyakit ini diketahui paling banyak terjadi outbreak di wilayah Asia. Enoquyl untuk mengobati CRD-Komplek dan Gallimune 407 vaksin inaktif untuk melindungi ayam dari serangan SHS (swollen head syndrome). Seminar diakhiri dengan sesi diskusi, secara keseluruhan seminar berjalan dengan dinamis ditandai ak f dan antusiasnya peserta pada sesi tanya jawab dengan para narasumber.**** (inf)
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 4
4
26/12/2012 11:50:25
KEN undang ASOHI Hadiri Seminar “Prospek Ekonomi Indonesia 2013” JAKARTA, 10 Desember 2012. ASOHI diundang pani a untuk menghadiri Seminar “Prospek Ekonomi Indonesia 2013” di Menara Bank Mega, Jakarta. Pada kesempatan itu Chairul Tanjung, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) memaparkan perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2013 masih penuh tantangan dikarenakan terjadi perlambatan ekonomi global yang akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi domes k. Oleh sebab itu, KEN melihat ekonomi Indonesia tahun 2013 akan hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 yakni masih akan bertumpu pada kekuatan domes k. Mahalnya harga kebutuhan pokok misalnya seper daging Sapi hingga Rp.100.000/kg diduga adanya prak k kartel sejumlah pedagang besar. Dalam hal ini, KEN meminta pemerintah untuk berperan mengendalikan harga melalui perbaikan distribusi, logis k, modernisasi pasar tradisional, dan mengefek an peran Bulog. KEN juga meminta pemerintah agar mencegah terjadinya persekongkolan dalam penentuan harga barang
kebutuhan pokok itu. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), salah satu BUMN yang dipilih untuk membudidayakan Sapi impor guna kepen ngan swasembada daging nasional, menuturkan sulit untuk membuk kan adanya kartel harga daging Sapi. Kata dia, sudah saatnya harus ada evaluasi komprehensif terhadap tata kelola dalam perdagangan daging Sapi. Lanjut Ismed, koordinasi yang lebih baik antar instansi mutlak wajib dilakukan. Sinergi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, harus lebih di ngkatkan dan diperbaiki agar ke depan dak terjadi lagi keributan dan saling menyalahkan antar instansi. “Saat ini merupakan momentum penting untuk membangun dan mendorong kemandirian pasok daging Sapi secara nasional. Peran pemda dan masyarakat peternak Sapi waktunya dimaksimalkan,” ujar Ismed yang menghimbau impor r dan pedagang Sapi lebih peduli pada kepentingan bangsa, dalam rangka terwujudnya kemandirian pasok daging Sapi di masa mendatang.****
Lokakarya OIE di Bali KUTA BALI, 26 November 2012. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bekerjasama d e n g a n W H O d a n FA O menyelenggarakan lokakarya bertajuk “The Third Regional Workshop on Multi-Sectoral Collaboration on Zoonoses Prevention and Control: Leading the Way on One Health” bertempat di The Patra Bali, Resort & Villas Bali-Indonesia. Acara diikuti 112 partisipan dari 19 negara yaitu Brunei Darussalam, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philiphina, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste dan Vietnam. Lembaga internasional yang berpar sipasi diantaranya OIE, WHO, FAO, ASEAN, SAARC, USAID dan WSPA. Acara dibuka Direktur Kesehatan Hewan, Drh. Pudjiatmoko, Ph.D mewakili tuan rumah. Lokakarya mengangkat tema “Leading the way on one health”, dengan pendekatan koordinasi mul disiplin antara sektor kesehatan hewan, kesehatan masyarakat dan kehutanan untuk penanggulangan penyakit zoonosis. Penyebaran penyakit zoonosis secara global dipengaruhi oleh berbagai faktor seper
