ARTIKEL PUTRI UMUL KHAIR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II C PADA TEMA PERISTIWA DENGAN MODEL ROLE PLAYING DI SD NEGERI 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG
SKRIPSI Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
OLEH: PUTRI UMUL KHAIR NPM. 1110013411176
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II C PADA TEMA PERISTIWA DENGAN MODEL ROLE PLAYING DI SD NEGERI 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG Putri Umul Khair1, Muhammad Sahnan1, Hidayati Azkiya1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] Abstrak aspek afektif kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS) pada siklus I53,57meningkat menjadi 76,19 pada siklus II. Hasil belajar Pada siklus I, siswa 57,14 meningkat Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas II C diSD Negeri 10Sungai Sapih Kota Padang. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan guru dalam memberikan materi sehingga hasil belajar siswa rendah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Cdengan model pembelajaran role playing di SD Negeri 10Sungai Sapih Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan subjek, siswa kelas II C SD Negeri 10Sungai Sapih Kota Padangyang berjumlah 42 orang. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan guru, lembar aspek afektif siswa, dan tes hasil belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran pada tema peristiwadenganmodel pembelajaran role playingkelas II C berlangsung dengan baik. Terlihat pada tindakan pembelajaran pada siklus I, rata-rata jumlahmenjadi 78,57 pada siklus II. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran role playingdapat meningkatkan hasil belajar pada tema peristiwa siswa kelas II C SD Negeri 10Sungai Sapih Kota Padang.
Kata kunci: hasil belajar, role playing, tema peristiwa.
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II C PADA TEMA PERISTIWA DENGAN MODEL ROLE PLAYING DI SD NEGERI 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG
PUTRI UMUL KHAIR NPM. 1110013411176
Artikel ini disusun berdasarkan skipsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Ii C Pada Tema Peristiwa Dengan Model Role PlayingDi SD Negeri 10 Sungai Sapih Kota Padang” untuk persyaratan wisuda Agustus 2015 dan telah direview dan disetujui oleh kedua pembimbing.
Padang,
Juni 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Muhammad Sahnan, M.Pd.
Hidayati Azkiya, S.Pd., M.Pd.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II C PADA TEMA PERISTIWA DENGAN MODEL ROLE PLAYING DI SD NEGERI 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG Putri Umul Khair1, Muhammad Sahnan1, Hidayati Azkiya1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract
This research is motivated by the low learning outcomes grade II C in SD Negeri 10 Wean River city of Padang. This is because the students lack of attention to the teacher in providing the material so that a low student learning outcomes. The purpose of this research is to improve student learning outcomes class II C with role playing learning model in SD Negeri 10 Wean River city of Padang. This research is a class act. By subject, grade II C Elementary School 10 desert city weaning River totaling 42 people. This is a research instrument teacher activity observation sheet, sheet affective aspects of students, and the students' achievement test. Implementation of learning on the theme of the event by learning model role-playing class II C is progressing well. Seen in the act of learning in the first cycle, the average of the affective aspects of cooperation and task (LKS) in the first cycle 53.57 increased to 76.191 in the second cycle. In the first cycle of learning outcomes 57.14 increased to 78.57 students in the second cycle. It can be concluded that the role playing learning model can improve learning outcomes in grade II event theme C ElementarySchool 10 Wean River city of Padang.
Keywords: learning outcomes, role playing, theme events.
pendekatan
Pendahuluan Pembelajaran prosedur
yang
adalah
saling
suatu
mempengaruhi
saintifik
mengamati,menanya,
seperti
mengumpulkan
informasi
atau
mencapai tujuan pembelajaran.Manusia
eksperimen,mengasosiasikan
atau
terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
mengolah
dan
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya,
mengkomunikasikan dikelas dan masih
misalnya tenaga laboratorium, meliputi
terlihat jadwal mata pelajaran.
buku-buku,fotografi, slide dan film, audio dan
video
tape.Hamalik
(2005:3),
informasi
Peneliti memberikan salah satu pemecahan masalah tersebut yaitu dengan
“Pendidikan adalah suatu proses dalam
menggunakan
rangka
didik
Menurut Ramayulis (Istarani 2012;70)
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik
bermain peran ialah “penyajian bahan
mungkin
dengan cara memperlihatkan peragaan,
dengan
mempengaruhi
dengan
lingkungannya,
demikian
perubahan
peserta
akan
dalam
dan
menimbulkan
dirinya
baik
model
dalam
bentuk
role
playing.
