ARTIKEL ILMIAH POPULER
Disusun oleh :
MUHAMAD SOBIRIN 141211131193 FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 1
A. Judul “Perbedaan kebhinnekaan,Agama dan Budaya Di Lamongan dan Di Ponpes Sunan Drajat”.Sistemaktika penulisan essai ini: pengantar,konsep pokok,pembahasan,kesimpulan dan saran,daftar pustaka. B. Pengantar Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bhinneka,yang dalam pancasila disebutkan "Bhineka tunggal ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu". Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara. Kebhinekaan pun harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Namun tanpa spiritualitasi masyarakat akan sulit menerima perbedaan dan saling memahami perbedaan yang ditemuinya dalam kehiduapan bermasyarakat dan berbangsa. Seperti perbedaan agama,budaya dan etika yang ada di negara ini. Di dalam perbedaan inilah justru kebudayaan nusantara-lah yang bisa mempersatukan bangsa seperti gado–gado, semua sayur tetap dengan bentuknya masing – masing. "Yang mempersatukan adalah bumbu kacang" . Tidak seperti FRUIT PUNCH, yaitu mencampur semua buah untuk dijadikan minuman bar. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. Perasaan prihatin atas terkikisnya penghargaan terhadap kebhinekaan dan kedamaian bangsa, yang muncul dalam bentuk disintegrasi dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan apa pun. Disadari bahwa kebangkrutan kebangsaan seperti ini akan menyuburkan perasaan saling curiga dan berprasangka sesama saudara. Kondisi ini akan menjadikan bangsa Indonesia semakin rapuh dan menghilangkan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang. Atas dasar keyakinan bahwa secara bersama kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik, maka kami meminta kepada aparat negara untuk melakukan tindakan tegas kepada pelaku tindak kekerasan atas nama apapun. Argumen akan pemikiran persuasif menyatakan bahwa Indonesia yang kepulauan dari segi geografis, beragam dalam peradaban, dan heterogen dalam kebudayaan, akan maju kalau menerima serta menganggap perbedaan sebagai modal,
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 2
dan akan terpecah belah kalau mengingkari dan menyembunyikan perbedaan itu (Geertz, 1971). Untuk itu kami mengujungi suatu tempat yang sangat kental akan kebhinnekaan-nya,yaitu di kabupaten Lamongan. Adapun tempat-tempat yang kami kunjungi adalah Pendopo Kabupaten Lamongan,Desa Balun Kecamatan Turi atau yang biasa disebut desa Pancasila dan Pondok pesantren Sunan Drajat di Paciran Kabupaten Lamongan. Disinilah kami akan belajar tentang kabhinnekaan yang baik dan benar. Mereka saling menghormati dan saling bertoleransi terhadap warga sekitar,meskipun agama mereka berbeda. Harapan kami mengunjungi kota ini supaya kami para mahasiswa mengerti betapa pentingnya saling bertoleransi dan saling menghormati antar warga sekitar atau antar umat beragama. C. Konsep Pokok Dari tema yang kami ambil yaitu Kebhinekaan,etnisitas,gaya hidup dan solidaritas sosial terbuka,maka dari itu kami mengangkat konsep pokok bahwa setiap manusia yang berbangsa mempunyai karakter sendiri-sendiri,seperti etnisitas,gaya hidup,agama dan budaya. D. Pembahasan 1. Penyambutan Bupati Lamongan Dalam kagiatan study excursy di Lamongan ini,kami langsung disambut oleh bupati Lamongan Bapak Fadeli, SH. Di kantor bupati di ruang “Sabha Dhaksa Adiyaksa”. Namun kami dari rombongan FPK tidak bisa merasakan dan mendengarkan sambutan-sambutan beliau,karena bus nya tersesat. Sehingga kami telat untuk sampai dikantor bupati,setiba dari tempat smbutan bapak bupati sudah hampir selesai. 2. Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Sejarah dari Desa Balun Desa balun adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Turi Kabupaten lamongan. Desa balun merupakan desa yang terletak di dataran rendah dan sering terjadi banjir. Namun desa ini merupakn desa tertua yang syarat dengan berbagai nilai sejarahnya,termasuk penyebarab agama islam oleh para murid dari Walisongo. Kata Balun ini berasal dari nama “Mbah Alun” tokoh agama yang mengabdikan hidupnya dan beliau juga berperan terhadap terbentuknya desa ini sejak tahun 1600-an dan http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 3