5
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 5
pertumbuhan penduduk, intesifikasi sistem pertanian, interaksi antara manusia dan hewan, baik hewan pelihara maupun hewan liar, perubahan iklim global, dan perdagangan dunia. Penyebaran penyakit zoonosis secara signifikan dapat mengancam kesehatan masyarakat, memunculkan keresahan serta mempengaruhi stabilitas perekonomian secara umum. Beberapa penyakit zoonosis yang menjadi perha an adalah Rabies, Flu Burung, Hog cholera dan Salmonelosis, serta penyakit zoonosis yang bersifat ekso s seper Nipah. Perwakilan setiap negara anggota memaparkan situasi penanganan penyakit zoonosis di masing-masing negara dengan penerapan konsep One Health yang terintegrasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengiden fikasi masalah yang terjadi sehingga didapatkan rekomendasi untuk peningkatan kolaborasi dan koordinasi diantara sektor yang terlibat untuk penanganan dan pengendalian penyakit zoonosis di tingkat internasional, regional dan nasional.Diselasela acara dihelat pula telaah poster dari ap negara. ****(Sumber: Subbag Kerjasama dan Humas Ditjen PKH)
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
26/12/2012 11:50:26
PENYAKIT IBR PADA TERNAK SAPI PENGENDALIAN DAN PERMASALAHANNYA BOGOR, 2 Nopember 2012. IBR (Infec ous Bovine Rhinotrachei s), disebabkan oleh Bovine Herpes Virus-1 (BoHV-1), merupakan penyakit pada sapi domes k maupun sapi liar. Setelah masa inkubasi 2 – 4 hari pada sapi akan terjadi keluarnya cairan hidung yang bening, salivasi, demam, nafsu makan menurun, dan depresi. Dalam beberapa hari cairan hidung akan berubah menjadi mukopurulen. Bila terjadi kawin alam, infeksi saluran kelamin akan mengawali terjadinya pustular vulvovaginitis atau balanoposthitis. Banyak infeksi terjadi secara subklinis. Kasus infeksi tunggal pada penyakit respirasi dan penyakit kelamin yang disebabkan oleh BoHV-1 berakhir hingga 5 – 10 hari. Virus masuk ke hewan ternak melalui hidung dan menggandakan diri menjadi banyak dan dengan titer yang tinggi pada membran mukosa alat respirasi dan tonsil.Lalu menyebar ke konjung fa serta melalui ujung syaraf menuju simpul syaraf yang lebih besar. Apabila terjadi infeksi alat kelamin, BoHV-1 akan berkembang dan menggandakan diri pada mukosa vagina atau prepu um dan menjadi laten pada ganglia syaraf bagian sacral. Dalam hal pengendalian, pen ng dilakukan adalah
adanya masa karan na dari hewan baru di peternakan yang dilakukan selama 2 – 3 minggu (OIE, 2008). Hanya sapi-sapi yang seronegatif yang diperbolehkan masuk ke peternakan. Bahkan apabila diperlukan dilakukan program p e m u s n a h a n . P ro g ra m vaksinasi dilakukan sesuai jadwal yang disarankan oleh pabrik pembuat vaksin dan dokter hewan setempat. Tetapi harus dipahami bahwa vaksin tidak dapat mencegah infeksi, tetapi dapat mengurangi kejadian klinis IBR dan mengurangi shedding virus IBR (MARS et al., 2001; BOSCH et al., 1998). Secara serologis infeksi telah terjadi dak hanya pada ternak eks impor, tetapi juga ternak indigenous sapi di Indonesia. Tidak hanya pada sapi potong, tetapi juga pada sapi perah. pemerintah perlu memahami ar seroposi f dari sapi-sapi yang berada di Balai Inseminasi Buatan (BIB) dan Balai Embryo Transfer(BET). Bagaimana penanggulangannya dan bagaimana seharusnya BIB dan BET menjaga agar sapi-sapinya tidak terinfeksi oleh penyakit IBR.