Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARTIKEL
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS PESERTA DIDIK KELAS VIII UPTD SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN AJARAN 2015 / 2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri
OLEH : INDRA KURNIAWAN NPM: 11.1.01.01.0151
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS PESERTA DIDIK KELAS VIII UPTD SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Indra Kurniawan 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
[email protected] Dr. Atrup, M.Pd, MM dan Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Indra Kurniawan: Efektivitas Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengatasi Perilaku Bullying Teman Kelas Peserta Didik Kelas VIII UPTD SMP Negeri 2 Papar Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa perilaku bullying sering terjadi dilingkungan sekolah dan memberikan dampak yang negatif bagi peserta didik karena perilaku bullying ini merupakan tindak kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik kepada peserta didik lain. Dampak bagi peserta didik yang menjadi korban bullying akan mengalami kesulitan berkosentrasi dalam bergaul, mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran dan kesehatan mental maupun fisik jangka pendek dan jangka panjang mereka akan terpengaruh. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana penggunaan layanan konseling kelompok di UPTD SMP Negeri 2 Papar? (2) Bagaimana keefektifan penggunaan layanan konseling kelompok dalam mengatasi perilaku bullying teman kelas peserta didik kelas VIII UPTD SMP Negeri 2 Papar?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan Single Subject Design (SSD) dengan subyek penelitian tiga siswa kelas VIII UPTD SMP Negeri 2 Papar. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, yaitu fase baseline (A), peneliti melakukan pengamatan atau observasi terhadap subyek penelitian mengenai berapa kali subyek melakukan perilaku bullying dengan menggunakan instrumen pedoman observasi dan wawancara selama 5 hari. Selanjutnya tahap kedua, yaitu fase intervensi (B), peneliti memberikan perlakuan berupa layanan konseling kelompok untuk membantu subyek dalam mengatasi perilaku bullying. Fase intervensi (B) ini dilakukan selama 3 hari. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan layanan konseling kelompok efektif dalam mengatasi perilaku bullying teman kelas peserta didik kelas VIII di UPTD SMP Negeri 2 Papar. Berdasarkan simpulan hasil penelitian direkomendasikan pada Konselor / Guru BK untuk menggunakan layanan konseling kelompok dalam mengatasi perilaku bullying karena layanan konseling kelompok efektif untuk membantu peserta didik dalam mengatasi perilaku bullying. Kata Kunci: Efektivitas, Layanan konseling kelompok, Perilaku bullying
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Sekolah
pendidikan melaksanakan
merupakan
lembaga
secara
sistematik
(bullying) adalah situasi dimana terjadinya
bimbingan,
penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan
yang
program
(bullying).
Secara
oleh
penindasan
pengajaran dan pelatihan untuk membantu
yang
peserta didik
mengembangkan potensinya,
kelompok. Pihak yang kuat disini tidak hanya
baik menyangkut aspek-spiritual, intelek-
berarti kuat dalam ukuran fisik, tetapi juga
tual, emosional maupun sosial.
bisa kuat secara mental dan kekuasaan,
Mengenai peranan sekolah dalam
dilakukan
umum
seseorang
atau
dalam hal ini korban bullying tidak mampu
mengembangkan kepribadian anak. “Sekolah
membela
merupakan salah satu faktor penentu bagi
karena lemah secara fisik atau mental. Yang
perkembangan kepribadian peserta didik,
perlu dan sangat penting kita pertahankan
baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun
adalah
cara berperilaku” (Hurlock, 1986 : 322).
dilakukan tetapi
Sekolah berperan sebagai substitusi keluarga
tersebut terhadap si korban (Sejiwa, 2008 :
dan guru sebagai substitusi orang tua guna
2).
membangun kesadaran yang berada pada
atau
bukan
mempertahankan
sekedar
Bullying
tindakan
dampak dari
yang
dirinya
sering
yang
tindakan
terjadi
di-
tataran sopan santun, beradab, dan bermoral.
lingkungan sekolah adalah kekerasan yang
Sehubungan
sekolah
dilakukan oleh para senior atau kakak kelas
seyogyanya berupaya menciptakan iklim
kepada para junior atau adik kelas bahkan
yang kondusif atau kondisi yang dapat
teman
memfasilitasi peserta didik untuk mencapai
dilakukan ada bermacam-macam seperti
tugas perkembangannya.
ancaman, hinaan, pengucilan, contoh kronket
Dalam
dengan
hal
membantu
itu,
Ragam
bullying
yang
didik
beberapa tindakan bullying dialami oleh
mencapai tugas perkembangannya terdapat
beberapa peserta didik kelas VIII di UPTD
berbagai kendala-kendala yang menghambat
SMP Negeri 2 Papar. Peserta didik dengan
perkembangan
nama
peserta
peserta
sekelas.
didik.
