ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUANG MELATI RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Oleh : Woko Lestariyanto NIM : ST 14073
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016
1
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUANG MELATI RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
1)
Woko Lestariyanto, 2) Wahyu Rima Agustin, 3) Joko Kismanto
1) Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2) Dosen Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 3) Dosen Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Abstrak Pelayanan berkualitas hal yang paling diinginkan pelanggan. Rumah sakit dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik dengan memiliki tenaga yang handal dan karakter yang baik. Motivasi kerja perawat memiliki andil yang besar tercapainya pelayanan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik dan motivasi eksternal perawat dengan kualitas pelayanan pasien rawat inap. Penelitian deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 23 perawat dan pasien di Ruang Melati RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Analisis data menggunakan uji korelasi Kendal Tau. Hasil dari penelitian ini, karakteristik responden, jumlah perempuan lebih banyak yaitu 18 responden (78,3%), umur paling banyak 36-40 tahun yaitu 11 responden (47,8%), tingkat pendidikan paling banyak DIII keperawatan yaitu 16 responden (69,6%), masa kerja paling banyak 6-10 thn yaitu 10 responden (43,5%), dan sebagian besar berstatus PNS yaitu 15 responden (65,2%). Motivasi eksternal perawat sebagian besar baik yaitu 16 responden (69,6%). Kualitas pelayanan pasien rawat inap sebagian besar baik yaitu 15 responden (65,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan p-value = 0,000. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik dan motivasi eksternal perawat dengan kualitas pelayanan pasien rawat inap di Ruang Melati RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Kata kunci: karakteristik, motivasi eksternal perawat, kualitas pelayanan, rawat inap. Daftar pustaka: 38 (2005-2014).
2
The Relationship between Characteristics and External Motivation of Nurses and the Service Quality of Inpatient Care at Melati Room of dr. Soehadi Projonegoro Regional Public Hospital in Sragen
Abstract A qualified service is mostly expected by clients. A hospital can provide a good service by employing reliable personnel and those of good character. Nurses’ work motivation plays a big role in achieving the qualified service. This research aims at finding out the relationship between the characteristics and external motivation of nurses and the service quality of inpatient care. It is a descriptive correlational research with cross sectional study and samples of 23 nurses and patients at Melati room of dr. Soehadi Prijonegoro Regional Public Hospital of Sragen. The data were analyzed using Kendall’s Tau correlation test. The research findings indicate that the respondents are mostly characterized by feminine gender with total number of 18 respondents (78.3%), age group of 35-40 with total number of 11 respondents (47.8%), educational background of three year nursing diploma with total number of 16 respondents (69.6%), length of work experience of 6-10 years with total number of 10 respondents (43.5%), and occupational background of serving as government officers with total number of 15 respondents (65.2%). Most nurses (16 respondents or 69.6%) have good external motivation and 15 respondents (65.2%) claim that the hospital has good quality of inpatient care service. Bivariate test reveals pvalue of 0.000. This research concludes that there is a relationship between characteristics and external motivation of nurses and the service quality of inpatient care at Melati room of dr. Soehadi Prijonegoro Regional Public Hospital of Sragen.
Keywords : characteristics of nurses, external motivation of nurses, service quality, inpatient care Bibliography : 38 (2005-2014)
3
kelas tiga sekalipun juga menuntut akan
1. Pendahuluan Kualitas pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam mewujudkan
pemberian pelayanan yang berkualitas. Beberapa
aspek
yang
dapat
kepuasan pelanggan khususnya dalam
mempengaruhi kualitas pelayanan di
pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan
rumah sakit salah satunya adalah aspek
dapat
upaya
tenaga perawat yang saat ini menjadi
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
perhatian dan indikator terpenting dalam
konsumen
pemberian pelayanan rumah sakit yang
diartikan
sebagai
serta
ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi
berkualitas.
harapan
menyesuaikan dengan kebutuhan dan
konsumen (Tjiptono,
2007).