**** Disarikan dari (h p://bbalitvet. litbang.deptan.go.id/ind/index.php/component/ content/ar cle/37-berita-utama/374-ibr)
Badak Jawa Dikhawatirkan Tertular Penyakit Ternak Warga PANDEGLANG, 17 Nopember 2012. Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) M Haryono menyatakan khawa r badak Jawa tertular penyakit hewan dari ternak warga yang nggal di sekitar kawasan tersebut. “Di sekitar TNUK banyak permukiman warga, dan dak sedikit yang memelihara ternak, seper sapi, kerbau, domba dan kambing,” katanya di Pandeglang, Sabtu (17-11). Untuk itu, dia mengaku khawa r ada ternak warga yang terjangkit penyakit, dan kemudian menular ke badak jawa yang hidup di kawasan taman nasional tersebut. Di sekitar TNUK terdapat 15 desa dengan jumlah penduduk 52 ribu jiwa, dan warga telah sepakat untuk
menjaga kelestarian kawasan hutan yang menjadi “paru-paru” dunia itu. Masyarakat yang nggal di sekitar kawasan taman nasional tersebut, sebagian besar bekerja sebagai petani. Jika potensi yang ada dikelola secara maksimal bisa meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Ia juga menjelaskan, kalau dari perburuan badak jawak rela f aman karena kawasan TNUK yang menjadi habitatnya dikelilingi laut, sehingga sulit bagi pemburu masuk ke taman nasional itu. “Kita terus melakukan pengawasan dengan menurunkan m untuk berpatroli,” katanya. Menurut dia, selama ini belum pernah ditemukan kema an badak jawa akibat ulang tangan jahil manusia, kalau ada yang ma karena faktor alami.**** (Lampost.co) Edisi: 128 - DESEMBER 2012
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 6
6
26/12/2012 11:50:26
Pemerintah akan Penuhi Pakan Ternak dalam Negeri GORONTALO, 24 November 2012. Kementerian Pertanian berjanji akan memenuhi kebutuhan pakan dalam negeri, yakni sebesar tujuh juta ton per tahun. Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Undoro Kasih Anggoro, Jumat (23/11), mengatakan, saat ini pihaknya sedang berunding dengan daerahdaerah penghasil jagung, untuk menentukan peningkatan produksi jagung yang harus dicapai. “Dari segi anggaran sudah dibicarakan, nggal memilih dimana saja lokasi yang akan kita tanami jagung untuk keperluan pakan ini,” ujarnya, saat mengiku Konferensi Jagung Internasional di Gorontalo. Menurutnya, impor jagung yang dilakukan oleh Indonesia, sebagian besar adalah untuk bahan baku pakan ternak karena produksi dalam negeri dak selalu ada. Padahal, seharusnya kebutuhan itu bisa dipenuhi sendiri dengan meningkatkan produksi dan produk vitas
jagung, melalui pemakaian benih hibrida unggul. Ia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak selalu bergantung pada kucuran dana APBN dan APBD, karena uang pemerintah tidak cukup untuk membiayai pengembangan jagung dari hulu hingga hilir. “Pemda harus menggaet swasta dan bekerja sama dengan petani. Dengan cara ini, pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan jagung mudah diwujudkan,” ungkapnya. Meski demikian, Kementan tetap memberi target produksi yang harus dicapai masing-masing daerah penghasil jagung se ap tahun. Bagi daerah yang dak berhasil mencapai target itu, Kementan menyatakan akan mengalihkan anggarannya ke daerah lain yang lebih siap.**** Media Indonesia.com (Ant/Ol-3)
