APLIKASI AKSES INFORMASI PARIWISATA BANYUWANGI DENGAN SMS GATEWAY (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kab. Banyuwangi)
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh : Diajukan oleh:
Diajukan oleh: Luqman Hakim 05.11.0975 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
APPLICATION PLANNING ACCESS OF BANYUWANGI TOURISM USING SMS GATEWAY(Case Study At Banyuwangi Tourism Office)
APLIKASI AKSES INFORMASI PARIWISATA BANYUWANGI DENGAN SMS GATEWAY (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kab. Banyuwangi) Luqman Hakim Jurusan Teknik Informatika STIMIK AMIKOMYOGYAKARTA
ABSTRACT
Department of Culture and Tourism of Banyuwangi is the government agency responsible for managing all sectors related to tourism in Banyuwangi. One of the tasks of this institute is to provide all information on tourism, especially in Banyuwangi. This thesis is aimed to create a media-based information services Sms Gateway, which later this system is expected to help officers in Banyuwangi Tourism agencies in providing information services, and help tourists in getting the necessary tourist information. Application Planning Access Of Banyuwangi Tourism Information Using Sms Gateway will provide information to tourists about tourism in the district of Banyuwangi, including information on name, location, travel route and also the ongoing tour event. For officials at the Department of Tourism makes it easy to manage information about tourism in the district of Banyuwangi. Keywords: Application Planning Access Of Banyuwangi Tourism Information Using Sms Gateway.
1
2
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang begitu pesatnya
seiring dengan makin kompleksnya kebutuhan manusia akan sebuah informasi yang serba cepat mudah dan efisien. Dan salah satu teknologi yang digunakan adalah ponsel, Munculnya ponsel yang bisa menjalankan program membuat ponsel dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi. Aplikasi yang dikembangkan dapat berguna bagi user dalam mengakses berbagai jenis informasi baik itu berupa berita, politik, ekonomi, informasi akademik, akses email, informasi perbankan ataupun informasi pariwisata, dan pada saat ini ponsel dengan beragam fasilitas sudah banyak di dapatkan di pasaran dan juga sudah digunakan oleh masyarakat pada umumnya, serta telah menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak obyek-obyek pariwisata yang layak untuk di kunjungi dan cukup di kenal di manca Negara, antara lain Bali,lombok, papua, dan khususnya di kabupaten Banyuwangi dimana penulis melakukan studi kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terletak di ujung paling timur propinsi Jawa Timur. Di sebelah utara, Banyuwangi berbatasan dengan kabupaten Situbondo, di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Jember dan Bondowoso, sebelah timur selat Bali dan di sebelah selatan berbatasan dengan samudra Hindia. Secara geografis Banyuwangi terletak di daerah yang strategis dilihat dari panorama alamnya mulai dari jajaran pegunungan, perkebunan dan pantai-pantai dari pesisir utara, timur dan juga pantai-pantai di pesisir laut selatan. Dengan demikian kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang banyak memiliki potensi wisata. Untuk dapat menjangkau serta menikmati panorama alam yang ada di Banyuwangi, wisatawan terkadang kesulitan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, dikarenakan masih minimnya fasilitas internet dan juga teknologi yang mendukungnya
Membuat
wisatawan kesulitan untuk dapat mengunjungi daerah wisata di Kab Banyuwangi, Dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut, maka penulis mengambil penelitian dengan judul “Aplikasi Akses Informasi Pariwisata Banyuwangi Dengan SMS Gateway (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Banyuwangi )“.
3
2.
Landasan teori
2.1
Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi
2.1.1
Definisi sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1 Untuk menganalisis dan merancang suatu sistem yang baik, analis atau perancang sistem harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik-karakteristik sistem dan klasifikasinya. Selain itu juga harus mengetahui tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) yang hendak
dicapai. Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit atau lebih khusus. 2.1.2
Definisi Informasi Menurut Jogiyanto (2005, h.8)
informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolah data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan dasar pengambilan suatu keputusan dari beberapa alternatif keputusan yang ada atau paling tidak media pengetahuan yang berguna. Informasi akan berguna bagi seseorang apabila sesuai dengan tujuan, ketelitian yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, tersedia pada tempat dan yang tepat, dan dalam bentuk yang dapat dipergunakan secara efektif dan tafsir yang tepat dan jelas bagi penerima. Kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005, h.10) tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 1
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 2005, halaman 1.
