PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGANTIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN
ARTIKEL OLEH NI KADEK ETIN KARLINA NIM. 0914041014
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn Oleh Ni Kadek Etin Karlina Prof. Dr. Sukadi, M.Pd., M.Ed Drs. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitasdan hasil belajar siswa denganpembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dikelas VIII.A SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana peneliti sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran.Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII.A SMP Negeri 7 Singaraja dengan jumlah siswa 21 orang: 11 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan pemberian tes buatan guru. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 47,62%. Hasil observasi dari responsiswa selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 3,59. Sedangkan partisipasi siswa mengalami peningkatan sebesar 2,98. Ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswadikelas VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Kata-kata Kunci : Numbered Head Together, aktivitas, dan hasil belajar PKn
1
ABSTRACT The aim of this study is to inprove students’ activity and achievement by applying the strategy of cooperative learning with the type of Number Head Together in civics instruction for students of grade VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja in academic year 2012/2013. This study is classroom action research conducted in two cycleswith the researcher took a role as the teacher in the learning process.The subject of this study is that the students grade VIII A of SMP Negeri 7 Singaraja by using 21 students which consists of 11 female students, and 10 male students. The data of this study were collected by using observation, indept interview, and giving teachers made test. The data also were analyzed both quantitatively and qualitatively. The result of this study showed as follows. (1) The implementation of cooperative learning strategy with the type of Number Head Together could improve the students activity in Civics instructon of students grade VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja in academic year 2013/2014. (2) the implementation of cooperative learning strategy with the type of Number Head Together could improve the students achievement in Civics instructon of students grade VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja in academic year 2012/2013. Keys word: Number Head Together, activity, and achievement.
A. PENDAHULUAN Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMP adalahPendidikan Kewarganegaraan. Dengan dikuasainya mata pelajaran ini oleh siswa diharapkan membawa implikasi terhadap penguasaan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila inilah yang dijadikan landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga tercipta masyarakat madani (Civil Sosiety). Visi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa dan pemberdayaan warga Negara (Depdiknas, 2005). Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru dilibatkan sebagai tenaga pendidik dan siswa dilibatkan sebagai peserta didik yang diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran.Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru secara sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara
2
sistematis yang berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. (UU No. 20 tahun 2003) Dari hasil observasi peneliti terhadap proses pembelajaran siswa di SMP Negeri 7 Singaraja khususnya di kelas VIII A, kualitas pembelajaran dan hasil belajar PKn siswa masihtergolong rendah. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran PKn di sekolah adalah 72, tetapi jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM adalah sebanyak 1 orang, dan jumlah siswa yang belum mencapai batas KKM adalah 20 orang. Sedangkan nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran ini adalah 56.07 Sesuai dengan permasalah riil tersebut peneliti menawarkan untuk pemecahan masalahnya melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT. Secara teoretis dan menurut hasil penelitian terdahulu, penerapan strategi ini dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa (Nurhadi : 2004). Hal ini dapatdicapai dengan mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual siswa. Disamping itu, penerapanstrategi kooperatif tipe NHT dapat membantu siswa belajar secara bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan nyata siswa, sehingga siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat mereka tinggal (Nurhadi: 2004). Dengan mendalami pemahaman siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT, maka secara tidak langsung berdampak pula terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ini membuat siswa lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap diskusi kelompok. (Kunandar : 2009) Dari pemaparan di atas,tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk meningkatkan aktivitas belajar PKn siswa kelas VIII A SMPN 7 Singaraja.melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together; dan (2) untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VIII A SMPN 7 Singaraja.melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.
3
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan reflektif bersiklus agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara professional (Tim Pelatihan Proyek PGSM: 1999). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan praktikpraktik pembelajaran dikelas dimana guru terlibat penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan) dan refleksi (Riyanto, 2001:50). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Singaraja yang berjumlah 21 orang.Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2013/2014. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) strategi pembelajaran NHT, (2) aktivitas belajar PKn siswa, dan (3) hasil belajar PKn siswa. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Iskandar, 2009).Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam kepada guru dan siswa, dan pemberian tes hasil belajar PKn buatan guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif (Iskandar 2009:74).