konon beliau adalah Raja Blambangan yang brernama Bendande Sakte Bhreau Arih atau yang bergelar raja Tawang Alun I. Mbah Alun lahir di Lumajang pada Tahun 1574,beliau merupakan putra dari Minak Lumpat. Mbah Alun sendiri merupakan salah satu murid dari Sunan Drajat IV (Sunan Prapen). Sejak pemerintahannya (tahun 1633-1639) Blambangan mendapat serangan dari mataram dan belanda sehingga Kedaton Blambangan hancur. Akhirnya Sunan Tawang Alun melarikan diri ke desa Brondong untuk mencari perlindungan dari anaknya yaitu Ki Lanang Dangiran (Sunan Brondomng), kemudian beliau bertempat di desa kuna bernama Candipari yang sekarang menjadi desa Balun. Di desa inilah beliau mulai mengajarkan ngaji dan menyiarkan agama islam sampai beliau wafat pada Tahun 1654 dalam usianya yang ke 80 tahun dan sebagai waliyullah. Makam dari mbah Alun sampai sekarang masih sering di kunjungi atau di ziarahi oleh orangorang yang berasal dari luar desa Balun. Pada tahun 1967 pasca G 30S PKI ajaran agama Kristen dan Hindu mulai masuk dan berkembang secara perlahan-lahan dan mereaka secara perlahan-lahan mulai mendapatkan pengikut. Kemudian mereka juga mendirikan tempat beribadah yang sederhana dan secara bertahap akhirnya mereka bisa mendirikan Gereja dan Pura yang megah. Masuknya agama Kristen dan Hindu di desa Balun tidak memuncul gejolak yang negatif dari masyarakat karena meraeka sudah mempunyai toletransi tinggi. Kependudukan Desa Balun adalah desa tua yang masih kental budaya-budaya yang terdahulu dari nenek moyang mereka. Keanekaragaman agama yang menjadi ciri khas interaksi sosial antar warga yang berbeda agama (Islam, Kristen, Hindu). Dan selama agama Kristen dan Hindu masuk ke desa balun, tidak pernah terjadi konflik antara 3 agama tersebut, baik dari agama Isalam, agama Kristen maupun agama Hindu. Mereka hidup saling berdampingan dan saling menjaga satu sama lain. Desa balun di beri nama desa peercontohan oleh Bupati Lamongan atau biasa disebut desa pancasila dan sering menjadi tempat kunjungan, tetutama adalah Mahasiswa. Disebut desa Pancasila karena desa ini bisa menjaga dan bisa hidup rukun meskipun mereka saling berbeda agama dan tak jarang dalam satu atap berbeda agama. Toleransi yang ada di desa
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 4
Balun tidak prernah di buat-buat dan hal tersebut berjalan sendiri seperti air mengalir. Sebab itulah hubungan di desa Balun selalu terjaga dengan baik. Meskipun secara garis besar desa Balun beragama Islam yaitu 3498 orang dari jumlah penduduk 4.644 jiwa dan agama Kristen 857 orang serta agama Hindu yang paling sedikit yaitu 289 orang, tapi mereka tidak pernah mempermasalahkan tentang agama. Mereka selalu hidup berdampingan. Desa Balun memiliki Luas sekitar 621,1 hektar. Profil desa Balun : Tidak sekolah (163 orang), Tidak lulus SD (236 orang), SD (2696 orang), SMA (718 orang), Sarjana Muda (41 orang), S1 (128 orang), S2 (2 orang). Pekejaan : 1460 Petani, 29 Pedagang, 424 Buruh tani, 40 PNS, 23 TNI POLRI, 8 Pensiunan dan pengangguran yang menjadi masalah utama di desa ini. Budaya Kebiasan hidup di desa Balun dapat melahirkan budaya-budaya yang mempunyai ciri khas yang tersendiri. Dengan demikian akan menciptakan interprestasi simbol yang berbeda dari daerah lain. Kerudung yang biasa di pakai para permpuan dan songkok yang biasa di pakai para laki-laki pada saat menghadiri hajatan padahal mereka belum tentu beragama Islam, yang berarti kerudung dan kopyah merupakan suatu simbol budaya untuk menghormati pesta hajatan atau slametan. Budaya genduri seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari masih sering dilakukan oleh masyarakat di desa Balun. Acara genduri atau selamatan tidak hanya di datangi oleh para muslim tapi juga mereka yang beragama non muslim seperti Kristen dan Hindu. Bagi mereka yang non muslim, menghadiri atau memenuhi undangan adalah hal yang penting bagi mereka karena disitulah terdapat kontrol sosial yang ketat. Masyarakat atau warga desa Balun juga mempunyai kebiasan menyambut bulan Agustus yang di meriahkan dengan acara. Kegiatan ini juga mencangkup semua masyarakat untuk berpartisipasi, untuk golongan muda karang taruna biasanya mengandakan pentas seni dan donor darah masal. Karena masyarakat Balun mempunyai agama yang berbeda atau multi agama biasanya mereka mengadakan
