Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Menopause Apakah itu menopause?
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ±12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis. Bagaimanakah gejala-gejala menopause?
Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita usia menjelang dan semasa menopause berupa haid tidak teratur, hot flushes (semburan panas didaerah dada, leher, yang menyebar ke wajah sampai kulit kepala), night sweat, jantung berdebar-debar, sakit kepala / migren, vertigo, insomnia (susah tidur), nyeri sendi, nyeri otot, cepat letih, gairah sex yang menurun, sampai pada perubahan emosi seperti cemas, depresi, dan mudah tersinggung. Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun. Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an? - mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak, makanan yang berkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan, vitamin dan mineral - olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk mempertahankan kebugaran. Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati - selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.
Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan. Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen.
Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain : - Tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani. - Susu Kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi dessert yang mengugah selera. - Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.
SIAPKAN DIRI SEBELUM MENOPAUSE DATANG
Menopause adalah hal alami yang terjadi pada setiap wanita. Toh, tak semua wanita tahu risiko dan cara sehat untuk menghadapi datangnya menopause tersebut. Padahal, seandainya mereka tahu dan menyiapkan diri, masa menopause bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti.
page 1 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ MUNCUL PADA WANITA PERKOTAAN Ada dua macam kelompok wanita. Pertama, kelompok wanita yang cepat puas lantaran setelah berusia 50-an, dia merasa tugas rumah tangganya sudah selesai. Saat menopause datang, dia menjalani apa adanya lantaran cukup puas dengan keadaan. Kelompok kedua, wanita yang tak gampang puas. Pasalnya, setelah menopause datang pun, dia masih berusaha menjaga pola makan, mengurangi lemak di tubuhnya dan tidak merokok. Nah, Anda termasuk kelompok yang mana? Menurut Dr. Robert Hutabarat, Sp.OG, ginekolog dari Rumah Sakit Sumber Waras dalam sebuah seminar tentang menopause beberapa waktu lalu, pembagian kelompok berdasarkan dua sikap di atas cukup menentukan kesehatan wanita tersebut untuk masa selanjutnya. Menopause yang dialami pada usia 50-an memang hal alami yang akan dilalui setiap wanita yang berhasil mencapai usia tersebut. Gejala utamanya adalah berhentinya haid, yang bisa terjadi secara langsung atau mengalami haid dalam jumlah banyak lebih dulu, baru berhenti total. �Gejala lainnya adalah merasa diri tua, takut, gelisah, mudah marah, sering sakit kepala, mudah nyeri kepala dan otot pinggang,� ujar Dr. Supriyadi H.R, Sp.OG pada seminar yang sama. Hilangnya rasa percaya diri, menurut Supriyadi, juga bisa jadi salah satu gejala lantaran dia merasa sudah tua, sementara anak-anaknya sudah dewasa. Sehingga, dia merasa tidak dibutuhkan lagi. Akibatnya, sadar atau tidak, sebagian wanita yang mengalami menopause berubah jadi cerewet untuk menarik perhatian anggota keluarga lainnya. Gejala menopause seperti ini, menurut Supriyadi, biasanya tidak muncul pada orang desa, melainkan pada wanita perkotaan yang punya beban pikiran lebih banyak.
ESTROGEN PALING BERPENGARUH Setelah menopause terjadi, bukan berarti kondisi tubuh, terutama fisik, aman-aman saja. Pasalnya, menopause yang berarti berhentinya haid secara alami akan diikuti oleh beberapa kondisi, antara lain penyakit dan kondisi psikis yang labil. Pada saat menopause datang, hormon estrogen bersama tiga hormon reproduksi lain akan berhenti diproduksi oleh tubuh. "Namun, yang paling berpengaruh secara klinis terhadap tubuh adalah hilangnya hormon estrogen, karena hormon ini bertugas merangsang pembentukan jaringan kolagen yang lentur. Estrogen juga penting untuk pembentukan tulang" , ujar Robert. Estrogen, tambahnya, juga mempengaruhi kolesterol dalam darah. Dengan estrogen, kolesterol yang baik (HDL) yang mencegah terjadinya pengendapan di pembuluh darah koroner akan meningkat. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) menurun. Namun, pada saat atau bahkan sebelum menopause berlangsung, yang terjadi adalah sebaliknya, lantaran estrogen tak lagi diproduksi tubuh. Bahkan, keadaan itu masih ditambah lagi dengan naiknya trigliserida, tekanan darah dan terjadinya gangguan metabolisme darah, yang akhirnya akan terjadi gangguan aktivitas. Salah satu akibatnya, vagina mengkerut dan produksi lendirnya berkurang. Itu sebabnya, vagina jadi kering dan muncul rasa perih saat bersenggama.