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian.Pada pertemuan siklus I,materi yang dikaji adalah tentang syarat berdirinya sebuah Negara, pengertian kedaulatan, sifat-sifat pokok kedaulatan, macam-macam teori kedaulatan, kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia. Untuk rencana pelaksanaan pengajaran pada tindakan siklus I ini mengarah pada strategi pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together dimana guru memberikan pemahaman awal kepada siswa agar nantinya siswa mengetahui materi yang akan dibahas, serta guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
terkait
4
dengan
materi
pelajaran
yangdisampaikan. Disini guru memberikan motivasi agar siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada proses diskusi kelompok, siswa dimasing-masing kelompok diberikan pertanyaan yang sama.Setelah itu siswabekerja sama di kelompoknya masing-masing serta guru bertindak sebagai fasilitator berkeliling memperhatikan setiap kelompok mengerjakan tugasnya masing-masing. Setelah waktu yang diberikan cukup untuk berdiskusi dan siswa dapat menyelesaikan tugasnya,maka guru menyebut salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan nomor 1, begitu juga selanjutnya untuk pertanyaan yang nomor 2.
Gambar1.1 Peneliti membimbing siswa dalam diskusi kelompok Terlihat dari gambar di atasbahwa aktivitas siswa pada tindakan Siklus I menunjukkan perhatian belajar dan partisipasi siswa dalam proses belajar secara individu sudah cukup baik. Tetapi, masing-masing individu masih belum mampu bekerja sama dengan baik satu sama lain. Sharing pendapat antara satu siswa dengan siswa lainnya dalam kelompok tampak masih terbatas. Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together dengan menggunakan angket respon siswa,
5
angket partisipasi siswa, dan catatan lapangan dengan 4 aspek pengamatan (minat, perhatian,partisipasi, serta presentasi) menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas VIIIA pada siklus I belum mencapai kerteria yang telah ditetapkan.Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: (1) Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang inovatif,khususnya strategi pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together, karena didalam pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama kelompok dari pada individu, sehingga siswa perlu melakukan adaptasi terhadap model pembelajaran tersebut. (2) Siswa masih takut dan ragu dalam mengemukakan pendapatnya dalam pelaksanaan diskusi kelompok. Hanya beberapa orang saja yang berani dalam bertanya, menjawab pertanyaan, serta mengemukakan pendapatnya. (3) Masih ada kelompok yang belum dapat menyelesaikan tugas kelompoknya sesuai dengan waktu yang telah diberikan. (4) Masih ada kelompok yang belum mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Data hasil belajar siswa pada siklus I yang di peroleh dari hasil evaluasi atau tes setelah kegiatan belajar mengajar selesai, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata sebesar 70, dan ketuntasan klasikalnya 33,33%, maka hasil belajar PKn siswa pada siklus I tergolong sangat rendah. Pada pelaksanaan tindakan siklus II materi yang dibahas
yaitu pengertian
sistem Pemerintahan , macam-macam sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Negara menurut UUD 1945, peran lembaga-lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, hubungan Partai Politik dengan Kedaulatan Rakyat. Untuk rencana pelaksanaan pengajaran pada tindakan siklus II masih sama dengan dengan siklus I. Perencanaan tindakan Siklus II ini berdasarkan pada analisis kelemahan dan kendalakendala yang terdapat dalam siklus I. Perencanaan tindakan ini lebih meningkatkan aktivitas belajar PKn siswa kelas VIIIA dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tindakan Siklus I yaitu sebagai berikut : (1) lebih banyak memberikan motivas kepada siswa agar lebih aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas, (2) membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, mengarahkan agar siswa mau mengemukakan pendapat, menjawab setiap pertanyaan yang diberikan,
6
dan membuat tugas kelompok sesuai waktu yang telah ditentukan, agar proses pembelajaran berjalan efektif, (3) membangkitkan semangat kepada seluruh anggota kelompok dengan memberikan (reward) dalam mempresentasikan hasil diskusi, menjawab pertanyaan yang diberikan, dan merespon kegiatan pembelajaran.
