Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161
APLIKASI PENGADAAN LANGSUNG AKTIVA DIBIAYAKAN BERBASIS WEB LOCAL Rachmat Hidayat Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Tangerang
[email protected]
Abstract Data processing is done by hand so felt less provide the effectiveness and efficiency of work as required in today's world. Direct Procurement Information System-based assets expensed online is a new system with the support of information technology to overcome the weaknesses in the procurement system lagsung expensed assets manually. This is necessary for PT. Angkasa Pura II (Persero) as the field of business management services and airport affairs air traffic service that promotes aviation safety and customer satisfaction. Keywords: Assets Expensed, Web Applications, Direct Procurement, Information Systems. PENDAHULUAN Menurut Padeli, Henderi, Suyatno (2008:70) Dalam kerangka pelaksanaan Good Governance, khususnya untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas suatu pengadaan barang atau jasa dalam penerapan secara online perlu sosialisasi dan diseminasi informasi dengan mengembangkan sistem informasi dan homepage yang diaplikasikan dalam beberapa tahap, yakni penayangan informasi proyek, pelaksanaan semi e-procurement dan pelaksanaan fully e-procurement. Keuntungan menjalankan eprocurement adalah dapat mengefesiensikan proses pengadaan serta dapat memangkas proses kerumitan dalam pengadaan barang secara konvensional dan sekaligus memangkas biaya. PT.Angkasa Pura II (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Kementrian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa bandar udara dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT Angkasa Pura II (Persero) telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984, Setelah menjadi bandara Internasional pelayanan pengadaan barang dan jasa antar Unit belum terhubung dan terlalu rumit meski sistem di bandara sudah
menggunakan Aplikasi, Tetapi tidak semua Biro tersedia,salah satunya Biro Pengadaan Barang, Prosedur pengadaan tidak sepenuhnya terkomputerisasi, khususnya pada prosedur pengadaan barang aktiva dibiayakan. Inilah alasan peneliti melakukan penelitian dan Pembuatan Aplikasi Pengadaan Barang Langsung Aktiva untuk Unit Pengadaan Barang di pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Soekarno-Hatta . Pembutan Aplikasi dengan tempat PT.Angkasa Pura II (Persero) bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandar udaraan dan jasa terkait dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan para pemakai kepentingan perusahaan. PT.Angkasa Pura II (Persero) mengelola 12 Bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekan Baru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), dan Depati Amir (Pangkal Pinang). 67
Aplikasi Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan Berbasis Web Local
PT.Angkasa Pura II (Persero) sebagai pelaku bisnis bidang pengelolaan jasa Bandar udaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan harus dapat dipertahankan, maka dari itu diperlukan strategi yang tepat untuk mengelola fasilitas yang berhubungan langsung dengan kepuasan pelanggan. PT. Angkasa Pura II khususnya KCU Soekarno-Hatta Internasional Airport memiliki banyak unit, salah satunya adalah unit Logistic & Asset. Unit Logistic & Asset sebagai unit pengelola dan pengendali pengadaan barang/jasa sebagai penunjang fasilitas di Kantor Cabang Utama Soekarno-Hatta. TINJAUAN PUSTAKA Pengadan Barang dan Jasa Menurut Eka Miranda, Julisar (2010): EProcurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web/internet dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Sistem ini dapat digunakan untuk mewujudkan transparansi pengadaan barang dan jasa di lingkungan departemen yang ada dipemerintahan, sehingga diperoleh hasil yang bersifat online, sederhna, fleksibel, mudah diimplementasikan , mudah diakses oleh pengguna yang pada akhirnya meningkatkan kinerja proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Menurut Deni Mahdiana (2011) : PT Liga Indonesia adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dalam pengelolaan peraturan sepakbola di indonesia. Dimana dalam PT.Liga Indonesia terdapat bagian pengadaan barang dimana utuk pengolahan data masih dilakukan manual, sehingga kesulitan dalam penanganan dokumendokumen yang banyak, seperti kesulitan dalam mencari data, kesalahan perhitungan dan pembuatan laporan sehingga dibutuhkan sistem informasi untuk memcahkan masalah ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem informasi terdiri dari studi observasi, wawancara dan literatur, serta analisis dan design menggunakan diagram yang terkandung dalam UML (Unified Modeling Language).
