ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI LAJU REAKSI DENGAN CHEMTOONS MOVIE BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8
OLEH : IQLIMA NABILA RRA1C109026
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2013
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI LAJU REAKSI DENGAN CHEMTOONS MOVIE BERBASIS MACROMEDIA FLASH8 Oleh : Iqlima Nabila Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Jambi
ABSTRAK Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, guru memerlukan suatu media pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu siswa nya lebih cepat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. Banyaknya fasilitas yang tersedia di sekolah juga mendukung guru untuk lebih aktif menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran itu berbagai macam dan dapat dipilih oleh guru sesuai kebutuhannya. Khusus untuk materi pembelajaran yang banyak menggunakan animasi, kita dapat menggunakan Macromedia Flash 8 yang memang banyak digunakan untuk mendesain dan membuat berbagai animasi. Materi laju reaksi ini banyak terdapat percobaan yang akan dipraktikumkan di sekolah. Namun karena keterbatasan waktu, sering kali menyulitkan guru untuk melakukan praktikum yang tentunya akan menyita waktu yang cukup banyak. Oleh karena itu guru membutuhkan alternatif lain seperti ilustrasi atau animasi yang dapat menggambarkannya secara lebih dekat kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8 dan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran materi laju reaksi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengikuti model ADDIE dalam mendesain medianya yang terdiri dari lima langkah pengembangan yaitu : analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Desain validasi dilakukan oleh tim ahli media pembelajaran dan materi serta diadakan uji coba kelompok kecil yang menggunakan sepuluh orang siswa. Hasil penelitian mendapatkan penilaian sangat baik dari tim validasi dengan perolehan skor dari ahli media sebesar 89,6%, dari ahli materi sebesar 93% dan skor pada uji coba kelompok kecil diperoleh skor 90,26%. Berdasarkan hasil validasi baik media maupun materi sebagaimana tergambar di atas serta hasil uji coba kelompok kecil, maka secara keseluruhan multimedia ini dikategorikan baik, menarik, dan layak digunakan sebagai multimedia pembelajaran laju reaksi. Kata Kunci : Multimedia Pembelajaran, Laju Reaksi, Chemtoons Movie, Macromedia Flash 8
I.
PENDAHULUAN Pendidikan dalam kehidupan setiap manusia merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh. Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya pada bidang pendidikan atau bidang pembelajaran. Dewasa ini, telah berkembang media pembelajaran dengan memanfaatkan komputer hampir dalam setiap mata pelajaran di sekolah. Komputer memiliki peran sebagai media atau alat penunjang dalam proses pembelajaran itu sendiri. Pada saat ini, sekolah telah mempunyai fasilitas yang memadai ( seperti laboratorium komputer dan infokus), namun penggunaan fasilitas itu belum terlalu maksimal digunakan oleh para guru. Untuk itu, guru sebisa mungkin harus memanfaatkan fasilitas tersebut dengan tepat guna demi tercapainya tujuan pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam manfaat hasil-hasil tekhnologi dalam meningkatkan hasil belajar. Guru dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran terhadap materi yang mereka ajarkan di sekolah. Oleh karena itu, guru memiliki peran penting dalam pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran yang nantinya akan digunakan oleh guru untuk membantu siswa nya lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran. Adapun menurut Johnstone (1993), kimia adalah mata pelajaran yang abstrak dan kompleks untuk dipelajari. Sementara berdasarkan pendapat Kozma dan Russel (1997) juga menyatakan konsep kimia sulit diobservasi langsung karena terkait molekul yang mikroskopik. Berdasarkan pengalaman praktek lapangan (PPL) di SMA N 11 Kota Jambi, masih kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru. Pada umunya guru kimia di SMA tersebut hanya mengandalkan buku cetak yang mereka miliki. Padahal, guru-guru tersebut sebagian besar telah memiliki laptop, tetapi mereka belum mampu untuk memanfaatkannnya guna merancang media pembelajaran yang menarik bagi siswanya. Selain itu faktor waktu untuk penyampaian materi di sekolah cukup terbatas, sebagai contoh untuk materi laju