APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI MEDIA INFORMASI LOKASI WISATA DAN KULINER DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PHP, MYSQL, DAN GOOGLE MAP
Naskah Publikasi
diajukan oleh Hidra Wira Buana 07.11.1493
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
0
1
Application of Geographic Information System for Media Information Culinary and Tourism Location in Yogyakarta using PHP, MySQL and Google Map APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI MEDIA INFORMASI LOKASI WISATA DAN KULINER DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PHP, MYSQL, DAN GOOGLE MAP Hidra Wira Buana Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Current tourist attractions in the city of Yogyakarta increasingly in demand by tourists. This is evident from the increasing growth in tourism and culinary sites in the city of Yogyakarta. In this case geographic information system to support the needs of tourist are now urgently needed. In these modern times with increasingly sophisticated technology and with the support of the internet is increasingly easy to obtain, would be more easier for tourist to obtain information via the internet. This web based geographic information system named Jogjawmap using Google Map in mapping technology. This application aims to provide information distribution of tourism and culinary sites in the city of Yogyakarta to tourist or society. In this location users can find out the tourism and culinary sites shown on the map and click on any icons that indicate each location to display more information. In addition, user can also search for routes from each location shown, give a rating and comment. This application also allows users to provide other information tourism locations that they know to be added in this geographic information system with create their account first. Keywords : Geographic Information System, Google Map, Web, Technology
2
1.
Pendahuluan Saat ini tempat-tempat wisata di Yogyakarta kian diminati oleh para wisatawan.
Dalam hal ini Sistem Informasi Geografis untuk menunjang kebutuhan wisatawan pun kini sangat di butuhkan. Mungkin sebagai wisatawan sudah dapat terbantu dengan adanya buku panduan ataupun peta cetak untuk mendapat informasi tempat-tempat wisata, tetapi sebagai media cetak tentunya media ini tidak bersifat dinamis dan tidak terupdate setiap saat sehingga kurang memberikan informasi secara detail, sehingga kiranya media tersebut masih dapat dikatakan kurang efektif. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan diberbagai bidang. Diantaranya sistem informasi geografis yang berfungsi sebagai media informasi tempat-tempat wisata dan kuliner di Yogyakarta. Tentu hal ini akan lebih mempermudah para wisatawan untuk mendapatkan informasi dan lokasi-lokasinya. Mempertimbankan kondisi tersebut maka penyusun mencoba merancang sistem informasi geografis berbasi web atau dikenal dengan istilah webgis dengan dukungan google map. Aplikasi ini akan membantu para pengunjung situs ataupun wisatawan lebih mudah mencari lokasi dan informasi tempat-tempat yang menarik di Kota Yogyakarta baik itu obyek wisata maupun wisata kuliner ,selain itu pengunjung lain juga dapat menambahkan lokasi tertentu yang sekira perlu dan layak ditambahkan sebagai lokasi menarik di Kota Yogyakarta apabila lokasi yang bersangkutan belum ada dalam aplikasi ini.
2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan dari karakteristik dari suatu sistem adalah sebagai berikut: a. Komponen Sistem (Components)
3
Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem. b. Batas Sistem (Boundry) Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. c. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem. d. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input) Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. f. Keluaran Sistem (Output) Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan. g. Pengolah Sistem (Proses) Bagian dari sistem yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). h. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Informasi Definisi informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data. Kualitas informasi tergantung tiga hal yaitu : a. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampain suatu
4
informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. b. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi muktahir untuk mendapatkannya, mengolah dan mengirimkannya. c. Relevan, informasi harus memiliki manfaat bagi penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Misalnya informasi mengenai sebabmusebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
2.1.3 Sistem Informasi Sebuah informasi tidak lepas dari sistem informasi, karena sistem informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi yang disebut information processing system. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi
sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan1. John Bruch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut2: 1. Blok Masukan Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi dan input sendiri termasuk metode-metode serta media yang menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berguna memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data yaitu dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran
1
Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, (diterbitkan tahun: 1990, 1999, 2005), hal 12. 2 Ibid, Hal 13.
