Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
Oleh :
ARI SRI WULANDARI NPM : 11.1.01.01.0040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP ) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015/2016
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015
Nama Mahasiswa ARI SRI WULANDARI NPM 11.1.01.01.0040 Fak – ProdiFKIP – Bimbingan dan Konseling Email :
[email protected] Dr.Atrup,M.Pd.MM. dan Dr.Hj.Sri Panca Setyawati,M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK ARI SRI WULANDARI, NPM : 11.1.01.01.0040, Skripsi, Keefektifan layanan bimbingan sosial untuk mengatasi kesulitan dalam penyesuaian diri siswa kelas X di SMK PGRI 3 Kediri, Skripsi Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015 Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Akibatnya pada siswa yang mempunyai kesulitan dalam menyesuaikan diri akan mempengaruhi dalam kemampuan penyesuaian diri di lingkungan sekolah, Hal tersebut nampak dari kesulitan penyesuaian diri yang tinggi, sehingga dalam kemampuan menyesuaikan diri di lingkungan sekolah rendah. Permasalahan penelitian ini adalah “ Apakah penerapan Layanan Bimbingan Sosial efektif untuk menurunkan kesulitan dalam penyesuaian diri siswa ? “ Penelitian ini menggunakaan pendekatan kualitatif ekpserimen dengan menggunakan Single Subyek Desain (SSD) dengan tiga subyek penelitian terhadap siswa kelas X SMK PGRI 3 Kediri. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu pada waktu fase Baseline (A) sebanyak 3 sesi dan fase intervensi (B) sebanyak 3 sesi, untuk mengumpulkan data di gunakan metode Wawancara dan instrument observasi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah layanan bimbingan sosial efektif untuk mengatasi kesulitan dalam penyesuaian diri siswa. Berdasarkan hasil simpulan dari penelitian ini, direkomendasikan : bertujuan untuk guru Bimbingan dan Konseling mengetahui bahwa layanan bimbingan sosial dapat mengatasi permasalahan siswa dalam kesulitan penyesuaian diri. Kata kunci : Bimbingan Sosial, Kesulitan dalam penyesuaian diri
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
adalah
suatu
usaha
atau
tekanan batin disebabkan oleh kegagalan
kegiatan yang di jalankan dengan sengaja,
mereka dalam menyesuaikan diri dengan
teratur dan berencana. dengan bermaksud
kondisi penuh tekanan dan ketakutan di
mengubah dan
dalam kelas.
mengembangkan cara
beradaptasi siswa sehingga mereka dapat
Menurut Fahmi (dalam Desmita,2012:191)
menyesuaikan diri, terutama dalam hal
menulis : Penyesuaian diri merupakan
menerima teman baru maupun menerima
proses penyesuaian diri terbentuk sesuai
bimbingan guru. Banyak pula diantara
dengan
siswa yang sudah mampu menyesuaikan
lingkungan sosialnya, yang dituntut dari
diri didalam kelas dengan teman baru,
individu
namun masih banyak juga siswa yang
kelakuannya
belum mampu menyesuaikan diri di dalam
kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam
kelas. Untuk lebih jelas di bawah ini
dan keadaan di luar, dalam lingkungan
pengertian tersebut penyesuaian diri adalah
dimana dia hidup, akan tetapi juga dituntut
kemampuan individu untuk menerima
untuk menyesuaikan diri dengan adanya
dirinya sendiri sehingga tercapai hubungan
oranglain dan macam-macam kegiatan
yang harmonis di antara diri individu
mereka.
dengan individu
lingkungan
sekitarnya,
dan
menyadari
kelebihan
dan
hubungan individu dengan
tidak
hanya
mengubah
dalam
menghadapi
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan
sarana
dalam
rangka
kekurangannya, serta mampu bertindak
pencapaian tujuan pendidikan tersebut,
obyektif sesuai dengan kondisi dirinya
sedangkan memilih lembaga pendidikan
tersebut.
sangat penting untuk perkembangan siswa.
