Artikel oleh CinS Meilinda Wrjap ini Telah diperilsa padstslggel2I Mei 2013
PembimbiryI
Drs. $usiswo,'M.Si;
NrP 1965032t 199001 lvlahasisua
Cindy lvfieilirde Wiftr1,ra Nn'I 409312417671
iri
fi
1 001
1 APLIKASI ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TENTANG KEBERHASILAN MANAJEMEN ORGANISASI (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Malang) Cindy Meilinda Wijaya1, Susiswo2 Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variabel indikator apa saja yang berpengaruh signifikan dan memiliki kontribusi terbesar dalam menyusun variabel laten manajemen organisasi. Variabel latennya meliputi kualitas kepemimpinan, motivasi kerja, dan iklim organisasi. Hasil penelitian ini antara lain variabel laten kualitas kepemimpinan yang diukur dengan variabel indikator pertanggungjawaban, inisiatif, keyakinan, dan komunikasi, dimana variabel indikator yang berkontribusi terbesar adalah inisiatif yaitu 57%. Variabel laten motivasi kerja yang diukur dengan variabel indikator ketertarikan tugas, efisiensi, menikmati pekerjaan, dan fasilitas, dimana variabel indikator yang berkontribusi terbesar adalah efisiensi yaitu 90%. Variabel laten iklim organisasi yang diukur dengan variabel indikator pertanggungjawaban, struktur kerja, penghargaan, dan perilaku pemimpin, dimana variabel indikator yang berkontribusi terbesar adalah penghargaan yaitu 67%. Variabel laten berhasil yang diukur dengan variabel indikator keterampilan, pengetahuan, sosialisasi, dan motivasi, dimana variabel indikator yang berkontribusi terbesar adalah sosialisasi yaitu 71%. Kata kunci: kualitas kepemimpinan, motivasi kerja, iklim organisasi, keberhasilan, analisis faktor konfirmatori. ABSTRACT: The purpose of this research was to know what indicator variables that influence is significant and has the greatest contribution in drawing up the latent variables of organizational management. Latent variables include the quality of leadership, work motivation, organizational climate, and successfull. The results of this research include latent variable quality of leadership is measured by the indicator variable accountability, initiative, confidence, communication, where the indicator variable is the largest initiative which contributed to 57%. Variable latent motivations work as measured by the indicator variable interest duty, efficiency, enjoy the work, and, where the indicator variables that contribute the greatest efficiency is 90%. Latent variable climate of the Organization as measured by indicator variables accountability, structure, and behavior of leaders, where the indicator variables that contribute the greatest award is the 65%. Latent variables was successful as measured by indicator variables, socialization skills, knowledge, and motivation, where the indicator variables that contribute the greatest is the socialization that is 71%. Keywords: the quality of leadership, work motivation, organizational climate, successfull, confirmatory factor analysis.
Dewasa ini perkembangan iptek semakin maju, dapat dilihat dengan adanya persaingan dari berbagai sektor bidang, yaitu dalam bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang organisasi, dan lain sebagainya. Pada bidang organisasi dimana harus berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas organisasinya agar dapat diakui oleh organisasi yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan peran seorang pemimpin beserta elemen-elemen yang terlibat dalam organisasi itu yaitu
1. 2.
