APLIKASI PENCARIAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS MOBILE ANDROID 1
Deby Ariyandi, 1Didik Kurniawan, 1Astria Hijriani 1
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
Abstract Nowadays the development of information technology is growing rapidly not even be stopped. Such as the communication problems, which recently seemed there is no distance anymore, everything feels close, it is all because of technology. Along with the development of science and technology, emerging technology development is a GPS (Global Positioning System). In this study, researchers design and build android-based application to find out public transport route in Bandar Lampung called Balam Trans utilizing GIS technology in it. This application allows you to search route of the city transportation (Angkot) and Bus Rapid Transit (BRT) in the city of Bandar Lampung, so users no longer have difficulty in finding public transport to get to their destination location, especially for migrants in the city of Bandar Lampung. Additionally, this application can display information about public transportation and BRT route so as to broaden the users knowledge. This application was developed using Dijkstra's Algorithm for finding the shortest route. The conclusion of this study is the application Balam Trans successfully constructed and useful for every user who has used this Balam Trans applications, proved by questionnaire application testing achieves good. Keywords : Balam Trans, Public Transportation, Angkot, BRT, Route, Dijkstra's algorithm, Play Store, Android, Smartphone, Bandar Lampung.
1.
Pendahuluan
Saat ini perkembangan teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat bahkan tidak terbendung lagi. Baik masalah komunikasi, yang belakangan ini seakan tidak ada jarak lagi, segala sesuatu terasa dekat, itu semua karena teknologi. Di Indonesia perkembangan teknologi semakin terasa manfaatnya tidak hanya dalam komunikasi saja, dalam hal informasi suatu tempat pemanfaatan informasi berpengaruh. Salah satu teknologi yang sedang banyak digunakan adalah smartphone. Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia dengan populasi yang begitu padat yaitu sekitar 1.167.101 jiwa (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Lampung, 2014). Selain dengan banyaknya pendatang terutama banyaknya mahasiswa yang merantau ke Bandar Lampung untuk melanjutkan pendidikannya, Kota Bandar Lampung juga merupakan kota transit bagi para masyarakat yang akan menyebrang dari pulau Sumatera menuju pulau Jawa ataupun sebaliknya. Terkadang masyarakat khususnya pendatang baru mengalami beberapa permasalahan seperti kurangnya pengetahuan akan informasi mengenai alat transportasi umum khususnya angkutan kota dan Bus Rapid Ttransit (BRT) Bandar Lampung apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan mereka, nama jalan, rute trayek angkutan kota sehingga membuat aktifitas terganggu. Dari berbagai algoritma yang digunakan dalam pencarian rute terpendek, Arifianto S (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem Aplikasi Penentuan Rute Terpendek pada Jaringan Multi Moda Transportasi Umum Menggunakan Algoritma Dijkstra” menyatakan bahwa algoritma dijkstra merupakakan algoritma yang sifatnya lebih sederhana serta straight foward. Algoritma ini sesuai digunakan pada Aplikasi “Balam Trans”, agar memiliki fitur yang dapat memberikan step by step kepada pengguna untuk mencapai tujuannya, memberikan perkiraan jarak yang ditempuh dan biaya yang harus dibayar serta memberikan informasi mengenai setiap trayek angkutan umum di Kota Bandar Lampung. Dengan harapan agar membantu setiap masyarakat yang kesulitan dalam mencari rute angkutan umum di kota Bandar Lampung.
Hal. 167 dari 186
2.
Metodologi Penelitian
Metodologi pengambangan sistem yang digunakan yaitu Unified Process (UP) dan desain menggunakan Unified Modeling Language (UML). 2.1 Alur Penelitian Penelitian dilakukan berdasarkan diagram alir metodologi penelitian yang terdapat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian. Penjelasan dari diagram alir metodologi penelitian pada Gambar 2.1 adalah sebagai berikut. A. Fase 1 1. Tahap pertama pada langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah, yaitu pengenalan masalah untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian. 2. Tahap ke-dua adalah perumusan masalah, yaitu pertanyaan penelitian yang membutuhkan jawaban melalui pengumpulan data yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya. 3. Tahap ke-tiga adalah menentukan tujuan, manfaat dan batasan. Target pencapaian dalam tahap ini adalah diketahuinya tujuan dan manfaat dari aplikasi pencarian rute angkutan kota dan Bus Rapid Transit (BRT) Bandar Lampung di Bandar Lampung berbasis mobile android. Sedangkan batasan digunakan untuk membatasi pembahasan dan ruang lingkup penelitian. 4. Tahap ke-empat adalah survei pendahuluan, yaitu untuk mengetahui hal-hal penting yang berhubungan dengan penelitian yang dikaji. 5. Tahap ke-lima adalah studi literatur, yaitu untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan sebagai teori-teori yang akan dijadikan landasan penelitian.
Hal. 168 dari 200
B. Fase 2 6. Tahap ke-enam pada fase ke-dua merupakan pengembangan sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Process. Tahap pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem ini adalah inception. Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data berupa data mengenai rute trayek angkutan kota dan Bus Rapid Transit (BRT) Bandar Lampung di kota Bandar Lampung. Pada tahap ini juga akan dilakukan analisis kebutuhan dasar sistem dan analisis user requirement. 7. Tahap ke-tujuh adalah Elaboration. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dan perancangan interface yang menggunakan Unified Modelling Language (UML), pada tahap ini akan diketahui semua entitas luar, input dan output yang terlibat dalam sistem serta use case diagram , class diagram, activity diagram, sequence diagram yang digunakan dalam analisis sistem. Selanjutnya akan dilakukan perancangan interface, perancangan ini dilakukan untuk merancang tata letak sistem sesuai dengan analisis kebutuhan sistem. 8. Tahap ke-delapan adalah construction1. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan program. 9. Tahap ke-sembilan adalah construction 2. Program yang telah selesai akan diuji menggunakan Black Box dengan metode Equivalence Partitioning (EP). Jika sistem tidak bekerja sesuai analisis, maka kembali ke tahap construction 1, namun jika sistem bekerja sesuai analisis maka dilakukan tahap selanjutnya. 10. Tahap ke-sepuluh adalah transition. Pada tahap ini akan dilakukan penyerahan sistem aplikasi ke-user (roll-out) melalui PlayStore. C. Fase 3 11. Tahap ke-sebelas adalah analisis hasil penelitian. Pada tahap ini menjelaskan berhasil atau tidaknya dalam suatu penelitian dengan permasalahan yang telah dideskripsikan di awal. 2.2 Perancangan UML (Unified Modelling Language) Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan dengan memodelkan permasalahan dalam bentuk diagram-diagram UML sebagai berikut. a) Use case Diagram Use case diagram dibawah ini menjelaskan fungsionalitas dari aplikasi pencarian rute angkutan kota di Bandar Lampung. Pada aplikasi ini, pengguna dapat melakukan 5 interaksi antara lain akses menu posisi pengguna, akses menu cari rute, akses menu info rute trayek, akses menu bantuan, dan akses menu tentang aplikasi. Use case diagram aplikasi Balam Trans dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Hal. 169 dari 200
Gambar 2.2 Use Case Diagram 3.
Hasil dan Pembahasan
Aplikasi Balam Trans merupakan aplikasi yang dibangun sebagai sarana dalam pencarian rute angkutan umum di kota Bandar Lampung. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi GIS (Geographic Information System), GPS (Global Positioning System) pada smartphone android serta Google Maps API yang dikembangkan dengan bahasa Java sehingga pengguna dapat mengetahui rute angkutan umum di kota Bandar Lampung yang diinginkan. Layout peta yang disajikan kepada pengguna yaitu dengan bantuan Google Maps. Rute angkutan umum yang tampak pada peta disimbolkan dengan garis bewarna biru, serta icon angkutan umum sesuai dengan trayek yang ditampilkan. Selain itu, disajikan juga step by step hasil pencarian rute yang berupa keterangan posisi naik, pindah dan turun dari angkot. Secara keseluruhan terdapat dua belas trayek angkutan kota dan tiga trayek bus rapid transit di kota Bandar Lampung pada aplikasi Balam Trans ini. Dimana data trayek diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Tahun 2015. Pengguna yang terlibat pada aplikasi ini adalah semua kalangan yang memiliki smartphone android baik yang tinggal ataupun pendatang di kota Bandar Lampung. Berikut ini adalah layout menu-menu yang ada pada aplikasi Balam Trans.
Gambar 3.1 Layout Menu Utama
Gambar 3.2 Layout Halaman Cari Rute
Gambar 3.3 Layout Halaman Informasi Trayek
Hal. 170 dari 200
Pengujian white-box atau white-box testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural dalam mendapatkan test case. Adapun metode yang digunakan dalam pengujian white-box ini adalah metode Basis Path. Prosedur pengujian akurasi algoritma dijkstra pada aplikasi Balam Trans dengan memasukan node awal dan node tujuan, kemudian sistem menampilkan hasil pencarian rute terpendek. Hasil pencarian dari sistem tersebut dicocokan kesesuaiannya dengan hasil yang diharapkan yang didapat dari perhitungan manual. A. Test Case pada Graph Trayek Angkot
Berikut ini adalah graph trayek angkot yang ada pada aplikasi Balam Trans.
Gambar 3.4 Graph Trayek Angkutan Kota di Bandar Lampung Hasil pengujian akurasi algoritma Dijkstra pada graph trayek angkot dari 15 data yang diuji disajikan pada Tabel 4.1
Hal. 171 dari 200
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Pada Graph Trayek Angkot Simpul Simpul Jalur Jalur Awal Akhir Diharapkan Dihasilkan 0-1-2-4-17-20-21- 0-1-2-4-17-20-210 24 22-24 22-24 25-30-33-34-3825-30-33-34-3825 51 43-50-51 43-50-51 51 55 51-52-53-54-55 51-52-53-54-55 25-30-33-35-3625-30-33-35-3625 41 39-40-41 39-40-41 24-23-21-20-1724-23-21-20-1724 7 4-5-6-7 4-5-6-7 28 19 28-27-18-19 28-27-18-19 29 18 29-27-18 29-27-18 25-30-31-32-1625-30-31-32-1625 11 13-9-10-11 13-9-10-11 25-30-31-32-1625-30-31-32-1625 12 13-9-10-12 13-9-10-12 25-30-31-32-1625-30-31-32-1625 15 13-14-15 13-14-15 15-14-13-16-3215-14-13-16-3215 25 20-21-22-25 20-21-22-25 46 56 46-47-48-56 46-47-48-56 56 46 56-48-47-46 56-48-47-46 50-59-49-45-4750-59-49-45-4750 56 48-56 48-56 3 19 3-2-4-17-18-19 3-2-4-17-18-19
Hasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Akurasi dari pengujian algortima Dijkstra pada graph trayek angkot dapat dihitung dengan rumus berikut. Accuracy = Accuracy = x 100%= 100% Dimana: NC : Number of positive instances covered by rule N : Number of instances covered by rule B.
Test Case pada Graph Trayek BRT
Berikut ini adalah graph trayek BRT yang ada pada aplikasi Balam Trans.
Hal. 172 dari 200
Gambar 3.5 Graph Trayek BRT di Bandar Lampung Hasil pengujian akurasi algoritma Dijkstra pada graph trayek BRT dari 15 data yang diuji disajikan pada Tabel 4.2.
Hal. 173 dari 200
No
Simpul Awal
1
0
2
28
3
0
4
16
5
7
6
16
7 8
3 10
9
3
10
16
11
0
12
21
13
4
14
28
15
0
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pada Graph Trayek BRT Simpul Jalur Jalur Akhir Diharapkan Dihasilkan 0-1-2-4-5-6-190-1-2-4-5-6-1928 20-21-22-23-2420-21-22-23-2425-26-27-28 25-26-27-28 28-27-26-25-2428-27-26-25-240 23-22-21-20-1923-22-21-20-196-5-4-2-1-0 6-5-4-2-1-0 0-1-2-4-8-9-100-1-2-4-8-9-1016 12-15-16 12-15-16 16-15-14-29-1316-15-14-29-130 11-9-8-4-2-1-0 11-9-8-4-2-1-0 7-6-5-4-8-9-107-6-5-4-8-9-1016 12-15-16 12-15-16 16-15-14-29-1316-15-14-29-137 11-9-8-4-5-6-7 11-9-8-4-5-6-7 10 3-2-4-8-9-10 3-2-4-8-9-10 3 10-11-9-8-4-2-3 10-11-9-8-4-2-3 3-2-4-8-9-10-123-2-4-8-9-10-1216 15-16 15-16 16-15-14-29-1316-15-14-29-133 11-9-8-4-2-3 11-9-8-4-2-3 0-1-2-4-5-6-190-1-2-4-5-6-1921 20-21 20-21 21-20-19-6-5-4-2- 21-20-19-6-5-4-20 1-0 1-0 4-5-6-19-20-214-5-6-19-20-2128 22-23-24-25-2622-23-24-25-2627-28 27-28 28-27-26-25-2428-27-26-25-244 23-22-21-20-1923-22-21-20-196-5-4 6-5-4 0-1-2-4-8-9-100-1-2-4-8-9-1030 11-13-29-30 11-13-29-30
Hasil Berhasil
Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Berhasil Berhasil
Akurasi dari pengujian algortima Dijkstra pada graph trayek BRT dapat dihitung dengan rumus berikut. Accuracy = Accuracy =
x 100% = 100%
Dimana: NC : Number of positive instances covered by rule N : Number of instances covered by rule Berdasarkan hasil pengujian akurasi yang telah dilakukan pada 30 data uji dihasilkan akurasi sebesar 100 %.
Hal. 174 dari 200
4.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut. 1. Aplikasi Balam Trans telah berhasil dibangun, yang digunakan sebagai media pencarian rute angkutan umum di kota Bandar Lampung. 2. Teknologi GIS telah berhasil diterapkan untuk menentukan letak pengguna dan rute angkutan umum di kota Bandar Lampung. 3. Dari pengujian resolusi layar dan densitas layar yang dilakukan pada android dengan resolusi 3 inch, 4 inch, 5 inch, dan 7 inch berdasarkan test case yang diberikan, sistem ini dapat berjalan dengan baik pada android yang memiliki ukuran layar 3 inch, 4 inch, 5 inch, dan 7 inch. 4. Dari pengujian user interface yang dilakukan, berdasarkan test case yang diberikan, dapat simpulkan bahwa tampilan yang disediakan untuk pengguna (user) dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. 5. Dari pengujian fungsi menu aplikasi yang dilakukan, berdasarkan test case yang diberikan, dapat simpulkan bahwa fungsi dari masing-masing menu aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan intruksi yang diberikan. 6. Dari pengujian koneksi internet dan GPS yang dilakukan, berdasarkan test case yang diberikan, dapat simpulkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik dalam melakukan pencarian rute ketika koneksi internet stabil dan GPS aktif. 5.
Saran 1. Diharapkan aplikasi dapat melakukan pencarian rute angkutan dengan baik dalam kondisi koneksi internet yang kurang stabil. 2. Diharpkan aplikasi dapat memberikan dua pilihan rute terpendek pada penelitian selanjutnya. 3. Aplikasi ini nantinya dapat dikembangkan sehingga kompatibel pada platform selain android, seperti iOS, BlackBerry OS ataupun Windows Phone.
6.
Referensi
[1] Clune, T.L., R.B. Rood. 2011. Software Testing and Verification In ClimateModel Development. IEEE Journal, Focus: Climate Change Software. September-October, pp. 49-55. [2] Fowler, Martin. 2004. UML Distilled Panduan Singkat Bahasa pemodelan Objek Standar, Edisi 3. Andi Publishing, Yogyakarta. [3] Halim, J I., et al. 2011. Framework Pemetaan Data Berbasis Peta dengan Menggunakan Google Maps API (Skripsi). Universitas Bina Nusantara. Jakarta. [4] Jiang, F., Y. Lu. 2012. Software Testing Model Selection Research based on Yin-Yang Testing Theory. In: IEEE Proceeding of International Conference on Computer Science and Information Processing (CISP), pp. 590-594. [6] Meier, Reto. 2009. Professional Android Aplication Development. Wiley Publishing, Inc: Canada. [7] Nasution, H.M., 1996. Management Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. [8] Nugroho, Adi. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. [9] Prahasta, Eddy, 2002, Konsep-konsep Dasar SIG. Bandung: Informatika Bandung. [10] Swastikayana, I Wayan Eka. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”. Yogyakarta.
Hal. 175 dari 200