uraian
maupun
yang
kenyataan. Semuanya berbentuk tingkah
memungkinkannya untuk berfungsi secara
laku dalam hubungan sosio yang kemudian
adekwat dalam kehidupan masyarakat.
diminta beberapa orang peserta didik
Pengajaran bertugas mengarahkan proses
untuk memerankannya”.
ini agar sasaran dari perubahan itu dapat
Langkah-langkah
tercapai sebagaimana yang diinginkan”. Berdasarkan hasil observasi dan
Model
Role
Playing, Menurut Taufik dan Muhamadi (2012;177)
langkah-langkah
Model
wawancara peneliti dengan Ibuk Mulia
Pembelajaran Role Playing adalah: (1)
Zakia, S.Pd guru kelas II C yang dilakukan
Guru menyusun atau menyiapkan skenario
pada tanggal 28 februari 2015
yang
di SD
akan
di
tampilkan.
(2)
Guru
Negeri 10Sungai Sapih Kota Padang, kelas
menunjuk beberapa peserta didik untuk
II C yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan
mempelajari skenario dua hari sebelum
20 orang perempuan. Tercatat 15 orang
pembelajaran
siswa
Tuntas,
membentuk kelompok peserta didik yang
sedangakan 27 orang siswa (64,28%) yang
anggotanya 5 orang. (4) Memberikan
Belum
nilai
penjelasan tentang kompetensi yang ingin
ulangan harian (UH) 1 siswa. ini juga
dicapai. (5) Memanggil para peserta didik
dikarenakan
cenderung
yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
menyampaikan materi pelajaran dengan
skenario yang sudah dipersiapkan. (6)
metode ceramah dan belum menggunakan
Masing-masing
(35,71%)
Tuntas
yang
sudah
terlampir
guru
dalam
dilaksanakan.
peserta
(3)
didik
Guru
duduk
dikelompoknya,
masing-masing
memperhatiakan,
mengamati
sambil
peningkatan kemampuan siswa kelas II
skenario
Cdalam kerja sama dan mengerjakan tugas
yang sedang diperagakan. (7) Setelah
(LKS) pada Tema
selesai
menggunakan model role playingdiSD
dipentaskan,
masing-masing
Peristiwa
dengan
peserta didik diberikan kertas sebagai
Negeri 10Sungai Sapih Kota Padang.
lembarkerja
Metodologi Penelitian
untuk
membahas
tentang
skenario yang telah dipentaskan. (8)
Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Masing-masing kelompok menyampaikan
Tindakan Kelas yaitu
hasil
Guru
dilakukan perorangan atau kelompok yang
memberikan kesimpulan secara umum.
menghendaki perubahan dalam situasi
(10) Evaluasi. (11) Penutup.
tertentu. Menurut Arikunto, dkk, (2010:3)
kesimpulannya.
Rumusan latar
(9)
masalah
belakang
berdasarkan
permasalahan
”PTK
merupakan
proses yang
suatu
pencermatan
yang
terhadap kegiatan belajar berupasebuah
dikemukakan di atas, maka rumusan
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
masalah dalam penelitian ini adalah, (1)
terjadi
Bagaimanakah peningkatan kemampuan
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh
pemahaman siswa kelas II C pada Tema
guru atau dengan arahan dari guru yang
Peristiwa dengan menggunakan model role
dilakukan oleh siswa”.
dalam
sebuah kelas secara
playingdi SD Negeri 10Sungai Sapih Kota
Penelitian tindakan kelas ini telah
Padang? (2) Bagaimanakah peningkatan
dilakukan di kelas II C di SD Negeri 10
kemampuan kerja sama dan mengerjakan
Sungai Sapih kuranji tepi jalan raya by
tugas (LKS) materi pembelajaran tematik
pass Kota Padang, pada tahun ajaran
pada
dengan
2014/2015. Pemilihan SD Negeri 10
menggunakan model role playingdi Kelas
Sungai Sapih sebagai tempat peneliti
II CSD Negeri 10Sungai Sapih Kota
dilatarbelakangi oleh dua hal, yaitu, (1)
Padang?
