SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM DENGAN ALGORITMA BEST-PATH PLANNING PADA PLATFORM ANDROID Rizki Pratiwi, Ary Mazharudin Shiddiqi, S.Kom., M.Comp. Sc, Baskoro Adi Pratomo S.Kom., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email :
[email protected]
Abstrak - Teknologi Smartphones yang berkembang tidak hanya menawarkan fungsi standar dari handphone sebagai alat komunikasi, tetapi juga menawarkan kemampuan untuk membantu kegiatan sehari-hari. Salah satu permasalahan dalam kegiatan sehari-hari yang sering harus kita hadapi adalah dimana bahwa kita harus pergi ke suatu tempat tetapi tidak mengetahui bagaimana caranya untuk mencapai ke tujuan tersebut. Pada Tugas Akhir ini, dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur GPS (Global Positioning System) pada Smartphones. Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path Planning, aplikasi ini nantinya diharapkan akan dapat memudahkan pengguna Smartphones dalam mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya. Dari hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat membantu pengguna terutama yang masih awam dengan transportasi umum Kota Surabaya. Dalam menjalankan aplikasi proses start up dan proses pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu yang agak lama. Untuk start-up sendiri membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik, dan untuk pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu kira-kira 49,55 detik dari sampel yang diambil secara acak. Hal ini dikarenakan data transportasi umum Kota Surabaya yang sangat kompleks dan banyak sehingga membutuhkan waktu agak lama pada proses load datanya. Sedangkan untuk fungsi yang lainnya bisa dikatakan berjalan dengan cepat.
Kata kunci: Best-Path Planning, Android, Transportasi Umum. 1.
Pendahuluan Berawal dari susahnya mengetahui jalur transportasi umum apa saja yang bisa digunakan untuk menempuh suatu tujuan di kota khususnya Kota Surabaya, sehingga tergeraklah untuk mengembangkan aplikasi pencarian rute transportasi umum pada Smartphone. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi Smartphone dan pertumbuhan pemakaiannya sehingga hal ini nantinya akan sangat memudahkan bagi orang banyak terutama orang-orang yang baru tinggal di Surabaya atau yang masih awam dengan transportasi umum di Kota Surabaya. Aplikasi ini Rizki Pratiwi - 5107100056
nantinya akan berjalan pada Smartphone dengan platform Android. Dengan menggunakan koneksi internet yang semakin murah, GPS (Global Positioning System) yang semakin umum tersedia pada Smartphone, Google Maps, dan data-data rute transportasi umum yang ada di Kota Surabaya beserta data-data pendukungnya, maka akan diciptakanlah sebuah aplikasi yang dapat berguna sebagai guide dalam pencarian rute transportasi umum di Kota Surabaya. Data yang sangat banyak dan kompleks menjadi persoalan tersendiri dalam mengembangkan aplikasi ini. Yang paling utama adalah bagaimana caranya menyiasati hal tersebut sehingga proses pencarian rute tidak terlalu memakan waktu yang lama sehingga pengguna tetap merasa nyaman di dalam menggunakan aplikasi tersebut. Belum lagi ditambah permasalahan dimana jika rute yang diinginkan pengguna tidak tersedia. Untuk mengatasinya tentu saja harus dengan proses transfer rute. Proses transfer rute itu sendiri bisa hanya sekali transfer, dua kali transfer, ataupun lebih. Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path Planning, diharapkan cara ini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Diharapkan dalam menjalankan aplikasi ini nantinya, pengguna akan mendapati sesedikit mungkin tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses pencarian rute transportasi umum. Kalau perlu, hanya dengan memasukkan nama tempat tujuan maka pengguna akan dapat langsung mengetahui transportasi umum apa saja yang dapat dinaiki dari lokasi dimana pengguna berada (karena langsung terdeteksi dari GPS) untuk sampai ke tempat tujuan. Selain itu, dengan aplikasi tersebut, diharapkan pengguna juga dapat mengetahui posisinya pada peta secara dinamis serta ditambah lagi dengan adanya pemberitahuan kepada pengguna seandainya tempat tujuan telah cukup dekat sehingga diharapkan akan sangat memudahkan pengguna Smartphones dalam mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya. 2.
