KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN FICTURE AND FICTURE SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I SENAYANG KABUPATEN LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh SEFTI BERLINDA NIM 110388201116
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Model Pembelajaran Ficture and Ficture Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015 oleh Sefti Berlinda. Jurusab Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. DP 1 Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd., DP 2 Harry Andheska,M.Pd.
[email protected]. Kata kunci: Kemampuan Menulis, Karangan Deskripsi Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga. Rumusan dari penelitian ini bagaimanakah kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Senayang Kabupaten Lingga berjumlah 46 siswa (100% dari jumlah populasi). Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang mendeskripsikan sebuah gambaran mengenai situasi atau kejadian dan memperoleh data ke dalam angka atau nilai untuk mengetahui kemampuan mengarang siswa. Hasil penelitian menunjukan aspek penilaian karangan deskripsi berdasarkan indikator adalah memperlihat detil atau rincian tentang objek memperoleh nilai ratarata 2,87 dari 46 siswa. Aspek penilaian karangan deskripsi adalah bersifat mempengaruhi emosi membentuk imajinasi pembaca memperoleh nilai rata-rata 2,78 dari 46 siswa. Skor aspek penilaian menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera, memperoleh nilai rata-rata 2,76 dari 46 siswa Skor aspek penilaian disampaikan dengan gaya memikat dan pilihan kata yang menggugah, memperoleh nilai rata-rata 2,39 dari 46 siswa dan skor aspek penilaian penyajiannya lebih umum dan menggunakan susunan ruang, memperoleh nilai rata-rata 2,41 dari 46 siswa. Dari keseluruhan penilaian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah nilai 3020 dan dengan nilai rata-rata 65,6 atau dibulatkan menjadi 66 yang terletak dalam rentang nilai 60-69 dikategorikan lumayan tinggi.
ABSTRACT
Keywords: Writing Ability, Essay Description. The aim of this study was to determine the ability to write essay with a description of the learning model ficture and ficture class X High School School I Senayang Lingga District. The formulation of this research is how the ability to write essay with a description of the learning model ficture and ficture class X High School School I Senayang Lingga District academic year 2014/2015. The sample used in this study were students of class X SMA I Senayang Lingga District totaling 46 students (100% of the total population). The method used descriptive quantitative research methods that describe a picture of the situation or event and obtain data into numbers or values to determine the students' writing ability. out. The results showed aspects of assessment essay description is based indicators showed me the details or details about the object of obtaining an average rating of 2.87 out of 46 students. A description essay evaluation aspects are to be affecting the emotions form the reader's imagination to obtain an average rating of 2.78 out of 46 students. Scores aspect concerns the assessment object that can be sensed by the senses, obtaining an average rating of 2.76 out of 46 students score aspect of the assessment is delivered with alluring style and choice of words are evocative, obtaining an average value of 2.39 out of 46 students and a score of aspects of assessment the more general presentation and use of spatial arrangement, obtaining an average rating of 2.41 out of 46 students. Of the overall assessment that has been done can be said that the ability to write essay with a description of the learning model ficture and ficture class X State Senior High School 1 Senayang Lingga District academic year 2014/2015 with a total value of 3020 and with an average value of 65.6 or rounded to 66 which lies in the range 60-69 is categorized quit.
1.
Pendahuluan
Dalam menulis karangan deskripsi sering terjadi kekeliruan dalam membedakan jenis karangan, bahkan ada yang tidak tepat dengan pengertian deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, dan kesesuian antara judul karangan yang dibuat dengan tema dan isi kurang tepat, begitu juga menuangkan ide dan pendapat masih kurang. Adapun kesalahan lain yang sering dilakukan oleh siswa dalam penulisan adalah penggunaan kosakata yang kurang tepat, pemilihan kata yang tidak sesuai dan struktur kalimat yang kurang baik sehingga terjadi kesalahankesalahan dalam penulisan karangan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia banyak menerapkan penyampaian materi dan memberikan beberapa contoh sebagai salah satu metode alternatif yang menuntut keaktifan siswa dalam belajar secara total dan tuntas. Model pembelajaran ficture and ficture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan model ini siswa lebih logis dan sistematis dalam berpikir. Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian tentanng, kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam pembeberan masalah ini terdapat beberapa masalah yaitu sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam menulis sebuah karangan yang sesuai dengan kaedah tata bahasa Indonesia yang benar. Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menulis sebuah karangan karena kurangnya pemahaman tentang pengertian mengarang, sulit membedakan karangan deskripsi dengan karangan lainnya, dalam menulis karangan masih banyak yang tidak sesuai dengan judul karangan, dalam menuangkan ide dan pendapat masih kurang. Minat siswa saat ini kurang dalam pembelajaran menulis sebuah karangan sehingga siswa kurang mampu memahami bagaimana menulis karangan yang benar, guru kurang kreatif, sehingga dituntut untuk lebih kreatif dan inofatif dalam proses belajar mengajar, agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam menerima pelajaran, model pembelajaran yang digunakan minim, sehingga tidak menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, kurangnya ketertarikan siswa dalam pembelajaran menulis karangan, dapat menyebabkan kesulitan bagi siswa dalam menulis dan memahami pelajaranpelajaran lainnya. Pembatasan masalah yaitu kemampuan menulis karangan
deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimanakah kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Serta tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Manfaat penelitian ini adalah agar dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, bagi guru bahasa indonesia dapat menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran ficture and ficture dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam menulis karangan deskripsi serta lebih efektif dan kreatif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, Bagi siswa lebih cepat menangkap materi ajar dan dapat meningkat daya pikir siswa, sehingga siswa mampu untuk menulis karangan deskripsi. 2.
Metode Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendapat Arikunto, apabila subjek kurang dari 100, diambil semua sekaligus sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi. Berdasarkan pendapat tersebut populasi yang peneliti teliti kurang dari 100, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Senayang Kabupaten Lingga berjumlah 46 siswa (100% dari jumlah populasi). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa tes. Analisis data yaitu Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif yaitu bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan yang diperoleh tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Adapun teknik analisis data yang diperoleh yaitu mengumpulkan data hasil karangan deskripsi siswa, peneliti menentukan indikator penilaian karangan deskripsi berdasarkan ciri-ciri karangan deskripsi, peneliti melakukan penilaian dengan rating scale. Rating scale adalah digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain. Dengan kriteria, sangat baik 4, cukup baik 3, kurang baik 2, sangat tidak baik 1, peneliti merekap nilai ke dalam tabel penilaian hasil karangan deskripsi siswa, maka untuk menentukan hasil tes individu siswa peneliti menghitung dengan menggunakan rumus ketuntasan hasil belajar siswa, setelah mendapatkan nilai hasil belajar karangan deskripsi siswa. Peniliti mencari nilai rata-rata dari seluruh hasil tes
yang dilakukan. Untuk mencari nilai rata-rata menggunakan rumus menghitung skor rata-rata. Setelah menghitung hasil tes, maka peneliti mengukur kategori penguasaan siswa dari hasil tes yang telah dilakukan. 3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian yang peneliti peroleh berdasarkan aspek penilaian karangan deskripsi berdasarkan indikator adalah memperlihat detil atau rincian tentang objek memperoleh nilai rata-rata 2,87 dari 46 siswa. Aspek penilaian karangan deskripsi adalah bersifat mempengaruhi emosi membentuk imajinasi pembaca memperoleh nilai rata-rata 2,78 dari 46 siswa. Skor aspek penilaian menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera, memperoleh nilai rata-rata 2,76 dari 46 siswa Skor aspek penilaian disampaikan dengan gaya memikat dan pilihan kata yang menggugah, memperoleh nilai rata-rata 2,39 dari 46 siswa dan skor aspek penilaian penyajiannya lebih umum dan menggunakan susunan ruang, memperoleh nilai rata-rata 2,41 dari 46 siswa. Dari keseluruhan penilaian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah nilai 3020 dan dengan nilai rata-rata 65,6 atau dibulatkan menjadi 66 yang terletak dalam rentang nilai 60-69 dikategorikan lumayan tinggi. 4.
Simpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan data penelitian simpulan dari penelitian ini yaitu kemampuan menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran ficture and ficture siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Senayang Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015 dikategorikan lumayan tinggi, dengan jumlah sampel 46 orang siswa, dengan jumlah nilai rata-rata 65,6 atau dibulatkan menjadi 66 yang terletak dalam rentang nilai 60-69. Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan, yaitu bagi sekolah lebih ditingkatkan lagi mengenai pembelajaran bahasa khususnya dalam penyampaian materi terkait dengan karangan. Karena pada dasarnya karangan terbagi berbagai macam. Demikian, siswa harus lebih diberi respond dan asupan mengenai karangan. Agar siswa mampu membedakan macam-macam karangan. Bagi guru khususnya guru bahasa Indonesia sebaiknya dapat mengembangkan dan membuat suatu kreasi dalam bidang pengajaran terutama menulis karangan deskripsi dan model pembelajaran ficture and ficture bisa diterapkan. Khususnya pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Senayang Kabupaten Lingga yang menjadi objek peneliti
sebaiknya lebih sering diberikan latihan dalam menulis karangan agar memiliki kemampuan menulis karangan deskripsi.
Daftar Pustaka Akbar, A. 2011. Efektifitas Media Gambar Dalam Pembelajaran Mengarang Deskripsi Siswa Kelas V Thalhah Sidit Almadinah Tanjungpinang Timur. Skripsi. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipt. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Indeks. Finoza, Lamudin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. http://jurnalbidandiah.com/2012/04/model-pembelajaran-picture-and-picture.html Hanafiah dan Suhana Cucu, 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Ira Widyawati Napitupulu, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran picture and picture Terhadap Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Medan. Universitas Medan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Malik, Abdul dan shanty, Isnaini Leo.2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: UNRI Press. Marahimin, Ismail. 2010. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Mujiyati, 2013. Penerapan Metode Ficture and Ficture untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Karangan Sederhana pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Semester II MIN Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta. Mulyadi, 2014. Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nasir, Zulhasril. 2010. Menulis Untuk Dibaca: Feature Dan Kolom. Jakarta: Iksaka Banu. Nazir. 2010. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ogen, Universitas Maritim Raja Ali Haji (2014) dalam skripsinya yang berjudul Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kundur. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sri Nofriyeni, 2013. Kemahiran Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bintan. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D CV. Alfabet. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung: Angkasa. Wati Riau. 2009. Teknik Penulisan Dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang: UMRAH Press