Arkeologi Membuktikan Alkitab
Selama tahun ini kita telah bersama-sama menggali dan mempelajari beberapa segi dari ilmuu pengetahuan yang mendukung kebenaran Alkitab dalam artikel-artikel sbb:* Apakah Anda Keturunan Monyet? * Bukti "Missing Link" Manusia-Kera * Manusia dan Dinosaurus * Apakah Bumi Muda atau Tua? * Carbon 14 dan Umur Bumi * Evolusi Makro vs Evolusi Mikro * Umur Alam dan Ukuran Radiometrik * Michael Faraday * Aniaya terhadap Ilmuwan Kristen
Melalui artikel-artikel ini kita telah melihat keajaiban Alkitab dan kebenaran Allah sebagai Sang Pencipta yang tidak perlu diragukan. Kita sudah mempelajari serangan kaum ilmuwan yang tidak ber-Tuhan, yaitu kaum atheis, yang sangat anti-Allah yang terus-menerus berusaha menghancurkan iman Kristiani dan Alkitab sebagai pesan Allah kepada manusia. Lewat rangkaian penggalian ini kita dapat menjadi lebih yakin bahwa kita adalah ciptaan khusus dan bukan keturunan kera. Kita sudah melihat bukti-bukti nyata bahwa bumi adalah muda, usianya tidak lebih dari 20.000 tahun dan bukan milyaran tahun seperti yang dikemukakan oleh kaum atheis itu.
Dalam artikel terakhir ini kita akan melihat bukti-bukti dari ilmu arkeologi yang menyatakan bahwa Alkitab adalah buku terajaib yang dapat diandalkan sebagai kebenaran Allah untuk segala zaman. Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, ada buku yang luar biasa yang kami rekomendasikan untuk siapa pun yang ingin menggali topik ini lebih jauh. Buku tersebut ditulis oleh James Bramlett, dan berjudul “The World’s Greatest Truths”. Buku ini sangat luar biasa untuk mengungkapkan berbagai bukti ilmiah tentang keajaiban dan ketepatan Alkitab. Dan jika ingin mengikuti terus perkembangan arkeologi yang terus menerus menemukan bukti-bukti Alkitabiah, Anda dapat mengunjungi situs web yang dikelola oleh Dr. Bryant Wood dari Associates for Biblical Research, yaitu http://www.biblearchaeology.org
1/6
Arkeologi Membuktikan Alkitab
Alkitab adalah Kitab yang Ajaib Alkitab adalah best seller sepanjang waktu sehingga disebut “the Book of books”. Tak ada buku lain di mana pun yang laku terjual sebanyak Alkitab. Selain itu, Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam lebih banyak bahasa daripada buku-buku lain bahkan lebih dari 2.400 bahasa!
Memang setiap kepercayaan harus memiliki dasar kebenaran. Ada jutaan pendapat untuk hampir setiap topik, namun semuanya konyol kalau tidak berakar pada fakta-fakta kebenaran. Jadi kita sebenarnya pantas saja bertanya, “Apakah Alkitab andalan yang benar dan berdasarkan fakta-fakta ilmiah dan sejarah atau hanya mitos-mitos dan rekayasa manusia saja?” Jika memang Alkitab hanya merupakan rekayasa manusia dan tidak faktual maka kitab ini dapat disebut tipuan terbesar yang pantas diejek dan dibuang. Sebaliknya, kalau isinya memang benar, kita wajib menghormatinya, membaca dan memahaminya dan terutama mentaatinya.
Alkitab adalah Unik Para ahli yang memeriksa tulisan-tulisan agamawi mengungkapkan bahwa Alkitab adalah unik karena: * Ditulis selama masa sekitar 1.600 tahun, atau 40 generasi. * Ditulis di berbagai lokasi di tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. * Ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Aram, dan Yunani. * Ditulis oleh 40 penulis dari latar belakang yang berbeda-beda termasuk raja-raja, nelayan-nelayan, jurutulis-jurutulis, para nabi, negarawan-negarawan dan gembala kambing. * Tulisan-tulisannya meliput ribuan topik yang berbeda-beda.
