Bagian
1
Apakah Atletik itu?
A. Pengertian Atletik Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Pengertian atletik, menurut Sumardi, dkk. (2000: 1.3), merupakan kegiatan jasmani yang terdiri atas berbagai gerakan yang dinamis dan harmonis, seperti: lari, jalan, lompat, dan lempar. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar utuk cabang olahraga lainnya, juga merupakan unsur olahraga yang snagat penting dalam acara pesta olahraga, seperti: PON, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan, di samping sarana untuk sarana penelitian para ilmuwan olahraga. Kata athlon atau athlum yang artinya perlombaan atau kontes, juga diartikan pertandingan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukan olahraga ini dinamakan athleta atau dalam bahasa yang kita kenal sebagai atlet. Apakah Atletik itu?
7
Atletik adalah even asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dan satu-satunya even adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa Games yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama diselenggarakan pada 527 Sebelum Masehi) dilangsungkan di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Akan tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Pada masa abad pertengahan, anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung, bergulat, dan berkuda, memanah serta pelatihan senjata. Kontes antarrival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi. Pada abad ke-19, organisasi formal dari even modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertama kali di tahun 1812 dan 1825, tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson, seorang murid di sana pada tahun 1838 sampai 1841. 8
Apakah Atletik itu?
Royal Military Academy tempat Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisasi pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850. Atletik modern biasanya diorganisasi sekitar lari 400 m di lintasan (trek) di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya, kemudian perempuan pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti, kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan, ada sirkuit Liga Emas profesional, diakumulasi dalam IAAF, World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer. AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Pada masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya. Apakah Atletik itu?
9
B. Perkembangan Atletik di Indonesia Atletik measuk ke Indonesia pada awal 1930-an dan dipopulerkan oleh orang Belanda. Kemudian, pemerintah kolonial Belanda memasukkan atletik ke sekolah-sekolah yang berada di kota besar, seperti Batavia, Surabaya, dan Bandung. Pada saat itu, organisasi yang ada sangat terbatas pergerakannya. Tidak semua orang dapat menegnal dan menikmati olahraga ini sebab pembinaan olahraga ini dilakukan orang Belanda. Tujuannya bukan untuk meningkatkan kesehatan jasmani para pelajar pribumi, melainkan untuk meningkatkan kesehatan, kekuatan, dan kesegaran jasmani mereka demi membela kepentingan pemerintah Hindia Belanda, yang akhirya mendirikan Nederlands Indische Atletiek Unie (NIAU) pada 17 Juli 1917. Setelah atletik makin dikenal masyarakat Indonesia, di Semarang bermunculan perkumpulan atletik lokal walaupun tidak sebanyak sekarang. Pada saat itu, bermunculan pula atlet, seperti Sutantio Singgih yang pernah bersaing dengan Haroen Alrasyid, pemecah rekor lompat tinggi. Haroen adalah pemilik prestasi lompat tinggi 1, 80 meter, bahkan dalam acara resmi sempat melewati mistar setinggi 1, 90 meter. Demikia halnya di Yogyakarta, terdapat atlet berprestasi, seperti Soedarpo (pelari jarak pendek) Sidik Moeljono (pelari gawang), Adam Saleh, dan Dundjunan (atlet serbabisa). Di Jakarta, sekitar 1933 sekelompok pemuda dan pelajar yang menggemari atletik tergabung dalam PSV yang terbagi menjadi beberapa bagian, seperti korfbal (bola keranjang) yang dipimpin oleh
10
Apakah Atletik itu?
Joedono (sekarang Prof. Dr. Joedono), sedangkan atletik di bawah bimbingan Aziz Saleh, salah seorang mahasiswa kedokteran. Mereka berlatih di Salemba Tengah, sedangkan di Kebon Sirih terdapat perkumpulan IAC yang dipimpinpin Abdoleah yang beranggotakan 100 atlet. Di Kemayoran terdapat perkumpulan atletik bernama Hellas yang diasuh oleh Soemali Prawirosoedirdjo dan Soebiono. Semua atlet yang tergabung dalam perkumpulan ini berada di bawah naungan organisasi atletik Belanda, NIAU.
C. Perkembangan Atletik Zaman Jepang Pergantian pemerintahan penjajah, dari Belanda ke Jepang, sempat menghentikan kegiatan olahraga nasional. Pada September 1942, di Jakarta dilangsungkan gerakan olahraga yang dipelopori oleh ISI, pesertanya adalah atlet seluruh Jawa, sedangkan atletiknya diselenggarakan di lapangan Gambir atau lapangan IKADA (sekarang daerah silang Monas atau Taman Nasional). Pada zaman Jepang ini, berdiri organisasi PUTERA atau Organisasi Pusat Tenaga Rakyat yang membawahkan beberapa organisasi olahraga lain, dengan tujuan membantu pemerintah Jepang dalam hal pembinaan kemasyarakatan. Tokoh yang berada di organisasi ini, di antaranya: Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansyur.
Apakah Atletik itu?
11
Sumber: Album Pahlawan, 1982
Gambar 1.1 Soekarno dan Hatta merupakan tokoh organisasi PUTERA
12
Apakah Atletik itu?