Cindy Meilinda Wijaya adalah mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang Susiswo adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
2 para anggotanya yang dapat mengatur segala macam kegiatan dalam organisasi tersebut agar maju dan bisa ikut bersaing dengan yang lain. Salah satunya yaitu dibutuhkan manajemen organisasi seorang pemimpin yang tegas dan sigap dalam segala hal apapun yang akan dihadapai dan dapat bersaing dengan organisasi lainnya. Menurut James A.F.Stonner (2009) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Menurut Setyawan (2005) Peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan bertujuan untuk pembinaan, pengendalian dan koordinasi akan tugas pokok dan fungsi sebagai pegawai dan hubungannya dengan komitmen organisasi yang dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan, motivasi kerja dan iklim organisasi dalam arah tercapainya kepuasan kerja akan dirasakan oleh pegawai secara umum sehingga diharapkan dapat terwujud komitmen organisasi yang tinggi. Thorlakson dan Murray (1996) dalam Setyawan (2005) item-item tersebut meliputi : kualitas kepemimpinan dapat diukur dengan indikator: tingkat inisiatif, tingkat keyakinan, tingkat pertanggungjawaban, dan tingkat komunikasi seorang pemimpin pada bawahan (yang dipimpin)-nya. Menurut Kinman et.al.,(2001) variabel indikator untuk faktor motivasi kerja meliputi ketertarikan pada pekerjaan melalui keberhasilan dalam karier, efisiensi kerja melalui pengakuan yang diperoleh dari institusi dan menikmati pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Menurut Stringer (2002) dalam Setyawan (2005) iklim organisasi juga dipengaruhi oleh kepemimpinan dalam memotivasi anggotanya. Dalam hal ini menurut Denison (1996) dalam setyawan (2005) iklim organisasi meliputi aspek-aspek seperti struktur organisasi (structure), tanggung jawab (responsibility) dan penghargaan (reward). Demikian juga halnya dengan mahasiswa FMIPA UM, dimana manajemen organisasi kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikemukakan oleh Thorlakson dan Murray, Stringer, serta Denison diatas, diantaranya meliputi variabel laten maupun variabel indikator yang mempengaruhi keberhasilan manajemen organisasi. Pada penelitian ini Analisis Faktor Konfirmatori digunakan untuk mengkonfirmasikan hubungan peubah indikator dengan peubah laten yang mempengaruhi persepsi mahasiswa FMIPA UM dalam keberhasilan manajemen organisasi dengan metode pendugaan parameternya adalah metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood method). Beberapa prinsip dasar atau asumsi yang dipenuhi dalam analisis faktor konfirmatori sebagai berikut. Data berskala ordinal; terdapat ukuran sampel yang memadai, sebaiknya digunakan ukuran sampel di atas 100; distribusi normal multivariat serta uji parameter MLE. Menurut Widarjono (2010) analisis faktor konfirmatori merupakan salah satu jenis dari analisis faktor dimana pada analisis ini kita mencari sejumlah variabel indikator yang membentuk variabel laten didasarkan pada landasan teori yang ada. Model umum analisis faktor konfirmatori adalah sebagai berikut: X i Xi i , x 1, 2,3,... (1) Dimana X merupakan vektor bagi variabel indikator berukuran q 1 , i merupakan matriks bagi faktor loading (nilai koefisien) yang menunjukan
3 hubungan X dengan berukuran, merupakan vektor bagi variabel laten berukuran n 1 , dan i adalah vektor bagi galat pengukuran berukuran q 1 . Analisis faktor konfirmatori ada 2 yaitu orde 1 dan orde 2. Sebelum melakukan analisis faktor konfirmatori harus melakukan identifikasi model, ada 3 kategori yaitu Underidentified, Just Identified serta Over identified. Setelah melakukan identifikasi model melakukan uji parameter model dengan menggunakan Maximum Likelihood Model (MLE), dengan meminimumkan fungsi FML = log (ˆ) tr (S (ˆ) 1 ) log S q
dimana ( ) adalah matriks koragam bagi X dan S matriks kovarian sampel. Untuk uji parameter ini dibutuhkan data yang berdistribusi normal multivariat. Langkah selanjutnya uji kesesuaian model (Goodness of fit) meliputi ChiSquare Statistik 2. Menerima H0 dengan syarat nilai 2 dibandingkan nilai tabel atau P-value > α Hipotesis yang digunakan sebagai berikut. H0 : Σ= Σ(θ), matrik kovarians populasi sama dengan matrik kovarians yang diestimasi. H1 : Σ ≠ Σ(θ), matrik kovarians populasi tidak sama dengan matrik kovarians yang diestimasi. Selain itu menggunakan ukuran Goodness of-Fit Index menurut Widarjono (2010) meliputi, GFI ≥ 0,90 merupakan good fit (kecocokan yang baik). Root Mean Square Error of Approximate (RMSEA) nilai 0,05 < RMSEA ≤0,08 menunjukkan good fit serta Adjusted Goodness of Fit (AGFI) diterima bila AGFI. Menurut Efendy (2012) Goodness of-Fit Index lainnya yaitu TLI ≥ 0,90 menunjukkan good fit serta CFI ≥ 0,90 merupakan good fit. Uji unidimensionalitas (validitas dan reliabilitas) setiap variabel laten dilakukan setelah uji kesesuaian model konstruk. Menurut Efendi (2012) pengujian validitas dilakukan dengan menguji signifikansi parameter-parameter model pengukuran. Lambda ( ) merupakan parameter yang berkaitan dengan pengukuran variabel laten oleh variabel indikator. Statistik uji yang digunakan adalah t-test, dimana t hitung t tabel atau p value dan dengan 0, 05 hipotesisnya sebagai berikut. Ho : 0 , variabel indikator tidak valid sebagai indikator variabel laten; H1 : 0 , variabel indikator valid sebagai indikator variabel laten. Menurut Efendi (2012) reliabilitas tinggi menunjukkan bahwa indikatorindikator mempunyai konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk laten (variabel laten). Nilai Construct Reliability (CR)-nya ≥0,70 . Menurut Yamin (2009), reliabilitas suatu variabel dihitung sebagai berikut. ( i ) 2 Construct reliability (2) ( i ) 2 e j dimana i = std.loading (standardized loading) dan e j adalah measurement error. Ukuran ini dapat diterima keandalannya apabila koefisien Construct Reliability (CR)-nya ≥0,70.
