ARL 200
ADISTI RIZKYARTI A24080164
3. LANSKAP Dari Gambar lanskap di atas dapat di jelaskan keadaan lereng gunung yang di kelilingi dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentuknya dari segi fisik, bentuk bangunan yang tidak mempunyai atap yang tinggi hal tersebut karena di lereng gunung terlihat suasana yang dingin. Atap yang pendek dapat membuat suasana rumah yang lebih hangat. Jarak antar rumah pun cukup dekat walaupun kondisi topografinya tidak beraturan hal tersebut memungkinkan menghambat aliran angin yang dihembuskan dari puncak pegunungan yang membuat udara dingin. Segi teknik, dapat dilihat bangunan tersebut dibuat dari bata yang disusun hingga berbentuk kubus, dengan beberapa jendela depan. Segi sosial budaya, setiap rumah jaraknya berdekatan, dimana penghuni dapat bersosialisasi satu sama lain dengan tetangganya. Dari segi psikologi, dengan pengaturan bentuk bangunan rumah yang seperti itu, menimbulkan suasana yang hangat, harmonis dan penuh kedekatan dengan sekitar. Tetapi kalo dilihat dari segi
ekonmi, tidak terlihat pengaruhya karena suasananya masih di lingkungan yang jauh dari perekonomian. Lanskap yang terlihat masih terlihat kaku, dengan tingginya gunung di tambah dengan bentuk bangunan yang terlihat jelas garis yang membentuknya. Lingkungannya tidak memperlihatkan elemen yang soft dikarenakan tidak terdapat tumbuhan yang dapat menetralkan bentuk bangunan dan gunung tersebut. Elemen mayor seperti gunung terlihat jelas di gambar tersebut, dan elemen minor seperti tanah juga terlihat jelas di gambar tersebut. Sehingga, yang paling menonjol adalah perkerasan. Elemen yang membangun diantaranya titik, garis, warna (dengan warna coklat muda yang merupakan warna dingin),bentuk dan ruang (pada bangunan), tekstur (terlihat kasar, tidak beraturan). Gambar lanskap yang ke dua ini, adalah sebuah mall yang berada di perkotaan, Jepang. Bangunannya dibuat menarik dengan garis yang bergelombang tidak beraturan dan tidak kaku. Atap dari setiap ruang diberi elemen yang soft berupa tanaman sebagai penyeimbang dari beridirinya bangunan tersebut. Di perkotaan sangatlah banyak mengguanakan perkerasan mulai
dari jalan yang diaspal dan bangunan yang tinggi menjulang, sehingga dibutuhkan sesuatu yang membutanya agar tidak monoton. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukannya antara lain, dari segi fisik adalah bangunan tersebut dibuat seunik mungkin dan cukup bila di tempatkan di daerah perkotaan. Begitupun tanaman yang ditaruh di mall tersebut. Segi teknik, sangat terlihat karena bentuknya yang unik bila terlihat dari atas dan penggunaan tanaman yang menempel pada dinding tersebut membuat teknik yang dibutuhkan cukup baik. Dari segi sosial budaya, mall yang merupakan hal yang sangat umum untuk saat ini, dipadukan dengan tanaman yang merupakan unsur natural yang sangat dibuthkan di daerah perkotaan, dikala lahan yang cukup sempit kini telah dimanfaatkan dengan baik. Pengaruh dari segi psikologi dapat langsung dirasakan oleh penduduk di sekitar selain menambah keindahan sebagai estetika juga menyamankan suasana, bisa juga menjadi sebagian kecil yang dapat mencegah global warming , serta mengurangi polusi yang sering terjadi di daerah perkotaan karena pusat perekonomian yang tinggi. Beginilah bila mall tersebut terlihat dari atas.
2. TAMAN
Gambar di atas terdapat di taman bunga Mekarsari puncak, Bogor. Daun dan bunga yang di susun secara teratur sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Seperti yang dilihat bentuk susunan tersebut menyerupai seekor hewan yantu merak (di sebelah kanan dan kelinci (di sebelah kanan). Hal tersebut membuat taman menjadi lebih menarik, khususnya bial yang berkunjung adalah anak-anak yang dapat rekreasi sambil belajar. Beberapa elemen pembentuknya berbentuk soft material, karena komponen tumbuhan lebih banyak di tampilkan daripada perkerasan, lampu atau jalan yang menjadi unsur hard material. Elemen minor lebih mendominasi seperti tanah, air dll. Elemen warna yang juga ikut andil dalam penataan taman ini agar bentuk lebih terlihat. Tetapi dalam perwatanya sedikit sulit karena membutuhkan banyak tenaga, disebabkan luasnya taman tersebut. Dari segi
psikologis, taman ini dapat membuat kenyamanan dan rasa senang bagi yang melihatnya. Dari segi teknik, sangat kreatif dalam menentukan tema-tema yang akan diterapkan dalam taman tersebut agar terlihat menarik. Dari segi sosial, karena taman ini cukup luas berarti taman ini memang diperuntukan untuk didatangi banyak orang utnuk rekreasi ataupun keluarga yang ingin berkunjung ka taman ini.
Taman di samping ini, menampilkan desain taman yang full color, dengan warna-warna yang ditonjolkan, dan warna merupakan elemen yang paling dominan pada taman ini. Dari segi fisiologis sangat membuat seseorang yang melihat ataupun mengunjungi taman ini menjadi lebih segar (fresh), senang, karena warna-warna tersebut, cocok untuk seorang yang sangat butuh kesegaran di hidupnya yang sibuk, bisa juga dikunjungi oleh sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Segi fisik taman ini, dibuat jalan yang kecil (setapak) agar lebih fokus dalam melihat tanaman yang indah tersebut,biasanya tanaman yang berwarna disenangi oleh
kupu-kupu, apalagi warna kuning dan biru. Dengan adanya hewan tersebut, dapat membuat semarak taman tersebut dan menjadikannya lebih indah. Segi sosial budaya menjelaskan dengan ukuran jalan setapak yang kecil sehingga memungkinkan kedekatan antara orang yang berjalan di sepanjang jalan tersebut. Taman ini banyak menggunakan unsur garis yang organik, bergelombang. Dari keseluruhan taman ini cukuo menarik hati.
Taman ini merupakan salah satu model taman yang berada di Jepang. Perpaduan antara soft material dan hard material terlihat jelas. Soft material dapat dilihat dari tumbuhan dan air yang terdapat di dalamnya, sedangkan hard material dilihat pada lampu taman, batu, dan perkerassan lantai sebagai tempat pijakan atau jalan. Bentuk kanopi pohon pun berbeda, kubah, menjuntai, serta ada pula yang menyebar. Taman ini sangat menekankan unsur natural.
Elemen pembentuknya terdiri dari garis yang membangun bentuk taman tersebut mulai dari jalan setapak hingga pepohonannya, warna yang merupakan dominan hijau pada taman tersebut. Elemen yang mempengaruhi pembentukannya mulai dari segi fisik yang dibuat tertata dengan jalan setapaknya, ditambah kolam kecil yang berada di tengah taman tersebut. Dari segi fisiologi taman ini cukup membuat ketenangan dan ketentraman karena dipadukan dengan air yang bersifat naturalis, cocok untuk seorang yang sedang ingin menyendiri dan berfikir dengan suasana tenang.
Gambar taman kecil ini diperuntukan untuk lahan yang kecil misalnya di perkotaan atau pusat keramaian yang mungkin memiliki tempat yang terbatas. Taman tersebut cukup efektif