ARTIKEL KKN PERIODE VII KABUPATEN BANGLI
Menciptakan Lingkungan yang Sehat Melalui Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Batur Utara Batur Utara merupakan salah satu desa yang dipilih menjadi tempat KKN PPM Universitas Udayana Periode VII. KKN ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai dari tanggal 6 Juli 2013 dan berakhir pada tanggal 5 Agustus 2013. Jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa Batur Utara adalah 24 mahasiswa. Program Pembuatan Pupuk Kascing dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2013 dan diikuti oleh Kelompok Tani Desa Batur Utara yang berlokasi di Desa Belanga. Program kedua adalah Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2013. Peserta dari penyuluhan PHBS ini adalah
anak-anak SD yaitu SD 3 dan SD 6 Batur. Program
ketiga
Penanggulangan
adalah
Penyuluhan
dan
Pencegahan
Penyakit Rabies yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2013. Pada penyuluhan ini turut
mengundang
Kabupaten
Bangli.
Dinas
Peternakan
Program
keempat
yang dilaksanakan tanggal 24 Juli 2013 adalah program Pengadaan Pelatihan Komputer dan Blog yang diikuti oleh perangkat Desa Batur Utara. Program
lima adalah Pengajaran Bahasa
Asing kepada Siswa Sekolah Dasar. Program ini dimulai pada tanggal 23 Juli 2013 dan dilakukan setiap minggunya. Bahasa asing yang diajarkan kepada siswa SD ini adalah Bahasa
Inggris dan Bahasa Jepang. Program keenam adalah Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada tanggal 13 Juli 2013. Tanaman TOGA tersebut dibagikan kepada beberapa keluarga yang ada di Desa Batur Utara. Selain itu ada beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain Lomba Kebersihan Kelas, Pengadaan Tong Sampah, Gotong Royong Mengumpulkan Sampah Plastik di Desa Batur Utara, Ngaturang Ayah di Pura Jati, Penanaman Bibit Eddelweis,
serta Pengadaan Papan Pengumuman . Program-program tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana karena adanya kerjasama dari aparat desa dan antusias warga yang tinggi.
MEMBANGUN BALI DARI SEKARDADI Desa Sekardadi merupakan salah satu dari beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Kintamani, terletak kurang lebih 25 kilometer ke arah
dari pusat kota Bangli. Dilihat dari
kondisi geografisnya, wilayah Desa Sekardadi merupakan dataran dengan ketinggian kurang lebih 450 -550 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata -rata 115,005 mm/tahun. Desa Sekardadi memiliki luas 834,00 Km 2 , yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Sektor usaha yang paling banyak menyokong perekonomian warga Desa Sekardadi adalah dari segi perkebunan dan peternakan. Dari keseluruhan sektor tersebut, banyak potensi yang masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih jauh lagi mengingat kondisi w layah Desa Sekardadi yang sangat bagus untuk pengembangan perkebunan dan peternakan. Oleh karena itu , 25 mahasiswa Universitas Udayana diterjunkan untuk menggali sekaligus mengembangkan potensi desa. Program KKN-PPM Universitas Udayana periode VII ini akan dikonsentrasikan di
seluruh wilayah Desa Sekardadi yang meliputi 3 dusun. Mela i program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen pembimbingnya dapat menggali serta menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Disamping menggali potensi desa
yang patut dikembangkan, dilaksanakan juga peningkatan kesehatan masyarakat Desa Sekardadi dengan berbagai program yang telah dirancang. Mengusung tema “Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan air dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali”, ke -25 mahasiwa menyusun serangkaian program dalam upaya pengembangan
potensi desa. Program-program ini ditujukan kepada masyarakat Desa Sekardadi, baik anak-anak, karang taruna, PKK, maupun kepala kelu arga. Salah satu program pokok yang coba ditawarkan oleh Mahasiswa Universitas Udayana adalah Instalasi Percontohan Penyaringan Air Hujan. Program ini terinspirasi dari banyaknya masyrakat yang menampun g air hujan sebagai bahan konsumsi dan kebutuhan sehari-hari. Program poko k yang kedua adalah Instalasi Percontohan Penyaringan Limbah Rumah Tangga. Program ini terinspirasi dari banyaknya masy arakat yang masih membuang limbah sabun kamar mandi langsung ke tanah. Kondisi ini perlu ditangani a
kualitas tanah tetap terjaga. Program
ketiga adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Khsusnya Pemanfaatan Air Bersih.