Karena sekolah ini tempat peneliti Praktek
Tema
Peristiwa
Tujuan penelitian sesuai dengan
Kulya Lapangan (PKL). (2) Karena
rumusan masalah, maka tujuan penelitian
tempat tinggal peneliti dekat dengan
ini adalah, (1) Untuk mendeskripsikan
sekolah tersebut.
peningkatan
kemampuan
pemahaman
Subjek penelitian ini adalah siswa
siswa kelas II C pada Tema Peristiwa
kelas II C di SD Negeri10Sungai Sapih
dengan
yang berjumlah 42 orang, yang terdiri dari
menggunakan
model
role
playingdi SD Negeri 10Sungai Sapih Kota
22
Padang.
perempuan. Penelitian ini melibatkan guru
(2)
Untuk
mendeskripsikan
orang
laki-laki
dan
20
orang
kelas II C SD Negeri 10 Sungai Sapih,
sama dan mengerjakan tugas (LKS) hasil
peneliti
sendiri
mahasiswa,
dan
yang
teman
sesama
pembelajaran tematik siswa meningkat
bertindak
sebagai
dari 35,71% menjadi 75%
pengamat (observer) yaitu teman sesama
Data dalam penelitian ini berupa
mahasiswa dan guru kelas II C SD Negeri
data primer dan sekunder. Data tersebut
10 Sungai Sapih Kota Padang.
adalah tentang hal-hal yang berkaitan
Penelitian ini dilaksanakan pada
dengan
perencanaan,
pelaksanaan
semester genap tahun ajaran 2015/2016,
tindakan, dan hasil pembelajaran yang
pada tanggal 1 April sampai 10 April
berupa informasi.
2015. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan
Data
penelitian
dikumpulkan
pada hari Rabu tanggal 1 April 2015,
dengan menggunakan observasi dan tes,
siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada
berikut uraiannya:
hari Kamis tanggal 2 April 2015, siklus I
1. Observasi
pertemuan 3 diadakan Ulangan Harian
Observasi
dilakukan
(UH1) pada hari Senin tanggal 6 April
mengamati
2015. Sedangkan pelaksanaan siklus II
berlangsungnya pembelajaran. Dengan
pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa
berpedoman
tanggal 7 April 2015, siklus II pertemuan 2
pengamatan, peneliti mengamati apa
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9
yang
April 2015, dan pertemuan 3 diadakan
pembelajaran.
Ulangan Harian (UH2) pada hari Jumat tanggal 10 April 2015. Penelitian
kelas
pada
terjadi
tempat
lembar-lembar
selama
proses
2. Tes Tes digunakan untuk memperkuat
dengan
data observasi yang terjadi di dalam kelas
yang
terutama pada butir penegasan materi
dikemukakan oleh Arikunto, (2010:16),
pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini
yang terdiri dari empat komponen dalam
untuk memperoleh data yang akurat atas
satu
kemampuan
mengacu
pada
siklus,
ini
latar
untuk
dilakukan
desain
yaitu:
PTK
perencanaan,
siswa
memahami
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
pembelajaran
refleksi.
menggunakan model role playing.
Indikator keberhasilan hasil belajar
Dalam
tematik
penelitian,
dengan
peneliti
siswa adalah, (1) Presentase peningkatan
menggunakan beberapa instrumen untuk
pemahaman siswa dalam pembelajaran
mengumpulkan data, yaitu:
tematik meningkat dari 35,71% menjadi
1. Lembar Observasi Aktivitas Guru
75%. (2) Persentase peningkatan kerja
Lembar aktivitas guru adalah untuk mengetahui
kegiatan
guru
dalam
mengelola pembelajaran Tematik dengan modelrole
playingselama
berlangsung.