Perawat
harus
Kualitas pelayanan yang berkualitas dan
tuntutan
baik
dengan
profesional adalah mampu bersikap atau
adanya kepuasan pelanggan atau pasien.
berperilaku humanis terhadap pasien.
adalah
diindikasikan
masyarakat.
Ciri
mampu
perawat
Kepuasan adalah perasaan senang
Perawat harus mampu memperlakukan
atau kecewa seseorang yang muncul
pasien sebagai seorang manusia yang
setelah membandingkan kinerja (hasil)
harus diperhatikan, dijaga dan dilayani
produk yang dipikirkan terhadap kinerja
dengan setulus hati sehingga proses
(atau hasil) yang diharapkan (Kotler dan
penyembuhan
keller,
(Nursalam, 2014 ).
2007).
khususnya
Pelayanan kesehatan,
rumah
sakit
seharusnya
dipengaruhi
sama
individu
berkualitas kepada
para
lebih
cepat
Kualitas kinerja perawat dapat
menyediakan jenis-jenis pelayanan yang dan
akan
oleh
itu
karakteristik
sendiri.
dari
Karakteristik
individu seperti umur, masa kerja, dan
pelanggan. Maksud pelanggan disini di dalam
status pernikahan dapat mempengaruhi
pasien.
kinerja individu (Robbins, & Judge
Pelayanan kesehatan yang berkualitas
2008). Kenyataan dilapangan banyak hal
harus
lain yang juga dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan adalah
diberikan
pelanggan
tanpa
kepada
semua
membedakan
kualitas
kerja
yang
pada
mempengaruhi
juga
pelanggan atau pasien satu dengan yang
akhirnya
lain, termasuk pelanggan di ruang rawat
pemberian pelayanan kesehatan yang
4
akan
perawat
berkualitas yaitu ada tidaknya motivasi
tahun 2015 sebesar 86,72 dan jumlah
dari perawat tersebut.
tempat tidur 67 buah tempat tidur.
Seberapa dimiliki
kuat
individu
motivasi
Kenyataan
ini
jelas
mempengaruhi
banyak
kualitas pemberian layanan khususnya
menentukan terhadap kualitas perilaku
bidang keperawatan. Karena dari hasil
yang ditampilkannya. Motivasi kerja
observasi dilapangan, banyak perawat
adalah
yang
yang mengeluhkan beban kerja yang
mau
semakin berat dan juga tuntutan dari
suatu
menyebabkan
akan
yang
dorongan seseorang
melaksanakan suatu pekerjaan yang
pihak
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
pelayanan yang berkualitas. Kondisi lain
(Suarli dan Bachtiar, 2009). Terdapat
di rumah sakit tersebut ternyata juga
dua jenis motivasi kerja dari perawat,
sangat mempengaruhi semangat dan
yaitu motivasi internal dan motivasi
motivasi
eksternal (Nursalam, 2014). Kategori
masalah gaji dan jasa insentif pelayanan
motivasi
dalam
yang semakin hari semakin dikeluhkan
bekerja misalnya, gaji, kebijakan dan
karena ketidaksesuaian antara beban
administrasi,
pekerjaan,
kerja dengan insentif yang dibagikan.
hubungan kerja, kondisi perusahaan /
Kondisi tersebut ditambah lagi dengan
rumah sakit dan status (Manullang,
ketidaktepatan dalam pembagian jasa
2001).
insentif juga sangat berpengaruh dengan
ekstrinsik
perawat
kondisi
Berdasarkan data rekam medis
atasan
kerja
untuk
dari
memberikan
perawat, yaitu
motivasi perawat.
RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen
Berdasarkan uraian latar belakang
dijelaskan bahwa terdapat kenaikan
masalah tersebut, peneliti sangat tertarik
jumlah pasien di ruang inap kelas tiga
untuk mengulas fenomena fenomena
salah satunya adalah di ruang Melati.
tersebut kedalam sebuah penelitian yang
Bila dibandingkan dengan jumlah pasien
berjudul “ Hubungan karakteristik dan
tahun sebelumnya, yaitu data tahun 2014
motivasi
adalah berjumlah 10.524 pasien, ditahun
kualitas pelayanan pasien rawat inap di
2015 ini dari Januari sampai April sudah
ruang
menunjukkan jumlah pasien sekitar
Prijonegoro Sragen”.
4772 orang. BOR di Ruang Melati pada
5
eksternal
Melati
perawat
RSUD
Dr
dengan
Soehadi
Teknik
2. Metode
pengumpulan
menggunakan
kuesioner.
data
Kuesioner
Penelitian ini dilaksanakan pada
motivasi eksternal perawat terdiri dari
bulan November sampai Desember 2015
16 item pertanyaan. Jawaban meliputi S
di Ruang Melati RSUD dr. Soehadi
bila setuju, R bila ragu-ragu dan TS bila
Prijonegoro Sragen. Desain penelitian
tidak setuju. Skor untuk masing masing
ini adalah deskripsi korelasi dengan
pertanyaan adalah skor 1 untuk TS, skor
pendekatan cross sectional yaitu jenis
2 untuk R, dan skor 3 untuk S.
penelitian
Kuesioner kualitas pelayanan pasien
yang
menekankan
pengukuran/observasi
data
waktu variable
rawat
inap
terdiri
dari
33
item
independen dan dependen hanya satu
pertanyaan. Jawaban meliputi STB bila
kali pada satu saat (Nursalam, 2013).
sangat tidak baik, TB bila tidak baik, KB
Populasi penelitian ini adalah seluruh
bila kurang baik, B bila baik dan BS bila
perawat dan pasien di Ruang Rawat Inap
baik sekali. Skor untuk masing masing
Melati RSUD dr Soehadi Prijonegoro
pertanyaan adalah skor 1 = sangat tidak
Sragen. Sampel dalam penelitian ini
baik, 2 = tidak baik, 3 = kurang baik, 4 =
sebanyak 23 responden.
baik, 5 = baik sekali. Uji statistik yang
Hipotesis
dalam
penelitian
ini
hipotesa nol (H0) adalah tidak ada hubungan
antara
motivasi
eksternal
karakteristik perawat
dan
digunakan adalah uji korelasi Kendal Tau. 3. Hasil dan Pembahasan
dengan
kualitas pelayanan pasien rawat inap
3.1
Ruang
Ruang Melati RSUD dr Soehadi
Melati
RSUD
dr
Soehadi
Karakteristik
Prijonegoro Sragen. Hipotesa alternative
Prijonegoro Sragen.
(Ha)
3.1.1 Jenis Kelamin
adalah
ada
hubungan
antara
karakteristik dan motivasi eksternal perawat
dengan
kualitas
pelayanan
Hasil jumlah
Responden
penelitian
responden
di
menunjukkan
perempuan
lebih
pasien rawat inap Ruang Melati RSUD
banyak dibandingkan dengan jumlah
dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
laki-laki,
dimana
perempuan
18
responden (78,3%), sedangkan laki-laki 5 responden (21,7%). Dilihat dari
6
sejarah
perkembangan
dengan
adanya
keperawatan
perjuangan
seorang
seseorang menjadi semakin matang dan dewasa
(Mubarok,
Florence Nightingale sehingga dunia
tinggi
umur
keperawatan identik dengan pekerjaan
bertambah pula ilmu atau pengetahuan
perempuan. Namun demikian kondisi
yang dimiliki (Notoatmodjo, 2012).
tersebut sekarang sudah berubah, banyak
Peneliti
laki-laki yang menjadi perawat, tetapi
dewasa umur seorang perawat, makin
kenyataannya proporsi perempuan masih
banyak
lebih banyak daripada laki-laki (Utami
menjalankan
dan Supratman, 2009).
keperawatan akan semakin meningkat.