Gambar 1.2. Siswa antusias dalam mengerjakan tugas kelompok Terlihat dari gambar di atas bahwa aktivitas siswa pada tindakan Siklus IIsudah mencapai kerteria yang telah ditetapkan, terlihat dari kemajuan siswa yaitu : (1) siswa sudah mampu menyelesaikan tugas kelompoknya sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan, (2) siswa sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (3) perhatian dan aktivitas siswa sudah tertuju pada materi pembelajaran serta penjelasan guru, dan (4) siswa sudah mampu memahami materi pembelajaran dan memecahkan masalah yang mereka hadapi pada saat pembelajaran. Tingkat hasil belajar siswa sudah mencapai kerteria yang telah ditentukan dimana nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II yaitu 80 dan ketuntasan klasikalnya sebesar 80,95%.Maka hasil belajar PKn siswa pada siklus II tergolong Tinggi. Berdasarkan hasil pemaparan di atas, peningkatan yang dialami siswa cukup signifikan, dimana peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 47,62%. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu membangun kerjasama dalam 7
kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.Sebagian besar siswa sudah mampu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, lebih berani mengemukakan pendapatnya dengan baik, menambahkan jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang lain, menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru tepat pada waktunya, serta mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.
Pembahasan. Hasil penelitian ini menemukan sebagai berikut: (1) Respon dan partisipasi siswa selama mengikuti pembelajaran kooperatif Numbered Head Together mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. (2) Pembelajaran PKn lebih menyenangkan dari pada sebelumnya. (3) Membantu siswa untuk lebih memahami dan mengerti materi yang diajarkan. (4) Membuat siswa berani untuk bertanya terhadap siswa lainnya. (5) Menimbulkan rasa senang dalam berdiskusi kelompok. (6) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Berdasarkan analisis data yang didapatkan pada siklus I dan II, penelitian ini juga menemukan bahwa terjadi peningkatan persentase hasil belajar PKn siswa kelas VIIIA. Dari siklus I ke siklus II persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 47.62%. Adapun keberhasilan yang dapat dilihat dari penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah: (1) siswa sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran, (3) meningkatnya hasil belajar siswa, dan (4) aktivitas pembelajaran terlihat lebih hidup dari biasanya dimana siswa lebih aktif mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan penerapan model pembelajaran ini dapat memberikan kebebasan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya dan belajar dalam menghargai pendapat orang lain, serta belajar untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together merupakan model pembelajaran yang menghendaki para siswa untuk bekerjasama dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan penguasaan akademik mereka dengan melibatkan siswa
8
dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek kembali pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Nurhadi, 2004:66). Dengan penerapan model pembelajaran ini dapat memberikan kebebasan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya dan belajar dalam menghargai pendapat orang lain, serta belajar untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Dengan adanya hal tersebut dapat menimbulkan tanggung jawab pada dirinya sendiri sebagai peserta didik. Strategi pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada dasarnya berbeda dengan diskusi kelompok pada umumnya. Ciri khusus dari model pembelajaran ini adalah menginginkan satu siswa untuk mewakili kelompoknya tapi tanpa menginformasikan sebelumnya kepada kelompok tersebut siapa yang akan menjadi wakilnya. Ciri khas tersebut memastikan siswa terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Tipe pembelajaran ini merupakan cara yang terbaik untuk menambahkan tanggung jawab perseorangan dalam kelompok. Berdasarkan uraian di atas, maka cukup beralasan untuk menarik suatu kesimpulan untuk mendukung kebenaran hipotesis sebelumnya yaitu jika pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together diterapkan pada mata pelajaran PKn, makadapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa di kelas VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja. Dengan demikian memang benar bahwa salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together.
C. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togetherdapat meningkatkan aktivitasbelajar siswa pada mata pelajaran PKn dikelas VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja.
9
2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togetherdapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa pada mata pelajaran PKn dikelas VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja.
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi : Bahasa dan Sastra Indonesi. Jakarta: Direktorat PLP, Direktorat Dikdasmen, Depdiknas.
Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Parsada (GP) Press.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Konstektualdan Penerapan Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Riyanto, yatim. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Tim Pelatihan Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Undang – undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003, Jakarta: Depdiknas.
10