Program ini muncul akibat banyak penyakit di masyarakat yang timbul akibat kurangnya dan salahnya pemanfaatan air bersih. Permasalahan yang sering ditemui masyarakat seperti batu ginjal, dan diare. Program pokok terakhir yang ditawarkan adalah Peningkatan produksi pertanian melalui penyuluhan peningkatan kualtas tanah dan air tanah. Program ini menyasar kelopok tani dan masayrakat yang memiliki lahan pertanian. Disamping empat program pokok tersebut terdapat beberapa program bantu yang bertujua membantu pelaksanaan kegiatan di lingkungan desa. Diharapkan dari kegiatan KKN ini mahasiswa dapat berkontribusi dalam pembangunan Bali pada umumnya dan pembangunan Desa Sekardadi pada khususnya. Sesuai dengan tema yang diusung, tujuan akhir dari kegiatan KKN-PPM ini adalah peningkatan kualitas hidup
masyarakat Desa Sekardadi. Seperti motto yang selalu dipesankan Bapak Kepala Desa “Membangun Bali dari Bangli, Membangun Bangli dari Sekardadi”.
1
2
3
Gambar 1. Instalasi percontohan penyaringan air limbah, 2. Pemasangan Instalasi penyaringan air hujan, 3. Mahasiswa KKN-PPM UNUD bersama Kepala Desa Sekardadi
Pengajaran Bahasa Inggris dan IT di SD Belanga Seorang aktivis pejuang pendidikan, Paulo Fraire pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan pembebasan. Pembebasan dari belenggu kebodohan dan ketertindasan. Dan, untuk membebaskan bangsanya dari belenggu kebodohan itu, sejak awal berdirinya NKRI sudah menuliskan tujuannya dalam UUD 1945, yang salah satunya adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa ”. Visi pembebasan anak bangsa dari kebodohan tersebut semakin lugas dalam UU No.31 ayat 3, yakni “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan ak ak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan nologi dengan menjunjung tinggi nilainilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan perada n serta kesejahteraan umat manusia ”. Bertolak dari visi di atas, dan dengan berpegang pada hasil observasi I kelompok 34 KKN-PPM UNUD VII, bahwa pengetahuan akan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dan IT yang masih kurang, program pemberian pelajaran tambahan bahasa Inggris dan IT kepada siswa SD Belanga adalah relevan adanya. Kami mengajar setiap sore pkl.15.00-17.00 wita sejak tanggal 22 sampai tanggal 27 Juli. Anak -anak desa berdatangan memenuhi kelas sebelum jam tiga, memaksa kami agar M ENGAJAR – Mahasiwa KKN sedang mengajar anak – lebih lekas datang ke sekolah. Adakala, anak Kelas V SD Negeri Belanga saat anak -anak sudah siap untuk belajar, pintu ruang kelas malah belum terbuka. Ruangan kelas rata-rata tanpa instalasi listrik yang memadai kadang menjadi hambatan ketika hendak menampilkan film atau sekedar gambar dalam bentuk slide. Ditambah lagi ketiadaan lampu yang menerangi ruangan, maka apabila cuaca sedang tidak bersahabat, kami lebih memilih bermain kuis dari pada menulis atau membaca. Hari itu hari senin, hari pertama. Pelajaran tambahan dengan pelajaran bahasa Inggris. Introduction merupakan salah satu materi yang kami berikan kepada mereka di awal perjumpaan kami. Bagaimana m emperkenalkan diri kepada teman-teman. Mereka mencatat semua yang kami tuliskan dan memperhatikan apa yang kami jelaskan di depan kelas. Ketika waktu sudah menunjukan pkl.16.00 wita saatnya IT. Pengajaran IT tidak hanya berhenti pada teori. Selama 60 menit, dengan menggunakan laptop kami memberikan kesempatan kepada anak -anak untuk mengenal satu jenis dunia, yakni dunia digital. Memperkenalkan MS Word, MS Excel, dan Powerpoint, yang bagi anak -anak di kota merupakan hal yang sepele. Akan tetapi tidak dengan mereka; adalah sesuatu yang baru, bekal yang kelak dapat memberikan akses informasi kepada mereka tentang dunia. Tidak jarang walau jam pelajaran telah berakhir anak -anak itu masih betah mengotak -atik menu di laptop. Rasa ingin tahu anak -anak baru terpuaskan saat mereka mengunjungi posko kami dan bersama-sama belajar di sana hingga pkl.21.00 wita.
