ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI
OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI APRIL, 2014
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 1
PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh: Susiartun (Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi) Dosen Pembimbing I: Drs. Sufri, M. Si Dosen Pembimbing II: Dra. Dewi Iriani, M. Pd ABSTRAK Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar artinya didalam menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran (Bellawati, 2007). Oleh karena itu, hendaknya seorang guru mampu menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan semangat siswa dalam belajar matematika, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasil belajar siswa sesuai yang diinginkan. Guru harus mampu menyediakan bahan ajar yang dapat menarik perhatian siswa dan siswa dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan dengan melibatkan siswa untuk berperan aktif pada pembelajaran di kelas. Dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle-5E inilah dapat melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk bahan ajar berupa handout matematika berbasis learning cycle-5E pada materi barisan dan deret di kelas XI SMK yang valid menurut ahli serta untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan handout tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mengembangkan handout dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian ahli materi dan desain serta desain pembelajaran, angket tanggapan guru dan siswa terhadap handout, lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa. Setelah handout dibuat selanjutnya divalidasi oleh tim ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi dan desain dan dua ahli desain pembelajaran. Setelah handout divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan ujicoba produk. Ujicoba dilakukan dengan meminta tanggapan dari dua orang guru matematika dan sepuluh siswa non subjek penelitian. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, handout kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan. Selanjutnya handout tersebut diujicoba pemakaian pada siswa kelas XI Akuntansi 1 di SMK N 1 Kota Jambi. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tes akhir materi barisan dan deret diperoleh 83,33% siswa mencapai ketuntasan belajar, hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mencapai 77,6% menunjukkan kategori “baik”. Kata Kunci: Handout, Learning Cycle-5E, Barisan dan Deret.
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 2
I.
PENDAHULUAN Guru harus mampu menyediakan bahan ajar yang dapat menarik perhatian siswa, dan siswa dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan dengan melibatkan siswa untuk berperan aktif pada pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang diberikan dapat disusun dan dirangkai dengan baik dan terarah sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang diberikan. Menurut Aguswuryanto (2010) bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, karena melalui bahan ajar ini membantu siswa dalam mempelajari sesuatu. Di samping itu bahan ajar sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar dan hasil belajar yang ditampilkan. Salah satu jenis bahan ajar yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran yaitu bahan ajar cetak. Salah satu contoh bahan ajar cetak yang biasa digunakan adalah handout. Menurut Prastowo (2011: 79) handout merupakan bahan ajar yang bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran. Salah satu inovasi yang diperlukan adalah handout matematika berbasis learning cycle-5E. Menurut Ngalimun (2013:145), learning cycle merupakan model pembelajaran yang terdiri dari fase-fase atau tahap-tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Oleh karena itu, penulis mencoba mengimplementasikan model pembelajaran learning cycle-5E yang dituangkan dalam sebuah handout matematika. Handout ini didesain semenarik mungkin, baik dari segi tampilan (tulisan, warna, dan gambar/ilustrasi), maupun dari segi isi yang meliputi penyampaian materi dan kegiatan belajar berdasarkan fase-fase yang ada pada learning cycle-5E. Sehingga siswa yang menggunakan handout ini diharapkan tidak akan merasa jenuh dan semakin meningkatkan minat untuk belajar. Handout yang disusun dengan basis learning cycle-5E ini diharapkan dapat dijadikan bahan ajar yang digunakan untuk memfasilitasi/membantu siswa agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran agar pembelajaran semakin bermakna, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Handout Matematika Berbasis Larning Cycle-5E pada Materi Barisan dan Deret Di Kelas XI SMK N 1 Kota Jambi” II. KAJIAN PUSTAKA Menurut Prastowo (2011:79), handout merupakan bahan ajar yang bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran. Handout dapat berisi penjelasan suatu materi, menjelaskan kaitan antar topik, memberi pertanyaan dan kegiatan kepada pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut. (Belawati, dkk, 2007: 3.16)
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 3
Learning Cycle (pembelajaran siklus) merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis (Wena, 2012:170). Menurut Ngalimun(2013:145) learning Cycle adalah model pembelajaran yang terdiri fase-fase atau tahap-tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Menurut Ngalimun (2013:146), beberapa langkah model pembelajaran learning cycle-5E antara lain sebagai berikut: 1. Engagement Tahap ini bertujuan mempersiapkan diri pebelajar agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka. Dalam fase ini minat dan keingintahuan (curiosity) pebelajar tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. 2. Exploration Siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur. 3. Explaination Guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini pebelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari. 4. Elaboration Siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan. 5. Evaluation Dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi pebelajar melalui problem solving dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong pebelajar melakukan investigasi lebih lanjut. Tabel 2.1 Aktivitas Belajar dalam Tiap Fase Learning Cycle-5E Fase Engagement: menyiapkan (mengkondisikan) diri pebelajar, membangkitkan minat dan
keingintahuan (curiosity)
Exploration: pembelajar bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide Explaination: siswa menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, guru mengarahkan kegiatan diskusi Elaboration: siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru
Aktivitas belajar Demonstrasi oleh guru atau siswa Tanya jawab dalam rangka mengeksplorasi pengetahuan awal, pengalaman, dan ide-ide pebelajar Pembelajar diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari Demonstrasi Praktikum Mengerjakan tugas
Mengkaji literatur Diskusi kelas
Demonstrasi lanjutan Praktikum lanjutan Memahami contoh soal Refleksi pelaksanaan pembelajaran
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 4
Evaluation: evaluasi terhadap efektifitas
fase-fase sebelumnya, evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi pebelajar.
