ANNUAL REPORT. SURVEYOR INDONESIA (Persero) Memperkuat Core Competence Untuk Meningkatkan Competitive Advantage

SURVEYOR INDONESIA (Persero) SURVEYOR INDONESIA (Persero) World Class Independent Assurance Company

ANNUAL REPORT

2013

Memperkuat Core Competence Untuk Meningkatkan Competitive Advantage

2

LAPORAN TAHUNAN SURVEYOR INDONESIA 2013

DAFTAR ISI Contents Profil Perusahaan

3

Company Profile

Sekilas Surveyor Indonesia

4

Surveyor Indonesia in Brief

Memperkuat Core Competence untuk meningkatkan Competitive Advantage

6

Stronger Core Competence for Better Competitive Advantage

Ikhtisar Keuangan 2013

8

2013 Financial Highlights

Laporan Komisaris 12 Report from The Commissioner Laporan Direktur 14 Report from The Director Tujuan & Strategi Peruhaan 2013 18 2013 The Company’s Goal & Strategy Visi, Misi & Nilai-nilai Perusahaan 19 Vision, Mission & Corporate Values Dewan Komisaris 20 Board of Commissioners Dewan Direksi 22 Board of Directors Struktur Organisasi 26 Organization Structure Manajemen 27 The Management Peristiwa Penting 2013 28 Major Events in 2013 Analisis & Diskusi Manajemen 30 Analysis & Discussion by The Management Pengembangan Usaha 49 Business Development Pengelolaan Sumber Daya Manusia 51 Human Capital Management Kekuatan Kami 57 Our Strenght Manajemen Risiko 61 Risk Management Tata Kelola Perusahaan 64 Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 87 Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan Direksi 90 Messages From Board of Directors Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan 91 Independent Auditor Report to the Financial Statements of PT Surveyor Indonsia (Persero) untuk Tahun yang PT Surveyor Indonesia (Persero) for the years ended on 31 Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 December 2013 and 2012

Laporan Tahunan dan Informasi mengenai (Copies of) annual reports and such other information regarding PT Surveyor Indonesia (Persero) dapat diperoleh di : PT Surveyor Indonesia (Persero) may be obtained at : Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary PT Surveyor Indonesia (Persero) PT Surveyor Indonesia (Persero) Graha Surveyor Indonesia Lt. 9 at Graha Surveyor Indonesia 9th floor Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 - Indonesia Jakarta 12950 - Indonesia Telepon : 62-21-5265526, Telephone : 62-21-5265526, Faksimili : 62-21-5265525 Facsimile : 62-21-5265525 www.ptsi.co.id

2

SURVEYOR INDONESIA ANNUAL REPORT 2013

3

PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Nama Perusahaan : PT Surveyor Indonesia (Persero) Berkedudukan di : Jakarta Alamat : Graha Surveyor Indonesia Lt. 4-11 Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 - Indonesia Telepon : 62-21-5265526 Faksimili : 62-21-5265525 Situs : www.ptsi.co.id Pembentukan Perusahaan : 1 Agustus 1991 Modal Dasar : Rp. 50.000.000.000,Modal Ditempatkan & Disetor Penuh : Rp. 25.000.000.000,Kepemilikan : Pemerintah Republik Indonesia : 85,12% Societe Generale de Surveillance SA : 10,40% PT Sucofindo : 4,48% Bidang Jasa : Migas & Petrokimia • Energi & Sistem Pembangkit • Mineral & Batubara • Industri & Fasilitas • Pemerintah & Institusi • Sertifikasi Sistem & Keselamatan serta Jasa Umum •

Situs : www.ptsi.co.id

Company Name : PT Surveyor Indonesia (Persero) Domiciled in : Jakarta Address : Graha Surveyor Indonesia Lt. 4-11 Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 Indonesia Telephone : 62-21-5265526 Facsimile : 62-21-5265525 Website : www.ptsi.co.id Company Inception : 1 August 1991 Authorized Capital : Rp. 50,000,000,000,Issued and Paid-Up Capital : Rp. 25,000,000,000,Shareholding : Government of Republic of Indonesia : 85.12% Societe Generale de Surveillance SA : 10.40% PT Sucofindo : 4,48% Business Lines : • Oil & Gas and Petrochemicals • Energy & Generating Systems • Minerals & Coal • Industry & Facility • Government & Institutions • Public Service Safety & Services Certification

Website : www.ptsi.co.id

3


SEKILAS SURVEYOR INDONESIA Surveyor Indonesia in Brief

P

T Surveyor Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991. Pada awalnya misi kami adalah membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf internasional. Sejak bulan April 1997, kami telah merumuskan misi sebagai perusahaan jasa surveyor dalam arti luas.

Kini PT Surveyor Indonesia (Persero) kian mantap mencapai visi menjadi perusahaan independent assurance kelas dunia. Sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak (independent assurance) dalam setiap transaksi, kami memiliki pengalaman melayani pasar jasa tersebut, didukung oleh sumber daya manusia dengan kompetensi tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan kami. Layanan independent assurance kami fokuskan pada lima sektor yaitu industri dan perdagangan, energi dan sumber daya mineral, telematika, transportasi, pertanian, kehutanan, kelautan dan lingkungan hidup. Kompetensi dalam lima sektor tersebut mencakup enam bidang jasa yaitu industri dan fasilitas, pemerintahan dan institusi, sertifikasi keselamatan dan jasa umum, migas dan petrokimia, mineral dan batubara, serta energi dan sistem pembangkit listrik.

4

P

T Surveyor Indonesia (Persero) was established on 1 August 1991. Our initial mission was to assist the Government of the Republic of Indonesia in expediting the flows of capital goods and equipment entering Indonesia from all over the world, through the provision of worldwide standard pre-inspection service. Since April 1997, we have formulated our mission as a surveyor company in a broader sense.

Currently PT Surveyor Indonesia (Persero) is increasingly steady in achieving our vision to be a worldwide quality independent assurance company. As an independent assurance company, we have extensive experience in that service sector, supported by highly competent human resources in providing the best service to our customers.

Our independent assurance services are focused on five sectors: trade and industry, energy and mineral resources, telematic, trasportation, agriculture, marine and environment. Our competencies in those five factors cover six service sectors: industry and facility, government and institution, general services and safety certification, oil and gas and petrochemical, coal and mineral, as well as energy and power plant system.

5


Untuk melaksanakan kegiatan Independent Assurance, kami diakreditasi ISO 17020 dan ISO 17025 untuk kegiatan Inspeksi dan pengujian laboratorium. Sistem manajemen kami sudah memenuhi persyaratan ISO 9001 dan OHSAS 18001 dan juga SMK3 yang didukung 125 tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dukungan kerjasama dari berbagai Lembaga Nasional dan Internasional.

In conducting our Independent Assurance services, we have ISO 17020 and ISO 17025 accreditation for Laboratory Test and Inspection activities. Our management systems comply with ISO 9001 and OHSAS 18001, as well as SMK3. We are supported by 125 experts in various fields of study and collaboration with a number of international as well as national institutions.

Melalui pengalaman di berbagai bidang, kami telah membangun pengetahuan luas dalam proses bisnis yang membuat kami mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan khusus dari pengguna jasa. Kami terus melakukan inovasi jasa-jasa baru dengan dukungan teknologi sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan. Jasa-jasa inovatif ini mempunyai manfaat yang sesuai dan memberi kontribusi yang strategis bagi kepentingan nasional dalam jangka panjang.

With our experience in various fields, we have developed extensive knowledge base in business process, which enables us to provide services that meet the special needs of our customers. We keep innovating new services with technology support in order to give added value to our customers. These innovative services provide appropriate benefits and strategic contributions to long term national interests.

PT Surveyor Indonesia (Persero) berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Untuk memastikan penyajian jasa yang optimal, jaringan internasional kami didukung oleh sejumlah mitra kerja dari seluruh dunia yang memiliki reputasi internasional di bidangnya masing-masing. •

PT Surveyor Indonesia (Persero) has its headquarter in Jakarta and branch offices all over Indonesia to provide services to domestic and international markets. To ensure optimal delivery of services, we have international network supported by partners from various parts of the world, each with international reputation in its own field. •

5


MEMPERKUAT CORE COMPETENCE UNTUK MENINGKATKAN COMPETITIVE ADVANTAGE Stronger Core Competence for Better Competitive Advantage

6

6


Tahun 2013 adalah tahun transisi bagi perusahaan kami terkait kebijakan penggabungan dari pemegang saham dengan PT Sucofindo. Dalam masa transisi tersebut, kami tetap komitmen memberikan kepuasan kepada pemangku kepentingan. Di tahun 2013, kami menitikberatkan pada penguatan kompetensi inti yaitu:

The year 2013 is a year of transition for our company in connection with shareholders’ policy for merger with PT. Sucofindo. During this transition period, we remained committed to delivering satisfactory results for the stakeholders. During the year 2013, we were focusing on the following core competence, namely:

1. Melakukan pendidikan bersertifikat berupa : Certified Financial Performance Analysis, Certified Marketing Management dan Certified Financial Management.

1. Obtainment of competence certificates: Certified Financial Performance Analysis, Certified Marketing Management and Certified Financial Management.

2. Melakukan proyek perintis pengendalian potensi bahaya besar industri

2. Conducted pioneering project for the control of major industrial calamity.

3. Pelatihan Internal Auditor Sustainable of Palm Oil)

(Indonesia

3. Procured training to Internal Auditors for the ISPO (Indonesia Sustainable of Palm Oil)

4. Pendidikan dan pelatihan ahli keselamatan dan kesehatan kerja bidang umum dan kimia.

4. Education and training for HSE experts in general and chemical fields.

Kami juga terus mewujudkan komitmen dalam menjamin hak pegawai untuk bekerja aman dan sehat dengan melakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di semua area kerja di kantor pusat dan cabang. Komitmen kami untuk memberikan layanan yang bermutu dan berstandar Internasional juga terus kami usahakan.

We continue to remain committed to ensuring safe working environment for our employees by conducting audit to the HSE Management System (a.k.a. SMK3) in all areas of both head office and branch offices. Our commitment to delivering quality services which meet international standards also remained strong.

Kantor Pusat dan Cabang Balikpapan sudah mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Tambahan Sertifikat OHSAS 18001 untuk Cabang Balikpapan. Pada Tahun 2013, Cabang Batam memperoleh Akreditasi ISO/IEC 17025 untuk laboratorium lingkungan dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Head Office and Branch of Balikpapan have also acquired Certificates on HSE Management System and an additional OHSAS 18001 Certificate for the Branch of Balikpapan. In 2013, Branch of Batam acquired the ISO/IEC 17025 accreditation for environment laboratory from the National Accreditation Committee (the NAC).

Di tahun 2013 ini, pendapatan kami mengalami penurunan 4,2% akan tetapi profit mengalamai kenaikan 8,46% dari Tahun 2012. Pertumbuhan pendapatan positif ada di cabang sebesar 33,25% dengan pertumbuhan terbesar di Banjarbaru, Batam, Padang, Aceh, Balikpapan, Semarang dan Surabaya. Pertumbuhan di cabang ini merupakan kontribusi kegiatan verifikasi mineral dan batubara bekerjasama dengan unit mineral dan batubara.

In 2013, our income decreases by 4.2%, but profit increases by 8.46% compared to that in the year 2012. Positive growths were seen at branches at 33.25% of which the main contributors AE the Branches of Banjarbaru, Batam, Padang, Aceh, Balikpapan, Semarang and Surabaya. This growth at branches is mainly attributable to verification of minerals and coal in collaboration with the minerals and coal unit.

Di Tahun 2013, Unit Bisnis Mineral dan Batubara mengalami pertumbuhan pendapatan. Dari sisi laba, cabang dengan pertumbuhan profit terbesar adalah : Batam, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Banjarbaru, Aceh, Surabaya dan Medan, dengan rata – rata pertumbuhan profit 13,40%. Sedangkan untuk unit bisnis adalah Unit Bisnis Mineral & Batubara dan Unit Bisnis Pemerintahan dan Institusi. •

In 2013, Minerals and Coal (Business) Unit reported a growth of income. In terms of profit, the largest contributors to profit are: Branches of Batam, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Banjarbaru, Aceh, Surabaya and Medan, with an average growth of 13.40%. In terms of Business Unit, best performers are the Minerals and Coal Business Unit and the Government and Institutions Business Unit. •

ISPO

7

8


IKHTISAR KEUANGAN 2013 2013 Financial Highlights

8


9

9

10


LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Deskripsi / Description Pendapatan Usaha / Revenues Beban Usaha / Operating Expenses Laba KSO / Joint Venture Profit Share Laba Usaha / Operating Profit Pendapatan/(Biaya) Diluar Usaha / Non Operating Income (Expenses) Laba Bersih Sebelum Pajak / Income Before Tax Laba Bersih Tahun Berjalan / Net Income For The Year Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Net Comprehensive Income For The Year

10

2009

2010

2011

2012

2013

% 2013/2012

445.195

475.077

591.097

795.896

762.299

96

416.160

471.581

572.085

767.537

751.380

98

30.154

53.815

58.660

75.540

118.597

157

59.189

57.311

77.672

103.898

129.516

125

(3.643)

3.117

5.167

1.448

15.092

1042

55.546

60.428

82.838

105.346

144.608

137

35.747

41.201

57.682

73.385

103.790

141

35.747

41.201

58.268

73.753

104.281

141


11

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Deskripsi / Description Aset Lancar / Current Assets Investasi Jangka Panjang / Long-Term Investment Aset Tetap / Fixed Assets Aset Lain-Lain / Other Assets Total Aset / Total Assets Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities Ekuitas / Equity Total Liabilitas & Ekuitas / Total Liabilities & Equity

2009

2010

2011

2012

2013

% 2013/2012

320.405

390.254

472.710

541.811

535.530

99

5.345

17.960

17.070

21.933

38.419

175

37.329

33.734

35.867

41.348

62.738

152

26.910

29.464

34.469

33.232

93.776

282

389.990

471.413

560.117

638.324

730.462

114

61.557

95.961

129.768

181.739

176.582

97

46.615

58.636

67.212

29.973

35.416

118

281.817

316.816

363.136

426.612

518.465

121

389.990

471.413

560.117

638.324

730.462

114

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO Deskripsi / Description Imbalan Kepada Pemegang Saham / Return on Equity Imbalan Investasi / Return On Investment Rasio Kas / Cash Ratio Rasio Lancar / Current Ratio Jangka Waktu Penagihan / Collection Periods Perputaran Persediaan / Day Inventory Perputaran Total Aset / Total Assets Turn Over Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset / Equity to Assets Ratio

% 2013/2012

2009

2010

2011

2012

2013

14,3%

14,8%

18,9%

20,8%

24,9%

120

16,9%

14,9%

17,8%

18,3%

22,0%

120

212,1%

232,6%

213,8%

173,8%

139,8%

80

520,5%

419,3%

364,3%

298,1%

303,3%

102

78 hari

70 hari

71 hari

64 hari

83 hari

130

0,2 hari

0,2 hari

0,3 hari

0,4 hari

0,1 hari

25

124,4%

115,4%

118,6%

140,6%

123,9%

88

63,1%

58,5%

54,5%

55,3%

66,1%

120

11


LAPORAN KOMISARIS Report From The Commisioner Pemegang saham yang terhormat, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Dewan Komisaris dapat melakukan tugas pengawasan dengan baik di PT Surveyor Indonesia (Persero). Dewan komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja PT Surveyor Indonesia (Persero) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kami pun menghargai langkahlangkah yang telah diambil Manajemen di tahun 2013 dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

12

Dearest Shareholders, All praises to the Almighty that thanks to His blessings and guidance the Board of Commissioners has been able to execute well its supervisory duty in PT. Surveyor Indonesia (Persero). The Board of Commissioners truly appreciates the accomplishments made by PT. Surveyor Indonesia (Persero) which have been imprsoving from year to year. We also praise the Management for the measures taken in 2013 in order to improve the Company’s performance.

PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan keuntungan bersih sebelum pajak sebesar Rp 144.608 juta atau 96% dari yang dianggarkan sebesar Rp 150.279 juta dan mengalami peningkatan sebesar 37% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) reported pretax profit in the amount of IDR 144,608 million which accounts for 96% of the projected figure of IDR 150,279 million, and which is a decrease by 37% compared to the realization made during the year 2012.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Manajemen dan seluruh jajaran perusahaan atas pencapaian yang baik di tahun 2013 di mana penilaian tingkat kesehatan untuk kinerja PT Surveyor Indonesia (Persero) tahun buku 2013 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 memperoleh total nilai sebesar 95,08 adalah Sehat dengan kategori AAA.

The Board of Commissioners praises the Management and all contributing parties within the Company for the sound performance made in the year 2013 during which the rate of soundness of PT. Surveyor Indonesia (Persero) for the year 2013 has increased based on the Decree of the State Minister for StateOwned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002. The score made is 95.08 which means that the Company is Healthy, and thus assigned the AAA category.


Dewan Komisaris senantiasa mendorong Manajemen melaksanakan Good Coorporate Governance (GCG) secara konsisten. PT Surveyor Indonesia (Persero) telah berkomitmen untuk terus melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, bertanggung jawab, adil dan independen.

The Board of Commissioners is committed to encouraging the Management to consistently implement the principles of Good Corporate Governance (GCG) within the Company. PT. Surveyor Indonesia (Persero) is also committed to implement the GCG principles in every unit and level within the organization particularly the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness and independence.

Dewan komisaris secara konsisten telah mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan strategi usaha serta kebijakan operasional Manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) melalui berbagai rapat rutin seperti rapat internal dewan komisaris, rapat dewan komisaris dengan direksi serta rapat-rapat komite audit. Dalam rangka mendukung fungsi pengawasan, dewan komisaris dibantu komite audit yang secara proaktif memusatkan perhatian pada pengawasan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan menjamin dilakukannya proses pelaporan keuangan dengan baik.

The Board of Commissioners has consistently provided supervision and guidance in the implementation of business strategy and operating policy of the Management of PT. Surveyor Indonesia (Persero) by conducting various meetings including internal meetings of Board of Commissioners, joint meetings of Board of Commissioners and Board of Directors and meetings with the audit committee. In the performance of its supervisory duty, the Commissioners were assisted by the audit committee with its proactive role in supervising the implementation of good corporate governance, internal control, risks management and which ensure proper processes in the financial reporting.

Di tahun 2013 ini dilakukan penggantian Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 September 2013 yang menetapkan Mochamad Iman Santoso sebagai Komisaris Utama menggantikan Muchtar.

In 2013, there has been a reshuffle in the post of President Commissioner which was transacted at the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 September 2013 during which Mr. Mochamad Iman was appointed as the new President Commissioner replacing Mr. Muchtar.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pegawai atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat kebersamaan dan kerja keras serta keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Ke depan, mari kita tingkatkan kembali kinerja perusahaan dengan semangat kebersamaan dan kerjasama yang solid. •

Allow us to convey our sincere gratitude and appreciation to all the employees for their dedication, loyalty, teamwork and hard work, as well as the commitment to deliver the best results for the Company. For better years to come, let us maintain our commitment to improve our performance through solid teamwork and cooperation. •

13

Jakarta, Maret 2014 | Jakarta, March 2014

M. Iman Santoso Komisaris Utama | President Commisioner

13


LAPORAN DIREKTUR Report From The Director Pemegang saham yang terhormat, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil mencapai kinerja yang lebih baik di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 lalu. PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan keuntungan bersih sebelum pajak sebesar Rp 144.608 juta atau 96% dari yang dianggarkan sebesar Rp 150.279 juta dan mengalami peningkatan sebesar 37% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012.

14

Dear Shareholders, All praises be to God the Almighty such that thanks to His grace PT. Surveyor Indonesia (Persero) has been able to perform better in 2013 compared to that in 2012. PT. Surveyor Indonesia (Persero) reported its pretax profit in the amount of IDR 144,608 million, which accounts for 96% of the projected figure of IDR 150,279 million, and an increase by 37% compared to the realization made in the year 2012.

Tahun 2013 adalah tahun transisi bagi PT Surveyor Indonesia (Persero) terkait kebijakan penggabungan dari pemegang saham dengan PT Sucofindo (Persero). Dalam masa transisi tersebut, PT Surveyor Indonesia (Persero) tetap berkomitmen memberikan kepuasan kepada pemangku kepentingan. Pada tahun 2013, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 762.299 juta atau 71% dari anggarannya sebesar Rp 1.079.299 juta.

The year 2013 is a year of transition to PT. Surveyor Indonesia (Persero) as the shareholders adopted the policy for merger with PT. Sucofindo. During the transition period, PT. Surveyor Indonesia (Persero) remained committed to deliver satisfactory results to the Company’s stakeholders. In 2013, the Company reported operating income in the amount of IDR 762,299 million, which is 71% of the projected figure of IDR 1,079,299 million.

Hasil tersebut merupakan kontribusi dari bidang jasa Mineral dan Batubara (22,7%), bidang jasa Sertifikasi Keselamatan dan Layanan Jasa Umum (21,4%), bidang jasa Industri dan Fasilitas (21,3%), bidang jasa Pemerintah dan Institusi (20,6%), bidang jasa Migas dan Petrokimia (12,0%), serta bidang jasa Energi dan Sistem Pembangkit (2,1%).

Major contributors to income are Minerals and Coal Business Unit (at 22.7%), Safety Certification and General Service (21.3%), Government and Institutions (20.6%), Oil-Gas and Petrochemicals (12.0%), and Energy and Generating System (2.1%).

15


Sejalan dengan visi PT Surveyor Indonesia (Persero) menjadi perusahaan independent assurance kelas dunia dengan misi memberikan jasa secara profesional, berdaya saing, menciptakan nilai tambah berdasarkan standar dan regulasi, pada tahun 2013 pengembangan pasar dan produk diutamakan pada strategi utama pengembangan bisnis Independent Assurance.

In line with its vision to becoming a world-class independent assurance company and its missions of delivering professional, competitive services with added value and which are compliant to the prevailing standards and regulations, in 2013 PT. Surveyor Indonesia (Persero) focused on the development of the Independent Assurance business as its main strategy.

Bisnis independent assurance difokuskan pada penyaksian pelaksanaan standar yang diberlakukan secara mandatory berdasarkan regulasi pemerintah berupa Government Mandatory Scheme (GMS), atau spesifikasi, standar, atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi nasional/internasional yang berwenang dalam suatu bidang tertentu.

Independent Assurance business is focused on the attestation of conformity with certain standards the application of which is mandatory pursuant to the regulations of the Government, in the form of Government Mandatory Scheme (GMS), or (against) such specifications, standards, or regulations put in place by respected national/international organizations which have expertise in their respective fields.

Program rutin lainnya kami jalankan seperti penyusunan dan penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Balance Score Card (BSC), penerapan dan pemantauan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen Mutu (SMM), serta sertifikasi lainnya sesuai kebutuhan unit operasi, evaluasi dan pengembangan produk, penilaian mitra bisnis, dan penghitungan indeks kepuasan pelanggan. Programprogram tersebut merupakan upaya meningkatkan kinerja, daya saing, dan pelayanan bagi pelanggan.

Other regular programs that we conducted include the preparation and evaluation of the Company’s performance by using the Balance Score Card (BSC), implementation and monitoring of the implementation of the Occupational Health Safety and Environment Management System (HSE MS) and Quality Management System (QMS), and other certification work in accordance with the need of the operating units, evaluation and development of products, business partner assessments, and customer satisfaction index calculation. These programs are our efforts in order to improve performance, competitiveness and service delivery to the customers.

Dalam menunjang pengembangan dan pemasaran korporat dilakukan peningkatan kompetensi perusahaan melalui penguatan infrastruktur perusahaan yang meliputi investasi peralatan operasi yang berkualitas tinggi yaitu: investasi laboratorium yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, dan meningkatkan pelayanan jasa yang berbasiskan teknologi informasi untuk menunjang kecepatan dan transparansi, serta kemitraan strategis baik melalui sinergi BUMN maupun kemitraan dengan sektor swasta.

In order to support corporate development and marketing, we have conducted efforts to improve corporate competence by strengthening its infrastructure by procuring high quality operating equipments such as: investments in laboratory which will support execution of work, and by improving delivery of services based on information technology which will add to speed and transparency, and by forming strategic partnerships through synergy among fellow State-Owned Enterprises engaged in similar field, as well as partnership with private sector.

Dengan adanya shareholder action melalui konsolidasi dengan BUMN sejenis maka pengembangan usaha ekspansi melalui investasi penempatan modal untuk akuisisi baik usaha organik maupun unorganik dalam tahun ini ditunda pelaksanaannya.

Now that the shareholders have decided to merge the Company with other similar State-Owned Enterprises, drive for equity investments in both organic and non-organic companies will have to be halted.

Dalam menjalankan bisnis perusahaan, seluruh jajaran perusahaan berusaha untuk konsisten menerapkan good corporate governance (GCG). Pelaksanaan GCG bagi kami tidak dipandang sematamata sebagai kewajiban bagi setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetapi sebagai kebutuhan mutlak dan menjadi bagian integral dalam seluruh proses bisnis perusahaan.

In conducting its business activities, employees at all levels have tried to consistently implement the principles of good corporate governance (GCG). To us, GCG is not only the duty of every State-Owned Enterprise (BUMN), but it should become the essential and integral part of the whole business processes in the Company.

15

16


Jajaran direksi, komisaris dan pemegang saham telah berkomitmen menjaga praktek GCG di perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.

Board of Directors, Board of Commissioners and the Shareholders are committed to ensuring that GCG is consistently implemented in the Company.

Oleh karena itu, kami memiliki komitmen untuk menerapkan sistem pengendalian internal perusahaan yang menjamin dan memastikan agar seluruh aktivitas bisnis telah mematuhi peraturan perundang-undangan, pedoman GCG dan kebijakan perusahaan. Sistem pengendalian internal ini antara lain mencakup proses pengendalian kegiatan pada seluruh tingkat dalam struktur organisasi perusahaan, sistem informasi dan komunikasi dalam penyajian laporan kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas peraturan yang berlaku, serta monitoring terhadap efektivitas fungsi pengawasan internal dan pelaksanaan audit oleh auditor independen.

Therefore, we are also committed to implementing an internal control system which is capable of ensuring that all activities conducted by the Company are regulatory compliant, in accordance with the GCG principles and policies adopted by the Company. Internal control system includes control of activities at all levels within the Company’s organizational structure, information and communication system in connection with the presentation of reports of operational activity, finance and compliance to the prevailing laws and regulations, and monitoring of the efficacy of the internal control function and the implementation of audits by independent auditors.

Salahsatu pengendalian internal tersebut adalah penerapan manajemen risiko secara konsisten dalam perusahaan. Manajemen risiko ini meliputi proses mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha. Kemudian penerapan sistem pengendalian internal dini secara berkala ditinjau efektivitas pelaksanaannya oleh komite audit yang merupakan organ di bawah komisaris sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan atas pengelolaan perusahaan oleh direksi.

16

One of the internal control activities is the consistent implementation of risks management in the Company. Risks management covers the processes of risk identification, analysis, assessment and management of business risks. Further, the effectiveness of the implementation of early internal control system is evaluated regularly by the audit committee which reports directly to the Board of Commissioners, thus forming part of the supervisory function to the management of the Company by the Board of Directors.

Pada tahun 2013, terjadi dua kali pergantian direksi dan pengangkatan komisaris utama yaitu melalui RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2012 yang menghentikan dengan hormat Fahmi Sadiq sebagai Direktur Utama, dan Wiyoso Soehartono serta Ibrahim Gause sebagai Direktur, dan selanjutnya Digantikan oleh Asep Isakandar sebagai Direktur Utama dan Mirma Fadjarwati Malik, sebagai Direktur.

In 2013, there have been two reshuffles in the Board of Directors and an appointment of President Commissioner which were transacted at the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 5 March 2012 during which Mr. Fahmi Sadiq was honorably discharged from the post of President Director, and Mr. Wiyoso Soehartono and Mr. Ibrahim Gause were both discharged from the post of Director respectively, and for the replacements the meeting appointed Mr. Asep Iskandar to the post of President Director and Ms. Mirma Fadjarwati Malik, to the post of Director.

Selanjutnya dilakukan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa bulan Juli 2013 dengan keputusan memberhentikan dengan hormat Asep Iskandar sebagai Direktur Utama dan Mirma Fadjarwati Malik sebagai Direktur, kemudian mengangkat Arif Zainuddin sebagai Direktur Utama dan Bambang Isworo sebagai Direktur. Selain itu, dilakukan penggantian Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 september 2013 yang menetapkan Mochamad Iman Santoso sebagai Komisaris Utama menggantikan Muchtar.

Further, the Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders in July 2013 and adopted resolutions which rendered honorable discharge to Mr. Asep Iskandar from the post of President Director and Ms. Mirma Fadjarwati Malik from the post of Director, and appoint Mr. Arif Zainuddin as the President Director and Mr. Bambang Isworo as Director. Then another Extraordinary General Meeting of Shareholders was convened on 27 September 2013 transacted reshuffles in the Board of Commissioners, in which Mr. Mochamad Iman was appointed to the post of President Commissioner replacing Mr. Muchtar.