68
Konsep Dasar Pemrograman Program menurut Nugroho (2011:121) program dapat di artikan “suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang dicoba atasi dengan bantuan komputer”. Komputer mengerjakan transformasi data berdasarkan kumpulan perintah program yang telah dibuat oleh program. Kumpulan perintah ini harus dimengerti oleh komputer, berstruktur tertentu (syntax) dan bermakna. Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan perintah secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingga bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language). Personal Home Page (PHP) Menurut Arief (2011:43) “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang dituliskan dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membentuk web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan perintah terkini, seperti menampilkan isi basis data kehalaman web. Unified Modeling Language (UML) Menurut Nugroho (2011:125) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk menganalisis dan perancangan sistem berorentasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan
Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behaviour dan model management. UML mendefinisikan diagram – diagram sebagai berikut : 1. Diagram Use-case ( Use Case Diagram) 2. Diagram Aktifitas (Activity Diagram) 3. Diagram Komponen (Component Diagram) 4. Diagram Deployment (Deployment Diagram) Entity Relationship Diagram (ERD) “Model Entity Relationalship merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real world terdiri dari objectobject dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antar object-object tersebut” menurut Nugroho (2011:129). Model entity relationship adalah suatu penyajian data dengan menggunakan entity dan relationship. Diperkenalkan pada tahun 1976 oleh P.P.Chen. 1. Entitas (Entity) 2. Relationship 3. Atribute 4. Indicator Tipe 5. Cardinality Ratio atau Cardinality 6. Participation Constraint 7. Representasi dari entity set
PEMBAHASAN DAN HASIL Pembahasan User mengirimkan Surat Usulan Permintaan (SUP) yang ditujukan kepada Logistic & Asset Senior Manager (LASM) yang kemudian menurunkan kepada Land & Fixed Asset Manager agar menindak lanjuti dengan mengeluarkan Surat Pesanan (SP) berdasarkan Surat Usulan Permintaan (SUP) dari User tersebut. Kemudian Surat Pesanan (SP) tersebut dikirimkan ke Purchasing Manager. Setelah menerima Surat Pesanan (SP) Purchasing Manager akan memproses lebih lanjut Surat Pesanan (SP). Pada proses ini akan dicek harga dengan meminta surat penawaran harga dari mitra usaha. Setelah menerima surat penawaran harga, Purchasing Manager membuat form perkiraan harga yang digunakan sebagai dasar negosiasi harga. Dari hasil negosiasi tersebut Puchasing Manager membuat Surat Perjanjian Pembelian Langsung (SPPL). Surat Perjanjian Pembelian Langsung (SPPL) ini dibawa saat Mitra Usaha mengirim barang ke gudang serta dengan melampirkan dokumen surat jalan. Warehouse Manager menerima barang yang di kirim mitra usaha berserta dokumen Surat Jalan dan Surat Perjanjian Pembelian Langsung (SPPL). Setelah barang diterima, Warehouse Manager akan mengeluarkan Berita Acara Pemeriksaan/Penerimaan Barang (BAPPB).
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian perancangan sistem pengadaan langsung aktiva dibiayakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung dengan hal-hal yang berkaitan dengan sistem informasi pengadaan barang/jasa di Unit Logistic & Asset PT Angkasa Pura II (Persero) KCU Soekarno-Hatta Tangerang. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan nara sumber Logistic & Asset Senior Manager, Manager dan Staff terkait .
Gambar 1 Activity Diagram Penerimaan dan Pengiriman Barang Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Unit ST Sebelum menginput Surat Ususlan Permintaan Unit ST harus melakukan login di web untuk proses Input SUP, Rubah dan Hapus Data SUP, setelah di Input data akan tersimpan dan akan dip roses oleh Unit LASM 69
Aplikasi Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan Berbasis Web Local
Gambar 2 Use Case Diagram Unit ST 2.
Use Case Diagram Land & Fixed Asset Aktor / Unir LASM akan memproses permintaan surat SUP dari unti ST. Unit LFA bertugas mengelola data barang untuk di tambah, dikeluarkan, Unit LFA akan membuatkan surat SP berdasarkan SUP dari Unit ST dan di simpan sebagai arsip untuk di proses ke Unit Purchasing.
Gambar 4 Use Case Diagram Purchasing 4.
Use Case Diagram Warehouse Warehouse Manager menerima barang yang di kirim mitra usaha berserta dokumen Surat Jalan dan Surat Perjanjian Pembelian Langsung (SPPL). Setelah barang diterima, Warehouse Manager akan mengeluarkan Berita Acara Pemeriksaan/Penerimaan Barang (BAPPB).
Gambar 3 Use Case Diagram Land & Fixed Asset 3.
Use Case Diagram Purchasing Unit Purchasing akan Menganalisa harga dengan meminta surat penawaran harga dari mitra usaha. Setelah menerima surat penawaran harga, Purchasing Manager membuat form perkiraan harga yang digunakan sebagai dasar negosiasi harga. Dari hasil negosiasi tersebut Puchasing Manager membuat Surat Perjanjian Pembelian Langsung (SPPL).
70
Gambar 5 Use Case Diagram Warehouse Activity Diagram 1.
Activity Diagram Unit ST Unit ST melakukan Input No Surat Usulan Permintaan (SUP) Jika No Belum ada Unit ST dapat melakukan Input data Barang, Jika data telah ada Unit ST dapat Merubah dan Menghapus data barang kemudian di simpan.
Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161
Rancangan Database Berikut penggambaran hasil data yang digunakan agar sistem Pedoman Perintah Kerja dapat diaplikasikan dengan baik : Component Environment PC
ap Database
Web SQL Server + Configure + Process SQL Service + Restart Database
Gambar 6 Activity Diagram Unit ST
Web
2.
Activity Diagram Land & Fixed Asset Unit LAF melakukan Input No Surat Pesanan (SP) Buka dan Tampilkan SUP, Jika No SUP Belum ada Unit LAF dapat melakukan Input data Barang, Jika data telah ada Unit LFA dapat Merubah dan Menghapus data barang kemudian di simpan.
