PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM PELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL
OLEH
I KADEK SUTARYANA NIM 311410012
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2015
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam Pelajaran Memproduksi Teks Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 BongomemeTahun Pelajaran 2014/2015 I Kadek Sutaryana Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota Sayama Malabar Asna Ntelu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi RPP yang digunakan guru, penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), dan hambatan yang dialami guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dalam pelajaran memproduksi teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumenter. Data hasil pengamatan dianalisis secara kualitatif yang disesuaikan dengan indikator yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) RPP yang digunakan guru dalam menerapkan model pembelajaran telah sesuai dengan ketentuan RPP; (2) penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dalam pelajaran memproduksi teks eksposisi dilaksanakan secara maksimal; (3) faktor-faktor penghambat guru adalah (a) faktor penggunaan model pembelajaran; (b) keseriusan belajar siswa; (c) keaktifan siswa dalam belajar; (d) pengetahuan guru; dan (e) pemantauan guru terhadap siswa saat melakukan tugas proyek. Kata kunci : penerapan, model pembelajaran berbasis proyek, memproduksi teks eksposisi.
PENDAHULUAN Salah satu faktor yang diperlukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu model pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu model pembelajaran yang memenuhi, agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh salah satu perubahan mendasar dalam kurikulum 2013 yaitu model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran dikelas pada kurikulum 2013 adalah model project based learning (pembelajaran berbasis proyek). Model pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran menggunakan proyek (kegiatan) sebagai media dan inti pembelajaran (BPSDMPK dan PMP tahun 2013). Rais (2010:4) mangatakan bahwa project based learning (PBL) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan
pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar,
melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. Model pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran menggunakan proyek (kegiatan) sebagai media dan inti pembelajaran (BPSDMPK dan PMP tahun 2013). Rais (2010:4) mangatakan bahwa project based learning (PBL) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. Begitu banyaknya manfaat yang dapat diraih melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek, maka diharapkan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus diubah dari kecenderungan lama (satu arah) agar menjadi lebih interaktif (multi arah). Melalui model pembelajaran ini, siswa juga diharapkan menjadi aktif menyelidiki dengan menyajikan temuan nyata (bukan abstrak).
Namun, kenyataan saat ini, pembelajaran di sekolah-sekolah masih lebih bertahan pada hasil belajar berupa pengetahuan semata. Itupun sangat dangkal hanya sampai pada tingkat ingatan dan pemahaman dan belum banyak yang menyentuh penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ini berarti, pembelajaran di sekolah belum mengajak siswa untuk menerapkan, mengolah setiap unsur-unsur konsep yang dipelajari. Selain itu aspek keterampilan dan sikap juga banyak diabaikan. Sehubungan dengan permasalahan ini, teori yang melandasi adalah teori Rais (2010:4) yang berkaitan dengan pengertian project based learning dan. Muliawati (2014:6) yang berkaitan dengan langkah-langkah model pembelajaran project based learning. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:160). Penelitian diperoleh melalui tes kinerja guru, teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Data-data tersebut dianalisis dengan (a) membaca satu persatu data hasil observasi dan wawancara, (b) mengklasifikasi data berdasarkan indikator yang dicapai, (c) menganalisis setiap indikator yang diamati meliputi RPP, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan hambatan, dan (d) menyimpulkan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dalam KD memproduksi teks eksposisi telah sesuai dengan komponen-komponen penyusunan RPP yang diterbitkan oleh Permendikbud No. 65 Tahun 2013. (1) identitas sekolah; (2) identitas mata pelajaran; (3) kelas/semester; (4) materi pokok; (5) alokasi waktu; (6) Kompetensi Inti (KI) yang telah tercantum aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; (8) tujuan pembelajaran; (9) materi pembelajaran yang