5
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input , menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknis (humanware dan brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan hardware dan digunakan software untuk memanipulasi. 6. Blok Kendali Dirancang dan diterapkan untuk mencegah maupun mengatasi secara langsung kesalahan-kesalah yang terjadi pada sistem.
2.2 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Seangkan menurut Anon (2001: 66-68) Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasiskan digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaanny. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi ntuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra
6
satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi. Menurut Anon (2003: 73) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantarnya adalah: a. Menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi. b. Dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan,dan unsurunsur geografi yang ada di permukaan bumi. c. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data. d. Memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial. e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya. f. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif. g. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik. h. Semua operasi SIG dapat dicostumize dengan menggunakan perintah-
perintah
dalam bahasa script. i. Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain. j. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bisang spasial dan geoinformatika.
2.2.1 Subsistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut3: 1. Data input: subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumbernya. 2. Data output: subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. 3. Data management: subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit. 4. Data manipulasi dan analisis: subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG
3
Prahasta. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, (diterbitkan tahun :2002), hal 56
7
2.2.2 Kemampuan Sistem Informasi Geografis Apabila dilihat dari definisinya maka SIG mempunyai kemampuan4 : 1. Memasukan data mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut). 2. Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut). 3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis (spasial dan atribut). 4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial dan atribut). 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial dan atribut). 6. Mengolah data geografi (spasial dan atribut). 7. Memanipulasi data geografi (spasial dan atribut). 8. Menganalisa data geografi (spasial dan atribut). 9. Menghasilkan keluaran (output) data geografi.
2.3 Web-Geographic Information System (Web-GIS) Web-GIS atau
Web-Geographic Information System adalah sistem informasi
geografis atau sistem informasi keruangan pada, diatas, dan/atau di bawah permukaan bumi berbasis web. Web-GIS menggabungkan desain grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemprograman computer dan basis data yang terhubung menjadi satu bagian desain web dan web-pemetaan. Aplikasi Web-Gis dapat digunakan secara global tidak bergantung pada platform maupun sistem operasi.
2.4 Google Map Google Map adalah layanan peta/globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google, dapat ditemukan di http://maps.google.com. Google Map menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia. Selain itu Google Map juga menawarkan perencanaan rute dan pencarian letak bisnis di U.S, Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa.
2.4.1 Google Map API Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang akan dibangun. Untuk dapat mengakses dan menampilkan Google Map pada web maka dibutuhkan sebuah API Key terlebih dahulu, dimana API Key ini didapatkan dengan cara login/signup terlebih dahulu dan menggunakan akun di Google/Gmail untuk mendaftarkan alamat web yang akan dibangun sebagai tempat ditampilkannya peta dari Google Map tersebut. Pengetahuan
4
Prahasta. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, (diterbitkan tahun :2002), hal 56
8
yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah Google Maps API adalah tentang HTML dan JavaScript, sedangkan peta sudah disediakan oleh Google.
3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem Sistem informasi Geografis hal ini yang perlu diperhatikan adalah identifikasi
masalah dan analisis kebutuhan sistem. Identifikasi masalah dapat dijabarkan menjadi beberapa alasan-alasan mengapa sistem harus dikembangkan dan pada tahap analisis kebutuhan dapat pula diketahui hal-hal yang penting untuk diketetahui atau diperlukan dalam mengembangkan sistem ini.