KKN PPM UNUD TURUT MEMBANTU MEMBERDAYAKAN DESA DEMULIH Universitas Udayana tahun 2013 ini kembali mengadakan program pengabdian masyarakat berupa Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN ini sedikit berbeda dari KKN yang ada di masa silam, dimana KKN saat ini dirangkaikan dengan kegiatan pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang disingkat dengan KKN PPM. KKN PPM dilakukan di berbagai desa di kabupaten -kabupaten di Bali, salah satunya adalah Desa Demulih Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. KKN PPM di desa Demulih dilakukan dari tanggal 6 Juli hingga 5 Agustus 3 dengan mengusung tema “ Pemberdayaan Lingkungan dan Masyarakat secara Mandiri Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat di Desa Demulih.” Kegiatan ini dilangsungkan oleh 25 mahasiswa UNUD dari berbagai jurusan seperti Fakultas Kedokteran, Ekonomi, Sastra, Hukum, Teknik, Pertanian dan MIPA. Sesuai dengan tujuan kegiatan ini yaitu menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah secara interdisipliner, a KKN PPM ini melakukan berbagai program dalam upaya memberdayaan masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang mahasiswa geluti. Adapun program yang dilakukan adalah Pembinaan Dokter Kecil dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Bimbingan Belajar Tambahan Siswa/i SD, Optimalisasi Posyandu serta Penyuluhan ASI Eksklusif dan KADARZI, Pelayanan Kesehatan, Program Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS, Penyuluhan Optimalisasi Pertanian, Penyuluhan Pengolahan Sampah serta Pengadaan Tempat Sampah , Membantu Memberikan Usulan Desain Balai Banjar, serta Program Kelurga Dampingan . Kegiatan pembinaan dokter kecil dilakukan di 3 SDN Desa Demulih dengan mengambil 15 siswa/ i masing -masing sekolah untuk dijadikan dokter kecil. Kemudian dilakukan penyuluhan dan demonstrasi PHBS berupa cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar kepada semua siswa yang dilakukan selama 5 hari, 15-19 Juli 2013. Kegiatan kedua adalah pemberian belajar tambahan yang dilakukan kepada siswa/ i kelas 4-6 di tiga SDN Demulih, kegiatan ini dilakukan sepanjang mahasiswa mengabdi di Desa Demulih dengan mengajarkan Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Bali, dan IPA. Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah Optimalisasi Posyandu melalui penyegaran kader pada tanggal 18 -19 Juli 2013 serta penyuluhan ASI eksklusif dan KADARZI pada tanggal 27 Juli 2013. Kegiatan ini berlangsung dengan baik disertai dengan keaktifan ibu -ibu yang bertanya selama posyandu berlangsung. Mahasiswa KKN PPM juga mengadakan Pelayanan Kesehatan bekerjasama dengan Puskesmas Susut I, dimana terdapat 37 pasien. Selain pelayanan kesehatan juga diberikan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi yang dilakukan oleh mahasiswa FK UNUD. Program yang paling menarik antusisme warga sekitar terutama muda mudi Desa Demulih adalah Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS yang dihadiri oleh 59 peserta pada tanggal 27 Juli. Kegiatan ini dibawakan oleh mahasiswa UNUD sendiri dengan menggunakan metode yang sangat atraktif utaran video -video mengenai materi yang disampaikan. Kegiatan selanjutnya adalah penyuluhan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dengan Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Kompos” kegiatan ini mendatangkan pembucara dari Fakultas Pertanian UNUD yaitu Ibu AA Kusuma Dewi. Mengingat pentingnya masalah sampah, mahasiswa juga melakukan penyuluhan mengenai sampah dan pemberian 10 tong sampah kepada Desa Demulih. Sumbangsih mahasiswa berikutnya adalah pemberian usulan desain Bale Banjar Tenggahan Talang Jiwa yang rencananya akan direnovasi.