reaksi ini pada RPP yang ada di sekolah, hanya memiliki jatah tiga kali pertemuan. Waktu ini tentu saja sangat terbatas bagi guru untuk menyampaikan seluruh materi serta mengadakan latihan soal-soal pada siswanya. Khusus untuk materi laju reaksi ini pula, guru harus mendemonstrasikan tentang percobaan yang menentukan faktor-faktor laju reaksi. Macromedia Flash 8 adalah salah satu software yang cocok untuk media pembelajaran yang banyak menggunakan animasi. Macromedia Flash 8 ini merupakan salah satu Future Flash Animator yang memudahkan pembuatan animasi pada layar komputer dalam menampilkan gambar secara visual dan menarik. Keunggulan software ini dibandingkan dengan software pembuat animasi lainnya adalah ukuran file dari animasinya kecil dan mampu
memberikan sedikit kode pemrograman (actionscript) yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya. Dengan memanfaatkan software Macromedia Flash 8 ini, penulis mendesain media pembelajaran pada materi laju reaksi sehingga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi serta dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi lagi dan mempermudah dalam menerima materi yang nantinya akan dijelaskan guru dengan menggunakan media pembelajaran ini. Tidak hanya menggunakan Software Macromedia Flash 8, penulis juga mendesain pembelajaran dengan menggunakan software movie maker untuk memisahkan video serta memanfaatkan video dari youtube mengenai konsep dari materi yang berkaitan dan faktor-faktor laju reaksi agar media pembelajaran ini dapat lebih menarik minat siswa. Untuk background dari materi-materi yang dijelaskan dilengkapi dengan tampilan gambar kartun dalam bentuk file gif yang masing-masing slidenya telah dirancang. Pada tahap akhirnya barulah seluruh materi yang berupa teks serta animasi, soal, dan video itu disatukan ke dalam macromedia flash 8 dengan menggunakan musik yang menarik pula, sehingga akan terciptalah suatu tampilan media yang menarik dalam bentuk Flash. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi laju reaksi, siswa kesulitan untuk memahami konsep, faktor-faktor penentu laju reaksi serta teori tumbukan. Hal ini disebabkan karena siswa kurang bisa menggambarkan materi laju reaksi ini secara kontekstual. Siswa kurang bisa mengaitkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari, selain itu terbatasnya waktu yang tersedia di sekolah khususnya pada materi laju reaksi ini sehingga akan menyulitkan siswa jika ingin melakukan percobaan atau eksperimen mengenai konsep dan faktorfaktor penentu laju reaksi ini. Maka dari itu diperlukan media yang dapat menggambarkan konsep dan faktor-faktor penentu laju reaksi ini dalam keseharian mereka yang dilengkapi dengan animasi-animasi yang menarik dan berkaitan pula dengan materi serta praktikum melalui video yang memang seharusnya siswa lakukan agar lebih memahami tentang materi ini khususnya pada bagian faktor-faktor penentu laju reaksi dan teori tumbukan. Dari uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan mengangkat judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Materi Laju Reaksi dengan Cheemtoons Movie Berbasis Macromedia Flash 8”
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran Dengan Multimedia Ada banyak teori belajar seperti teori behavioristik, kognitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik, revolusi-sosiokultural, dan kecerdasan ganda. Dalam pengembangan multimedia pembelajaran ini peneliti bermaksud untuk menggunakan teori kognitif sebagai landasan dalam pengembangannya, yang didalamnya terdapat mengenai Dual Coding Theory. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
b. Pengertian Multimedia Pembelajaran Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran secara lebih mendalam. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (Ariani & Dany, 2010) c. Format Multimedia Pembelajaran Format sajian multimedia pembelajaran dapt dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut : 1. Tutorial Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutuorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. 2. Dril dan Practise Format ini dimaksudkan untuk melatih siswa sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. 3. Simulasi Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain-lain. 4. Percobaan atau Eksperimen Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium Biologi atau Kimia. 5. Permainan
d.
e.
1. 2. 3. 4. 5.
III.
