APLIKASI SISTEM ANTRIAN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
JUHENDRI ANTONI PRAYOGA 1210421
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG TANJUNGPINANG 2014
APLIKASI SISTEM ANTRIAN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG
SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana program studi teknik informatika jenjang strata satu (S1) Disusun Oleh :
JUHENDRI ANTONI PRAYOGA 1210421
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG TANJUNGPINANG 2014
APLIKASI SISTEM ANTRIAN PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana starata satu program studi teknik informatika
Disusun Oleh :
JUHENDRI ANTONI PRAYOGA 1210421 Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan skripsi Tanggal : 07 September 2014
Tim penguji, 1. Ketua
: DRS. H. MOHD SALEH H. UMAR, MM
: ……………..................
2. Penguji I
: RICAK AGUS SETIAWAN, ST, M.SI
: ……………………......
3. Penguji II : ADE WINARNI, MT
: ………………………..
Mengetahui
Pembimbing I
Pembimbing II
M. RIZKI ROMDONI, S.Kom, MT NIDN.
ELA KURNIATI, ST NIDN.
Ketua Program Studi Teknik Informatika
ADE WINARNI, MT NIDN. 1002048601
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
:
JUHENDRI ANTONI PRAYOGA
Nim
:
1210421
Judul
: APLIKASI SISTEM ANTRIAN PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG.
Dosen Pembimbing I : M. RIZKI ROMDONI, S.Kom., MT Dosen Pembimbing II : ELA KURNIATI, ST Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan sejujurnya berdasarkan norma akademik dan bukan merupakan plagiat. Adapun kutipan dalam penulisan ini telah saya sertakan nama pembuatnya atau penulisnya dan telah saya cantumkan kedalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika dikemudian hari ternyata saya melanggar pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
Tanjungpinang, 11 September 2014
JUHENDRI ANTONI PRAYOGA NIM 1210421
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Waramatullahi Wabarokatuh Alhamdullilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “ APLIKASI SISTEM ANTRIAN PADA PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG “. Laporan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Starata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak H. M. Louis Frederick, SE, SH, MM selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia.
2.
Bapak Drs. H. Mohd Saleh H. Umar, MM selaku Dir Operasional Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia.
3.
Bapak Ricak Agus Setiawan, ST, M.SI selaku Dir Akademik dan Kemahasiswaan.
4.
Bapak Mochammad Rizki Romdoni, S.Kom, MT, dan Ibu Ela Kurniati, ST selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dalam penyusunan
i
laporan skirpsi yang telah memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi dan aplikasinya dapat diselesaikan dengan baik. 5.
Dosen-dosen Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia yang ikut memberikan dukungan dan semangatnya bagi penulis.
6.
Terutama sekali ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda baktiku kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda dan ibunda. Terimakasihku atas cinta, kasih sayang, nasehat dan doa yang tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini dengan baik..
7.
Segenap manajemen PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang yang telah memberikan izin bagi saya penulis untuk mengadakan penelitian.
8.
Semua pihak yang telah banyak membantu penulis selama penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi materi, teknik, penyajian maupun tata bahasa. Oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih atas segala bantuannya. Semoga medapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT, Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Tanjungpinang, 11 September 2014
ii
Penulis
ABSTRAK
Antrian sering terjadi dalam kehidupan sehari.hari. seseorang diharuskan untuk menunggu padahal menunggu adalah suatu aktifitas yang memerlukan waktu dan kurang menyenangkan, terlebih lagi antrian yang panjang, tentu saja merugikan nasabah yang membutuhkan pelayanan. Bahkan tidak jarang beberapa nasabah memilih untuk meninggalkan antrian. Mengingat pentingnya menjaga pelayanan terhadap nasabah maka pihak bank harus mengukur sejauh mana kualitas pelayan yang telah diberikan kepada nasabah agar tercapai kepuasan terhadap nasabahnya. Perancangan Aplikasi sistem antrian Pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang ini diimplementasikan berdasarkan analisis kebutuhan dengan menggunakan bahasa pemrograman borland delphi 7 dan basis datanya menggunakan Microsoft Access 2007. Perancangan Aplikasi sistem antrian ini memiliki tampilan yang mudah digunakan, sehingga diharapkan dapat mempermudah bagian teller menggunakan aplikasi ini. Kata kunci : Sistem antrian, Pelayanan teller
iii
ABSTRACT
Queues often are encountered in daily our life. A person has to be waiting although waiting is an activity that to need a time and unpleasant, moreover long queues, of course detrimental to customers who need the service. Even sometimes some customers choose to leave the queue. Given the importance of maintaining service to customers, the bank must measure the extent and quality of the servant who had been given to customer in the order to achieve client statisfaction. Aplication desaign queueing sistem PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang is implementated based on a needs analysis using Borland Delphi 7 programing languages and database using Microsoft access 2007. Application desaign queuing system has a simplified user interface, which is expected to facilitate the teller to use this application
Key Word : Queuing system, teller service
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... i Abstrak ...............................................................................................................iii Abstract ................................................................................................... iv Daftar Isi.................................................................................................... v Daftar Gambar........................................................................................ viii Daftar Tabel .............................................................................................. x Daftar Simbol ........................................................................................... xi BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.2. Identifikasi Masalah......................................................................... 3 1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3 1.4. Batasan Masalah .............................................................................. 4 1.5. Waktu Dan Tempat Skripsi ............................................................. 4 1.6. Metode Penelitian ............................................................................ 4 1.6.1 Metode Pengumpulan Data .................................................... 5 1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak .............................. 5 1.7
Sistematika Penulisan ...................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 10 2.1. Pengertian Aplikasi........................................................................ 10 2.2. Pengertian Antrian ......................................................................... 10 2.2.1 Struktur Dasar Sistem Antrian…………………………… 11 2.2.2 Model Sistem Antrian………………………………………13 2.3. Konsep Dasar Pelayanan .............................................................. 15 2.4. Tools Perancangan ........................................................................ 16 v
2.5. Perancangan Sistem ....................................................................... 18 2.5.1. Sistem Operasi Windows Xp……………………………… 18 2.5.2. Borland Delphi 7 .................................................................. 22 2.5.3. Ms Access 2007…………………………………………….30
2.6. Sejarah BPR Dana Bintan Sejahtera.............................................. 30 2.6.1 profil BPR Dana Bintan Sejahtera ....................................... 30 2.6.2 Struktur Organisasi BPR Dana Bintan Sejahtera ................. 33 2.6.3 Pembagian Tugas BPR Dana Bintan Sejahtera.................... 33
BAB III ANALISIS SISTEM ................................................................. 40 3.1. Analisis Sistem .............................................................................. 40 3.2. Analisis Sistem Antrian ................................................................. 41 3.3. Analisis Kelemahan Sistem ........................................................... 43 3.4. Analisa Kebutuhan Sistem............................................................. 43 3.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras……………………………… . 44 3.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ................................................ 44 3.4.3 Kebutuhan Pengguna............................................................ 45 3.5. Analisa Kebutuhan Fungsional...................................................... 45
BAB IV PERANCANGAN .................................................................... 46 4.1. Perancangan Sistem ....................................................................... 46 4. 1.1 Perancangan Model Proses Sistem................................................ 46 a. Flowchart ................................................................................. 47 b. Diagram Konteks...................................................................... 48 c. Data Flow Diagram (DFD ) ..................................................... 49
4.2. Kamus Data ................................................................................... 50 4.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................. 51 4.3.1 Struktur Tabel....................................................................... 61
vi
4.3.2 Perancangan Struktur Menu ................................................. 65 1) Perancangan Struktur Program........................................ 65 2) Perancangan Input ........................................................... 66 3) Perancangan Output......................................................... 68 BAB V IMPLEMENTASI SISTEM....................................................... 70 5.1. Kebutuhan Perangkat Keras .......................................................... 70 5.2. Kebutuhan Perangkat Lunak.......................................................... 70 5.3. Kegiatan Implementasi ................................................................. 71 5.4. Manual Instalasi............................................................................. 72 5.5. Hasil Implementasi ........................................................................ 73 BAB VI Penutup .................................................................................. 79 6.1.Kesimpulan ....................................................................................... 79 6.2.Saran.................................................................................................. 79 Daftar Pustaka Lampiran
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Metode Waterfall..................................................................6
Gambar 2.1
Model antrian single channel-single phase.........................14
Gambar 2.2
Model antrian single channel-multiple phase.....................14
Gambar 2.3
Model antrian multiple channel-single phase.....................14
Gambar 2.4
Model antrian multiple channel-multiple phase .................15
Gambar 2.5
interface antar muka windowsxp ........................................21
Gambar 2.6
Interface Pada Aplikasi Borland Delphi 7..........................23
Gambar 2.7
Interface Antar Muka Ms Access 2007 ..............................29
Gambar 2.8
Struktur Organisasi BPR Dana Bintan Sejahtera ...............32
Gambar 3.1
Simulasi Antrian First Come First Serve............................42
Gambar 3.2
Perhitungan Model Antrian ................................................43
Gambar 4.1
Flowchart Pemanggilan Antrian.........................................51
Gambar 4.2
Diagram konteks.................................................................52
Gambar 4.3
DFD Level 0 Antrian Teller ...............................................53
Gambar 4.4
Entity Relationship Diagram (ERD) ..................................55
Gambar 4.5
Struktur Program ................................................................57
Gambar 4.5
Struktur Menu.....................................................................58
Gambar 4.6
Interface form menu utama ................................................59
Gambar 4.7
Interface form Pelayanan....................................................60
viii
Gambar 4.8
Desain Output Laporan harian pelayanan ..........................60
Gambar 4.9
Desan output Laporan bulanan...........................................61
ix
DAFTAR TABEL Table 3.1
Tabel Model Antrian First Come First Serve.................. 44
Table 3.2
Tabel Penilaian Teller...................................................... 45
Tabel 3.3
Tabel Waktu Pelayanan ................................................... 48
Tabel 4.1
Kamus Data antrian ......................................................... 54
Tabel 4.2
Kamus Data Pelayanan.................................................... 54
Tabel 4.3
Kamus Data Harian ......................................................... 55
Tabel 4.4
Kamus Data Bulanan ....................................................... 55
Tabel 4.5
Tabel antrian .................................................................... 56
Tabel 4.6
Tabel Data ...................................................................... 57
Tabel 5.1
Tabel Pengujian Sistem ................................................... 64
x
DAFTAR SIMBOL SIMBOL DI FLOWCHART
NAMA TERMINATOR GARIS ALIR (FLOW LINE) PROSES
DECISION INPUT/OUTPUT DATA
ONE PAGE CONNECTOR OFF PAGE CONNECTOR
SIMBOL DI DFD
NAMA ENTITAS EKSTERNAL PROSES DATA STORE DATA FLOW
SIMBOL DI ERD
NAMA ENTITAS RELATIONSHIP ATRIBUT GARIS
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Ilmu teknik informatika merupakan suatu ilmu yang sangat berhubungan erat dengan teknologi informasi serta tuntutan zaman dimana penerapan mengarah kepada kemajuan teknologi masa depan. Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini maju dengan sangat cepat dikarenakan kebutuhan data dan informasi yang kian menigkat. Didalam dunia kerja adanya data dan informasi tentu menjadi kebutuhan utama dan hampir semua bentuk pengolahan data dan informasi tersebut menggunakan suatu sistem yang dirancang khusus sesuai kebutuhan baik secara komputerisasi maupun manual. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang melayani simpanan, deposito dan pinjaman/kredit. Persaingan disektor perbankan yang terjadi semakin ketat, baik itu bank umum maupun bank swasta harus bersaing dalam mencari nasabah baru maupun mempertahankan nasabah yang telah ada. Salah satu cara untuk menarik nasabah tersebut adalah dengan meningkatkan kepuasan nasabah. Salah satu masalah yang harus diperhatikan dalam suatu pelayanan disebuah bank adalah antrian.