Seminar “Feed Additive” CV Caturnawa JAKARTA, 28 November 2012. Bertempat di Hotel Menara Peninsula Hotel Jakarta, CV Caturnawa salah satu perusahaaan obat hewan di Indonesia menggelar seminar feed additive sekaligus memperkenalkan produk esensial. Seminar mengusung tema “Essential, New Organic Feed Addi ve an An microbial, Calori Saver and An oxidant.” Seminar menghadirkan pembicara Prof Dr Ir Budi Tangendjaja MSc (Balitnak, Ciawi-Bogor), Dr. David Buessing, Mr Shah Bhar, dan dipandu moderator Drh Abadi Soe sna pakar Farmakologi IPB yang juga Dewan Pakar ASOHI. Direktur Caturnawa dalam sambutannya yang diwakili Drh Budi Wilogo selaku General Manager CV Caturnawa menyampaikan terima kasih kepada seluruh
7
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 7
ta m u u n d a n ga n ya n g berkesempatan datang. Mengawali seminar setengah hari tersebut, Prof Budi Tangendjaja memaparkan trend feed addi ve pada pakan ternak di Indonesia. Menurutnya, pakan ternak memberi kontribusi 50% sampai 80% dari total biaya produksi. Para peternak dan pelaku industri pakan berusaha untuk melakukan berbagai upaya guna mengefisienkan biaya pakan dengan dak mengabaikan kualitas produk ternak yang dihasilkan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan pemberian feed additive untuk meningkatkan nilai guna pakan. Feed addi ve dapat berupa an bio k, probiotik, prebiotik, enzim, serta suplemen pakan seper mineral, asam amino, dan vitamin. Meskipun jumlah feed addi ve yang dicampur dalam komposisi ransum sangat kecil (biasanya <5 kg/ton), namun sangat mempengaruhi ruangan dalam formulasi ransum.****
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
26/12/2012 11:50:26
Finalisasi Roadmap Menuju Indonesia Bebas AI 2020 BOGOR, 28 November 2012. Bertempat di Hotel Sahira, Bogor, ASOHI yang diwakili Drh. Purwaningsih Setiandari hadir dalam finalisasi draft penyusunan Roadmap Indonesia Bebas AI Tahun 2020 yang ditetapkan pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Pertanian op mis akan target Indonesia bebas kasus AI pada tahun 2020 akan tercapai. Hal tersebut seiring dengan menurunnya ngkat kasus AI pada umumnya. Penurunan kasus yang terjadi pada unggas dak lepas dari langkah pengendalian dengan memanfaatkan vaksin strain lokal yang tepat serta diproduksi di dalam negeri. Selain itu dibarengi dengan meningkatnya kesadaran penerapan biosekuri yang efek f. Pada tahun 2007, sebanyak 2.751 kasus. Di 2008, 1413 kasus, tahun 2009 naik menjadi 2293 kasus. Kemudian sepanjang 2010, 1502 kasus serta 2011 tercatat 1390 kasus. Sementara 2012 sampai dengan 31 Oktober 2012 hanya 455 kasus. Pemerintah menetapkan Roadmap Indonesia Bebas AI 2020 secara bertahap dilakukan berdasarkan aspek geografis dan epidemologinya. Tujuan disusunnya roadmap ini untuk memudahkan aparatur pusat, daerah, dan seluruh instansi terkait dalam menjabarkan serta melaklsanakan strategi pengendalian dan penanggulan AI di Indonesia.