4
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. 2.1.3
Definisi Sistem Informasi Menurut Leitch dan Davis (1983, h.6) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan meyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.1.4
Karakteristik Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2005, h. 3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-
sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. 2.1.5
Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2.2.2
Batas Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 2.2.3
Lingkungan Luar Sistem Lingkungan sistem (enviroment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 2.2.4
Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan. 2.2.5
Masukan Sistem
5
Energi yang dimasukkan kedalam sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 2.2.6
Keluaran Sistem Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan
sisa pembuangan. 2.2.7
Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. 2.2.8
Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai sasaran. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
3.
Analisis Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya2. Tujuan utama tahap analisis ini adalah untuk mengevaluasi dan menentukan permasalahan yang dihadapai Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui permasalahan yang berkaitan dengan promosi dan informasi dan juga mengetahui kekurangan pada sistem yang lama atau yang sedang berjalan. 3.1.1
Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,
informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan Analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).
4. Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. 1999.Yogyakarta : Penerbit Andi. Halaman 129
6
3.1.2
Analisis Kinerja Sistem ( Performance ) Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (response time). Sistem yang berjalan saat ini yaitu masih adanya penggunaan brosur, kalender, dan iklan di media cetak yang mempunyai keterbatasan dari segi volume informasi. Jumlah produksi berbanding dengan biaya. Meski response time-nya cukup cepat, kinerjanya lambat dan produktifitas kurang efektif. Dalam hal pengolahan dan pemrosesan data pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi terjadi kelambatan karena sistem masih manual. Untuk memperkenalkan lokasi wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi masih menggunakan brosur. Brosur yang dicetak kemudian didistribusikan ke propinsi lain, dan cukup memakan banyak waktu dalam pendistribusiannya, sedangkan jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata di Kabuwangi Banyuwangi relatif stabil artinya tidak ada peningkatan jumlah wisatawan. 3.1.3
Analisis Informasi ( Information ) Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka organisasi akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi masih terdapat beberapa situasi yang membutuhkan peningkatan kualitas dan kecepatan dalam hal pemberian informasi tentang obyek pariwisata. Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah akurasi data karena sering terjadi keterlambatan penyesuaian data informasi pada kegiatankegiatan terbaru. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi ada beberapa kelemahan sistem yang berjalan dari segi kualitas informasi, diantaranya sebagai berikut : 3.1.4
Akurasi Informasi yang disampaikan tidak sampai kepada para wisatawan. Informasi hanya
diketahui oleh masyarakat sekitar sehingga target wisatawan tidak terpenuhi. 3.1.5
Ketepatan Waktu Adanya agenda wisata yang tidak dapat diketahui oleh para wisatawan. Para
wisatawan biasanya mengetahui agenda wisata terlambat atau pada saat agenda wisata tersebut berlangsung.
7
3.1.6
Relevansi Penggunaan media cetak atau brosur yang kadang hanya sampai pada masyarakat
sekitar dalam pendistribusiannya mengakibatkan informasi tidak tepat sasaran sehingga mengurangi tingkat relevansi. 3.1.7
Analisis Ekonomi ( Economy ) Berdasarkan penilaian secara ekonomis, maka sistem lama akan lebih lambat
menyesuaikan apabila terjadi program kegiatan yang makin bertambah, selain itu jika dinilai dari penggunaan sumber daya, maka sistem yang lama dinilai tidak efektif karena waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan data cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasional. Biaya sistem publikasi yang lama berbanding dengan kuantitas, artinya semakin besar kuantitas brosur yang dicetak, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan serta semakin lama juga proses pencetakan.
