ISBN 97 *-1502 -72614-4-0
PROSTDTNG
SEMINAR NASIONAL
ararrlasastra Sahasar Sastra, dan
?eng$arannys dalam?arodigmo Kekinia* fultu,23 tuli 20t6 Kampus UNE5A Lidah Wetan
GedungT2, Lantai 3
Auditodum Prof. 0r. Leo ldra Ardiana, M.Pd.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
#m&wsm, Sws#flffi, #mw ffiwxtogw$rrr:wwffiipffi
Mwfmns ffwrm#wg,rexw ffe&prerwww Subtu,23 Juli 2016 Kampus UNESA Lidah Wetan Gedung T2, Lantai 3
Auditorium Prof. Dr. Leo ldra Ardiana, M.Pd.
Seminar Nasional "Paramasastra 4"
"Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya dalam Paradigma Kekinian"
PROSIDING
Pwaqgffig.larm0.
Prof. Dr. Banbang Yulianto, M.Pd Dr. Subardi, M.li[
l(efuE
W-ff
Dr. Didik Nurhadi, M.Pd., M.A.
lct
Dr. phil. Agus Ridwan
a
Sekretab
Lina Punraning Hartanti, M.EIL
Editor
Mohammad Rokib, M.A. Masilva Raynox M., M.Pd
Setting dan
Layout
:
Tim Penerbit
!SBN : 978-602-7261 4-4-0
Diterbitkan Oleh:
FBS UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit,
DAFTAR ISI PROSIDING SEMINAR NASIONAL PARAMASASTRA 4 2016 "Bahasa, Sastra, dan Fengajamnnya dalam Paradigma Kekinian"
Ifui,
Tanggal : SABTU, 23
luli 2016
Tempa: Auditorium Prof. Dr. Leo Indradriana,M.Pd. Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Nqgsri Srnabaya "* Peny,elenggara: Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Surabaya
BIDAI\IG KEBAHASAAN Bahasa Indonesia di Simpang Jalan: Kajian atas Struktur
Siitaktik Nama-nama Produk
Kometika Indonesia I Dewa Putu Wijana
1
Perkembangan Struktur Kata Dan Suku Kata Pada Tahap Kalimat Kata Tunggal Hingga Kalimat Sederhana Dan Kompleks Bambang Yulianto
10
Aspek Sintaktis Interjeksi Bahasa Jawa Endang Sri Maruti
28
Fungsi Pelaku dalam Kalimat Pasif Bahasa Indonesia Suher M. Saidi
39
Metode Terjemahan Istilah Asing dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV Dian Karina Rachmawati
51
Penggunaan Dialek Surabaya pada Film Pendek Culoboyo Juniol Pembelajaran Bahasa Berbasis Kearifan Lokal pada Anak-anak Pheni Calrya Kartika
66
Berita dan Pemberitaan Zakia Habsari
84
Diatesis (tai) dalam Bahasa Jepang (Tinjauan dalam buku Minna no Nihongo) Parwati Hadi Noorsanti
92
Analisis Kasus dan Penyebab Gangguan Berbahasa (Language Disorders) Deden Ahmad Supendi, David Setiodi
101
Teknik Penerjemahan dalam Cerkak Jawa Timur sebagai lJpayaPemertahanan Bahasa Jawa Ai Siti
Rohmah
{
Interculhral Nonverbal Communication among Players of Manchester United Football Club in England Pramesti Kumala Bimawanti, Slamet Setiawan
113
124
Bill Porter,s
innr
:' --
-
Perspective Speech style in Door to Door -Movie: cognitive
Wulandari,
Str*it S'tiawan
138
gGAG's Meme by Lecturers in English Department The Reception of Jokes on Nyssa Putri, Dian Rivia
155
Himmawati
ffitur
PemakaianEjaanpadaBahasalndonesiaTulisAnakUsiag-llTahun: Perkembangan dan Kesalahan
t72
Syamsul Ghufron
Media Televisi Analisis Semiotik pada Iklan-iklan Aqua di ''*'
186
An Analysis of Slang Words used in Social Media WahyuTrimastuti
t97
8""g" Diantirta YP
Sudut Pandang Bentuk Konstruksi Teks Bahasa Jepang -Tinjauan Melalui
Pengulangan
204
Didik Nurhadi Modifikasi Intern pada Kosakata Bahasa Jawa dalam Media Sosial WhatsaPP Yani Paryono
Dialek Banyumas crrup SPGN 85 227
Forensik Pencemaran Nama Baik: Kajian Linguistik
237
Mintowoti Sistemis Estetika Bahasa Dalam Bunyr Artikulatoris Budinuryanta Yohanes
245
Acara di Televisi penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing dalam Judul Nasional : Analisis DeskriPtif Yulia Agustin, Sulis Setiawati
256
Analisis Lirik Lagu "Honiitsu wa seiten Morfologi Bahasa JePangMasilva RaYnox Mael
Nari" -Tinjauan dalam Fonologi
dan
dan Akronim Berbahasa Indonesia Kesalahan Pelafalan Huruf [E] pada Kata-kata Hilda HilaliYah
263
271
BIDAI\G SASTRA
2000-an Religiusitas dalam Novel Sastra Indonesia Tahun Haris SuPratno
Teori Harmoni Aprinus Salam
f"rguntL Kajian
Sastra Berbasis Konstitusi
Ke-Banyuwangi-An Komodifikasi SyairBahasa Dan Sastra (JsingSebagai Identitas Poptller Syair Lagu U s ingdalamlndustri Budaya ii
279 301
Setyo Yrwana Sudikan, Mintowoti, dan Titik
Indarti
317
Dongeng Nusantara Sebagai Wahana Mematangkan Emosi Anak Dalam Bercerita Restining Anditasari
332
Unhomeliness Yang Dialami Tokoh Julita dalam Novel Mulai Saat Ini Segalanya Akan Berubah Karya Eliza Vitri Handayani Rusi
Aswidaningrum
345
Hilangnya Keseimbangan Peran Orangtua dalam dan "Istri Paling Sempurna" karya ClaraNg Winta Hari Arsitowati
c"*"f
"ralaikat Jatuh", "l-elaba",
Dominasi Perempuan yang Direpresentasikan puOu Cerpen Jangan Main-Main Dengan Kelaminmu karya Djenar Maesa Ayu Soddam Husein
354
363
Etnisitas Masyarakat Dayak Benuaq dalam Novel Upacara karya Korrie Layun Rampan Rika Istianingrum
371
Bengkel Sastra Balai Bahasa DIY dalam Perspekstif Sosiologi Piere Bourdieu Ahmad Zamzuri
390
Feminisme Tokoh Utama dalam Novel Perempuan Jogjakarya Ahmad Munif: Analisis
Deskriptif Sangaji Niken
Hapsari
400
Sejumlah Sejarah Yang disembunyikan Gereja dalam Novel The Da Yinci Code Oleh Dan Brown: Penggunaan Licentia Poetica yang Berlebihan? Reimundus Raymond Fatubun
4t3
Analisis Kondisi Psikoseksual Tokoh Waras dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari . Mujihadi
427
Menggugat Matriks Heteroseksual: Memahami Gender dalam Formula Teoretik Judith Butler Sri
Nurhidayah
439
Potret Kehidupan Perempuan Bali dalam Novel Tariqn BumikaryaOka Rusmini Fransisca Dwi Harjanti Sastra Lintas Usia: Tren Sastra
N. Rinaju
451
Terkini?
Purnomowulan
Represi Ganda fereffian Tionghoa Di Indonesia: Kajian Terhadap Kumpulan Cerita Pendek Yang Liu Ida Farida Sachmadi
466
474
lil
Sejarah Peradaban Islam di Cina dalam Novel Assalamualaikum Beijing
Dwi Mqsdi Widada
48s
Dekonstruksi Tokoh Ibu dalam Dongeng Timun Mas, Sangkuriang, dan Malin Kundang Riyana Rizki Yuliatin
500
Everything You Always Wanted to Know About Marxism -hurt You Are Afraid to Ask the Recent American Novelists: A Pervert Guide to Post-Ideology Rahmat Setiawan
5t2
Bahasa sebagai Pembentuk Subjek Kaj ian Psikoanalisis Lacanian Ririe Rengganis
pada"4inl Djenar" KqVa Djenar Maesa Ayu: 524
Penghayatan Pembelajaran Sastra Klasik dalam Dunia Komik Herlien Ardiana Yunitaningtiyas
539
Reaktualisasi Nilai Nasionalisme dan Semangat Kebangsaan dalam Serat Tripama Bagus Wahyu Setyawan & Evi Fery Astutik
s49
Novel Lemah Tanjung Karya Ratna Indraswari Ibrahim: Perspektif Ekofemini sme Titik Indarti
561
Konstruksi Akhlak Islam dalam Novel "Sujud Cinta di Masjid Nabawi" Karya Putri Indah Wulandari Heny Subandiyah
573
Perspekstif Sosioreli gius dalam Kaj ian Sastra Asykuri
s89
Nilai Budaya dalam Basanan Using Banyuwangi: Sebuah Kaj ian Antropologi Linguistik M.Oktavia Vidiyanti
597
Fenomena Hibridasi Sains dalam Karya Sastra
Bayu Pramono, Redhityo Wempi Ansori
603
Psikologi Menulis, Psikologi Kepribadian, dan Strategi Menulis Syamsul Sodiq, Kamidjan, Anas Ahmadi
617
Resepsi Sastra dalam Pemikiran Hans Robert Jaus dan Wolfgang Iser
Mohammad Rokib
627
Deskripsi Kerusakan Ekosistemlaut dalam Novel dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin: Kaj ian Ekokritik Rahmi Rahmayati
638
IV
BIDAIIG PENGAJARAN Development of student Interns: Results of A one-Month study Language Education Training At Univesitas Negeri Surabaya Midori Inaba
of
Japanese-
Peran Boneka Sebagai Media Dalam Metode Bercerita Guna Menumbuhkan
Baca Anak Siti Saudah
652
Minat
._
66s
Desain Pembelajaran Apresiasi Nilai Estetika Transendental Dalam Novel lbuk Dengan Strategi Mind Mapping Sahrul Romadhon
676
Desain Pembelajaran Pentas Drama Menggunakan Strategi Stratta Sebagai Sarana Pendidikan Gender F it r i a ll/iy ar ti N i ndy anin grum
68s
Penilaian Autentik (Aiantouthentic Assessment)DalamPembelajaran Menulis Pada Kurikulum 2013 Faizal Arvianto
692
Desain Pembelajaran Menulis Pantun Bermuatan Pendidikan dan Pemertahanan Budaya Ratih P urbayu Khoirotunnisa
7t0
Jurnal Baca Harian Sebagai Sarana Pengembangan Kompetensi dan Kebiasaan Berliterasi Mahasiswa. Nurchasanqh
719
Disorientasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Terkait Persiapan Menghadapi UN Ainul Mustaqim
728
Pendekatan Sastrawi Untuk Pembelajaran BIPA Hasan Nugroho
734
Kaitan Intensitas Menonton Media Elektronik (TV) dengan Minat Membaca Masyarakat Hera Wardah Humaira
744
Membangun Budaya Literasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Nanang Chserul Anwar
754
Peningkatan Kemampuan Menulis (Sakubun) Mahasiswa Bahasa Jepang Melalui Penerapan Kolaborasi Membaca-Menulis Dengan Teknik Peer Reading Rusmiyati
761
Kegalauan PembelajarL Sastra pada Sekolah Menengah Yanti Sariasih
781
Esensi Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik dalam Pengajaran Keterampilan Berbahasa di Sekolah Harry Andheska
792
Peningkatan Kemampuan Literasi Melalui Bemyanyi pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Al Amanah, Limo Depok Ana Widyastuti
804
Mengenalkan Berita Kontemporer dalam Pembelajaran Buhala Indonesia Degita Danur Suharsono
810
Problematika Pemanfaatan Sumber Belajar dalam lJpay.*,Menanamkan Pendidikan Karakter Mira Diah Fajarwati
82t
Desain Pembelajaran Memvariasi Fabel dengan Mengintegrasikan Pendidikan Estetika Aon Wahyuning Praharwati
829
Analisis Problematika Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Nur Samsiyah
839
Menulis Dalam Bahasa Jerman Melalui Model Reka Cerita Gambar (Konsep Dan Implementasinya) Dwi Imroatu Julaikah
847
Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Cerita Rakyat Sri Sulistiani
8s2
Qualitative And Quantitative Approaches to Action Research Kusumarasdyati
867
Pengenalan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia (Studi Semantik: Peribahasa) Yulia Agustin
873
Kesenjangan Desain Pembelajaran Teks Sastra Dalam Praktik Pembelajaran Berbasis Teks: Studi Pada Aktivitas Peserta Didik
Suhartono
885
Question and Answer Technique Using Wondershare Quizcreator Media to Improve The l,earners' Ability in Writing Descriptive Text Yunalia Anugraheny
893
Strategt Inventory For Learning Kanji (Silk) Sebagai Alat Identifikasi Strategi * Belajar Kanji Amira Agustin Kocimaheni
908
VI
Efektivitas Metode Discovery Learning Melalui Teknik"Barendistup"Dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Novel pada Siswa Kelas Tuban Euis Karnengsih
VIII
SMP Negeri
5
916
Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Teknik Afra Peserta Didik Kelas Vii-H Smp Negeri 1 Rengel Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 201512016
Heri
Kustomo
927
.a
Pembelajaran Menulis Fabel Dengan Ancangan Literasi Pitutur Luhur Masyarakat Jawa Aptia Ardiasri
.n
938
Pengembangan Media Interaktif "Deutsch Ist Spannend" Untuk Pembelajaran Bahasa
Jerman Tingkat A1-A2 Sesuai Dengan Standar Ger (Gemeinsamer Europrlischer Referenzrahmen) Fajerin Nur Syafitri, M. Khqris
949
Pemanfaatan Strategi Representasi Visual Dalam Pembelajaran Teks Fabel (Pengembangan Model Bagasi Fabel) Nuril Wijayanti
959
Pemilihan dan Pengembangan Materi Pembelajaran Terkait Lokalitas Rina Rahmawati
969
Mind Mapping Sebagai Teknik Pembelajaran Alternatif Guna
Meningkatkan
Keterampilan Menulis Pada Pembelaj aran Bahasa
Subandi
977
Upaya Penanaman Karakter Positif Peserta Didik Melalui Teks Sastra dengan Metode Sumbang Saran Teks Berita Sumirah Butet
987
Kajian Strulffir Dan Nilai Pendidikan Budi Pekerti Geguritan Dalam Majalah Panjebar Semangot Dan Kesesuaiannya Sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Jawa Di SMA Sutarto Dwi Sutrisno
999
Pembelajaran Sastra (Novel) Berbasis Budi Pekerti Dengan Media Komik Berbahasa Jawa Winda Dwi Lestari
t0t2
Problematika Dalam Aplikasi Kaidah Berbahasa Indonesia Any Ikawati
1023
Peningkatan Keterampilan Menulis Resensi Buku Melalui Teknik Cuplik Dan Rangkai Kalimat SiswaKelas IX.A SMP Negeri 21 Surabaya Diah Peristiwaningsih
t034
vil
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas diterbitkannya Prosiding Seminar Nasional Paramasastra 4 Tahun 2016 dengan tema "Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya dalam Paradigma Kekinian" pada hari Sabtu, 23 Iuli 2016 pukul 07.30 s.d. 16.30 WIB di Gedung T2, Lantai 3, Auditorium Prof. Dr. Leo Idra Ardiana, M.Pd., Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. Seminar ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan kompetensi civitas akademika FBS Unesa dan sebagai pengejawantahan misi FBS Unesa untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pen{itian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam bidang bahasa, sastra, dan pengajarannya, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
llmu kebahasaan, kesastraan, serta pengajaran bahasa.$an sastra yang didiskusikan di sini baik yang berbahasa Indonesia rnaupun berbahasa asing'telah mengikuti paradigma keilmuan kontemporer. Perkembangan ini berimplikasi pada pendekatan pengajaran bahasa dan sastra baik di perguruan tinggi maupun di sekolah termasuk di dalamnya adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah-sekolah di Indonesia. Namun demikian, dinamika di sekolah ternyata juga memunculkan polemik mengenai kebijakan kurikulum Indonesia saat ini. Kenyataan inilah yang dibahas oleh para pemakalah utama dan pendamping dalam Seminar Nasional Paramasastra 4 tahun 2016 ini. Prosiding ini berisi 87 makalah yang sudah diseleksi dan diterima panitia seminar. Kedelapan puluh tujuh makalah tersebut berisi kajian teoritis bidang Kebahasaan, Sastra, dan Pengajaran bahasa dan sastra serta hasil penelitian empiris di tiga bidang tersebut. Untuk itu, prosiding
ini dibagi dalam tiga komisi: Kebahasaan,
Sastra, dan Pengajaran bahasa dan sastra.
Komisi Kebahasaan menyajikan 23 makalah dengan rincian satu pemakalah utama dm 22 makalah pendamping. Makalah-makalah komisi kebahasaan ini mengacu pada dua sub tema "Kajian teoretis lingustik di Indonesia dan mancanegara" dan "Hasil penelitian bidang linguistik." Komisi Sastra menyajikan 30 makalah dengan rincian dua pemakalah utama dan 28 makalah pendamping. Makalah-makalah komisi Sastra ini mengacu pada dua sub tema "Teori sastra dan perkembangannya, baik di Indonesia maupun mancanegara" dan "Hasil penelitian bidang sastra lisan atau tulis baik di Indonesia maupun mancanegara." Komisi Pengajaran bahasa dan sastra menyajikan 38 makalah dengan rincian satu pemakalah utama dan 37 makalah pendamping. Makalah-makalah ini mengacu pada dua sub tema "Kajian teori pembelajaran bahasa dan sastra" dan "Hasil penelitian pembelajaran bahasa dan sastra dengan teknik/metode inovatif."
Semoga Prosiding
ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besamya untuk
perkembangan ilmu kebahasaan, kesastraan dan pengajarannya di Indonesia.
Surabaya, 23 Juli20l6 Ketua Panitia Seminar Nasional Paramasastra 4
MIND MAPPING SBBAGAI TBKNIK PEMBELAJARAN ALTERNATIF GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA PEMBELAJARAI{ BAHASA Subandi Universitas Negeri Surabaya, baniuchi6g@),ahoo.cojp
Keterampilan menulis sebagai
-"lt*ff;nfdLrktif
B
daram pemberajaran
bahasa, merupakan keterampilan yang memiliki tingkat [ompleksitas kesulitan yang cukup tinggi. Karena keterampiran menuris membutr.rhkan kemamprun ,"ngungkapkan gagasan dan pikiran dalam bentuk verba yang harus dirangtal setringga rnembentuk struktur kalimat atau teks yang mampu menyampaikan pesan dan informiJi sehingga dapat dipahami oleh orang lain atau pembaca. Kemampuan merangkai kata dan kalim:at hingga'r"'nu"rtrr. satuan yang lebih besar.yang dapat dipahami oreh orang rain bukan har y"a'ng *rJu1, au, dapat dicapai dalam waktu singkat. Mind mapping uauru'n ruiur, satu pendekatan
alternatif yang dapat digtrnakan untuk membentuk dan" meningr.utr.r, keterampilan tersebut. Komponenzind rnapping yang berupa komponen inti yalg dilambangkan sebagai dahan mengikat komponen pengembangan yang'dilambangiun"s"bugui ranting atau cabang sehingga membentuk-satuan yung .isie*atis, runtut,"te.padu dan utuh. Hubungan ini menggambarkan karakter proses aktifitas menulis yang'harus diawali oleh penetapan pokok pikiran sebagai komponen inti sebuah topik yani *rrih huru, ait",ruJngr.u, r."
dalam bentuk uraian. Uraian sebagai bentuk upaya *lr.;"lur[u, pokok pikiran tetap harus pada komponen inti tidak boleh keluar iun rornpor"n in,i ka.ena Lr*p.i", leryi1at
irtl bersifat mengikat' Setiap ranting memiliki simbol dan atau kata kunci yang berfungsi untuk membantu mempermudah untuk merealisasikan gugu*n dan pikiran ke bentuk yang lebih kongkrit berupa gugusan turisan yang membeniuk sebuah teks. Kata Kunci:komponen inti, konsep gogoroi, kinstruksi teks,-peritaku kompetensi.
PENDAHULUAN Sebagai bentuk pengungkapan gagasan dan pikiran, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang beisifat proauitiifang harus dimiliki oleh s-etiap pembelajar bahasa. Namun demikian, bagi kebanyur.un pembelajar uurruru dan khususnya pembelajar bahasa asing, untuk ri.n.upuitingkat kompetensi
ideal keterampilan menulis bukan ,"rruiu yang mudah. Hal ini dikarenakun, keterampilan berbahasa menulis merupakan j-enis keterampilan yang lebih sulit jika dibandingkan dengan tiga keterampilan terbahasa lainnya (Iskandarwassid, 2009: 248). Kesulitan itu lebih dikarenakan, keterampilan menulis menuntut -baik adanya kemampuan penguasaan beberapa hal yang berkaitan dengan kebahasaan maupun aspek diluar kebahasaan dimana "ro"o keluanya harus dituangkan secara runtut dan padu. Kesulitan keterampilan menulis t t rsusrya i"o" pembelajar bahasa asing ini dibuktikan dari hasil pengamatan nilai akhir k_eterampilan mengarang pada pembelajar bahasa repari angkatan tahun 2013A Universitas Negeri Surabaya nilai rata_rata yang diperot-etr .6+,, dan p.*bela3a. Bahasa Mandarin Universitas Negeri s"ratuyl meskipun ada dua mahasiswa mampu memperoleh nilai maksimal "A" dan lima mahasiswa memperoreh nilai '(A-", namun jika dibuat nilai rata-rata hasil akhir juga U"rtiru. puau tutur* nltui "B+". Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi khui-usnya keteiamplu, *..r.rii, paqa pembelajar kedua bahasa tersebu! belum -u*p, mencapai pada titik maksimal. Hal ini juga diperkuat hasil wawancara iebas dengan'beberapa
977
perwakilan mahasiswa pembelajar Bahasa Jepang tahun angkatan 2013,4. dan perwakilan mahasiswa pembelajar Bahasa Mandarin Universitas Negeri SurabaXa yang diambil secara acak menyampaikan bahwa, pembelajar mengalami kesulita selain akibat keterbatasan kemampuan kosa kata juga lebih disebabkan oleh kemampuan memunculkan ide dan gagasan serta merangkai ide dan gagasan tersebut hingga membentuk satuan bahasa yang lebih tinggi dan membentuk sum konsep gagasan yang runtut, sistematis, dan saling tbrkait. Kompetensi menulismemang dapat terbentuk dengan melalui latihan secara rutin dan teramf serta berkel anj utan.Namun demikian, guna menin gkatkan kemampuan melahirkn gagasan, ide, serta kemampuan merangkai gagasan dan ide tersebut hitgr menjadi sebuah teks wacana yang runtut, sistematis, dan-'saling bertautan jr*r diperlukan sebuah model teknik dan pendekatan sebagai solusiyang lebih efektifPemilihan pendekatan dan teknik pembelajaran tentunya harus disesr.raih dengan tujuan pembelajaran dan jenis kompetensi yang hendak dicapai oltl pembelajar. Karena setiap pembelajaran yang mengacu pada setiap jerir keterampilan berbahasa akan ditandai oleh perilaku kompetensi yang berbeda pllPembelajaran.bahasa jenis keterampilan menulis, merupakan salah satu jeketerampilan produktif yaitu, menyampaikan ide, gagasan, dan informasi 5q dituangkan dalam media bahasa tulis. Jenis keterampilan produktif tidak hmln dituntut pembelajar mampu menyampaikan ide dan gagasan secara verbal sir tetapi, pernbelajar juga harus mampu merangkai ide dan gagasan yang tertrq melalui bahasa tersebut secara runtut, saling bertautan jangan sampai t€rIEF berdiri sendiri-sendiri antara informasi yang satu dengan lainnya, dan sisitem& sehingga mudah diikuti dan difa-hami oleh lawan bicara dalam hal ini pemtn khususnya. Untuk membangun kompetensi ini bukan hal yang rnudalr- Sch dipengaruhi oleh upaya pembelajar itu sendiri, mengingat ini dalam d pembelajaran tentunya faktor pengajar juga memberikan kontribusi pengrt yang cukup signifikan. Yang dimaksud faktor pengajar di sini ialaL qEli penguasaan materi oleh pengajar, kepiawaian pengajar dalam menentukan mcH dan teknik pembelajaran tentunya berperan dalam menyokong tercapai 6aarfUl tujuan pembelajaran. Karena, pemilihan dan penggunaan model dan teif,, pembelajaran yang tepat dapat membantu munculnya semangat belajar plL pembelajar yang berakibat pada kondusifnya atmosfir pembelajaran di tclr, Atmosfir seperti ini akan berdampak positif terhadap pembelajar maupun Bagi pengajar dapat membantu mempermudah menyampaikan materi sedmGll bagi pembelajar membantu memperrnudah memahami dan materi pengajaran di dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran dapat bermakna.
Model-model teknik dan pendekatan pembelajaran bahasa khususnya telah banyak dikembangkan oleh banyak ahli, salah satunya teknik pembelajaran mind mapping yang dikembangkan oleh Toni Buzan pembelajaran bahasa, teknik mind mapping lebih pas digunakan pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengoptimalisasikan keterampiian produktif yaitu, keterampilan berbicara dan keterampilan Karena, teknik ini diangghp dapat membantu peserta didik untuk mem ide dan gagasan melalui simbol-simbol dan atau kata kunci-kata kunci dipetakan terlebih dahulu berdasarkan kerangka berfikir. Seperti disampaikan Bvzan (2008: 2) menyebutkan, mind mapping menjadi
978
r{
)'rr3
ldil
bermanfaat untuk membuat
catatan dan kegiatan atau barang, membuat perencanaan, lalu untuk menyampaikan -daftar ide au, gug";ur, sehingga mincr
mapping juga menjadi bagian dari keilidupan yang cukup fenting. seranjutnya Gunawan (2007:186-187) memperkuat pendapat tersebut yurg *"ryatakan, mind mapping memiliki keunggulan antara lain yaitr,, proses ;#; jauh lebih menarit dan menyenangkan dan waktu yang diperlukan untuk memp"talartkembari jauh meniadi lebih singkat, dan tingtat ricar lmengingat kembari) sangar cepat dan baik' Artinya' mind. mapping lJih mengarahkan caia berpikir yang sistematis dan runtut yang dipetakan terlebih rJahulu guna
menjugu r."**utan dan keterkaitan vang diwujudkan daram bentuk gambar,-simb"L i;;;;;un katayang d,etakkan sesuai klasifikasi masing-masing sebagai acuan p"nffiu.rgan berpikir. catatan yang berupa gambar atau kata airrrgrrtun r"b;;i;;*ur.i.,g gagasan dan ide untuk membantu mempermudah memunculkan konsep-konsep dan gagasan terkait yang dituangkan dalam bentuk rangkaitan gu^ii-utuu kata sehingga dapat membentuk sebuah teks wacana yang utuh. Sebelum pembelajar bahasa menuangkan gagasan dan ide te aium bentuk ,"tl *u.u.ra, terlebih dahulu pembelajar menuangkan kerangka dasar gagasan dan ide ke dalam bentuk catatan yang dituangkan daram bentuk gambar, simbor, dan atau kata yang terangkai secara runtut dalam satu ikatan berpikir yang t"rgu*urrk;; dalam L"riur..urriirrg_ ranting yang menggambarkan arah alur u".plr.i.."o"rg-l"r.rit mind mapping ini diasumsikan pembelajar akan merasa terbantu fur..ru obyek yang perru dikembangkan berupa simbol atau kata telah disiapkan sekaligus keruntutan, ketertautan dan sistematis pengembangan tema juga sucrah digambarkan daram bentuk ranting.
Mind Mapping danMekanisme Kerja Mind Mapping --
Mind mapping merupakan moder tefnit suatu kegiatan yang dikembangkan oleh Toni Buian dan diadopsi ke dalam dunia pendidikan khususnya sering digunakan untuk membantu peningkatan proses berfikir sistematis peserta didik. Namun dalam.perkembangpifu, mind mapping juga sering digunakan unt_uk pembelajaran bahasa kh;ilry" pembelajaran bahasa asing terutama untuk meningkitkan keteramp,-an u'.ruurruru yang bersifat produktif' Penulis iuga pernah menggunakannya yang lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan berfiki, ,IIg ditandai oi"t, ir"Jrgkatnya kemampuan keterampilan berbicara pada maharir*u prog.um Studi p"naiaiun Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan sqni universitas x1.s"." su.ubafa lsuiurai, 2014:44s_460). Penelitian ini menghasirkan simpulan bahwa mini mapping memberikan kontribusi positif yaitu, membantu peserta didik untuk menyampaikan ide dan gagasan secara -mempermudah lun"ar, *;rrr,;; saling terkait daram bahasa lisan sebagai sarah satu tanda meningkatryu L.*u*puan peserta didik suatu ide dan gagasan sebagai wu;ua au.i t.-"r"puan berpikir yang
r#fff,::
Teknik pembelajaran apapun yang dipilih dan digunakan dalam kegia_tan pembelajaran hendaknya *u*p, rpembantu mempermudah peserta didik untuk didik untuk *.rgurrgkupk; t' #"li-p..nuhumun H:il*iliy::,lr:-Lr';*::seranjutnva;ffi;;i,.,np"*udahpeserta t..r.uut
ufi'il:ffi:T#Tl; di;;;;;, sebagai sarah satu ffih'::T:.J*i:I1qy*T* untukmengetahuitingkatpemahaman;il;ffi;H#"?;;:Xi;1? kembari dapat
979
telah diterima dalam proses pembelajaran. Demikian juga teknik pembelajaran mind mapping, dianggap dapat membantu memperrnudah pembelajar untuk menyampaikan ide dan gagasan khususnya secara teftulis. Karena, sebelum pembelajar menyampaikan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan, terlebih dahulu pembelajar membuat peta pikiran dimana peta pikiran tersebut dituangkan baik dalam bentuk gambar, simbol, dan atau kata-kata yang semuanya mewakili konsep pemikiran yang saling memiliki keterkaitan. Ganibar, simbol, dan atau kata-kata tersebut difungsikan sebagai kata kunci yang dianggap mampu menarik perhatian bagi pembelajar yang tentunya akan tersimpan dalam pikiran atau memori pembelajar sehingga, dengan asumsi seperti itu diharapkan mampu membantu meningkatkan daya ingat atau membantu *inempertahankan daya ingatan pembelajar. Seperti yangdisampaikan oleh Gagne ((1979:9) menyebutkanaspek ketertarikan pembelajar terhadap teknik dan pendekatan pembelajaran akan mampu menjadi pendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Ketertarikan yang dimaksud salah satunya ialah, digunakannya gambar, simbol dan atau kata sebagai kata kunci yang memiliki kandungan makna, merupakan perwakilan dari ide dan gagasan yang nantinya dikembangkan hingga membentuk sebuah teks narasi yang
mempresentasikan keseluruhan ide dan gagasan pembelajar. Dengan demikiarq otak pembelajar tidak perlu menanggung beban dari keseluruhan teks secara utuh untuk dihafal dan disimpan dalam memori, tetapi cukup gambar, simbol, dan kata tertentu sebagai pemancing yang perlu dikembangkan. Gunawan menyampaikanotak manusia lebih mudah menyimpan gambar, simbol, atau kata tertentrr dan bukan pandai menyimpan rangkaian kata-kata secara utuh karena, gambar, simbol dan sejenisnya dapat merangsang kemampuan imajinasi dan merangsang pusat emosi otak (2007: 185-187). Artinya, karena memori otak manusia lebih berpotensi menyimpan gambar dan simbol maka potensi untuk mempertahankatr daya ingatan atas obyek yang tersimpan juga lebih baik. Dengan demikian, ketika obyek yang sudah tersimpan dalam memori otak tersebut dibutuhkan kembali bait untuk dipaparkan, dikembangkan dan sebagainya, akan lebih mudah untuk menemukan kembali informasi data tersebut. Obyek yang divisualisasikan ke dalam bentuk gambar, simbol, dan kaa kunci yang dituangkan dalam skema mind mapping tidak berdiri sendiri dm terlepas antara gambar, simbol, dan kata kunci yang satu dengan gambar, simbol, dan kata kunci lainnya. Obyek-obyek tersebut membentuk satu ikatan salirg melengkapi, bergerak secara bersamaan dan utuh ke arah satu titik tema serta terikat oleh keruntutan alur sebagai gambaran sistematis dan runtutnya alrr berpikir. Gambaran ikatan alur tersebut dapat dimunculkan dalam bentuk cabang: cabang ranting yang berpangkal pada satu induk pohon atau bentuk lafu disesuaikan dengan selera masing-masing. Induk pohon ini difungsikansehgd gambaran atau simbol ide pokok atau hasil akhir yang hendak dicapai. Sedangkan gambar, simbol, dan kata kunci yang dituangkan di setiap pangkal dan atau ujrmg ranting merupakan sub-sub ide pokok yang perlu dikembangkan dalam berm& narasi. Guna mengawal tingkat keruntutan dan sistematis narasi tersebutagar tidatrr sampai keluar dari alur tema yng hendak dicapai, tetap harus memperhaftr simbol, gambar atau kata kunci serta berpijak pada ranting-ranting dan gafo penghubung di antaranya. Ilustrasi karakter teknik mind mapping memberikan gambaran bahm, teknik ini lebih mengarah kepada pembentuk karakter pembelajar4n 5lsy3 elrrif
980
Hal ini dibuktikan
dengan adanya keharusan pada pembelajar selain harus menyiapkan kerangka dasar yang dilengkapi oleh gambar, simbol, dan atau kata kunci yang dituangkan pada ranting-ranting sebagai gambaran konsep arah alur berpikir yang diaktualisasikan dalam bentuk narasi atau deskripsi, pembelajar juga harus mengembangkan narasi tersebut hingga membentuk narasi yang runtut dan padu. Subandi (2013:63) menyebutkan bahwa pembelajaran siswa aktif sangat berpotensi dan mampu mengeksplorasi potensi siswa secara maksimal tanpa harus menyisakan beban terhadap siswa. Artinya, strategi dan pendekatan pembelajaran yang lebih difokuskan kepada peran aktif siswa mampu memberikan peluang kepada siswa untuk menggali sendiri kemampuan yang dimiliki dan selanjutnya dipaparkan sebagai bentuk aktualisasi ide dan gagasafi yang dimiliki. Karena, dengan mengutamakan peran aktif siswa, secara langsung memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan yang diperlukan lalu pengetahuan tersebut akan mengonstruksi pemahaman dan membentuk struktur penerapan pengetahuan tersebut. Penerapan tersebut merupakan bentuk realisasi pengetahuan ke dalam kehidupan nyata- Dengan demikian proses pembelajaran akan mengarah pada titik kebermaknaan yang akan teridentifikasi melalui perubahan perilaku dan performance siswa. Karakteristik teknik pembelajaran seperti di atas dapat dijumpai salah satunya dalam teknik pembelajaran mind mapping. Mind Mopping sebagai Teknik Pembelajaran Keterampilan Menulis Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif sebagai salah satu bentuk perwujudan dari keterampilan berbahasa yang mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan yang dikehendaki oleh penulis. Sejalan dengan pendapat Iskandarwassid (2009: 248) yang menyebutkan, aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah ketiga keterampilan yang lain. Dengan demikian, keterampilan menulis merupakan berbahasa yang menduduki posisi paling sulit jika dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan, keterampilan menulis tidak hanya merujuk kepada kemampuan pembelajar merangkai kata-kata guna menyusun sebuah kalimat tetapi, juga dituntut kemampuan memilih kata yang tepat agar terhindar dari penggunaan istilah yang memunculkan makna ganda atau ambigu, menyusun dengan pola dan struktur yang tepat, serta penyusunan kalimat yang padat, runtut, dan padu. Artinya, keterampilan menulis tidak hanya cukup dengan penguasaan unsur-unsur kebahasaan tetapi juga diperlukan penguasaan unsur non kebahasaan. Berbeda dengan keterampilan berbicara yang juga merupakan keterampilan produktif, jika dalam keterampilan berbicara pembicara dapat menambahkan keterangan-keterangan tambahan mana kala lawan bicara belum dapat menangkap isi pembicaraan, tetapi pada keterampilan menulis, penulis tidak dapat memberikan keterangan tambahan ketika pembaca tidak memahami maksud dan isi tulisan selain mengkonfirmasik-an langsung kepada penulis. Oleh sebab itu, tidak sedikit pembelajar bahasa khususnya pembelajar bahasa asing yang meigalami kesulitan dan mengeluh ketika disuguhkan kepada keterampilan menulis. Kenyataan seperti di atas membawa konskuensiterhadap proses belajar mengajar ketenmpilan menulis yaitu, pengajar dituntut memilikr kemampuan di
981
dalam memilih teknik dan pendekatan pembelajaran termasuk juga pada proses penilaiannya. Tercermin pula pada karakteristik yang dimiliki oleh keterampilan menulis yaitu sebagai keterampilan berbahasa yang frekuensi penggunaannya tidak setinggi keterampilan berbicara. Selain itu, jika keterampilan berbicara dapat dilakukan secara spontanitas berbeda dangan keterampilan menulis, ketika seorang penulis ingin mengungkapkan pikiran dan pelasaanya perlu ada persiapan yang cukup baik mengenai hal apa yang hendak disamp6ikan, dengan cara dan gaya berbahasa yang bagaimana menyampaikannya sehingga, waktu yang digunakan untuk mempersiapkan dalam rangka merealisasikan ide dan pikirannya juga relatif lebih lama. Akibatnya, bukan sesuatu yang berlebihan sekiranya pembelajaran keterampilan menulis dikatakan perlu teknik dan pendekatan yang tepat agar pembelajar dapat terbantu untuk mengaktualisasikan ide, gagasan, dan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang runtut, jelas, menyeluruh, dan padu.Villamil (2005: 79) menyatakan bahwa, seorang pengajar harus memiliki kemampuan dalam menyiasati dan menentukan teknik serta pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran karena, dengan teknik dan pendekatan yang tepat akan dapat membantu proses penyampaian materi kepada pembelajar dan bagi pembelajar juga akan mampu membantu mempermudah untuk memahami materi sehingga dengan adanya sinergisitas kemudahan yang dialami oleh pengajar dan pembelajar akan mampu mengantar mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Artinya, dengan pemilihan teknik dan pendekatan yang tepat akan membawa ke arah suasana proses pembelajaran yang lebih bermakna sehingga akan mampu membawa ke suasana pembelajaranyang lebih baik. Mind mapping sebagai salah satu teknik pembelajaran yang lebih menekankan kepada aktivitas pembelajar memilikikesesuaian dengan karakteristik keterampilan berbahasa jenis keterampilan menulis. Tujuan akhir dari pembelajaran keterampilan menulis adalah untuk membentuk pembelajar memiliki kompetensi menulis, agar kompetensi menulis tersebut dapat dimiliki oleh pembelajar maka pembelajar harus banyak diberi kesempatan dan latihan menulis sebanyal( mungkin. Hal ini dikarenakan, keterampila-n menulis merupakan jenis keterampilan yang bersifat aktif dan produktif. Artinya, jenis keterampilan ini lebih menuntut keaktifan pembelajar yaitu, aktif menggali ide dan gagasan sebanyak mungkin untuk diaktualisasikan ke dalam bentuk tulisan yang menjadikan tulisan ini sebagai wujud atau hasil dari pemikiran pembelajarSeperti yang disampaikan oleh Sanjaya (2007: 134) bahwa. setiap peristir*a pembdajaran menuntut keteflibatan intelektual-emosional siswa melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap. Bukti keterlibatan peserta didik baik secara psikis dan intelektual akan turut mendukung kebermaknaan aktivitas pembelajaran dan juga turut membantu memperlancar ketercapaian tujuan pembelajaran.
Implementasi Mind Mapping dalan Pembelajaran Keterampilan Menulis Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang
bersifat aktif dan produktif, menuntut keterlibatan pembelajar secara aktif khususnya peran aktif dalam proses optimalisasi ide dan gagasan sebagai konsep inti materi yang diaktualisasikan dalam bentuk tulisan. Ide dan gagasan
982
arah merupakan materi pokok dari sebuah tulisan yang perlu dikembangkan sesuai
dan tr;uan menulis. Aktivitas menulis bukan kegiatan yang sekedar merangkai kata-kata sesuai kaidah kebahasaan saja, tetapi juga diperlukan kemampuan memadukan dan mensistematiskan ide dan gagasan hingga membentuk sebuah perlu teks wacana yang utuh, runtut, dan terpadu. Konsep-konsep gagasan dan ide saling dan dirangkai *"njuai satu kesatuhan yang utuh saling membutuhkan dan meleigkapi antara unsur gagasan yang satu dengan tlns6r gagasan yang lainnya. Kareni karakter keterampllan menulis seperti tersebut di atasmaka, ketermapilan menulis ditempatkan sebagai keterampilan berbahasa yang rumit dan ditempatkan sebagai urutan pembelajaran paling akhir jika dibandingkan dengan keterampilan berbihasa lainny'a. Guna merealisasikan semua tuntutad ideal tersebut diperlukan sebuah teknik yang sekiranya mampu membantu menuntun pembelajar untuk mengungkapkan icle, pikiran, dan perasaannya dalam bentuk bahasa secara tertulis. feknik *iia *opplng merupakan salah satu teknik yang memiliki karakteristik serupa, dianggap mampu menjadi solusi untuk memberikan tuntunan kepada p.*t.iujur dalum rungku menuangkan pikiran dan perasaan secara menyeluruh, sirt"*atis, dan padu hingga membentuk paparanyang utuh. FIal ini selaras dengan pernyataan Hagiwara &- Kondo (2A09: 30) yang menyebutkan bahwa, mind mapping akan mengajarkan kepada setiap pembelajar untuk dapat lebih pandai
memanLatkan
logika dan pikirannl'a dengan
mengimajinasikan atau
gagasan, membayangkan sesuatu sebagai rangsangan guna mendapatkan ide dan hingga teibentuk kebiasaan pada otak untuk melakukan imajinasi dan *"iibuyurgkan secara alami. Artinya, bahwa mind mappingdapat membantu peserta didik tidak hanyaterbatas pada kemampuan merangkai simbol-simbol dan atau atau kata-kata sebagai rvujud dari gagasan dan ide menjadi sebuah kalimat teks tetapi, mind iapping juga mampu mengonstruksi pembiasaan berimajinasi dalam rangka .rr"r"uri gugurun dan ide melalui simbol-simbol yang diperoleh pada p.rJ.tu didik. Kemampuan berimajinasi pada peserta didik akan terkoniribusi positif terhadap peningkatan kemampuan berhkir guna memunculkan gagasan-gagasan baru sebagai hasil proses berfikir. Mind mapping merupakan kerangka dan gambaran alur cerita dalam sebuah teks yang masih haius dikembangkan lebih lanjut sebagai aktualisasi guguru, aun pitiru, peserta didik. Melalui mind mapping juga dapat diketahui Iru], aun alur terfikir peserta didik. Karena mind mapping masih berupa kerangka konsep maka, mekanisme kerjanya adalah peserta didik mencari dan menetapkan kunci kata menentukan peserta didik sebuah tema kemudian dari tema tersebut atau simbol bisa berupa gambar atau obyek apa saja yang dianggap bisa membantu lebih muduh *"rr.*ukan sebuah gagasan cerita' Kata kunci atau simbol-simbol yang digunakan harus memiliki keterkaitan dan kebersinambungan karena berdasarkari kaia kunci atau simbol tersebut akan dikembangkan melalui alur cerita tertentu hingga membentuk sebuah teks. Setelah kata kunci atau simbol-simbol beserta iifut t,rU,rngannya ditetapkan, lanjutnya peserta didik membuat gambaran alur cerita yang digarnbarkan dengan bentuk ranting atau yang telah cabang-cabang pada sebuah dahan. Kata kunci atau simbol-simbol dari dimulai cabang atau atau ditetap'diletakkan pida setiap ujung ranting dan rancangan cabang yang berada dipangkal dahan secara berurutan sesuai dengan awal. lebih ditetap yang telah h"bu"!an {nturu kata tunci atau simbol-simbol Urutan ranting atau cabang yang dimulai dari pangkal dahan menggambarkan
983
hubungan dan urutan awal alur cerita, terus secara berturut-turut hingga sampai pada ranting paling ujung sebagai gambaran dari akhirnya hubungan dan alur cerita pada satu teks atau paragraf. Setiap satu dahan berperan sebagai gambaran satu pokok pembicaraan sedangkan cabang-cabang dan atau ranting-ranting yang rnemiliki kata kunci dan atau simbol pada setiap ujungnya berperan sebagai deskripsi atau kalimat pengembang. Dengan demikian, hubungan antara rantingranting dengan dahan adalah, dahan berperan sebagai p^engikat atas rantingranting dimana, ranting-ranting tidak dapat lepas dari dahan. Karena, lepasnya ranting dari dahan akan menimbulkan adanya ketidak berkesinarnbungan di antaranya. Artinya, karena dahan berperan sebagai pokok pikiran maka, rantingranting yang berperan sebagai kalimat pengembangan.{idak boleh lepas dari ikatan dahan. Lepasnya ranting dari dahan akan menandakan adanya ketidak kekohesian dan kekoherensian yang berakibat pada ketidak runtutan dan ketidak bersinambungan alur cerita sehingga akan menghasilkan sebuah teks yang tidak utuh dan tidak terpadu. Manakala sebuah teks memiliki lebih dari satu pokok pikiran maka, perlu dimunculkan lagi dahan baru dalam satu pohon. Dahan baru ini menggambarkan satu pikiran pokok yang berbeda dengan pikiran pokok lainnya tetapi, meskipun demikian pokok pikiran-pokok pikiran tersebut masih terikat dalan satu pohon yang diperankan sebagai gambaran satu secara utuh. Dahan-dahan yang berperan sebagai gambaran pokok pikiran-pokok pikiran yang muncul dalam satu pohon, menunjukkan bahwa, satu tema dalam sebuah teks terdiri dari beberapa rangkaian pokok pikiran dimana rangkaian tersebut bersifat utuh dan terpadu. Dengan demikian, semakin banyak dahan yang tumbuh dalam satu induk pohon memberikan gambaran akan kesuburan dan kerimbunan pohon tersebut. Jika konsep pohon ini ditarik ke dalam konsep teks, dapat diperoleh kesejajaran pengertian bahwa, satu tema utuh dalam sebuah teks jika terdiri dari beberapa pokok pikiran yang memiliki ikatan yang berkesinambungan maka, akan menggambarkan seb_uah teks yang dikonstruksi atas kemajemukan ide pokok dimana, ide pokbk-ide pokok tersebut sebagai wujud atas kekayaan konsep gagasan yang utuh dalam satu teks tersebut. Satu teks yang memiliki kemajemukan ide pokok tetapi apabila kemajemukan tersebut tetap terikal dalam satu kesatuan yang utuh dan runtut maka, teks tersebut termasuk teks yq memiliki tingkat kualitas yang tinggi baik dari aspek kaya akan konsep gagasil, struktur teks, maupun jalinan makna teks. Kerangka alur yang telah dilengkapi dengan simbol-simbol dan kata krmi yang berfungsi sebagai gagasan inti dalam sebuah tataran kalimat, selanjutnya dikembangkan ke dalam bentuk uraian. Pengembangan gagasan inti ke dalam bentuk uraian tujuannya tidak lain yaitu, menjabarkan gagasan inti-gagasan inti kc dalam bentuk yang lebih kongkrit sehingga dengan penjabaran tersebut dapd diketahui arah dan alur dari setiap gagasan. Melalui penjabaran pada setiry gagasan intijuga akan dapat diketahui sifat dan karakter hubungan arfiarakonsepkonsep yang terdapat dalam sebuah teks sehingga terbangun satu konstruksi teks yang memiliki jalinan antar komponen teks yang utuh dan padu.
SIMPULAN Teknik mind mapping memiliki peranan yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan keterampilan menulis peserta didik. Sokongan mind mapping terhadap keterampilan menulis pada peserta didik pertama, ditunjukkan oleh peranan simbol atau gambar yang muncul di setiap ujung ranting, membantu mempermudah setiap pesefia didik untuk menemukan dan mengungkapkan konsep gagasan. Konsep gagasan yang pada hakekatnya dalam kondisi mengendap di dalam otak dan pikiran peserta didik, dirangsang untuk mencair dan keluar akibat rangsangan simbol atau gambar yang terdapat pada setiap ujung ranting. Simbol-simbol akan memancing daya ingat agar mampu menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam memori hingga membentuk suatu rangkaian penjabaran informasi yang sudah siap untuk dituangkan melalui bahasa tulis sehingga, membentuk komposisi teks. Sebuah teks sebenarnya tidak lain adalah gabungan komponen-komponen berupa gagasan, pikiran, keinginan dan perasaan yang membangun sebuah korrstruksi tertentu yang terikat oleh satu gagasan inti.
Kegiatan menulis bukan sekedar aktivitas merangkai kata-kata hingga membentuk satuan kalimat tetapi, menulis juga meliputi aktivitas merangkai konsep-konsep gagasan sehingga membentuk struktur yang sempuma dan memiliki aspek keberterimaan khususnya dalam fungsi komunikatif. Arlinya, kebermaknaan suatu konstruksi teks tidak cukup hanya ditandai oleh difahaminya makna-makna unsur-unsur pembentuk teks tetapi, juga harus memenuhi unsur keruntutan, kebersinambungan, keutuhan, dan keterpaduan antar unsur pembentuk konstruksi teks tersebut. Unsur-unsur tersebut harus bersinergis dan membentuk satu kesatuan yaltg utuh yang terikat oleh satu pokok pikiran yang berperan sebagai unsur inti. Menyusun sistematis struktur teks seperti tersebut dapat disiasati melalui penggunaan teknik mind mapping. Katena, mind mapping dibangun oleh beberapa unsur dimana unsur-unsur tersebut tidak dapat berdiri
sendiri-sendiri tetapi, terikat oleh satu unsur induk dimana unsur induk ini berfungsi sebagai pangkal munculnya unsur-unsur pengembang lainnya. Unsurunsur pengembang berupa cabang dan ranting muncul tersusun secara berurutan tidak ada yang tumpang tindih maupun terjadi pelompatan arfiara unsur satu terhadap unsur lainnya dan semua unsur memiliki keterkaitan yang erat sehingga saling melengkapi guna membangun gugusan standar yang sempurna. Gambaran karakteristik kondisi dan posisi unsur-unsur pembentuk mind mapping seperti ini sangat memberikan kontribusi untuk membantu peserta didik mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan kedalam bentuk bahasa tulis hingga terbangun konstruksi teks yang selaras dengan karakteristik kondisi unsur pembentuk mind mapping.
Daftar Pustaka Buzan,
l-?4>F -
.
Toni.2008.
oleh
trH*++.R
fr. : f -t ^)1 l'<4 > F'
dlSHf&?tf-HH : F'4I+>.
985
Gagne, Robert M dan Leslie J. Briggs. 1979. Principles of Instructional Design. Florida State University. Gunawan, Adi W. 2007. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia. Gunawan, Adi w. 2007. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 20A9. Strategi Pembelajaran Bahasa. 'a Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Subandi. 2013. Menyinergiskan Pembelajaran Bqhasa Jepang dan Bahasa Mandarin Melalui Kanji. Dalam Proseding Seminar Nasional Bahasa Mandarin. Prodi. Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni .' Universitas Negeri Surabaya. Subandi. 2014. Teknik Pembelajaran Mind Mapping {lntuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Mengkonstruksi Polo Berpikir Sistematis Peserta Didik. Dalam Prosiding Seminar Nasional Paramasastra.Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. 20L4:448-460. Villamil, Olga S. & Maria C. M. De Guerrero. 2005. Constructing Theoretical Notions of L2 Writing Through Metaphor Conceptualization. tn: Nar Bartels. 2005. Applied Linguistics and Language Teacher EducationBoston: Springer.
986