Masalah dan tantangan yang dihadapi dari segi komitmen pemerintah adalah program pengendalian penyakit pada unggas selama ini (sebelum terjadi wabah AI) hanya menjadi kewenangan swasta dan pemerintah hampir dak terlibat. Setelah tersebarnya wabah AI, maka pemerintah baik di pusat maupun daerah ikut terlibat dalam kebijakan pengendaliannya karena terkait penyakit zoonosis, akan tetapi belum op mal dan bukan bagian program yang diprioritaskan. Hambatan lain diantaranyam minimnya anggaran pemerintah, masih lemahnya pelayanan kesehatan hewan kepada para peternak unggas komersial. Selain itu, peternak juga masih banyak yang belum bersedia melapor ke dinas kabupaten atau kota jika peternakannya terserang AI. Kemudian peternak unggas sektor 3 umumnya belum menerapkan praktek kesehatan unggas minimal. Ke ka unggasnya sakit dan sebelum semuanya ma , peternak segera menjualnya ke pedagang, sehingga virus AI ikut menyebar ke rantai pemasaran unggas dan antar daerah atau pulau. Ke g i ata n p u b l i c a w a r e n e s s m a s i h b e l u m optimal dilakukan melalui berbagai media massa. Pelaksanaannya cenderung reak f saat maupun setelah terjadinya peningkatan kasus flu burung pada manusia yang diberitakan media massa.****
MEMILIH JENIS TELUR YANG PALING BERNUTRISI JAKARTA, 1 November 2012. Di pasaran saat ini tersedia berbagai jenis telur ayam, mulai dari yang organik sampai yang diperkaya omega-3. Mana telur yang paling padat nutrisi dan sehat? Telur pada dasarnya memiliki elemen nutrisi yang sama, kecuali jika ayam diberi pakan de-ngan formula khusus sehingga mengubah komposisi telurnya. Perdalam pengetahuan Anda akan telur dengan membaca tuntas ps berikut. Telur organik berasal dari ayam yang diberi makanan organik berser fikat. Ayam di peternakan ini biasanya dibiarkan berkeliaran bebas, tidak hanya diam di kandang. Namun telur berlabel organik dak berar produknya lebih sehat dibanding telur biasa. Telur yang berasal dari ayam yang mengonsumsi berbagai jenis pakan, misalnya biji-bijian dan makanan lain yang dicarinya sendiri, memiliki telur yang berbeda dengan yam yang dikurung di kandang dan diberi pakan ternak. Ayam yang dibiarkan berkeliaran, seper
ayam kampung, memiliki telur dengan kadar beta karoten, vitamin D,E, serta omega-3 lebih nggi. Seluruh nutrisi pen ng itu berada di kuning telurnya. Menurut peraturan di AS, ayam jenis itu hanya boleh dikonsumsi dagingnya. Memberi pakan ternak yang ditambah dengan nutrisi khusus akan mengubah komposisi nutrisi dalam telurnya. Ayam yang makan makanan mengandung tambahan asam lemak omega-3 akan memproduksi telur dengan kadar omega-3 tinggi yang bermanfaat besar untuk otak, mencegah penyakit jantung, meningkatkan sistem imun, serta perkembangan re na. Omega-3 umumnya banyak terdapat di kuning telur. Nutrisi tambahan dalam pakan ayam juga meningkatkan kadar vitamin E dalam telur. Jika Anda khawa r dengan kandungan kolesterol dalam telur, pilihlah telur yang berlabel rendah kolesterol. Telur ini berkolesterol 25% lebih rendah dibanding telur biasa. Kadar kolesterol dalam kuning telur berkisar antara 185 miligram.**** (Kompas.com)
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 8
8
26/12/2012 11:50:27