3.1.8
Analisis Pengendalian ( Control ) Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan
pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses. Adanya data yang salah dari sumber data akan mengakibatkan informasi yang didapat kurang tepat. Karena data dimasukkan secara manual maka kesalahan dalam pemrosesan data tidak dapat dikendalikan dengan baik. Masih sering juga didapat kasus duplikasi data. Karena sistem lama masih manual maka kerangkapan data tidak dapat terdeteksi sehingga berpengaruh pada penjumlahan data dan informasi yang salah sehingga akan berpengaruh pada keputusan manajemen. 3.1.9
Analisis Efisiensi ( Efficiency ) Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara
optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan. Dengan sistem lama penyampaian informasi terhadap user harus menggunakan brosur sehingga kurang efisien. Selain itu jika ingin memperbarui data harus membuat ulang. Penyampaian informasi terhadap Manajemen tidak dapat diakses setiap saat. Begitu juga terhadap user harus menggunakan hard copy. Selain itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak untuk menyebarkan brosur.
8
3.1.10 Analisis Pelayanan ( Service ) Dengan adanya Sistem Sms gateway pada Dinas Pariwisata Banyuwangi, maka pelayanan dalam memberikan informasi pariwisata yang ada di Banyuwangi dapat di optimalkan sehingga mampu memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat sasaran. Dari analisis kelemahan sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa, sistem yang berjalan saat ini memiliki kelemahan sebagai berikut : 1. Memakan banyak waktu dalam pendistribusiannya 2. Informasi yang disampaikan kurang akurat dan juga kurang tepat pada sasaran. 3. Kurang efektif karena waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan data cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasional. 4. Karena sistem manual maka kesalahan dalam pemrosesan data tidak dapat dikendalikan dengan baik dan seringkali terjadi duplikasi dan informasi yang salah sehingga berpengaruh pada keputusan manajemen. 5. Penyampaian informasi terhadap Manajemen tidak dapat diakses setiap saat. Begitu juga terhadap user. 6. Pelayanan yang kurang baik karena data yang dibutuhkan wisatawan sering kali kurang akurat dan tidak tepat sasaran. Sehingga
untuk memberikan solusi bagi kelemahan sistem tersebut, maka
dibutuhkan suatu sistem yang mampu melakukan : 1. Memberikan layanan informasi yang cepat akurat dan relevan 2. Mudah digunakan dan diakses oleh semua user. 3. Informasi yang disampaikan selalu up to date.
3.2.1
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem,
apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi atau perusahaan. 3.2.2
Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun sebuah sistem baru yang
akan digunakan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi diperlukan Teknologi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini, adalah perangkat keras yang berupa sebuah Personal Computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut: a) PC (Personal Computer) atau Notebook b) Processor Intel Pentium 4
9
c) RAM 512 MB atau lebih d) Hardisk 20GB atau lebih e) Monitor f)
Keyboard + Mouse A4 tech Optic
Untuk menjalankan sistem ini dibutuhkan perangkat keras agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik spesifikasi yang digunakan sebagai berikut : a. PC (Personal Komputer) atau Notebook b. Prosesor Pentium 3 atau AMD Sempron 1.8 (ke atas) c.
Memori 512MB (keatas)
d. HDD 20 GB (keatas) e. Monitor f.
Keyboard+Mouse A4 tech Optic
g. Handphone Nokia 3310 h. Kabel data 3.2.3
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis ini digunakan untuk menguraikan kebutuhan perangkat lunak yang
dibutuhkan pada saat pembuatan program. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program ini adalah sebagai berikut. 1.
Operating System Windows 98 atau XP
2.
Microsoft Visual Basic 6.0
3.
MySQL Database
4.
SQL yog
5.
Gammu
Perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi adalah sebagai berikut: 1. Gammu 2. MySQL service 3. Microsoft Visual Basic 6.0
3.2.4
Pengguna (User) Sistem ini diciptakan untuk mempermudah semua orang khususnya wisatawan
dalam menemukan sebuah informasi lokasi pariwisata yang ada di kabupaten Banyuwangi. Dengan
diciptakannya
sebuah
aplikasi
baru
ini
diharapkan
semua
orang
dapat
memanfaatkan aplikasi ini. Diperlukan admin untuk mengelola data data system informasi pariwisata.
10
3.2.5
Analisis Kebutuhan Informasi Pada Dinas Pariwisata Kab Banyuwangi masih terdapat beberapa situasi yang
membutuhkan peningkatan kualitas dan kecepatan dalam hal pemberian informasi tentang obyek pariwisata maupun even wisata. Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah akurasi data karena sering terjadi keterlambatan penyesuaian data informasi pada kegiatan-kegiatan terbaru. untuk itu sistem ini dibuat demi meningkatkan kualitas dan kecepatan dalam hal pemberian informasi tentang lokasi-lokasi pariwisata dan juga event wisata yang ada di kabupaten Banyuwangi berupa lokasi atau tempat, alamat, jarak tempuh dari kota Banyuwangi dan jalur akses. event wisata di adakan menurut kalender jawa, di antaranya, petik laut, festival kapal nelayan, festival ogoh-ogoh dan lain sebagainya. 3.2.6
Studi Kelayakan Sistem Studi
kelayakan
merupakan
proses
yang
mempelajari
atau
menganalisis
permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai pengembangan dari sistem lama layak dipakai atau tidak. Dalam tahap ini diperlukan pertimbangan ketika menentukan seberapa banyak keuntungan yang didapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru tersebut. 3.2.7
Kelayakan Teknologi Keberadaan sarana teknologi merupakan bagian yang sangat diperlukan untuk
menunjang kelancaran dalam memberikan informasi pariwisata. Pada saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sudah memiliki perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan program ini. Bagi user, diharapkan program ini sangat membantu karena saat ini penggunaan handphone cukup mudah dan hampir semua orang memiliki serta menggunakannya dalam berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. 3.2.8
Kelayakan Hukum Penerapan sistem baru ini tidak menyimpang dari pandangan hukum. Perangkat
lunak yang mendukung pembuatan program aplikasi adalah perangkat lunak yang legal (open source) sehingga jika suatu saat terjadi pemeriksaan lisensi perangkat lunak, maka tidak akan menimbulkan masalah karena tidak melanggar hukum. Selain itu informasi, fasilitas dan lain sebagainya tidak mengandung SARA, tidak mengandung unsur pornografi dan lain-lain.
11
3.2.9
Kelayakan Operasi Kelayakan operasi proyek pengembangan sistem informasi yang baru adalah layak
untuk dilakukan dengan melihat adanya kemampuan sumber daya manusia yang ada untuk menjalankan sistem baru. Baik kemampuan sistem menghasilkan informasi dan kemampuan pengendalian operasi dari sistem, sehingga layak untuk dioperasikan.
4.
Uji Coba Sistem dan Program
4.1
Pengujian system a. Black Box Testing Pengujian black box merupakan tahapan pengujian yang berfokus pada
fungsional perangkat lunaknya. Pengujian ini bertujuan menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Dalam hal ini pengujian yang dilakukan adalah pengujian pengiriman sms. Pengiriman Sms ini menggunakan format sebagai berikut : •
Untuk pengiriman sms request informasi wisata yaitu dengan format sebagai berikut: “INFO<spasi>wisata<spasi>nama_tempat
INFO wisata kawah ijen
Gambar 4.1 Tampilan Format Sms Permintaan info wisata Jika pengiriman sms berhasil maka pengirim akan mendapatkan respon seperti berikut:
Lereng G.Merapi Banyuwangi
Gambar 4.2 Tampilan Format Sms balasan permintaan info wisata
b. White Box Testing Pengujian whitebox
adalah metode desain test case yang menggunakan
struktur control desain secara prosedural untuk memperoleh test case. Dengan
12
menggunakan metode pengujian white box, perekayasa sistem dapat melakukan test case yang memberikan jaminan bahwa semua jalur logika sudah dilalui setidaknya satu kali. Selain itu white box testing digunakan untuk penelusuran kesalahan yang tidak bisa dihindari sistem karena tidak ada pesan error. 4.1.2
Pengujian program a. Kesalahan syntax Kesalahan bahasa, yang disebut juga dengan kesalahan penulisan (sintax error).
Yaitu kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang telah diisyaratkan. Berikut merupakan potongan skrip dari form_auto_reply bagian hapus_format ………………………………………………………………………………… If rsCari1.EOF Then MsgBox "ID tidak terdaftar...!" Else sql = "DELETE from tabel_format_sms where ID_format='" & txt_id.Text & "'" ………………………………………………………………………………… Variable rsCari1 tidak terdaftar sebelumnya sebagai variabel, saat form dijalankan muncul pesan kesalahan bahwa varibel tersebut tidak dikenali.
Gambar 4.9 Gambar kesalahan variable saat form dijalankan 4.1.3
Manual Program Adalah petunjuk penggunaan program dimana setiap fungsi dari tombol-tombol yang
ada pada program dapat diketahui oleh admin. •
Form login Tampilan halaman Admin adalah menu login Admin untuk masuk ke menu berikutnya, yaitu dengan cara memasukkan nama dan juga password apabila nama dan password sesuai maka admin akan masuk ke menu utama.
13
Gambar 4.10 Tampilan menu login
•
Form menu utama Ada beberapa tombol yang terdapat pada menu utama yang akan digunakan admin di antaranya adalah tombol monitoring, pesan auto, pesan manual dan juga password user. Yang masing-masing kegunaannya adalah untuk memonitor, mengubah format pesan, menambahkan, mengedit dan juga menghapus.
Gambar 4.11 Tampilan menu utama •
Form monitoring Yaitu form yang digunakan untuk memonitor semua pesan baik pesan yang masuk maupun yang keluar. Terdapat tombol refresh beserta pengaturan waktunya yang bisa di atur sesuai keinginan admin, setelah kita atur waktu untuk refreshnya kemudian klik tombol On, maka auto refresh akan berjalan setiap detik tertentu sesuai pengaturan admin. Dan tombol keluar digunakan untuk keluar dari form monitoring.
14
Gambar 4.13 Tampilan menu monitoring 5.
Kesimpulan Dari perancangan dan implementasi yang telah dilakukan ada beberapa kesimpulan
yang diperoleh dari judul “Aplikasi Akses Informasi Pariwisata Banyuwangi Dengan SMS Gateway (Study Kasus Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi)” adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi akses informasi pariwisata Banyuwangi dengan Sms gateway ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam memberikan informasi pariwisata yang cepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bagi wisatawan. 2. Dengan menggunakan teknologi FBUS (Mobile FBUS versi 1.5) Sistem Informasi pariwisata dengan menggunkan Sms Gateway ini memanfaatkan ponsel GSM sebagai modemnya. 3. Komponen FBUS (Mobile FBUS versi 1.5) kurang maksimal jika diterapkan dalam penggunaan sistem sms gateway dengan data yang lebih besar. 4. Pada sistem sms gateway ini menggunakan handphone Nokia GSM Type 3310, disamping harganya murah handphone Nokia type 3310 ini bisa support dengan Fbus oleh karena itu penulis memanfaatkan handphone type ini untuk lebih menghemat biaya. 5. Sistem ini hanya mampu berjalan dalam kondisi yang optimal.
15
Daftar Pustaka
Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL:, Yogyakarta : Andi Budicahyanto Dwi. 2004. Membangun Aplikasi Handphone dengan Mobile Fbus dan Visual Basic :Yogyakarta : Andi Jogiyanto, HM. 1989. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Jogiyanto, HM. 2008. Metodologi Penelitian Sistem. Yogyakarta: Andi. Nugroho Bunafit. 2005. Database Relational dengan MySQL : , Yogyakarta : Andi http://gammu.com diakses tanggal 30 Agustus 2010. www.google.com diakses tanggal 30 Agustus 2010. www.mwiacek.com/gsm/soft/gammu.html diakses tanggal 30 Agustus 2010 www.posmetropadang.com/gammu/gammurc diakses tanggal 30 Agustus 2010 http://www.mysql.com/products/enterprise/advisors.html diakses tanggal 30 Agustus 2010