Kendala-
BG
(13)
mengolok-olok
dan
kendala tersebut dipengaruhi oleh beberapa
mengancam teman sekelasnya yang pendiam
faktor, anatara lain faktor internal dan faktor
dan bertubuh kecil. Ada juga peserta didik
eksternal. Faktor internal berasal dari dalam
dengan nama AD (13) yang mengolok-olok
individu dan faktor eksternal berasal dari luar
dan
diri individu. Salah satu faktor eksternal yang
menangis. Siswa dengan nama YD (13)
menjadi permasalahan adalah penindasan
memukul
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
menendang teman sekelasnya hingga
wajah
temannya
karena
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
permasalahan
siram-siraman
air
sampai
II. METODE
terjadi perkelahian. Konseling
Jenis dipandang
dipandang
penelitian
deskriptif-kualitatif
menggunakan
eksperimen
dengan
sebagai salah satu bagian dari layanan
menggunakan desain subjek tunggal (Single
bimbingan. Konseling merupakan proses
Subject Design (SSD)). Penelitian dengan
pembelajaran
dan
menggunakan subjek tunggal digunakan
biasanya terjadi dalam hubungan interaktif
untuk melakukan eksplorasi mendalam atau
dengan tujuan membantu peserta didik dalam
spesifik tentang suatu kejadian atau perilaku
mempelajari diri sendiri, orang lain dan
yang terjadi pada subjek penelitian dalam
belajar untuk menempatkan pemahaman
periode rentang waktu tertentu (Sunanto dkk,
dalam lingkungan sosial di masyarakat.
2005).
yang
‘berorientasi”,
Dalam pemberian layanan pada peserta didik
Dalam
proses konseling dapat berbentuk konseling
menggunakan
individu dan konseling kelompok.
menunjukkan berapa kali perilaku bullying
Konseling
kelompok
penelitian dimensi
ini
peneliti
frekuensi
yang
merupakan
yang dilakukan peserta didik dalam periode
bantuan kepada peserta didik dalam situasi
yang ditetapkan peneliti yaitu selama lima
kelompok yang bersifat pencegahan dan
hari untuk fase baseline (A) dan memberikan
penyembuhan. Individu dalam konseling
perlakuan berupa layanan konseling kelompok
kelompok menggunakan interaksi kelompok
untuk
untuk
perilaku bullying selama 3 hari.untuk fase
meningkatkan
pemahaman
dan
membantu
subyek
penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-
intervensi
tujuan
penelitian menggunakan pola A-B.
tertentu
untuk
mempelajari
dan
(B).
dalam
Sedangakan
mengatasi
rancangan
menghilangkan sikap-sikap dan perilaku III. HASIL DAN KESIMPULAN
yang tidak tepat. Berdasarkan pada pemikiran tersebut,
Berdasarkan hasil pengamatan atau
maka peneliti tertarik untuk mengadakan
observasi dan setelah diberikan intervensi
penelitian
EFEKTIVITAS
berupa konseling kelompok ketiga subyek
PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING
mengalami perubahan penurunan perilaku
KELOMPOK
bullying.
tentang:
DALAM
MENGATASI
PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS
Penurunan perilaku bullying tersebut
PESERTA DIDIK KELAS VIII UPTD SMP
terjadi karena dipengaruhi adanya pemberian
NEGERI 2 PAPAR TAHUN AJARAN 2015
layanan
/ 2016.