Tujuannya
mengetahui
kesesuaian
tindakan dengan
Teknik analisis data dari penelitian ini terdiri dari: 1. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru
pembelajaran adalah
rencana
untuk
Untuk
mendapatkan
persentase
guru dalam mengelola pembelajaran, skor
pelaksanaan
dari
semua
aspek
dalam
yang telah
pembelajaran dihitung dengan rumus:
disusun sebelumnya. Dengan berpedoman
Menurut
kepada
(2003:5),Persentase guru dalam mengelola
lembar
observasi,
observer
mengamatiapa yang terjadi dalam proses
Wardani,
proses
dkk.
pembelajaran adalah,
pembelajaran dengan memberikan chek list pada lembar observasi nantinya. 2. Lembar Observasi Penilaian Afektif Siswa Lembar aktivitas guru adalah untuk mengetahui
kegiatan
siswa
dalam
P= x100% 2. Teknik Analisis Data Hasil Tes Belajar P= Penentuan Skor Siswa b. Teknik analisis data hasil belajar
mengelola pembelajaran Tematik dengan modelrole
playingselama
berlangsung.
Tujuannya
mengetahui
kesesuaian
tindakan dengan
aspek kognitif
pembelajaran adalah
rencana
Menurut
lembar
(2013:109),
untuk
untuk menentukan dan mencari rata-rata
pelaksanaan
hasil belajar siswa dapat dihitung dengan
yang telah
rumus sebagai berikut:
disusun sebelumnya. Dengan berpedoman kepada
Sudjana
observasi,
x
observer
mengamatiapa yang terjadi dalam proses
=
x n
Keterangan:
pembelajaran dengan memberikan chek list pada lembar observasi nantinya.
x
3. Lembar Tes Hasil Belajar Digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran tematik pada Tema Merawaat Hewan dan Tumbuhan
dengan
Menggunakan
modelrole playingdi SD Negeri 10 Sungai Sapih Kota Padang.
N
= rata-rata(mean)
x
= Jumlah seluruh skor = banyaknya subjek
a. Teknik analisis data hasil belajar aspek afektif
Analisis
terhadap
siswamenggunakan
sikap
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1
yang
April 2015, pertemuan ke II dilaksanakan
persentase
didapat melalui lembar observasi siswa.
pada hari Kamis 2 April 2015, dan
Rumus yang digunakan adalah:
dilanjutkan dengan tes
P=
akhir pelajaran
pada hari Senin tanggal 6 April 2015.
x100%
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada P= Pesentase siswa yang aktif dalam indikator Menurut Dimyati dan Mudjiono
hari
Selasa
tanggal
7
April
2015,
pertemuan II dilakukan pada hari Kamis
(2013:125), penilaian aspek afektif siswa
tanggal 9 April 2015, dan dilanjutkan
menggunakan pedoman sebagai berikut:
dengan tes akhir pelajaran pada hari Jumat
1% - 25%
= Sedikit sekali
tanggal 10 April 2015.
26% - 50%
= Sedikit
1.
51% - 75%
= Banyak
76% - 100%
= Banyak sekali
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
a. Lembar Aktivitas Guru Berdasarkan dilakukan
pengamatan
terhadap
guru,
yang guru
mendapatkan skor 73,33% (terlampir pada
Hasil Penelitian dan Pembahasan di
halaman 95), berarti guru memperoleh
SDNegeri 10 Sungai Sapih Kota Padang.
nilai dengan kriteria baik. Untuk lebih
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
jelasnya dapat dilihat dari rekapitulasi
kelas IIC yang berjumlah 42 orang, dengan
pengamatan terhadap guru pada tabel 2
rincian siswa laki-laki berjumlah 22 orang
berikut ini:
Penelitian
ini
dilaksanakan
dan siswa perempuan berjumlah 20 orang. Adapun
pengumpulan
penelitian
ini
melaksanakan
data
dilakukan pembelajaran
Tabel2.Rekapitulasi
dalam
PersentasePengamaatan
dengan
Pelaksanaan
tema
ProsesPembelajaran Guru Pada
peristiwa dengan menggunakan model role playing
Siklus 1 Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, dua kali pertemuan belajar, dan satu kali pertemuan tes akhir pelajaran.
Siklus
I
pertemuan
I
Jumlah
Persentase
Skor I
11
73,33%
II
12
80%
Rata-rata
11.5
76.67%
b. Data Hasil Observasi Afektif Siswa
Data hasil observasi ini didapat
57
melalui lembar observasi afektif (kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS) ) Pada tabel 3 tersebut terlihat bahwa
siswa, digunakan untuk melihat proses dan perkembangan afektif (kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS) ) siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis observer terhadap afekif (kerja
sama
dan
mengerjakan
tugas
(LKS)siswa dalam pembelajaran dapat
3
.