Dasar Teori 2.1. Android OS Sejak beberapa tahun terkhir ini, Android OS mulai merajai dunia mobile device. Bersaing dengan Apple dengan produknya iphone dan Smartphone blackberry. Sebenarnya Android itu sendiri adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis 1
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan berbagai macam aplikasi oleh beragam peranti bergerak. Untuk mengembangkan Android agar bisa lebih baik lagi, oleh Google yang sebelumnya membeli Android Inc dibentuklah Open Handset Alliance yang kemudian Open Handset Alliance mendukung dikembangkannya lagi standar terbuka di perangkat seluler. Tidak hanya itu saja, Google juga merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Dalam pembuatan aplikasi ini, versi Android yang digunakan adalah Android versi 2.3. Versi 2.3 disini telah memenuhi standar untuk aplikasi yang akan dibuat karena mendukung Google Maps API yang dimana Google Maps API ini berfungsi agar pengguna dapat melihat posisi keberadaannya yang ditampilkan pada peta dan untuk menghitung jarak. 2.2. Global positioning system (GPS) dan Assisted Global Positioning System (AGPS) Global Positioning Sistem atau yang biasa kita kenal dengan GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu mengetahui posisi keberadaan kita saat ini [5]. Dengan mentransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS, maka didapatlah data yang akurat. Cara kerja GPS yaitu dengan menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS menentukan lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk kawasan segitiga dengan mencari longitude, latitude, dan data lainnya yang diperlukan. Dapat dilihat seperti Gambar 1.
Gambar 1 Cara kerja A-GPS
Dari Gambar 2 terlihat perbedaan cara kerja GPS dan A-GPS. Dimana GPS receiver yang biasanya digunakan oleh kapal, mobil, dan militer, langsung memperoleh data dari satelit GPS nya langsung. Sedangkan A-GPS seperti yang terdapat dalan handphone, data yang diberikan itu mengambil dari server yang sebelumnya sudah menyimpan data. Oleh Rizki Pratiwi - 5107100056
karena itu, GPS (perangkat khusus) membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 12 menit dan sangat berbeda jauh dengan A-GPS yang membutuhkan waktu hanya 20 detik saja. Untuk keakuratan data, tentunya sangatlah berbeda jauh. GPS memiliki keakuratan data yang sangat tinggi, dan bisa bekerja dalam keadaan cuaca apapun, dan di lokasi manapun. GPS bisa menampilkan keakuratan data yang tinggi walaupun cuaca malam, dan siang, baik di hutan, laut, ataupun berada lingkungan yang mempunyai gedung-gedung tinggi. Keistimewaan dari GPS yang lainnya adalah memiliki akurasi yang tinggi yang bisa mencapai 15 meter atau bahkan dengan teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS), keakuratannya bisa mencapai 3 meter. Sedangkan A-GPS (Assisted Global Positioning System), didesain agar perangkat dapat terhubung dengan satelit dengan lebih cepat dan lebih dapat diandalkan daripada menggunakan GPS tunggal, dikarenakan data yang diambil telah disimpan di server GPS. Untuk keakuratan data, A-GPS memiliki keterbatasan yaitu dipengaruhi oleh halangan dari gedung-gedung yang tinggi, kondisi cuaca, dan lokasi pengguna. A-GPS menggunakan jaringan seluler 2G dan 3G serta koneksi paket data GPRS atau EDGE. Proses mengunduh