Selain fokus pada bisnis perusahaan, PT Surveyor Indonesia (Persero) menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Kami menempatkan masyarakat sebagai bagian dari keberhasilan perusahaan. PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha memberdayakan masyarakat di wilayah kerjanya melalui program bina lingkungan dan kemitraan dengan kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta masyarakat sekitarnya.

In addition to focusing on conducting commercial business activities, PT. Surveyor Indonesia (Persero) also carries the duty of social responsibility. We place the society as part of the successes achieved by the Company. PT. Surveyor Indonesia (Persero) attempts to help empower the economic capacity of the neighboring members of the society through the Loan Assistance and Community Service Program which seeks to help small and medium enterprises and the society in general.

Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah mencapai 2.314 UKM yang tersebar di 16 propinsi (termasuk ex provinsi Timor Timur) pada 10 wilayah kerja dengan total dana yang telah disalurkan sebesar Rp 41.936 juta. Terdapat penambahan sebanyak 138 UKM pada tahun 2013, yang terdiri atas 111 UKM baru dan 27 UKM lama. Dari 138 UKM yang dibantu pada tahun 2013, sektor perdagangan paling besar menyerap bantuan pinjaman sebesar 71% sementara sektor jasa 15% dan sektor industri 10% dan sisa sektor lainnya dengan jumlah dana yang disalurkan pada tahun 2013 sebesar Rp 2.858 juta.

As of the closing of 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) has assisted as many as 2,314 SME in 16 provinces (including ex Indonesian province of East Timor), in 10 working regions, involving a total assistance fund in the amount of IDR 41,936 million. In 2013, there is an additional 138 SME assisted, of which 111 SME are new and 27 SME are previous beneficiaries. Of the 138 assisted parties in 2013, the commercial sector absorbs most of the assistance at 71%, while service sector absorbs 15% and the industry sector absorbs 10%, and the remaining portion is absorbed by other sectors, with the total fund channeled during the year 2013 in the amount of IDR 2,858 million.

Sedangkan untuk program bina lingkungan dilakukan kegiatan seperti peningkatan sarana kesehatan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana ibadah, sumbangan bencana alam, pembangunan sarana umum, pengentasan kemiskinan serta pelestarian alam. Selama tahun 2013 PT Surveyor Indonesia (Persero) menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 1.559 juta.

Community Service Program covers activities such as improvements of public healthcare infrastructure, free education and training, development of places of worship, aid to victims of natural disasters, development of public facility, poverty eradication and environmental conservation efforts. In 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) channeled the Community Service Program fund in the amount of IDR 1,559 million.

Dewan Direksi PT Surveyor Indonesia (Persero) mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada para mitra usaha atas kepercayaan dan jalinan kerjasama yang sangat berharga terhadap perkembangan perusahaan serta kepada pemegang saham atas dukungan yang terus diberikan kepada kami.

The Board of Directors of PT. Surveyor Indonesia (Persero) would like to convey sincere gratitude and deepest appreciation to all business partners for their trust and cooperation which are instrumental in bringing success to the company, and (gratitude and appreciation) to all the shareholders for the supports.

Ucapan terima kasih dan penghargaan terdalam kami berikan kepada Dewan Komisaris, Manajemen dan seluruh pegawai PT Surveyor Indonesia (Persero) atas dedikasi, komitmen dan kerja keras sehingga memberikan kontribusi yang positif dan menguntungkan untuk kemajuan perusahaan. •

Our sincere gratitude and deepest appreciation also go to the Board of Commissioners, the Management and all the employees of PT. Surveyor Indonesia (Persero) for their dedication, commitment and hard work which have contributed positively to the progress and growth of the Company. •

Jakarta, Maret 2014 | Jakarta, March 2014

M. Arif Zainuddin Direktur Utama | President Director

17


TUJUAN & STRATEGI PERUSAHAAN 2013 The Company’s Goal & Strategy 2013

18

Tujuan Perusahaan

The Company’s Goal

Tujuan perusahaan pada tahun 2013 mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) (2010-2014) yaitu menjadi pemain utama jasa pemastian yang tidak memihak (independent assurance) di sektor : energi dan sumberdaya mineral, telematika, industri dan perdagangan, dan transportasi dan infrastruktur. Dengan tingkat pertumbuhan rata – rata 25% setiap tahunnya, EBT 17% dan EAT di atas Rp. 100 M.

For the year 2013, the Company’s goal is based on the Long Term Plan (RJPP) of 2010-2014, which is to become the major provider in independent assurance business in the sectors: energy and mineral resources, telematics, industry and trade, and transportation and infrastructure. With the average annual growth of 25%, NRE at 17% and EAT at over IDR 100 M.

Strategi Korporat

Corporate Strategy

Perusahaan menetapkan strategi korporat sebagai berikut, dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal yaitu :

The Company has stipulated the following corporate strategy, after considering both internal and external circumstances, namely:

1. Differentiation dan focusing

1. Differentiation and focusing.

2. Diversifikasi usaha

2. Business Diversification.

Strategi Bisnis

Business Strategy

Strategi bisnis yang kami lakukan di tahun 2013 adalah fokus pada penguatan kompetensi inti dengan cara melakukan pemasaran dan penjualan yang intensif di masing – masing bidang jasa, unit bisnis dan cabang.

In 2013, our focus is to strengthen our core competence by way of conducting intensive marketing and sales in each of service fields, unit businesses and branches.


VISI & MISI NILAI-NILAI PERUSAHAAN Vision & Mission Corporate Values VISI & MISI

VISI & MISI

VISI

VISION

Menjadi Perusahaan Independent Assurance Kelas Dunia

To be a world class Independent Assurance Company

MISI

MISSION

• Memberikan jasa yang berdasarkan

• To provide services based on industrial standards and rules

standar dan regulasi • Melaksanakan jasa secara profesional dan berdaya saing untuk mendukung perdagangan global

• To deliver our services professionally and competitively to support global trade

• Menciptakan nilai tambah kepada Pemangku Kepentingan melalui Penelitian yang berkualitas dan Modal Manusia yang kompeten

• To create added value for the stakeholders through high quality research and compentent human capital

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

CORPORATE VALUES

INTEGRITAS

INTEGRITY

Menyatakan yang sebenarnya secara tidak memihak

To state the truth impartially

KOMPETENSI

COMPETENCE

Memiliki keahlian, pengetahuan, perilaku dan sikap yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan secara profesional

To have the proper expertise, knowledge, behaviour and attitude to work professionally

INOVASI

INNOVATION

Menghasilkan cara-cara yang lebih tepat dalam bekerja

To create more appropriate ways of working

KEPEDULIAN

CARE

Menunjukkan kepedulian, penghargaan, dan sikap membantu

To show care, appreciation and helping attitude

19

20


DEWAN KOMISARIS Board of Commisioners M. IMAN SANTOSO

M. IMAN SANTOSO

Komisaris Utama

President Commisioner

Lahir pada tahun 1951 di Jakarta. Meraih gelar S1 Ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung dan SI Hukum di Universitas Islam Nusantara Bandung. Meraih gelar S2 Hukum tahun 2003 dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta, serta gelar Doktor lmu Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Mulai menjabat sebagai Komisaris di PT Surveyor Indonesia (persero) pada tahun 2010. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Dirjen Imigrasi, Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI bidang Ekonomi dan Hubungan Luar Negeri. •

20

Born in 1951 in Jakarta, he obtained bachelor degree in Economy from the Padjadjaran University, Bandung and in Law from Universitas Islam Nusantara, Bandung. He obtained master degree in Law from Krisnadwipayana University, Jakarta, in 2003 and Doctor in Law from Padjadjaran University, Bandung. He started to serve as Commissioner of PT Surveyor Indonesia (persero) in 2010. Previously he held the position of Director General of Immigration, Expert Staff to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Foreign Relations and Economy sector. •

DJOKO PURWONGEMBORO

DJOKO PURWONGEMBORO

Komisaris

Commisioner

Lahir di Jakarta pada tahun 1956. Meraih Gelar SI Sosial Politik di Universitas Indonesia. Mulai menjabat sebagai Dewan Komisaris di PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2012. Beliau pernah menjabat di pemerintahan sebagai anggota DPR – RI. •

Born in Jakarta in 1956, he obtained bachelor degree in Social Politics from the University of Indonesia, Jakarta. He has been a member of the Board of Commissioners of PT Surveyor Indonesia (Persero) since 2012. He used to serve as a member of the House of People’s Representatives of the Republic of Indonesia. •

21


LILIEK MAYASARI

LILIEK MAYASARI

Komisaris

Commisioner

Lahir di Tegal pada tahun 1969. Meraih gelar S1 Ekonomi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Mengawali karirnya sebagai Staf di Direktorat Informasi, Pengembangan dan Peraturan BUMN, Departemen Keuangan. Mulai menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur IIIb Kementerian BUMN. •

Born in Tegal, Central Java in 1969, he obtained bachelor degree in Economy from Gajah Mada University, Yogyakarta, in 1994. He started his career as a staff in the Directorate of Information, Development and Regulation of State Owned Enterprises of the Department of Finance. He has been holding the position as a member of the Board of Commissioners of PT Surveyor Indonesia (persero) since 2012. Presently she is also the Head of Manufacture and Strategic Industries Sector IIIb of the Ministry of State Owned Enterprises. •

21

22


DEWAN DIREKSI Board of Directors M. ARIF ZAINUDDIN

M. ARIF ZAINUDDIN

Direktur Utama

President Director

(Juli 2013 - sekarang)

(Juli 2013 - now)

Lahir pada tahun 1962 di Wonogiri, Jawa Tengah. Meraih gelar Sarjana (S1) dari Universitas Gajahmada. Memulai karir sebagai staf keuangan pada PT Jogjatex kemudian menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik dan Konsultansi Pajak pada tahun 1993. Berkarir di PT Surveyor Indonesia (Persero) sejak tahun 1995, pernah menjabat sebagai Supervisor Biro Keuangan dan Akuntansi, Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kepala Bagian Divisi Keuangan dan Akuntansi, serta Kepala Divisi Dukungan Operasi. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2013, ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Sucofindo. •

22

Born in 1962 in Solo, Central. He holds a Bachelor (S1) from the University of Gajah Mada. Starting his career as a financial officer at PT Jogjatex later became Auditor Public Accounting Firm & Tax Consultancy in 1993. Start his career in PT Surveyor Indonesia since 1995, has served as Supervisor Bureau of Finance & Accounting, Manager of Partnership and Community Development Program, Head of Division Finance & Accounting, and Operations Support Division Head. Prior to serving as Director of PT Surveyor Indonesia in 2013, he served as Finance Director of PT Sucofindo. •

23


BAMBANG ISWORO

BAMBANG ISWORO

Direktur

Director

(Juli 2013 - sekarang)

(Juli 2013 - now)

Lahir di Jombang – Jawa Timur, pada tanggal 12 Agustus 1971. Meraih gelar Sarjana Strata 1 dan Strata 2 di Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November. Pernah bekerja sebagai Designer pada PT Maha Karya, Project Manager pada PT Sunway Yasa, dan Asisten Leader pada PT Pedicinal. Jabatan terakhir sebelum di PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah Direktur Pengembangan di PT Sucofindo. Bambang Isworo ditunjuk sebagai Direktur PT Surveyor Indonesia (Persero) tahun 2013. Mengawali karir di PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai staf fungsional di tahun 2000. Ia telah menempati jabatan strategis di PT Surveyor Indonesia (Persero) diantaranya sebagai Wakil Kepala SBU Jasa Dukungan Perdagangan, Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan, Konsultan, Kepala Cabang Jakarta dan Sekretaris Perusahaan. •

FAHMI SADIQ

Born in Jombang - Jawa Timur August 12 1971. Holding his S1 and S2 degree in Civil Engineering Institute of Technology. Has worked as Designer at PT Maha Karya, Project Manager PT Sunway Yasa and Assistant Leader at PT Pedicinal. Has served as Director of Development at PT Sucofindo. Has been appointed as Director PT Surveyor Indonesia in 2013. Began his career at PT Surveyor Indonesia as a functional staff in 2000. He has occupied a strategic position in PT Surveyor Indonesia, including the Corporate Secretary, Chief of the Division of Planning and Development. •

FAHMI SADIQ

Direktur Utama

President Director

(Januari - Maret 2013)

(January - March 2013)

Lahir pada tahun 1961 di Gorontalo. Meraih gelar S1 Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Surabaya tahun 1986 dan MBA tahun 1992 dari institut Pengembangan Manajemen Indonesia. Mengawali karir di PT Biro Klasifikasi Indonesia dan pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti General Electric Power System, PT IMECCO dan Sumitomo Corporation. Di PT Surveyor Indonesia (Persero), pernah menempati posisi sebagai Kepala Cabang Perancis, Jerman dan Surabaya serta Kepala UUS Perdagangan dan Jasa Keuangan. Terakhir sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, ia menjabat sebagai Direktur Operasi I. •

Born in Gorontalo, North Sulawesi, in 1961, he obtained bachelor degree in Marine Engineering from the Surabaya Institute of Technology in 1982 and MBA degree from the Indonesia Management Development Institute (IPMI) in 1992. He started his career at PT Biro Klasifikasi Indonesia (Indonesia Classification Bureau). He has worked for a number of companies such as General Electric Power System, PT IMECCO and Sumitomo Corporation. At PT Surveyor Indonesia (Persero), he used to serve as Head of Branch Office in France, Germany and Surabaya, as well as Head of Financial Services and Trade Strategic Business Unit. Before holding the position of President Director, he served as Director of Operations I. •

23


ASEP ISKANDAR

ASEP ISKANDAR

Direktur

Director



Direktur Utama

President Director

(Maret - Juli 2013)

(March - July 2013)

Lahir pada tahun 1958 di Sukabumi, Jawa Barat. Meraih gelar Magister Manajemen (S2) dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPMI pada tahun 2006. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan sebagai Anggota Komisaris PT Inhutani III (Persero) dan terakhir sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi PT Surveyor Indonesia (Persero), ia menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Kehutanan, Perikanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan II, Kementerian BUMN. •

WIYOSO SOEHARTONO

WIYOSO SOEHARTONO

Direktur

Director



Lahir pada tahun 1955 di Jakarta. Meraih gelar S1 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Mengawali karir di PT Rekayasa Industri sebagai Engineer Project Coordinator PTSB dan pernah menempati berbagai posisi penting di PT Surveyor Indonesia (Persero). Jabatan terakhir sebelum menduduki posisi saat ini adalah sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia. •