Tes tertulis Pemecahan masalah
Berdasarkan tahapan belajar tersebut diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru, tetapi dapat berperan aktif dalam pembelajaran untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan atau Development Research karena menghasilkan suatu produk pengembangan. Menurut Sugiyono (2011:407) mengatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini dikatakan penelitian pengembangan karena menghasilkan sebuah bahan ajar cetak berupa handout matematika berbasis learning cycle-5E yang kemudian akan di uji validitasnya. Menurut Sugiyono (2011:409) langkah-langkah dalam penelitian dan pengmbangan dapat ditunjukkan oleh gambar berikut: Potensi dan
Ujicoba
Revisi Produk
Pengumpulan data
Revisi Produk
Desain Produk
Ujicoba Produk
Validasi Desain
Revisi
Produksi Masal
Gambar 3.1 : Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D).
IV.
HASIL PENGEMBANGAN Produk yang akan dihasilkan berupa handout matematika yang dikembangkan/didesain dengan model pembelajaran learning cycle-5E pada materi barisan dan deret. Setelah melalui proses pengembangan yang tahapannya mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, dan uji coba pemakaian, diperoleh handout matematika berbasis learning cycle-5E pada materi barisan dan deret yang dikembangkan dapat dikategorikan valid. Handout yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh tim ahli sebanyak 2 orang, dan ujicoba produk pada 2 orang guru matematika dan 10 orang siswa kelas XI Ak 2 SMK Negeri 1 Kota Jambi. Kemudian dilakukan ujicoba pemakaian di kelas XI Ak 1 SMK Negeri 1 Kota Jambi yang berjumlah 36 siswa. Berikut tabel hasil validasi/evaluasi Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 5
bahan ajar cetak berdasarkan tim ahli materi dan desain serta tim ahli desain pembelajaran dan hasil observasi aktifitas siswa. Tabel 4.1 Hasil Validasi Berdasarkan Kecermatan Isi No . 1. 2. 3.
Aspek yang dinilai Valid, handout mengacu pada kebenaran isi secara keilmuan Selaras, handout selaras dengan nilai-nilai pada norma yang ada Mutakhir, isi handout kebutuhan siswa saat ini
sesuai
Validator I 2 3 4 5 ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅
1 ̅ ̅
Validator II 2 3 4 5
1 ̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅
̅
dengan ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Keterangan: 5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Sedang 2 = Tidak baik 1 = Sangat Tidak Baik
Tabel 4.2 Hasil Validasi Berdasarkan Ketepatan Cakupan Isi No. 1.
Keluasan materi sesuai dengan indikator pencapain kompetensi
2.
Kedalaman materi sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
3.
Validator I
Aspek yang dinilai
Validator II
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Konsep disajikan secara utuh dan berkaitan ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Tabel 4.3. Hasil Validasi Berdasarkan Ketercernaan Bahan Ajar No. 1. 2.
Validator I
Aspek yang dinilai
1 ̅
Pemaparan isi handout logis dan hierarkis Isi handout disajikan secara sistematis
3.
Cukup contoh dan uraian dalam pemahaman konsep
4. 5.
Format isi handout konsisten terhadap urutan penyajian materi Topik dalam handout memiliki keterkaitan
6.
Handout dapat berperan dalam pembelajaran
2 ̅
3 ̅
4
5
1
2
3
4
5
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅
̅
̅ ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅ ̅
Validator II
Tabel 4.4. Hasil Validasi Berdasarkan Penggunaan Bahasa No.