1
2
Antrian panjang sering terjadi disebuah supermarket pada saat pelanggan ingin membayar dikasir, disebuah bank pada saat para nasabah ingin melakukan transaksi di bagian teller terutama pada bank Bpr Dana Bintan Sejahtera. Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama tentu saja merugikan nasabah yang membutuhkan pelayanan, karna banyaknya waktu terbuang selama menunggu para nasabah kurang nyaman dan merasa bosan. Bahkan tidak jarang pula beberapa nasabah memilih untuk meninggalkan antrian, hal ini tentu sangat merugikan pihak bank karna dapat berkurangnya kinerja dalam hal pelayanan. Mengingat pentingnya menjaga kualitas pelayanan bank terhadap nasabahnya maka pihak bank harus selalu mengukur sejauh mana kualitas yang telah diberikan. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah, bagian teller sebuah bank merupakan
bagian
yang
sangat
berpengaruh
terhadap pelayanan
keseluruhan, karna hampir sebagian besar nasabah perbankan yang mendatangi sebuah bank bertujuan untuk melakukan transaksi perbankan di counter teller. Transaksi yang dilakukan antara lain : penyetoran dan penarikan tabungan, penempatan dan pencairan deposito, transfer, penyetoran pinjaman/kredit, dan lain-lain. Oleh karna itu peranan teller sangat penting terhadap pelayanan sebuah bank, sehubungan dengan sebagian besar nasabah mengunjungi counter teller, maka pelayanan teller terhadap nasabah harus diperhatikan oleh pimpinan. Agar tercapai kepuasan terhadap nasabah.
3
Berdasarkan dari uraian di atas penulis tertarik membuat suatu perancangan aplikasi untuk membantu pihak bank dalam menangani nasabah setiap harinya sehingga pelayanan antrian bank bisa berjalan dengan lancar dan teratur sesuai dengan yang diharpakan, dengan judul “APLIKASI SISTEM ANTRIAN PADA PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA TANJUNGPINANG”.
1.2
Identifikasi Masalah
Untuk mempermudahkan pembahasan dan tetap berdasar pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikkasikan sebagai berikut: 1.
Belum adanya sistem antrian pada bagian teller.
2.
Belum adanya sistem penilaian kinerja teller dalam melakukan pelayanan terhadap nasabah.
1.3
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari pembuatan Aplikasi ini adalah untuk menilai kinerja teller dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah. Adapun tujuan dari pembuatan Aplikasi ini adalah : 1.
Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
2.
Untuk menentukan kecepatan pelayanan teller dalam melayani nasabah.
4
3.
Dapat memudahkan bagian teller dalam melakukan pelayanan terhadap nasabah.
4.
Dapat membantu pimpinan dalam melakukan penilaian dari masingmasing teller.
1.4
Batasan Masalah
Batasan
masalah
dimaksudkan
untuk
membatasi
ruang
lingkup
permasalahan terhadap sistem yang akan dibangun, hal ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Setelah melakukan tinjauan dan wawancara dengan pihak PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang, maka ruang lingkup yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1.
Aplikasi ini hanya untuk menentukan kecepatan pelayanan teller.
2.
Aplikasi ini hanya di gunakan pada bagian teller PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang.
3.
Perancangan program menggunakan lima teller dinamis.
4.
Satu nomor antrian hanya dapat melakukan dua transaksi di counter teller.
1.5
Waktu Dan Tempat Skripsi
Skripsi dilaksanakan di PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang, yang beralamat di jalan merdeka No 5 Tanungpinang. Mulai dari Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014.
5
1.6
Metodologi Penelitian
Merupakan suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data atau fakta yang nantinya akan dipelajari dan akhirnya sebagai bahan untuk dianalisa serta digunakan untuk memudahkan pencarian dan pemecahan suatu masalah.
1.
Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara–cara mempelajari teori–teori dan buku – buku yang berhubungan dengan laporan penelitian ini.
2.
Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara melibatkan perusahaan secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data–data dan keterangan–keterangan yang berhubungan dengan masalah–masalah yang diteliti. Studi lapangan ini meliputi: a.
Wawancara Wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan Tanya jawab
b.
Observasi Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan permasalahannya.
6
c.
Riset Lapangan Riset yang dilakukan dengan cara mendatangi tempat kerja praktek dan pengumpulan datanya dilakukan langsung melalui responden.
3.
Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Dimana langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Metode Waterfall(AdiNugroho)1
1
Adi Nuggroho, Analisa dan perancangan sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek, informatika, Bandung,2005 hal :125
7
a.
Perencanaan Tahapan yang menyangkut studi kebutuhan pengguna, studistudi kelayakan baik secara teknis maupun secara teknologi serta penjadwalan pengembangan suatu proyek sistem informasi dan perangkat lunak.
b.
Analisis Tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan yang
muncul
pada
pengguna
dengan
mendekomposisi
usecasediagram lebih lanjut, mengenali komponen – komponen sistem, obyek – obyek, hubungan antar obyek, dan sebagainya yang secara mendalam akan kita bahas di bab berikutnya. c.
Perancangan Tahap dimana pada tahap ini kita mencoba mencari solusi permasalahan yang didapat dari tahap analisis. Pada tahap tiga ini dibagi menjadi 2 yaitu : 1.
Tahap perancangan yang lebih menekan pada platformapa hasil dari tahap analisis kelak akan diimplementasikan.
2.
Tahap dimana kita melakukan penghalusan (refinement) kelas – kelas yang didapat pada tahap analisis serta jika perlu menambahkan dan memodifikasi kelas – kelas yang akan lebih mengefisiensikan serta mengefektifkan sistem atau perangkat lunak yang akan kita kembangkan.
8
d.
Implementasi Tahap dimana kita mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi yang nyata. Disini kita mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat lunak sistem informasi (pengkodean / coding).
e.
Pengujian Tahap untuk memastikan sistem yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Jika belum, proses selanjutnya adalah iteratif, yaitu kembali ke tahap – tahap sebelumnya.
f.
Pemeliharaan Tahap dimana kita mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil, kemudian jika waktu penggunaan sistem habis, maka kita akan masuk lagi pada tahap perencanaan.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan laporan ini disusun dalam beberapa bab dan sub bab..Adapun sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN, Dalam bab ini berisi uraian tentang latar
belakag masalah, rumusan masalah yang berisi identifikasi masalah, batasan
9
masalah, tujuan skripsi, waktu dan tempat skripsi, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI, Pada bab ini berisi tentang landasan teori mengenai permasalahan yang sedang dibahas. BAB III ANALISA SISTEM, Pada bab ini membahas tentang bagaimana sistem
yang sedang berjalan pada BPR Dana Bintan Sejahtera
Tanjungpinang. BAB IV PERANCANGAN SISTEM, Pada bab ini membahas tentang perancangan aplikasi sistem antrian untuk menentukan kecepatan pelayanan teller pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang. BAB V IMPLEMENTASI, Pada bab ini berisi tentang implementasi dari perancangan aplikasi sistem antrian untuk menentukan kecepatan pelayanan teller pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang. BAB VI PENUTUP, Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari masalah yang dibahas serta saran-saran dari penyusun.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Aplikasi
Aplikasi adalah perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer untuk melakukan tugas yang diinginkan user. Pada umumnya, pengertian aplikasi adalah suatu alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki aplikasi tersebut. Contoh utama aplikasi adalah pengolah data, lembar kerja, dan pemutar media. Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
2.2
1.
Perangkat lunak perusahaan (enterprise),
2.
Perangkat lunak infrastruktur perusahaan,
3.
Perangkat lunak informasi kerja,
4.
Perangkat lunak media dan hiburan,
5.
Perangkan lunak pendidikan,
6.
Perangkat lunak pengembangan media,
7.
Perangkat lunak rekayasa produk.