Program unggulan dari UNUD pada KKN adalah program KK pingan dimana masing-masing mahasiswa membina 1 keluarga prasejahtera sehingga nantinya keluarga tersebut dapat mengembangkan dirinya. Antusiasme masyarakat Desa Demulih terlihat saat rangkaian kegiatan serta pada saat perpisahan yang diadakan mahasiswa KKN PPM UNUD. Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat Desa Demulih.
Pelaksanaan KKN PPM Unud di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Universitas Udayana (Unud) merupakan perguruan tinggi negeri di Bali yang telah banyak berkontribusi untuk masyarakat melalui mahasiswanya. Salah satu program yang rutin diselenggarakan yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1973/1974 dengan status selektif. Kini program tersebut menjadi kegiatan wajib yang diikuti oleh mahasiswa Unud dan berubah nama menjadi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). KKN PPM Unud yang tahun ini diketuai oleh Prof. Dr. A. A. Ngurah Anom Kumbara,MS, diikuti mahasiswa dari seluruh fakultas yang telah menempuh minimal 100 Sistem Kredit Semester (SKS), dan tersebar di beberapa kabupaten di Bali, salah satunya di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli dan dilaksanakan dari tanggal 5 Juli 2013 hingga 5 Agustus 2013. Dalam menjalankan program KKN PPM, terdapat Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk setiap kelompok desa. Bapak Agus Muriawan Putra,SST.Par.,M.Par dipercaya sebagai DPL untuk Desa Penglumbaran. Beliau mengatakan sangat dan bersemangat untuk bekerja bersama mahasiswa dan masyarakat Desa Penglumbaran. “Saya senang sekali mendapat pengalaman baru membimbing peserta KKN PPM Unud ini, saya harap bisa bekerja dengan baik selama membimbing mahasiswa”, ungkap beliau. Kepala Desa Penglumbaran Bapak I Wayan Sura menyambut dengan antusias kedatangan mahasiswa peserta KKN PPM Unud yang berjumlah 24 orang dari berbagai fakultas antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Sastra Jepang, Fakultas Teknik Arsitektur. Beliau kemudian menentukan posko untuk peserta yang bertempat di Banjar Seribatu. Pada KKN PPM kali ini terdapat tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta, antara lain tugas individu yaitu pendampingan keluarga pra sejahtera oleh masing-masing mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat memberi usulan solusi bagi luarga pra sejahtera yang didampingi. Adapun tugas lain yakni tugas kelompok yang berupa program untuk permasalahan yang terdapat di desa dimana program -program yang akan dilaksanakan bervariasi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa dan dikerjakan dengan sinergis dan berkesinambungan. Beberapa program yang dilaksanakan untuk Desa Penglumbaran, antara lain pengadaan tong sampah dan pembuatan desain bale banjar, pengajaran bahasa asing di SDN 1 Penglumbaran, peningkatan taraf perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya penyuluhan mencuci tangan yang baik dan benar, penyuluhan kesehatan reproduksi, dan skrining hipertensi. Pada
pelaksanaan program -program tersebut, terlihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dalam berpatisipasi dan bekerjasama dengan mahasiswa. Namun, terdapat beberapa kendala dalam menjalankan program -program tersebut. “Memang ada beberapa kendala yang kami temui, namun program masih dapat kami laksanakan dengan baik”, ujar Arditya selaku koordinator peserta KKN PPM Unud di Desa Penglumbaran. Program-program yang dilaksanakan di Desa Penglumbaran tersebut sebagian besar telah memenuhi tolak ukur keberhasilan. Bapak I Wayan Sura selaku kepala Desa Penglumbaran mengungkapkan kepuasan beliau atas pencapaian yang diperoleh. “Saya merasa bangga atas kerja keras mahasiswa Unud yang telah mengaplikasikan iplin ilmu mereka kepada warga desa saya”, ujar beliau. Beliaupun berharap agar mahasiswa nantinya dapat terus berkarya dan tidak segan untuk terjun ke masyarakat.