Walaupun ada pelbagai ragam topik di dalamnya, namun Alkitab menunjukkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kontinuitas beritanya yang sangat konsisten menunjukkan kemustahilannya sebagai karya yang disusun oleh kemampuan manusia. Hanya Allahlah yang dapat menghasilkan karya tulisan seperti itu. Hal lain yang membuat Alkitab unik adalah kemampuannya untuk bertahan terhadap semua serangan dan usaha untuk memusnahkannya baik secara fisik dengan dibakar, atau pun secara intelektual. Dari zaman awal di kerajaan Roma hingga masa kini dengan kaum komunis, humanis dan evolusionis, Alkitab diserang, dibakar, dilarang dan ada berbagai usaha untuk menyingkirkannya. Lebih dari 200 tahun lalu ahli filosof Perancis yang terkenal, Voltaire,
2/6
Arkeologi Membuktikan Alkitab
memprediksikan lenyapnya Alkitab dari peredaran. Ironisnya, setelah kematian Voltaire, Geneva Bible Society menggunakan alat percetakan milik Voltaire untuk menerbitkan semakin banyak Alkitab!
Keunggulan Alkitab Berhadapan dengan berbagai usaha untuk memusnahkannya, Alkitab sanggup bertahan sebagai buku yang paling otentik dan akurat di sepanjang zaman. Hal ini dibuktikan melalui umur dan jumlah naskah asli yang masih ada. Tulisan Iliad oleh Homer terhitung urutan kedua sesudah Perjanjian Baru. Tulisannya memiliki 643 naskah kuno dan yang tertua ditulis 500 tahun setelah zaman Homer. Untuk tulisan Gallic Wars sejarah Kaisar Roma hanya ada 10 naskah, yang tertua adalah hasil dari 900 sesudah zaman tulisannya. Tetapi untuk Perjanjian Baru ada 5000 naskah Yunani ditambah lebih dari 10.000 Alkitab Latin Vulgate dan lebih dari 9.000 versi lainnya, dengan yang tertua hanya 25 tahun setelah yang asli!
Nubuatan Membuktikan bahwa Alkitab adalah Benar Salah satu nubuatan yang paling ajaib adalah nubuatan Daniel tentang 70 x 7 Masa (Dan. 9:24-27). Nubuatan ini menubuatkan bahwa akan ada seorang Raja Persia, yaitu Koresh, yang akan memberi perintah, sebagai pesan Firman, agar bangsa Yahudi keluar dari perbudakan Babel dan kembali membangun kota Yerusalem dan Bait Suci yang dihancurkan Raja Babel, yaitu Nebukadnezar, pada tahun 536 sM. Setelah 70 tahun perbudakan, kaum Yehuda akan dilepaskan, yaitu pada tahun 457 sM. Dari perintah itu sampai Mesias datang, akan ada dua periode – 49 (7 x 7) tahun dan 434 (62 x 7) tahun. Totalnya adalah 483 tahun. Dan tepat seperti dinubuatkan oleh Daniel, pada tahun 26 M, Yesus dibaptis dan diurapi sebagai Mesias.
Nubuatan lain yang sungguh ajaib adalah nubuatan bahwa Bangsa Israel akan diusir dari negerinya dan dihamburkan di antara segala bangsa. Di sana mereka akan dikejar-kejar, dianiaya dan mengalami berbagai pembunuhan. Nubuatan ini menyatakan bahwa mereka akan kehilangan kedaulatan pemerintahannya selama 7 Masa (7 x 360) atau 2.520 tahun. Lalu Tuhan akan mengingat janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan akan mengumpulkan mereka kembali ke negerinya. Israel kehilangan kedaulatannya dan Yerusalem kehilangan statusnya sebagai ibukota kerajaan pada zaman Nebukadnezar sekitar tahun 538 sM. Saat itu Israel tidak menjadi bangsa berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya hingga tahun 1982, atau tepat 2.520 tahun. Nubuatan ini dapat Anda selidiki dalam Imamat 26; Yehezkiel 36; Matius 24:1-2; Lukas 21:20-28.
Arkeologi Meneguhkan Alkitab Ilmu arkeologi semakin meneguhkan keakuratan Alkitab secara mutlak dengan menemukan bukti-bukti baru. Misalnya, Perjanjian Lama menyebut sebuah kota yang didirikan dari batu.
3/6
Arkeologi Membuktikan Alkitab
Kaum skeptik telah mengejek Alkitab tentang kota yang tidak diketahui itu hingga ditemukan kota Petra. Petra kini adalah salah satu keajaiban dunia yang menarik turis-turis ke Yordan.