24

Born in 1958 in Sukabumi, West Java, he botained master degree in Management (MM) from Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPMI in 2006. Previously he used to hold the position of Secretary to the Board of Commissioners of PT Kimia Farma (Persero) Tbk and as a member of the Board of Commissioners of PT Inhutani III (Persero). His last assignment before serving as the Director of Finance and Administration of PT Surveyor Indonesia (Persero) was the Head of Forestry, Fishery, Paper, Printing and Publishing II Sector of the Ministry of State Owned Enterprises. •

Born in 1955 in Jakarta, he obtained bachelor degree in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology. He started his career at PT Rekayasa Industri as PTSB Engineer Project Coordinator PTSB. He used to hold several important positions at PT Surveyor Indonesia (Persero. His last position was the Head of Human Resources Division Head. •


IBRAHIM GAUSE

IBRAHIM GAUSE

Direktur

Director



Lahir pada tahun 1960 di Palembang. Meraih gelar S1 Hukum Perdata Internasional, Universitas Diponegoro. Mengawali karir di PT Sucofindo pada tahun 1989 dan pernah menjabat posisi penting di PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai Kepala Divisi Infrastruktur Jasa Umum, Divisi Riset Bisnis Strategi dan Divisi Dukungan Pemasaran. Terakhir sebelum menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan, ia menempati jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan. •

Born in 1960 in Palembang, South Sumatera, he obtained bachelor degree in International Civil Law from Diponegoro University, Semarang. He started his career in PT Sucofindo in 1989. He used to have several important positions at PT Surveyor Indonesia (Persero), such as Head of General Service Infrastructure Division, Strategic Business Research Division and Marketing Support Division. Before holding the position Director of Planning and Development, he was the Corporate Secretary. •

MIRMA FADJARWATI MALIK

MIRMA FADJARWATI MALIK

Direktur

Director



Lahir pada tahun 1965 di Jakarta. Meraih gelar S1 Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1988 serta Administrasi Bisnis, Pittsburg State University pada tahun 1994. Mengawali karir di beberapa perusahaan swasta seperti PT Polymetal Industry, Bank Rakyat Indonesia serta Bank Corestates. Beberapa posisi penting di PT Surveyor Indonesia (Persero) pernah ia tempati, salah satunya adalah Kepala Divisi SDM. Jabatan terakhir sebelum menduduki posisi saat ini adalah sebagai Kepala Divisi Manajemen Strategi. •

25

Born in Jakarta in 1965, she obtained bachelor degree in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology in 1988 and in Business Administration from Pittsburg State University in 1994. She started her career in a number of companies such as PT Polymetal Industry, Bank Rakyat Indonesia and Bank Corestates. She held several important positions at PT Surveyor Indonesia (Persero), such as Head of Human Resources Department. Prior to her present assignment, she used to serve as the Head of Strategic Management Division. •

25


STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure

26

26

27


MANAJEMEN Management NO

NAMA/ NAME

UNIT KERJA

UNITS

1

Ponky Ludi Kardono

Sekretariat Perusahaan

Corporate Secretary

2

Ketut Sunarta

Kepala Satuan Pengawas Intern

Head of Internal Audit

3

Abubakar Alhadar

Kepala Divisi Keuangan & Akuntansi

Head of Finance & Accounting Division

4

Ngakan Made Oka Dhyana

Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Head of Human Resources Division

5

FX. Heru Listyanto

Kepala Divisi Manajemen Fasilitas

Head of Facility Management Division Head of Business Development Division

6

Imam Dasuki

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis

7

Negari Karunia Adi

Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan & Sistem Head of Corporate Planning, System & HSE Division K3LL

8

Yusuf Setyabudi

Kepala Divisi Dukungan Operasi

Head of Operation Support Division

9

David Januardi

Kepala Unit Teknologi Informasi

Head of Technology & Information Unit

10

Arief Wardhana

Kepala Unit Program Kemitraan & Bina Lingkungan

Head of Corporate Social Responsibility Unit

11

Toto Martin Budhi

Kepala Unit Manajemen Risiko

Head of Risk Management Unit

12

Firza Mahdar

Kepala Unit Koordinasi Operasional

Head of Operational Coordination Unit

13

Haris Widodo

Kepala Unit Bisnis Industri dan Fasilitas

Head of Strategic Business Unit on Industry & Facility Services

14

Anjar Niryawan

Kepala Unit Bisnis Pemerintahan & Institusi

Head of Strategic Business Unit on Government & Institution Services

15

R. Benny Susanto

Kepala Unit Bisnis Sertifikasi Sistem & Keselamatan Serta Jasa Umum

Head of Strategic Business Unit on Safety, System and Product Certification & General Services

16

Djusep Sukriatno

Kepala Unit Bisnis Migas & Petrokimia

Head of Strategic Business Unit on Oil, Gas & Petrochemical Services

17

Muchlison Mas’udi

Kepala Unit Bisnis Mineral & Batubara

Head of Strategic Business Unit on Coal & Mineral Services

18

Agus Rahmad

Kepala Unit Bisnis Energi & Sistem Pembangkit

Head of Strategic Business Unit on Energy & Power Generation Services

19

Darmansyah Lubis

Kepala Cabang Jakarta

Head of Jakarta Branch

20

Ibnu Khaldun

Kepala Cabang Pekanbaru

Head of Pekanbaru Branch

21

Baron Agung Wicaksono

Kepala Cabang Surabaya

Head of Surabaya Branch

22

Syafrial

Kepala Cabang Balikpapan

Head of Balikpapan Branch

25

Nilo Widyo Mudito

Kepala Cabang Palembang

Head of Palembang Branch

23

Lukmanul Hakim

Kepala Cabang Makassar

Head of Makassar Branch

24

Epi Darlis

Kepala Cabang Semarang

Head of Semarang Branch

28

Igit patnowati

Kepala Cabang Batam

Head of Batam Branch

29

Jufnaidi Salim

Kepala Cabang Medan

Head of Medan Branch

26

Safrafuddin

Kepala Cabang Aceh

Head of Aceh Branch

27

Agus Priyono

Kepala Cabang Banjarbaru

Head of Banjarbaru Branch

30

Febrizon

Kepala Cabang Padang

Head of Padang Branch

27

28


PERISTIWA PENTING 2013 2013 Major Events Januari 2013 Rapat Pimpinan PTSI

Gerakan Direksi BUMN Mengajar

Maret 2013 Serah Terima Jabatan Direksi PTSI Juni 2013 Peresmian Nama Graha Surveyor Indonesia

April 2013 RUPS Tahunan Laporan Kinerja 2012

Pembukaan Pekan Olah Raga PTSI

Mei 2013 Rapat Koordinasi Unit PKBL PTSI

28


RUPSLB Perubahan Susunan Direksi

RUPSLB Pergantian Susunan Anggota Dewan Komisaris

Juli 2013 Rapat Kerja Realisasi Semester I

November 2013 PORSENI BUMN 2013

Agustus 2013 Halal Bihalal & Syukuran HUT ke-22 PTSI

September 2013 Pameran ISPO 2013

Desember 2013 Aksi Penamanan Pohon Bakau

Perayaan Natal Keluarga Besar Kristiani PTSI 2013

29

30


ANALISA & DISKUSI MANAJEMEN Analysis and Discussion by the Management

30

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Tahun 2013

GENERAL OVERVIEW 2013

Pada tahun 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan keuntungan bersih sebelum pajak sebesar Rp 144.608 juta atau 96% dari yang dianggarkan sebesar Rp 150.279 juta dan mengalami peningkatan sebesar 37% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012. Laba komprehensif tahun berjalan yang berhasil dicapai PT Surveyor Indonesia (Persero) di tahun 2013 ini sebesar Rp 104.281 juta atau 104% dari target yang dianggarkan sebesar Rp 100.193 juta dan naik 41% dari pencapaian laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 73.753 juta.

In the year 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) reported profit before tax in the amount of IDR 144,608 million, which accounts for 96% of the projected figure of IDR 150,279 million, and a 37% increase from the realization made in 2012. Comprehensive profit for the current year reported by PT. Surveyor Indonesia (Persero) for the year 2013 amounts to IDR 104,281 million, which is 104% of the projected figure of IDR 100.193 million and an increase of 41% from the realization made for the year 2012 in the amount of IDR 73.753 million.

Penilaian kinerja manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 memperoleh total nilai sebesar 95,08 adalah Sehat dengan kategori AAA, terdiri atas:

Evaluation of the performance of the management of PT. Surveyor Indonesia (Persero), pursuant to the Decree of State Minister for State-Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002, the Company is given the score of 95.08, meaning healthy, and classifies for the AAA category, with the following breakdowns:

1. Aspek Keuangan, skor 67,50

1. Financial Aspect’s score 67.50

2. Aspek Operasional, skor 13,58

2. Operational Aspect’s score 13.58

3. Aspek Administrasi, skor 14,00

3. Administration Aspect’s score 14.00

TINJAUAN OPERASIONAL

OPERATING REVIEW

Pada tahun 2013, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 762.299 juta atau 71% dari anggarannya sebesar Rp 1.079.299 juta. Adapun urutan kontribusi terbesar tahun 2013 adalah Bidang Jasa : 1. Mineral & Batubara : 22,7% 2. Sertifikasi Keselamatan & Layanan Jasa Umum : 21,4% 3. Industri & Fasilitas : 21,3%

In 2013, the Company reported operating income in the amount of IDR 762,299 million, which accounts for 71% of the projected figure of IDR 1,079,299 million. Major contributors to income in 2013 are : 1. Minerals & Coal sector (22.7%) 2. Public Service System and Safety Certification (21.4%) 3. Industry & Facility (21.3%)


4. Pemerintah & Institusi : 20,6% 5. Migas & Petrokimia : 12,0% 6. Energi & system Pembangkit : 2,1%

4. Government & Institutions (20.6%) 5. Oil-gas & Petrochemicals (12.0%) 6. Energy & Generating Systems (2.1%)

Selama tahun 2013, kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam mendukung operasional perusahaan mencakup jasa-jasa di bidang :

In the course of 2013, marketing activities, conducted in order to support the Company’s operations, cover the following sectors :

Industri dan Fasilitas (INFAS)

Industry and Facility (INFAS)

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 162.095 juta atau 79% dari anggarannya dan 105% dari realisasi tahun 2012. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh : • UB INFAS : 31% • Cabang Balikpapan : 26% • Cabang Jakarta : 17% • Cabang Surabaya : 8% • Cabang Palembang : 7% • Cabang Pekanbaru : 7% • Unit operasi lainnya

This service sector generates income in the amount of IDR 162,095 million, which accounts for 79% of the projected figure, and 105% of the realization made in 2012. The largest contribution is from : • INFAS Business Unit (31%) • Branch of Balikpapan (26%) • Branch of Jakarta (17%) • Branch of Surabaya (8%) • Branch of Palembang (7%) • Branch of Pekanbaru (7%) • Other operating units

31

31

32

32


Pemerintahan dan Institusi (PEMIN)

Government and Institutions (PEMIN)

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 157.355 juta atau 100% dari anggarannya dan 88% dari realisasi tahun 2012. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh : • UB PEMIN (94%) • Cabang Surabaya (3%) • Cabang Batam (2%) • Cabang Semarang (1%) • Cabang Medan

This sector generates income in the amount of IDR 157,355 million, which accounts for 100% of the projected figure, and 88% of the realization reported in 2012. The largest contribution comes from : • PEMIN Business Unit (94%) • Branch of Surabaya (3%) • Branch of Batam (2%) • Branch of Semarang (1%) • and Branch of Medan

Sertifikasi Keselamatan dan Layanan Jasa Umum (JASUM)

Public Service System and Safety Certification (JASUM)

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 163.300 juta atau 74% dari anggarannya dan 136% dari realisasi tahun 2012. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh : • Cabang Pekanbaru : 17% • Cabang Surabaya : 13% • UB JASUM : 11% • Cabang Jakarta : 11% • Cabang Batam : 11% • Cabang Aceh : 6% • Cabang Makassar : 5% • Cabang Medan : 5% • Unit operasi lainnya

This sector generates income in the amount of IDR 163,300 million, which accounts for 74% of the projected figure, and 136% of the realization made in 2012. The largest contribution came from: • Branch of Pekanbaru (17%) • Branch of Surabaya (13%) • JASUM Business Unit (11%) • Branch of Jakarta (11%) • Branch of Batam (11%) • Branch of Aceh (6%) • Branch of Makassar (5%) • Branch of Medan (5%) • and contributions from other operating units

Migas dan Petrokimia (MIGAS)

Oil-Gas and Petrochemicals (MIGAS)

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 91.110 juta atau 58% dari anggarannya dan 102% dari realisasi tahun 2012. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh : • UB MIGAS : 78% • Cabang Pekanbaru : 14% • Cabang Jakarta : 4% • Cabang Surabaya : 2% • Cabang Palembang : 1%

This sector generates income in the amount of IDR 91,110, which accounts for 58% of the projected figure, and 102% of the realization reported in the year 2012. The largest contribution comes from : • MIGAS Business Unit (78%) • Branch of Pekanbaru (14%) • Branch of Jakarta (4%) • Branch of Surabaya (2%) • Branch of Palembang (1%)


Mineral dan Batubara (MINBA)

Minerals and Coal (MINBA)

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 172.729 juta atau 75% dari anggarannya dan 113% dari realisasi tahun 2012. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh :

This sector generates income in the amount of IDR 172,729 million, which accounts for 75% of the projected figure, and 113% from the realization made in the year 2012. The largest contribution comes from : • MINBA Business Unit (56%) • SCCI, the Company’s subsidiary (27%) • Branch of Palembang (5%) • Branch of Surabaya (5%) • Branch of Balikpapan (3%) • Branch of Banjarbaru (2%) • and other operating units

• • • • • • •

UB MINBA : 56% Anak perusahaan SCCI : 27% Cabang Palembang : 5% Cabang Surabaya : 5% Cabang Balikpapan : 3% Cabang Banjarbaru : 2% Unit operasi lainnya

Energi dan Sistem Pembangkit (ENERGI)

Energy and Generating Systems (ENERGI)

Bidang jasa ini menghasilkan pendapatan mencapai Rp 15.711 juta atau hanya 14% dari anggarannya dan 16% dari pencapaian tahun 2012. Kontribusi terbesar pendapatan di Bidang Jasa Energi & Pembangkit dihasilkan seluruhnya oleh UB ENERGI.

