ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN TABANAN Optimalisasi Sumber Daya Desa dan Potensi Masyarakat Menuju Desa Padangan Sejahtera
Kebersamaan Masyarakat Desa Padangan bersama KKN PPM VII UNUD 2013
Desa Padangan merupakan salah satu desa yang dijadikan tempat melaksanakan kegiatan KKN PPM, ini merupakan kali kedua dilaksanakannya KKN PPM di Desa Padangan ini. Desa Padangan merupakan desa yang berada di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kebon Padangan, sebelah utara Desa Batungsel, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sanda, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pujungan. Desa ini memiliki berbagai macam sumberdaya alam seperti kopi, jeruk, salak, manggis, durian, dan lainnya. Dengan demikian KKN PPM periode VII mengusung tema “Optimalisasi Sumber Daya Desa dan Potensi Masyarakat Menuju Desa Padangan Sejahtera”. Tema ini menitikberatkan tentang cara memberdayakan masyarakat sehingga sadar akan sumber daya alam yang melimpah serta sumber daya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan taraf hidup sehingga seluruh masyarakat Desa Padangan menjadi sejahtera. Adapun program-program yang dirancang oleh mahasiswa KKN PPM VII UNUD terbagi menjadi 4 kategori yaitu, Program Pokok Tema, Program Pokok Tambahan, Program Bantu, serta program di bidang Posdaya. Program pokok tema terdiri dari pengelolaan website Desa Padangan dan Pengembangan Aplikasi Kependudukan SIAK
(Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). kemudian program pokok tambahan terbagi menjadi 4 bidang yaitu Bidang Prasarana Fisik, Bidang Sosial Budaya, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Peningkatan Produksi. Selanjutnya Program Bantu terbagi menjadi 4 bidang seperti Program Pokok Tambahan tetapi yang lebih mendominasi adalah peningkatan produksi sedangkan Bidang Posdaya adalah Pelatihan Pembuatan Asinan Salak. Selain itu, terdapat Program Non-Tema yaitu KK Dampingan. Jumlah KK dampingan disesuaikan dengan jumlah peserta KKN-PPM yaitu 23 KK yang tersebar di berbagai dusun yang ada di desa Padangan, diantaranya dusun Padangan Kaja, dusun Padangan Kelod, dusun Padangan Kawan, serta dusun Padangan Kangin. Seluruh program yang direncanakan mahasiswa KKN PPM VII 2013 telah dilaksanakan dengan baik, hal ini berkat dukungan dari seluruh anggota masyarakat Desa Padangan yang dengan penuh semangat serta antusias yang tinggi sehingga program yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat dan dapat dirasakan tujuannya oleh kelompok sasaran yang direncanakan.
Penyuluhan dan Simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Kesehatan Gigi Sekolah (KGS) pada Siswa -Siswi SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Jatiluwih, Penebel, Tabanan Latar belakang dilakukannya penyuluhan dan simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Jatiluwih sebagai tempat KKN Mahasiswa
yaitu Pada Sosiialisai oleh
perangkat desa mengatakan kebersihan menjadi masalah yang paling penting. Penyuluhan dan simulasi PHBS ini bertujuan untuk pendidikan kesehatan secara dini serta bertujuan untuk pencegahan penyakit seperti diare dan caries gigi. Sehingga penyuluhan ini diharapakan meningkatkan pengetahuan anak secara dini dan tidak tertular penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan penurunan produktifitas. Penyuluhan PHBS ini merupakan pemberian informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang terdiri dari penyuluhan cuci tangan pak
sabun, cara mnggosok gigi dengan
benar dan membuang sampah pada tempatnya serta dilakukan simulasi cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan dilakukan simulasi menggosok gigi yang baik dengan benar yang dibantu dengan replika gigi. Sasaran dari Penyuluhan PHBS ini merupakan siswa SD se-jatiluwih yaitu, SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Jatiluwih yang duduk di kelas 1, 2 dan 3. Untuk kegiatan simulasi dilaksanakan serentak oleh siswa -siswi kelas I, II dan III SD yang didampingi oleh Mahasiswa KKN PPM dan para guru -guru dari masing-masing SD. Simulasi yang dilakukan yaitu, simulasi sikat gigi yang baik dan benar dicontohkan oleh mahasiswa KKN selanjutnya siswa meniru gerakan yang dicontohkan secara serentak sebelumnya dipilih siswa-siswi yang mau menjadi volunteer untuk menjadi contoh untuk siswa-siswi lainnya. Sama seperti pada penyuluhan sikat gigi, penyuluhan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir juga dicontohkan oleh mahasiswa KKN dan dipilih volunteer sebagai contoh sambil menyanyikan lagu burung kakak tua sambil mempraktekan 7 langkah cuci tangan. Selanjutnya pada akhir simulasi siswa-siswi yang berani tampil menjadi contoh diberikan cinderamata.