Pengaruh bekerja oleh
jenis
kelamin
sangat jenis
pekerjaan
dikerjakan.
Hasil
dalam
dipengaruhi yang
akan
2011).
seseorang
berasumsi
bahwa
pengalamannya
semakin
semakin
dan
tugas
Karakteristik
Semakin
dalam dibidang
seorang
perawat
berdasarkan umur sangat berpengaruh terhadap
kinerja
dalam
praktik
penelitian
keperawatan, dimana semakin tua umur
menunjukkan bahwa perawat laki-laki
perawat maka dalam menerima sebuah
maupun
sama-sama
pekerjaan akan semakin bertanggung
menjalankan tugasnya dengan penuh
jawab dan berpengalaman. Hal ini akan
tanggung jawab. Sehingga sebenarnya
berdampak pada kinerja perawat dalam
dalam pemberian kesempatan kerja tidak
praktik
perlu ada perbedaan karena dalam kerja
semakin baik pula (Smet, 2004 dalam
tidak ada cukup bukti yang membedakan
Nurniningsih, 2012).
pria dan wanita (Sopiah, 2008).
3.1.3 Tingkat Pendidikan
perempuan
pada
pasien
Hasil penelitian mengenai tingkat
3.1.2 Umur Hasil
keperawatan
penelitian
menunjukkan
pendidikan
terlihat
bahwa
sebagian
bahwa jumlah responden yang paling
besar tingkat pendidikan adalah DIII
banyak berusia 36-40 tahun yaitu 11
keperawatan
responden
Dengan
responden (69,6%). Semakin tinggi
bertambahnya umur seseorang akan
pendidikan seseorang, semakin mudah
mengalami perubahan aspek fisik dan
pula menerima informasi, pengetahuan
psikologis
yang dimilikinya akan semakin banyak.
(47,8%).
(mental).
psikologis atau
7
Pada
aspek
mental, taraf berfikir
Pendidikan
yaitu
yang
sebanyak
rendah
16
akan
menghambat perkembangan terhadap
berpengaruh
informasi (Mubarok, 2011).
kualitas
Pendidikan berpengaruh terhadap
pada
pengetahuan
pelayanan
yang
dan
diberikan
kepada pasien. Hasil penelitian ini
pola pikir individu, sedangkan pola pikir
sesuai
berpengaruh
menyatakan semakin lama seseorang
terhadap
perilaku
dengan
pendapat
seseorang, dengan kata lain pola pikir
bekerja,
seseorang yang berpendidikan rendah
pengalamannya juga semakin meningkat
akan
pikir
(Robbins & Judge, 2008). Peneliti
seseorang yang berpendidikan tinggi.
berpendapat bahwa perawat senior lebih
Pendidikan
berpengalaman
berbeda
dengan
pola
keperawatan
pengaruh
besar
pelayanan
keperawatan.
mempunyai
maka
yang
kualitas
kemampuan
Pendidikan
memberikan
terhadap
keterampilan
dan yang
memiliki lebih
pelayanan
dan
dalam
keperawatan.
yang tinggi dari seorang perawat akan
Masa kerja dan pengalaman kerja akan
memberi
mempengaruhi tingkat keterampilan dan
pelayanan
yang
optimal
kematangan
(Asmadi, 2008). Peneliti diperlukan bagi
berasumsi pendidikan
perawat
bahwa
seseorang
dalam
memberikan suatu pelayanan.
berkelanjutan
dalam
rangka
3.2 Motivasi Eksternal Perawat di
meningkatkan pengetahuan dan kualitas
Ruang Melati RSUD dr Soehadi
pelayanannya. Walaupun sebagian besar
Prijonegoro Sragen.