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 5
kolaborasi bersama dari Islam memainkan seni terbangan, Kristen dengan seni band dan Hindu dengan seni gamelannya. 3. Pondok Pesantren Sunan Drajat di Paciran Kabupaten Lamongan Sejarah Sunan Drajat atau Raden Qosim merupakan putra dari Sunan Ampel. Beliau mendapat tugas dari ayahnya untuk membantu mbah Banjar dan mbah Mayang Madu dari pesisir pantai utara Lamongan untuk menyebarkan dan menyiarkan agama Islam. Beliau juga mendirikan Pondok Pesantren di Paciran atau Tanah Drajat yang sekarang di tempati Pondok Putri Sunan Drajat dan berkembang pesat di desa Drajat tepatnya di makam Sunan Drajat. Setelah Sunan Drajat wafat Pondok Pesantren yang beliau dirikan mengalami pasang surut dan sekarang tinggallah puing-puing bangunan musholla serta sumur yang beliau bangun tahun 1426. Melihat kondisi seperti itu, Kh Abdul ghofur salah seorang keturunan dari Sunan Drajat pada tanggal 07 september 1977, dengan berbekal ilmu yang beliau miliki beliau mengajak ngaji masyarakat sekitar terutama para kaum muda. Selain mengajari ngaji beliau juga mengajari silat para kaum muda, taktik tersebut bertujuan agar para kaum muda mau belajar ngaji. Taktik yang beliau gunakan ternyata berhasil menarik perhatian kaum muda untuk belajar ngaji. Beliau mengajar ngaji di Musholla peninggalan asli Sunan Drajat yang terletak di sampin atau di belakang asrama putri. Selain mengajari ngaji dan silat, beliau juga mengajari ilmu pengobatan. Meskipun pada awal pembelajaran murid beliau hanya beberapa orang saja tapi beliau tidak pernah putus asa dan terus mengembangkan. Akhirnya pada tahun 1990-an beliau berhasil memiliki lembaga pendidikan formal yaitu MI, MTs dan MA. Pondok Pesantren yang beliau dirikan sekarang terus berkembang pesat, sekarang Pondok Pesantren Sunan Drajat memiliki lembaga pendidikan SMP 2 Paciran, MTs Sunan Drajat, SMK Sunan Drajat, MMA Sunan Drajat, Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Qosim (STAIRA), Madrosatul Qur’an dan Madrasah Diniyah. SMK Sunan Drajat ternyata tidak kalah dengan SMK yang lain, SMK Sunan Drajat memiliki 13 jurusan yaitu Multimedia, Teknik Mesin, Teknik Otomatif, Tata Busana, Teknik Mesin Berat, TKJ (Teknik Komputer Jaringan), dll. Ponpes Sunan Drajat juga memiliki 24 asrama : 9 asrama putra dan 15 asrama putri. Kegiatan di Ponpes Sunan Drajat untuk ngaji biasanya setelah sholat subuh, ngajinya tergantung tingkatan dari http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 6
masing-masing santri, tapi biasanya ngaji kitab kuning. Setelah ngaji para sanrtri yang masih sekolah umum langsung berangkat ke sekolah sampai jam 13.30. Ternyata di Ponpes Sunan drajat selain di ajari mengaji ilmu agama Islam para santri juga di latih menjadi seorang entreprenuer yang handal dan siap terjun ke masyarakat. Kepala perekonomian yang mengolah perekonomian di Ponpes Sunan Drajat ialah seorang sarjana yang sekarang melanjutkan S2 di UNAIR, beliau bernama atau biasa di panggil Mbak Beti. Profil Pondok Pesantren Sunan Drajat Ponpes Sunan Drajat memiliki Luas bangunan fisik sekitar 14 Ha dan tanah untuk Wali Santri dan Alumni yang digunakan untuk pengembangan usaha kurang lebih ada 300 Ha, lahan yang sebesar ini lebih dipergunakan untuk lahan perikanan. Selain itu Ponpes Sunan Drajat juga mempunyai bidang usaha yang masih berkembang hingga sampai saat