data memerlukan transmisi melalui provider layanan jaringan yang dipakai, oleh sebab itu dikenakan biaya pada saat penggunaan A-GPS. 2.3. Google Maps API Google Maps adalah peta virtual yang disediakan gratis oleh Google dan bisa diakses online oleh siapapun melalui situs Google Maps [4]. Google Maps menyediakan banyak fitur, salah satunya adalah pencarian rute dari suatu tempat ke tempat yang lain. Google Maps juga bisa diakses melalui mobile phone. Apalagi dengan didukung oleh GPS dari mobile phone, maka aplikasi dari Google Maps ini pun akan sangan terasa manfaatnya antara lain sebagai location tracking. Selain itu, Google Maps juga menyediakan API (Application Programming Interface) tidak berbayar untuk diintegrasikan dengan aplikasi lain. Untuk gambar yang ditampilkan dari Google Maps itu sendiri bukanlah gambar yang diperbarui secara real-time, melainkan gambar yang telah berbulan-bulan usianya. Akan tetapi terkadang gambar yang ditampilkan adalah gambar terbaru yang biasanya dikarenakan adanya kejadiankejadian yang sangat khusus. Hal ini sangat 2
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
mungkin dilakukan karena meskipun Google menggunakan kata satelit, beberapa gambar resolusi tinggi yang ditampilkan adalah gambar-gambar aerial photography yang diambil dengan menggunakan pesawat yang mengudara pada ketinggian 800-1500 kaki. Selain itu, beberapa gambar tidak sama tingkat resolusinya. Biasanya, semakin sedikit populasi suatu daerah, maka semakin kecil pula resolusi gambar di daerah tersebut. Dan terkadang di beberapa daerah gambarnya tertutup oleh awan. Google Maps API digunakan dalam aplikasi SITUBOYO ini agar pengguna dapat mengetahui lokasinya pada peta yang ditampilkan. Selain itu, juga digunakan untuk menghitung jarak antara pengguna dengan lokasi tujuan.
2.4. Best-Path Planning Dalam Tugas Akhir ini menggunakan Algoritma Best-Path Planning yang mana algoritma ini berfungsi untuk mencari rute yang tersedia dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jumlah transfer rute sesedikit mungkin [1]. Karena data yang sedemikian besar dan resouce perangkat yang dimiliki terbatas, maka pada aplikasi ini jumlah transfer rute dibatasi sampai dengan dua kali transfer. 2.4.1. Matriks Transisi Pembuatan Aplikasi ini memanfaatkan matriks transisi yang digunakan untuk mengetahui jumlah tranfer rute yang dibutuhkan dari tempat yang satu ke tempat lainnya [1]. Anggap jumlah tempat yang dilalui oleh angkutan umum adalah n. Maka kita menggunakan matriks transisi dengan ukuran π π₯ π. Selanjutnya kita memberi nilai pada cell ππ,π dari matriks transisi T adalah jumlah rute langsung yang mungkin bagi seseorang untuk bepergian dari tempat i ke tempat j. Otomatis nilai Ti,i adalah 0. Para ahli telah membuktikan bahwa pangkat n dari T adalah jumlah rute yang dapat ditempuh dari lokasi i ke lokasi j dengan (n β 1) kali transfer, untuk n β₯ 2. Definisi standar pangkat n dari T ialah : Ti,jn =
k
nβ1 Ti,k Tk,j β¦β¦β¦β¦β¦β¦(1)
Dapat diasumsikan bahwa Ti,jnβ1 adalah jumlah rute yang dapat dilakukan untuk perjalanan dari i ke j dengan (n β 2) transfer, yang mana ini berlaku untuk kasus n = 2. Kemudian, pernyataan pertama dari persamaan di atas nβ1 Ti,k , adalah jumlah rute yang mungkin Rizki Pratiwi - 5107100056