Aspek yang dinilai
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Validator I 1
2
3
4
Validator II 5
1
2
3
4
Page 6
5
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ragam bahasa yang digunakan pada handout bersifat komunikatif Kata-kata yang digunakan pada handout singkat dan lugas Kalimat yang digunakan pada handout bersifat efektif Paragraf pada handout memiliki gagasan utama Kalimat dalam paragraf tersusun secara terpadu dan berkesinambungan Kalimat penjelasan yang digunakan pada handout singkat, tepat dan mudah dimengerti
̅
̅
̅
̅
̅ ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅
̅
̅ ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅ ̅
Tabel 4.5. Hasil Validasi Berdasarkan Perwajahan No.
1. 2. 3.
4.
5.
Validator I
Aspek yang dinilai Uraian materi/ penjelasan yang terdapat pada handout tidak terlalu padat sehingga tidak membingungkan siswa Ada bagian kosong yang dapat digunakan siswa untuk membuat catatan kecil Handout memadukan gambar bermakna yang dibutuhkan dalam pemahaman konsep siswa Handout menggunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten Penggunaan huruf menarik dari jenis, ukuran dan warna sehingga tidak membingungkan siswa
Validator II
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅ ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Tabel 4.6 Hasil Validasi Berdasarkan Ilustrasi No.
1.
2.
Validator I
Aspek yang dinilai Terdapat ilustrasi seperti gambar, diagram, grafik atau skema yang sesuai dengan materi pada handout Handout menggunakan ilustrasi yang menarik dan kounikatif sehingga membantu pemahaman siswa
Validator II
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Tabel 4.7 Hasil Validasi Berdasarkan Kelengkapan Komponen Bahan Ajar No.
Validator I
Aspek yang dinilai 1
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
2
3
4
Validator II 5
1
2
3
4
Page 7
5
1.
2.
Kecukupan suatu uraian dan latihan yang digunakan sebagai kelengkapan komponen handout Ada ruang yang diberikan pada handout untuk guru dalam memberikan umpan balik dan penguatan
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Berdasarkan hasil validasi dari validator I dan II pada tabel 4.1 sampai tabel 4.7 rata-rata kedua validator tersebut memberikan penilaian baik terhadap 7 komponen yang dinilai. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa handout matematika berbasis learning cycle-5E sudah memenuhi kriteria kevalidan.
Tabel 4.8 Hasil Validasi Desain Pembelajaran Handout Matematika No.
Fase
1.
Validator I
Aspek yang dinilai
Validator II
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Handout mengarahkan siswa untuk tertarik pada apa yang hendak dipelajari ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Handout mengarahkan siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu apa yang hendak dipelajari ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Handout mengarahkan siswa untuk membangun konsep awal terhadap materi yang dipelajari ̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
̅
Engagement 2.
3.
4.
Exploration
Explaination
5. Elaboration 6.
7.
Evaluation
Handout mengarahkan siswa untuk menuliskan apa yang telah dipahami pada fase sebelumnya Handout mengarahkan siswa untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari Handout mengarahkan siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari Handout mengarahkan siswa untuk memantapkan materi yang telah dipelajari
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
̅
̅
Page 8
̅
Berdasarkan tabel 4.8 hasil validasi dari validator I dan II terlihat bahwa validator I dan II memberikan penilaian baik dan sangat baik oleh validator II pada aspek yang ke-2, ke-6, dan ke-7. Hal ini berarti bahwa desain pembelajaran pada handout berbasis learning cycle-5E sudah valid. Tabel 4.13 Persentase Hasil Obsevasi Aktivitas siswa No. (1) 1. 2. 3. 4. 5.