3.1.1 Identifikasi Masalah Seperti yang sudah ada sebelumnya beberapa informasi wisata dan kuliner yang ada di Kota Yogyakarta hanya berupa buku panduan , peta cetak, dan website, namun dalam hal ini dengan buku panduan dan peta cetak informasi yang terlihat masih dalam bentuk baku yakni hanya informasi tentang nama lokasi dan nama jalannya saja, begitu juga dengan website yang ada, informasi yang diberikan hanya berupa nama lokasi, nama jalan dan beberapa informasi pendukung lainnya seperti refrensi tentang lokasi wisata tersebut tanpa penggunaan peta sebagai informasi letak geografisnya. Kalaupun ada yang menggunakan peta, website tersebut tidak memetakan seluruh lokasi wisata dan kuliner di Kota Yogyakarta secara menyeluruh, melainkan hanya satu-satu, dimana satu lokasi ditampilkan dalam satu peta dan peta yang digunakan tidak mendukung citra satelit, sehingga masih kurang detail pemetaannya. Hal tersebut tentunya masih kurang efektif apabila informasi yang ingin diketahui wisatawan adalah persebaran lokasi-lokasi wisata ataupun kuliner yang ada di sekitar mereka. Banyaknya masyarakat yang ingin menginformasikan lokasi-lokasi wisata ataupun kuliner di Kota Yogykarta terlihat dari banyaknya blog-blog ataupun forum-forum di internet yang isinya mengulas tentang informasi dan lokasi tempat wisata dan kuliner di Yogyakarta, tetapi aplikasi web yang mereka gunakan memang bukan khusus sebagai media untuk menginformasikan data secara geografis, sehingga dirasa media tersebut masih kurang cocok kerena tanpa disuguhkannya peta untuk menginformasikan letak lokasi-lokasi wisata ataupun kuliner, maka diperlukanlah sebuah aplikasi khusus yang dapat memberikan kemudahan para pemberi informasi lokasi tersebut secara geografis yang telah melibatkan fitur peta di dalamnya, sehingga informasi dapat mudah diberikan dan diketahui letaknya. Pada hakikatnya sistem ini dapat memberitahukan kepada khalayak atau user untuk lebih banyak tahu lagi tentang geografis. Aplikasi yang dibuat ini dapat diakses
9
oleh siapa saja yang ingin tahu berkenan dengan letak persebaran lokasi wisata maupun kuliner yang dipresentasikan dengan icon/marker pada peta. Peta yang digunakan dalam aplikasi ini menggunakan peta dari google map yang tentunya tidak perlu diragukan lagi keunggulannya. Pembuatan sistem informasi geografis untuk lokasi-lokasi wisata dan kuliner di kota Yogyakarta yang dibangun pada sistem berbasis web ini diharapkan akan menjadi sebuah alternatif sebagai media untuk informasi persebaran lokasi wisata dan kuliner di Kota Yogyakarta, selain itu juga untuk melakukan promosi pariwisata dan pelayanan pariwisata kepada masyarakat umum, yang tidak hanya menampilkan informasi lokasi wisata tetapi juga rute terpendek yang harus dilalui.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dengan dan bertanggung jawab mengolah masukkan (input) sehingga menghasilkan informasi (output). Informasi yang dihasilkan nantinya akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan, baik oleh pimpinan atau siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut.
3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional Menggunakan analisis diharapkan suatu sistem dapat diuraikan secara utuh menjadi
komponen-komponen
dasar
dengan
tujuan
identifikasi,
mengevaluasi
permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan analisis ini juga dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari obyek penelitian. Hasil analisis kebutuhan sistem adalah sebagai berikut : 1. Sistem dapat memberikan informasi lokasi wisata dan kuliner secara geografis. 2. Sistem dapat memberikan informasi rute terpendek untuk menuju lokasi wisata ataupun kuliner. 3. Sistem dapat digunakan setiap orang sebagai media untuk memberikan
informasi
serta lokasi wisata dan kuliner kepada masyarakat luas. Kebutuhan fungsional sama artinya dengan layanan yang harus disediakan, dan bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi tertentu.
3.1.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 1. Operasional a. Bisa digunakan pada sistem operasi apapun. b. Adanya koneksi internet. c. Digunakan pada web browser apapun.
10
2. Sekuriti a. Databasenya telah dilengkapi password. b. Untuk menghidari spam, pada halaman daftar user dan form komentar, telah dilengkapi dengan kode chaptcha. 3. Informasi a. Digunakan untuk menginformasikan bagaimana cara menambahkan data lokasi. b. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang telah dimasukan pengguna salah.