Jumlah
dan
Ketuntasan Afektif
Persentase
Hasil
(Kerja
Belajar
Sama
dan
Mengerjakan Tugas (LKS) ) Siswa
dalam
Pembelajaran
Tema Peristiwa Melalui Model
N Perte o muan
ah yan g
1
muan
Perte muan 2
Rata-rata
sama
dan
mengerjakan tugas (LKS) ) siswa pada siklus I pertemuan 1 (terlampir pada halaman 101) terlihat 1 orang yang tuntas
pertemuan 2 (terlampir pada halaman 104) terlihat 6 orang yang tuntas dengan persentase
14,29%.
persentase
pada
Berdasarkan
pertemuan
1
bahwa observasi afektif (kerja sama dan
tema
peristiwa
siklus I memperoleh rata-rata 52,57. Rat
Perse
g
sen
a-
ntase
belu
tas
belum mencapai target yaitu 75%.
rata
c. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
m
e
di peroleh melalui tes Akhir pembelajaran
as 41
%
sehingga perolehan persentase tersebut
Berdasarkan tes hasil belajar yang
tunt
2,38
dan
pertemuan 2 siklus I dapat disimpulkan
per
1 2
role
yan
tas Perte
(kerja
model
menggunakan model Role Playing pada
lah
tun
1
afektif
pembelajaran
Jum
ml
playing
menggunakan
mengerjakan tugas (LKS) ) siswa pada
Role Playing pada Siklus I. Ju
Peristiawa
dengan persentase 2,38% Sedangkan pada
dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel
dalam proses pembelajaran pada Tema
pada siklus I, persentase siswa yang tuntas 97,
44,
61
03
belajar dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
% 6
14,2 9%
36
85,
61,
Tabel 4. Rekapitukasi Tes Hasil Belajar
71
11
Siswa Pada Siklus I
% 52,
Uraian
Jumlah
Siswa yang
yag diinginkan yaitu ketuntasan belajar
42
siswa meningkat 75%.
mengikuti tes Siswa yang tuntas
24
Siswa yang tidak
18
a. Lembar Aktivitas Guru Berdasarkan
tuntas
kegiatan
Persentase ketuntasan
57,14%
lembar
guru
dalam
observasi mengelola
pembelajaran pada siklus II didapat data
belajar siswa
sebagai berikut:
Target
75% Tabel 7 . Rekapitulasi Persentase
Pada tabel 4tersebut, (terlampir pada
Pengamaatan Pelaksanaan
halaman 216) terlihat bahwa persentase tes
Proses Pembelajaran Guru
hasil belajar siswa pada siklus I masih
Pada Siklus II
rendah. Masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu 18 siswa, dan
Pembelajaran
Jumlah
mencapai KKM 24 siswa. Hal ini belum mencapai target ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu 75% dari jumlah siswa keseluruhannya, dan peneliti
ingin
meningkatkannya
Persentase
Skor I
14
93,33%
II
14
93,33%
Rata-rata
14
93,33%
pada
siklus II agar dapat mencapai target ketuntasan belajar yang telah ditentukan.
Pada tabel tersebut, pertemuan 1 (terlampir pada
2.
halaman
157)
pelaksanaan
guru
mendapatkan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
pembelajaran
Siklus II
persentase 93,33% dengan jumlah skor 14. Sedangkan pada pertemuan 2 (terlampir
Berdasarkan tabel 4 di atas, terlihat jelas bahwa belum mencapai target yang diinginkan, siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 24 orang siswa atau jika dipersentasekan hanya 57,14%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada
18
orang
siswa,
dan
jika
dipersentasekan maka ada 42,86%. Hal ini dapat dikatakan belum mencapai target
pada
halaman
160),
peneliti
juga
mendapatkan skor 14 dengan persentase 93,33%.
Di
peroleh
fakta
bahwa
pembelajaran dengan model role playing pada
siklus
93,33%.
II
diperoleh
Berdasarkan
persentase
kriteria
yang
ditetapkan tersebut berada pada 90%100%, sehingga pembelajaran dengan
model role playing
pada siklus II ini
%
14
termasuk dalam kriteria sangat baik.