Pengertian Antrian
Antrian
merupakan suatu struktur data linear, konsepnya hampir sama
dengan tumpukan, perbedaannya adalah operasi penambahan dan penghapusan pada ujung yang berbeda. Elemen-elemen didalam antrian dapat bertipe data
10
11
integer, real, record dalam bentuk sederhana atau terstruktur.1 Antrian sudah menjadi bagian dalam sebuah proses atau pelayanan. Dalam hal mengantri, waktu merupakan komponen atau aspek yang sangat penting dan sangat berharga, oleh karna itu sedapat mungkin sistem yang ada dapat mereduksi penggunaan waktu yang berlebihan, sehingga tercapainnya keefektifan dalam hal penggunaan waktu tersebut. Waktu mengantri juga telah menjadi komponen yang lebih penting, hal ini dikarenakan berhubungan dengan peningkatan kualitas dari pelayanan itu sendiri. Ketika seorang nasabah pergi ke bank untuk menabung atau menarik uang mereka membutuhkan suatu pelayanan yang dapat melayani mereka dengan cepat dan baik. 2.2.1
Struktur dasar sistem antrian
Struktur yang terdapat didalam sistem antrian dibagi dalam 3 struktur dasar, yaitu : 1. Kedatangan Setiap masalah antrian pasti melibatkan kedatangan, misalnya membeli tiket bioskop, membayar tagihan listrik, dan melakukan transaksi disebuah bank, dan lain-lain. Hal-hal semacam ini sering disebut proses input. Sumber input yang mendatangkan nasabah bagi sebuah sistem pelayanan memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Ukuran populasi Merupakan sumber kedatangan dalam sistem yang meliputi jumlah kedatangan atau pelayanan pada jam-jam tertentu hanyalah sebagian 1
Agus Prijono, Konsep dan Implementasi Struktur Data,[Informatika],hal.35
12
kecil dari jumlah kedatangan yang potensial hal ini disebut populasi yang tidak terbatas, sedangkan
populasi yang terbatas itu sebuah
antrian ketika ada pengguna pelayanan potensial dengan jumlah terbatas. b) Perilaku kedatangan Ada 3 karakteristik perilaku kedatangan yaitu : a. Nasabah yang sabar adalah orang-orang yang menunggu dalam antrian hingga mereka dilayani. b. Nasabah yang menolak tidak mau bergabung dalam antrain karena meras terlalu lama wkatu yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutahan mereka. c. Nasabah yang membelot adalah pelanggan yang berbeda dalam antrian akan tetapi menjadi tidak sabar dan meninggalkan antrian tanpa melengkapi
2. Disiplin antrian Disiplin antrian menunjukan pedoman keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu, antra lain : a) First Come First Served (FCFS) Merupakan disiplin antrian yang sering digunakan, dimana para nasabah yang pertma kali datang maka ia yang akan dilayani
13
pertama kali atau dilayani terlebih dahulu. Antrian model ini banyak digunakan pada bank, bioskop, dan lain-lain. b) Last Come First Served ( LCFS) Merupakan disiplin antrian yang mana nasabh yang terakhir datang adalah yang akan dilayani pertama kali. c) Shortest Operating Time (SOT) Merupakan disiplin anrian dimana nasabah yang membutuhkan waktu pelayanan paling singkat adalah yang akan dilayani pertam kali. d) Servece In Random Order ( SIRO) Merupakan disiplin antrian dimana nasabah mungkin akan dilayani secara (random, tidak peduli siapa yang lebih dulu tiba untuk dilayani.
2.2.2 Model Sistem Antrian2 Proses didalam sistem antrian dibagi dalam 4 struktur atau model dasar menurut fasilitas pelayanan pada umumnya, yaitu : a.
Single-channel, single phase Single channel, single phase merupakan model sistem antrian paling sederhana dan penyelesaian untuk struktur seperti ini dapat diselesaikan secara langsung dengan menggunakan distribusi standar berdasarkan kedatangan dan pelayanan.
2
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrian
14
Gambar 2.1 single channel, single phase
b.
Single-channel, multiple-phase Istilah multi phase menunjukan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Contohnya pencucian mobil.
Gambar 2.2 Single channel, multiple phase c.
Multiple-channel, single phase Sistem multi channel-single phase terjadi kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, kesulitan pada model ini adalah tidak dapat memberikan waktu pelayanan yang sama pada setiap nasabah. sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
Gambar 2.3 Multiple channel, Single Phase
15
d.
Multiple-channel, multiple-phase Sistem multiple-channel
ini mempunyai beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahapannya. Sebagai contoh pelayanan kepada pasien rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnose, penyembuhan sampai pembayaran.
Gambar 2.4 Multiple channel, Multiple phase
2.3
Konsep Dasar Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
16
2.4
Tools Perancangan
Tahap perancangan dilakukan setelah tahap analisis. Pada tahap perancangan, hasil analisis diubah ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami, yaitu berupa diagram-diagram. Tujuan dari perancangan adalah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai aplikasi yang dibuat. Berikut adalah diagram-diagram yang digunakan dalam tahap perancangan: 1.
Flowchart Flowchart merupakan diagram yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya,yang dinyatakan dengan simbol-simbol. 2.
Entity Relationship Diagram (ERD) Model Entity Relationship Diagram yang berisi komponen-komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresntasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity Relationship3. Notasi-notasi simbolik dalam Diagram E-R yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
3
Lbid hal79
17
a) Persegipanjang, menyatakan entitas. b) Lingkaran / Elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi). c) Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi. d) Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut.
3.
Diagram Alur Data / Data Flow Diagram (DFD) Data
Flow
Diagram
adalah
sebuah
teknik
grafis
yang
menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output4. DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dan dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem. Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD yaitu: 1. Proses : aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, bisa berupa manual dan terkomputerisasi 2. Data Flow : suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses. 3. Data Store : kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. 4. External Entity : orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem.
4
Roger S. Pressman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak, [Yogyakarta, 2007, Andi], hal.364
18
2.5
Tool Pengembangan
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, (“perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”). 2.5.1 Sistem Operasi Windows Xp 5
Windows xp adalah jajaran sistem operasi berbasis grafis yang dibuat oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, yang mencakup komputer rumah dan desktop bisnis, laptop, dan pusat media (Media Center). Nama "XP" adalah kependekan dari "Experience". Windows xp merupakan penerus Windows 2000 Professional dan Windows Me, dan merupakan versi sistem operasi Windows pertama yang berorientasi konsumen yang dibangun di atas kernel dan arsitektur Windows NT. Windows xp pertama kali dirilis pada 25 Oktober 2001, dan lebih dari 400 juta salinan instalasi digunakan pada Januari 2006, menurut perkiraan seorang analis IDC. Windows xp digantikan oleh Windows Vista, yang dirilis untuk pengguna volume license pada 8 November 2006, dan di seluruh dunia untuk masyarakat umum pada tanggal 30 Januari 2007. Banyak Original Equipment Manufacturer (OEM) dan juga penjual ritel
5
http://sutrayani-komputer.blogspot.com/2012/03/pengertian -windows-xp.html [2014,Agustus 11 ].
19
menghentikan produksi perangkat dengan Windows xp pada tanggal 30 Juni 2008. Microsoft sendiri terus menjual Windows xp melalui Custom-built PC (OEM kecil yang menjual komputer rakitan) sampai dengan 31 Januari 2009. Windows xp mungkin akan tetap tersedia bagi para pengguna korporasi dengan volume licensing, sebagai sarana downgrade untuk komputer-komputer yang belum siap menjalankan sistem operasi baru, Windows Vista Business Edition atau Ultimate Edition atau Windows 7Professional. Windows xp tersedia dalam berbagai macam edisi. Edisi yang paling umum dari sistem operasi windows xp adalah windows xp home edition, yang ditargetkan untuk pengguna rumahan, dan juga windows xp professional, yang menawarkan fitur-fitur tambahan seperti dukungan untuk domain windows server dan dua prosesor fisik, dan ditargetkan di pasar power user, bisnis dan perusahaan klien. Sementara itu, Windows xp Media
Center
Edition
memiliki
fitur multimedia tambahan
yang
menawarkan kemampuan untuk merekam dan menonton acara TV, melihat film DVD, dan mendengarkan musik. Ada lagi windows xp tablet PC edition didesain khusus untuk platform PC tablet, yakni sebuah komputer pribadi yang menggunakan stylus. Windows xp akhirnya dirilis untuk dua arsitektur tambahan selain tentunya Intel i386, yang disebut dengan windows xp 64-bit edition untuk
20
prosesor berarsitektur IA-64 (Itanium) dan windows xp Professional x64 edition untuk prosesor berarsitektur x86-64. Ada juga windows xp embedded, sebuah versi windows xp professional yang dikurangi segala fiturnya di sana sini untuk pasar tertentu, dan windows xp starter edition yang dijual di beberapa negara berkembang. Pada pertengahan 2009, sebuah pabrik pertama mengungkapkan bahwa mereka memiliki sebuah telepon selular berbasis sistem operasi windows xp. Versi windows berbasis arsitektur nt dikenal dengan stabilitas dan efisiensi yang lebih baik dibandingkan versi windows 9x. Windows menyajikan antarmuka grafis yang dirancang ulang secara signifikan, hingga perubahan tersebut dipromosikan oleh microsoft sebagai tampilan yang lebih user-friendly dari versi windows sebelumnya. Sebuah fasilitas manajemen software baru yang disebut side-by-side assembly diperkenalkan untuk memperbaiki masalah yang sering muncul pada windows 9x. Windows xp juga merupakan versi pertama windows untuk menggunakan aktivasi produk "windows product activation" untuk memberantas pembajakan peranti lunak, meski hal ini menjadi kontroversi. Windows xp juga telah dikritik oleh beberapa pengguna untuk kelemahan keamanan komputer, integrasi beberapa aplikasi seperti internet explorer 6 dan windows media player yang sangat ketat, dan untuk aspek-aspek dari standar antarmuka pengguna. Versi dengan service
21
pack 2, service pack 3 dan Internet Explorer 8 dialamatkan beberapa kekhawatiran ini. Selama pengembangan, proyek pengembangan windows xp ini dikenal dengan nama kode "whistler", yang diambil dari sebuah daerah di british columbia. Berdasarkan data riset net applications, windows xp masih mencatat pangsa pasar 49,8 persen pada Juli 2011. Ini untuk pertama kalinya sistem operasi tersebut tercatat di bawah pangsa pasar 50 persen. Hal tersebut karena naiknya popularitas Windows7 yang sudah mencapai 29,7 persen. Meski masih dominan, microsoft sebenarnya risau karena teknologi yang digunakan sudah bisa dikatakan uzur. Bulan lalu, microsoft merilis edaran buat para pengguna bahwa saat ini adalah waktu yang tepat beralih dari windows xp ke windows7.