Penyesuaian diri merupakan salah
karena lembaga pendidikan tidak hanya
satu persyaratan penting bagi terciptanya
berpengaruh pada perkembangan kognitif
kesehatan jiwa atau mental individu,
atau
banyak pula individu yang tidak mampu
berpengaruh
mencapai kebahagiaan dalam kehidupanya,
kepribadian siswa, dimana siswa akan
karena
bersosialisasi dengan sesama teman di
ketidak
menyesuaikan
mampuanya
semata,
pada
melainkan
perkembangan
baik
didalam
sekolah,
maupun
Oleh karena itu layanan Bimbingan
masyarakat umum, tidak jarang pula
sosial sangat efektif untuk menangani
ditemukan siswa mengalami stress dan
permasalahan
kehidupan
diri,
dalam
intelektual
keluarga,
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dalam kelas maupun di luar kelas.
siswa
dalam
kesulitan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyesuaikan diri di dalam kelas. Di sini
sama dengan pihak sekolah. Dengan di
peran konselor sangat di butuhkan dalam
berikan
upaya pemberian layanan bimbingan sosial
diharapkan
kepada siswa. Layanan Bimbingan sosisal
malasah dalam kesulitan penyesuaian diri
sangatlah
di
di
penyesuaian
butuhkan diri
dalam
siswa
dalam
interaksi
layanan
bimbingan
siswa
kelas
dapat
dengan
sosial
menurunkan
baik,
mampu
di
menyesuaikan diri dengan teman baru,
lingkungan baru nya. Menurut Prayitno
merasa yaman di dalam kelas, dan saling
(dalam
)
kompak membantu dalam mendapat tugas
Bimbinga Sosial adalah suatu proses di
kelompok, dari pernyatan diatas dapat
dalam membantu siswa memahami diri
diambil
dalam kaitannya dengan lingkungan dan
bimbingan sosial efektif untuk membantu
etika pergaulan sosial yang dilandasi budi
siswa dalam kesulitan penyesuaian diri di
pekerti yang luhur dan bertanggung jawab.
dalam kelas, dengan menyesuaikan diri
Adapun
pokok-pokoknya
sebagai
yang baik siswa akan terbiasa dalam
berikut:a)
Pengembangan
kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan baru, selain
berkomunikasi baik secara lisan maupu
itu siswa juga mudah dalam mendapatkan
tertulis,
teman baru.
Prasetiyaningsih.
b)Pengembangan
2010:36
kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan sosial. Baik
dirumah,
sekolah,
maupun
kesimpulan
bahwa
layanan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti “
masyarakat dengan menjunjung tinggi tata
keefektifan
krama sopan santun serta nilai-nilai agama,
untuk
adat istiadat dan kebiasan yang berlaku,
penyesuaian diri siswa kelas X di SMK
c)Pengembangan hubungan yang harmonis
PGRI
dengan teman sebaya didalam dan diluar
2014/2015.
sekolah
serta
di
masyarakat
layanan
mengatasi
3
kediri
bimbingan kesuliatan
tahun
sosial dalam
pembelajaran
pada
umumnya., d)Pemahaman dan pengamalan
II.METODE
displin peraturan sekolah.
Pendekatan penelitian ini menggunakan
Dalam pencapaian penyesuaian diri
modifikasi perilaku, Menurut Sunanto.dkk
siswa dengan baik sesuai yang di inginkan
(2005:6)
maka konselor harus segera bertindak, agar
kegiatan yang sekarang ini sebagaian besar
siswa tidak merasa takut dan tertekan
di aplikasikan pada perilaku manusia
selama
seperti
mengikuti
proses
pelajaran
modifikasi
dalam
perilaku
proses
adalah
pengajaran,
berlangsung. Tindakan yang dapat diambil
pendidikan
oleh konselor adalah dengan cara bekerja
kesejahteraan manusia. Oleh kerena itu
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
jasmani,kesehatan
dan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam
penelitian
subyek
tunggal
III.Hasil dan kesimpulan
modifikasi perilaku adalah mengacu pada
analisis dalam kondisi.1)Grafik subyek
pikiran, perasaan atau perbuatan yang
DW pada baseline (A) dan intervensi (B)
dapat
untuk
permasalahan kesulitan penyesuaian diri di
menentukan target behavior. Sedangkan
basiline (A) lebih panjang atau naik di
rancangan penelitian yang di gunakan
bandingkan pada saat intervensi (B),
yaitu pola A-B. Menurut Sunanto.dkk
dimana pada baseline (A) permasalahan
(2005:55) Desain A-B merupakan disain
penyuesuaian diri subyek DW diantara
dasar dari penelitian Eksperimen subyek
Skor 43-49 tetapi pada saat di berikan
tunggal. Disain ini disusun atas dasar apa
intervensi (B) dengan di berikan layanan
yang disebut
logika
bimbingan sosial permasalahan subyek
baseline menunjukan suatu pengulangan
DW menurun dengan Skor 44-38, hal ini
pengukuran perilaku atau target behavior,
menunjukan
dalam
subyek
2)Estimasi Kecenderungan arah pada fase
tunggal selalu ada pengukuran target
baseline (A) menaik permasalahan subyek
behavior pada fase baseline (A) dan pada
sedangkan
fase intervensi (B).