PENYAKIT SUSULAN MENGANCAM Menurunnya estrogen saat menopause, bukan tak mungkin diikuti pula oleh beberapa penyakit. Antara lain, alzheimer alias pikun yang parah dan pengendapan di pembuluh darah koroner yang merupakan tempat lewatnya makanan buat jantung. Kalau aliran darah di tempat ini terganggu, penyakit jantung koroner (PJK) bukan tak mungkin datang mengancam. Data dari American Heart Association menunjukkan, 1 dari 9 orang berusia 45 � 60 tahun terkena PJK. Pada usia di atas 60 tahun, 1 di antara 3 wanita terkena PJK. "Angka kematian wanita yang terkena PJK cukup tinggi, yaitu 50 persen. Di Amerika, kematian akibat PJK bahkan 10 kali lipat dibanding akibat kanker payudara", papar Robert sembari menambahkan, seorang wanita yang sudah menopause punya kemungkinan 30 kali lebih besar terkena PJK dibanding wanita premenopause. Selain itu, seiring bertambahnya usia, keseimbangan tubuh pun jadi terganggu. Tulang menipis sehingga bisa menyebabkan keropos tulang yang lebih dikenal dengan osteoporosis. Yang lebih parah, tulang bahkan bisa patah. Sebanyak 40 persen wanita usia 50 - 70 tahun mengalami patah tulang, sedangkan di atas usia 70 tahun yang mengalaminya sebanyak 50 persen. Apesnya, baik PJK maupun osteoporosis terjadi secara diam-diam. Itu sebabnya, sekali terkena serangan PJK penderitanya bisa langsung mati mendadak. Sementara osteoporosis biasanya baru ketahuan setelah yang bersangkutan mengalami patah tulang. Salah satu contoh, "Gara-gara menahan tubuhnya agar tidak terdorong ke depan, pernah seorang wanita umur 60-an tulang lengannya langsung patah saat bus yang ditumpanginya mengerem mendadak. Dari situ, baru ketahuan kalau tulangnya sudah keropos", tutur Robert.
MAMOGRAFI TIAP TAHUN Namun, sebaiknya tak perlu terlalu khawatir terserang penyakit-penyakit susulan menopause, karena sebetulnya bisa dicegah. Caranya antara lain melalui terapi sulih hormon (TSH), yang sebelumnya dikenal dengan istilah terapi pengganti hormon (hormon replacement therapy). Selain berguna untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause, TSH juga dapat mengatasi keluhan atau gejala yang menyertai menopause dan mengurangi risiko stroke dan kanker. "Untuk wanita yang termasuk dalam kelompok tak gampang puas, TSH perlu untuk mencegah timbulnya penyakit akibat menopause", lanjut Robert sembari menambahkan, menjalani TSH harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pasalnya, pemberian hormon estrogen juga harus mempertimbangkan perlu-tidaknya pemberian hormon progesteron. "Jika rahimnya masih baik, pemberian hormon estrogen saja akan berisiko menebalkan dinding rahim. Pada sebagian kasus, malah bisa jadi kanker rahim. Makanya, harus diimbangi dengan pemberian hormon progesteron", papar Robert sembari
page 2 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ menambahkan, wanita yang melakukan operasi kista di indung telur sebelah kanan dan kiri, bisa mengalami menopause dini. Namun, jika rahim sudah diangkat, cukup diberikan estrogen, karena dari hasil penelitian di Amerika, hormon progesteron ternyata berisiko menimbulkan kanker payudara. Itu sebabnya, setiap tahun payudara sebaiknya dimamografi. TSH biasanya dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan harus secara rutin. Kalau tidak, keropos tulang akan muncul. "Karena PJK dan osteoporosis biasanya datang diam-diam, lakukan TSH sejak premenopause, misalnya di usia 47 - 48 tahun", saran Robert.
POLA MAKAN YANG TEPAT Meski menopause adalah sesuatu yang alami, menurut spesialis gizi Dr. Melani, Sp.G, perubahan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang. Lemak juga meningkat, sehingga lingkar perut dan panggul bertambah lebar serta kolesterol naik. Lalu, bagaimana pola makan yang sehat? Menurut Melani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup. Melani mengingatkan bahwa kebutuhan dua hal tersebut berbeda pada tiap orang, tergantung berat, tinggi badan, usia dan aktivitasnya. Kalsium, misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan kering yang dimakan seluruhnya beserta tulangnya (antara lain ikan teri), sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (misalnya tahu dan tempe). Dalam sejumlah makanan, tutur Melani, ada zat isoflavon yang tugasnya mirip estrogen yang bisa didapat antara lain dari kacang-kacangan. 2. Tak hanya sekadar cukup, tapi jenisnya pun harus diperhatikan. Penuhi kebutuhan karbohidrat. Juga, batasi mengonsum lemak. Sebaiknya, hanya gunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh. 3. Tambahkan vitamin dalam menu sehari-hari. Vitamin yang diperlukan antara lain: a. Vitamin A, C dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat diperoleh dengan mengonsum hati, kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan dari tumbuhan, vitamin ini bisa diperoleh lewat sayuran warna hijau, jingga dan buah seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak didapat lewat kacang-kacangan, sayur dan buah. b. Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega dan keju. c. Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada kacang-kacangan dan sereal. 4. Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
TIPS MENGHADAPI MENOPAUSE Berikut adalah beberapa tips menghadapi menopause yang bisa Anda ikuti: 1. Jika tak suka susu, bisa diganti dengan mengonsum tahu, tempe, atau sayur, dengan dosis yang lebih besar. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari. 2. Jangan terlalu lama saat merebus sayur, karena vitaminnya akan larut dalam air. Begitu pula saat memasak, menggoreng atau memanggang daging atau produk hewan lain. 3. Setiap kali makan, pilih satu saja makanan yang digoreng, menu lainnya dimasak dengan cara lain. Sehingga, tidak memperbanyak masuknya minyak ke dalam tubuh. 4. Jangan sembarangan mengonsum vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh. 5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak. 6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita yang menopause.