2
%
b. Data Hasil Observasi Afektif Siswa
2
Data hasil observasi ini didapat
2
57,14
24
melalui lembar observasi afektif (kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS) )
18
%
42,
80,1
86
6
%
Rata-rata
76,1
siswa, digunakan untuk melihat proses dan
9
perkembangan afektif (kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS) ) siswa yang Pada tabel tersebut, terlihat bahwa
terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis observer terhadap afektif (kerja
sama
dan
mengerjakan
tugas
(LKS)siswa dalam pembelajaran dapat
dalam proses pembelajaran pada tema peristiwa playing
menggunakan afektif
model
role
sama
dan
(kerja
mengerjakan tugas (LKS) ) siswa pada
dilihat pada Tabel 8 berikut:
siklus II pertemuan 1 (terlampir pada Tabel8.Jumlah
dan
Ketuntasan
Persentase Hasil
Belajar
Afektif (Kerja Sama dan Mengerjakan Tugas (LKS)) Siswa dalam Pembelajaran Tema
Peristiwa
Melalui
Model Role Playing pada
o
Ju
ml
ml
ah
Pert
ah
ya
em
yan
uan
g
tase
1
ng bel
tun
um
tas
tun
18
42,86
166) terlihat 24 orang yang tuntas dengan persentase persentase
57,14%. pada
Berdasarkan
pertemuan
1
dan
pertemuan 2 siklus II dapat disimpulkan
pembelajaran
24
pada
tema
peristiwa
menggunakan model role playing pada per
siklus II memperoleh rata-rata persentase
sen
Rata
tas
-rata
e
76,19.
sehingga
perolehan
persentase
tersebut sudah mencapai target yaitu 75%. c. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Berdasarkan
hasil
tes
akhir
pembelajaran pada siklus II, diperoleh data
tas 1
pada pertemuan 2 (terlampir pada halaman
mengerjakan tugas (LKS) ) siswa pada
Ju
Persen
dengan persentase 42,86% Sedangkan
bahwa observasi afektif (kerja sama dan
Siklus II.
N
halaman 163) terlihat 18 orang yang tuntas
57,
72,2
sebagai berikut:
Tabel 9. Rekapitukasi Tes Hasil Belajar
lembar kerja siswa, dan tes hasil belajar siswa berupa tes akhir pembelajaran pada
Siswa Pada Siklus II
setiap akhir siklus. Uraian
Jumlah
Siswa yang mengikuti
42
Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus I tema peristiwa dilakukan selama tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I pada
tes Sisa yang tuntas
32
hari Rabu tanggal 1 April 2015, pertemuan
Siswa yang tidak
10
II pada hari Kamis tanggal 2 April 2015, dan hari Senin tanggal 6 April 2015
tuntas Persentase ketuntasan
76,19%
dilaksanakan
tes
akhir
pembelajaran.
Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada
belajar siswa Target
75%
siklus II tema peristiwa dilakukan selama tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I pada
Dari
tabel
tersebut,
diperoleh
hari
Selasa
tanggal
7
April
2015,
persentase ketuntasan belajar siswa adalah
pertemuan II pada hari Kamis tanggal 9
76,19%. Sedangkan persentase tes hasil
April 2015, dan pada hari Jumat tanggal 10
belajar siswa pada siklus I adalah 57,14%.
April
Berarti
Pembelajaran.
terjadi
peningkatan
drastis
sebanyak 19,05% pada siklus ini. Hal ini
2015
dilaksanakan
Tes
Akhir
1. Kegiatan Pembelajaran Guru
menunjukkan bahwa sudah banyak siswa
Keberhasilan siswa dalam belajar
yang tuntas dan target penelitian ini sudah
tidak hanya bersumber dari kemampuan
tercapai.