Dalam Perjanjian Baru, dalam Kisah 13:7, Lukas menyebut seorang ‘proconsul’ (Inggris) atau ‘anthupatos’ (Yunani) yang adalah Gubernur Siprus. Selama bertahun-tahun para ahli telah berpikir bahwa Lukas salah tulis karena menurut mereka jabatan Gubernur itu bukan ‘proconsul’ tetapi ‘pepraetor’. Belakangan, kaum ahli arkeologi menemukan bahwa Kerajaan Roma telah sesungguhnya menggunakan titel ‘proconsul’ sebagaimana digunakan oleh Lukas. Kaum pengejek sekali lagi terbukti salah dan Alkitab terbukti benar.
Seorang ahli, Dr.W.A. Criswell mencatat bahwa sekitar 200 tahun lalu, sejumlah ahli Perancis telah menunjukkan 82 ‘kesalahan’ fatal yang akan memusnahkan kredibilitas Alkitab dan bersama-sama dengan itu, eksistensi kekristenan. Sejak waktu itu, penggalian, penemuan dan penyelidikan arkeologi telah membuktikan setiap ‘kesalahan’ dari 82 ‘kesalahan’ itu sebenarnya justru adalah 100% akurat dan Alkitab sempurna dalam keakuratannya.
Satu temuan penting dalam dunia arkeologi adalah masyarakat kuno dari zaman tahun 2.500 sM, yaitu kaum Sumerian. Penggalian di sana masih dilanjutkan dan temuannya kaya sekali dengan informasi yang meneguhkan isi Alkitab tentang kebudayaan Mesopotamia. Salah satu temuan yang paling dramatis adalah Daftar Raja-raja Sumerian yang dicatat sekitar tahun 2.100 sM. Daftar itu mengkategorikan semua raja ke dalam dua kategori – mereka yang memerintah sebelum “air bah” dan mereka yang memerintah sesudah “air bah”.
Daftar tersebut adalah sangat penting dan dramatis karena menyebut umur-umur para raja yang turun drastis setelah air bah, sama seperti diceritakan dalam Alkitab. Ternyata di dunia purba, ada catatan sejarah dalam hampir setiap kebudayaan tentang adanya air bah global yang membinasakan manusia selain yang diselamatkan dalam kapal bahtera itu. Misalnya, yang disebut Epic of Gilgamesh di Babel, yang secara rinci menceritakan kisah air bah itu. Catatannya ditemukan baik di Ninewe maupun di Megiddo. Kisah itu menceritakan tentang seorang pahlawan iman yang membangun kapal besar dan mengisinya dengan binatang-binatang dan menggunakan burung-burung untuk menemukan tanah yang kering, sama seperti diceritakan dalam Kejadian 7-8.
Arkeologi dan Israel Purba Sejarah purba Israel seperti yang dalam Alkitab, telah ditemukan dalam berbagai temuan arkeologi di Mesir. Bukti sejarah dari sumber di luar Alkitab adalah penting sebagai konfirmasi
4/6
Arkeologi Membuktikan Alkitab
kebenaran Alkitab. Salah satu temuan ini dinamakan Merneptah Stele atau Stele Israel, dan merupakan sebuah batu yang lebih dari 2 meter tingginya dan diukir dengan tulisan hieroglif yang tertanggal tahun 1.230 sM. Dalam kisah yang tertulis di batu itu, dijelaskan tentang kemenangan perang Firaun Merneptah dan merupakan sebutan ‘Israel’ pertama dalam tulisan yang di luar Alkitab. Selain itu, ditemukan gambar besar di tembok dalam Kuil Karnak yang besar di Luxor (Thebes Kuno), yang menggambarkan peperangan antara kaum Mesir dan kaum Israel. Peperangan-peperangan Firaun Merneptah itu tertanggal sekitar tahun 1.209 sM. Dalam Kuil Karnak itu juga ditemukan catatan kemenangan Firaun Shishak 280 tahun kemudian. Secara spesifik, gambar itu menggambarkan kemenangan Mesir atas Raja Rehabeam sekitar tahun 925 sM, pada waktu ada perampokan di Bait Suci Salomo di Yudea. Inilah peristiwa persis yang dicatat dalam 1 Raja-raja 14 dan 2 Tawarikh 12.
