APBN 2008 dan Program Kompensasi Freddy H. Tulung Dirjen SKDI
1
Filosofi Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang populer belum tentu benar, kebijakan yg benar tidak selamanya populer Ekonomi negara harus dikelola secara benar, dengan memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan, keadilan, efisiensi, serta ditujukan untuk mencapai tujuan besar kita, yaitu pembangunan yg mengangkat kehidupan seluruh masyarakat Pengurangan subsidi BBM adalah sebuah pil pahit, yg di negeri mana pun tidak pernah populer. Tapi pemerintah yg benar harus sanggup melakukannya, demi kepentingan bersama yg lebih besar di masa depan
2
Kondisi Latar Belakang Saat Ini:
Kondisi ekonomi mengalami tekanan akibat kenaikan harga BBM dunia mendekati US$ 140/barel, dan harga komoditas pangan meningkat sekitar 50%-100% dalam setahun terakhir.
Kondisi pasar keuangan dunia mengalami krisis akibat subprime mortgage, menyebabkan likuiditas global menurun. Makin sulit/mahal membiayai defisit APBN melalui SUN
APBN-P 2008 ditetapkan April 2008 dipertanyakan sustainabilitasnya.
Berbagai indikator kepercayaan menurun.
Harga BBM domestik yang terlalu rendah – merupakan persoalan inti.
3
Kepercayaan Masyarakat
Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadapSurat Utang Negara (SUN) dari mulai 7800 tahun 2001 menjadi ± < 400 tahun 2008; sedangkan yield meningkat dari sekitar 10% di tahun 2006 menjadi 12,99% Juni 2008) Nilai rupiah yang menunjukkan anormali dibandingkan mata uang negara-negara tetangga (ASEAN) Bertahannya rupiah pada kisaran Rp. 9000 – 9400 akibat intervensi jual BI Indeks saham yang juga terus menurun akhir-akhir ini yang diikuti dengan menurunnya kapitalisasi pasar di BEJ; Inflasi yang juga meningkat cukup tajam (Y to Y) 2007 – 2008 yang hampir mencapai 9%.
4
Perkembangan Harga Minyak Dunia
Permanent VS Tentative Diperkirakan harga minyak akan bertahan diatas US$ 100/PB hingga 2009
5
6
7
8
9
10
11
Distribusi Konsumsi BBM
Kita harus mengeluarkan Rp 727.6 miliar per hari untuk menyangga harga BBM dan subsidi listrik Dengan pemotongan subsidi BBM sekali pun (menjadi Rp 201 triliun untuk subsidi energi), kita masih harus mengeluarkan Rp 550 miliar per hari untuk hal itu Dana sebanyak itu lebih baik kita gunakan untuk hal-hal lain yg lebih produktif (membangun sekolah, irigasi, infrastruktur, dsb) Apakah pengeluaran subsidi sebanyak itu adil? (lihat grafik di sebelah)
Distribusi Konsumsi BBM Menurut Pendapatan Rumah Tangga 20% teratas 20% kedua teratas 20% tengah 20% kedua terbawah 20% terbawah 0
10
20
30
40
50
(%)
12
13
Program Kompensasi Filosofi: program ini ditujukan untuk mengurangi dampak negatif kenaikan harga BBM pada kalangan yang paling miskin. Program ini sebagian bersifat temporer, dan diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan ketergantungan dan tidak mendorong menguatnya culture of poverty Pengurangan subsidi BBM juga akan memastikan ekspansi program kemiskinan yang bersifat jangka panjang seperti PNPM dan Program Keluarga Harapan dapat berjalan dengan sesuai dengan rencana semula. Program Kompensasi Jangka Pendek: 1. Program Bantuan Langsung Tunai 2. Program Raskin 3. Program Operasi Pasar Beras dan Subsidi Harga Beras TNI/Polri
14
Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui 3 cluster:
Cluster 1: Bantuan dan Perlindungan Sosial → Dengan sasaran 19,1 Rumah Tangga melalui program PKH, Raskin, BOS, JAMKESMAS, bantuan sosial untuk korban bencana, lansia, penyandang cacat; Cluster 2 : Pemberdayaan Masyarakat → Melalui Program nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-Mandiri) mencakup 3.999 kecamatan, 16.417 desa tertinggal dan 21.000 desa lainnya (anggaran ± Rp. 13,2 Trilyun). Tahun 2009 PNPM Mandiri akan mencapai 5.720 kecamatan (dengan bantuan per kecamatan per tahun ± Rp. 3 Milyar); Cluster 3: Penguatan Usaha Mikro dan Kecil → sampai dengan April 2008, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dana yang telah disalurkan mencapai Rp. 5,2 Trilyun menjangkau 400.000 nasabah (peminjam tanpa agunan) 15
16
Bantuan Langsung Tunai Sebagai Kompensasi Penyesuaian Harga BBM
Penguatan program ketahanan pangan dan penjualan beras bersubsidi (Rp. 4,2 Trilyun); Kredit Usaha Rakyat (tambahan dana Rp. 1 Trilyun) BLT untuk 19,1 juta Rumah Tangga @ rp. 100.000/bulan selama 7 bulan (Rp. 14,1 Trilyun)
17
Tujuan Komunikasi & Sosialisasi
Terciptanya pemahaman yang komprehensif terhadap tujuan, prinsip serta mekanisme dan prosedur program; Terwujudnya kolaborasi efektif antar departemen dan lembaga pemerintahan terkait dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak lain yang terkait secara langsung maupun tidak langsung; Terciptanya suasana kondusif dan penerimaan kehadiran program oleh semua pihak; Terjadinya proses perubahan sikap danperilaku baik oleh beneficiaries, stakeholders dan maupun masyarakat umum secara bertahap; Terciptanya proses komunikasi, aliran informasi dan pembelajaran kebijakan program khususnya dan kebijakan penanggulangan kemiskinan umumnya; Mendapatkan umpan balik dari strategi komunikasi saat ini untuk perbaikan strategi komunikasi mendatang, melalui mekanisme evaluasi. 18
Sasaran Komunikasi Ditujukan kepada:
Penerima bantuan (beneficiaries)
Instansi pelaksana BLT yang terkait
Instansi lain yang tidak secara langsung terkait dengan pelaksanaan BLT
Lembaga atau kelompok-kelompok strategis yang potensial menunjang pelaksanaan program
Masyarakat umum
19
Komponen Komunikasi
Sosialisasi – fokusnya : pemahaman
Edukasi – fokusnya : perubahan sikap dan perilaku
Advokasi – fokusnya : membangun komitmen dan kepedulian
20
Pendekatan Umum
Terbatas – cakupan sasaran
Bertahap – tujuan dan pengembangan instrumen dan cakupan
Berlapis – kelompok sasaran
Pro – aktif dan antisipatif
21
BLT Sangat Pro-Poor Tetapi Perlu Disempurnakan Lagi
22
BLT Lebih Baik Dari Program Lainnya
23
Mayoritas Menerima Dana Utuh
24
Alasan Pemotongan Dana
25
Siapa Yang Mengenakan Pungutan?
26
Sosialisasi dan Komunikasi Yang Lebih Baik Dapat Mengurangi Korupsi
27
Sumber Informasi
Sumber informasi mengenai BLT
28
Mengapa terjadi kekerasan
29
Penyebab Protes 0%
2%2%
1% 4% 0%
91%
Jadwal pengambilan SLT/BLT tidak jelas Tempat pengambilan SLT/BLT dibatasi di kantor pos tertentu Adanya pemotongan SLT/BLT Antrian pengambilan SLT/BLT tidak teratur Proses pengambilan SLT/BLT berbelit-belit Pendataan tidak benar Lainnya
30
Keluhan Rumah tangga yang mempunyai keluhan
…tetapi, sebagian besar keluhan tidak dilaporkan
31
Apa saja yang dikeluhkan
32
Keluhan (Lanjutan) Tindak lanjut terhadap keluhan cukup tinggi
…tetapi, kepuasan terhadap tindak lanjut rendah
33
BLT digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
34
BLT tidak mengurangi jam kerja
35
TERIMA KASIH
Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, Jakarta, 4 Juni 2008 36