3.1.2.3 Analisis Kebutuhan Data Ada dua macam data yang dibutuhkan suatu sistem informasi geografis, yakni data spasial dan data atribut. Berikut ini adalah data-data yang diperlukan oleh sistem ini : 1. Data Spasial Merupakan data-data vector yang terdiri dari tipe data berupa icon/marker, polygon dan line. Peta yang digunakan adalah peta online dari Google Map yang merupakan data utama pada sistem informasi geografis ini, dimana peta dapat ditampilkan dalam 3 tipe, tipe peta (2D), tipe Satelit (citra satelit tanpa menampilkan jalan dan daerah) dan tipe hibrida (citra satelit dengan menampilkan jalan dan daerah). Adapun data spasialnya adalah sebagai berikut: b. Lokasi obyek wisata (icon bergambar obyek wisata) a. Lokasi kuliner (icon bergambar kuliner) c. Daerah (berbentuk polygon) d. Jalan berbentuk garis (line) 2. Data Atribut Data atribut merupakan data yang dapat berupa informasi yang menjelaskan isi dari data spasial . Data atribut dalam sistem informasi geografis ini berupa nama jalan (alamat lokasi), jenis lokasi (obyek wisata/kuliner), koordinat latitude (x), koordinat longitude (y), dan deskripsi lokasi.
3.1.2.4 Analisis Kebutuhan Informasi Kebutuhan Informasi adalah kebutuhan utama suatu sistem yang diperlukan untuk kepentingan user sebagai pengunjung situs, maka dalam sistem ini beberapa bagian kebutuhan informasi yang ada adalah : 1. Peta Peta adalah informasi utama dalam sistem informasi geografis ini, dimana peta dapat ditampilkan dalam 3 tipe yakni, peta 2d, citra satelit, dan hibrida. Pada peta
11
ditampilkan icon/marker yang berbeda antara lokasi obyek wisata dan lokasi kuliner. User dapat meng-klik icon-icon tersebut untuk menampilkan foto thumbnail dari lokasi tersebut beserta link untuk menuju halaman informasi lebih detail tentang lokasi tersebut. Dalam sistem ini terdapat dua tampilan peta. Peta yang ditampilkan pada halaman utama, yang ditampilkan tidak dalam tampilan layar penuh, dan peta dalam mode jendela browser layar penuh. 2. Pencarian Lokasi Pencarian lokasi adalah informasi yang dapat ditemukan oleh user dengan cara memasukan kata kunci dari lokasi yang ingin ditampilkan dari data yang ada di sistem informasi geografis ini. 3. Informasi Lokasi Informasi lokasi adalah halaman detail tentang informasi yang dipilih, disini informasi yang ditampilkan adalah : 1. Peta lokasi yang telah dilengkapi dengan pencarian rute terpendek. 2. Komentar dari pengunjung tentang lokasi. 3. Nilai lokasi, dimana nilai ini diambil dari rata-rata nilai yang diberikan oleh setiap pengunjung yang memberikan penilaian dari lokasi tersebut (penilaian dilakukan dengan cara memberikan rating dalam bentuk rating bintang). 4. Informasi Rute Terpendek Informasi rute terpendek salah satu fitur dari google map yang telah ditambahkan di sistem informasi geografis ini. Setelah lokasi dipilih pengunjung/user tinggal memasukan nama jalan atau daerah dari mana rute dimulai, maka rute, jarak serta waktu tempuh tercepat akan langsung ditampilkan. 5. Kontak Kami Halaman ini berfungsi bagi pengunjung situs ataupun user apabila ada pertanyaan, saran, kritik dan sebagainya tentang sistem informasi geografis ini.
3.1.2.5 Analisis Kebutuhan Pengguna (user) Dalam analisis ini kebutuhan pengguna dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu administrator, user member, user biasa (pengunjung). 1. Administrator Dalam sistem ini administrator memiliki hak akses untuk menambahkan data lokasi, mengkonfirmasi semua data yang diinputkan oleh user member, menghapus dan mengedit data dari semua data yang ada ( baik dari administrator sendiri ataupun user member), menghapus komentar yang ada, mengubah halaman informasi situs. Administrator dapat melihat banyaknya data dari user member, mengetetahui login terakhir dan berapa kali login dari setiap user member.