DITJEN PKH ANGKAT POTENSI PENGEMBANGAN TERNAK KELINCI BOGOR, 28 November 2012. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) selenggarakan Temu Koordinasi Ke h u m a s a n . Ke g i ata n ya n g diselenggarakan di Hotel Amaris Bogor ini mengangkat topik “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kelinci Sebagai Salah Satu Sumber Penyediaan Daging”. Strategi dan Kebijakan yang diusung disamping Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PSDS-2014) merupakan salah satu dari program utama Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak melalui penyediaan Sapi lokal. Harapannya melalui program ini, impor sapi bakalan dan daging sapi menurun menjadi 10%. Pengembangan ternak Kelinci dianggap sebagai salah satu alternatif dalam penyediaan kebutuhan portein hewani selain daging Sapi. Dalam menunjang kebutuhan protein hewani yang meningkat seiring
pendapatan dan daya beli masyarakat yang meningkat, sehingga permintaan konsumsi naik pula terlebih tren harga daging sapi yang selalu naik. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang intensif kepada berbagai stakeholder dalam peningkatan produksi dan diversifikasi produk menjadi sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber penyediaan daging adalah Kelinci. Keunggulan budidaya kelinci yakni memiliki protein hewani yang nggi, berkembang biak cepat, kenaikan berat badan yang cepat, rela f mudah dalam pengelolaan, pasar tersedia dengan harga relarif tinggi. Pengembangan sentra ternak kelinci tahun 2012 dilakukan melalui bantuan sosial yang tersebar di 5 propinsi (Bengkulu, Kepri, Jabar, Jateng, dan Ja m) di 5 kabupaten/kota pada 6 kelompok dengan konsep kampung kelinci. ****(sumber: www.deptan.go.id/ Subbag Kerjasama dan Humas,Ditjen PKH)
KEMENTAN BELUM TAHU RENCANA IMPOR DAGING J A K A R TA , S e l a s a , 2 7 November 2012. Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku belum mengetahui adanya rencana impor daging Sapi yang diajukan oleh Kementerian Perdagangan. “Sejauh ini saya belum mendengar ada tambahan,” tutur Syukur dalam temu pers di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (27/11) sore. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah berniat kembali untuk melakukan impor daging. Langkah ini diambil untuk stabilisasi harga daging di pasaran. Lebih lanjut, Syukur menjelaskan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentu akan mengundang menterimenteri terkait untuk membicarakan hal ini jika diperlukan. Kementan, hanya akan mengajukan stok dan potensi sapi bakalan serta daging sapi di dalam negeri sebagai bahan per mbangan. “Semua itu di bawah kewenangan Menko. Di situ diputuskan,” ujar Syukur. Berdasarkan data dari Dirjen PKH Kementan, per Selasa (27/11), stok sapi di tangan feedloter tercatat 118.458 ekor. Jumlah itu terdiri dari 79.442 sapi bakalan impor dan 39.016 sapi bakalan lokal. Sebanyak 17 ribu
9
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 9
ekor sapi yang siap dilepaskan feedloter dalam waktu dekat, 60 persen diprioritaskan untuk DKI. Untuk kebutuhan industri, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan Achmad Junaidi menyebut masih ada 3.753 ton daging sapi impor sisa kuartal II yang tersedia untuk industri. “Jadi, sesungguhnya pasokan cukup,” mpal Direktur Budidaya Ternak Ruminansia, Fauzi Luthan. Syukur membenarkan apabila stok sapi bakalan dan daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lalu, mengapa harga daging di pasaran melonjak? Syukur menilai ini tak lepas dari faktor psikologis akibat ngginya harga sapi bakalan impor asal Australia. Harga bobot hidup sapi per kg di Australia per Oktober mencapai 3,02 dolar AS atau sekitar Rp. 29 ribu. Setelah dipelihara selama ga bulan, harga bobot hidup di pasaran naik menjadi Rp 32 ribu hingga Rp 35 ribu per kg. Harga yang nggi dari Australia akan menjadi barometer bagi daerah-daerah di Tanah Air. “Ini kesimpulan sementara. Jika andalkan impor, inilah dampaknya,” kata Syukur.**** REPUBLIKA.CO.ID