*****************
Mewujudkan Desa Wanagiri yang Sehat dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan dan Pengembangan Potensi Desa
KKN-PPM Periode VII berlangsung mulai tanggal 6 Juli 2013 – 5 Agustus 2013 di 79 desa yang tersebar di Provinsi Bali. Salah satu lokasi diselenggarakannya kegiatan KKN-PPM Periode VII adalah di Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Kegiatan
KKN-PPM di Desa Wanagiri diikuti oleh 23 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas serta disiplin ilmu yang berbeda-beda. Pelaksanaan KKN-PPM Periode VII di Desa Wanagiri mengusung tema “Mewujudkan Desa Wanagiri yang Sehat dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan dan Pengembangan Potensi Desa”. Tema ini dipilih dengan mempertimbangkan
keadaan dan masalah yang terdapat di Desa Wanagiri yaitu melimpahnya hasil panen buah salak namun kurang dikembangkan oleh warga sekitar sehingga
ga jualnya rendah . Di samping itu
juga terdapat permasalahan terkait masih buruknya sanitasi dan kesehatan lingkungan, minimnya pengetahuan warga mengenai pemanfaatan tanaman obat, serta minimnya pengetahuan warga mengenai bahasa asing dan hukum pidana dalam rumah tangga. Maka dilaksanakan beberapa program untuk memaksimalkan eksplorasi potensi desa sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan pengetahuan warga desa.
Program-program yang dilaksanakan di Desa Wanagiri antara lain pengadaan website resmi Desa Wanagiri, pembinaan teknis pengolahan salak pascapanen, bimbingan teknis penyusunan pembukuan dan ad ministrasi lembaga perekonomian desa, klinik kewirausahaan , penyuluhan kesehatan lingkungan, pemberian tambahan pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa SD,
pemberian tambahan pelajaran Bahasa Jepang bagi siswa SMP, penyuluhan tindak pidana dalam rumah tangga, pengadaan dan inventarisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan gosok gigi yang benar. Disamping itu juga dilaksanakan beberapa program b antu yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga desa berkaitan dengan mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat yaitu pemberdayaan masyarakat desa peduli lingkungan bersih
gotong royong) dan
pengadaan tong sampah organik dan anorganik. Seluruh program yang disusun telah terlaksana dengan baik selama berada di lokasi dan mendapatkan tanggapan yang positif dari warga maupun
perangkat desa. Diharapkan program yang telah dilaksanakan pada KKN-PPM periode ini mampu berjalan secara berkesinambungan dan dapat diteruskan oleh KKN -PPM periode
berikutnya sehingga tujuan dari tema dapat tercapai.
GREEN SCHOOL FOR THE NEXT GENERATION BAGI DESA ANGSERI KECAMATAN BATURITI, TABANAN
Desa Angseri merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di wilayah Kecamatan Baturiti, terletak kurang lebih 25 kilometer ke arah utara dari pusat kota Tabanan. Dilihat dari kondisi geogra-fisnya, wilayah. Desa Angseri merupakan dataran dengan ketinggian kurang lebih 640 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 3,458 mm/tahun. Desa Angseri dibagi menjadi 4 dusun dengan 3 desa pakraman. Desa Angseri dihuni oleh 4817 jiwa pada tahun 2007, dimana sebagian besar dari jumlah tersebut telah menyelesaikan pendidikan SLTA. Desa Angseri memiliki luas 758,160 Km 2 , yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai sawah, ladang, dan perkebunan. Di Desa Angseri terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Sebagian besar tanaman yang terdapat di Desa Angseri merupakan tanaman pangan dan tanaman obat, sementara sebagian besar hewan merupakan hewan-hewan ternak seperti ayam, babi, dan sapi. Desa Angseri merupakan desa yang agraris. Dari keberagaman potensi yang dimiliki oleh Desa Angseri maka disusunlah berbagai macam program yang dapat menunjang potensi Desa. Adapun program yang telah dijalankan selama proses KKN PPM ini berlangsung antara lain: 1. Green School for The Next Generation berupa penyuluhan dan penanaman tanaman hias dalam upaya penghijauan lingkungan 2. Teknik pengolahan, sortasi, pengemasan dan pemasaran hasil pertanian pasca panen tomat 3. Program pengembangan dan publikasi potensi wisata air panas Angseri dan budaya yang terdapat di Desa Angseri 4. Program Meningkatkan Kesadaran Pada Usia Dini Tentang Pentingnya TOGA. Salah satu bentuk program tambahan yang dilakukan yaitu kegiatan menjaga lingkungan di desa Angseri. Kami dari mahasiswa KKN Universitas Udayana melakukan sebuah program pemeliharaan fasilitas umum dan