This sector generates income in the amount of IDR 15,711 million, which is only 14% of the projection, and 16% of the realization made in 2012. The entire income comes from Energy % Generating System operation by the ENERGY Business Unit.

UNIT BISNIS & CABANG PT Surveyor Indonesia (Persero)

BUSINESS UNITS & BRANCHES of PT. Surveyor Indonesia (Persero)

Unit Bisnis Energi & Sistem Pembangkit (UB ENERGI)

Energy & Generating Systems Business Unit (ENERGY Business Unit)

Realisasi pendapatan UB ENERGI pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 18.275 juta atau 20% dari anggarannya sebesar Rp 89.540 juta. Pendapatan pada tahun 2013 ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Studi Tapak PLTN • Verifikasi Master List • Survey Monitoring & Evaluasi BBN • Survey Kemampuan Teknis Operasional Bandara.

Realization of income generated by Energy Business Unit in 2013 amounts to IDR 18,275 million, which accounts for 20% of the projected figure of IDR 89,540 million. Most of the income in 2013 is attributable to the following works : • Survey for the Site of Nuclear Power Plant (PLTN) • Master List verification • Survey Monitoring & Evaluation of BBN • Survey on Operational Capacity of Airports

33

33

34


Beberapa penyebab ketidaktercapaian pendapatan di tahun 2013 antara lain batalnya keikutsertaan tender proyek The Green Prosperity Program, tidak terserap proyek SLO Ketenagalistrikan seluruhnya sesuai rencana awal karena adaya perubahan skema surat izin, serta kekalahan tender pada proyek 2D Seismic Acquistition Services di Cooper Energy Sumbagsel, Ltd. dikarenakan perusahaan yang menjadi konsorsium PTSI masuk kedalam black-list di beberapa KKKS.

Some of the factors contributing to the failure to achieve the projected income in 2013 include failure to participate in the tender for the ‘Green Prosperity Program’ project, failure to absorb the entirety of the SLO-Electricity according to the initial plan due to changes in the licenses, and failure to win the contract for the 2D Seismic Acquisition Services with Cooper Energy Sumbagsel, Ltd, which is due to the fact companies within the PTSI consortium have been blacklisted by some PSC Contractors.

Unit Bisnis Industri & Fasilitas (UB INFAS)

Industry & Facility Business Unit (INFAS Business Unit)

Realisasi pendapatan UB INFAS pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 52.249 juta atau 71% dari anggarannya sebesar Rp 74.146 juta. Pendapatan pada tahun 2013 sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Supervisi BSPS Kemenpera 2013

Realization of income generated by INFAS Business Unit in the year 2013 amounts to IDR 52,249 million, which accounts for 71% of the projected figure of IDR 74,146 million. Income in 2013 is mainly attributable to the following activities: • The BSPS Supervisory work with the Ministry of Public Housing 2013 • The TKDN Commercial work • The KPU-USO Kominfo work 2013 • The KPU-USO investment work 2013 • The TKDN verification work for the MCL Consortium.

• • • •

TKDN Komersial KPU-USO Kominfo 2013 KPU-USO 2013 Verifikasi TKDN MCL Konsorsium

Unit Bisnis Migas & Petrokimia (UB MIGAS)

Oil-Gas & Petrochemical Business Unit (MIGAS Business Unit)

Realisasi pendapatan UB MIGAS pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 75.122 juta atau 64% dari anggarannya sebesar Rp 117.000 juta. Pendapatan pada tahun 2013 ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Cargo Bunker Monitoring • CTP, dan pekerjaan • LND Donggi Senoro

Realization of income generated by MIGAS Business Unit in the year 2013 amounts to IDR 75,122 million, which accounts for 64% of the projected figure of IDR 117,000 million. Income in 2013 is mainly attributable to contributions from : • Cargo Bunker Monitoring work • The CTP work • The LND work with Donggi Senoro.

Unit Bisnis Pemerintahan & Institusi (UB PEMIN)

Government & Institutions Business Unit (PEMIN Business Unit)

Realisasi pendapatan UB PEMIN tahun 2013 tercatat sebesar Rp 147.333 juta atau 108% dari anggarannya sebesar Rp 137.000 juta. Pendapatan pada tahun ini merupakan kontribusi dari pekerjaan :

Realization of income generated by PEMIN Business Unit in the year 2013 amounts to IDR 147,333 million, which accounts for 108% of the projected figure of IDR 137,000 million. Income for the year is mainly attributable to the following works : • Industrial Capacity Verification within the frame of the Utilization of USDFS-IJEPA and BMDTP facility • Verification work for the submission of LCGC • PTSP BKPM rating work • TPT-AK work

• Verifikasi Kemampuan Industri Dalam Rangka Pemanfaatan Fasilitas USDFS-IJEPA dan BMDTP • Verifikasi Pengajuan LCGC • Pemeringkatan PTSP BKPM • TPT-AK

34


• Survei Literasi Keuangan / OJK • Survey UMKM Pangan BPOM • • • • • •

LPI-Gula Audit Industri Gula Rafinasi Pemetaan Pontensi BKPM 2013 KPP Restrukturisasi Mesin IKM Masterplan Muara Enim - Batubara Kajian KIID Nusa Tenggara dan Sulawesi

• Roadmap Industri Tembaga • Penyusunan Batas Wilayah Kaltim • Kajian Permasalahan Perlindungan Depnaker.

TKI

35

• Financial Literacy Survey work, with Financial Services Authority • Survey of the Micro, Small and Medium Enterprises engaged in food with the Foods and Drugs Administration (B-POM) • The LPI-Sugar work • Refined Sugar Industry audit work • BKPM Potential Mapping work 2013 • IKM Engine Restructure KPP work • Muara Enim Masterplan work for coal • KIID Assessment Work for Nusa Tenggara and Sulawesi • Copper Industry Roadmapping work • East Kalimantan boundaries mapping work • Migrant Workers Protection assessment with the Ministry of Manpower

Unit Bisnis Sertifikasi Sistem & Keselamatan serta Jasa Umum (UB JASUM)

Public Service System and Safety Certification Business Unit (JASUM Business Unit)

Realisasi pendapatan UB JASUM pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 18.437 juta atau 22% dari anggarannya sebesar Rp 83.618 juta. Pendapatan pada periode tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Pelatihan Dasar-Dasar keselamatan & kesehatan-Jamsostek • Penyusunan Businnes Plan Koperasi dan pekerjaan Koperasi 2013

Realization of income generated by JASUM Business Unit in 2013 amounts to IDR 18,437 million, which accounts for 22% of the projected figure of IDR 83,618 million. Income during this period is mainly attributable to contributions from the following works: • Training on Basic HSE with the Jamsostek,

Beberapa penyebab ketidaktercapaian pendapatan pada tahun 2013 antara lain batalnya pekerjaan yang berasal dari anggaran 999 dan APBN (pekerjaan survey dan pemetaan gudang dari Departemen Perdagangan dan pekerjaan survey dan evaluasi Jakdisnas), serta kalah tender pekerjaan verifikasi ekspor kayu di Kementerian Perdagangan yang nilainya cukup signifikan.

Factors contributing to the failure to achieve the projected income in 2013 include failure to execute works originated from “999 budget” and State Budget Plan (surveys and mapping of warehouses, with the Ministry of Trade, and survey and evaluation work with the Jakdisnas), as well as failure to win the contract for the verification of export of woods, with the Ministry of Trade, in which the money involved is quite significant.

Unit Bisnis Mineral & Batubara (UB MINBA)

Minerals & Coal Business Unit (MINBA Business Unit)

Realisasi pendapatan UB MINBA pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 95.050 juta atau 122% dari anggarannya sebesar Rp 77.803 juta. Pendapatan pada periode tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Verifikasi Ekspor Bahan Mineral • Pekerjaan PLN Batubara.

Realization of income generated by MINBA Business Unit in 2013 amounts to IDR 95,050 million, which accounts for 122% of the projected figure of IDR 77,803 million. Income during this period is mainly attributable to : • Verification of Exports of Minerals • PLN coal works.

• Business Planning for cooperatives work 2013.

Cooperatives,

and

35

36

36


Cabang Jakarta

Branch of Jakarta

Realisasi pendapatan Cabang Jakarta pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 50.149 juta atau 59% dari anggarannya sebesar Rp 84.500 juta. Pendapatan dalam periode tersebut sebagian besar merupakan kontribusi pekerjaan : • Pemeriksaan Impor Barang Modal Bukan Baru (SHG) • Survey kondisi material pipa & aksesoris – PT PGAS Solution • Jasa Konsultasi Survey Geoteknik • Pekerjaan NDT lainnya

Realization of income generated by Branch of Jakarta in the year 2013 amounts to IDR 50,149 million, which accounts for 59% of the projected figure of IDR 84,500 million. Income during this period is mainly attributable to contributions from : • Verification of Imports of Used Capital Goods (SHG) • Surveys of the conditions of pipes & accessories – with PT PGAS Solution • Geotechnical Consulting and Surveys • Other non-destructive testing (NDT) works.

Cabang Balikpapan

Branch of Balikpapan

Realisasi pendapatan cabang Balikpapan tahun 2013 tercatat sebesar Rp 52.769 juta atau 83% dari anggarannya sebesar Rp 63.780 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar diperoleh dari pekerjaan : • Inspection Supervison & Support Services Total E&P Indonesie • MPS Engineering di Total E&P Indonesie • Pekerjaan Minerba dan Various Inpection Total E&P Indonesie

Realization of income generated by Branch of Balikpapan in 2013 amounts to IDR 52,769 million, which accounts for 83% of the projected figure of IDR 63,780 million. Income from this period is mainly attributable to : • Inspection Supervision & Support Services with Total E&P Indonesie • MPS Engineering service with Total E&P Indonesie • Minerals and coal works, and Various Inspection services with Total E&P Indonesie.

Cabang Surabaya

Branch of Surabaya

Realisasi pendapatan cabang Surabaya pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 48.528 juta atau 77% dari anggarannya sebesar Rp 62.707 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi pekerjaan : • Second Hand Goods (SHG) • QA/QC Pembangkit • Supervisi JMK QA-QC • Manajemen proyek Supervisi Konstruksi PLTU 2 Kupang • Pengadaan Side Support Engineer • Jasa survey dan inspeksi di bidang industri lainnya

Realization of income generated by Branch of Surabaya in the year 2013 amounts to IDR 48,528 million, which accounts for 77% of the projected figure of IDR 62,707 million. Income from this year is mainly attributable to (inspection of) : • Second Hand Goods (SHG) • QA/QC work for generating plants • JMK QA-QC supervision work • Project management work, supervision of the construction of PLTU 2 at Kupang • Procurement of Side Support Engineer • Surveys and inspection services for various other industrial fields

Cabang Pekanbaru

Branch of Pekanbaru

Realisasi pendapatan Cabang Pekanbaru pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 52.115 juta atau 88% dari anggarannya sebesar Rp 59.452 juta. Pendapatan pada periode tersebut merupakan kontribusi dari beberapa pekerjaan :

Realization of income generated by Branch of Pekanbaru in the year 2013 amounts to IDR 52,115 million, which accounts for 88% of the projected figure of IDR 59,452 million. Income from this period is mainly attributable to contributions from a number of works including :


• • • •

MPS Saipem DCSCA Chevron Pacific Indonesia, Loading Survey SGS Environmental Monitoring Area

• • • •

37

The Saipem MPS work DCSCA work with Chevron Pacific Indonesia, Loading Survey work with SGS Area Environmental Monitoring work

Cabang Palembang

Branch of Palembang

Realisasi pendapatan Cabang Palembang pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 24.395 juta atau 59% dari anggarannya sebesar Rp 41.054 juta. Pendapatan pada periode ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • PLN BB Minba Jambi dan Babel • Verifikasi Ekspor Babel • Jasa Surveyor Pengawasan Pemuatan Pupuk dan Amonia • NDT Pertamina EP Prabumulih

Realization of income generated by Branch of Palembang in the year 2013 amounts to IDR 24,395 million, which accounts for 59% of the projected figure of IDR 41,054 million. Income from this period is mainly attributable to contributions from: • PLN coal work with the Minerals and Cal Business Unit at Jambi and Babel • Verification of Exports for Babel • Surveyor Supervision in the Loading of Fertilizers and Ammonia • NDT work with Pertamina EP Prabumulih

Cabang Madya Medan

Madya Branch of Medan

Realisasi pendapatan Cabang Madya Medan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 9.158 juta atau 35% dari anggarannya sebesar Rp 26.163 juta. Pendapatan pada periode ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Konsultasi & sertifikasi SMK3 • Pekerjaan RKL/RPK - PELINDO I • Pekerjaan DED Sei Mangke

Realization of income generated by Madya Branch of Medan in the year 2013 amounts to IDR 9,158 million, which accounts for 35% of the projected figure of IDR 26,163 million. Income from this period is mainly attributable to : • HSE management system consulting & certification works • RKL/RPK works with PELINDO I • DED work with Sei Mangke

Cabang Madya Batam

Madya Branch of Batam

Realisasi pendapatan Cabang Madya Batam pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 21.241 juta atau 109% dari anggarannya sebesar Rp 19.569 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Mineral • Second Hand Good (SHG) • Laboratorium Lingkungan

Realization of income generated by Madya Branch of Batam in the year 2013 amounts to IDR 21,241 million, which accounts for 109% of the projected figure of IDR 19,569 million. Income from this year is mainly attributable to : • Mineral verification work • Second Hand Goods (SHG) verification work • Environmental laboratory work

Cabang Madya Semarang

Madya Branch of Semarang

Realisasi pendapatan Cabang Madya Semarang pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 9.288 juta atau 79% dari anggarannya sebesar Rp 11.836 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Second Hand Good (SHG) • Pekerjaan lainnya.

Realization of income generated by the Madya Branch of Semarang in the year 2013 amounts to IDR 9.288 million, which accounts for 79% of the projected figure of IDR 11,836 million. Income from this year is mainly attributable to : • Second Hand Goods (SHG) verification work • Such other works.

37

38

38


Cabang Madya Makassar

Madya Branch of Makassar

Realisasi pendapatan Cabang Madya Makassar pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 8.379 juta atau 44% dari anggarannya sebesar Rp 19.000 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Pengadaan Supervisor Pembangkit dan Jaringan PT JMK • Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Internasional di Sorong, Papua Barat.

Realization of income generated by the Madya Branch of Makassar in the year 2013 amounts to IDR 8,379 million, which accounts for 44% of the projected figure of IDR 19,000 million. Income from this year is mainly attributable to : • The procurement of supervisors for Plant and Networks with PT JMK • The Planning and Development of the International Hospital at Sorong, in West Papua.