Bentuk permainan yang disajikan disini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. (Ariani & Dany, 2010) Chemtoons Movie Chem merupakan singkatan dari chemistry, menurut Kamus bahasa inggris chemistry memiliki definisi ilmu kimia. Toons juga merupakan singkatan dari kata cartoon’s yang memiliki definisi gambar-gambar yang lucu. Sedangkan movie memiliki definisi bioskop atau gambar bergerak yang seolah-olah seperti hidup atau nyata. Maka menurut definis di atas, chemtoons movie memiliki definisi yaitu sebuah tayangan berisikan gambar-gambar lucu yang seolah-olah gambar ini hidup atau nyata dan berisikan materi-materi yang berhubungan dengan ilmu kimia. Tinjauan Macromedia Flash 8 Macromedia Flash 8 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk mendesain animasi yang banyak digunakan saat ini. Saat mebuka sistus atau halaman internet tertentu, biasanya terdapat animasi objek grafis yang bergerak dari besar menjadi kecil, dari terang menjadi redup, dari bentuk satu menjadi bentuk lain, dan masih banyak lagi yang lain. Adapun animasi-animasi objek grafis tersebut dapat dikerjakan dengan Macromedia Flash 8. Macromedia flash juga mengenalkan bagaimana membuat movie clip, animasi frame, animasi tween motion, serta perintah action scriptnya. Adapun beberapa kemampuan Macromedia Flash lainnya adalah sebagai berikut : Dapat membuat animasi gerak (motion tween), perubahan bentuk (shape tween) dan perubahan transparasi warna (colour effect tween). Dapat membuat aniamsi masking (efek menutupi sebagian objek yang terlihat) dan animasi motion guide (animasi mengikuti jalur). Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain. Dapat membuat animasi logo, animasi form, presentasi multimedia, game, kuis interaktif, simulasi/visualisasi. Dapat dikonversi dan dipublish ke dalam beberapa tipe seperti swf, html, gif, jpg, png, exe, mov. METODE PENELITIAN
a. Desain Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Pada Penelitian ini Penulis memilih model ADDIE. Model ini di pilih karena dalam pengembangan ini, didasarkan pada alasan, yaitu (1) Model ini berupa model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang jelas dan cermat untuk menghasilkan produk, (2) Tahaptahap pengembangan dalam model ini sama dengan standar tahap penelitian pengembangan. b. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan ini terbagi menjadi lima tahap, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi/penilaian yang akan dijelaskan dalam poin-pon berikut :
1. Analisis Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengembangan yaitu : penilaian kebutuhan (normative, perasaan, pernyataan dan kebutuhan, perbandingan, kebutuhan antisipasi) , analisis tujuan dan analisis materi. 2. Desain Tahap desain pada pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini ada beberapa tahap, yaitu : jadwal, team, spesifikasi media, struktur materi, dan pengulangan atau evaluasi. 3. Development atau Pengembangan Pada bagian ini desain tadi dikembangkan dengan menyesuaikan pada hal yang ingin dicapai yaitu pengembangan multimedia pembelajaran dengan macromedia flash 8 ini dikhususkan untuk siswa kelas XI pada pelajaran kimia materi laju reaksi. 4. Tahap Implementasi Pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Tahap implementasi yaitu uji coba produk untuk mengumpulkan data tentang kualitas produk untuk mencapai tujuan pembelajaran kimia yang efektif. Data tersebut digunakn untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk penelitian ini. Dengan uji coba ini, kualitas program pembelajaran yang dikembangkan benar-benar telah teruji secara empiris tidak hanya teoritis saja. 5. Tahap evaluasi Setelah produk jadi, maka produk tersebut divalidasi oleh tim ahli dan ahli praktisi guna mendapatkan saran dan perbaikan terhadap produk. Kemudian produk direvisi sesuai saran dan masukan dari tim ahli sampai produk dinyatakan baik dan layak untuk diuji cobakan. Adapun yang diharapkan pada tim ahli yaitu perbaikan mengenai materi dan media yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini. Dan juga telah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. c. Uji Coba Produk Uji coba produk ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang kualitas media pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi yang efektif. Data-data tersebut digunakan untuk memperbaiki dan meyempurnakan media pembelajaran laju reaksi yang merupakan produk penelitian ini. Dengan uji coba kualitas media pembelajaran yang dikembangkan benar-benar teruji secara empiris tidak hanya sekedar teoritis saja. Uji coba ini dilakukan berdasarkan Dick & Carey (2005) menjelaskan bahwa prosedur uji coba atau evaluasi pengembangan produk pembelajaran dilakukan dengan : 1) one to one, yaitu harus divalidasi oleh ahli media dan materi pembelajaran, 2) small group, yakni diujicobakan pada kelompok kecil, 3) field trial, yakni melakukan uji coba lapangan. Tetapi pengembangan ini hanya dilakukan sampai tahap uji coba kelompok kecil. d. Jenis Data Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu tim ahli materi dan tim ahli media berupa isian angket yang berisikan saran