Gambar 2.5 Interface Antar Muka Windowsxp
22
2.5.2 Borland Delphi 76
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Program ini mempunyai kemampuan luas yang terletak pada produktifitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta bahasa pemrogramannya terstruktur dan lengkap. Fasilitas pemrograman dibagi dalam dua kelompok yaitu object dan bahasa pemrograman. Object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat. Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman dapat disebut sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu untuk menjalankan tugas tertentu. Gabungan antara object dengan bahasa pemrograman sering disebut bahasa pemrograman berorientasi object. IDE Delphi Merupakan lingkungan pemrograman terpadu yang terdapat dalam Delphi. Dengan IDE semua yang diperlukan dalam pengembangan, dalam kondisi normal, semuanya telah tersedia. Adapun bagian-bagian IDE Delphi yang biasa ditampilkan yaitu :
6
http://kumpulan2tutorial.blogspot.com/2011/05/fungsi-komponen-delphi-7.html
23
Gambar 2.6 Interface Borland Delphi 7 Secara default, ada beberapa macam fasilitas yang menunjang progam Delphi 7.Diantaranya : (dapat dilihat icon-iconnya pada gambar)
1. Menu Menu pada Delphi memiliki kegunaan seperti menu pada menu aplikasi Windows lainnya.Dari menu ini progammer dapat memanggil, menyimpan progam,menjalankan progam, meremove komponen baru dan segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi dapat anda lakukan dari menu. 2. Speed Bar Speed Bar atau yang sering juga disebut toolbar berisi kumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti beberapa item menu yang sering digunakan. Dengan kata lain setiap tombol pada Speed Bar
24
menggantikan salah satu item menu. Sebagai contoh,tombol kiri atas adalah pengganti file New,tombol disebelah kananya adalah pengganti menu File Open, dan seterusnya. 3. ComponentPalette ComponentPallete berisi kumpulan icon yang melambangkan komponen-komponen pada VCL (Visual Component Librasi).VCL merupakan pustaka komponen yang dengannya anda dapat membangun sebuah aplikasi. Pada Component Palette, terdapat beberapa tab,yaitu Standart, Additional, Data Access, Data control dan lain sebagainya. 4. ObjectTreeView ObjectTreeView berisi struktur pohon yang menampilkan semua komponen yang telah diletakkan pada form designer atau biasa disebut dengan hirarki seperti pada windowsExplorer. 5. ObjectInspektor ObjectInspector digunakan untuk mengubah karakteristik dari sebuah komponen. Ada dua tab pada ObjectInspektor,yaitu Properties dan Event. Pada tab Properties kamu dapat mengubah nilai dari beberapa komponen yang telah diletakkan pada form,sedangkan tabEvent digunakan untuk menyisipkan kode untuk menangani kejadian tertentu. Kejadian dapat dibangkitkan karena beberapa hal,seperti penglikan mouse,penekanan tombol keyboard,penutupan jendela dan lain sebagainya.
25
6. Form Designer Form Designer merupakan tempatdimana progammer dapat merancang jendela aplikasi atsu tempat untuk desain interface dari aplikasi Windows. Desain form dilakukan dengan cara meletakkan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette. 7. Code Editor Code Editoradalah tempat dimana progammer menuliskan kode progam yang pernyataan-pernyataannya dalam bahasa object Pascal. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam Code Editoradalah kamu tidak perlu menuliskan seluruh code sumber karena Delphi telah menuliskan semacam kerangka sumber. Berikut adalah jenis-jenis komponen standar Delphi : 1. icon
:
Pointer adalah komponen khusus dan terdapat disetiap tab dalam component palatte. Komponen pointer adalah komponen select yang digunakan untuk memilih komponen dalam form designer.
2. Icon Frames
: merupakan sebuah kontainer yang digunakan untuk
menampung komponen frame dapat diletakkan dalam form atau frame-frame yang lain.
26
3. Icon
:
Main Menu adalah komponen yang digunakan untuk membuat menu bar dan menu drop down. Komponen ini bersifat invisible. 4. Icon
:
PopUpMenu merupakan komponen yang digunakan untuk membuat menu popup yang akan muncul jika pemakai melakukan proses klik kanan. Komponen ini bersifat invisible.
5. Icon Label
: merupakan
komponen
ini
hanya
digunakan
untuk
menambahkan teks di dalam form 6. Icon
:
Edit merupakan komponen yang digunakan untuk menerima satu baris teks yang merupakan data input pemakai. Komponen ini juga dapat digunakan untuk menampilkan teks.
7. Icon
:
Memo merupakan komponen Memo dipakai untuk memasukkan atau menapilkan beberapa baris teks di dalam form.
8. Icon
:
Button merupakan komponen yang dipakai untuk membuat button yang akan dipakai untuk memilih pilihan di dalam aplikasi. Jika
27
mengklik komponen button tersebut maka suatu perintah atau kejadian akan dijalankan. 9. Icon
:
CheckBox merupakan komponen yang digunakan untuk memilih atau membatalkan suatu pilihan, yaitu dengan cara mengklik komponen. 10. Icon
:
RadioButton merupakan komponen yang digunakan untuk memberikan sekelompok pilihan dan hanya ada satu pilihan yang dapat dipilih.Untuk memilih salah satu pilihan adalah dengan mengklik tombol pilihan yang diinginkan. 11. Icon
:
ListBox merupakan komponen yang digunakan untuk membuat sebuah daftar pilihan, dimana hanya ada satu pilihan yang dapat dipilih.Untuk mencari dan kemudian memilih salah satu pilihan yang terdapat di dalam daftar dapat menggunakan batang penggulung.
12.
Icon
:
ComboBox merupakan komponen yang digunakan untuk membuat sebuah daftar pilihan, dimana hanya ada satu pilihan yang dapat dipilih. Untuk mencari dan kemudian memilih salah satu pilihan yang terdapat di dalam daftar dapat menggunakan mengklik tombol drop down
28
13.
Icon
:
ScrollBar merupakan komponen ini mempunyai fungsi yang sama seperti batang penggulung yang terdapat dalam program-program berbasis Windows pada umumnya.
14.
Icon
:
GroupBox adalah sebuah kontainer yang dapat digunakan untuk mengelompokkan komponen-komponen lain seperti Radio Button, CheckBox dan komponen kontainer yang lain. 15.
Icon
:
RadioGroup merupakan komponen ini merupakan komponen kombinasi dari GroupBox dan didesain untuk membuat sekelompok RadioButton.
16. Icon
:
Panel adalah sebuah kontainer yang dapat digunakan untuk membuat StatusBar, ToolBar dan ToolPalette.
17.
Icon
:
ActionList merupakaan komponen yang berisi daftar action yang digunakan bersama-sama dengan komponen dan kontrol seperti item menu dan button. Code Editor, Explorer dan Component Diagram, Code Editor adalah tempat kode program yang diperlukan untuk mengatur tugas aplikasi ditulis. Code Explorer adalah fasilitas yang membantu penjelajahan kode
29
program menjadi lebih mudah. Component Diagram adalah fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat diagram komponen-komponen yang digunakan dalam aplikasi.
2.5.3 Ms Access 2007 Microsoft access merupakan salah satu produk database engine dari Microsoft yang sudah sangat dikenal dari produk-produk access versi sebelumnya, maka dapat kita simpulkan bahwa access merupakan sebuah database engine walaupun sederhana namun dapat diandalkan dan sangat mudah digunakan. Fasilitas yang disediakan tergolong lengkap dan sangat memadai untuk kebutuhan studi atau kebutuhan bisnis dengan sekala kecil menegah.7
Gambar 2.7 Interface Antar Muka Microsoft Access 2007
7
PT Elex Media Komputindo,Mudah Menguasai Microsoft Access 2007,PT Elex Komputindo, 2007,Jakarta.
30
2.6
Sejarah BPR Dana Bintan Sejahtera
Meskipun kondisi makro ekonomi dirasakan belum sepenuhnya pulih,sejak tahun 2000/2001 kepercayaan masyarakat atas institusi perbankan mulai membaik. Perkiraaan ini didasari atas meningkatnya dana pihak ketiga yang masuk ke sistem perbankan nasional. Jika dibanding dengan kondisi diawal krisis tahun 1998 dimulai, dana pihak ketiga sebesar Rp 357.613.000,- , sehingga jumlah dana yang dicapai per agustus 2003 meningkat hampir dua kali lipat. Penghimpun dana dan penyaluran dana oleh bank perkreditan rakyat (BPR) di kota Tanjungpinang pada saat itu belum ada, karna dikota Tanjungpinang belum terdapat bank perkreditan rakyat (BPR). [Sumber : Bagian Personalia PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang]. Dari
perkembangan
perbankan,
perkembangan
perekonomian
dan
perkembangan penduduk maka merupakan peluang bagi PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang untuk berpartisipasi aktif sebagai lembaga intermediasi dana dan kredit masyarakat dalam rangka membantu program pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dengan pelayanan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, pengusaha kecil dan koperasi baik di pedesaan, pesisir pantai maupun perkotaan di kota Tanjungpinang. Bpr Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang didirikan pada tahun 2005 dengan menempati sebuah gedung di jalan merdeka Tanjungpinang.
31
2.6.1 Profil BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang yang didirikan oleh Bapak Tjan Kin Lian dan rekan-rekan pada tanggal 25 Agustus 2005 yang bertempat di jalan merdeka Tanjungpinang memiliki visi dan misi didirikannya BPR Dana Bintan Sejahtera, yaitu: a)
Visi Ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi daerah. Khususnya di kota Tanjungpinang dan pembangunan ekonomi nasional
pada
umumnya
menuju
tercapainya
ekonomi
kerakyatan. b)
Misi 1)
Menambah sarana pelayanan perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah.
2)
Sebagai lembaga intermediasi kegiatan usaha bisnis.
3)
Membantu mengembangkan bisnis usaha kecil.
4)
Membantu program pemerintah daerah untuk membangun dan mengembangkan perekonomian daerah.
5)
Penyediaan lapangan kerja diwilayah sekitar.
6)
Memberikan
pendidikan
kepada
masyarakat
untuk
mengelola penghasilan/keuangan menuju kehidupan yang efektif dan efisien.