Salah satu faktor yang menyebabkan ketidaktercapaian target pendapatan di tahun 2013 adalah tidak diakuinya pendapatan proyek Survey & Soil Investigation karena tidak dilengkapi dengan dokumen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

One of the factors contributing to the failure to achieve the projected income in the year 2013 is the fact that income from Soil Survey and Investigation work was not recognized because of failure to present the necessary documents required by the prevailing laws and regulations.

Cabang Pratama Aceh

Pratama Branch of Aceh

Realisasi pendapatan Cabang Pratama Aceh pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 10.179 juta atau 89% dari anggarannya sebesar Rp 11.500 juta. Pendapatan pada periode ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Jasa Pengawasan Independent Distribusi Minyak BBM • Inspeksi di ExxonMobil Oil Indonesia

Realization of income generated by the Pratama Branch of Aceh in the year 2013 amounts to IDR 10,179 million, which accounts for 89% of the projected figure of IDR 11,500 million. Income from this period is mainly attributable to contributions from : • Independent Supervisory Service for the Distribution of Oil Fuel (BBM) • The inspection works with ExxonMobil Oil Indonesia.

Cabang Pratama Padang

Pratama Branch of Padang

Realisasi pendapatan Cabang Pratama Padang pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 5.699 juta atau 88% dari anggarannya sebesar Rp 6.500 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Draft Survey • Pekerjaan lainnya

Realization of income generated by the Pratama Branch of Padang in the year 2013 amounts to IDR 5.699 million, which accounts for 88% of the projected figure of IDR 6.500 million. Income from this year is mainly attributable to contributions from : • Draft Survey work • Such other works.

Cabang Pratama Banjar Baru

Pratama Branch of Banjar Baru

Realisasi pendapatan Cabang Pratama Banjar Baru pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 11.391 juta atau 86% dari anggarannya sebesar Rp 13.263 juta. Pendapatan pada periode ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Mineral dan Batubara • Pelatihan SMK3

Realization of income generated by the Pratama Branch of Banjar Baru in the year 2013 amounts to IDR 11,391 million, which accounts for 86% of the projected figure of IDR 13,263 million. Income from this period is mainly attributable to contributions from : • Minerals and Coal related work • HSE management system training


Cabang Pratama Lampung

Pratama Branch of Lampung

Realisasi pendapatan Cabang Pratama Lampung pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 1.975 juta atau 17% dari anggarannya sebesar Rp 13.900 juta. Pendapatan pada tahun ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan : • Pelatihan SMK3

Realization of income generated by the Pratama Branch of Lampung in the year 2013 amounts to IDR 1,975 million, which accounts for 17% of the projected figure of IDR 13,900 million. Income from this year is mainly attributable to contributions from : • HSE management system training service.

Cabang Pratama Pontianak

Pratama Branch of Pontianak

Realisasi pendapatan Cabang Pratama Pontianak pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 1.276 juta atau 18% dari anggarannya sebesar Rp 6.966 juta.

Realization of income generated by the Pratama Branch of Pontianak in the year 2013 amounts to IDR 1,276 million, which accounts for 18% of the projected figure of IDR 6,966 million.

TINJAUAN KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated Financial Positions

39

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Real 2012 (a)

Real 2013 (b)

541.811

535.530

Investasi Jangka Panjang / Long-Term Investment

21.933

Aset Tetap / Fixed Assets Aset Lain-Lain / Other Assets

Deskripsi/ Description

RKAP 2013 (c)

% (b/a)

% (b/c)

508.916

98

105

38.419

34.920

175

110

41.348

62.738

104.193

152

60

33.232

93.776

34.544

282

104

Total Aset / Total Assets

638.324

730.462

682.574

114

107

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

181.739

176.582

134.307

97

132

Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities

29.973

35.416

37.107

118

95

Ekuitas / Equity

426.612

518.465

511.159

122

101

Total Liabilitas & Ekuitas / Total Liabilities & Equity

638.324

730.462

682.574

114

107

Aset Lancar / Current Assets

39

40


Aset Lancar

Current Assets

Merupakan komponen terbesar dari total aset terutama dengan jenis aset: • Kas dan setara kas senilai Rp 246.829 juta

Constituting the largest component of the Company’s total assets, comprising: • Cash and cash equivalents, in the amount of IDR 246,829 million, • Net operating receivables, in the amount of IDR 173,498 million, • Income receivables, in the amount of IDR 44,692 million, portion of income receivables which are yet to be invoiced, • Down payments and prepaid expenses, in the amount of IDR 38,641 million, • Prepaid taxes, in the amount of IDR 15,246 million, • Other receivables, net, in the amount of IDR 16,339 million, and • Inventory of operating materials, in the amount of IDR 286 million

• Piutang usaha bersih senilai Rp 173.498 juta • Pendapatan akan diterima senilai Rp 44.692 juta yang merupakan piutang usaha yang belum diinvoicekan, • Uang muka dan biaya dibayar dimuka senilai Rp 38.641 juta, • Pajak dibayar dimuka senilai Rp 15.246 juta • Piutang lain-lain bersih senilai Rp 16.339 juta • Persediaan bahan operasi senilai Rp 286 juta

Aset Jangka Panjang

Non-Current Assets

Merupakan saldo nilai investasi perusahaan pada: • KSO PT SI-SCI (Kegiatan Verifikasi & Penelusuran Teknis Barang Impor) sebesar Rp 37.543 juta, dan • KSO PT SI-SCI (Proyek Mobile Cepu Ltd.) sebesar Rp 876 juta.

Constituting balance of the Company’s investments with: • KSO PT SI-SCI (Verification & Preshipment Inspection of Imported Goods), in the amount of IDR 37,543 million, and • KSO PT SI-SCI (Mobile Cepu Ltd project), in the amount of IDR 876 million.

Aset Tetap

Fixed Assets

Mencakup kepemilikan perusahaan atas tanah, gedung, peralatan operasi, peralatan kantor, dan alat transportasi dengan nilai perolehan sebesar Rp 182.223 juta yang telah disusutkan sebesar Rp 119.485 juta.

Comprising the Company’s ownership to lands, buildings, operating equipments, office equipments and transportation equipments, with the total acquisition value of IDR 182,223 million, duly depreciated to IDR 119,485 million.

Aset Lain-Lain

Other Assets

Aset lain-lain perusahaan mencakup: • Piutang lain-lain bersih senilai Rp 3.005 juta • Setoran jaminan (seperti bank garansi) senilai Rp 2.660 juta • Biaya ditangguhkan bersih senilai Rp 14.089 juta • Aktiva pajak tangguhan senilai Rp 13.422 juta • Beban ditangguhkan lainnya Rp 55.216 juta, yang merupakan pengembalian atas kelebihan pembayaran yang berkaitan dengan proyek Jasa Pemetaan & Pendataan Pendidikan tahun 20102011

40

The Company’s other assets include: • Net other receivables, in the amount of IDR 3,005 million • Deposits paid (e.g. bank guarantee), in the amount of IDR 2,660 million • Net deferred expenses, in the amount of IDR 14,089 million • Deferred tax assets, in the amount of IDR 13,422 million • Other deferred expenses, in the amount of IDR 55,216 million, representing the refund for overpayments in connection with the Educational Mapping & Data Gathering project of 2010-2011


• Aset tak berwujud/ goodwill sebesar Rp 5.384 juta, sebagai dampak dari adanya pembeliaan dan pelepasan saham anak perusahaan yaitu PT Surveyor Carbon Consulting International (SCCI) dan PT Synerga Tata International (STI).

• Intangible assets/goodwill, in the amount of IDR 5,384 million, to reflect the impacts of the acquisition and sales of equity in subsidiaries, PT Surveyor Carbon Consulting International (SCCI) and PT Synerga Tata International (STI).

Liabilitas Jangka Pendek

Current Liability

Kewajiban perusahaan ini merupakan kewajiban lancar yang meliputi: • Hutang usaha sebesar Rp 16.953 juta

The Company’s current liability includes :

• Biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 109.413 juta, • Hutang pajak sebesar Rp 17.976 juta, • Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 18.279 juta, dan • Hutang jangka pendek lainnya sebesar Rp 13.961 juta.

• Operating payables, in the amount of IDR 16,953 million, • Expense payables, in the amount of IDR 109,413 million • Tax payables, in the amount of IDR 17,976 million • Earned income, in the amount of IDR 18,279 million • Other current liability, in the amount of IDR 13,961 million

Liabilitas Jangka Panjang

Non-Current Liability

Kewajiban perusahaan ini meliputi: • Hutang bank jangka panjang sebesar Rp 1.000 juta, merupakan Kredit Modal Kerja dari PT Bank Syariah Mandiri kepada PT Synerga Tata Internasional (Entitas Anak PT Surveyor Indonesia (Persero)), dimana sesuai dengan perjanjian jual beli merupakan kewajiban pemilik saham lama, • Hutang afiliasi berupa beban inspeksi dan testing PSI oleh SGS pada Maret 1997 sebesar US$ 1,146,702.38 ekuivalen dengan Rp 10.343 juta, dan • Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja sebesar Rp 24.073 juta.

Non-Current Liability comprises : • Non-current bank payable in the amount of IDR 1,000 million, constitutes Working Capital Loan provided by PT Bank Syariah Mandiri to PT Synerga Tata Internasional (a subsidiary of PT Surveyor Indonesia), of which under the Sales and Purchase Agreement, this bank payable shall be the liability of the previous shareholders; • Affiliated payable, which is the fee for PSI and testing services provided by SGS in March 1997 in the amount of US$ 1,146,702.38 which is equivalent to IDR 10,343 million; and • Estimated post-employment liability, in the amount of IDR 24,073 million.

Ekuitas

Equity

Saldo ekuitas terbagi atas: • Modal saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25.000 juta, • Kepentingan non pengendali sebesar minus Rp 1.134 juta, • Cadangan umum sebesar Rp 287.087 juta

The Company’s equity comprises: • Placed and fully paid up share capital, in the amount of IDR 25,000 million, • Non-controlling interest, in the negative amount of IDR 1,134 million, • General reserves, in the amount of IDR 287,087 million, • Earmarked reserves, in the amount of IDR 103,229 million, and • The year’s comprehensive profit, in the amount of IDR 104,281 million.

• Cadangan bertujuan sebesar Rp 103.229 juta, dan • Laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 104.281 juta.

41

41

42


Consolidated Income Statements

Laba Rugi Konsolidasian

LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) RKAP 2012 (a)

Real 2013 (b)

Real 2013 (c)

Pendapatan Usaha / Revenues

1.079.299

762.299

Beban Usaha / Operating Expenses

1.008.236

Deskripsi / Description

% (b/a)

% (b/c)

795.896

71

96

751.380

767.537

75

98

75.000

118.597

75.540

158

157

146.063

129.516

103.898

89

125

4.217

15.092

1.448

358

1042

Laba Bersih Sebelum Pajak / Income Before Tax

150.279

144.608

105.346

96

137

Laba Bersih Tahun Berjalan / Net Income For The Year

101.085

103.790

73.385

103

141

Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Net Comprehensive Income For The Year

100.193

104.281

73.753

104

141

Laba KSO / Joint Venture Profit Share Laba Usaha / Operating Profit Pendapatan/(Biaya) Diluar Usaha / Non Operating Income (Expenses)

42

PENDAPATAN USAHA

OPERATING INCOME

Pada tahun 2013, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 762.299 juta atau 71% dari anggarannya sebesar Rp 1.079.299 juta dan 96% dari pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 795.896 juta, yang terbagi atas bidang jasa :

In 2013, the Company’s operating income is reported at IDR 762,299 million, which accounts for 71% of the projected figure of IDR 1,079,299 million, and 96% of the realization made in 2012 in the amount of IDR

Migas dan Petrokimia

Oil-Gas and Petrochemicals

Bidang jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 91.110 juta atau 58% dari anggarannya dan 102% dari pencapaian tahun 2012.

This sector generates income in the amount of IDR 91,110 million, which accounts for 58% of the projected figure, and 102% of the realization made in 2012.

Energi dan Sistem Pembangkit

Energy and Generating System

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 15.711 juta atau hanya 14% dari anggarannya dan 16% dari realisasi tahun 2012.

This sector generates income in the amount of IDR 15,711 million, which accounts for just 14% of the projected figure, and 16% of the realization reported for the year 2012.

795,896 million, generated from the following sectors :


Mineral dan Batubara

Minerals and Coal

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 172.729 juta atau 75% dari anggarannya dan 113% dari realisasi tahun 2012.


Industri dan Fasilitas

Industry and Facility

Bidang Jasa ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp 162.095 juta atau 79% dari anggarannya dan mencapai 105% dari realisasi tahun 2012.

This sector generates income in the amount of IDR 162,095 million, which accounts for 79% of the projected figure, and 105% of the realization reported for the year 2012.

Pemerintahan dan Institusi

Government and Institutions



Sertifikasi Keselamatan dan Layanan Jasa Umum

Public Service System and Safety Certification


This sector generates income in the amount of IDR 163,300 million, which accounts for 74% of the projected figure, and 136% of the realization reported for the year 2012.

BEBAN USAHA

OPERATING EXPENSES

Pada tahun 2013, beban usaha perusahaan tercatat sebesar Rp 751.380 juta atau mencapai 75% dari anggarannya sebesar Rp 1.008.236 juta dan lebih besar 2% dari pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 767.537 juta, yang terdiri dari:

In 2013, the Company reported operating expenses in the amount of IDR 751,380 million, which accounts for 75% of the projected figure of IDR 1,008,236 million and which is 2% higher than the realization made in 2012 in the amount of IDR 767,537 million, thus comprising : • Service expense, in the amount of IDR 549,962 million, which accounts for 70% of the projected figure of IDR 782.425 million, and 95% of the realization made in 2012 in the amount of IDR 577.917 million. • Marketing, general and administration (PUA) expense, in the amount of IDR 201,418 million, which accounts for 89% of the projected figure of IDR 225,811 million, and 106% of the realization made in 2012 in the amount of IDR 189,620 million.

• Beban jasa sebesar Rp 549.962 juta atau 70% dari anggarannya Rp 782.425 juta dan 95% dari tahun 2012 sebesar Rp 577.917 juta. • Beban pemasaran, umum, dan Administrasi (PUA) sebesar Rp 201.418 juta atau 89% dari anggarannya Rp 225.811 juta dan 106% dari tahun 2012 sebesar Rp 189.620 juta.