kecenderungan
di
catat
dan
logika
melakukan
di
ukur
baseline,
penelitian
ada
perubahan
pada arah
positif.
intervensi
(B)
menurun
atau
permasalahan penyesuaian diri siswa ada
Grafik 3.1
penurunan.3)Kecenderungan
Gambar grafik disain A-B
Stabilitas
pada fase baseline (A) Stabil
Interve
Baselin
presentasenya
60 y
100%
sebab
sedangkan
pada
intervensi (B) stabilitas Variabel yaitu
55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Target Behavior
66,6%.
Kecendrungan
memakai
pedoman
stabilitas jika
ini
persentase
stabilitas sebesar 85% - 90% maka dikatakan Stabil.1)Jejak data pada fase baseline x sesi sesi sesi 1 2 3
sesi sesi sesi Sesi 1 2 3
(A)
menaik
dikatakan
ada
masalah sedangkan pada saat intervensi (B)
cenderung
menurun.
2)Level
stabilitasnya pada fase intervensi (B) Prosedur dasar desain A-B :
Variabel dibandingkan pada fase baseline (A) Stabil. Pada fase baseline (A) datanya Stabil yaitu dengan level dan rentang 4349 sedangkan pada intervensi (B) data
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Variabel dengan rentang 38-44 memiliki
permasalahan kesulitan penyesuaian diri di
level stabilitas yang stabil. Yang artinya
basiline (A) lebih panjang atau naik di
menunjukan tidak ada perubahan. 3)Level
bandingkan pada saat intervensi (B),
perubahannya baseline (A) Skor 49-43 dan
dimana pada baseline (A) permasalahan
intervensi (B) skor 44-38 yaitu level
penyuesuaian diri subyek DW diantara
perubahan
dan
Skor 43-48 tetapi pada saat di berikan
trendnya menurun yaitu ada perubahan.
intervensi (B) dengan di berikan layanan
Analisis antar kondisi
bimbingan sosial permasalahan subyek
skor
1)Perubahan
dapat
menurun
subyek DW:
kecenderungan
arah
DW menurun dengan Skor 40-36, hal ini
Kesulitan dalam penyesuaian diri subyek
menunjukan
DW menujuk menunjukan tidak ada
2)Estimasi Kecenderungan arah pada fase
perubahan dimana dapat dilihat dari arah
baseline (A) menaik permasalahan subyek
trendnya
sedangkan
menurun.
2).Perubahan
ada
perubahan
pada
intervensi
(B)
menurun
atau
kecenderungan stabilitas pada fase baseline
kecenderungan
(A) Stabil, dengan fase intervensi (B)
permasalahan penyesuaian diri siswa ada
perubahan kecenderungan Variabel. Hal
penurunan.1)Kecenderungan
ini dapat dilihat pada analisis dalam
pada fase baseline (A) Stabil
kondisi dimana presentase stabilitas pada
presentasenya
baseline (A) sebesar 100% sedangkan pada
intervensi (B) stabilitas juga Stabil yaitu
fase
100%.
intervensi
3)Dengan
(B)
sebesar
membandingkan
66,6%.
perubahan
arah
positif.