DIII
Dalam konteks pekerjaan, motivasi
keperawatan, namun kualitas pelayanan
merupakan salah satu faktor penting
yang dilakukan mayoritas katogori baik.
dalam
Hal ini dikarenakan perawat rata-rata
bekerja.
pernah mengikuti pelatihan- pelatihan
proses psikologi, yang menyebabkan
maupun seminar.
timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya
3.1.4 Masa Kerja
persistensi kegiatan - kegiatan sukarela
pendidikan
Hasil
perawat
penelitian
adalah
menunjukkan
bahwa masa kerja paling banyak adalah
mendorong Motivasi
seseorang mewakili
untuk proses-
yang diarahkan ke arah tujuan tertentuk (Winardi, 2011).
10
Hasil penelitian diketahui bahwa
responden (43,5%). Masa kerja perawat
sebagian besar responden mempunyai
masa
8
kerja
6-10
tahun
yaitu
motivasi eksternal yang baik yaitu
meningkatkan kinerja perawat sehingga
sebanyak
16
dapat tercapai tujuan rumah sakit. Hal
Sehingga
dapat
responden
yang
responden
(69,6%).
dikatakan memiliki
bahwa motivasi
ini
dapat
diupayakan
perkembangan sumber daya perawat
eksternal baik lebih banyak daripada
dengan
responden
pendidikan yang lebih tinggi.
yang
memiliki
motivasi
dengan
pelatihan,
maupun
jenjang
eksternal cukup dan kurang. Peneliti
berpendapat
bahwa
3.3 Kualitas Pelayanan Pasien Rawat
sebagian besar responden mempunyai
Inap di Ruang Melati RSUD dr
motivasi eksternal yang baik karena
Soehadi Prijonegoro Sragen.
jumlah insentif yang diterima di Ruang Melati
saat
dibandingkan
ini
lebih
dengan
banyak
sangat
penting
dalam
mewujudkan
lain.
kepuasan pelanggan khususnya dalam
Ruang Melati mendapatkan poin jasa
pelayanan kesehatan. Lingkungan yang
lebih tinggi dibandingkan ruang lain.
semakin
Selain itu Ruang Melati juga ada
menuntut sebuah rumah sakit harus
penambahan tenaga 5 orang perawat
semakin
magang dan 1 orang pegawai non
memberikan kualitas pelayanan yang
perawat
pasien
terbaik bagi pelanggannya. Kualitas
sehingga dapat mengurangi beban kerja
pelayanan didefinisikan sebagai upaya
perawat jaga.
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
sebagai
ruangan
Kualitas pelayanan adalah hal yang
pendorong
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penuh
dengan
sadar
konsumen
tentang
serta
persaingan,
perlunya
ketepatan
penelitian yang di lakukan oleh Atiek
penyampaiannya dalam mengimbangi
badi’ah (2008) bahwa terdapat pengaruh
harapan konsumen (Tjiptono, 2007).
yang kuat antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik
perawat
terhadap
kinerja
Berdasarkan diketahui
bahwa
hasil
penelitian
jumlah
responden
perawat di ruang rawat inap Rumah
sebagian besar mempunyai kualitas
Sakit Daerah Panembahan Senopati
pelayanan baik yaitu sebanyak 15
Bantul. Berdasarkan hasil penelitian
responden (65,2%) mempunyai kualitas
tersebut maka diperlukan peningkatan
pelayanan baik. Peneliti berpendapat
motivasi perawat yang nantinya dapat
bahwa kualitas pelayanan di Ruang
9
Melati sebagian besar kategori baik
3.4
dikarenakan dengan adanya penambahan
Motivasi Eksternal Perawat Dengan
tenaga
Kualitas Pelayanan Pasien Rawat
baik
perawat
maupun
non
Hubungan
Karakteristik
perawat, sehingga beban kerja perawat
Inap
berkurang. Perawat lebih fokus dalam
dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
memberikan
asuhan
keperawatan,
di
Ruang
faktor-faktor
pelayanan
kinerja
diberikan
secara
RSUD
Karakteristik perawat merupakan
sehingga pasien lebih diperhatikan dan dapat
Melati
dan
yang
perawat.