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
26/12/2012 11:50:27
Medion Terima Leadership Award BANDUNG 13-10-2012. Medion menerima penghargaan Leadership Award dari Dale Carnegie. Dale Carnegie adalah sebuah perusahaan terkemuka pelatih kepemimpinan. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka 100 tahun Dale Carnegie di Hotel Panghegar Bandung. Perusahaan yang berawal dari pemikiran seorang pemuda bernama Dale Carnegie tentang pengembangan diri itu, kini telah berkembang menjadi pela han untuk tempat kerja dan organisasi secara global, dengan lebih dari 85 cabang di seluruh dunia. Ibu Mar na Sudibja beserta Bapak Adam Sadhani selaku perwakilan dari Dale Carnegie Indonesia, menyerahkan penghargaan bergengsi tersebut kepada Peter Yan, Marketing Vice President PT Medion. Menurut pihak Dale Carnegie, Medion berhak menerima penghargaan itu karena telah memenuhi kriteria yaitu konsisten terhadap pengembangan kepemimpinan
d i p e r u s a h a a n nya . T i d a k hanya itu, m manajemennya p u n a k t i f te r l i b at d a l a m p ro s e s d a n p e l a k s a n a a n training kepemimpinan yang dilaksanakan di perusahaannya. Selain kriteria tersebut, Medion juga lolos dalam proses seleksi oleh m khusus yang terdiri dari m manajemen Dale Carnegie dan m trainer. Penghargaan serupa juga diberikan kepada delapan perusahaan lainnya seper Bank Mandiri, OCBC NISP, Telkomsel, Rumah Sakit Borromeus, Yogya Group, surat kabar Pikiran Rakyat, CNOOC, dan Total EP Indonesie. Memang, perusahaan vaksin, obat, dan peralatan peternakan asal Bandung ini sangat memperha kan kualitas sumber daya manusia di perusahaannya. Peter mengaku merasa bangga menerima penghargaan bergengsi ini dan akan semakin memacu pengembangan kepemimpinan di Medion. Semoga Medion terus dapat berkarya untuk industri peternakan Indonesia.****
MENGENANG HERMAN WIRIADIPOERA KABAR DUKA tiba-tiba datang. Minggu siang tanggal 18 Nopember seorang sahabat menyampaikan b a h w a H e r m a n W i r i a d i p o e ra , President Director PT. Napindo Media Ashatama berpulang, akibat serangan jantung. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan akan berpulang kepada-Nya. Langit Jakarta seketika terasa mendung. Para pelaku bisnis, peternak, pengurus asosiasi, birokrat, ilmuwan dan pemangku kepen ngan peternakan dan kesehatan hewan lainnya saling mengabarkan dan mendoakan kepergiannya yang sangat dak terduga, melalui pesan singkat (sms), telepon, email, facebook, Blackberry Messenger (BBM) dan sarana komunikasi lainnya. Dikabarkan, hari Minggu pagi itu Herman hadir dalam acara outbond karyawannya di kawasan Sentul, Bogor Jawa barat. Meski dalam kondisi kurang fit karena baru saja menyelesaikan hajat pameran internasional Indodefence 2012, Herman mencoba ikut bergabung dalam keceriaan acara karyawannya tersebut. Di tengah-tengah salah satu rangkaian outbond, tubuh Herman ba ba lunglai, dan segeralah dibawa ke Rumah Sakit terdekat di Bogor. Rupanya itulah saat terakhir Herman berada dalam kebersamaan dengan