Gambar 9 Entity Relationship Diagram Gambar 7 Activity Diagram Land & Fixed Asset 3.
Activity Diagram Warehouse Unit Warehouse melakukan Input No BAPPB akan Tampilkan No SPPL kemudian di simpan.
Software Architecture A. Component Diagram Web browser bergantung dengan server local dan database, PC memiliki ketergantuangan dengan Aplikasi Local. Aplikasi tidak bias di kompilasi sampai PC selesai Memproses. Gambar 10 Component Diagram Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan B.
Deployment Diagram Aplikasi Web server dengan server local Apche terhubung dengan File Server FTP dan ketergantuangan dengan Database.
Gambar 8 Activity Diagram Warehouse 71
Aplikasi Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan Berbasis Web Local
Gambar 11 Deploment Diagram Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan HASIL USER INTERFACE Tampilan Form Login
Gambar 14 Rancangan form Menu Land& Fix Asset Tampilan Menu Purchasing Setelah SP tersimpan Unit Purchasing akan membuat SPPL untuk proses pengiriman barang di berikan kepada Unit warehouse
Gambar 12 Rancangan form Login Tampilan Menu Unit ST Unit ST melakukan tambah data dengan cara mengisi Add SUP kemudian akan tampil form input data SUP setelah itu simpan.
Gambar 15 Rancangan form Menu Purchasing Tampilan Menu Warehouse Unit warehouse melakukan proses input BAPPB sebagai berita acara serah terima barang kepada unit” lain
Gambar 13 Rancangan form Menu Unit ST Tampilan Menu Land & Fixed Asset Di halaman Form Land & Fixed klik akan tampil data SUP dari unit ST, kemudian Unit LAF akan menginput surat SP isi sesuai data yang ada dan di simpan
Gambar 16 Rancangan form Menu Warehouse
KESIMPULAN 72
Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161
Daftar Pustaka Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Pembuatan aplikasi berbasis web, PHP dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan utama karena keunggulannya dan kemudahan dalam pemakaian. Aplikasi ini juga memungkinkan proses Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan yang sebelumnya dilakukan secara manual. 2. Dibuatnya Aplikasi ini, Unit ST lebih mudah dalam mengajukan usulan permintaan barang, Unit Logistic & Asset lebih mudah mengontrol usulan permintaan barang dari Unit ST, sehingga pengadaan barang dapat terkendali serta Memudahkan pencatatan Asset yang dilakukan Land & Fixed Asset 3. Dengan Penerapan dan pemanfaatan Sistem Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan bisa menjadi solusi alternatif pelaksanaan pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsi bagi pengguna sistem. Saran Berdasarkan kesimpulan yang di paparkan dalam pembuatan Sistem Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan ini, penulis memberikan saran yang nantinya bermanfaat untuk alternatif pemikiran dan pengembangan kedepannya yaitu: 1. Mengingat besarnya domain pengetahuan yang berkaitan dengan sistem informasi, diharapkan adanya pengembangan sistem yang telah berjalan saat ini. Sehingga sistem ini tidak hanya terfokus pada pengadaan langsung aktiva dibiayakan tetapi ditambahkan seperti sistem aktiva tetap, sistem management asset, sistem persediaan barang dan lain-lain. 2. Untuk mempermudah pengaksesan, sistem dapat dikembangkan lebih lanjut dengan melalui jaringan internet. Sehingga laporan dapat diakses dari jarak jauh. 3. Perlu adanya backup data untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan dari dalam sistem maupun dari luar sistem misalnya server rusak, crash atau kejadian lain yang tidak terduga. 4. Meningkatkan pengetahuan berupa pelatihan atau training yang mendukung selaku pemakai sistem, baik masalah operasional maupun pengetahuan lain
Arief, M Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MYSQL. Yogyakarta: Andi Deni Mahdiana. 2011. Analisa dan Racangan system Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodologi Berorientasi Objek : Study Kasus PT Liga Indonesia. Jakarta: Universitas Budi Luhur Eka Miranda, Julisar. 2010. Analisis Dan Desain Data Warehouse Pada Pengembangan Sisitem Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (E-Government Procurement). Jakarta: Binus University Padeli, Henderi, Suyanto. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa dengan Prinsip Good Coorporate Govermance dengan Visual pada Perusahaan. Tangerang: STMIK Raharja Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Jogjakarta : Andi Publikasi elektronik, informasi dari internet Dix, Alan. 2010. Introducing to Software Engineering: Software Processes. Diambil dari : www.hcibook.com/alan/teaching/CSC221/ (08 Mei 2013) Pressman, Roger. 2010. Software Engineering: A Practitioner Approach. Diambil dari:ce.sharif.edu/courses/8485/1/ce474/resources/root/Pressman Software%20Engineering.pdf (08 Mei 2013). Monograf, buku yang diedit, buku Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Jogjakarta : Andi Pressman, Roger. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Andi
73
Aplikasi Pengadaan Langsung Aktiva Dibiayakan Berbasis Web Local
74