yang dapat dilakukan untuk perjalanan dari i ke lokasi penghubung k dengan (n β 2) kali transfer, dan pernyataan kedua adalah rute langsung yang mungkin dapat dilakukan untuk perjalanan dari k ke j. Dengan mengalikan dua hasil tersebut akan menghasilkan jumlah total rute untuk bepergian dari i ke j dan transfer pada k tertentu dengan (n β 1) kali transfer. Dengan demikian, menjumlahkan semua k yang mungkin akan menghasilkan jumlah total rute untuk bepegian dari i ke j dengan (n β 1) kali transfer. 2.4.2. Algoritma Algorithm Let o and d denote the numbers assigned to the origin and destination, respectively. 1. Trivial cases : if o = d, show an appropriate message and return a null plan. 2. Direct : if Qo,d = 1, return any service in DService(o,d). 3. One transfer : if Qo,d = 2, there must be a location m such that Qo,m = 1 and Qm,d = 1. Combine any route in DService(o,m) and any route in DService(m,d) to obtain a one-transfer plan. 4. Two transfer : if Qo,d = 3, there must be different location m1 and m2 such that Qo,m1 = 1, Qm1,m2 = 1, and Qm2,d =1. Combine one route from each of DService(o,m1), DService(m1,m2), and DService(m2,d) to obtain a two transfer plan. Gambar 2 Algoritma Best-Path Planning
Gambar 2 adalah algoritma bestpath planning yang di pakai sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi [1]. Algoritma ini pun langsung diambil dari paper BestPath Planning for Public Transportation Systems. Algoritma ini mengecek tahapan demi tahapan apakah perjalanan bisa dilakukan hanya dengan rute langsung saja yaitu dengan menggunak 1 lyn atau bus saja. Apabila tidak, maka dilakukan pengecekkan ke tahapan selanjutnya yaitu dengan satu kali transfer saja, dan begitu pula selanjutnya sampai maksimal dapat dilakukan dengan 3 angkutan umum saja atau dengan 2 kali transfer saja. Langkah-langkah dari algoritma ini tentu saja harus di indikasikan bahwa 3
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
rute asal dan rute tujuan tidak sama, seperti yang terlihat di nomor pertama. Kemudian jika rute asal dan tujuan sudah tidak sama, maka dilakukan pengecekan kembali, apakah rute tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan rute langsung saja. Bisa dilihat di nomor 2, bahwa apabila ππ,π = 1, maka harus kembali kepada Dservice (o,d). Lalu, apabila ternyata rute yang dimaksud tidak bisa dilakukan dengan rute langsung, maka kemungkinan yang ada harus melalui 1 kali transfer rute. Caranya adalah dengan menemukan titik pertemuan antara kedua rute asal dan tujuan. Misal ππ,π = 2, maka harus ada lokasi m yang menemukan kedua rute o dan d seperti ππ,π = 1, dan ππ ,π = 1. Dimana ππ,π = 1, dan ππ ,π = 1 adalah rute langsung. Untuk menemukan rute 2 kali transfer dapat dilakukan dengan mencari 2 titik temu dari rute asal dan tujuan. Misal ππ,π = 3, maka harus ada 2 lokasi berbeda m1 dan m2 yang menghubungkan 2 rute langsung dari rute yang dicari, seperti ππ,π1 = 1, ππ 1,π2 = 1, dan ππ2,π = 1. Dimana m1 adalah titik temu antara rute langsung dari asal dan rute transfer yang pertama, dan m2 adalah titik temu antara rute transfer yang pertama dan rute tujuan akhir. Tentunya untuk mencari kemungkinan transfer rute semuanya berpusat pada matriks transisi yang telah ada. Karena matriks transisi itu berfungsi sebagai penentu dari transfer rute-transfer rute yang mungkin.
3.