ini, diantaranya PT. SDL (Sunan Drajat Lamongan), Pertambangan dan Persewaan Alat-alat Berat, Air Minuman dalam Kemasan (AIDRAT), BMT (Baitul Mal wat Tamwil) Sunan Drajat, Toserba Sunan Drajat, Foto Copy Sunan Drajat, Toko Buku Sunan Drajat, Laundry Sunan Drajat, dll. PT. SDL merupakan usaha Pondok yang bergerak di bidang pupuk yang terdiri dari pupuk phosphate, pupuk alami dalam bentuk powder, dll. Selain itu Pondok Sunan Drajat juga bergerak dalam bidang Air Minum dalam Kemasan yang di beri nama AIDRAT (Air Asli Sunan Drajat). Proses pembuatan Air minum AIDRAT, pertama langsung di ambil dari sumber langsung kemudian diolah menjadi bahan setengah jadi, dari bahan setengah jadi diolah bahan jadi. Air bahan jadi tidak hanya digunakan untuk air minum saja tapi juga untuk menseterilkan kemasan air minum seperti galon,dll. AIDRAT masih beredar disekitar Kabupaten Lamongan dan Tuban, karena ijin dari BPOM RI belum keluar jadi belum berani memasarkan keluar. AIDRAT berani mengelurkan produknya keluar apabila pihak tersebut mengambil sendiri ke tempat pengolahan di Ponpes Sunan Drajat, nama dari tempat pengolahan
tersebut ialah CV. AIDRAT (AMSI) SUNAN DRAJAT
LAMONGAN. Harga kemasan gelas biasanya di jual dengan harga rendah biasanya bisa mencapai Rp. 9.000,-/kerdus dan mendapat keuntungan sekitar Rp. 200,-/kerdus. Sebenarnya AIDRAT tidak untuk dijual melainkan hanya untuk kebutuhan minum para santri-santri Ponpes Sunan Drajat . http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 7
VISI DAN MISI SERTA TUJUAN, KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU AIDRAT :
VISI: Terwujudnya perusahaan penyedia Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang sehat berbasis pondok pesantren. MISI: Menyediakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang sehat dan berkualitas Membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Memberikan kontribusi pengembangan perekonomian pondok pesantren Menjadi pengembangan pelopor unit usaha berbasis pondok pesantren Membangun jaringan bisnis antar pondok pesantren
TUJUAN : Mengembangkan perekonomian berbasis Pondok Pesantren pada khususnya dan pembangunan ekonomi dan umumnya.
KEBIJAKAN MUTU Memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sesuai standar nasional indonesia.
SASARAN MUTU Menjaga mutu produk dengan jumlah reject maksimum 2% dan menambah pelanggan minimal 5% pada tahunnya.
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 8
E.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN : Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa bertoleransi antar sesama pemeluk agama meskipun agama kita berbeda itu sangat penting karena dari saling bertoleransi akan terwujud kerukunan ketentraman dan kebahagaiaan dalam hidup bersama atau bermasyarakat. Sikap toleransi tersebut sudah sejak lama diterapkan oleh masyarakat di desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dan hasilnya meskipun mereka hidup berdampingan dengan berbeda-beda agama tapi diantara masyakatnya tidak pernah terjadi konflik baik kekerasan fisik maupun psikis. Karena mereka menganggap perbedaan diantara meraka itu adalah hal yang indah. Selain
bertoleransi
kita
sebagai
makhluk
sosial
juga
perlu
jiwa
sosialisme,karena kita hidup tidak sendiri kita pasti membutuhkan bantuan dari orang lain.
SARAN : Kita sebagai makhluk sosial harus bisa bersosialisasi dengan baik Meskipun kita berbeda sebenarnya kita tetap satu dan kita juga harus saling menghormati antar sesama Kita juga harus bisa menghargai dan menghoramati mereka yang berbeda agama
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 9
DAFTAR PUSTAKA http://ziner-kebhinekaan.blogspot.com/
http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/study-excursie-universitas-airlangga-2012/ http://id.wikipedia.org/wiki/Balun,_Turi,_Lamongan http://surabaya.tribunnews.com/2012/10/13/400-mahasiswa-unair-study-excursie-di-desapancasila-lamongan
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected] 10