lingkungan yang ada di desa Angseri dengan melibatkan mudamudi sebagai generasi muda yang ada di desa Angseri. Program pokok non -tema yang dilaksanakan dalam KKN PPM ini adalah Program Kepala Keluarga (KK) Dampingan. Program ini dilaksanakan secara berkelanjutan selama kegiatan KKN PPM berlangsung. KK dampingan yang ada tersebar di keempat dusun di Desa Angseri, yaitu Angseri, Angseri Kelod, Tegeh, dan Munduk Lumbang. Dari KK dampingan tersebut kita diharuskan untuk membaur dalam keluarga tersebut untuk menggali informasi, mengobservasi permasalahan dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi, sehingga dengan adanya program KK dampingan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga tersebut dan mengarahkan ke pola hidup yang lebih baik. Perubahan yang lebih baik tersebut diharapkan akan mengarah ke keluarga miskin lainnya. Dalam program KKN PPM, terdapat program bantu yang merupakan suatu program tambahan bagi desa, baik yang telah direncanakan sesuai proposal maupun program yang dijalankan berdasarkan permasalahan yang sedang terjadi di desa. ****************
Sepenggal Kisah dari Desa Kebonpadangan, Pupuan, Tabanan Universitas Udayana (Unud) kembali mengadakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang mana tahun ini periode VII. KKN PPM ini merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa Unud. Mahasiswa akan diminta tinggal selama sebulan di suatu desa, guna menyusun serta menjalankan program di suatu desa. Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN PPM tahun ini Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan , Kabupaten Tabanan. Ini kali pertama desa Kebonpadangan dijadikan sebagai lokasi KKN PPM. Sebanyak 24 mahasiswa yang tergabung dari berbagai fakultas yang ada di lingkungan Unud, saling bahu -membahu menyusun serta melaksanakan program yang sekiranya sesuai dengan potensi serta permasalahan di Desa Kebonpadangan . Ada banyak kisah yang digoreskan di desa ini. Suka dan duka melebur menjadi satu semangat demi membawa perubahan positif di desa Kebonpadangan . KKN PPM di Desa Kebonpadangan mengusung tema “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Usaha Cotilla Chips”. Ada 11 program yang dijalankan di desa ini. Kesebelas program itu dibagi menjadi 6 program pokok (satu diantaranya program pokok non tema) dan 5 program bantu. Program pokok yang dijalankan diantaranya yakni Percontohan Penjernihan Air, Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan, dan Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotilla Chips Kelompok Wanita Tani di Banjar Galiukir Kaja, desa Kebonpadangan. Sasaran peserta program pokok ini adalah kelompok tani yang ada di Desa Kebonpadangan. Program pokok non tema yakni KK Dampingan, yang mana 2 mahasiswa mendapat 1 KK Dampingan. Adapun Program Bantu yang dijalankan di desa ini diantaranya yakni Pengadaan Tong Sampah disertai dengan Penyuluhan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik, dan Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD. Selama 1 bulan penuh, seluruh peserta KKN PPM menjalankan program dengan penuh antusias dan semangat. Aparat desa beserta masyarakat menyambut seluruh program yang dijalankan dengan antusias. Kepala Desa Kebonpadangan, I Made Arif Hartawan mengungkapkan bahwa beliau sangat senang Desa Kebonpadangan bisa dijadikan lokasi KKN PPM, dan berharap untuk tahun ke depannya, KKN PPM bisa d laksanakan lagi di Desa Kebonpadangan. Rasa persaudaraan serta kebersamaan terjalin erat antara mahasiswa dengan masyarakat. Hal ini tercermin dari haru biru pada acara perpisahan mahasiswa KKN PPM Periode VII Unud. Seluruh Lapisan masyarakat beserta aparat desa begitu berat melepaskan mahasiswa untuk kembali ke Denpasar. Siswa -siswa SD yang telah terbiasa bermain bersama mahasiswa KKN PPM menangis tersedu -sedu memeluk seluruh mahasiswa pada saat sesi berpamitan. Tangis pun memecahkan Balai masyarakat, tempat diadakannya perpisahan. Hawa dingin yang semula menusuk tulang, menghangat seiring dengan mengharu birunya suasana. Begitu berat meninggalkan Desa Kebonpadangan yang telah menjadi “rumah” selama 1 bulan ini.
Namun semoga apa yang dilakukan di desa ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga di tahun depan, desa ini bisa menjadi lokasi KKN PPM lagi. Salam hangat dan merakyat dari peserta KKN PPM Periode VII tahun 2013 J
-KKN PPM Periode VII Tahun 2013 Universitas UdayanaFoto Mahasiswa KKN PPM Periode VII Tahun 2013 Universitas Udayana