Perancangan Perangkat Lunak 3.1. Deskripsi umum Aplikasi Aplikasi SITUBOYO ini merupakan sebuah aplikasi mobile pencarian rute transportasi umum di wilayah Kota Surabaya. Aplikasi ini dapat memberikan informasi rute transportasi umum apa saja yang dapat dipilih dari tempat pengguna berada atau tempat lain yang diinginkan ke tempat lainnya sesuai dengan database rute yang ada. Aplikasi ini dirancang untuk berjalan pada Smartphone dengan platform Android 2.3. Proses pencarian rute pada aplikasi SITUBOYO ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu Load data rute, Load data tempat, Load Koordinat, Load matriks transisi, Menerima input user, Menentukan jenis rute, Pencarian rute, dan Menampilkan hasil pencarian rute. Setelah tahapan-tahapan itu dilakukan, maka aplikasi SITUBOYO ini pun bisa
Rizki Pratiwi - 5107100056
berjalan pada Smartphones Android dan bisa melakukan pencarian rute sesuai dengan cara dan fungsinya. 3.2. Perancangan Data Dalam pembuatan aplikasi ini, perancangan data merupakan hal penting untuk diperhatikan. Karena diperlukan data yang tepat agar dapat menghasilkan aplikasi yang akurat. 3.2.1. Data Tempat Dari berbagai macam rute tempat yang dilalui oleh angkutan umum, data tempat-tempat tersebut dikumpulkan menjadi satu file. File tersebut berisi nama-nama tempat yang dilalui angkutan umum yang berisi 511 nama tempat. Nama-nama tempat itu pun di urutkan berdasarkan alfabet agar mempermudah penulis dalam membaca. Gambar 3 adalah contoh gambar dari file data tempat.
Gambar 3 File Data Tempat
3.2.2. Data Rute Data rute berisi nama-nama lyn dan bus beserta rutenya masing-masing. Dari masing-masing rute lyn atau bus dibedakan menjadi dua, yaitu rute pergi dan rute kembali. Setiap rute itu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu nama lyn atau bus nya, nama tujuan nya dan yang terakhir adalah rute-rute yang dilaui oleh lyn atau bus tersebut. Semua bagian-bagian itu dipisahkan oleh tanda β;β yang dimana hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam mencari rute tujuan yang diinginkan, apakah rute tersebut adalah rute pergi ataukan rute kembali. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4 berikut :
4
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Gambar 4 File Data rute
Berdasarkan Gambar 4, dapat kita lihat masing-masing angkutan umum memiliki 2 jalur rute. Hal ini bertujuan untuk membedakan tujuan rute Lyn/bus tersebut, agar ketika dilakukan pencarian tidak menimbulkan kebingungan bagi si pengguna akan arah Lyn/bus manakah yang harus si pengguna tersebut naiki apabila di jalan tersebut terdapat 2 arah yang tiap-tiap arah nya di lalui oleh Lyn/bus yang sama. 3.2.3. Data Koordinat Demi mendapatkan hasil yang tepat maka dibutuhkan sebuah file yang di dalam nya berisi koordinat-koordinat dari semua rute yang dilewati oleh angkutan umum yang ada di Surabaya, yang dalam aplikasi ini koordinat nya sebanyak 511 rute. Koordinat-koordinat ini nantinya dipakai dalam mencari lokasi jalanan terdekat dari posisi pengguna saat itu, untuk pengingat ketika lokasi tujuan telah berada dekat, dan masih banyak lagi. Gambar 5 berikut adalah contoh gambar dari koordinat yang dibutuhkan dalam aplikasi.
Rizki Pratiwi - 5107100056
Gambar 5 File Koordinat
3.2.4. Data Koordinat Untuk mendapatkan hasil matriks yang sesuai dibutuhkan beberapa tahapan. Yang harus dilakukan pertama adalah membuat matriks transisi T berukuran n x n yang berisikan jumlah rute langsung yang mungkin dari satu tempat ke tempat lainnya. n adalah jumlah tempat yang ada pada data tempat sehingga Ti,j adalah jumlah rute langsung yang mungkin dari tempat i ke tempat j pada data tempat. Dari matriks T kita bisa mendapatkan matriks T2 dan T3 nya dari proses perhitungan yang dilakukan di MATLAB yang dimana T adalah rute langsung, T2 adalah rute sekali transfer dan T3 adalah rute dua kali transfer. Hal ini dikarenakan pada aplikasi ini jumlah transfernya dibatasi sampai dua kali transfer saja. Setelah matriks T, T2, dan T3 sudah didapatkan, ketiganya kemudian diolah dan nantinya akan digabungkan sehingga membentuk sebuah matriks baru yang digunakan untuk aplikasi ini. Pada Matriks tersebut nilai-nilai elemennya terdiri dari 0, 1, 2, dan 3. Ti,j = 0 artinya tidak adanya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j, atau membutuhkan lebih dari dua kali transfer. Ti,j = 1 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute langsung. Ti,j = 2 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute satu kali transfer. Dan untuk Ti,j = 3 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute dua kali transfer. Dan Gambar 6 merupakan gambar dari matriks transisi.