32
2.6.2 Struktur Organisasi BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang
Gambar 2.8 Struktur Organisasi BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang 2.6.3 Pembagian Tugas BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang 1. Komisaris Komisaris bertugas dan berfungsi sebagai : a) Memberikan persetujuan atas rencana dan program kerja b) Meminjam uang dan atau menjaminkan aset bank kepada pihak ketiga untuk kepentingan operasional bank. c) Memberhentikan direksi untuk sementara waktu d) Memeriksa segala arsip dan dokumen. e) Melakukan rapat evaluasi dengan direksi. 2. S.P.I S.P.I memiliki tugas sebagai : a) Pemeriksaan kas.
33
b) Pemeriksaan Rekening pada bank lain c) Pemeriksaan Surat-surat berharga d) Melaksanakan program pemeriksaan inventaris yang telah di setujui komisaris dan diketahui oleh direksi secara periodik. 3. Direktur utama Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur utama adalah : a) Mewakili bank didalam dan diluar pengadilan. b) Merencanakan pengembangan prosedur jaringan kantor dan peningkatan kemampuan sdm. c) Mengendalikan upaya peningkatan volume usaha d) Memberikan persetujuan pinjaman bersama komite kredit sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan melalui surat keputusan direksi. e) Menyusun rencana tahunan ke Bank Indonesia. f) Bertanggung
jawab
dalam
pembinaan
dan
pengawasan
karyawan. 4. Direktur Direktur membantu Direktur utama dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a) Menetapkan
kebijakan
tentang
ketentuan
pelaksanaan
operasional bank. b) Memantau perkembangan likuiditas bank. c) Mempersiapkan penuhan kewajiban kepada pihak ketiga.
34
d) Mengevaluasi realisasi rencana kerja 5. Kabag Marketing Tugas dari kabag maketing adalah : a) Menjadi anggota komite kredit. b) Membuat surat persetujuan kredit untuk debitur. c) Menandatangai offering letter. d) Memberikan teguran lisan atau tertulis kepada bawahan serta mengusulkan sanksi. 6. Ao & Funding Officer Tugas Ao & Funding Officer adalah : a) Menerapkan rencana, strategi saran pemberian kredit. b) Mencari calon nasabah. c) Bertanggung jawab atas kelancaran kredit. d) Bertanggung jawab kredit macet. e) Melakukan penagihan terhadap debitur yang menunggak. 7. Penanggung jawab kredit Tugas dari penanggung jawab kredit adalah : a) Bertanggung jawab atas kelengkapan, keabsahan data debitur dan dokumen kredit yang diterima dari cabang. b) Melakukan registrasi atas pencairan/pelunasan kredit. c) Melakukan refond/endosemen asuransi atas pelunasan kredit.
35
8. Administrasi Kredit Tugas dari administrasi kredit adalah : a) Menerima dan memeriksa kelengkapan keabsahan data debitur dan dokumen persyaratan kredit yang diterima dari cabang. b) Melakukan registrasi atas pencarian/pelunasan kredit. c) Melakukan proses pelunasan asuransi sesuai dengan ketentuan dan prosedur. d) Membuat jurnal manual sesuai dengan ketentuan dan prosedur. 9. Legal Custodian Tugas legal custodian adalah : a) Menolak pelaksanaan akad kredit dan pencairan apabila kelengkapan dokumen dari debitur belum lengkap. b) Menerima dokumen jaminan asli dari debitur. c) Melakukan sita jaminan atas persetujuan komite kredit. d) Memproses debitur bermasalah sampai kepengadilan. 10.Appraisal Tugas appraisal adalah : a) Melakukan pengecekan keabsahan dalam jaminan. b) Melakukan penilaian jaminan kredit. c) Memberikan catatan apabila ditemukan hal-hal yang tidak wajar.
36
11.Supervisor Operasional Tugas dan tanggung jawab supervisor operasional adalah : a) Memeriksa laporan akhir hari. b) Penyampaian laporan keuangan dengan tertip dan tepat waktu. c) Memeriksa bukti-bukti transaksi harian dan hasil posting. d) Membuka khasanah pada pagi hari dan menutup khasanah pada sore hari serta mengisi register khasanah dengan pejabat lain dan teller. e) Memelihara kas,rekening simpanan di bank lain serta surat-surat berharag milik bank. f) Kelancaran pelaksanaan operasional bank. g) Keamanan dan kerapihan inventaris dan surat-surat berharga milik bank serta arsip. 12.Customer service Tugas customer service adalah : a) Memberikan pelayanan yang professional sesuai dengan standar layanan Bpr Dana Bintan Sejahtera. b) Memberikan informasi kepada calon nasabah mengenai produk dan jasa bank. c) Menerima permohonan : 1) Pembukaan rekenenig 2) Penutupan rekening 3) Penggantian buku tabungan.
37
d) Menjaga kerahasiaan data dan saldo nasabah. e) Melakukan konfirmasi perpanjangan deposito. 13.Teller Tugas teller adalah : a) Memberikan pelayanan yang smart,professional dengan layanan Bpr Dana Bintan Sejahtera yang berkaitan financial. b) Melayani transaksi operasional front office sesuai dengan ketentuan dan prosedur. c) Menerima dan memeriksa kebenaran serta
kelengkapan
transaksi yang ditangani. d) Menerima setoran uang tunai/warkat bank lain. e) Menyelesaikan selisih yang terjadi. 14.Akunting pelaporan Tugas akunting pelaporan adalah : a) Membuka setiap transaksi biaya umum nontunai. b) Melakukan entri data dan posting setiap mutasi tersebut pada komputer. c) Membuat rekonsilasi rekening pada bank lain. d) Laporan penyusutan inventaris. e) Memeriksa neraca balancing rill harian. f) Memeriksa dan memantau rekening perkiraan antar kantor.
38
15.Personalia Tugas personalia adalah : a) Melakukan rekrutmen karyawan. b) Menyiapkan surat-surat yang berkaitan dengan promosi. c) Mengadministrasikan persentasi karyawan. 16.Bagian Umum Tugas bagian umum adalah: a) Memelihara semua inventaris dan persedian alat tulis kantor. b) Menyiapkan laporan penyusutan inventaris bulanan. c) Melaksanakan pengaturan terhadap tugas supir, satpam dan officeboy. 17.Satpam Tugas satpam adalah : a) Melaksanakan penjagaan dan pengamanan terhadap jiwa dan harta benda milik karyawan dan perusahaan. b) Menegakkan tata tertib yang berlaku diperusahaan c) Memantau dan menjaga terhadap keluar masuk orang maupun barang dilingkungan perusahaan. d) Selalu bersikap curiga atas sikap, tingkah laku, kegiatan setiap orang dilingkungan perusahaan.
39
18. Penagihan Tugas penagihan adalah : a) Melakukan penagihan terhadap nasabah kredit yang macet. b) Mencari nasabah kredit yang bermasalah.
BAB III ANALISIS SISTEM
3.1
Analisis Sistem
Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi proses-prosesnya serta kebutuhan yang diperlukan agar dapat diusulkan suatu solusi untuk diterapkan pada tahap perancangan. Dalam menganalisis sistem antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera terdapat pihak-pihak yang terlibat didalam antrian adalah petugas satpam dan petugas teller serta nasabah yang akan melakukan transaksi. Tujuan dilakukannya analisis sistem yaitu untuk mengetahui lebih jelas bagaimana alur sistem antrian dan masalah-masalah yang dihadapi mengenai kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diidentifikasi, sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih mudah. Dari analasis sistem akan dikemukakan data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan. Dari analisis sistem antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera terdapat alur sistem antrian yang sedang berjalan. Adapun alur antrian tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Nasabah yang hendak melakukan transaksi terlebih dahulu mengambil nomor antrian kepada petugas satpam.
40
41
2. Nasabah yang sudah mengambil nomor antrian, langsung mengantri sambil menunggu nomor antriannya dipanggil oleh petugas teller ditempat yang sudah disediakan oleh pihak bank. 3. Sebelum memulai pelayanan nasabah, petugas teller akan memanggil nomor antrian nasabah yang sudah menunggu diruang tunggu, nasabah yang sudah memasuki counter teller, maka petugas teller akan melayani transaksi nasabah sampai dengan selesai dan mengakhiri pelayanan terhadap nasabahnya.
3.2
Analisis Sistem Antrian
Dalam melayani nasabah yakni pada proses transaksi di bank BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang menggunakan antrian jalur ganda artinya terdapat lebih dari satu teller yaitu disediakan untuk melayani para nasabah dan hanya satu tahap pelayanan (phase) yang harus dilalui oleh nasabah untuk menyelesaikan transaksi. Waktu yang dibutuhkan oleh teller untuk melayani nasabah satu dengan yang lainnya bersifat acak (random). Lamanya waktu pelayanan tergantung pada jenis transaksi maupun besarnya transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Mengenai displin antrian pada bank BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang menerapkan First Come First Serve dimana nasabah yang datang pertama akan dilayani terlebih dahulu.
42
Sistem transaksi pada bank BPR Dana Bintan Sejahtera menggunkan model jalur ganda dimana pada model ini terdapat dua atau lebih jalur pelayanan yang tersedia untuk melayani nasabah yang datang. Dapat diasumsikan bahwa nasabah yang datang mengantri terlebih dahulu untuk dapat melakukan transaksi di teller. Karena pelayanan dibank menggunakan first come first serve jadi setiap teller memiliki pelayanan yang sama.