IBU-IBU PKK DESA SEKAAN ANTUSIAS IKUTI PEMERIKSAAN IVA Sekaan, Sore hari ini puskesmas pembantu Desa Sekaan, Kintamani, Bangli yang biasanya sepi, tampak dipenuhi oleh ibu – ibu. Beberapa dari mereka sedang diwawancara oleh pemeriksa sedangkan sisanya tampak mengobrol sambil bergosip, sedangkan panitia tampak sibuk mengarahkan para peserta ke ruang pemeriksaan. Gambaran tersebut tampak dari pelaksanaan pemeriksaan IVA yaitu pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN PPM Universitas Udayana periode VII tahun 2013. Pemeri IVA sendiri bertujuan sebagai metode dini untuk skrining tanda awal dari kanker mulut rahim. Pada pemeriksaan yang dilaksanakan pada hari sabtu, 27 Juli 2013 itu, tampak ibu – ibu PKK antusias untuk mengikuti pemeriksaan. Kegiatan ini sendiri tak lepas dari keprihatian mahasiswa akan tingginya angka insidens kanker mulut rahim di Indonesia dan umumnya baru diketahui saat sudah mencapai stadium lanjut. Pada pemeriksaan ini, dari 12 ibu – ibu yang menjalani pemeriksaan, ditemukan 1 orang yang terduga telah mengalami tanda – tanda awal kanker serviks, sehingga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan IVA sendiri merupakan salah satu program rintisan dari mahasiswa KKN PPM Unud periode VII yang beranjak dari problematika daerah setempat. Pada kegiatan yang berlangsung dari 6 Juli hingga 5 Agustus 2013 ini, mahasiswa tinggal di desa agar bisa mempraktekkan ilmunya untuk mencari solusi atas problematika yang ada di desa tersebut. Berbagai kegiatan dilakukan seperti penyuluhan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat), Pelatihan dokter kecil, penyuluhan kesehatan kandang, pelayanan kesehatan umum hingga pembuatan prasarana fisik seperti pembuatan tempat sampah organik dan anorganik dan pembuatan taman di gerbang desa. Masyarakat desa sendiri sangat terbuka dalam menerima mahasiswa KKN dan turut serta memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa terutama dalam budidaya tanaman jeruk yang merupakan produk unggulan dari Desa Sekaan. Program KK dampingan juga memberikan dimensi pemikiran lain pada para mahasiswa. Program tersebut membuat mahasiswa mampu lebih melakukan refleksi terhadap kehidupannya dan menjauhkan mahasiswa dari prilaku hedonis yang umumnya semakin merasuk di wilayah
perkotaan. Pada akhir rangkaian kegiatan, dilakukan perpisahan antara mahasiswa dan mayarakat desa sekaligus pemberian kenang – kenangan. Seringkali tampak air mata membasahi pipi para mahasiswa karena kebersamaan yang terjalin selama sebulan harus diakhiri
Gb 1. Suasana wawancara pada pemeriksaan IVA
Gb 2. Anak – anak SD Sekaan berpose bersama usai pelatihan dokter kecil
KKN Selat, Semangat Itu yang Menyatukan Kami Desa Selat, sebagai salah satu desa binaan Universitas Udayana, menjadi tuan rumah bagi mahasiswa KKN PPM Periode VII. Jika selama ini masyarakat luas hanya menganggap KKN sebatas kegiatan pembangunan tapal batas, kini program ini lebih menekankan pada peningkatan pembelajaran dan pengabdian masyarakat. Tentu saja, dengan berlandaskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi KKN PPM ini dilaksanakan. Sebagai upaya peningkatan pembelajaran dan pemberdayaa masyarakat Desa Selat, mahasiswa peserta KKN PPM di desa ini berusaha merangkul semua komponen masyarakat. Berbagai kegiatan dirancang agar dapat menjangkau berbagai kelompok usia, profesi, dan latar belakang masyarakat. Dari berbagai kegiatan yang dirancang, kegiatan yang terbilang sukses yaitu Inventarisasi dan Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hal