5
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
3.4. Activity Diagram Mencari Transportasi Umum
Rute
Mulai
Memasukkan Rute Asal dan Rute Tujuan
Apakah Rute Langsung ?
Ya
Proses pencarian rute langsung
Menampilkan Hasil dari Rute Langsung
Proses pencarian rute Sekali Transfer
Menampilkan Hasil dari Rute Sekali Transfer
Proses pencarian rute Dua Kali Transfer
Menampilkan Hasil dari Rute Dua Kali Transfer
Tidak
Apakah Rute Sekali Transfer ?
Ya
Tidak
Gambar 6 Matriks Transisi Apakah Rute Dua kali Transfer ?
3.3. Rancangan Aplikasi Secara Umum Dalam aplikasi ini terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh aplikasi antara lain dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Ya
Tidak
Menampilkan Pesan Rute Tidak Ditemukan atau Membutuhkan Lebih dari Dua Kali Transfer
Mulai Selesai
Load Data Rute
Gambar 8 Gambar Activity Diagram mencari rtute transportasi umum
Load Data Tempat
Gambar 8 merupakan Activity Diagram untuk mencari rute angkutan umum. Proses dimulai dari proses input tempat asal dan tempat tujuan oleh pengguna. Lalu dilakukan pengecekan terhadap tempat yang di-input-kan apakah termasuk jenis rute langsung, rute sekali transfer, rute dua kali transfer, atau tidak termasuk ketiganya. Kemudian akan dilakukan proses untuk menentukan rute-rute yang mungkin. Jika tempat yang dimasukkan tadi termasuk dari ketiga jenis rute di atas, maka akan ditampilkan hasil dari pencarian rute. Tetapi apabila tempat yang di-input-kan tidak termasuk dari ketiga jenis rute maka akan ditampilkan pesan bahwa rute tidak ditemukan atau membutuhkan lebih dari dua kali transfer.
Load Koordinat
Load Matriks Transisi
Load Maps
Mendapatkan Posisi User
Input User
Proses Pencarian Rute
Selesai
Gambar 7 Activity Diagram Aplikasi
Proses yang dilakukan oleh aplikasi dimulai dari load data-data yang diperlukan mulai dari data rute, data tempat, data koordinat, data matriks transisi, dan menampilkan maps yang dimana aplikasi ini mengambil maps yang disediakan oleh Google Maps, lalu menjalankan proses untuk mendapatkan posisi user berada, melakukan inputan rute, serta melakukan proses pencarian rute angkutan umum itu sendiri.
Rizki Pratiwi - 5107100056
4.
Uji Coba 4.1. Uji Coba Fungsionalitas Uji coba fungsionalitas ini berfungsi untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar dari aplikasi bisa berjalan, dan kemudian hasilnya diambil dengan meng-capture tampilan tersebut. Uji coba fungsionalitas ini sendiri meliputi tampilan utama aplikasi, pengambilan lokasi terdekat sebagai input lokasi asal, pencarian rute, detail rute, dan pemberitahuan kepada pengguna jika tujuan sudah dekat.
6
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
4.1.1. Tampilan Utama Aplikasi Ketika aplikasi dijalankan maka tampilan yang akan tampil pertama kali adalah seperti pada Gambar 9.