Organisasi PUTERA berubahan menjadi Jawa Hookoo Kai diawasi langsung oleh pemerintah Jepang. Pada zaman Jepang, olahraga mengalami perkembangan yang bagus. Semua pemuda dan pelajar wajib mengikuti senam khas Jepang, Taiso. Bahkan, atletik pun turut berkembang. Pada 1943 diselenggarakan perlombaan atletik pemuda dan pelajar di Salo. Pesertanya para pemuda dan pelajar yang berada di Bandung, Yogyakarta, dan Solo.
D. Perkembangan Atletik Zaman Kemerdekaan Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, semua organisasi olahraga bentukan penjajah diubah. Kemudian, muncul Gerakan Latihan Olahraga (Gelora) yang membawahkan cabang olahraga, seperti sepakbola, atletik, bola keranjang, dan bulutangkis. Pada 1945 s.d. 1950, berdiri Persatuan Olahraga Atletik Indonesia (Pori) sehingga atletik diselenggarakan di daerah-daerah yang telah diduduki oleh pasukan Belanda, NICA. Atletik dipusatkan di Surakarta. Atletnya banyak dihimpun dari Ikatan Pemuda dan Pelajar Indonesia (IPPI). Walaupun masih dalam suasana penjajahan, IPPI mampu menyelenggarakan pertandingan atletik. Lahirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) karena kegagalan Indonesia di Olimpiade XIV tahun 1948 di London. Saat itu, Indonesia menyelenggarakan PON pertama bersamaan dengan pesta Olimpiade tersebut. PON itu diselenggarakan di Surakarta. Kongres PSSI dilangsungkan di Semarang pada 3 September 1950 sehingga kongres ini melahirkan induk olahraga atletik bernama Persatuan Atletik seluruh Indonesia (PASI). Dengan induk
Apakah Atletik itu?
13
organsisasi ini, atletik makin berkembang dan sukses diselenggarakan dalam setiap PON selanjutnya. Bahkan, dapat mengirimkan atlet terbaik Indonesia ke pesta olahraga Asia, Asian Games I di New Delhi pada 1951 serta Olimpiade ada 1952 di Helsinki, Findlandia. Dari sini, Indonesia tanpa absen mengirimkan berbagai atlet cabang olahraga ke pesta olahraga dunia.
14
Apakah Atletik itu?
Bagian
2
Atletik di Dalam dan Luar Ruangan
A. Lintasan dan Lapangan dalam Ruangan Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor, selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200 m dan terdiri atas empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor, atlet berkompetisi sama dengan even lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100 m dan 110/ 100 m halang rintang (diganti dengan sprint 60 m dan 60 m halang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang-kadang 55 m sprint dan 55 m halang rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000 m, jalan cepat 300 m, dan 400 m halang rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3.000 m yang normalnya pada tingkat kampus dan elite dibandingkan dengan memakai 10.000 m. Marathon 5.000 m adalah even lari jauh yang paling umum walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Pada medio abad ke- 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Akan tetapi, lomba ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500 m
Atletik di Dalam dan Luar Ruangan
15
dibandingkankan dengan 400 m yang ada normalnya di even outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan. Padai even lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda, dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi, dan tolak peluru ditambahkan hanya untuk even outdoor, yang normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Even unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara). Adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon? Di negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkan di Kejuaraan Nasional untuk atlet multievent ada Pentathlon untuk wanita (yaitu, 60 m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, dan 800 m) dan Heptathlon untuk pria (yaitu, 60 m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1.000 m lari) indoor. Untuk outdoor, ada heptathlon untuk wanita dan decathlon untuk pria.
Sumber:matanews.com
Gambar 2.1 Salah satu cabang atletik di ruang terbuka.
16
Apakah Atletik itu?
B. Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan Lintasan dan lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400 m. Akan tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yard, ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m atau 440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini bisa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untuk American Football, sepak bola atau lacrosse. Lapangan didalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Namun, lempar lembing, bola besi, dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan atau di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas dan implementasinya mungkin bisa merusakkan lapangan yang dipakai atau lintasan.
Atletik di Dalam dan Luar Ruangan
17
Sumber:www.antarafoto.com
Gambar 2.2 Lompat galah
C. Even Atletik Ada variasi lain selain yang ditulis di bawah ini, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300 m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200 m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3 m) ke 400 m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak ini tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia untuk kelas mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
18
Apakah Atletik itu?
Sumber:www.worldstadiums.com
Gambar 2.3 Stadiun untuk penyelenggaraan lomba atletik.