pemberian tersebut
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
konseling layanan peneliti
kelompok. konseling
Dalam kelompok
menekankan
pada
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengembangan diri pribadi, yaitu membantu subyek dengan cara mendorong pencapaian tujuan
perkembangan
penelitian
ini
tujuan
dimana
dalam
Gambar 3.2 Grafik Basline dan Intervensi Siswa B
perkembangannya
adalah berkurangnya perilaku bullying pada subyek
kemudian
memfokuskan
pada
kebutuhan dan kegiatan belajarnya. Perasaan dan
hubungan
antara
anggota
sangat
ditekankan dalam konseling kelompok. Jadi
Pada grafik 3.2 dapat dilihat bahwa
anggota akan belajar tentang dirinya dalam
pada fase baseline (A) siswa B melakukan
hubungannya dengan anggota lain atau orang
perilaku bullying sebanyak 4, 4, 4, 3, 3 kali
lain, selain itu dalam konseling kelompok
dan pada intervensi (B) siswa B mengalami
anggota
penurunan perilaku bullying sebanyak 3, 2, 2
kelompok
dapat
pula
belajar
memecahkan masalah berdasarkan masukan
kali.
dari anggota lain. Gambar 3.3
Berikut data hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik.
Grafik Basline dan Intervensi Siswa C
Gambar 3.1 Grafik Basline dan Intervensi Siswa A
Pada grafik 3.2 dapat dilihat bahwa pada fase baseline (A) siswa C melakukan perilaku bullying sebanyak 4, 4, 3, 3, 3 kali Pada grafik 3.1 dapat dilihat bahwa pada fase baseline (A) siswa A melakukan perilaku bullying sebanyak 5, 4, 4, 5, 4 kali dan pada intervensi (B) siswa A mengalami penurunan perilaku bullying sebanyak 4, 3, 3 kali.
dan pada intervensi (B) siswa C mengalami penurunan perilaku bullying sebanyak 3, 2, 2 kali. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan
layanan
konseling
kelompok di UPTD SMP Negeri 2 Papar sudah dilakukan dengan baik dan peserta didik yang mempunyai masalah Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dapat terbantu dengan adanya layanan
Sepanjang
konseling kelompok yang dilakukan
(edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
oleh peneliti. . 2. Penerapan layanan konseling kelompok efektif
dalam
mengatasi
dan
Konseling.
Jakarta:
Rineka
Cipta.
bullying teman kelas peserta didik
Saripah, Ipah. (2006). Program Bimbingan untuk
Papar.
Mengembangkan
Prososaial
Anak.
Program
IV. DAFTAR PUSTAKA
Pasca
Perilaku
Thesis
pada
Sarjana
UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi.
Kehidupan
Prayitno. (2009). Dasar-dasar Bimbingan
perilaku
kelas VIII di UPTD SMP Negeri 2
Rentang
Sejiwa, Yayasan. (2008). Bullying:Mengatasi
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Kekerasan
di
Sekolah
dan
Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Astuti, R.P. (2008). Meredam Bullying (3 Cara
Efektif
Mengatasi
rasan Pada
Anak).
Penulis.
KekeJakarta:
Sugiharto,
Indriani.
Responsif
Grasindo.
(2009).
Layanan
Bimbingan
Dan
Konseling Berbasis Model TransColoroso, Barbara. (2007). Stop Bullying
teori Untuk Menanggulangi Pe-
(Memutus Rantai Kekerasan Anak
rilaku Bullying Siswa. Skripsi di
dari Prasekolah
jurusan Psikologi Pendidikan dan
Hingga
SMU).
Bimbingan
Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
UPI.
Bandung:
ti-
dak diterbitkan. Djuwita,
Ratna.
(2005).
Kekerasan
Tersembunyi di sekolah: Aspek-
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pen-
aspek Psikososial dari Bullying.
didikan. Bandung: Alfabeta.
Makalah
Workshop
Bullying:
Masalah Tersembunyi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia. Diunduh
Sukardi,
Dewa Bimbingan
Ketut. dan
(2008).
Proses
Konseling
di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Desember 2014. Sunanto, Juang dkk. (2005). Pengantar Hurlock, Elisabeth B. (1986). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Penelitian Dengan Subyek Tunggal. CRICED University of Tsukuba.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi).Jakarta:
Raja
Grafindo
Persada. Velani,
Tabah
Anjar.
Konseling
(2013).
Individu
Metode dalam
Mengatasi Persoalan Bullying di MAN Temanggung. (Online). Pdf. Tersedia
:
http://digilib.uin-
suka.ac.id,
diunduh
tanggal
17
Desemeber 2014. Wibowo, Mungin Edi. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES Press.
Indra Kurniawan | 11.1.01.01.0151 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||