12
2. User Member User Member adalah user yang telah mendaftar dalam sistem informasi geografis ini. User member dapat menambahkan data-data lokasi lainnya seperti lokasi obyek wisata ataupun kuliner. Data yang diinputkan oleh user member tidak langsung ditampilkan di sistem informasi geografis ini, melainkan harus mendapat konfirmasi (disetujui) terlebih dahulu oleh administrator. 3. User (pengunjung) User atau pengunjung biasa yang hanya dapat mengakses dan mendapatkan semua data informasi yang ada di sistem informasi geografis ini.
3.2. Perancangan Proses 3.2.1 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan data yang dilakukan oleh sistem.
3.2.2 DFD Level 0 Pada DFD ini menjelaskan aliran input autput sistem. Ada 3 perilaku yang terlibat dalam sistem ini, yaitu admin yang berperan melakukan operasi dan pengolahan data pada sistem, kemudian user member berperan sebagai pengguna sekaligus anggota yang dapat menambahkan data-data
atribut lokasi, dan user pengunjung sebagai
pengguna dalam artian masyarakat umum yang menggunakan sistem informasi geografis wisata dan kuliner di Yogyakarta.
Gambar 3.1 DFD level 0
13
4.
Implementasi dan Pembahasan Sistem
4.1
Implementasi Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem yang sangat baru
dikembangkan, supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.1.1
Listing Program Disini penulis akan membahas listing program yang berkaitan dengan Google
Map API. 1. Listing Program fungsi parseToXML Untuk mengambil data dari database dan ditampilkan dalam bentuk peta Google Map, maka data dalam tabel database harus ditampilkan ke dalam dokumen XML terlebih dahulu. Dan berikut ini adalah script phpsqlajax_genxml.php untuk memparse data dalam tabel ke bentuk XML. ','>',$xmlStr); $xmlStr=str_replace('"','"',$xmlStr); $xmlStr=str_replace("'",''',$xmlStr); $xmlStr=str_replace("&",'&',$xmlStr); return $xmlStr; } // Membuka koneksi server MySQL $connection=mysql_connect ($server, $username, $password); if (!$connection) { die('Not connected : ' . mysql_error());} // Set the active MySQL database $db_selected = mysql_select_db($database, $connection); if (!$db_selected) { die ('Can\'t use db : ' . mysql_error());} // Mengambil semua data dari tabel lokasi $query = "SELECT * FROM lokasi where aktif='Y' "; $result = mysql_query($query); if (!$result) {
14
die('Invalid query: ' . mysql_error());} header("Content-type: text/xml"); // memulai file XML echo '
'; while ($row = @mysql_fetch_assoc($result)){ $judul = preg_replace("/\s/","-",$row['nama']); if ($row['jenis'] == 'wisatatempat' or $row['jenis'] 'wisatakuliner')
$url
=
'
==
href=lokasi-
'.$row['id_lokasi'].'-'.$judul.'.html>Informasi Selengkapnya'; else $url ='
'; // memasukan data ke dokumen xml echo ''; } // Mengakhiri file XML echo ''; ?> Setelah data dari database berhasil diproses dengan dokumen xml maka hasilnya akan seperti gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Fungsi echo PHP menghasilkan berkas XML 2. Listing Program membuat peta hasil file XML
15