Atletik di Dalam dan Luar Ruangan
19
Even Lintasan –even lari di lintasan 400 m. 1. Sprint: even yang termasuk 400 m. Even yang umum adalah 60 m (hanya di dalam ruangan), 100m, 200 m dan 400 m. 2. Jarak Menengah: even dari 800 m sampai 3000 m, 800 m, 1.500 m, satu mil dan 3 000 m. Lari berintang–lomba (biasanya 300 m) dan pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air. 1. Jarak Jauh: berlari di atas 5.000 m. Biasanya 5.000 m dan 10.000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan. 2. Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m halang rintang menengah (300 m di beberapa SMA). 3. Estafet: 4 × 100 m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 × 200 m estafet, 4 × 800 m estafet , dll. Beberapa even, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar. Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tetapi biasanya diakhiri di lintasan. Even biasa adalah 5 km, 10 km, setengah marathon dan marathon. Lomba jalan cepat even biasa adalah 10 km, 20 km, dan 50 km. Dalam even ini, dibagi menjadi beberapa even berikut. 1. Even lapangan 2. Even melempar (tolak peluru, lempar peluru, lempar lembing, dan lempar cakram) 4. Even lompat (lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda, serta yang sangat tidak biasa lompat tinggi berdiri, lompat jauh berdiri, dan lompat ganda berdiri). 5. Even ganda atau kombinasi terdiri atas: a. Triathlon / Trilomba b. Pentathlon / Pancalomba c. Heptathlon d. Decathlon /Dasalomba 20
Apakah Atletik itu?
Bagian
3
Lapangan Atletik
Olahraga atletik harus memiliki perlengkapan atau fasilitas berikut.
A. Lapangan/Track Atletik Lapangan ini harus memiliki standar berukut. 1. Satu keliling lari saharusnya dibuat agar panjangnya 400 meter, dibatasi dengan garis yang dibuat dari semen, kayu, atau bahan lain yang lebarnya 5 cm, dan tingginya 5 cm. 2. Untuk perlombaan internasional, sekurang-kurangnya harus mempunyai 6 lintasan, idealnya mempunyai 8 lintasan. 3. Lebar setiap lintasan minimal 1,22 meter, maksimal 1,25 meter, dibatasi garis yang tebalnya 5 cm. Kemiringan lintasan yang diizinkan adalah tidak melebihi 1:100 untuk kemiringan ke samping, 1 : 1000 untuk kemiringan pada arah lain.
Lapangan Atletik
21
Sumber:www.worldstadiums.com
Gambar 3.1 Fasilitas vital untuk atletik.
B. Perlengkapan Lari Untuk menjaga kenyamanan ketika berlari, perlu diperhatikan beberapa perlengkapan lari, di antaranya pakaian dan sepatu. Pakaian yang digunakan pelari, khusus pakaian olahraga yang bersih, tidak tembus pandang ketika basah, dibuat khas dan tidak terlalu ketat. Untuk sepatu, sebaiknya sepatu yang memakai sol besi tidak boleh lebih dari 25 mm atau bergaris tangan 4 mm dan diizinkan untuk membuat celah-celah pada bagian tepinya.
C. Teknik Dasar Atletik 1. Latihan Teknik Dasar Lari Jarak Pendek (Sprint) Lari jarak pendek (sprint) merupakan salah satu nomor lari, yang harus menempuh jarak tertentu (100 m, 200 m, dan 400 m) dengan kecepatan semaksimal mungkin.
22
Apakah Atletik itu?
Latihan Teknik Start Jongkok Start jongkok dipergunakan oleh pelari cepat, tetapi sekarang pun masih banyak pelari 800 meter menggunakan start jongkok. Start jongkok ada tiga macam, antara lain Start pendek (bunc stam), Start menengah (medium start), dan Start panjang (long start). a. Latihan Sikap Start pada Aba-aba Bersedia. b. Latihan Sikap Start pada Aba-aba Siap. c. Latihan Sikap Start pada Aba-aba Ya. d. Latihan Gerakan Lari. e. Latihan Gerakan Memasuki Garis Finish. 2. Lompat Jauh Lompat Jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat tinggi galah. Latihan Teknik Lompat Jauh a. Latihan Teknik Awalan atau Ancang-Ancang (Approach Run) b. Latihan Teknik Tumpuan / Tolakan (Take-off) c. Latihan Teknik Melayang di Udara d. Latihan Teknik Mendarat
Lapangan Atletik
23
Sumber:www.indomedia.com
Gambar 3.2 Teknik melayang dan mendarat penting dikuasai atlet.
24
Apakah Atletik itu?
Mengenal Lari dalam Atletik
Bagian
4 A. Lari Steeple-Chase
Lari Steeple–Chase adalah lari jarak jauh dengan melalui rintanganrintangan. Rintangan yang dilalui ada dua macam. 1. rintangan gawang 2. rintangan air dengan gawang di depannya.
Sumber:www.tempointeractive.com.
Gambar 4.1 Lari jarak jauh melalui rintangan.
Mengenal Lari dalam Atletik
25
Seorang pelari Steeple–Chase harus memiliki kecepatan juga harus memiliki keterampilan khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut. Untuk dapat melampaui rintangan-rintangan itu dengan cara menginjakkan kaki di atas gawang sehingga tidak perlu mengganti gerakan-gerakan lain cukup dengan satu teknik. Setelah kaki menumpu di atas gawang, tidak perlu menolak dengan melakukan lompatan, tetapi upayakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melangkah dan berlari kembali. Peratuan Lari Halang Rintang / Steeple – Chase 1. Jarak resmi untuk nomor perlombaan ini sejauh 2000 meter dan 3000 meter di dalam Stadion Atletik. Jarak 2000 m dilombakan hanya untuk atlit yunior 2. Untuk lari 3.000 m Steeple Chase harus melewati 28 kali gawang dan 7 kali bak air, untuk yunior 8 kali melewati gawang dan 5 kali melewati air, dari 5 gawang yang terbesar dengan jarak yang sama satu sama lain di antaranya 1 pada bak air. 3. Pelari yang tidak melewati gawang atau bak menyebrangi atau melawati dan mendaratnya di luar bak air dinyatakan diskualifikasi. 4. Untuk lari 3000 m Steeple Chase dari garis star ke gawang pertama setelah melewati satu putaran baru gawang-gawang dipasang oleh petugas lapangan.