3.3
Analisis model First Come First Serve Merupakan disiplin antrian yang sering digunakan, dimana nasabah yang
pertama kali datang maka akan dilayani terlebih dahulu. Simulasi first come first serve dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Teller 1
Antrian Masuk
4
3
2
1
Teller 2
Antrian Keluar
4
3
Teller 3
Gambar 3.1 simulasi antrian First come first serve
2
1
43
3.3.1 Analisis perhitungan model antrian Fisrt Come First Serve
Gambar 3.2 Perhitungan model antrian
Dengan menggunakan metode ini setiap nasabah yang berada pada status ready dimasukkan ke dalam antrian First Come First Serve sesuai dengan waktu kedatangannya. Proses yang tiba terlebih dahulu yang akan dieksekusi terlebih dahulu. Misalnya ada empat buah nasabah yang datang secara berurutan, P1 melakukan proses transaksi deposito dengan waktu pelayanan 7 menit, P2 melakukan proses setoran dengan waktu pelayanan 3 menit, P3 melakukan proses transaksi setoran tabungan dengan waktu pelayanan empat menit, dan P4 melakukan proses transaksi penarikan dengan waktu pelayanan 5 menit. Rata-rata dari proses pelayanan keempat nasabah tersebut dengan menggunakan metode FCFS. Proses Pelayanan P1 7 menit P2 3 menit P3 4 menit P4 5 menit Waiting time untuk p1 adalah 0 menit (P1 tidak perlu menunggu), sedangkan untuk p2 adalah sebesar 7 menit (menunggu P1 selesai) dan untuk p3 sebesar 10 menit (menunggu P1 dan P2 selesai) dan p4 sebesar 14 menit (menunggu P1, P2, P3 selesai). Waiting time rata-ratanya adalah sebesar (0+7+10+14)/4 = 7,75 menit sedangkan untuk rata-rata waktu pelayanannya adalah sebesar (7+3+4+5)/4 = 4,75 menit.
44
Tabel 3.1 Tabel model antrian first come first serve No
Proses
Waktu Pelayanan
Waktu Tunggu
1.
P1
7 menit
0 menit
2.
P2
3 menit
7 menit
3.
P3
4 menit
10 menit
4
P4
5 menit
14 menit
Jumlah
19 menit
31 menit
Rata-rata
4,75 menit
7,75 menit
Keterangan Tabel : P1 = Proses antrian ke satu P2 = Proses antrian ke dua P3 = Proses antrian ke tiga P4 = Proses antrian ke empat
3.4
Analisis Penilaian Teller Pada bank BPR Dana Bintan Sejahtera ini, memiliki sistem penilain masing-
masing teller dalam menangani nasabah setiap harinya. Hal ini dilakukan agar pimpinan bisa mengetahui kinerja dari masing-masing teller dalam menangani nasabah agar tingkat kepuasan nasabah terhadap bank BPR Dana Bintan Sejahtera
45
menjadi lebih baik dan nasabah tidak terlalu lama melakukan transaksi. Adapun kriteria pelayanan teller dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Tabel Penilaian Teller No Kriteria Penilaian 1 Setoran Tabungan
Waktu Penilaian < 3 Menit : Cepat >3Menit : Lambat 3 Menit : Normal 2 Penarikan 5 menit < 5 menit : Cepat > 5 menit : Lambat 5 menit : Normal 3 Setoran angsuran 3 menit < 3 Menit : Cepat > 3 menit : Lambat 3 menit : normal 4 Deposito 10 menit < 10 menit : Cepat > 10 menit : Lambat 10 menit : Normal [Sumber : Bagian Personalia PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang ].
3.5
Standarisasi Operasional 3 Menit
Analisis Kelemahan Sistem
Analisa kelemahan sistem merupakan kegiatan untuk memahami cara kerja dari sistem yang ada pada object (lembaga, instansi ataupun perusahaan) yang diteliti. Analisa ini dapat berupa kegiatan pengindentifikaasian terhadap kelemahan-kelemahan dari sistem manual agar sistem tersebut dapat dikembangkan apabila diperlukan. Kelemahan yang paling mendasar pada sistem manual terletak pada sistem antrian dan pemanggilan nomor antrian nasabah pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang.
46
Untuk mengatasi masalah diatas diperlukan suatu solusi yang tepat yang dapat membantu petugas teller dalam pemanggilan nomor antrian nasabah PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang yang lebih efektif dan efisien. Diharapkan dengan dengan adanya aplikasi sistem antrian ini dapat membantu petugas teller dalam melayani nasabah setiap harinya.
3.6
Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk mempermudah proses antrian dan pelayanan nasabah dibutuhkan suatu perangkat lunak yang dapat mengotomasi proses-proses tersebut. Dalam perancangan aplikasi sistem antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang, antara lain sebagai berikut : 3.6.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisiki komputer, dan dibedakan dengan data yang berbeda didalamnya atau yang beroperasi didalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Pada umumnya perangkat keras dan perangkat lunak merupakan satu kesatuan yang dapat membantu dalam aplikasi sistem antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang.
47
3.6.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasi, dan berbagai informasi yang bisa dibaca oleh komputer. Kebutuhan software yang akan dikembangkan 1.
Mampu memberikan pelayanan yang lebih terhadap para nasabah khususnya dalam antrian.
2.
Mampu mengatur antrian lebih tertib dan teratur supaya nasabah merasa nyaman dalam melakukan transaksi.
3.
Harus memiliki interface yang sesuai kebutuhan user untuk mempermudah penggunanya.
3.6.3 Kebutuhan Pengguna
Analisis pengguna dibutuhkan untuk menjalankan sistem yang sudah dibuat dapat digunakan oleh pengguna yang sudah ditetapkan oleh PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang.
3.7
Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis fungsional dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun benar-benar berfungsi dengan baik atau tidak. Adapun kebutuhan fungsional dari aplikasi sistem antrian adalah :
48
1.
Sistem harus dapat melakukan pemanggilan nomor antrian nasabah yang menunggu.
2.
Sistem harus dapat melakukan perhitungan waktu rata-rata pelayanan masing-masing teller.
Analisa Kasus : Seorang nasabah ingin melakukan transaksi disebuah bank, untuk melakukan transaksi, nasabah tersebut harus mengambil nomor antrian terlebih dahulu dan melakukan antrian sampai nomor antrian tersebut dipanggil oleh petugas teller. Ketika teller melakukan pemanggilan nomor antrian, rentang waktu pelayanan satu nasabah ke nasabah yang lain akan dijadikan perhitungan nilai rata-rata kecepatan pelayanan teller. Misalkan; Tabel 3.3 Tabel Waktu Pelayanan Antrian
Waktu Pelayanan
Rentang waktu
1
08.00 – 08.05 wib
5 menit
Kegiatan Pemabayaran angsuran kredit
2
08.05 – 08.07 wib
7 menit
Pencairan deposito
3
08.07 – 08.10 wib
3 menit
Setor ketabungan
4
08.10 – 08.15 wib
5 menit
Penarikan tabungan
5
08.15 – 08.30 Wib
5 Menit
Setor ketabungan
Jumlah
25 menit
Rata-rata
5 menit
[Sumber : Pelayanan Nasabah pada Bagian Teller PT BPR Dana Bintan Sejahtera]
BAB IV PERANCANGAN
4.1
Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah strategi untuk memecakan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem kedalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsitem-subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.1 Berdasarkan hasil analisa secara menyeluruh, maka dirancanglah sebuah aplikasi sistem antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang, diharapkan sistem antrian ini dapat memudahkan dalam hal antrian. Berikut gambaran tentang perancangan aplikasi sistem antrian yang terdapat di PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang 4.1.1 Perancangan Model Proses Sistem
Model proses sistem aplikasi antrian pada PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang digambarkan dalam bentuk flowchart, diagram konteks, dan DFD.
1
Adi Nugroho, analisis dan perancangan sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek, informatika, Bandung, 2005 hal:203
49
50
a.
Flowchart Perancangan
aplikasi
sistem
antrian
ini
penggambaran
prosedurnya menggunakan flowchart seperti dibawah ini : 1.
Nasabah yang datang di bank langsung mengambil nomor antrian, jika konter teller kosong maka nasabah yang datang langsung melakukan pelayanan kepada teller untuk melakukan transaksi dan jika ada antrian nasabah harus menunggu terlebih dahulu.
2.
Petugas teller melakukan panggilan nomor antrian nasabah yang menunggu untuk melakukan transaksi, jika nomor antrian yang menunggu tidak ada diruang tunggu maka petugas teller melakukan panggilan ulang, dan jika nomor antrian yang dipanggil tidak ada maka petugas teller melakukan panggilan nomor antrian yang baru.
3.
Setelah pemanggilan nasabah, teller pun melakukan pelayanan kepada nasabah dan mulai menjalankan waktu transaksi sampai transaksi berakhir. Setelah transaksi berkahir maka waktu transaksi dihentikan dan disimpan kedalam database. Proses pelayanan selesai.
Untuk lebih jelasnya rancangan flowchart dapat dilihat pada gambar berikut ini :
51
Gambar 4.1 Flowchart Pemanggilan Antrian
b.
Diagram Konteks Untuk mengambarkan sistem secara umum yang mewakili
seluruh proses yang terrjadi dan menggambarkan bagaiman hubungan antara proses utama dengan entitas ekternal yang terlibat dalam sistem, maka penyusun menggambarkan diagram konteks dari sistem yang di usulkan sebagai berikut:
52
Gambar 4.2 Diagram Konteks
c.
Data Flow Diagram Data flow diagram merupakan peralatan yang berfungsi untuk
menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Berikut adalah DFD tentang antrian nasabar di teller . 1
DFD Level 0 DFD level 0 menjelaskan mengenai proses-proses yang terjadi pada implementasi secara terperinci. Gambarr di bawah ini menjelasakan Data Flow Diagram Level 0
53
Gambar 4.3 DFD level 0 Antrian Teller a. Proses 1.0 nasabah memberikan data antrian dan dinputkan kedalam tabel antrian. b. Proses 2.0 input transaksi, input transaksi dilakukan pada saat teller melakukan pelayanan terhadap nasabah. Pada proses ini petugas teller melakukan penginputan transaksi berdasarkan tabel antrian dan data transaksi disimpan pada tabel data. c. Proses 3.0 cetak laporan, pada proses ini data-data yang akan dicetak diambil dari tabel antrian dan tabel data. Pada proses ini ada 3 laporan yang akan dicetak. 1. laporan harian, laporan ini berisi tentang kecepatan waktu pelayanan masing-masing teller. Waktu pelyanan dihitung perjam selama jam operasional.
54
2. Laporan bulanan, laporan ini berisi tentang perhitungan waktu rata-rata kecepatan pelayanan masing-masing teller. Pada laporan ini pimpinan sudah bisa mengukur kinerja pelayanan dari masing-masing teller.