Setelah semua data dibuat dalam bentuk file XML selanjutkan data-data tersebut akan dipanggil dan ditandai dalam bentuk icon/marker dalam peta Google Map, titik tengah peta ditentukan dengan koordinat latitude dan longitude kota Yogyakarta dengan koordinat -7.790813477273509, 110.37521839141846. Berikut adalah scriptnya. // peta halaman utama (Home) if ($_GET[md]=='home'){ include "config/googlemapkey.php"; echo" <script type='text/javascript'> var iconBlue = new GIcon(); iconBlue.image = 'images/kuliner.png'; iconBlue.iconSize = new GSize(32, 37); iconBlue.iconAnchor = new GPoint(6, 20); iconBlue.infoWindowAnchor = new GPoint(5, 1); var iconRed = new GIcon(); iconRed.image = 'images/wisata.png'; iconRed.iconSize = new GSize(32, 37); iconRed.iconAnchor = new GPoint(6, 20); iconRed.infoWindowAnchor = new GPoint(5, 1); var customIcons = []; customIcons['wisatakuliner'] = iconBlue; customIcons['wisatatempat'] = iconRed; function load() { if (GBrowserIsCompatible()) { var map = new GMap2(document.getElementById('map')); map.addControl(new GSmallMapControl()); map.addControl(new GMapTypeControl()); map.setCenter(new
GlatLng
(-7.790813477273509,
110.37521839141846), 13); GDownloadUrl('phpsqlajax_genxml.php', function(data) { var xml = GXml.parse(data); var
markers
=
xml.documentElement.getElementsBy
TagName('lokasi'); for (var i = 0; i < markers.length; i++) { var id = markers[i].getAttribute('id'); var name = markers[i].getAttribute('nama'); var address = markers[i].getAttribute('alamat');
16
var url = markers[i].getAttribute('url'); var type = markers[i].getAttribute('jenis'); var gambar = markers[i].getAttribute('gambar'); var
point
=
new
GLatLng(parseFloat(markers[i]
.getAttribute('lat')), parseFloat(markers[i].getAttribute('lng'))); var marker = createMarker(id, point, name, address, url, type, gambar); map.addOverlay(marker);}}); }} function createMarker(id, point, name, address, url, type, gambar) { var marker = new GMarker(point, customIcons[type]); var
html
=
'
'
+
name
+
'
'
+
address
+
'
' + url + ''; GEvent.addListener(marker, 'click', function() { marker.openInfoWindowHtml(html); });
return marker;}
echo"
4.2 Implementasi Antarmuka (Interface) Pembahasan
antarmuka
(interface)
akan
membahas
interface
halaman
pengunjung. 1. Halaman Home Pada halaman ini menampilkan peta sistem informasi geografis persebaran lokasi obyek wisata maupun tempat kuliner, kemudian dibagian kirinya terdapat daftar 8 lokasi yang diurutkan berdasarkan paling banyak dinilai pengunjung dan tinggi ratingnya.
17
Gambar 4.2 Antarmuka halaman utama (home)
2. Halaman Peta Pada halaman ini ditampilkan peta secara penuh dalam jendela browser, sehingga memungkinkan pengunjung lebih nyaman untuk mengaksesnya.
Gambar 4.3 Antarmuka halaman peta
18
5.
Kesimpulan
1. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis ini dapat membantu wisatawan ataupun masyarakat tentang keberadaan maupun persebaran lokasi-lokasi wisata baik obyek wisata maupun wisata kuliner khususnya di kota Yogyakarta. 2. Sistem Informasi Geografis lebih menarik karena telah didukung dengan Google Map sehingga peta yang ditampilkan lebih lengkap dan lebih baik. 3. Pencarian lokasi lebih mudah dan cepat karena rute tidak hanya ditampilkan dalam peta tetapi juga ditampilkan list nama jalannya yang dapat menunjukan rute dengan sangat detail dan ditambah adanya perhitungan jarak serta waktu tempuhnya. 4. Memberikan nilai lebih karena selain dapat mengetahui informasi lokasi wisata pengunjung juga dapat memberikan penilaian ataupun komentar terhadap suatu lokasi, sehingga data yang diberikan lebih menarik. 5. Sistem informasi geografis ini juga memungkinkan pengunjung menjadi user untuk memberikan informasi wisata lainya yang mereka ketahui untuk ditambahkan dalam sistem informasi geografis ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, (diterbitkan tahun: 1990, 1999, 2005).
Prahasta. “Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis”, C.V Informatika, Bandung, (diterbitkan tahun :2002).
20