Gambar 10 Gambar Pengambilan Lokasi Terdekat sebagai Input Lokasi Asal
Gambar 9 Gambar tampilan utama aplikasi
Dapat dilihat bahwa disana ada dua Auto text view yang harus diisi oleh pengguna untuk mencari rute transportasi umum yang diinginkan. Di Auto text view itulah pengguna memasukkan lokasi awal dan lokasi tujuan dari tempat asal dan tempat yang ingin dituju. Terdapat juga tampilan peta yang didalamnya berisi titik merah yang merupakan lokasi pengguna saat itu. 4.1.2. Pengambilan Posisi Terdekat Sebagai Input Lokasi Asal Ada kalanya terjadi sebuah kasus dimana pengguna ingin pergi ke suatu tempat tetapi tidak mengenal lingkungan dimana dia berada saat itu. Untuk membantu mengatasi permasalahan seperti itu, dibuatlah fasilitas berupa sebuah tombol βTerdekatβ dimana pengguna dapat mengisi lokasi awal secara otomatis. Dengan tombol tersebut, lokasi awal akan terisi dengan lokasi yang paling dekat dengan lokasi pengguna saat itu. Selain itu, diberikan juga sebuah informasi kepada pengguna berupa jarak untuk menuju lokasi tersebut. Contoh penggunaan fasilitas ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Rizki Pratiwi - 5107100056
4.1.3. Pencarian Rute Setelah lokasi asal dan lokasi tujuan diisi, pengguna kemudian harus menekan tombol βCariβ. Hasil dari pencarian rute tersebut kemudian akan ditampilkan di bawahnya. Contoh tampilan hasil pencarian rute dapat dilihat pada Gambar 11. Pada contoh gambar tersebut, lokasi asal adalah βKejawan Putih Tambakβ dan lokasi tujuannya adalah βMulyosariβ.
Gambar 11 Gambar Hasil Pencarian Rute
4.1.4. Pencarian Rute Hasil pencarian rute hanya menampilkan informasi berupa nama angkutan umum yang harus dinaiki, tujuan angkutan umum tersebut, tempat naik, dan tempat dimana pengguna harus turun nantinya. Akan tetapi, selain itu sebenarnya pengguna juga dapat melihat detail dari rute yang dipilihnya. Caranya adalah cukup dengan menekan pada baris rute yang diinginkannya. Setelah itu pengguna akan diarahkan pada halaman baru berisi lokasi-lokasi yang akan 7
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
dilewati pada rute tersebut dan sebuah peta yang menunjukkan dimana pengguna berada saat itu. Peta tersebut akan bergerak secara otomatis menyesuaikan dengan pergerakan pengguna. Tampilan dari detail rute tersebut dapat dilihat contohnya pada Gambar 12.
4.2. Uji Coba Performa Berikut adalah scenario-skenario dalam uji coba performa aplikasi SITUBOYO. 4.2.1. Skenario 1 Pada skenario ini, akan dilakukan beberapa kali uji coba untuk melihat performa aplikasi pada waktu dijalankan. Hasil dari uji coba tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 1
Gambar 12 Gambar Detail Rute
4.1.5. Pemberitahuan Kepada Pengguna Jika Tujuan Sudah Dekat Pada halaman Detail Rute, selain dapat melihat detail rute, pengguna juga akan mendapatkan sebuah informasi lain yaitu pemberitahuan jika pengguna sudah dekat dengan lokasi tujuan. Pemberitahuan ini baru akan muncul pada saat pengguna berada pada jarak tertentu dari lokasi tujuan. Selain itu, terdapat suara βbeepβ ketika tujuan sudah berada pada radius 100 meter dan selama itu pula suara akan berbunyi hingga tiba di titik 0 meter. Contoh tampilannya dapat dilihat pada Gambar 13.