dalam perbaikan multimedia pembelajaran laju reaksi ini. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari siswa (responden) mengenai penilaian terhadap multimedia pembelajaran kimia dengan menggunakan program Macromedia Flash 8 yang telah dibuat. e. Teknik Pengumpulan Data Angket atau kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Beberapa prinsip dalam menulis angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan, pengukuran dan tampilan fisik. Selain peneliti dan angket yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data, instrumen pendukung lainnya adalah software macromedia flash 8 dan seperangkat komputer yang dapat menjalankan software tersebut. Instrumen berupa angket digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi dari ahli media dan ahli materi berupa saran perbaikan, ketepatan, keefektifan, dan efisiensi dari produk yang dikembangkan dari kisi-kisi media yang digunakan. IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8 dilakukan dengan uji validasi produk oleh ahli media dan ahli materi yang dilaksanakan sebanyak dua kali revisi. Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12 prinsip multimedia Richard Meyer. Umumnya multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8 dibuat telah mencakup semua aspek tersebut namun masih perlu dialkukan revisi terutama dari penggunaan animasi yang memang harus sesuai dengan konsep materi laju reaksi. Selain itu juga ditambahkan satu halaman khusus untuk bagian referensi guna mengetahui darimana saja sumber yang digunakan dalam pembuatan multimedia ini agar nantinya peneliti tidak dikatakan menjiplak hasil karya orang lain. Dari validasi pertama, dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia pembelajaran yang disajikan sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan semaksimal mungkin agar multimedia pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta memudahkan siswa memahami setiap penjelasan yang ditampilkan. Menurut validator multimedia yang disajikan layak untuk diuji cobakan dengan revisi. Skor yang diperoleh dari validasi media pertama yaitu 79 dengan kategori baik. Sedangkan skor yang diperoleh dari validasi materi pertama yaitu 72 dengan kategori sedang. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan validasi yang pertama, maka menurut validator multimedia yang ditampilkan layak untuk diuji cobakan tanpa revisi dengan skor yang diperoleh dari validasi media kedua adalah 93 dengan kategori sangat baik dan 112 skor yang diperoleh dari validasi materi kedua dengan kategori sangat baik. Setelah produk didesain dan dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli, kemudian produk siap untuk diuji coba kepada siswa. Uji coba yang dilakukan hanya sebatas uji coba kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang pada
kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. Tanggapan siswa SMA N 11 Kota Jambi terhadap kemenarikan multimedia pembelajran laju reaksi dimana pada saat analisis data didapatkan hasil 67,7 dengan kategori sangat baik. Selain itu komentar dan saran siswa secara umum adalah siswa tidak mudah bosan, pembelajaran terasa menyenangkan dan mudah dipahami, serta tercipta suasana baru yang lebih interaktif. V.
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang desain multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dalam mendesain multimedia pembelajaran ini, peneliti mebuat rancangan tampilan program aplikasi menggunakan Macromedia Flash 8. Multimedia pembelajaran yang telah dibuat terdiri dari 6 menu utama yaitu SK & KD, Indikator, Pengenalan, Materi, Latihan soal dan Info pembuat media. Multimedia pembelajaran yang telah selesai dibuat ini kemudian di publish menjadi format swf kemudian di burning ke dalam CD dan dikemas dalam bentuk multimedia pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri pada materi laju reaksi. Menurut pendapat dari tim ahli maka multimedia pembelajaran yang telah dibuat dinyatakan layak untuk diujicobakan tanpa revisi dengan perolehan persentase skor dari validator media sebesar 93% yang mendapat kategori sangat baik dan 89,6% dari validator materi yang juga dikategorikan sangat baik. Sedangkan dari uji coba kelompok kecil berjumlah 10 orang siswa yang dilakukan pada kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi maka didapatkan hasil bahwa multimedia pembelajaran ini dikategorikan sangat baik dengan perolehan persentase skor sebesar 90,26%. Dengan demikian multimedia pembelajaran ini layak digunakan sebagai multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8. b. Saran Pemanfaatan 1. Peneliti menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk menggunakan multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie berbasis macromedia flash 8 ini pada saat mengajar materi laju reaksi karena dengan menggunakan multimedia pembelajaran ini akan membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar kimia dan siswa lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan. 2. Peneliti juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8 dengan chemtoons movie pada materi pelajaran kimia lainnya dengan menggunakan bantuan komputer dan programprogram aplikasi komputer lainnya untuk menghasilkan multimedia pembelajaran yang lebih baik serta lebih menarik lagi sehingga siswa menjadi tertarik dan termotivasi dalam belajar kimia. 3. Multimedia pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa untuk terus belajar kimia.
DAFTAR PUSTAKA Ariani, Niken & Dani Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustaka Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta. C. Asri Budiningsih. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Lee, W, W & Owens. 2004. Multimedia Based Instructional Design : Computer Based Training, Distance Broadcast Training, Performance Based Solution. USA : Jhon Wiley and Sons, Inc. Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning. Cambridge University Press. Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta. Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana Perdana. Suryatna, A. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Bandung : Epsilon Grup. Sutrisno. 2012. Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta : Referensi.