yang dimilikinya, namun hal ini juga tidak
Pembahasan
terlepas dari pelaksanaan pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua kali siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan belajaar dan satu kali tes hasil belajar
pada akhir siklus. pelaksanaan
pembelajaran
dilaksanakan
dengan
menggunakan model role playing. Dalam penelitian
ini
peneliti
menggunakan
beberapa instrumen dalam mengumpulkan data yakni lembar observasi aktivitas guru,
yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini terlihat
bahwa
adanya
peningkatan
aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 10. Persentase Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Siklus
Persentase
I
76,67%
II
93,33%
42,86% Siklus II
32 orang =
10 orang =
76,19%
23,81%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan
bahwa
pelaksanaan
Berdasarkan pembicaraan peneliti
pembelajaran menggunakan model role
dengan guru setelah selesai pelaksanaan
playing telah terjadi peningkatan dari
siklus II, bahwa guru merasa terbantu
siklus I ke siklus II yaitu 76,67% ke
dengan menggunakan model role playing
93,33%. Peninggkatan guru disebabkan
dalam menjelaskan materi pembelajaran,
guru
melaksanakan
juga dapat meningkatkan hasil belajar
pembelajaran pada tema peristiwa dengan
siswa dalam pembelajaran pada tema
model role playing.
peristiwa.
sudah
bisa
Berdasarkan hasil analisi data atau
2. Hasil Belajar Siswa pada Tes Akhir
refleksi persiklus dapat disimpulkan bahwa
Pembelajaran Berdasarkan penjelasan yang telah
dengan
model
role
playing
dapat
diuraikan sebelumnya, bahwa hasil belajar
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
yang diperoleh siswa pada siklus I nilai
C pada tema peristiwa di SDNegeri 10
rata-rata persentase ketuntasan belajar
Sungai Sapih Kota Padang.
siswa mencapai 57,14% dengan rata-rata
KESIMPULAN DAN SARAN
75,33. Sedangkan pada siklus II persentase
Kesimpulan
ketuntasan belajar siswa mencapai 76,19%
Dari
pembahasan
yang
telah
dengan rata-rata nilai 82,33.
dijelaskan, maka dapat diambil kesimpulan
Tabel 11. Persentase Rata-rata Hasil
bahwa pembelajran pada tema peristiwa
Siklus
Siklus I
Belajar Siswa Pada Siklus I
dengan
model
role
playing
dapat
dan Siklus II
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
Pesentase dan Persentase
C di SD Negeri 10 Sungai Sapih Kota
jumlah siswa
dan jumlah
Padang.
yang telah
siswa yang
sebagai berikut:
mencapai
mencapai
1.
nilai ≤75
nilai ≥ 75
24 orang =
18 orang =
57,14%
Peneliti dapat menyimpulkan
Pembelajaran pada tema peristiwa dengan
menggunakan
playing
dapat
kognitifaspek
modelrole
meningkatkan
pemahaman
siswa,
persentase ketuntasanpada siklus I
2.
adalah 57,14%, sedangkan pada siklus
2. Bagi siswa, diharapkan termotivasi
II persentase ketuntasan mencapai
dalam mengikuti pembelajara, dengan
76,19%. dan rata-rata pada siklus I
siswa
adalah 75,33, sedangkan rata-rata pada
meningkat.
siklus
3.
II
mencapai
82,33.Dari
termotivasi
Bagi
hasil
peneliti, dan
belajar
dapat
akan
menambah
perbandingan kedua siklus tersebut
wawasan
pengetahuan
dengan
terdapat peningkatan, hal ini berarti
penggunaan model role playing
bahwa aspek pemahaman siswa pada
4. Untuk penelitian selanjutnya, agar
tema peristiwa sudah meningkat dari
pelaksanaan model role playing lebih
sebelumnya.
afektif.
Pembelajaran pada tema peristiwa dengan
menggunakan
modelrole
DAFTAR PUSTAKA
playing dapat meningkatkan aspek afektif kemampuan kerja sama dan mengerjakan tugas (LKS), rata-rata pada siklus I adalah 53,57, meningkat pada siklus II rata-rata mencapai 76,19.Dari perbandingan kedua siklus tersebut terdapat peningkatan, hal ini berarti bahwa aspek afektif siswa pada tema peristiwa sudah meningkat dari sebelumnya. Saran Dari
penelitian
dilakukan,
maka
pelaksanaan
yang
disarankan
penelitian
telah dalam dengan
menggunkan model role playing sebagai berikut : 1. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran dengan model role playing dijadikaan alternatif
variasi
pembelajaran.
dalam
pelaksanaan
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya. Taufik,Taufina dan muhammadi.2012.Mozaik Pembelajaran Inovatif.Padang:Sukabina Press Wardani, I.G.A.K., dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka