2 |
APRIL 2008 Dari Meja Pengurus
03
Laporan Keuangan UKIBC Bulan Februari
04
Retreat “Growing in Faith”
05
Untungnya Bayar Jalan Tol
06
The Magic of Stem Cell & Its Controversy
08
Baby Shower Is All Prayers
14
Rekoleksi: FAQ’s
16
Dapur Mudika
18
Sakura Time!
19
Kalender Kegiatan UKIBC + Mudika
20
Dari Meja Pengurus UKIBC ukibc.org
PENGURUS UKIBC PERIODE 2007-2009 Pelindung:
Fr. Nicolas Tumbelaka
Ketua Umum:
Djuhana Hidayat Wakil Ketua:
Manneke Budiman Koordinator Prof. Muda:
Stanislaus Haribowo Koordinator Mudika:
Norman A. Karnadi
Wakil Kooord. Mudika:
Alexander Henry Y.S.
Sekretaris:
Frista Octariani Bendahara:
Yenny Habijono Wakil Bendahara:
Randy Oey
Bidang Dana:
Lydia Yuliana
Wakil Bidang Dana:
Prisca Sri Bidang Rohani: Edward Suryadi Bidang Liturgi: Euphemia Renata Krystina Mitayani Joanna Christy
Bid. Relasi Umum (PR):
Andry W.Tjeng Juanita Trisnadi
Bidang Konsumsi:
Shinta Budiono Rohana Ongosari
Bidang Perlengkapan:
Jemmy Peng Bidang Pembantu Umum
Anton Hardy Victor Tadjipramono
Pembaca yang terkasih dalam Yesus Kristus, Selamat berjumpa lagi dalam buletin UKIBC edisi April. Kini, tiba saatnya kita memasuki musim yang jauh lebih bersahabat, dan kita bisa menikmati keindahan alam Vancouver dengan bunga-bunga beraneka warna yang bermekaran di semua pelosok kota. Jangan lupa menyempatkan diri bersama keluarga atau teman-teman untuk menikmati “Vancouver Cherry Blossom Festival 2008” yang setiap tahun digelar. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa dilihat pada situs vancouvercherryblossomfestival. com/2008/plein-air Tidak kalah pentingnya, di bulan ini kita juga akan merayakan hari Kartini, pada 22 April 2008. Semoga kiranya perjuangan menegakkan emansipasi perempuan untuk mencapai persamaan sederajat dengan kaum laki-laki tetap dijunjung tinggi di manapun kita berada. Kembali kami mengundang pembaca yang budiman untuk berpartisipasi memasukkan karya tulisnya ataupun info-info yang bermanfaat untuk dimuat di Buletin ini, sehingga bisa saling berbagi pengalaman dan informasi dengan umat UKIBC lainnya. Tentunya, hal ini sangat diharapkan, mengingat ide dasar diterbitkannya Buletin ini adalah dari anggota UKBC, oleh anggota UKIBC, dan untuk anggota UKIBC. Yang berminat untuk memasukkan artikel bisa menghubungi Andrew Sugianto ke
[email protected] Misa UKIBC bulan ini akan diadakan pada Sabtu, 5 April 2008, seusai acara rekoleksi bersama guest speaker Romo Adrianus Budhi, MSC hari pertama, yaitu dimulai pada jam 6 sore. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan acara ramah-tamah dan makan malam bersama. Misa kedua untuk April akan dilaksanakan pada 19 April, tetapi kami masih menunggu konfirmasi tentang tempat untuk memutuskan apakah mungkin bagi kita mengadakan acara ramah-tamah dan makan malam dua kali sebulan sejak saat ini dan seterusnya. Kami akan informasikan secepatnya kepada umat setelah ada berita. Demikian sekilas informasi terkini yang bisa kami sampaikan. Semoga damai dan kasih Yesus Kristus selalu menyertai kita semua. In His Love, Joe Hidayat
| 3
4 |
LAPORAN KEUANGAN UKIBC FEBRUARI 2008 Descripti tion Total iuran anggota di bln Feb Reimburse kwik kopy
Revenue
Donation
$3 0 0 .0 0 $ 480.23
kwik kopy january
$ 213.15
kwik kopy february H S B C c d in te r e s t
$ 357.86 $ 1 1 .4 9
Nan Dirantama T o ta l
E Expenses
$100.00 $7 9 1 .7 2
$100.00
NET INCOME
$ 571.01 $
320.71
TERIMA KASIH KEPADA ANGGOTA YANG MEMBAYAR IURAN DI BULAN FEBRUARI Samuel joseph Sarikin Indri Widajana Hendrawan Ani Himawan Edbert Anastasia Winardi Merry Fitriani Aries P. Gunawan Martha Gunawan Jennifer Setianto Richard Wiriahardja Maria Florentina Tulolo Beatrix Wiriahardja Michella Wiriahardja Stephanie Wiriahardja Stephen Tio & Julie Tio
Mudika Gregorius Gerry Karnadi Norman Adityas Karnadi Alexander Henry Y. Sugianto Edward Sudjono Gabriela Nurul pramesti Eugene Kuatsjah Mitzy Djoko Arya Sutedja Eduardus Pradipto Edbert Hendrawan Bernard Gonanto Anastasia Gumulia Frans
Terima kasih kami ucapkan sebesar-besarnya kepada semua pihak atas sumbangan yang telah diberikan ke UKIBC, juga untuk yang membayar iuran di bulan Februari
RETREAT “GROWING IN FAITH”
Bid. Media Informasi: Andrew Sugianto Anastasia Winardi Pada bulan Mei, tepatnya tanggal 16 – 18, Medarda Edrea Joseph Mailing Address : UKIBC akan mengadakan retreat dengan tema PO.BOX 19503 “Growing in Faith”. Tema ini dirasa sangat penting Vancouver BC, V5T 4E7 karena di tengah kesibukan rutin dan pengaruh Paroki Ukibc: duniawi yang sangat intense ini kami ingin kita semua St. Patrick’s Church dapat juga merasakan pertumbuhan dan kehadiran 2881 Main St, Vancouver BC.V5T 3G1 Tuhan dalam kehidupan sehari-hari di manapun kita [t]+1(604) 874-7818 berada. Adapun retreat 2008 ini akan bertempat di Rosemary PENGURUS Heights, Surrey selama 3 hari 2 malam. Topik-topik MUDIKA 2007-2009 yang akan digali dan didalami adalah peranan Roh Ketua: Norman A. Karnadi Kudus dalam kehidupan kekatolikan, mengenal Wakil Ketua: karunia-karunia Roh Kudus di dalam Gereja Katolik, Alexander Henry Y.S. tantangan-tantangan dalam mempertahankan iman Sekretaris: Katolik, dan kekuatan Sakramen Ekaristi. Eugene Kuatsjah Untuk menyampaikan topik-topik yang sangat menarik Bendahara: tersebut, kita akan didampingi oleh Father Augustine Natasha C. Jane Tanu Obiwumma, Father Nicholas Tumbelaka dan Father Koor: Edwin Budiman. Father Augustine adalah guest Gabriella Nurul Pramesti speaker, yang jabatan resminya adalah Moderator Olahraga: Pembaharuan Karismatik Katolik di Vancouver. Retreat Gregorius Gerry Karnadi “Growing in Faith” ini akan lebih dilangsungkan secara Transportasi: dinamis melalui pengajaran, diskusi, praise and Bernardsius Gonanto worship, games, renungan, dan lain sebagainya. Perlengkapan: Johan Edbert Hendrawan Pendaftaran untuk retreat ini sudah terbuka di http://ukibc.suryadisoft.com/retreat, dengan biaya Fundraising: Joanna Christy pendaftaran sebesar $50 untuk pelajar dan $100 Acara: untuk non-pelajar (tempat terbatas hanya untuk 50 Christopher Hanno peserta). Untuk informasi lebih lanjut tentang retreat Liturgi: ini, sila menghubungi Gerry di email: puppyyummy@ Anastasia Gumulia hotmail.com Kami sangat mengharapkan partisipasi dari umat UKIBC. Semoga kita semua bisa bertumbuh dalam iman Katolik kita melalui retreat “Growing in faith” 2008 kali ini. “They shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary…” (Isaiah 40:31) Gerry
| 5
6 |
UNTUNGNYA BAYAR JALAN TOL
Di Indonesia, terutama di Jakarta, sepertinya sudah biasa sekali melihat kemacetan yang merajalela. Di sisi ekonomi seperti yang anda semua tahu adalah suatu bentuk ketidakefisian pemerintah dalam mengatur lalu lintas. Bayangkan saja berapa banyak waktu yang terbuang banyak di jalan. Bagi beberapa orang “waktu” sangatlah berharga, dan hasil dari semua ketidakefisian ini pasti bakal berdampak secara langsung maupun tidak langsung ke GDP alias pendapatan penduduknya. Di artikel, ini saya ingin mencoba meyakinkan anda semua bahwa suatu bentuk “cost” itu ada dan maka diperlukan suatu system regulasi dalam memajukan efisiensi dalam berkendara di Indonesia. Ekonomis mempunyai istilah “external cost”, yaitu suatu cost yang harus ditanggung oleh pihak ketiga karena perbuatan atau tindakan individual yang sama sekali tidak ada hubungannya. Kalau kita mengambil contoh dari kemacetan yang terjadi di Jakarta kita bisa membayangkan kasus dari external cost ini melalui case yang kita alami setiap hari.
Jumlah mobil [x1000] 1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu berkendara rata-rata dari A ke B 10 10 10 11 12 14 18 24
Table 1. Waktu berkendara berhubungan langsung dengan jumlah mobil yang sudah ada di jalan. Dari table diatas kita bisa melihat bahwa ada suatu “threshold” dari mobil pertama ke mobil ketiga. Asumsi ini sangat realistic anggaplah ini sebagai kapasitas dari Jalan raya yang sanggup menampung mobil sehingga mobil satu sama lain bisa sampai ditujuan tanpa memperlambat satu sama lain. Tetapi bisa ada mobil keempat yang masuk ke
jalan raya; waktu rata rata dari setiap pengemudi untuk menempuh dari A ke B bertambah satu menit. Lalu, anggaplah anda mau menggunakan jalan ini untuk berkendara dari A ke B, dan umpamanya sudah ada lima mobil yang ada di jalan. Dan umpamanya lagi ada alternative jalan lain yang dapat anda gunakan untuk mencapai point B dari point A, tetapi akan memakan waktu 18 menit. Anggaplah anda sudah mengenal jalan itu dengan baik dan anda tau kondisi trafficnya bagaimana. Tentu saja anda akan memutuskan untuk memakai jalanan pertama itu dibandingkan dengan alternative. Karena dengan memakai jalanan itu anda akan lebih cepat 4 menit sampai di tujuan [18 menit – 12 menit], dan tentu saja ini akan yang anda lakukan dari individual stand point of view. Tetapi, dari social point of view kondisi menimbulkan ketidakefektifan. Ini dikarenakan begitu anda masuk ke jalan raya itu, waktu rata-rata untuk menempuh dari A ke B untuk semua orang bertambah menjadi 2 menit. Yang tadinya 4 menit bisa di “save” untuk keuntungan anda, sekarang society harus menanggung waktu total 10 menit bertambah [2 menit @ 5 people]. Jadi kalau dipikir-pikir sebagai untung rugi, untung 4 menit tapi rugi 10 menit. All in all, ada loss of time 6 menit. Dan 6 menit ini melambangkan social cost atau social loss begitu anda memutuskan untuk memakai jalan raya itu. Nah masalahnya muncul karena tidak ada aturan yang jelas untuk memakai jalan itu. Siapa saja bisa memakai asal mempunyai mobil dan sim yang valid. Dan cost yang ditambahkan oleh individual ini ke society ini adalah suatu external cost dari point of view individual ini, tetapi merupakan internal cost dari society point of view. Dalam membuat keputusan ini dimana individual ini akan memakai jalan raya itu atau tidak; individual ini sama sekali tidak akan memikirkan pengendara yang lain. Dia hanya memikirkan dia harus berbuat apa untuk memaksimalkan keuntungan dia. Maka dari itu, tidak adanya authorized intervention akan membawakan situasi dimana jalan raya itu overcrowded. Suatu intervention ini bisa berupa banyak hal, di Indonesia mungkin kita bisa melihat dari adanya biaya yang di imposed di Jalan Tol. Kalau memang benar, semestinya biaya yang di imposed ke pengendara ini akan meng-internalize dari pengendara-pengendara yang tidak bisa memakai jalan raya biasa. Revenue yang didapat bisa dibuat untuk dibangun Jalan tol yang lain atau dibuat mass rapid transport system yang bisa digunakan untuk mengurangi travel time dari para pengendara. Salam Damai, The Green Economist.
8 |
THE MAGIC OF STEM CELL & ITS CONTROVERSY oleh: Ravenska Wagey Senior Scientist, StemCell Technologies Inc.
Suatu Suatu sore sore sepulang sepulang kantor, kantor, saya saya membaca membaca majalah majalah Opera Opera untuk untuk bacaan bacaan ringan ringan di di malam malam hari. hari. Biasanya, Biasanya, saya saya selalu selalu kesal kesal dengan dengan halaman halaman iklan iklan pada pada setiap setiap majalah, majalah, namun namun sebuah sebuah iklan iklan dalam dalam majalah majalah Opera Opera edisi edisi Maret Maret 2008 2008 menarik menarik perhatian perhatian saya. saya. Judulnya, Judulnya, “Stem “Stem Cells” Cells” the the future future of of skin skin rejuvenation: rejuvenation: Über-sophisticated Über-sophisticated “StemCell” “StemCell” creams creams really really do do make make you you look look younger… younger… Stem Stem cells cells are are hot. hot. Really, Really, really really hot. hot. Imagine Imagine new, new, fresh, fresh, perfect perfect skin skin cells”. cells”. Kemudian, Kemudian, diuraikan diuraikan tiga tiga jenis jenis produk produk kosmetik kosmetik untuk untuk kulit kulit yang yang sudah sudah memakai memakai teknologi teknologi stem-cell. stem-cell. Terus Terus terang, terang, setelah setelah berkecimpung berkecimpung di di dunia dunia penelitian penelitian stem-cell stem-cell selama selama enam enam tahun, tahun, baru baru kali kali ini ini saya saya melihat melihat iklan iklan kecantikan kecantikan yang yang memakai memakai teknologi teknologi stem-cell. stem-cell.
Apa itu stem-cell? Artikel di New York Times mengatakan bahwa ”Stemcells are how we all begin as human”. Stem-cell (dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai sel induk/sel batang/ sel punca) is nature’s ‘master cells’, yaitu sel yang membentuk seluruh sel tubuh manusia, yang jumlahnya melebihi 220 jenis pada manusia dewasa. Stem-cell adalah “undifferentiated” cell yang mempunyai karakteristik biologis khusus untuk memperbarui dirinya sendiri, yakni kemampuan replikasi untuk membentuk sel yang sama, yang disebut dengan “undifferentiated cell”, maupun sel berbeda atau “differentiated cell”. Sehingga, stem-cell dikatakan mempunyai sifat abadi dan tak terhingga. Sumber/Asal stem-cell Kemajuan penelitian stem-cell saat ini telah memampukan kita untuk mengisolasi stem- cell dari hampir semua organ tubuh manusia. Namun, secara garis besar ada dua sumber stem-cell: stem-cell yang diisolasi dari embrio (embryonic stem-cell--ESC) dan stem-cell dari organ dewasa (adult stem-cell--ASC). Proses isolasi embryonic vs adult stem-cell Embryonic Manusia berawal dari hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel telur ini lalu membelah (menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel), membentuk blastocyst (tahap awal embrio yang bentuknya seperti hollow ball of cells). Sekitar 4-7 hari setelah pembuahan, blastocyst ini mulai dipenuhi dengan sel-sel yang disebut inner-cell mass. Inner-cell mass yang dikeluarkan dari blastocyst inilah yang disebut sebagai embryonic stem-cell (ESC). Biasanya, ESC in diambil dari kelebihan embrio (left-over) pada proses In-Vitro Fertilization (IVF) atau janin hasil aborsi. Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat lebih dari 400.000 embrio hasil IVF yang dibekukan dalam tangki penyimpanan. ESC ini dikembangbiakkan di laboratorium untuk kemudian di diferensiasi menjadi sel dari berbagai organ tubuh, seperti sel otot, sel otak, sel tulang, dll. Stem-cell dapat juga diisolasi dari plasenta dan tali pusar yang diambil saat bayi dilahirkan. Adult Sementara itu, ASC adalah stem-cell yang diisolasi dari organ tubuh, seperti darah, sumsum tulang belakang, otak, kulit, dan lemak orang dewasa. Sel ini kemudian dikembangbiakkan dalam kondisi tertentu untuk keperluan penelitian atau terapi selanjutnya. Proses isolasinya berbedabeda, tergantung dari organ tubuh yang diisolasi. | 9
10 |
Kelebihan dan kelemahan ESC vs ASC Menurut pendapat kelompok pro-ESC, ESC bersifat lebih “versatile/plastic” daripada ASC. Maksudnya, stem-cell dari embrio punya potensi proliferasi (ekspansi) dan differensiasi lebih besar dibandingkan ASC untuk menjadi sumber sel dari semua organ. Dengan demikian, ESC dapat diekspansi dalam jumlah besar untuk keperluan terapi sel dan dapat digunakan untuk berbagai penyakit. Sedangkan kelemahan ESC adalah potensinya untuk menjadi sel tumor sangat besar, dan juga adanya kemungkinan penolakan oleh sistem kekebalan tubuh apabila dipakai untuk proses terapi sel, terutama dalam terapi heterologous. Di lain pihak, menurut pendapat kelompok pro-ASC, kelebihan utama ASC adalah tidak diperlukannya proses ekstraksi dari embrio yang menjadi sumber kontroversi dalam ranah etis/religius. Selanjutnya, ASC tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi sel tumor, dan kalau diisolasi dari sumber tertentu, dapat diekspansi dalam jumlah cukup besar untuk keperluan terapi autologous. Namun, kekurangan ASC adalah diduga bahwa ASC kurang versatile dibandingkan ESC, jadi aplikasinya lebih terbatas dan lebih sulit untuk dikembangbiakkan. “The magic healing of stem-cell” Stem-cell diduga sangat besar manfaatnya untuk penyembuhan berbagai penyakit. Di bidang penelitian kedokteran, apabila abad ke-20 adalah abad teknologi cloning, maka abad ke-21 adalah abad teknologi stem-cell. Sekalipun masih dalam tahap dini, penelitian stem-cell telah memberikan begitu banyak harapan untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit, seolah-olah seperti suatu magical treatment. Penelitian pada tikus percobaan telah membuktikan kemampuan stem-cell untuk menyembuhkan kelumpuhan atau cedera tulang belakang, penyakit Parkinson’s, multiple sclerosis, penyakit jantung, kanker, dll. Stem-cell disebut sebagai regenerative medicine dalam proses terapi sel karena dapat menggantikan sel yang rusak, seperti sel jantung, sel otak, sel darah, dll, guna memperbaiki kerusakan akibat trauma, dll. Selain untuk proses terapi sel, stem-cell juga digunakan dalam proses tissue engineering (rekayasa jaringan) yang mengombinasikan prinsip engineering dengan penggunaan stem-cell untuk membuat organ tubuh baru, seperti memperbaiki tulang patah, menumbuhkan otot, tendon,
dan kulit baru. Saat ini, banyak sekali percobaan dalam tahap klinis yang berlangsung di seluruh dunia dengan menggunakan stem-cell untuk mengobati pasien penyakit jantung, saraf, Parkinson’s, cedera tulang belakang, tulang, kanker, dll. Seorang dokter dan peneliti stem-cell Swedia menceritakan bahwa, dalam suatu kejadian, mereka mendiagnosis seorang bayi dalam kandungan yang menderita osteogenesis imperfecta, yaitu penyakit rapuh tulang, dan biasanya anakanak yang lahir dengan penyakit ini mengalami kejadian patah tulang berkali-kali sepanjang hidupnya. Kemudian, tim dokter memasukkan salah satu jenis stem-cell ke sang ibu (pada bulan ketujuh), dan hasilnya, bayi lahir normal dan hanya mengalami patah tulang dua kali sejak umur 0-5 tahun. Biasanya, insiden patah tulang pada penyakit ini adalah sekitar 3-8 kali per tahun. Kata si ibu, “stem-cell is the magic cure..!” Kontroversi politik, moral dan agama Aspek politik Pada 2002, Presiden George W. Bush memveto undangundang penggunaan dana pemerintah federal bagi riset ESC dan cloning di Amerika Serikat. Yang diizinkan adalah riset ESC yang hanya menggunakan stem-cell yang sudah ada, yang oleh banyak peneliti dianggap telah terkontaminasi oleh sel tikus yang digunakan sebagai pemberi nutrien saat sel tersebut dikembangbiakkan. Sejak pengumuan tersebut, para dokter di Amerika ditelepon oleh pasien-pasien yang menderita kelumpuhan, penyakit Parkinson’s, dll, yang menggantungkan harapan mereka untuk sembuh dari kemajuan penelitian stem-cell. Mereka putus asa dan tidak yakin bisa bertahan hidup lebih lama. Aktor Hollywood pemeran “Superman”, almarhum Christopher Reeves, yang menderita cedera tulang belakang dan kemudian menggunakan status selebritinya untuk mempelopori penelitian stem-cell di Amerika melalui Christopher Reeves Foundation, demikian pula Michael J. Fox, yang menderita Parkinson’s, ikut terlibat dalam debat politik stem-cell di Amerika dan mendukung seorang senator Demokrat yang mendukung riset embryonic stem-cell. Yang menolak ESC adalah mereka yang berasal dari kelompok-kelompok sosial dan keagamaan konservatif di AS, termasuk Presiden Bush, yang menyatakan, ”You cannot destroy life in order to save it..!” Sedangkan mereka yang mendukung berkilah bahwa sebenarnya blastocyst tidak | 11
12 |
dapat dianggap sebagai ‘makhluk hidup’ seutuhnya dan harus dilihat dari segi potensinya untuk menyelamatkan nyawa manusia secara keseluruhan. Sampai hari ini, isu penelitian stem-cell di AS tetap menjadi perdebatan hangat antara para senator Republikan (ada yang pro dan kontra) dan Demokrat (pada umumnya pro). Aspek etika dan moral Dari segi etika, hal mendasar dalam kontroversi ESC, antara lain, adalah: pertama, status moral embrio, kedua, para wanita penyumbang sel telur untuk penelitian ESC, dan ketiga, perspektif kita mengenai persoalan usia dan penyakit (aging and illness), yang berkaitan dengan konsekuensi kemajuan penelitian regenerative medicine. Hal keempat adalah bagaimana hasil capaian penelitian stem-cell dapat dirasakan secara merata dan tidak hanya untuk kalangan mampu saja, sehingga menjadi penyebab praktik bisnis tercela serta kasus-kasus malpraktik perusahaan biotech. Aspek religius Dari segi religius, pokok persoalannya adalah pada status embrio manusia yang disakralkan dan pertanyaan dasar apakah kita boleh mengisolasi ESC dari fetus yang sudah mati. Agama yang percaya bahwa embrio manusia adalah sakral sejak terbentuknya menganggap isolasi ESC dari blastocyst adalah salah satu bentuk pembunuhan. Ada pula yang menganggap bahwa nilai embrio—yang terdiri dari delapan sel—tidaklah sama dengan nilai seorang individu manusia. Menarik sekali mencermati pendapat dan posisi moral berbagai ilmuwan agama soal riset stem-cell ini. Pernyataan Paus Benediktus XVI pada Februari 2008 di depan sidang Congregation for the Doctrine of the Faith adalah sebagai berikut: “Human ESC research, artificial insemination and the possibility of human cloning have shattered the barriers meant to protect human dignity”. Ditambahkannya pula, “Roman Catholic church wants scientific progress to be based on ‘ethical-moral principles’ including respect for human beings from conception until natural death”. Lanjutnya lagi, Gereja bukanlah penghalang untuk kemajuan IPTEK dan kemanusiaan. Katanya, “The church appreciates and encourages stem cell research that does not involve the destruction of human embryos”. Dalam setiap agama, ada kelompok yang pro dan kontra terhadap riset ESC. Salah seorang pakar teologi moral Australia, Norman M. Ford, adalah pendukung ‘teori hari ke14’. Inti teori ini adalah bahwa sampai pada hari ke-14 sejak pembuahan, embrio yang terbentuk tidak dapat dianggap
sebagai suatu individu utuh. Sebelum proses implantasi, zygote (pra-embrio) hanyalah berupa sekumpulan sel dalam proses cair dan belum memiliki keunikan genetik. Kapan debat stem-cell akan berakhir? Penemuan teknologi terbaru oleh Shinya Yamanka dan Jamie Thomson pada 2007 dan 2008 merupakan terobosan yang dapat mengakhiri debat ESC. Teknologi ini dapat mengubah sel kulit manusia dewasa menjadi ESC. Dengan memasukkan empat gen ke kulit manusia dewasa, sel kulit ini berubah karakteristiknya menjadi seperti embryonic stem-cell. Teknologi baru ini dapat mengakhiri debat ESC karena, dengan teknologi ini, kita tidak perlu lagi menggunakan embrio manusia. Namun, teknologi ini masih perlu diteliti lebih lanjut karena gen yang dimasukkan adalah gen yang berpotensi menyebabkan kanker, dan effisiensinya masih tegolong rendah. Di tengah segala perdebatan, saya selalu gembira saat menghadiri berbagai konferensi internasional tentang stem-cell dan mendengar laporan bagaimana stem-cell telah menyembuhkan pasien kanker, pasien diabetes, anak penderita patah tulang, dll. Di tengah kontroversi ini, ada harapan nyata. Saya akhiri tulisan ini dengan kutipan dari Dr. Harold Varmus, pemenang hadiah Nobel dan mantan Direktur US National Institute of Health (NIH): ”It is not unrealistic to say that (stem-cell) research has the potential to revolutionize the practice of medicine and improve the quality and length of life”.
| 13
14 |
BABY SHOWER IS ALL PRAYERS Charmaine Barranco Fertille, Minn. (CNS)
April and Aaron Swenby experienced both pain and grace when they delivered their baby, Austin John, who lived for only 11 minutes before dying in his mother’s arms. Four months before he was born, doctors told the Swenbys the baby had anencephaly, a neural tube birth defect, and would not survive. The couple, parishioners at St. Joseph Parish in Fertile, named the baby, celebrated his life in the womb, and incorporated him into everything they did as family. When the couple received the baby’s diagnosis, they were advised to immediately end the baby’s life. “They recommended that labour be induced as soon as possible,“ April Swenby recalled, noting that the doctors “didn’t call it abortion.” When Austin was born they received a grace-filled gift, said Father Bob Schreiner, rector of the Cathedral of the Immaculate Conception in Crookston. “They didn’t deny the pain of Good Friday,” he told Our Northland Diocese, newspaper of the Diocese of Crookston. “They sat in stillness with Holy Saturday, and they experienced the power of redemption and resurrection on Easter Sunday when Austin was born.” April Swenby said the priest had told them their baby “is a gift, and regardless of how long he has to live, he’s alive.” She said in those simple words she found strength, and the ability to persevere. Father Schreiner researched anencephaly and learned, “After 33 weeks there’s a danger of the baby providing complications for the mother, and even in a perfectly healthy child, 33 weeks is morally acceptable because at that point the baby can live on its own, outside the mother.” At the 33rd week of pregnancy, therefore, it was morally acceptable to induce labour. A few weeks before Austin’s birth, parishioners at St. Joseph’s hosted a shower of prayers for him. At the gathering in the church basement, April Swenby said, she could finally talk about her baby without crying. “Time and lots of prayers have helped,” she said.
Austin was born Dec. 7 in a room full of people including this father, nurses, he doctor, and April’s sister. His father baptized him and his mother held him and his mother held him in her arms. “Austin’s eyes were so big and wide and they stared directly into mine,” April Swenby said, “but not once did I beg him to stay. I knew he had to go.” During the 11 minutes of Austin’s life, he never cried, blinked, or even took a breath. After he died, family members held him and took pictures. The couple had a small funeral for Austin with family and a few friends. “I cried then too,” April Swenby said, “but it was nothing like the heartache I had when the doctor told me that Austin was not viable. Now I knew I did not have to worry about Austin anymore.” Disadur oleh Danny Kusnardi dari The B.C. Catholic, 2 February 2008, hlm. 15.
WHAT IF
by Dave Alexander
Kau tahu aku yang pelipur lara Yang hadir di mana berada duka Aku yang tak berkeluh kesah Ataupun gelisah Bagaimana jika tiba waktu Diriku yang lain pun kau tahu Aku yang mampu merasa Aku yang takut pada dunia Bagaimana jika kukatakan Aku yang tak sesuai harapan Aku yang menolak sepi Aku yang benci sendiri Kau tahu aku yang menyebar tawa Mengukir senyum pada semua Aku yang takkan goyah dan tegar Banyaknya cobaan pun tak gentar Jikalau saatnya tiba Masihkah ‘kan ada kata sapa Atau akankah kau palingkan muka? Meninggalkan insan ini hampa Haruskah ku terus hidup dalam jurang kepalsuan? Terenggut dari semua tanda kelemahan Menjelma menjadi makhluk tanpa rasa Menyisakan seuntai senyum tanpa makna | 15
16 |
REKOLEKSI:
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS Apakah rekoleksi itu? Dalam pengertian kehidupan rohani, rekoleksi dapat berarti memperhatikan kehadiran Tuhan dalam jiwa kita. Ini termasuk menarik diri untuk sementara waktu dari pemikiran dan hubungan dengan keduniawian, dengan tujuan untuk memperhatikan hal-hal surgawi. Mengapa perlu mengikuti rekoleksi? Di tengah kesibukan keseharian kita, sering kali kita terhanyut di dalam hal-hal duniawi, yang tanpa kita sadari sudah menjauhkan diri kita dari kehendak Tuhan. Kita sudah tidak lagi melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan. Dengan mengikuti rekoleksi, kita menyisihkan waktu untuk kembali merenungkan seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan. Apakah bedanya dengan kotbah di waktu misa? Pada waktu rekoleksi, kita dapat bertanya, melakukan sharing, dan ada waktu utk renungan. Selain itu, pembicara juga memiliki waktu lebih banyak untuk menjelaskan suatu topik. Tambahan lagi, suasananya pun lebih santai. Kapan UKIBC akan mengadakan rekoleksi lagi? Nah, UKIBC memang akan mengadakan rekoleksi dalam waktu dekat, yaitu: Sabtu, 5 April 2008 pukul 09:00 – 17:30, dilanjutkan dengan Misa UKIBC, dan Minggu, 6 April 2008 09:00 – 15:00, bertempat di St. Patrick’s Church. Apakah tema rekoleksi ini? Tema rekoleksi kali ini adalah “Bagaimana Menjadi Seorang Katolik Sejati?” Semoga dengan tema ini kita dapat menjadi lebih setia kepada panggilan kita untuk hidup mengikuti kehendak Kristus.
Siapakah pembicaranya? Pembicaranya adalah Pastor Adrianus Budhi, MSC, yang saat ini sedang bertugas di St. Catherine of Alexandria Church, Riverside, California, AS. Pastor Adri pernah aktif di Choice Indonesia serta Marriage Encounter Indonesia. Saat ini beliau selain sibuk dengan kegiatan rutinnya juga aktif menjadi pembimbing retreat di Amerika Serikat. Perlukah mendaftar terlebih dahulu? Pendaftaran ini sangat penting untuk mengetahui jumlah konsumsi yang dibutuhkan di dalam rekoleksi nanti. Silakan mendaftarkan diri melalui website UKIBC, ukibc. org atau menghubungi pengurus UKIBC. Apakah dipungut biaya? Biaya hanya akan dipungut kepada mereka yang memesan makanan dari UKIBC sebesar $5 untuk setiap kotak makanan. Jadi, jika anda ingin datang pada Sabtu dan Minggu dan memesan kotak makanan dari UKIBC, kami akan menarik biaya 2 x $5 = $10. Semoga FAQ ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada sehubungan dengan kegiatan rekoleksi ini. Kami mengharapkan partisipasi d anda semua untuk memanfaatkan rekoleksi ini demi pengembangan kualitas hubungan kita dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Tuhan Memberkati, Bidang Kerohani UKIBC
| 17
18 |
DAPUR
MUDIKA:
MEATLOAF
2 pound ground beef 1 medium onion, diced 1 egg 2 slices of sandwich bread, torn up into crumbs 2-3 slices of bacon, cut in half to make them shorter ketchup
Mix together the ground beef, onion, egg and bread crumbs in a large bowl together. For a traditional topping, add a couple of more squirts of ketchup onto the top of the loaf and spread it around with the back of a spoon. Then lay the half strips of bacon to cover the catsup and the loaf. Put the loaf in a 350 degree oven for a little over an hour until done! Take it out of the baking dish right away so that it does not soak up the grease released by the baking. Let the loaf rest on a serving plate for five minutes or so – that will allow it to set for easier slicing.
SAKURA TIME! BC Blossom Watch Photo Exhibit March
14 - April 20th in conjunction with VanDusen Botanical Garden, The Artona Group Inc. and Japan Airlines. Held daily in the Entrance Pavilion of VanDusen Botanical Garden vancouvercherryblossomfestival.com/2008/blossom-watchbike the blossoms Saturday, April 19th 9 am – 4 pm New to the 2008 Vancouver Cherry Blossom Festival will be BIKE THE BLOSSOMS, a Slow Cycle event brought to you by SLOWFOOD VANCOUVER!
Cherry Blossom Zen
Vancouver Ikebana This event will be held at Seasons Hilltop Bistro Cafe, Queen Elizabeth Park, featuring two events: The Vancouver Ikebana Association will provide a demonstration showing how to bring the outside inside. When: Saturday, April 5, 10:30 a.m. - 11:30 a.m Where: Queen Elizabeth Park—meet in the coffee shop in Seasons Hill Top Bistro
Haiku Walk
When: April 5th, 1:00 pm to 3:30 pm Where: Seasons Hill Top Bistro Café (Queen Elizabeth Park) Presented by: Vancouver Cherry Blossom Festival & Pacifi-kana (Free!) Join members of Pacifi-kana for a haiku walk, or ginkō, in beautiful Queen Elizabeth Park. There will be a brief introduction to writing haiku, then a walk in the springtime gardens. A pen and notebook is all that is required for recording your observations and inspirations. After the walk, enjoy tea and sharing your poems in honour of the cherry blossom season. (Information taken from www.vancouvercherryblossomfestival.com) | 19
20 |
Kalender Kegiatan UKIBC + Mudika Bulan Minggu
APRIL2008
Senin
Selasa
Rabu
1
Kamis
2
3
Aldo’s
6
7
8
Banda Logawa’s Imelda Manthovani’s Christina Susanto’s
13
9
10
Risyardi Iswanto’s Fr. Edwin Budiman’s
Djuli Muljo’s
14
15
16
17
21
22
23
24
Priscillia Subroto’s
20
Danny Kusnardi’s
Jumat
4 Patricia T Angkiriwang’s
11 Joshua Hartana’s
Sabtu
5 Misa UKIBC @St. Patrick’s 06.00 PST
12 Linda Tanudjaja’s
18
19
25
26
Prisca Sri Suharty’s Susan Atmaja’s
Meilisa Lesmana’s Shinta Tanoto’s
Francine Halim’s
27
28
Peggy Pruwitan’s
F.X. Gunarto Christopher Hano
29 Merni Tekadtuera’s
30 Grace Witjaksono’s
5 AprilMisa Minggu ke 1 UKIBC @St. Patrick’s Church 2881 Main St, Vancouver Pukul 06.00pm 19 AprilMisa Minggu ke 3 UKIBC @St. Patrick’s Church 2881 Main St, Vancouver Pukul 06.00pm
Jika ada kesalahan cetak di label alamat, perubahan alamat, ataupun tidak menerima bulletin UKIBC, mohon menghubungi HUMAS kami: - Andry Tjeng: 604-464-5529 or email:
[email protected] - Nita: 604-408-9010 or email:
[email protected]