para karyawan dan keluarganya. Di dunia peternakan, Herman memang bukanlah pakar, bukan pula pengusaha an juga bukan birokrat peternakan. Namun ia telah menjadi orang penting di kalangan bisnis peternakan dan kesehatan hewan. Ini dak lain berkat perannya merubah wajah pameran peternakan yang semula dikenal sekadar sebagai “pameran pembangunan”, menjadi pameran berkelas internasional. Di dunia pameran, Herman ternyata sukses di banyak even. Majalah bisnis SWA menyebutnya sebagai rajanya pameran business to business (B2B) di Indonesia. Melalui pameran-pameran tersebut Herman telah membawa ribuan pengusaha dari berbagai Negara ke Tanah Air, baik sebagai peserta pameran maupun pengunjung. Dengan pengalamannya itu Herman bisa diajak diskusi mengenai industri peternakan, kelautan, air minum, hingga industri pertahanan keamanan dan pesawat tempur canggih. “Jadi saya sudah ikut berperan di industri telur hingga pesawat tempur,” tutur CEO Napindo kelahiran Bandung 60 thn silam itu. Selamat jalan Herman Wiriadipoera. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagimu di sisiNya. Aamiin Ya Robbal alamin.**** Edisi: 128 - DESEMBER 2012
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 10
10
26/12/2012 11:50:28
Daftar Obat Hewan Baru Terdaftar JUNI 2012 (SK No. 667 & 668) Info ASOHI edisi kali ini memuat beberapa produk obat hewan baru yang termuat di SK Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 677/Kpts/HK.340/F/06/2012 tanggal 08 Juni 2012 dan SK No. 678/Kpts/HK.340/F/06/2012 tanggal 08 Juni 2012 . Disajikan sebagai berikut: No. NAMA PRODUK
GOLONGAN
NO REG
PEMILIK NO PENDAFTARAN
PRODUSEN
11. Medoxy - L
An bakteri
Kementan RI No. D. 1206450 PKC.2
PT. Medion Farma Jaya
PT. Medion Farma Jaya
12. Microvit D3 Promix 500
Bahan Baku Obat Hewan
Kementan RI No. I. 1206060 BOH.1
PT. Romindo Primavetcom
Adisseo France SAS, Perancis
13. Cyromazin-10 An lalat pada kandang dan kotoran ternak
Kementan RI No. I. 1206583 PTS.1
PT. Lito Prima Mandiri Samu Median Co Ltd, Korea
14. Amoxy - 50
An bakteri
Kementan RI No. I. 1206527 PKS.1
PT. Zagro Indonesia
Zagro Singapore Pte. Ltd, Singapira
15. Mold Nil Dry
Antjamuar
Kementan RI No. I. 1206475 PTS.1
PT. Inve Indonesia
Nutri Ad Interna onal NV, Belgia
01. Diacoxin 5 %
An koksidia
Kementan RI No. I. 12064283 PTC
PT. SHS Interna onal Diasham Resources Pte., Ltd, Singapura
02. Profish Ω Poultry
Feed Supplement
Kementan RI No. I. 12064284 FTS
PT. Trouw Nutri on Indonesia
Hendrix NV, Belgia
03. Toxo - XL
Toksin Binder
Kementan RI No. I. 12064285 FTS
PT. Trouw Nutri on Indonesia
Selko BV, Belanda
04. Fysal – Fit 4
Acidifier pada pakan hewan
Kementan RI No. I. 12064286 FTS
PT Trouw Nutri on Indonesia
Selko BV, Belanda
05. Swine Mineral Feed Suplement Premix
Kementan RI No. D. 12064287 FTS
PT. Trouw Nutri on Indonesia
PT. Trouw Nutri on Indonesia
06. Expo – P Inj
An bakteri
Kementan RI No. I. 12064288 PKS
PT. Lito Prima Mandiri Samu Median Co. Ltd, Korea
07. Demp
Feed Addi ve
Kementan RI No. I. 12064289 FTS
PT. Alltech Biotechno- Alltech Inc, USA & Alltech logy Indonesia do Brasil Agroindustrial, Ltda. Brasil.
08. Vaksimune ND Pengebalan Inak f L Inak f terhadap penyakit ND
Kementan RI No. D. 12064290 VTC
PT Vaksindo Satwa Nusantara
PT Vaksindo Satwa Nusantara
09. Ultramin
Kementan RI No. I. 12064291 PTS
PT. Maju Farma Indonesia
Arab Veterinary Industrial Company (AVICO), Jordania
SK No. 678/Kpts/HK.340/F/06/2012 tanggal 08 Juni 2012 . (Bag.2)
SK No. 678/Kpts/HK.340/F/06/2012 tanggal 08 Juni 2012 .
An defisiensi Vitamin dan asam amino
Sumber: SubDit Pengawasan Obat Hewan, Ditkeswan, Ditjennak 2012
11
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 11
Edisi: 128 - DESEMBER 2012
26/12/2012 11:50:29
Indonesian V e t e r i n ar y D ru g s Association (ASOHI) Member of IFAH (International Federation For An i m a l H e a l t h )
Dipersembahkan dari dan untuk anggota Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Surat Pernyataan Dirjen Peternakan No 164 Kh XIV - b, tanggal 26 Oktober 1982 tentang ASOHI satu-satunya organisasi di bidang usaha obat hewan
128 InfoASOHI Desenber-12.indd 12
26/12/2012 11:50:29