ini nampak dari tingginya antusiasme masyarakat desa Selat. Inventarisasi dan Sosialisasi TOGA dilakukan pada masing-masing dusun yang terdapat di Desa Selat. Masyarakat di desa dengan 3 dusun ini tidak bosan -bosannya memerhatikan dengan seksama saat kegiatan berlangsung. Dengan sasaran para ibu -ibu PKK, sosialisasi yang dikemas secara aktif dan interaktif dengan menyelipkan demo pengolahan TOGA secara langsung, menjadi magnet tersendiri bagi program pelaksanaan p rogram ini. Para ibu sangat merasakan manfaat sosialisasi karena dapat mengaplikasikan pengolahan TOGA secara sederhana dan ternyata tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya. Tidak berhenti di situ saja, atas bantuan yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangli berupa 100 bibit
tanaman TOGA, mahasiswa melakukan penanaman TOGA bersama masyarakat di area -area umum seperti balai banjar, puskesmas serta di lingkungan pekarangan rumah warga. Tidak hanya berfokus pada isu yang menyangkut kesehatan rumah tangga, peserta juga menyasar isu kesehatan anak-anak. Kebiasaan hidup sehat sudah seharusnya ditanamkan sejak dini. Maka mahasiswa peserta KKN PPM mengadakan Penyuluhan Pengetahuan Kesehatan Dasar bagi anak-anak usia sekolah berupa penyuluhan dan pelatihan sikat gigi. Penyuluhan ini bertempat di dua sekolah dasar di Desa Selat yaitu SDN 1 dan SDN 3 mengikutsertakan siswa kelas 4 sampai kelas 6. Sekali lagi, antusiasme merupakan satu kata yang dapat menggambarkan sambutan siswa sekolah dasar saat mereka melihat suguhan gambar-gambar yang mencerminkan pengetahuan kesehatan gigi dan cara menggsosok gigi yang benar. Ditambah lagi dengan praktek menggosok gigi bersama anak-anak membuat suasana menjadi ben ar-benar hidup. Merupakan suatu kebanggaan melihat semangat anak-anak sekolah dasar berinteraksi dalam kegiatan ini. Melihat tingginya anak penyakit gigi di kalangan siswa sekolah dasar, topik penyuluhan yang dipilih dapat dikatakan relevan dengan situasi saat ini. Beranjak ke pembangunan fisik, peserta KKN PPM kali ini telah melakukan pembangunan cerobong asap. Dengan mengusung judul “ BONGASAP Masuk Desa: Penyuluhan dan Pembuatan Cerobong Asap untuk Warga Pengguna Tungku Kayu Bakar”, mahasiswa mencoba memberikan kontribusi lebih dari sekadar membangun tapal batas. Krisis energi yang berbanding lurus dengan krisis ekonomi hingga saat ini masih menghinggapi kehidupan masyarakat Indonesia. Kurangnya efisiensi dan tingginya harga bel menjadi salah satu faktor penyebab sebagian besar masyarakat di pedesaan tetap menggunakan energi non gas seperti kayu bakar. Dengan tradisi dimana sebagian besar warga desa Selat masih mengunakan kayu bakar untuk keperluan memasak dan lainya. Menggunakan kayu, api, dan corong bambu, memasak dengan cara ini dilakukan secara turun -temurun di lakukan di Desa Selat. Tidak salah, namun, cara memasak seperti ini ternyata mengundang bahaya kesehatan serius bagi pelakunya. Dan sebagai solusi, dibuatkanlah cerobong asap bagi untuk mengurangi risiko bahaya kesehatan tersebut. Berbicara tentang kewirausahaan, usaha ternak merupakan salah satu usaha yang sangat ditekuni oleh kebanyakan masyarakat Desa Selat. Dalam rangka mengingkatkan kesehatan ternak ayam pedaging di Desa Selat, mahasiswa KKN kali ini mengadakan pelayanan kesehatan ternak melalui penyuluhan kesehatan ternak dan pemberian disinfektan kandang. Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan hewan ternak semata, namun juga meningkatkan kualitas dan daya jual ternak tersebut. Kesehatan lingkungan merupakan cerminan kesehatan pribadi masyarakat yang menempatinya. Maka demi pencapaian Desa Selat yang asri dan berwawasan kesehatan lingkungan, mahasiswa KKN PPM melakukan gotong royong bersama setiap minggunya yang diselingi dengan sosialisasi pengolahan sampah. Tujuannya agar terjalin kedekatan dan hubungan yang baik antar mahasiswa dan warga setempat. Masyarakat pun menjadi lebih peka untuk menjaga kebersihan lingkungan yang merupakan tanggung jawab bersama. Selama sebulan menjalani KKN PPM, mahasiswa juga belajar menjadi problem solver melalui Program Dampingan bagi Rumah Tangga Miskin di Desa Selat. Memahami dari dekat potret kehidupan keluarga sederhana, belajar untuk tidak menjadi apatis terhadap kondisi sesama yang
kurang beruntung dan membangun solusi dari masalah yang didiskusikan bersama. Karena keluarga tidak hanya sebatas ikatan darah. Selain program kerja inti yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM Desa Selat, mahasiswa juga telah melakukan berbagai program bantu seperti program perbaikan sarana fisik tugu Selamat Datang serta penataan taman Desa Selat, survei Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS), bersosialisasi dengan aparat desa dan perangkat organisasi karang taruna Desa Selat dalam berbagai rapat desa, serta penggalian minat bakat serta registrasi Sekaa Truna Truni (STT) Banjar Selat Peken. Berbagai program yang dilakoni oleh mahasiswa peserta PPM di Desa Selat merupakan peran nyata mahasiswa dalam upaya membangun Desa Selat secara langsung dan komprehensif. Pendekatan peningkatan sumber daya manusia seringkali sebelah mata karena manfaat jangka panjangnya yang susah diukur dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Namun, dengan semangat kaum muda, peran aktif mahasiswa peserta KKN PPM di Desa Selat mampu memberikan suguhan kegiatan yang cukup berbeda. Semoga semangat ini dilanjutkan oleh peserta KKN PPM periode berikutnya.
MOL, Suburkan Kembali Tanah Petani Desa Belancan Secercah senyum terlihat dari ekspresi petani –petani Belancan saat penyuluhan dan demonstrasi cara pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) buah jeruk jatuh yang biasa mereka tinggalkan. Namun, buah itu kini dapat diolah untuk mengembalikan kesuburan tanah para petani. Belancan –Tim KKN PPM 2013 Desa Belancan
Kamis kemarin (11/7/2013) menyelenggarakan pelatihan pembuatan kompos dari mikroorganisme lokal (MOL). Bertempat di pondokan milik prebekel desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, buah –buah jeruk busuk yang telah jatuh dari pohonnya disulap menjadi pupuk yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Tidak hanya
buah jeruk, dalam kegiatan program ini juga digunakan daun lamtoro dan bonggol pisang sebagai bahan alternatif lain. Dalam
pelatihan,
petani
dipahamkan
tentang
pentingnya unsur organik dan mikroorganisme di dalam tanah agar kesuburan tanah terjaga secara berkelanjutan. Selama ini, perilaku petani yang menyemprotkan pestisida dan pemberian pupuk kimia secara berlebihan berakibat pada penurunan kualitas dan kesuburan tanah. Dampaknya, produktivitas hasil tani menurun. “Residu dari pestisida banyak yang jatuh ke tanah sehingga dapat menurunkan kualitas tanah, untuk itu baik sekali digunakan MOL untuk menghidupkan kembali mikroorganisme di