Rumah Daud dan Bait Suci Salomo Ilmu arkeologi membuat temuan yang sangat penting pada tahun 1994 pada waktu menemukan inskripsi-inskripsi di kota purba Israel yang bernama Dan. Di situ ditemukan konfirmasi tentang “Rumah Daud”. Hal ini penting sebab ini adalah temuan pertama di luar tulisan Alklitab tentang eksistensi kerajaan Daud. Catatan tersebut adalah dari zaman sekitar tahun 250 setelah pemerintahan Raja Daud. Ada referensi-referensi mengenai raja-raja Israel yang lain juga, seperti Yoram, putera Ahab dan raja-raja Yehuda, seperti Raja Ahazia. Temuan penting lain adalah Tembikar Rumah Yahweh, yang adalah bagian-bagian hasil karya tukang periuk yang tertanggal sekitar tahun 800 sM yang merupakan kwitansi yang ditulis untuk persembahan sejumlah syikal perak yang diberikan ke Bait Suci Salomo. Puing tersebut adalah dari 130 tahun setelah Bait Suci Salomo dibangun dan pada saat ini merupakan sebutan Bait Suci Salomo pertama di luar tulisan Alkitab. Seorang ahli akeologi yang sangat terkenal, Kathleen Kenyon, adalah seorang skeptik yang tidak percaya Alkitab. Sebelum bukti-bukti terkini ditemukan, beliau menganggap Daud dan Salomo sebagai mitos saja dan bukan pribadi-pribadi sesungguhnya. Dia menulis pada tahun 1987: “Untuk banyak orang adalah agak ajaib bahwa Daud dan Salomo tidak dikenal di luar Perjanjian Lama atau di sumber tulisan-tulisan lainnya. Tidak ada ukiran atau tulisan di luar Alkitab, entah di Palestina atau pun dari bangsa-bangsa tetangga, yang memiliki referensi tentang mereka.” Kini, di Yerusalem para arkeolog sudah menemukan banyak bukti baru tentang eksistensi Salomo dan Daud. Sudah ditemukan logam uang, bejana-bejana, inskripsi-inskripsi, bahkan sudah ditemukan istana Daud yang penggaliannya sedang diproses. Ilmu arkeologi adalah senjata dahsyat untuk membuktikan kebenaran dan keakuratan Alkitab.
Arkeologi membuktikan Perjanjian Baru Di masa kini kita bisa melihat batu-batu pondasi Bukit Bait Suci yang dibangun Raja Herodes di Yerusalem. jika mengikuti terowongan di bawah kota yang ada sekarang. Kita bisa berjalan di anak-anak tangga di bagian selatan Bait Suci yang dipakai Yesus dan murid-murid-Nya. Gereja
5/6
Arkeologi Membuktikan Alkitab
Betlehem di tempat kelahiran Yesus masih dipertahankan keberadaannya. Di Danau Galilea kita juga dapat melihat bukti sejarah dan penggenapan nubuatan Yesus di Kapernaum, Khorazim dan Betsaida (Mat. 11:21-23). Di Kapernaum kita bisa melihat sinagog (Rumah Sembahyang Yahudi) di mana Yesus menyembuhkan orang sakit, dan rumah Petrus di mana Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus. Di Yerusalem kita dapat mengunjungi kolam Betesda di mana Yesus menyembuhkan orang lumpuh dan kolam Siloam di mana Yesus menyembuhkan orang buta. Di Efesus kita dapat memasuki amphitheater yang dicatat dalam Kisah 19. Di Korintus tetap ada tempat di mana Paulus diadili. Di Kaisaria masih ada puing-puing istana Herodes tempat Paulus dipenjarakan. Daftarnya panjang sekali, dan contoh-contohnya tak berkesudahan. Seperti Rasul Yohanes saksikan tentang Yesus dalam Yohanes 21:25, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” Ilmu arkeologi sudah menemukan ribuan bukti keakuratan Alkitab dengan sempurna. Tidak ada satu pun temuan yang bertentangan dengan kebenaran Alkitab. Semuanya – batu, tulang, inskripsi, bejana, sejarah – semuanya – mereka semua berseru dengan nyaring dan tegas kepada kita, “Ini benar! Ini benar! Ini benar!” Alkitab adalah benar!
Di akhir dari serangkaian penggalian ilmiah ini, doa saya adalah bahwa Anda jangan tergoyahkan dengan berbagai kisah ilmiah dari kaum atheis yang bermaksud merusakkan iman kita. Selalu dan tetap andalkan Alkitab Anda, baca Alkitab Anda dan ketahui senantiasa bahwa Yesus adalah jalan dan KEBENARAN itu sendiri (Yoh. 14:6).
6/6