telah dirincikan dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur; (10) metode pembelajaran; (11) Media, alat, dan, sumber pembelajaran; (12) langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang telah mencakup pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup; dan (13) penilaian yang telah tercantum jenis/teknik penilaian, bentuk instrument dan pedoman perskoran. Semua komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan guru saling berhubungan dan sesuai dengan kurikulum. Berdasarkan pelaksanaan penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme Tahun pelajaran 2014-2015, dengan KD memproduksi teks eksposisi sudah maksimal. Penerapan model pembelajaran project based learning sebagai berikut. 1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question). Pada kegiatan penentuan pertanyaan mendasar, guru menanyakan kesetiap kelompok tentang isi pertanyaan mendasar yang dibuat. Hal ini dilakukan oleh guru pada seluruh kelompok sampai semua kelompok berhasil menyusun dan menetapkan pertanyaan. Penyusunan pertanyaan mendasar yang dapat dilakukan sebagai bahan acuan untuk memperoleh informasi dilapangan seperti “apakah yang akan anda lakukan dalam menjaga pola hidup sehat?”. 2) Menyusun Perecanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Pada penyusunan perencanaan proyek tersebut, guru memberikan aturan main seperti wacana berikut “siapa yang direncanakan untuk diwawancarai? Kapan wawancara itu dilaksanakan? Bagaimanakah cara mewawancarai objek tersebut? Kegiatan apa saja yang mendukung dalam kegiatan wawancara tersebut? Alat dan bahan apa yang dapat digunakan dalam wawancara tersebut. Inilah menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan proyek yang telah diinstuksikan oleh guru. 3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Guru
menjelaskan
secara
detail
cara
menyusun
jadwal
kegiatan
menyelesaiakan proyek memproduksi teks eksposisi. Jadwal kegiatan tersebut berisi kapan awal waktu untuk menyelesaikan proyek dan kapan akhir waktu
untuk menyelesaikan proyek. Adapun waktu yang diberikan guru untuk menyelesaikan proyek adalah satu minggu (7 hari). Hari pertama, melakukan pengamatan dan mewawancarai; hari kedua mengolah data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan wawancara; hari ke tiga menulis data teks eksposisi berdasarkan data yang ada; hari keempat dan kelima memproduksi teks eksposisi berdasarkan struktur teks dan kaidah teks, dan hari ke enam dan ke tujuh membacakan hasil kerja. 4) Monitoring (Monitor the Students and the Progress of the Project) Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Guru melakukan monitpring dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta siswa. Pada kegiatan monitoring ini guru tidak menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting pada siswa. 5) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Pada tahap ini, guru telah melakukan uji hasil terhadap hasil kerja siswa. hal ini menunjukkan bahwa guru telah melakukan uji hasil dengan baik. 6) Evaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pada tahap ini, guru ,melakukan evaluasi terhadap aktivitas belajar siswa baik secara individu maupun kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah melakukan evaluasi pengalaman kepada siswa dengan baik.
Hambatan yang dialami oleh guru pengajar ada beberapa faktor, yaitu (1) faktor penggunaan model pembelajaran; (2) ketertiban siswa; (3) guru yaitu guru lebih aktif daripada siswa dalam kegiatan belajar; (4) keaktifan belajar siswa; (5) pengetahuan guru terhadap model pembelajaran; dan (6) pemantauan guru terhadap siswa saat melakukan tugas proyek. PENUTUP Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Semua komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan guru saling berhubungan dan sesuai dengan kurikulum. 2) Pelaksanaan penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme, dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Pembelajaran ditekankan pada pemberian proyek penetapan topik teks eksposisi yang akan disusun oleh siswa, pembimbingan penentuan
pertanyaan
mendasar,
penyusunan
perencanaan
proyek
memproduksi teks eksposisi, menyusun jadwal kegiatan penyusunan penyelesaian proyek, monitoring aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek memproduksi teks eksposisi, menguji hasil proyek siswa, dan evaluasi pengalaman. 3) Hambatan yang dialami guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) ada beberapa faktor, yaitu (1) faktor penggunaan model pembelajaran; (2) ketertiban siswa; (3) guru yaitu guru lebih aktif daripada siswa dalam kegiatan belajar; (4) keaktifan belajar siswa; (5) pengetahuan guru terhadap model pembelajaran; dan (6) pemantauan guru terhadap siswa saat melakukan tugas proyek.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Ismawati, Esti.2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa & Sastra. Ombak. Yogyakarta. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Permendikbud No 60 Tahun 2014. Standar Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013 Rais. 2010. PROJECT-BASED LEARNING: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft skills. http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/1/universitas%20negeri%20makassardigilib-unm-drmuhraiss-20-1-makalah-a.pdf. 30 September 14 (13:38) Sagala,Syaiful.2013. Konsep & Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Widyantini, Theresia. 2014. Penerapan ModelProject Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Matematika/Penerapan %20Model%20Project%20Based%20Learning.pdf akses 20 April 2015