4 METODE Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, yaitu suatu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden (Hartono, 2004). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Sedangkan sampelnya adalah fakultas MIPA Universitas Negeri Malang yang mengikuti organisasi.. Dalam memperoleh sampel tersebut digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan karakteristik tertentu menurut Sudaryono (2011), yakni mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Malang yang mengikuti organisasi. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel antara lain variabel laten dan indikator. Menurut Thorlakson dan Murray, Stringer, serta Denison merupakan faktor yang menyebabkan keberhasilan manajemen. Sumber Data Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner langsung terhadap mahasiswa fakultas MIPA Universitas Negeri Malang dan data sekunder diperoleh dari penelusuran literatur yang berkaitan variabel yang mempengaruhi keberhasilan manajemen organisasi. Data sekunder berupa kutipan yang diambil dari sumber-sumber yang diperoleh. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Kuesioner di-sebarkan kepada 100 mahasiswa fakultas MIPA di Universitas Negeri Malang pada bulan maret 2013. Sedangkan studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi dari kepustakaan yang berhubungan dengan kajian teori, yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber lainnya (internet, koran, dll). Metode Analisa Data Langkah pertama proses penelitian menyusun kuesioner berskala Likert. Selanjutnya kuesioner tersebut diuji coba kepada 30 responden dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Jika data tersebut sudah valid dan reliabel, maka ditentukan besarnya sampel yang diperlukan dan kuesioner tersebut disebar ulang. Untuk analisis faktor konfirmatori data berupa ordinal. Selanjutnya data tersebut diuji kenormalannya dengan membuat q-q plot. Langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis untuk variabel laten dan indikatornya, melakukan uji estimasi parameter model yang dilanjutkan dengan identifikasi model. Uji kelayakan model dan signifikansi. Setelah itu uji unidimensionalitas (validitas dan reliabilitas) setiap variabel laten. Langkah terakhir yaitu interpretasi hasil.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Uji Normal Multivariat Asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan confirmatori factor analysis adalah menguji apakah data berdistribusi normal multivariat. Menurut Efendi (2012) untuk menguji multivariat digunakan plot 2 multivariat. Hasil uji multivariat normal dengan menggunakan plot 2 multivariat sebagai berikut. Tabel 1 Pengujian Multivariat Normal Nilai daerah dibawah kurva Variabel Laten Kesimpulan
2
Kualitas Kepemimpinan Motivasi Kerja Iklim Organisasi Keberhasilan
0,58 0,51 0,54 0,53
Multivariat Normal Multivariat Normal Multivariat Normal Multivariat Normal
Pada Tabel 1 terlihat bahwa Nilai daerah dibawah 2 kurva menerima Ho untuk semua variabel laten, hal ini menunjukkan ba hwa semua variabel laten tersebut berdistribusi multivariat normal. b. Uji Undimensionalitas Variabel Laten Kualitas Kepemimpinan
Gambar 1. Nilai Standardized Estimate Model Kualitas Kepemimpinan
Pada Gambar 1 merupakan hasil estimasi dari indikator-indikator variabel laten kualitas kepemimpinan. Untuk variabel laten ini nilai df=2, menjelaskan bahwa model over-identified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 12,90, dimana nilai tersebut lebih dari 5,591 untuk α=5% , df=2 yang diharapkan lebih kecil dari 5,591 sehingga tidak memenuhi kriteria fit. Untuk nilai GFI=0,94 dan CFI=0,91 memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90, sedangkan AGFI =0,69, TLI=0,74 tidak memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 serta nilai RMSEA=0,235tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian dimana ada dua kriteria fit yang memenuhi yaitu GFI dan CFI nilainya ditas 0,90 maka dapat dikatakan model dapat diterima. Tabel 2 Nilai t Indikator Kualitas Kepemimpinan Hubungan t-hitung R2 X1 Kualitas 0,38 X2 Kualitas 5,09 0,57 X3Kualitas 4,57 0,37 X4Kualitas 5,01 0,52
Pada Tabel 2 diatas, semua variabel indikator secara signifikan membentuk variabel laten kualitas kepemimpinan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung>t-tabel (1,96). Indikator X2 (inisiatif) merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 57% dengan nilai reliabilitas sebesar 0,77 sehingga variabel laten ini dikatakan memiliki reliabilitas yang baik.