mempengaruhi Pernyataan
ini
maksimal. Selain itu, perawat juga
ditegaskan oleh Nursalam (2014) bahwa
mendapatkan pelatihan excellent service
faktor-faktor
sehingga menambah pengetahuan dan
kinerja perawat adalah faktor internal
meningkatkan
dan faktor eksternal. Faktor internal
kualitas
dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
yang
menyatakan
kesehatan
yang
diberikan
kepada
tanpa
pelayanan
berkualitas
membedakan
semua
harus
pelanggan
mempengaruhi
meliputi kemampuan, etos kerja, latar belakang, persepsi,
karakteristik sikap
dan
perawat, kepribadian,
sedangkan faktor eksternal meliputi supervisi dan gaya kepemimpinan.
atau
Analisa data menunjukkan nilai Sig.
pasien satu dengan yang lain, termasuk
(2-tailed) = 0,000 yang < 0,05 yang
pelanggan di ruang rawat kelas tiga
menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima
sekalipun
sehingga dapat dikatakan ada hubungan
juga
pelanggan
yang
menuntut
akan
pemberian pelayanan yang berkualitas.
antara
Beberapa
eksternal
aspek
yang
dapat
karakteristik
dan
motivasi
perawat
dengan
kualitas
mempengaruhi kualitas pelayanan di
pelayanan pasien rawat inap di ruang
rumah sakit salah satunya adalah aspek
Melati RSUD Dr Soehadi Prijonegoro
tenaga perawat. Perawat harus mampu
Sragen.
memperlakukan pasien sebagai seorang
Hasil penelitian ini sejalan dengan
manusia yang harus diperhatikan, dijaga
teori yang menyatakan bahwa kualitas
dan
hati
kinerja perawat dapat dipengaruhi oleh
sehingga proses penyembuhan akan
karakteristik dari individu itu sendiri.
lebih cepat ( Nursalam, 2014 ).
Setiap orang mempunyai karakteristik
10
dilayani
dengan
setulus
masing
masing
terdapat
berkualitas. Seorang perawat dituntut
perbedaan yang mendasar satu orang
memiliki kompetensi yang baik dalam
dengan
Karakteristik
praktek keperawatan. Perawat harus
individu seperti umur, masa kerja, dan
mampu memperlakukan pasien sebagai
status pernikahan dapat mempengaruhi
seorang
kinerja individu (Robbins, & Judge
diperhatikan, dijaga dan dilayani dengan
2008).
setulus
yang
sehingga
lainnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
manusia
hati
yang
harus
sehingga
penyembuhan
akan
proses
lebih
cepat
(Nursalam, 2014 ).
Naswati dalam Atiek (2008) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan
4. Simpulan dan Saran
antara motivasi intrinsik dan motivasi
a. Kesimpulan
ekstrinsik dengan kinerja perawat di
Berdasarkan hasil penelitian dan
Ruang Rawat Inap RSUD Kendari
pembahasan,
Sulawesi Tenggara. Perawat dengan
kesimpulan sebagai berikut:
motivasi
rendah
cenderung
akan
maka
dapat
ditarik
Karakteristik responden di Ruang Melati RSUD dr Soehadi Prijonegoro
menghasilkan kinerja yang rendah. yang
Sragen, jumlah perempuan lebih banyak
adalah
dibandingkan laki-laki yaitu sebanyak
diindikasikan dengan adanya kepuasan
18 responden (78,3%), umur paling
pelanggan atau pasien. Pelanggan akan
banyak 36-40 tahun yaitu sebanyak 11
kecewa apabila kinerja dibawah harapan
responden (47,8%), tingkat pendidikan
dan pelanggan akan merasa puas bila
paling
kinerja sesuai dengan harapan dan juga
sebanyak 16 responden (69,6%), masa
melebihi harapan (Supranto 2006).