43

43

44


BEBAN USAHA Operating Expenses (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Real 2013 (b)

Real 2013 (c)

421.815

307.345

Diklat & Kesejateraan Personil / Recruitment and training personnel

16.477

Perjalanan Dinas / Joint Venture Profit Share Perlengkapan Kerja / Travel expenses

% (b/c)

266.113

73

116

8.376

8.781

51

95

84.376

60.263

62.114

71

97

90.085

77.749

79.187

86

98

Kerjasama Pihak Ketiga / Cooperation/ third party services

172.355

138.674

197.306

81

70

Fasilitas Kerja / Work facilities

178.246

131.036

122.021

74

107

21.169

9.935

10.163

47

98

Pemasaran Berjalan / Marketing

9.889

6.071

10.286

61

59

Penelitian & Pengembangan / Research and development

5.846

1.710

1.185

29

144

Umum / General

7.978

10.221

10.381

128

99

1.008.236

751.380

767.537

75

98

Personil / Personnel

Persiapan Proyek / Project work preparation

Total Beban Usaha / Total Operating Expenses

44

RKAP 2012 (a)

% (b/a)


LABA USAHA

OPERATING PROFIT

Pada tahun 2013, kinerja usaha perusahaan berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 10.919 juta atau 15% dari anggarannya sebesar Rp 71.063 juta dan 39% diatas pencapaian tahun 2012 dimana tercatat laba sebesar Rp 28.358 juta. Bagian keuntungan yang diperoleh dari KSO SCI-SI tercatat sebesar Rp 118.597 juta. Setelah ditambah dengan bagian keuntungan tersebut, perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp 129.516 juta atau 89% dari yang dianggarkan sebesar Rp 146.063 juta dan 125% dari pencapaian laba tahun 2012 sebesar Rp 103.898 juta.

In 2013, the Company reported profit in the amount of IDR 10,919 million, which accounts for 15% of the projected figure of IDR 71,063 million, and 39% higher than the realization made in 2012 during which the Company reported profit of IDR 28,358 million. KSOSCI-SI contribution to profit amounts to IDR 118,597 million. with this addition of profit, the Company’s total operating profit amounts to IDR 129,516 million, which is 89% of the projected figure of IDR 146,063 million, and 125% of the realization made in 2012 in the amount of IDR 103,898 million.


Laba Bersih Sebelum Pajak

Pretax Profit

Pada Tahun 2013, perusahaan membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 144.608 juta atau 96% dari yang dianggarkan sebesar Rp 150.279 juta, dan 37% diatas pencapaian laba ditahun 2012 sebesar Rp 105.346 juta.

In 2013, the Company reported profit before tax in the amount of IDR 144,608 million, which accounts for 96% of the projected figure of IDR 150,279 million, and 37% higher than the realization reported for the year 2012 in the amount of IDR 105,346 million.

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Year’s Comprehensive Profit

Dan setelah memperhitungkan Taksiran Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 40.818 juta dan Kepentingan Non Pengendali sebesar positif Rp 491 juta, maka pada tahun 2013, perusahaan berhasil membukukan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 104.281 juta atau 104% dari yang dianggarkan sebesar Rp 100.193 juta, dan 4% diatas pencapaian ditahun 2012 sebesar Rp 73.753 juta.

And after counting in Provisions for Corporation Income Tax in the amount of IDR 40,818 million and Non-Controlling Interest in the positive amount of IDR 491 million, then in 2013, the Company reports a comprehensive profit for the current year in the amount of IDR 104,281 million, which is 104% of the projected figure of IDR 100,193 million, and 4% higher than the realization made in 2012 in the amount of IDR 73,753 million.

Arus Kas Konsolidasian

Consolidated Cash Flow

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Deskripsi/ Description

Real 2012 (a)

Real 2013 (b)

RKAP 2013 (c)

% (b/a)

% (b/c)

Arus Kas Dari/(Untuk) Aktivitas Operasi/ Cash Flows from Operating Activities

96.211

(3.247)

113.721

(3)

(3)

Arus Kas Dari/(Untuk) Aktivitas Investasi/ Cash Flows from Investing Activities

(36.428)

(55.772)

(123.801)

153

45

Arus Kas Dari/(Untuk) Aktivitas Pendanaan/ Cash Flows from Financing Activities

(21.265)

(10.063)

(9.971)

47

101

Kenaikan/(Penurunan) Kas dan Setara Kas/ Net Increas in Cash and Cash Equivalents

38.518

(69.082)

(20.052)

(179)

345

Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun/ Cash and Cash Equivalent at the Beginning of the Year

277.393

315.911

249.941

114

126

Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun/ Cash and Cash Equivalent at the End of the Year

315.911

246.829

229.889

78

107

45


Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2013 sebesar Rp 246.829 juta atau 107% dari target RKAP 2013 dan 78% dari saldo awal tahun 2013. Selama Periode Januari sampai dengan Desember 2013, kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar Rp 69.082 juta. Hal ini dipicu oleh: • Arus kas untuk kegiatan operasional perusahaan sebesar Rp 3.247 juta, • Arus kas untuk kegiatan investasi bersih sebesar Rp 55.772 juta, dan • Arus kas untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp 10.063 juta.

The Company’s Cash and Cash Equivalents as of 31 December 2013 amounts to IDR 246,829 million, which accounts for 107% of the figure projected for 2013, and 78% of the opening balance in the year 2013. During the period of January to December 2013, the Company’s Cash and Cash Equivalents decreases by IDR 69,082 million. This is attributable to: • Cash flow for the Company’s operating activities, in the amount of IDR 3,247 million, • Cash flow for investment activities, net, in the amount of IDR 55,772 million, and • Cash flow for funding activities, in the amount of IDR 10,063 million.

Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Consolidated Equity Changes

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE IN SHAREHOLDER EQUITY (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Real 2011

Real 2012

Real 2013

Saldo per Awal Periode / Balance as per Initial Period

316.816

363.136

426.613

Laba Bersih Tahun Berjalan / Current Year Net Profit

57.682

73.753

104.281

-

233

(1.366)

Dividen Kas/ Cash Dividend

(10.300)

(8.652)

(11.063)

PKBL/ Small and Medium Enterprises

(1.648)

(2.307)

-

586

450

-

363.136

426.613

518.465


Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interests

Pendapatan Komprehensif Lainnya/ Others Comprehensive Income Saldo per Akhir Periode / Balance as per End Period

46


Investasi

Investments

Sampai dengan akhir tahun 2013, realisasi investasi hanya mencapai Rp 44.260 juta atau 39,6% dari target RKAP 2013 yang terinci sebagai berikut :

As of the closing of 2013, investment realization only amounts to IDR 44,260 million, which accounts for just 39.6% of the figure projected for the year 2013, as detailed below: (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Real 2012 (a)

Real 2013 (b)

15.319

36.119

-

Peralatan Lab dan Operasi / Operating and Laboratory Equipment


RKAP 2013 (c)

% (b/a)

% (b/c)

77.362

236

47

8.734

25.000

-

35

7.532

22.990

44.876

306

51

Peralatan Kantor / Furniture and Office Equipment

4.607

4.395

7.486

95

59

Alat Transportasi / Vehicle

3.189

-

-

-

-

Beban Ditangguhkan / Deferred Charges

9.249

6.613

14.439

-

46

-

1.528

20.000

-

8

24.568

44.259

111.801

180

40

Aktiva Tetap / Fixed Assets Bangunan & Prasarana / Building

Penyertaan / Shares Subcription Total Investasi / Total Investment

Ketidaktercapaian perolehan investasi, baik aktiva tetap, beban ditangguhkan maupun rencana ekspansi perusahaan disebabkan oleh:

Failure to achieve the Company’s projected investments, whether in fixed assets, deferred expenses or expansion plans, is attributable to:

1. Rencana konsolidasi antara PT SI dan PT Sucofindo (SCI), sehingga investasi atas : • Penundaan investasi Tanah dan bangunan di lokasi yang sama dengan dimana PT SCI berada (rencana di daerah Surabaya, Balikpapan dan Pekanbaru dengan total nilai Rp 25 milyar) • Laboratorium Mineral Batubara di beberapa lokasi tidak jadi direalisasikan dan disepakati delivery pekerjaan di wilayah tersebut akan mendapat support dari Laboratorium existing yang dimiliki PT SCI. Penyerapan investasi hanya sebesar 65 % ( Rp 15 milyar) dari rencana awal sebesar Rp 23 milyar. • Penundaan atas pengembangan system Navision ERP Tahap II untuk modul CRM & Payroll senilai Rp 4 milyar. • Penundaan penyertaan pada anak perusahaan dan/atau KSO, meskipun demikian program dan kajian terkait pengembangan ekspansi tetap dilakukan.

1. Consolidated plan, between PTSI and PT. Sucofindo (SCI), which then resulted in the following: • Delays in the investment of lands and buildings at the same locations at which PT SCI stands (planned locations are in Surabaya area, Balikpapan and Pekanbaru, with the total value of IDR 25 billion); • Investments in the form of Minerals and Coal Laboratories in a number of locations cannot be materialized, and it was agreed that delivery of the works from the location will be supported by existing laboratories owned by PT SCI. Investment absorption is only 65% (IDR 15 billion) from the initial plan of IDR 23 billion. • Delays for the development of the Phase-II ERP Navision system for the CRM & Payroll modules, in the amount of IDR 4 billion. • Delays for equity participation in subsidiaries and/or KSO. nevertheless, related programs and studies relating to the expansion continue.

47


2. Beberapa unit operasi belum berhasil memenangkan tender baik untuk pekerjaan inspeksi maupun survei dan pemetaan serta belum ada identifikasi yang lebih spesifik terhadap potensi pasar sehingga rencana investasi perlu dipertimbangkan kembali. Penyerapan investasi hanya sebesar 51 % ( Rp 11 milyar) dari rencana awal sebesar Rp 22 milyar.

2. Some Business Units have not been able to win contracts from tenders participated for inspection, surveys and mapping works, and there has not yet been a more specific identification of market potentials so that any plans for new investment will have to be reconsidered. Investment absorption is only 51% (IDR 11 billion) of the initial plan of IDR 22 billion.

Rasio Keuangan

Financial Ratios

Beberapa rasio keuangan perusahaan per 31 Desember 2013 dapat dilihat sebagai berikut :

As of 31 December 2013, the Company’s financial ratios are as indicated below:

Real 2012 (a)

Real 2013 (b)

Imbalan Kepada Pemegang Saham / Return on Equity

24,5%

24,9%

Imbalan Investasi / Return On Investment

26,0%

Rasio Kas / Cash Ratio


48

RKAP 2013 (c)

% (b/a)

% (b/c)

20,8%

102

120

22,0%

18,3%

85

120

171,2%

139,8%

173,8%

82

80

Rasio Lancar / Current Ratio

378,9%

303,3%

298,1%

80

102

Jangka Waktu Penagihan / Collection Periods

67 hari

83 hari

64 hari

124

130

Perputaran Persediaan / Day Inventory

0,6 hari

0,1 hari

0,4 hari

17

25

Perputaran Total Aset / Total Assets Turn Over

158,1%

123,9%

140,6%

78

88

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset/ Equity to Assets Ratio

59,9%

66,1%

55,3%

110

120


49

PENGEMBANGAN USAHA Business Development Sejalan dengan visi PT Surveyor Indonesia (Persero) menjadi perusahaan independent assurance kelas dunia dengan misi memberikan jasa secara profesional, berdaya saing, menciptakan nilai tambah berdasarkan standar dan regulasi maka pada tahun 2013 pengembangan pasar dan produk diutamakan pada strategi utama pengembangan bisnis Independent Assurance.

In line with its vision to becoming a world-class independent assurance company and its missions of delivering professional, competitive services with added value and which are compliant to the prevailing standards and regulations, in 2013 PT. Surveyor Indonesia (Persero) focused on the development of the Independent Assurance business as its main strategy in its market and product development.

Bisnis independent assurance difokuskan pada penyaksian pelaksanaan standar yang diberlakukan secara mandatory berdasarkan regulasi pemerintah berupa Government Mandatory Scheme (GMS), atau spesifikasi, standar, atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi nasional/internasional yang berwenang dalam suatu bidang tertentu.

Independent Assurance business is focused on the attestation of conformity with certain standards the application of which is mandatory pursuant to the regulations of the Government, in the form of Government Mandatory Scheme (GMS), or (against) such specifications, standards, or regulations put in place by respected national/international organizations which have expertise in their respective fields.

Sektor yang menjadi fokus pengembangan pada tahun 2013 mencakup pengembangan usaha pada sektor energi dan sumber daya mineral yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi pengawasan pemerintah dalam memastikan kualitas bahan bakar minyak dan gas bumi yang beredar di masyarakat. Pengembangan lainnya di sektor transportasi dilakukan dalam upaya memastikan diimplementasikan standar pelayanan dan kehandalan infrastruktur dan alat transportasi untuk menjamin keselamatan di sektor tersebut.

Sectors to become the focus of development in 2013 include energy and mineral resources in order to optimize the supervisory function of the Government to ensure the quality of oil fuel and gas products sold to the public. Other sectors to be developed is transportation in order to ensure due implementation of service standard and reliability of the infrastructure and transportation vehicles, thus ensuring safety in transportation sector.

Pada sektor lingkungan hidup, pengembangan produk difokuskan pada konservasi sumberdaya alam berupa pemanfaatan biomassa/biogas sebagai produk samping dari usaha perkebunan sawit dalam mengantisipasi dampak kerusakan lingkungan dan mengurangi kerusakan akibat emisi gas rumah kaca. Pada bidang industri difokuskan pada produk verifikasi major hazard installation sektor industri kimia.

In the environment sector, product development is focused on the conservation of natural resources in the form of utilization of biomass/biogas as by-products of oil palm plantation, in order to reduce adverse impacts to the environment including those resulted from greenhouse effects. In industry sector, development is focused on verification of major hazards in installations in chemical industry.

49


50

Pengembangan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu; tahap Inisiasi, berupa pengelolaan produkproduk baru dengan melakukan Identifikasi regulasi dan isu strategis, pembuatan product brief yang dikomunikasikan kepada stakeholder; tahap pengembangan produk, berupa pengembangan produk-produk pilihan yang berasal dari tahap inisiasi sebagai target pengembangan produk tahun selanjutnya; serta tahap akselerasi yang merupakan tahap pemasaran produk dan perolehan pasar hasil pengembangan tahun-tahun sebelumnya.

The development will be conducted in three phases, namely: initiation phase, in the form of management of new products which covers identification of regulations and strategic issues, the making of product brief which will be communicated to the stakeholders; product development phase, in the form of development of products selected from those during the initiation phase, as the targeted products for development in following years; and the acceleration phase, which is product marketing phase and market penetration growth from previous years’ development.