6 c. Uji Undimensionalitas Variabel Laten Motivasi Kerja
Gambar 2 Nilai Standardize Estimate Model Motivasi Kerja Pada Gambar 2 merupakan hasil estimasi dari indikator-indikator variabel laten motivasi kerja. Untuk variabel laten ini nilai df=2, menjelaskan bahwa model over-identified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 15,20, dimana nilai tersebut lebih dari 5,591 untuk α=5% , df=2 yang diharapkan lebih kecil dari 5,591 sehingga tidak memenuhi kriteria fit. Untuk nilai GFI=0,93 dan CFI=0,94 memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90, sedangkan AGFI =0,64, TLI=0,83 tidak memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 serta nilai RMSEA=0,258 tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian dimana ada dua kriteria fit yang memenuhi yaitu GFI dan CFI nilainya ditas 0,90 maka dapat dikatakan model dapat diterima. Tabel 3 Nilai t Indikator Motivasi Kerja Hubungan t-hitung R2 X5 Motivasi 0,55 X6 Motivasi 9,70 0,90 X7 Motivasi 9,67 0,88 X8 Motivasi 4,58 0,22
Pada Tabel 3 diatas, semua variabel indikator secara signifikan membentuk variabel laten motivasi kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung>t-tabel (1,96). Indikator X6 (efisiensi) merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 90% dengan nilai reliabilitas sebesar 0,87 sehingga variabel laten ini dikatakan memiliki reliabilitas yang baik. d. Uji Undimensionalitas Variabel Laten Iklim Organisasi
Gambar 3 Nilai Standardize Estimate Model Iklim Organisasi
Pada Gambar 3 merupakan hasil estimasi dari indikator-indikator variabel laten iklim organisasi. Untuk variabel laten ini nilai df=2, menjelaskan bahwa model over-identified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 10,63, dimana nilai tersebut lebih dari 5,591 untuk α=5% , df=2 yang diharapkan lebih kecil dari 5,591 sehingga tidak memenuhi kriteria fit. Untuk nilai GFI=0,95 dan CFI=0,92 memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90, sedangkan AGFI =0,75, TLI=0,75 tidak memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 serta nilai RMSEA=0,209 tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian dimana ada dua kriteria fit yang memenuhi yaitu GFI dan CFI nilainya ditas 0,90 maka dapat dikatakan model dapat diterima.
7 Tabel 4 Nilai t Indikator Iklim Organisasi Hubungan t-hitung R2 X9 Iklim 0,32 X10 Iklim 4,76 0,49 X11 Iklim 4,94 0,67 X12 Iklim 4,49 0,39
Pada Tabel 4 diatas, semua variabel indikator secara signifikan membentuk variabel laten motivasi kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung>t-tabel (1,96). Indikator X11(penghargaan) merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 67% dengan nilai reliabilitas sebesar 0,78 sehingga variabel laten ini dikatakan memiliki reliabilitas yang baik. e. Uji Undimensionalitas Variabel Laten Keberhasilan
Gambar 4 Nilai Standardize Estimate Model Keberhasilan
Pada Gambar 4 merupakan hasil estimasi dari indikator-indikator variabel laten keberhasilan. Untuk variabel laten ini nilai df=2, menjelaskan bahwa model over-identified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 18,93, dimana nilai tersebut lebih dari 5,591 untuk α=5% , df=2 yang diharapkan lebih kecil dari 5,591 sehingga tidak memenuhi kriteria fit. Untuk nilai GFI=0,91 dan CFI=0,90 memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90, sedangkan AGFI =0,56, TLI=0,69 tidak memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 serta nilai RMSEA=0,292 tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian dimana ada dua kriteria fit yang memenuhi yaitu GFI dan CFI nilainya diatas 0,90 maka dapat dikatakan model dapat diterima. Tabel 5 Nilai t Indikator Keberhasilan Hubungan
t-hitung
R2
Y1 berhasil Y2 berhasil Y3 berhasil Y4 berhasil
6,75 7,30 4,77
0,58 0,53 0,71 0,27
Pada Tabel 5 diatas, semua variabel indikator secara signifikan membentuk variabel laten keberhasilan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung>t-tabel (1,96). Indikator Y3 (sosialisasi) merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 71% dengan nilai reliabilitas sebesar 0,81 sehingga variabel laten ini dikatakan memiliki reliabilitas yang baik.