4.2
Kamus Data
Kamus data atau disebut juga dengan sistem data dictionary adalah sebuah katalog kata tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem inormasi. Berikut penjelasan tentang nama, deskripsi, sturuktur data didalam aplikasi sistem antrian PT BPR Dana Bintan Sejahtera : Tabel 4.1 Kamus Data Antrian Nama Deskripsi Struktur Data
Data antrian merupakan Data antrian Nomor_antri+ Tanggal + Antri + Jam Nomor_antri Char (7) : 0000001 –9999999 Tanggal Date / Time Antrian Char (7) : 0000001 - 9999999 Jam Date/ time
Tabel 4.2 Kamus Data Pelayanan Nama Deskripsi Struktur Data
Data Pelayanan merupakan Data pelayanan nasabah Nomor_data + Nomor_antrian + Teller + Waktu + Jam + durasi Nomor _data Char (7) : 0000001 –9999999 Teller varchar (20) : A-Z, a-z,0-9 Waktu Char (7) : 0000001 - 9999999 Jam Char (7) : 0000001 – 9999999 Durasi Char (7) : 0000001 - 9999999
55
Tabel 4.3 Kamus Data Harian Nama Deskripsi Struktur Data
Data Harian merupakan Data pelayanan harian Tanggal + Jam + Teller + Rata-rata + Waktu Tanggal Char (7) : 0000001 –9999999 Jam Char (7) : 0000001 – 999999 Rata-rata Char (7) : 0000001 - 9999999 Waktu Char (7) : 0000001 - 9999999
Tabel 4.4 Kamus Data Bulanan Nama Deskripsi Struktur Data
4.3
Data bulanan merupakan Data pelayanan bulanan Bulan + tahun + teller + Rata-rata Bulan Char (3) : A-Z, a-z Tahun char ( 7) : 0000001 – 999999 Teller Char (20 ) : A-Z, a-z Rata-rata Char (50) : 0000001 - 999999 Tabel 4.4 Kamus Data Bulanan
Entity Relationship Diagram (ERD)
Suatu prosedur yang memberikan gambaran interaksi yang terjadi dalam sistem. ERD dari sistem ini dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 4.4 E-R Diagram
56
Penjelasan ERD : 1. Satu nasabah dapat dilayani oleh satu teller. Pada entitas nasabah terdapat tiga field yaitu No_antrian, tanggal, jam. 2. Pada entitas teller terdapat dua field yaitu ID teller, nama teller. 3. Dari proses tersebut maka didapat tabel data yang terdiri dari 4 field yaitu, No_data, Nomor_antrian, teller, durasi pelayanan.
4.4
Struktur Tabel
Dalam merancang dan mengimplentasikan suatu sistem yang baik, diperlukan suatu dasar basis data. Semakin baiknya rancangan basis data maka akan menjamin kehandalan suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan dalam perubahan sistem yang akan datang. Pada struktur tabel ini diperlihatkan tabeltabel yang terdapat didalam aplikasi sistem antrian yang akan dirancangan. Bentuk dari struktur tabel dapat dilihat dari tabel-tabel berikut : Tabel 4.5 Tabel Antrian No Nama_Field
Type
Size Keterangan
1
Nomor_antrian
Number
Primary Key
2
Tanggal
Date/time
int
3
Antrian
Text
5
4
Jam
Number
int
57
Tabel 4.6 Tabel Data No Nama_Field
Type
Size Keterangan
1
Nomor_data
Number
2
Nomor_antrian
Number
int
3
Teller
Text
20
4
Jam
Date/time
5
Durasi
Text
4.5
Foreign Key
10
Perancangan Struktur Program
Struktur program merupakan konsep pembuatan program dimana instruksiinstruksi
program
dikelompokkan
kedalam
beberapa
subprogram
yang
mempunyai tugas dan fungsi tersendiri. Pengelompokan yang dilakukan dapat mempermudah pembuatan dan pemeriksaan.
Gambar 4.4 Struktur Program 4.6
Perancangan Struktur Menu
Perancangan struktur menu ini dirancang bertujuan untuk memudahkan user dalam menggunakan aplikasi dengan berbagai fungsi. Adapun struktur menu yang
58
digunakan dalam aplikasi sistem antrian pada PT. BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.5 Struktur Menu
4.7
Perancangan Interface
Perancangan
interface
atau
perancangan
antar
muka
merupakan
perancangan form yang ada didalam aplikasi. Form yang digunakan didalam aplikasi sistem antrian antara lain form menu utama, form login, form antrian, form tampil antrian nasabah, form tambah user, form pelayanan nasbah. Adapun perancangan interface aplikasi sistem antrian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
59
a.
Form Menu Utama
Gambar 4.6 Interface Form Menu Utama Penjelasan cara kerja dari form diatas: 1. Sebelum menggunakan aplikasi ini teller harus login terlebih dahulu. 2. setelah login teller menambah antrian, baru melakukan pemanggilan terhadap nasabah. 3. Setelah proses pemanggilan dan sebelum melakukan pelayanan, teller menghidupkan waktu pelayanan dengan mengklik tombol start, setelah transaksi selesai teller menghentikan waktu pelayanan dan waktu pelayanan sudah tersimpan didalam database.
60
b.
Form Pelayanan
Gambar 4.7 Interface Form Pelayanan c.
Laporan Harian
Gambar 4.8 Desain Laporan Harian Pelayanan
61
d.
Laporan Bulanan
Gambar 4.9 Desain Laporan Bulanan Pelayanan nasabah
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
5.1
Kebutuhan Perangkat lunak
Untuk mendukung rancangan sistem ini selain dibutuhkan perangkat keras, dibutuhkan juga perangkat lunak yang digunakn sebagai pendukung untuk menjalankan aplikasi diantaranya adalah :
5.2
1.
Sistem Operasi Microsoft Windows Xp.
2.
Software Borland Delphi 7
3.
Microsoft Access 2007.
Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang diperlukan untuk keperluan menjalankan Perancangan Aplikasi Inventory Alat Tulis Kantor PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang adalah dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: 1.
Processor yang digunakan Intel Pentium Processor T4400 ( 2.2 GHz, 800 MHz FSB ).
2.
Harddisk terpasang 250 GB.
3.
Memori 1 GB.
4.
Mouse dan Keyboard.
5.
Monitor.
6.
Printer .
62
63
5.3
Kegiatan implementasi
Kegiatan implementasi yang akan dilakukan terhadap aplikasi sistem antrian inii dijabarkan dalam beberapa poin, antara lain : 1.
Pembuatan program Pemrograman
merupakan
kegiatan
yang
sangat
menunjang
terselenggarnya aplikasi yang baru karena pemrograman yang baik dan testruktur dapat menghasilkan suatu informasi sesuai dengan kebutuhan. Sebelum apliaksi diterapkan maka aplikasi harus diuji coba terlebih dahulu agar terbebas dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pengujian aplikasi dapat dilakukan untuk setiap modul program yang dilanjutkan dengan pengujian semua modul untuk meyakinkan semua modul sudah terintegrasi tanpa kesalahan.
2.
Pengujian aplikasi Pengujian aplikasi ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan antara
komponen aplikasi dengan tujuan utamanya adalah untuk memastikan elemen-elemen aplikasi berfungsi denagn yang diharapkan.
3.
Pengujian program Dengan pengujian program ini diharpakan program dapat menerima
dengan baik, memproses dan memberikan keluaran program yang baik pula. Tahapan pengujian ini dilakukan menggunakan metode black box.
64
Pengujian black box adalah pengujian yang berdasarkan fungsi dasar dari masing-masing proses pada program. Tahap pengujian ini dilakukan untuk proses tambah antrian, proses pemanggilan antrian, proses memulai waktu pelayanan dan proses menghentikan waktu pelayanan. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan pengujian terhadap keluaran berupa laporan pelayanan dari masing-masing teller. Ujicoba blackbox berusah untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
No
1
Nama Fungsi
Skenario
Hasil
Yang Di Uji
Pengujian
Diharapkan
Fungsi tambah
Masukan nomor
Menampilkan
antrian
antrian yang akan
nomor antrian
dipanggil
yang akan
Keterangan
Sesuai
dipanggil
2
3
4
Fungsi Panggil
Fungsi start
Fungsi stop
Melakukan
Memanggil
panggilan nomor
nomor antrian
antrian yang
sesuai dengan
sudah
antrian yang
ditambahkan
ditambahkan
Untuk memulai
Menghitung
waktu pelayanan
waktu pelayanan
Untuk
Menghentikan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
65
menghentikan
waktu pelayanan
waktu pelayanan
yang sedang berjalan
5
Fungsi lihat
Melakukan
Data pelayanan
data
perhitungan
berhasil
waktu pelayanan
ditampilankan
masing-masing teller Tabel 5.1 tabel Pengujian black box
Sesuai
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari proses penyusunan skripsi serta pembuatan aplikasi sistem antrian, kesimpulan yang dapat diambil , yaitu sebagai berikut : 1. antrian PT BPR Dana Bintan Sejahtera Tanjungpinang menjadi semakin rapi dan teratur. 2. Pelayanan teller terhadap nasabah semakin baik dan bisa mengukur waktu pelayanan yang telah diberikan teller kepada nasabah.
6.2
Saran
Dari hasil skripsi yang telah dilakukan, baik dalam hal penelitian maupun pengerjaan serta pembuatan aplikasi sistem antrian terdapat beberapa saran : 1. Diharapkan aplikasi antrian ini bisa bisa membantu bagian operasional PT BPR Dana Bintan Sejahtera dalam menangani nasabah setiap harinya. 2. Pengguna diharapkan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan aplikasi ini, agar dapat segera dicari penyelesaian masalahnya. 3. Perlu perawaatan dan pengembangan lebih lanjut agar program ini dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
66
4. Disarankan sistem yang dibuat dapat dikembangkan kedalam bentuk client server sehingga dapat lebih mempermudah bagian teller dalam melakukan pelayanan terhadap nasabah.