100%
sebab
sedangkan
Kecendrungan
memakai
Stabilitas
pedoman
stabilitas jika
pada
ini
persentase
level dengan sesi terakhir pada fase
stabilitas sebesar 85% - 90% maka
baseline(A) dengan skor 49 dengan sesi
dikatakan Stabil.2)Jejak data pada fase
pertama fase intervensi (B) dengan skor 44
baseline
maka 49-44 dapat disimpulkan bahwa
masalah sedangkan pada saat intervensi
perubahan
(B)
level
menurun
ke
arah
(A)
menaik
cenderung
dikatakan
menurun.
ada
3)Level
positif.4)Presentase overlap menunjukkan
stabilitasnya pada fase intervensi (B)
hasil yang sangat baik yaitu 33,3 %. Hal
Variabel dibandingkan pada fase baseline
tersebut
kecil
(A) Stabil. Pada fase baseline (A) datanya
presentase overlap maka semakin baik
Stabil yaitu dengan level dan rentang 43-
pengaruh
target
48 sedangkan pada intervensi (B) data
behavior. Pada diri subyek FA analisis
Variabel dengan rentang 36-40 memilik
dalam kondisi.1)Grafik subyek FA pada
level stabilitas yang stabil. Yang artinya
baseline
menunjukan tidak ada perubahan.4)Level
dikarenakan
intervensi
(A)
dan
semakin
terhadap
intervensi
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
(B)
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perubahannya baseline (A) Skor 48-43 dan
IV.DAFTAR PUSTAKA
intervensi (B) skor 40-36 yaitu level
Basri,
perubahan
dan
Bimbingan dan Sosial. (online). tersedia :
trendnya menurun yaitu ada perubahan.
http://syaralwardadu.blogspot.com/20
Analisis antar kondisi
14/01/makalah-bimbingan-sosial
skor
1)Perubahan
dapat
menurun
subyek FA:
kecenderungan
arah
Samsinar.
.html,
2014.
Penertian
diunduh 06 juni 2015.
Kesulitan dalam penyesuaian diri subyek FA
menujuk
menunjukan
tidak
ada
Desmita. 2012. Spikologi Perkembangan
perubahan dimana dapat dilihat dari arah
Perserta didik. Bandung : Pt Remaja
trendnya
Hartono dan Sunarto. 2008. Pengertian
menurun.
2)Perubahan
kecenderungan stabilitas pada fase baseline
penyesuaian diri, (online). tersedia:
(A) Stabil, dengan fase intervensi (B)
http://artikelbelajarspiologi.com/pen
perubahan kecenderungan Stabil. Hal ini
gertian penyesuaiandiri.html.
dapat dilihat pada analisis dalam kondisi dimana presentase stabilitas pada baseline
Lestari,
Sri.
(A) sebesar 100% sedangkan pada fase
Penyesuaian
intervensi (B) sebesar 100%. 3)Dengan
Keahlian
2013. diri
Meningkatkan
Terhadap
membandingkan perubahan level dengan
Melalui
sesi terakhir pada fase baseline(A) dengan
Kelompok
Pada
skor 48 dengan sesi pertama fase intervensi
Semarang.
UNES. http:// kisi-kisi
(B) dengan skor 40 maka 48-40 dapat
spikologi/angket_penyesuaian
disimpulkan
diri/PDF.
bahwa
perubahan
level
Layanan
Progam
Bimbingan Siswa
SMK.
menurun ke arah positif.4) Presentase overlap menunjukkan hasil yang sangat
Munawaroh, Siti. 2013. Hubungan Antara
baik yaitu 0 %. Hal tersebut dikarenakan
Hargadiri dengan Penyesuaian diri
semakin kecil presentase overlap maka
peserta didik kelas VIII di UPTD
semakin baik pengaruh intervensi terhadap
SMP NEGERI 3 KEDUNG WARU.
target behavior.
Sekripsi.
Tidak
diduplikasikan.
Kediri: FKIP UNP.
Prasetyaningsih, Eka Paksi .2010. Layanan informasi Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan
Penyesuaian
diri
Siswa dalam pergaulan di sekolah ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa
kelas VII SMP Negeri
1Gemolong
Kabupaten
Sragen.
Tidak diduplikasi. Surakarta.
Sugiyono.2013.
Metode
penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,dan R&D:Bandung alfabeta
Susanti,Erika.
2013.Pengaruh
Layanan
Bimbingan Sosial dalam Mengembangkan Penyesuaian diri siswa kelas 7 SMP 1 NGORO . FIKP UNES.
Sunanto, Juang dkk. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba.
ARI SRI WULANDARI| 11.1.01.01.0040 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||