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan" dan "penghentian sementara" yang secara linguistik lebih tepat dis
page 3 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi, walaupun demikian dalam penggunaan secara umum menopau teratur dan kemudian lenyap sama sekali. Dengan lenyapnya haid ini maka wanita sudah memasuki suatu masa peralihan yaitu masa m sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalami perubahan-perubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh mengalami suatu perubahan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produkt itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai as
page 4 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 5 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Fisik
page 6 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara t keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
page 7 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ a.
page 8 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Ketidakteraturan Siklus Haid
page 9 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 10 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan wanita karena ia harus Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu min
page 11 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ b.
page 12 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Gejolak Rasa Panas
page 13 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 14 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H 60% wanita mengalami arus panas�. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pa Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. H disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat menggangu tidur dan bila hal ini sering menjadi depresi.
page 15 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ c.
page 16 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Kekeringan Vagina
page 17 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 18 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggam membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang terutama pada saat batuk, bersin, tertawa atau orgasme.
page 19 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ d.
page 20 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Perubahan Kulit
page 21 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 22 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis te Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan
page 23 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ e.
page 24 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Keringat di Malam Hari
page 25 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 26 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tida pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
page 27 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ f.
page 28 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Sulit Tidur
page 29 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 30 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berke lain.
page 31 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ g.
page 32 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Perubahan Pada Mulut
page 33 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 34 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi
page 35 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ h.
page 36 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Kerapuhan Tulang
page 37 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 38 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kera yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2% setahunnya. John Hutton (1984:35) memperkirakan sekit proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. K menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
page 39 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ i.
page 40 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Badan Menjadi Gemuk
page 41 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 42 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk de yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang be
page 43 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ j.
page 44 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Penyakit
page 45 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 46 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Dari sudut pandang medik ada 2 (dua) perubahan paling meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang (osteo menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yan besar kemungkinan penyakit itu menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Kanker payudara leb menopause.Kanker rahim adalah istilah luas untuk kanker yang terjadi di rahim, ada dua bagian rahim yang dapat menjadi tempa kanker ini terutama berjangkit pada wanita berusia diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah pendarahan vagina se dan noda diantara haid. Sementara kanker indometrium (kanker tubuh rahim) terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, mendapat haid agak lambat, dan yang mempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes, dan berat tubuh berlebih. Ge antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan biasanya, dan pendarahan haid terakhir dalam meno
page 47 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Psikologis
page 48 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.Beberap dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi re
page 49 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ a.
page 50 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Ingatan Menurun
page 51 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 52 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause te pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
page 53 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ b.
page 54 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Kecemasan
page 55 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 56 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian ke luar kota sendiri, n sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat r kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskip Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupann masa pubertas yang dialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada sehingga tidak menimbulkan gejolak.Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, me berikut :
page 57 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 58 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
- Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang. - Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan merasa tidak berdaya. - Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti : menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarika - Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif da - Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
page 59 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 60 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup b berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindaka mengurangi bahaya atau ancaman.Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk kecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai mas
page 61 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ c.
page 62 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Mudah Tersinggug
page 63 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 64 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang seb disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung prose
page 65 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ d.
page 66 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Stress
page 67 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 68 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasa pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi stress d menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh secara diam-diam.Namun demikian bisa juga memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung pada bagaimana individu me keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.Respo rentang waktu bisa tiba-tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik keluarga. Reak dalam dua kategori psikologis dan fisiologis.Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, seb menimbulkan beragam reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk dikendalika stress ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi stress
page 69 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ e.
page 70 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ Depresi
page 71 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 72 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pern kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akan menderita karena ganggu bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.Wanita yang mengalami depresi sering me bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tert dan harus menghadapi masa tuanya.Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan respon dialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tid mereka dan mungkin sulit dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5) a
page 73 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 74 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/ -
Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah marah. Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, h Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan d Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis, mengeluh. Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur terganggu,
page 75 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dip merespon secara tepat sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan atau disia-siakan. Mari kita bantu para lansia kita dengan me
page 76 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/
page 77 / 78
Anita's Personal Blog | Menopause Copyright anita handayani
[email protected] http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/menopause/