kerja paling banyak 6-10 Thn sebanyak
Kualitas berkualitas
Beberapa
pelayanan dan
aspek
baik
yang
dapat
banyak
10 responden
DIII
keperawatan
(43,5%), dan sebagian
mempengaruhi kualitas pelayanan di
besar responden berstatus PNS yaitu
rumah sakit salah satunya adalah aspek
sebanyak 15 responden (65,2%).
tenaga perawat yang saat ini menjadi
Motivasi
perhatian dan indikator terpenting dalam
Ruang
pemberian pelayanan rumah sakit yang
Prijonegoro
11
eksternal
Melati
RSUD
Sragen
perawat dr
sebagian
di
Soehadi besar
responden eksternal
mempunyai baik
yaitu
motivasi
sebanyak
16
motivasi eksternal perawat dan kualitas pelayanan pasien rawat inap.
responden (69,6%). Kualitas pelayanan
Bagi peneliti lain. Hasil penelitian
pasien rawat inap di Ruang Melati
ini diharapkan dapat digunakan sebagai
RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen
data dasar bagi peneliti selanjutnya,
sebagian besar responden mempunyai
terkait
kualitas pelayanan baik yaitu sebanyak
berhubungan dengan motivasi eksternal
15 responden (65,2%).
perawat dan kualitas pelayanan pasien
Adanya
hubungan
karakteristik
topik
yang
masih
rawat inap. Bagi
peneliti,
iharapkan
dapat
dan
motivasi
dengan
kualitas
melakuan penelitian yang lebih luas lagi
pelayanan pasien rawat inap di Ruang
megenai motivasi eksternal perawat dan
Melati RSUD dr Soehadi Prijonegoro
kualitas pelayanan pasien rawat inap
Sragen dengan kekuatan hubungan kuat.
dengan variabel yang lebih luas dan
Hal
berbeda.
eksternal
ini
perawat
antara
dengan
perawat
dapat
dilihat
dari
nilai
signivikansi yang kurang dari 0,05, pvalue sebesar 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,723. b. Saran Bagi
institusi
rumah
sakit,
DAFTAR PUSTAKA Asmadi, 2008, Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar klien, Jakarta : Salemba Medika
penelitian ini dapat menjadi acuan
pada
Atiek Badi’ah. 2008. Hubungan Motivasi Perawat Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSD Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 12 No 2 Juni 2009.
Bagi institusi pendidikan, skripsi ini
Kotler, P. dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: P.T. Indeks.
kebijakan
rumah
sakit
agar
dapat
meningkatkan kinerja dan semangat tenaga perawat dan tentunya juga akan dapat
memberikan
pelayanan
pasien yang lebih berkualitas.
dapat menjadi informasi tambahan bagi pembaca,
dan
instansi
pendidikan
sebaiknya dapat menyediakan buku bacaan
12
yang
berhubungan
dengan
Manullang M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE UGM. Yogyakarta: BPFE UGM. Mubarak, Wahid Iqbal, et al. 2011. Pomosi Kesehatan: Sebuah
Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Notoatmodjo, 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nurniningsih, Dwi Retno. 2012. Hubungan antara Karakteristik Perawat dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSUP DR. Kariadi Semarang. Skripsi. Semarang : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Nursalam, 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika. Robbins, S.P.,& Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi ke-12. Jakarta: salemba Empat. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI Suarli dan Bahtiar. 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan praktis. Jakarta :Erlangga. Supranto J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Rineka Cipta. Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Penerbit andi. 13
Utami, W,Y. & Supratman. 2009. Pendokumentasian Dilihat Dari Beban Kerja Perawat. Berita ilmu keperawatan, 2, (I), 7-12. Winardi. 2011. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.