67
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, 2007, ANDI Yogyakarta Nugroho, Adi, Analisis dan Perancangan Sistem dengan Metode Berorientasi Objek, Informatika, Hal:125, 2005, Bandung Prijono, Agus, Konsep dan Implementasi Struktur Data, Informatika, Hal : 35 PT Elek Media Komputindo, Mudah Menguasai Microsoft Access 2007, Jakarta Roger, S. Pressman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak, 2007, Edisi ke dua, ANDI Yogyakarta. http://kumpulan2tutorial.blogspot.com/2011/05/fungsi-komponen-delphi-7.html
http://sites.google.com//site/operasiproduksi//teori-antrian http://www.sutrayani-komputer.blogspot.com/2012/03/pengertian -windows-xp
Login procedure TForm1.btlog1Click(Sender: TObject); var tell,wk : string; wk1 : integer; begin if sender = btlog1 then tell := '1' else if sender = btlog2 then tell := '2' else if sender = btlog3 then tell := '3' else if sender = btlog4 then tell := '4' else if sender = btlog5 then tell := '5'; if TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+tell)).Caption = 'Login' then begin wk := TimeToStr(Now); wk := LeftStr(wk,2); wk1 := StrToInt(wk); if (wk1 < 8) or (wk1 > 15) then ShowMessage('Tidak dapat login'+#13#10+'Waktu Login 08.00-16.00') else begin with DM1.ADOQue_op do begin sql.Clear; sql.Add('select * from Tabel_operator where ID = ' +QuotedStr(TEdit(Form1.FindComponent('eid'+tell)).Text) +' and Pass = '+QuotedStr(TEdit(Form1.FindComponent('epas'+tell)).Text)); Open;
if FieldValues['ID'] <> Null then begin if ((FieldValues['Nama'] <> pete1.Caption) and (FieldValues['Nama'] <> pete2.Caption) and (FieldValues['Nama'] <> pete3.Caption) and (FieldValues['Nama'] <> pete4.Caption) and (FieldValues['Nama'] <> pete5.Caption)) then begin TPanel(Form1.FindComponent('pete'+tell)).Caption := FieldValues['Nama']; TLabel(Form1.FindComponent('Lid'+tell)).Visible := False; TLabel(Form1.FindComponent('Lpas'+tell)).Visible := False; TEdit(Form1.FindComponent('eid'+tell)).Visible := False; TEdit(Form1.FindComponent('epas'+tell)).Visible := False; TPanel(Form1.FindComponent('tom'+tell)).Visible := True; TPanel(Form1.FindComponent('Pan'+tell)).Caption := '0'; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+tell)).Caption := 'Keluar'; TButton(Form1.FindComponent('bts'+tell+'0')).Enabled := False; TButton(Form1.FindComponent('bts'+tell+'1')).Enabled := False; TButton(Form1.FindComponent('bts'+tell+'2')).Enabled := False; end; end; end; end; end else if TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+tell)).Caption = 'Keluar' then
begin TPanel(Form1.FindComponent('pete'+tell)).Caption := ''; TLabel(Form1.FindComponent('Lid'+tell)).Visible := True; TLabel(Form1.FindComponent('Lpas'+tell)).Visible := True; TEdit(Form1.FindComponent('eid'+tell)).Visible := True; TEdit(Form1.FindComponent('epas'+tell)).Visible := True; TEdit(Form1.FindComponent('eid'+tell)).Text TEdit(Form1.FindComponent('epas'+tell)).Text
:= ''; := '';
TPanel(Form1.FindComponent('tom'+tell)).Visible := False; TPanel(Form1.FindComponent('Pan'+tell)).Caption := 'x'; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+tell)).Caption := 'Login'; TComboBox(Form1.FindComponent('cb'+tell)).Visible := False; TLabel(Form1.FindComponent('w'+tell)).Visible := False; TTimer(Form1.FindComponent('Timer'+tell)).Enabled := False; end; end;
Tambah antrian procedure TForm1.btm1Click(Sender: TObject); var i, xno, y : integer; x : array [1..5] of integer; begin if (Pan1.Caption = 'x') then x[1] := 0 else x[1] := StrToInt(Pan1.Caption);
if (Pan2.Caption = 'x') then x[2] := 0 else x[2] := StrToInt(Pan2.Caption); if (Pan3.Caption = 'x') then x[3] := 0 else x[3] := StrToInt(Pan3.Caption); if (Pan4.Caption = 'x') then x[4] := 0 else x[4] := StrToInt(Pan4.Caption); if (Pan5.Caption = 'x') then x[5] := 0 else x[5] := StrToInt(Pan5.Caption); xno := 0; for i:=1 to 5 do begin if x[i] > xno then xno := x[i]; end; y := 0; if sender = btm1 then y := 1 else if sender = btm2 then y := 2 else if sender = btm3 then y := 3 else if sender = btm4 then y := 4 else if sender = btm5 then y := 5; TPanel(Form1.FindComponent('Pan'+IntToStr(y))).Caption := IntToStr(xno + 1); TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(y)+'0')).Enabled := True; TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(y)+'2')).Enabled := True; TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(y)+'1')).Enabled := False; end;
Panggil Nomor Antrian procedure TForm1.bts12Click(Sender: TObject); var pan, GG : string; pang, pun : array [0..10] of char; begin if sender = bts12 then antri := StrToInt(Pan1.Caption) else if sender = bts22 then antri := StrToInt(Pan2.Caption) else if sender = bts32 then antri := StrToInt(Pan3.Caption) else if sender = bts42 then antri := StrToInt(Pan4.Caption) else if sender = bts52 then antri := StrToInt(Pan5.Caption); if sender = bts12 then pan := '1' else if sender = bts22 then pan := '2' else if sender = bts32 then pan := '3' else if sender = bts42 then pan := '4' else if sender = bts52 then pan := '5'; PlaySound('suara\n.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC );
if antri = 1 then PlaySound('suara\1.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 2 then PlaySound('suara\2.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 3 then PlaySound('suara\3.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 4 then PlaySound('suara\4.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 5 then PlaySound('suara\5.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC )
else if antri = 6 then PlaySound('suara\6.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 7 then PlaySound('suara\7.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 8 then PlaySound('suara\8.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 9 then PlaySound('suara\9.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 10 then PlaySound('suara\10.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if antri = 11 then PlaySound('suara\11.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ) else if (antri > 11) and (antri < 20) then begin GG := inttostr(antri mod 10); StrPCopy(pun, 'suara\'+GG+'.wav'); PlaySound(pun, HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); PlaySound('suara\99.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); end else if (antri mod 10 = 0) then begin GG := inttostr(antri div 10); StrPCopy(pun, 'suara\'+GG+'.wav'); PlaySound(pun, HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); PlaySound('suara\0.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); end else if (antri > 20) then begin StrPCopy(pun, 'suara\'+inttostr(antri div 10)+'.wav'); PlaySound(pun, HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); StrPCopy(pun, 'suara\'+inttostr(antri mod 10)+'.wav');
PlaySound(pun, HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); end; PlaySound('suara\l.wav', HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); StrPCopy(pang,'suara\'+pan+'.wav'); PlaySound(pang, HInstance, SND_FILENAME or SND_SYNC ); end;
Mulai Transaksi procedure TForm1.bts10Click(Sender: TObject); var z : integer; begin z := 0; if sender = bts10 then z := 1 else if sender = bts20 then z := 2 else if sender = bts30 then z := 3 else if sender = bts40 then z := 4 else if sender = bts50 then z := 5; if sender = bts10 then begin dtk1:=1; mnt1:=0; end else if sender = bts20 then begin dtk2:=1; mnt2:=0; end else if sender = bts30 then begin dtk3:=1; mnt3:=0; end else if sender = bts40 then begin dtk4:=1; mnt4:=0; end else if sender = bts50 then begin dtk5:=1; mnt5:=0; end; start[z] := GetTickCount; TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(z)+'0')).Enabled := False; TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(z)+'2')).Enabled := False;
TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(z)+'1')).Enabled := True; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btm'+IntToStr(z))).Enabled := False; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+IntToStr(z))).Enabled := False; TComboBox(Form1.FindComponent('cb'+IntToStr(z))).Visible := True; TLabel (Form1.FindComponent('w'+IntToStr(z))).Visible := True; TTimer(Form1.FindComponent('Timer'+IntToStr(z))).Enabled := True; end;
Stop Transaksi procedure TForm1.bts11Click(Sender: TObject); var nomor, z, saat, menit, detik : integer; mn, dt : string; begin z := 0; if sender = bts11 then z := 1 else if sender = bts21 then z := 2 else if sender = bts31 then z := 3 else if sender = bts41 then z := 4 else if sender = bts51 then z := 5; stop[z] := GetTickCount; itung[z] := stop[z] - start[z]; with DM1.ADOQuery1 do begin SQL.Clear;
sql.Add('select * from tabel_data'); open; nomor := 0; repeat nomor := nomor +1; until locate('Nomor_data',IntToStr(nomor),[]) = False; saat := round(itung[z]/1000); menit:= saat div 60; detik:= saat mod 60; if menit < 10 then mn := '0'+IntToStr(menit) else mn := IntToStr(menit); if detik < 10 then dt := '0'+IntToStr(detik) else dt := IntToStr(detik); Append; FieldByName('Nomor_data').AsInteger := nomor; FieldByName('Nomor_antrian').Asinteger := StrToInt(TPanel(Form1.FindComponent('Pan'+IntToStr(z))).Caption); FieldByName('Teller').AsString := TPanel(Form1.FindComponent('pete'+IntToStr(z))).Caption; FieldByName('Waktu').Asinteger
:= itung[z];
FieldByName('Jam').AsDateTime
:= Now;
FieldByName('Durasi').AsString
:= '00:'+mn+':'+dt;
FieldByName('Untuk').AsString := TComboBox(Form1.FindComponent('cb'+IntToStr(z))).Text; post; end; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btm'+IntToStr(z))).Enabled := True;
TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(z)+'1')).Enabled := False; TSpeedButton(Form1.FindComponent('btlog'+IntToStr(z))).Enabled := True; TTimer(Form1.FindComponent('Timer'+IntToStr(z))).Enabled := False; TButton(Form1.FindComponent('bts'+IntToStr(z)+'0')).Enabled := True; TComboBox(Form1.FindComponent('cb'+IntToStr(z))).Visible := False; end;