Pertemuan (%) IV I II III (2) (3) (4) (5) (6) Engagement 70,8 72,2 86,1 81,9 Ekploration 71,1 75,6 78,1 78,5 Explaination 74,6 79,1 80,2 82,6 Elaboration 68,1 79,2 77,8 76,4 Evaluation 76,4 76,4 79,2 80,5 Rerata persentase aktivitas Aspek yang dinilai
V (7) 80,5 81,3 80,5 77,8 79,2
Rerata (%) (8) 78,3 76,9 79,4 75,9 78,3 77,6
Kategori (9) Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Dari kelima aspek indikator yang diamati pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima tampak bahwa aktivitas siswa dalam belajar sudah baik dan persentase rata-rata aktivitas dari semua aspek penilaian (77,6%) termasuk dalam kategori baik atau aktif. V. KAJIAN DAN SARAN 1. Kajian Produk yang Telah Direvisi Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk bahan ajar cetak berupa handout matematika berbasis learning cycle-5E pada materi barisan dan deret, yang dapat memfasilitasi siswa agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, serta memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep materi pelajaran. Dalam proses mengembangkan handout matematika berbasis learning cycle-5E pada materi barisan dan deret ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu menentukan potensi dan masalah, kemudian mengumpulkan data, setelah menemukan potensi masalah dan mengumpulkan data, peneliti akan mulai membuat bahan ajar berupa handout. Setelah proses pembuatan selesai, dilanjutkan dengan validasi oleh tim ahli. Validasi ini terdiri dari validasi materi dan desain/ evaluasi bahan ajar cetak dan validasi desain pembelajaran. Dari hasil validasi, dilakukan revisi terhadap handout matematika berbasis learning cycle-5E, setelah itu dilanjutkan ke tahap uji coba produk. Uji coba produk dilakukan terhadap 2 orang guru matematika dan 10 orang siswa non subjek penelitian. Dari hasil penilaian uji coba produk tersebut maka handout matematika berbasis learning cycle-5E ini perlu direvisi. Setelah handout direvisi selanjutnya dilakukan uji coba pemakaian, uji coba ini dilakukan pada kelas XI Ak 1 SMK Negeri 1 Kota Jambi. Tahap terakhir yang dilakukan adalah produksi produk. Hasil handout yang didesain dalam penelitian ini dikategorikan valid. Validitas tergambar dari hasil penilaian tim ahli materi dan desain/ evaluasi bahan ajar cetak (validator) berdasarkan kecermatan isi, ketepatan cakupan isi, ketercernaan, penggunaan bahasa perwajahan, ilustrasi dan kelengkapan komponen bahan ajar. Selanjutnya validitas juga tergambar dari hasil penilaian ahli desain pembelajaran. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan handout matematika berbasis learning cycle-5E pada materi barisan dan deret di kelas XI Ak 1 Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 9
SMK N 1 Kota Jambi memperoleh nilai rata-rata 75,63 dengan nilai tertinggi 92,31 dan nilai terendah 46. Hasil persentase siswa yang memenuhi ketuntasan belajar adalah 83,33%. Dari hasil perhitungan persentase tersebut, dapat dilihat bahwa handout ini efektif untuk digunakan pada pembelajaran karena ketuntasan belajar siswa ≥80%. Selain dari hasil belajar, efektifitas siswa dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam belajar. Penilaian aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan handout matematika berbasis learning cycle-5E diperoleh hasil persentase rata-rata aktivitas adalah 77,76% termasuk dalam kategori baik atau aktif.. 2. Saran Penulis menyarankan untuk peneliti yang relevan selanjutnya agar dapat melakukan studi perbandingan terhadap handout matematika berbasis learning cycle-5E dengan handout yang lainnya untuk melihat handout mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Penulis juga menyarankan untuk peneliti yang relevan selanjutnya agar dapat mengembangkan handout matematika lainnya dengan variasi-variasi lain untuk menghasilkan handout yang lebih baik serta lebih menarik sehingga dapat membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar matematika. . DAFTAR PUSTAKA Aguswuryanto (2010). Handout._ (http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/handout/). Diakses pada 23 Juni 2013 Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Badan Pengembangan Akademik Universitas Islam Indonesia. 2009. Panduan Pembuatan Bahan Ajar (DIKTAT, MODUL, HANDOUT). (online). (http://www.uii.ac.id/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=85 &Itemid=507) Belawati, T dkk. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka Irawan, Didik. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar Fisika Siswa dengan Model Pembelajaran Learning Cycle pada Kelas VIIIB SMP N 14 Kota Jambi. Skripsi. Universitas Jambi. Jambi Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata Masrihani, Tuti, dkk. 2006. Matematika Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga Mediamatika (2011). Media pembelajaran._ (http://mediainfomatika.blogspot.com/2011/03/media-pembelajaran.html). Diakses pada 23 Juni 2013 Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Anggota IKAPI Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 10
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA press Ritonga, Gusti Aisyah. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berorientasi Model Belajar (Learning Cycle) Pada Materi Listrik Dinamis Untuk SMA Kelas X. Skripsi. Universitas Jambi. Jambi Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta Teras Fisika (2012). Handout._ http://teras-fisika.blogspot.com/2012/12/kajian-teori-handout.html.
Diakses pada 23 juni 2013 Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara Winataputra, Udin. 1993. Proses Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Bina Karya
Susiartun: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Page 11