B. Lari Gawang Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui
26
Apakah Atletik itu?
gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Sumber:www.sak77.dk
Gambar 4.2 Lari gawang
Hal yang perlu diperhatikan atlet pada waktu melewati gawang adalah sebagai berikut. 1. Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan gawang.
Mengenal Lari dalam Atletik
27
2. Ayunkan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. 3. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. 4. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan. Di atas gawang, kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar ke arah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau di belakang gawang. Pusatkan posisi pandangan ke depan bagian atas gawang. 5. Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. Kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.
C. Lari Jarak Menengah Gerak lari jarak menengah (800 m—1.500 m) sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek. Perbedaannya terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
28
Apakah Atletik itu?
Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah sebagai berikut. 1. Badan harus selalu rilaks atau santai. 2. lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek. 3. Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertikal. 4. Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). 5. Penguasaan terhadap kecepatan lari dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik. 6. Dalam lari jarak menengah, gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
D. Lari Jarak Pendek Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri atas lari 100 m, 200 m, 400 m yang secara teknis sama dan yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh, makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan. Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: start, gerakan lari cepat (sprint), dan gerakan finish.
Mengenal Lari dalam Atletik
29
1. Start Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, yakni: a. start berdiri (standing start) b. start jongkok (crouching start) c. start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III, dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m. 2. Teknik Start Sikap start pada aba-aba bersedia. Pada aba-aba bersedia, pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. Letakkan tangan tepat di belakang garis start. Hal-hal yang penting dalam sikap start adalah sebagai berikut. a. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari, dan ibu jari membentuk huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus. b. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star. c. Tubuh rileks/ tidak kaku. d. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya. e. Jarak letak kaki terhadap garis start bergantung pada bentuk sikap yang dipegunakan.
30
Apakah Atletik itu?
3. Bunch Start Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. Ujung kaki belakang ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka apabila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, bergantung pada panjang tungkai. 4. Medium Start Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, bergantung pada panjang tungkai. 5. Medium Elongated Start Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping tengah-tengah lengkung telapak tangan kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki muka 35 cm, kaki belakang 90 cm, bergantung pada panjang tungkai 6. Elongated Start Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit kaki depan, jarak kaki dari garis start kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm, bergantung pada panjang tungkai masing-masing pelari. 7. Gerakan pada Aba-aba Siap Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung menurun kedepan. Berat badan lebih ke depan. Jaga keseimbngan sampai aba-aba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai saja!), pandangan ke arah garis start di antara
Mengenal Lari dalam Atletik
31
bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil napas dalam-dalam. Hal yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama. 8. Gerakan pada saat Aba-aba Ya atau Bunyi Pistol Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuatkuat (gerakan lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus ke depan, dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupakan langkah peralihan. Bernapas seperti biasa, menahan napas berarti menegakkan badan. Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan start ialah pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian, dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cedera otot. 9. Gerakan Finish Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finish. Lari terus tanpa perubahan apa pun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String. 32
Apakah Atletik itu?
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finish merupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finish.
E. Jalan Cepat Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
F. Teknik dalam Lari Cepat
Sumber:www.flickr.com
Gambar 4.3 Lari Cepat
Mengenal Lari dalam Atletik
33
1. Perhatikan Togok Saat bergerak maju, badan pejalan cenderung lebih condong ke depan atau ke belakang oleh karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat anggota badan bagian atas terasa cepat lelah. 2. Kepala Saat gerakan maju, seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, tetapi gerakan tersebut hendaknya tidak mengganggu lajunya gerak jalan tersebut. 3. Kaki Waktu Melangkah Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan/ garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke luar atau ke dalam. Pada saat menumpu, tumit harus mendarat lebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teratur. 4. Lengan dan Bahu Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari 90º. Kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks. 5. Peraturan Perlombaan Jalan Cepat Berjalan adalah bergerak maju dengan melangkah, yang dilakuakan sedemikian rupa hingga terputus hubungan dengan tanah. Setiap kali melangkah, kaki depan harus menyetuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Dalam periode satu langkah, satu kaki harus berada ditanah, maka kaki itu haus diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi tegak lurus atau vetikal.
34
Apakah Atletik itu?