8 f. Uji Undimensionalitas Variabel Laten Iklim Organisasi
Gambar 5 Nilai Modifikasi Standardize Estimate Second Order Model Keberhasilan
Untuk variabel laten ini nilai df=2, menjelaskan bahwa model overidentified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 274,72 dengan α=5% , df=2 tidak memenuhi kriteria fit, supaya memenuhi nilai diharapkan lebih kecil. Untuk nilai GFI=0,68, AGFI=0,52, TLI=0,089 serta CFI=0,30 tidak memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 dan nilai RMSEA=0,210 tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian model tidak diterima, modifikasi model diperlukan. Setelah dilakukan modifikasi model didapat nilai df=2, menjelaskan bahwa model over-identified. Nilai Goodness of fit 2 -Chi square sebesar 69,25 dengan α=5% , df=2 masih belum memenuhi kriteria fit, supaya memenuhi nilai diharapkan lebih kecil. Untuk nilai GFI=0,90, TLI=0,96 serta CFI=0,97 memenuhi kriteria fit yaitu diatas 0,90 sedangkan nilai AGFI=0,83 tidak memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai diatas 0,90. Nilai RMSEA=0,067 memenuhi kriteria fit juga yaitu nilai dibawah 0,08. Dengan demikian dimana ada kriteria fit yang memenuhi yaitu GFI, TLI, dan CFI nilainya diatas 0,90 serta nilai RMSEA nilainya dibawah 0,08 maka dapat dikatakan model dapat diterima, dengan nilai reliabilitas sebesar 0,8 sehingga variabel laten ini dikatakan memiliki reliabilitas yang baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Indikator-indikator penyusun variabel laten kualitas kepemimpinan, motivasi kerja, dan iklim organisasi memiliki t-hitung>t-tabel (1,96), menunjukkan semua nilai loading factor berpengaruh secara signifikan (unidimensional) terhadap variabel laten first order Confirmatory Factor Analysis (CFA). Kontribusi terbesar pada variabel laten kualitas kepemimpinan pada indikator X2 (inisiatif) dengan nilai sebesar 57%, pada variabel laten motivasi kerja kontribusi terbesar terdapat pada indikator X6 (efisiensi) dengan nilai sebessar 90%, dan kontribusi terbesar untuk variabel laten iklim organisasi adalah indikator X11 (penghargaan) dengan nilai sebesar 67%, serta variabel laten keberhasilan kontribusi terbesar terdapat pada indikator Y3 (sosialisasi) dengan nilai sebessar 71%.
9 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan di atas, serta keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas kepemimpinan, motivasi kerja, iklim organisasi serta keberhasilan. Serta penelitian ini dikembangkan denganmetode SEM (Structural Equation Modeling). DAFTAR RUJUKAN Efendi, M.Mushonnif .,dan Trijoyo Purnomo, Jerry Dwi. 2012. Aplikasi Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur.Jurnal Sains dan Seni, (Online), Vol.1,No.1,(http:// statistika.its.ac.id) , diakses 7 Maret 2013. Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: Penerbit BFFE. James A. F. Stoner, R. Edward Freeman and Daniel Gilbert, JR., Management, 6th Edition (Delhi: Dorling Kindersley, 2009) p.33. Kinman, Gail and Russell Kinman, 2001,”The Role of Motivation to Learn in Management Education”, Journal of Workplace Learning, Vol.13 No.4 P. 132-143. Setyawan, Donny. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja dan Relevansinya Terhadap Komitmen Organisasi. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Sudaryono,M.Pd. 2011. Statistika Probabilitas.Yogyakarta : ANDI Widarjono,Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.