Uji coba ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata
Waktu StartUp
Pengurangan Daya Baterai
1 m 15,92 s 1 m 15,91 s 1 m 15,52 s 1 m 15,38 s 1 m 15,32 s 1 m 14,36 s 1 m 15,77 s 1 m 15,63 s 1 m 15,84 s 1 m 15,37 s 1 m 15,50 s
3% 2% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 1% 0% 1%
Dari tabel hasil uji coba tersebut, dapat diketahui bahwa proses start-up aplikasi SITUBOYO membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kompleksnya rute transportasi umum yang ada di Kota Surabaya sehingga banyak sekali data yang harus di load. Selain waktu start-up yang lama, konsumsi baterai SITUBOYO juga cukup besar untuk sebuah aplikasi. Selain data yang sangat banyak, juga dipengaruhi oleh penggunaan Google Maps API untuk menampilkan peta. 4.2.2. Skenario 2 Untuk skenario ini, dilakukan beberapa kali uji coba pencarian rute yang membutuhkan dua kali transfer. Uji coba hanya dilakukan pada rute dengan dua kali transfer dan tidak dilakukan pada rute langsung ataupun rute dengan sekali transfer dikarenakan pada rute langsung dan rute sekali transfer, waktu pencariannya relatif sangat cepat. Sedangkan pada rute dengan dua kali transfer, proses pencarian rutenya relatif agak lama. Uji coba dilakukan dengan mencoba melakukan pencarian rute secara acak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya yang membutuhkan dua kali transfer. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 13 Gambar Pemberitahuan Kepada Pengguna jika Tujuan Sudah Dekat
Rizki Pratiwi - 5107100056
8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Tabel 2 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 2
Uji coba ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rute Bibis β Juwingan Gemblongan β Nambangan Adityawarman β Aswotomo Imam Bonjol β Sultan Iskandar Muda Klampis Jaya β Karah Kramat Gantung β Kampung Seng Nginden Taman Intan β Karah Agung Masjid Agung Surabaya β Yos Sudarso Teuku Umar - Bronggalan Tambak Segaran Wetan Bogowonto Rata-rata
Waktu Proses 25,06 s 48,68 s 5,27 s 1 m 6,07 s 45,67 s 45,48 s
[1]
[2]
[3]
53,08 s 1 m 28,49 s [4] 1 m 0,97 s 56,69 s
[5]
49,55 s
Hasil uji coba menunjukkan bahwa proses pencarian rute dengan dua kali transfer membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan karena pada proses ini dilakukan pemindaian di seluruh bagian matriks transisi. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa rute dengan dua kali transfer yang lokasi awal dan lokasi tujuannya berada pada bagian awal data membutuhkan waktu pencarian yang lebih cepat daripada untuk lokasi-lokasi yang terletak pada bagian tengah atau akhir data. 5.
6.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
[6]
[7]
[8]
Daftar Pustaka Chao-Lin Liu, 2002, Best-Path Planning for Public Transportation Systems, In Proceedings of the Fifth International IEEE Conference on Intelligent Transportation System. Pratomo, Baskoro Adi, 2008, Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Informasi Angkutan Umum dengan Memakai Cell ID untuk Menentukan Posisi. Pemerintah Kota Surabaya, 2011. Transportasi,
. Wikipedia. 2011. Google Maps, . Wikipedia. 2011. A-GPS, < http://id.wikipedia.org/wiki/A-GPS, diakses 30 November 2011>. TechGue.com, 2010. Mengenal 6 Versi OS Android, . Efahmi, 2010. Rute dan kode angkutan umum di Surabaya, . Nurkhamid, 2009. Jalur bus kota trayek lyn line bis kota Surabaya,.
1. Aplikasi SITUBOYO yang dikembangkan berhasil mengimplementasikan agoritma Best-Path Planning dalam pencarian rute transportasi umum di kota Surabaya. 2. Matriks Transisi yang digunakan sangat mempermudah dalam proses pencarian rute, terlebih pada kondisi rute sekali transfer dan rute dua kali trasnfer. 3. Dengan kompleksnya rute transportasi umum yang ada di kota Surabaya dan banyaknya data tempat yang dilewati, penggunaan matriks transisi membutuhkan waktu yang lama pada proses load data dan untuk pencarian rute dua kali transfer. Pada hasil uji coba, load data membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik. Sedangkan untuk pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu rata-rata 49,55 detik.
Rizki Pratiwi - 5107100056
9