Penilaian diskualifikasi. Para juri atau wasit yang ditunjuk harus memilih salah seorang Ketua Wasit. Semua juri atau wasit harus mampu bertindak sebagai individu. Jika ada pendapat berikut: dua orang wasit atau juri, yang salah seorang harus ketua wasit atau tiga orang juri atau wasit selain ketua wasit—berpendapat bahwa apabila cara berjalan seorang peserta tidak memenuhi persyaratan jalan cepat sesuai dengan definisi di atas pada saat tertentu selama perlombaan, yang bersangkutan dinyatakan diskualifikasi, yang diberitahukan kepadanya secara langsung oleh wasit dan diwasi langsung oleh IAAF atau diadakan atas izinya, tidak diperbolehakan adanya dua juri/ wasit berasal dari satu kewarganegaraan yang sama. Ketentuan diskulifikasi yaitu peserta lomba yang mendorong, memotong dan menghalangi atlet peserta lain dan berakibat menghambat gerak laju peserta. Jika keadaan tidak memungkinkan untuk memberitahukan diskulifiksi pada peserta, dilakukan sesudah perlombaan berakhir. Pada lomba jalan cepat di lintasan (dalam stadion), seorang peserta yang didiskualifikasi harus secepatnya meninggalkan lintasan, sedangkan pada lomba jalan cepat di jalan umum, peserta yang didiskualifikasi harus segera melepaskan nomor dada yang dipakainya. Disarankan untuk menggunakan bendera putih diancungkan sebagai tanda peringatan dan juga untuk memberitahukan kepada petugas (juri), peserta, dan penonton bahwa pesarta tersebut didiskualifikasi. Dalam perlombaan internasioanal dengan jarak lebih dari 20 km harus disediakan pos-pos penyegar (sponging point) oleh panitia maupun peserta sendiri, setiap jarak sesudah 5 km, 10 km, 15 km. Mengenal Lari dalam Atletik
35
Peserta didiskualifikasi apabila mengambil/menerima penyegar di luar pos-pos yang telah ditentukan. Untuk olimpiade atau kejuaraan daerah atau regional, sirkuit untuk nomor 20 km jalan cepat harus maksimum 3.000 m dengan minimum 1.500 m. Setiap peserta harus mengirimkan formulir pendaftaranya untuk nomor lomba jalan cepat 50 km atau 30 mil (atau lebih) disertai surat keterangan dari dokter, setiap peserta harus bersedia diminta mengikuti tes jasmaniah (physical examination) oleh dokter yang ditunjuk oleh panitia.
G. Lari Jarak Jauh Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3.000 m, ke atas, 5.000 m, 10.000 m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan di luar stadion kecuali start dan finish, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh, makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
H. Peraturan Lari Lintasan Alam (Cross-Country) Jalur lomba diupayakan: 1. Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong. 2. Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan di kiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.
36
Apakah Atletik itu?
3. Apabila merancang jalur, hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal. 4. Start dan jarak-jarak yang relatif pendek, jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari. 5. Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2.200 meter. 6. Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos (juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta. IAAF menetapkan perlombaan dibagi menjadi kelompok umur. Untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. Misalnya, perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka: 1. Kelompok Junior I – di bawah 20 tahun 2. Kelompok Junior II – 17 – 18 tahun 3. Kelompok Junior III – 15 – 18 tahun 4. Kelompok Pemula – 13 – 14 tahun 5. Kelompok Veteran Putra – usia 40 tahun 6. Kelompok Veteran Putri – usia 35 tahun Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF
Mengenal Lari dalam Atletik
37
adalah sebagai berikut. 1. jarak 12 km peserta putra dewasa 2. jarak 6 km peserta putra dewasa 3. jarak 8 km peserta putra yunior 4. jarak 4 km peserta putra yunior. 5. Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba. 6. Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis start dan finish. 7. Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilainilai masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah itulah tim yang menang. 8. Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/pemenang pertama.
I. Peraturan Lari di Jalan Raya 1. Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/putri: 15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon) 25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya. 2. Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195. 3. Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0,1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001 meter. 4. Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan 38
Apakah Atletik itu?
perlombaan berlangsung. 5. Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.
J. Lari Sambung Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri dari 4 orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung, pelari berlari dengan kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang disebut zona panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau diskualifikasi. Cara pengoperan tongkat dilakukan dengan dua cara berikut. 1. Tanpa melihat (nonvisual): cara ini penerima tongkat estafet tanpa menoleh kepada si pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari sambung 4 × 100 m. 2. Dengan melihat (visual): cara ini si penerima tongkat estafet menoleh ke belakang, melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada lari sambung jaraknya lebih dari 100m, terutama pada 4 × 400m. Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah sebagai berikut. 1. Pemberi melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas Yang menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan dengan sikap ibu jari dan jari lainya membentuk huruf V terbalik dengan Ibu jari yang berada pada bagian luar dari badan, sedangkan keempat jari lainya di bagian dalam. 2. Para pelari harus menerima dan memberikan dengan berselangMengenal Lari dalam Atletik
39
seling. Misalnya pelari pertama memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari kedua harus menerima dengan tangan kiri, pelari ketiga menerima dengan tangan kanan, pelari terakhir menerima dengan tangan kiri. Perpindahan tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat berlangsung dalam keadaan pelari sudah mencapai kecepatan tertinggi. Ini terjadi kira-kira 15 – 18 m setelah garis permulaan dalam daerah pergantian.
K. Peratuan Lari Bersambung/Estafet 1) Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari. 2) Nomor 4 × 100 m, 4 x 200 m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar zona tidak lebih dari 10 m. 3) Nomor 4 × 200 m, 4 × 400 m dilarikan dalam lintasan masingmasing kecuali: a. untuk lari 4 × 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah menggunakan lintasan dalam. b. demikian juga 4 × 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah melewati tanda tikungan petama yang berbendera. c. pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-batas garis yang jelas. 4) Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm dengan warna yang mencolok dengan tidak membingungkan pelari. 5) Tongkat estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan berlangsung, jika jatuh harus diambil oleh yang menjatuhkan. Dia boleh meninggalkan lintasanya untuk mengambil tongkat dengan tidak mengganggu pelari lain. Tongkat harus diberikan dari tangan ke tangan dalam zona penggantian tongkat yang dimaksud dengan zona penggantian tongkat adalah pada saat posisi tongkat bukan ditentukan oleh posisi badan. 40
Apakah Atletik itu?
Bagian
5
Mengenal Lempar dalam Atletik
A. Tolak Peluru Banyak orang awam mengenal apa itu peluru? Kalau sudah menyangkut dengan peluru pasti dihubung-hubungkan dengan senjata api sebab peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata api. Akan tetapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. Peluru ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya, yaitu mendatangkan prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Cabang olahraga tolak peluru masuk dalam daftar perlombaan nasional maupun internasional.
Mengenal Lempar dalam Atletik
41
Sumber:www.tempointeractive.com
Gambar 5.1 Tolak peluru bagian dari atletik
Tolak peluru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai lemparan atau tolakan yang sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3 kg, 4 kg, 5 kg, dan 7 kg, dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
42
Apakah Atletik itu?
B. Teknik Tolak Peluru Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua, dan ketiga (telunjuk, jari tengah, dan kelingking) merupakan titiktitik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang. Latihan yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik. Kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan, dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
C. Tolakan Berdiri Setelah latihan pertama dikuasi, selanjutnya lakukan dengan tolakan berdiri. Yang menggunakan tolakan dengan tangan kanan, posisinya sebagai berikut. 1. Dagu, lutut, dan ujung kaki kanan harus berada pada satu garis lurus vertikal. Punggung jangan membungkuk. 2. Jarak antara kedua kaki adalah dua atau tiga kaki bergantung pada tingginya atlet dan ujung kiri sejajar dengan tumit kaki kanan.
Mengenal Lempar dalam Atletik
43
3. Gerakan terakhir, badan diputar ke posisi semula waktu menolak. Selama gerakan ini harus ditekankan kecepatan panggul sebelah kanan, siku tetap di belakang peluru dan mengikutimya dengan gerak lengan yang cepat. Pundak kiri tidak boleh turun dalam gerakan ini. Yang perlu ditekankan lagi bahwa gerakan akhir harus siap dalam posisi dagu-lutut-ibu jari dengan siku di belakang peluru. Sedangkan gerakan di antara kedua garis boleh geser ke samping, langkahsamping, langkah-belakang dan sebagainya. Tekanannya adalah pada kecepatan gerak yang selalu ditingkatkan. Tolak peluru memiliki dua gerakan, yaitu Gaya Obrien (menyamping) dan Gaya Ortodok (membelakangi). Perhatikan gambar tahap-tahap pada gerakan tolak peluru berikut ini.
44
Apakah Atletik itu?
1
Mengenal Lempar dalam Atletik
45
2
46
Apakah Atletik itu?
3
Mengenal Lempar dalam Atletik
47
a
b
c
d
Sumber:www.corbis.com
Gambar 5.2 Macam-macam cara dalam memegang pada tolak peluru yaitu, (a) dengan menggunakan satu tangan , (b) dengan menggunakan dua tangan, (c) dengan menggunakan tangan kanan, dan (d) dengan menggunakan tangan kiri.
48
Apakah Atletik itu?
Bagian
6
Mengenal Lompat dalam Atletik
A. Lompat Tinggi Galah Lompat tinggi galah yang merupakan suatu lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya. Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah ini, yakni sebagai berikut. 1. Awalan, dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat. 2. Teknik Awalan; awalan jaraknya harus panjang supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari, usahakan konsisten dan prima yang bertujuan atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar untuk memperoleh tumpuan yang baik. 3. Gerakan menancapkan galah. Teknik menancapkan galah yang pertama, dalam proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar. Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan ujung galah. Galah Mengenal Lompat dalam Atletik
49
menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk tumpuan. Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling atas. Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan (pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang. 4. Berayun dan menggelantung. Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar, akan didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar. 5. Tarikan dan Putaran (pull & turn). Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat menunggu
50
Apakah Atletik itu?
terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar. 6. Push –off dan melintasi mistar. Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90º. Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan. 7) Gerakan ini merupakan gerakan terakhir, yaitu melewati garis mistar. Dengan demikian, suksesnya gerakan ini bergantung pada latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat menimbulkan gerakan akhir yang sempurna.
B. Lompat Tinggi Lompat tinggi merupakan suatu lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.
Mengenal Lempar dalam Atletik
51
Sumber:www.bernama.com
Gambar 6.1 Lompat tinggi.
Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, yakni sebagai berikut. 1. Gaya Gunting (Scissors). Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 Sweney mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis. Cara melakukan lompat tinggi. Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
52
Apakah Atletik itu?
2. Gaya Guling sisi (Western Roll). Pada gaya ini, sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping. 3. Gaya Guling (Straddle). Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah ini bergantung pada ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. 4. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan di atas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala menunduk. 5. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.
Sumber:www.sak77.dk
Gambar 6.2 Lompat tinggi
Mengenal Lompat dalam Atletik
53
Gaya Fosbury Flop Cara melakukanya: 1. Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 79 langkah. 2. Tolakan, tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya, yakni harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, tolakan harus dilakukan di sebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan ke atas di samping kepala, maka badan melompat ke atas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama. 3. Sikap badan di atas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang. 4. Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 × 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan di atasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan pertama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala. Yang diutamakan dalam melakuakan lompatan adalah lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran ke dalam dari
54
Apakah Atletik itu?
lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
C. Lompat Jangkit atau Triple Jump Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump. Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Sumber:www.sak77.dk
Gambar 6.3 Lompat jarak jauh
Mengenal Lompat dalam Atletik
55
1. Awalan dalam Lompat Jangkit Untuk meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat dari tumpuan-tumpuan tersebut, Jarak awalan harus cukup panjang 35 – 40 meter, supaya kecepatan mencapai titik maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan lari konstan dan mampu menempatkan kaki tumpu pada balok dengan tepat. 2. Gerakan Hop Gerakan hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut. Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu. a. Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas. b. Setelah menumpu kaki menekan mengayuh dengan tenaga penuh sehinga kaki hampir sejajar dengan tanah. c. Tahap akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan pendaratan. Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan. Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat badan. saat melayang punggung diusahakan tegak tidak condong. 3. Gerakan Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin untuk dapat mengangkat bobot badannya ke arah jump.
56
Apakah Atletik itu?
Untuk mendapatkan Gerakan step yang baik, sebaiknya kita pahami penjelasan berikut a. Jaraknya langkah bergantung pada kecepatan saat melakukan tumpuan. b. Perpindahan diperoleh saat gerakan hop ke arah gerakan step di samping kaki yang diangkat mengayun. c. Setelah kaki melakukan dorongan yaitu setelah gerakan hop kemudian kaki yang satunya bergerak dari sikap tergantung di belakang digerakan dengan lutut terlebih dahulu dan pangkal paha dipertahankan jangan bergerak turun. d. Kaki harus digerakkan setinggi mungkin anggota badan bagian bawah tidak kaku dan tetap terayuh. e. Sebelum gerakan menumpu kaki ayun dipertahankan tergantung kemudian hentakan kaki ke atas untuk mendapatkan suatu ketinggian, dengan tumit terlebih dahulu dengan berat badan berada di depan tumit. badan waktu melayang dipertahankan tegak. 4. Gerakan Mendarat atau Jump Gerakan jump ini merupakan bagian terakhir dari gerakan-gerakan sebelumnya, gerakan hop dan step. Untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna perhatikan penjelasannya berikut. a. Jauhnya hasil suatu lompatan tergantung dari kontribusi gerakangerakan awal. b. Gerakan step diikuti dengan kaki yang tergantung yang diayunkan ke muka dibantu dengan ayunan kedua tangan. c. Badan diusahakan setegak mungkin untuk memperoleh ketinggian yang diinginkan. Mengenal Lompat dalam Atletik
57
d. Gerakan melayang biasanya menggunakan teknik Hang stile. e. Merentangkan kedua belah lengan ke atas dimaksudkan untuk menahan gerakan turun ke bawah (drop). f. Waktu mendarat perhatian tertuju pada kaki yang diayunkan sejauh mungkin ke depan dari pinggul. g. Lutut belakang diangkat ke depan sehingga sejajar dan kedua lengan digerakan ke depan membantu gerakan kaki, setelah tumit menyetuh pasir gerakan pinggul mendorong ke depan agar tidak jatuh ke belakang. Ukuran untuk lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan ± 45m, dari balok tumpuan sampai bak lompatan ± 13m, bak lompat panjang 8m, lebar 2,75m. kedalaman bak lompat ± 10-20cm.
D. Lompat Jauh Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10 cm, panjang 1,72 m, lebar 30 cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter. Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration). Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan. 58
Apakah Atletik itu?
1. Teknik Lompat jauh a. Ancang-ancang Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu. b. Menumpu Menumpu merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan. c. Melayang Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini, terdapat beberapa teknik. Pertama, melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian Mengenal Lompat dalam Atletik
59
sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Kedua, melayang dengan sikap bergantung pada cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian kedua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat. d. Mendarat Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Hal yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Gaya lompatan dalam lompat jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya jalan di udara.
E. Lempar Lembing Jenis olahraga ini sangat berbahaya sehingga penuh perhatian untuk keamanannya. Termasuk di lingkungan sekolah, seperti tertera pada English School Athletic Association’s Handbook. Peraturan keamanan harus diperhatikan. Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan uutri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
60
Apakah Atletik itu?
Sumber:www.sak77.dk
Gambar 6.4 Lempar Lembing
Teknik dalam lempar lembing yang pertama, yaitu: 1. Cara memegang lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20 cm, dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
Mengenal Lompat dalam Atletik
61
2. Lemparan dari sikap berdiri Perhatikan siku harus sedekat mungkin pada lembing selama lembing belum dilemparkan. Lembing dipegang dengan dengan lurus di belakang kepala. Tangan harus lebih tinggi dari pundak. Lembing dalam keadaan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki kira-kira dua feet (60 cm) dengan ujung kaki kalau bisa menghadap ke arah lemparan. Punggung sedikit ke belakang. Gerakan lemparan dimulai dengan putaran ke depan dari panggul sebelah kanan (untuk lemparan menggunakan tangan kanan). gerakan berlanjut pada pundak mengikuti ke depan. Begitu pundak bergerak, maka lengan harus melempar secepat mungkin dengan sikunya tetap tinggi dan sedekat mungkin dengan lembing. Lemparan dengan lari tiga atau lima langkah. Cara lari dimulai dengan kedua kaki rapat, menghadap ke arah lemparan, sedang lembing dipegang dengan tangan kanan dan lengan lurus ke belakang. Lari dimulai dengan kaki kiri Dengan kaki mendarat pada tumit ujung telapak kaki. Yang perlu diperhatikan gerakan terakhir pada langkah kaki kanan saat akan melempar. Kaki kanan bergerak ke depan, lutut diangkat lebih tinggi dan badan agak condong ke belakang. Kaki mendarat tidak pada ujungnya. Jauh dekatnya lemparan bergantung pada kecepatan lengan waktu melepas lembing.
62
Apakah Atletik itu?
Glosarium 1. Atletik (at·le·tik /atlétik/) [n] : Cabang olahraga (terutama yang dilakukan di luar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan), terdiri atas nomor-nomor lari, jalan, lompat, dan lempar. 2. Estafet (es·ta·fet /éstafét/) [n Olr] : Lomba (lari atau renang) beregu dengan cara pembagian jarak tempuh di antara para peserta, pada akhir bagiannya masing-masing menyerahkan benda (misal tongkat, bendera) pada peserta berikutnya; perjalanan yang dilakukan dengan berganti-ganti kendaraan. 3. Konsisten (kon·sis·ten /konsistén/) [a] : Tetap (tidak berubahubah); taat asas; ajek; selaras; sesuai. 4. Lembing (lem·bing) [n] : Tombak pandak (dapat ditohokkan, dapat dilemparkan); tombak kayu atau bambu kecil panjang yang ujungnya berlapis logam yang runcing untuk berolahraga (dengan cara melemparkannya jauh-jauh). 5. Lintasan : Gerakan melintas; jalan yang dilintasi atau dilalui; tempat penyeberangan; pelintasan; (Fis) tempat kedudukan titiktitik yang dilewati zarah atau sistem zarah yang bergerak; (Olr) daerah sepanjang kolam renang yang dibatasi dengan tali sebagai pemisah dari lintasan lain.
Mengenal Lompat dalam Atletik
63
Indeks
64
A Aktivitas 42 Atletik 7, 10
L Lempar Lembing 60, 61 Lintasan 17
E Elongated Start 31 Estafet 20, 40
M Menumpu 59 Mistar 53
K Konsisten 49
P PASI 13 PON 14
Daftar Pustaka Bambang Soegiarto. 1994. Pendidikan Atletik. Jakarta: Depdikbud. Jess Jarver. 1991. Belajar dan Belatih Gerak. Bandung: Pionir Jaya. Mohammad Djumidar A. Widya. 1996. Peranan Guru Pendidikan Jasmani. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta. ———————————.1996. Belajar dan Berlatih dasar GerakanGerakan Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta. TIM PASI. 1995. Peraturan Perlombaan Atletik. Jakarta: PASI.
65
Tentang Penulis Edi Warsidi, lahir di Bandung. Aktif menulis di media massa sejak 1991 sampai dengan sekarang. Selain cerita anak, puisi, cerpen, dan artikel populer, ia juga menulis beberapa buku, di antaranya Adikku Suka Berkhayal (Penebrit DAR!Mizan, 2004), Uang Koin Ajaib (Penerbit DAR! Mizan, 2007), Bandung dalam Puisi (antologi penyair Bandung, YJSB, 1999), Perempuan Berbibir Kupu-Kupu (antologi cerpenis Bandung, Pustaka Latifah dan Yayasan Tirtasari, 1999), dan Membaca Pikiran Orang Lain Sejelas Membaca Buku (Penerbit Medpress, Yogyakarta, 2009). Selain menulis di media massa Bandung, Lampung, dan Surabaya, sejumlah cerita anak pernah dimuat Tabloid Fantasi, Gita, dan Republika Kecil. Sejak 1997, ia bekerja sebagai repoter H.U. Mandala, Priangan Pos (2008), dan kontributor H.U. Bandung Pos.
66
Apakah Atletik itu?