dalam tanah dan membantu kesuburan tanah,” ujar Setiahati selaku penyuluh dari tim KKN PPM 2013 Desa Belancan. “Proses pembuatan MOL pun sangat mudah dan murah karena petani dapat menggunakan sisa –sisa jeruk yang busuk dan jatuh dari pohonnya,” tambahnya. Hal ini mendapat antusiasme dari petani. Hal ini daat terlihat dari jumlah peserta yang hadir. Sebanyak 80 orang petani meluangkan waktu mereka untuk dapat menyaksikan cara pembuatan MOL. Dari beberapa pengakuan petani menyebutkan hasil panen beberapa tahun terakhir menurun dari biasanya. Hal ini memang dicurigai akibat kesuburan tanah yang telah menurun. “Mudah –mudah MOL memang bisa mengembalikan dan meningkatkan kembali hasil panen jeruk,” sahut Kalok salah seorang petani jeruk desa Belancan. Untuk pembuatan MOL, bahannya diambil dari akar bambu buah jeruk yang telah jatuh dari pohonnya, bonggol
pisang, dan daun lamtoro yang selama ini banyak ditemukan di areal ladang petani. Bahan –bahan tersebut masing – masing kemudian ditambahkan gula merah dan air cucian beras berdasarkan jumlah takaran yang telah ditentukan. Setelah difermentasi secara anaerob selama dua m inggu,
dari bahan-bahan tersebut akan muncul mikroorganisme lokal (MOL). (ras)
PENYULUHAN MALAM UNTUK PETANI YANG LEBIH SEHAT Bonyoh,Bangli
Setelah mengalami penundaan, akhirnya penyuluhan kesehatan kerja oleh Peserta KKN-PPM UNUD ke 72 di desa Bonyoh dapat terealisasikan. Penyuluhan yang direncanakan akan dilakukan saat Sangkep desa, akhirnya dapat dilaksanakan saat malam hari, ketika setiap sekaa yang ada di desa Bonyoh bergiliran mekemit di pura panti desa Bonyoh yang sedang direnovasi Adi Dharmawan yang bertindak sebagai Kormades KKN-PPM Unud ke 72 di desa bonyoh mengatakan penyuluhan kesehatan kerja terhadap para petani di desa yoh sangatlah penting untuk meningkatkan derajat kesehatan para petani di desa bonyoh. Dari survei sebelum pelaksanaan KKN-PPM Unud ke 72 di desa bonyoh, Adi dan kawan -kawan menemukan bahwa 98% penduduk desa Bonyoh merupakan petani dan beberapa warga ditemukan menderita gangguan pada hati, mengalami pusing dan mual setelah ka melakukan penyemprotan tanaman dengan pestisida dan hal ini diduga sebagai efek dari penggunaan pestisida itu sendiri. Oleh karena itu penyuluhan difokuskan pada cara melindungi diri petani pestisida tersebut. Dinginnya udara desa Bonyoh tak menyurutkan keinginan peserta KKN-PPM Unud ke 72 untuk melakukan penyuluhan kesehatan kerja kepada warga desa bonyoh yang sedang mekemit di pura panti desa bonyoh. Menurut Andika Metrisiawan, peserta KKN -PPM Unud ke 72 yang bertindak sebagai pemegang program penyuluhan kesahatan kerja, Kepala keluarga di desa Bonyoh yang sebagian besar berprofesi sebagai petani ini dibagi kedalam lima sekaa yang kemudian secara bergiliran bertugas mekemit di pura panti, guna menyasar seluruh kepala keluarga yang ada, maka dilakukan lima kali yaitu setiap pukul 22.00 wita pada tanggal 25 Juli hingga 31 Juli 2013. Yang bertindak sebagai pembawa materi penyuluhan adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sekaligus merupakan peserta KKN-PPM UNUD ke 72 desa Bonyoh yaitu Putu Anom Nurcahyadi. Penyuluhan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu dengan bantuan media poster. Setiap kali penyuluhan dilakukan . Diakhir penyuluhan diadakan pembagian masker kain sederhana yang merupakan hasil dari workshop pembuatan alat perlindungan diri yang juga merupakan program KKN-PPM UNUD ke 72 di desa Bonyoh. Program penyuluhan kesehatan kerja ini disambut baik oleh I Wayan Denia selaku kepala desa Bonyoh. Beliau berharap kegiatan penyuluhan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan agar para petani di desa Bonyoh selalu mendapatkan pengetahuan yang up to date.