Tahap akselerasi ini melibatkan Corporate Marketing untuk pemasaran produk dan perolehan pasar, sedangkan untuk teknis didukung oleh Tim Pengembangan Kompetensi (TPK). Khusus kegiatan SKPOP di Pelindo III, Survey Trafik dan Produksi Kapal dan Barang Cabang Pelabuhan Belawan dan Dumai, dan Inspeksi Keselamatan Heliport Beregister secara teknis didukung oleh TPK Logistik. Sedangkan untuk kegiatan Pelaksana Verifikasi Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar/Menengah secara teknis didukung oleh TPK HSE.

During this acceleration phase, Corporate Marketing’s role will be instrumental in the marketing of the products and market share growth, which will be technically assisted with the Competency Development Team (the TPK). The SKPOP activities at Pelindo III, Survey of Traffic and Production of Ships and Goods at Ports of Belawan and Dumai, and Safety Inspection of Registered Heliports are technically supported by the TPK Logistics. While, verifications of Documents for the Control of Potential Major/Medium Hazards are technically supported by the TPK HSE.

Dalam menunjang pengembangan dan pemasaran korporat dilakukan peningkatan kompetensi perusahaan melalui penguatan infrastruktur perusahaan yang meliputi investasi peralatan operasi yang berkualitas tinggi yaitu: investasi laboratorium yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, dan meningkatkan pelayanan jasa yang berbasiskan teknologi informasi untuk menunjang kecepatan dan transparansi, serta kemitraan strategis baik melalui sinergi BUMN maupun kemitraan dengan sektor swasta.

In order to support corporate development and marketing, we have conducted efforts to improve corporate competence by strengthening its infrastructure by procuring high quality operating equipments such as: investments in laboratory which will support execution of work, and by improving delivery of services based on information technology which will add to speed and transparency, and by forming strategic partnerships through synergy among fellow State-Owned Enterprises engaged in similar field, as well as partnership with private sector.

Dengan adanya shareholder action melalui konsolidasi dengan BUMN sejenis maka pengembangan usaha ekspansi melalui investasi penempatan modal untuk akuisisi baik usaha organik maupun unorganik dalam tahun ini ditunda pelaksanaannya. •

Now that the shareholders have decided to merge the Company with other similar State-Owned Enterprises, drive for equity investments and acquisitions in both organic and non-organic companies will have to be halted. •

51


PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Capital Management Selaras dengan visi perusahaan ”Menjadi Perusahaan Independent Assurance Kelas Dunia” pengelolaan Sumber Daya Manusia semakin menjadi fokus utama dari perusahaan. Pegawai dipandang sebagai aset perusahaan dan dikelola dengan sebaik baiknya baik agar dapat memberikan kinerja terbaiknya. Kini lebih jauh lagi PT Surveyor Indonesia (Persero) mengelola Sumber Daya Manusia sebagai Human Capital, dimana pegawai diposisikan sebagai strategic partner yang memberikan intelektual capitalnya kepada organisasi untuk dimanfaatkan mencapai sasaran organisasi.

In line with the Company's vision: “To become a world-class provider of independent assurance”, human resources management will now be the main focus of the Company. Human resources was previously seen as an asset which needed to be managed well in order for them to contribute the best. Now PT Surveyor Indonesia (Persero) views and manages its Human Resources as Human Capital, based on which personnel are viewed as strategic partner which shall provide their intellectual capital to the organization to contribute to the attainment of the organization’s goals.

Sebagai people based company, kekuatan dari PT Surveyor Indonesia (Persero) terletak pada kompetensi Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu pengelolaan hakiki SDM PT Surveyor Indonesia (Persero) terletak pada mind dan heart. Mind menyangkut hard skill yaitu pengetahuan dan ketrampilan sedangkan heart menyangkut soft skill yaitu perilaku (attitude). Kedua hal ini disebut sebagai Kompetensi. Pengelolaan Kompetensi yang baik akan mendorong motivasi yang tinggi, motivasi yang tinggi mendorong peningkatkan produktivitas yang tinggi dan akhirnya produktivitas tinggi akan menghasilkan pendapatan serta keuntungan yang meningkat bagi perusahaan.

As a people-based company, the strength of PT Surveyor Indonesia (Persero) lies with its Human Resources. Therefore, the management of the people of PT Surveyor Indonesia (Persero) is focused on the management of the mind and the heart. The minds concerns with hard-skills, namely knowledge and skills; while the heart concerns with the soft-skill, namely attitude. These two are referred to as Competency. Good Competency Management will result in high motivation, and high motivation will result in high productivity and finally high productivity will lead to higher revenues and profits for the Company.

Saat ini PT Surveyor Indonesia (Persero) diperkuat oleh tim yang handal, terdiri dari para surveyor, inspektur, konsultan, dan assessor yang bersertifikat dan diakui secara nasional maupun internasional. Para profesional ini berdedikasi tinggi untuk memberikan garansi produk bermutu demi tercapainya kuantitas dan kualitas jasa yang ditargetkan untuk kepuasan pelanggan.

Currently, PT Surveyor Indonesia (Persero) is supported by a reliable team of surveyors, inspectors, consultants and assessors all certified and recognized both nationally and internationally. They are highly dedicated professionals capable of delivering high quality products that meet the expectations of the customers.

51


52

Sebagai wujud komitmennya PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan pengelolaan Human Capital yang dimiliki dengan sungguh sungguh termasuk semua intangibles yang dimilikinya yaitu kompetensi (competence), berupa pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan perilakunya (attitude). Pengelolaan meliputi semua aspek yang mampu menarik (attracting), mengembangkan (developing) dan mempertahankan (Retaining) pegawai yang berbakat.

As the manifestation of this, PT Surveyor Indonesia (Persero) manages its Human Resources seriously including all the accompanying intangible assets, namely the competency which is composed of knowledge, skills and attitude. The management covers all aspects and shall be capable of attracting, advancing and retaining the competent ones.

PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) terpadu yang merupakan sistim yang dirancang dengan mengintegrasikan semua sistemsistem pengelolaan SDM yaitu manajemen seleksi dan rekrutmen, manajemen remunerasi, manajemen kinerja dan manajemen karir.

PT Surveyor Indonesia (Persero) adopted an integrated Competency-Based Human Resources Management system (a.k.a MSDM-BK), a system which integrates all the principles in Human Resources management, which included the selection and recruitment management, remuneration management, performance management and career management.

Menyadari bahwa kompetensi dan kinerja pegawai sangat dipengaruhi pula oleh suasana dan lingkungan kerja yang ada maka pengelolaan hubungan industrial dalam sistem pengelolaan SDM terpadu menjadi satu bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan sistim-sistim pengelolaan lainnya. Pertemuan berkala dengan Lembaga Bipartit yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan perusahaan.

Considering that the working performance of the people is very much influenced by the working environment in which they work, then industrial relations aspect shall become an integral part in the management of human resources as a whole. A Bipartite Forum has been created in order to hold regular meetings for communication and consultation on all labor matters in the Company.

Penerapan Manajemen Kinerja yang obyektif dengan memasukan unsur KPI Individu dalam penilaian Kinerja Pegawai diharapkan mampu mengurangi subyektifitas penilaian, dan memberikan data akurat mengenai kinerja pegawai.

Implementation of an objective Performance Management (personnel appraisal?) by incorporating the KPI in personnel appraisal, it is hoped that appraisal will be less subjective and will provide more accurate data regarding personnel performance.

Pengembangan Human Capital Melalui Pendidikan dan Latihan

Human Capital Development Through Education and Training

Secara berkala PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan assessment kepada para pegawai untuk memastikan level kompetensi dan pengetahuan pegawai. Gap kompetensi yang didapat dari hasil assessment dimanfaatkan pula sebagai dasar untuk pengembangan Human Capital. Pengembangan Human Capital dilakukan salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi. Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) disusun berdasarkan TNA (Trainning Need Analysis) dan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan produk/bisnis baru, kebutuhan persyaratan jabatan dan kebutuhan kaderisasi.

On regular basis, PT Surveyor Indonesia (Persero) conduct assessments of all of its personnel in order to find out their level of competence and knowledge. Information obtained on competency gap will be used as the basis for Human Capital development. Human Capital development will be conducted through, among others, education and training which shall be conducted integratedly. The education and training program will be based on (Training Need Analysis) and will be formulated in accordance with the prevailing needs of product developments/new businesses, job qualifications requirements and needs of regeneration.


PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari pentingnya peranan seorang pemimpin dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi oleh karena itu pengembangan Human Capital dalam bidang “leadership” menjadi prioritas.

PT Surveyor Indonesia (Persero) is aware of the importance of leadership which will determine the success of an organization, and in consideration of this, leadership will be the prioritized subject of Human Capital development.

Pegawai yang menduduki jabatan struktural dan yang dikader sebagai pemimpin dibekali pelatihan kepemimpinan yang terintegrasi. Program pelatihan dirancang dengan mengembangkan kompetensi kepemimpinan secara utuh dan selaras antara kompetensi pribadi (Personal Mastery), kompetensi kepemimpinan (leadership mastery) dan kompetensi bisnis (Business Mastery).

Personnel assigned to structural posts and those prepared as the replacements shall be given an integrated training on leadership. Training programs shall be designed in such manner incorporating all aspects of leadership competency in combination with Personal Mastery, Leadership Mastery and Business Mastery.

Penerapan Budaya Berbagi Pengetahuan

Knowledge Sharing Culture

Budaya berbagi pengetahuan dilakukan dalam rangka mempercepat proses pembelajaran sehingga kemudian diharapkan tacit knowledge para pegawai dapat menjadi explicit knowledge perusahaan

Knowledge sharing culture is necessary to accelerate the learning process and eventually it is hoped that personnel’s tacit knowledge will become explicit knowledge.

Sesi-sesi knowledge sharing dan forum diskusi secara berkala, baik pada tingkat korporasi maupun masing-masing unit . Upaya berbagi pengetahuan dilakukan terus menerus sebagai bagian dari upaya pemastian tumbuhnya knowledge behaviour di PT Surveyor Indonesia (Persero). Salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan knowledge sharing dijadikan Key Performance Indicator unit kerja.

Knowledge sharing shall be conducted at all regular forum of discussions, whether at corporate level as well as at unit level. Knowledge sharing efforts shall be conducted continuously in order to help create the knowledge behavior within PT Surveyor Indonesia (Persero). Among the efforts to be conducted is that knowledge sharing activity will included as one of the Key Performance Indicators [KPI] for business units.

Survey Kepuasan Pegawai dan Survey Budaya Organisasi

Personnel Satisfaction Survey and Corporate Culture Survey

Kenyamanan bekerja dan kesejahteraan pegawai juga merupakan fokus utama, sehingga PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan dalam mengelola Human Capital. Untuk melihat menampung aspirasi pegawai, PT Surveyor Indonesia (Persero) secara berkala melakukan survey opini pegawai guna mengumpulkan data indeks kepuasan pegawai. Pada tahun 2013, secara keseluruhan hasil survey telah mencapai indeks yang memuaskan, menunjukkan bahwa para pegawai merasa nyaman bekerja.

Friendly working conditions and personnel welfare are also of the main focus, such that PT Surveyor Indonesia (Persero) would from time to time bring in improvements to the management of its human capital. In order to find out aspirations of its employees, PT Surveyor Indonesia (Persero) conducted survey of personnel satisfaction on regular basis from which personnel satisfaction index will be generated. In the year 2013, survey shows that satisfaction index has been achieved, which means that employees feel secure with their work in the company.

53

54


54

Komposisi Pegawai

Personnel Composition

Jumlah seluruh pegawai PTSI (status Tetap dan Tidak tetap) sampai akhir tahun 2013 adalah 1.426 orang dengan komposisi 438 orang pegawai dengan status tetap dan 988 orang dengan status tidak tetap.

As at the closing of 2013, the Company's total employees stays at 1,426 individuals, of which 438 are permanent employees and 898 are non-permanent employees.

Ditinjau dari tingkat pendidikan dan usia khusus untuk pegawai tetap terlihat 74% mempunyai tingkat pendidikan S1 dan dari segi usia sebesar 47% dibawah 40 tahun atau dalam kategori usia produktif. Dengan tingkat pendidikan rata-rata S1 dan usia yang masih muda menjadikan ”competitive advantage” bagi perusahaan, dimana dengan tingkat pendidikan S1 dan berusia muda maka pengembangan pegawai lebih mudah dilakukan.

By training and age, around 74% of permanent employees completed bachelor degree (S1) and 47% of them are below the age of 40, which is within productive age range. The fact that most of the employees have bachelor degree and of younger age offer competitive advantage for the Company, such that with such educational background and age range, personnel development will be easier to do.

55


Untuk komposisi pegawai fungsional dan non fungsional khusus pegawai tetap tahun 2013 terdiri 143 orang pegawai fungsional (33%) dan 296 struktural (67%).

Among the Company’s permanent employees as of 2013, some 143 persons or 33% of total employees are in functional postings, whilst 296 or 67% of them are in structural postings.

Berdasarkan keahliannya, komposisi pegawai fungsional yang dimiliki oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut :

By qualifications, the composition of functional personnel hired by PT Surveyor Indonesia (Persero) is as follows:

Brevet Fungsional yang Dimiliki PT Surveyor Indonesia (Persero)

Functional Certificates owned by PT Surveyor Indonesia (Persero).

I.

Brevet Inspektur

No

Brevet / Qualification Certificates

1

NDT (Non Destructive Testing)

2

RT (Radiographi Testing)

3

UT (Ultrasonic Testing)

4

MT (Magnetic Testing)

5

PT (Penetrant Testing)

6

AE (Accoustic Testing)

7

ECT (Eddy Current Test)

8

Metalurgi for The Non Metallurgies

9

Welding Inspector

10

IR/T (Interpreteur Radiographic Test)

11

HUET (Helicopter Underwater)

12

Helium Leak Detection

13

Welding Engineer

14

Inspector of Platform

15

Inspector of Pressure Vessel

16

Inspector of Pipeline

17

Inspector of Crane

18

Inspector of Rotating Equipment

19

Inspector of Electrical

20

Inspector of SKPI

21

Inspector of PSV

I.

Inspector Qualification Certificates

55


22

Inspector of Tank

23

Painting/ Coating Inspection

24

Pemboran Juru Bor / Drilling Inspector

25

Inspeksi Tanur / Incinerator Inspector

26

Inspeksi Lift / Lift Inspector

27

Inspeksi Peralatan Kebakaran / Fire Fighting Equipments Inspector

28

Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut / Safety Inspector for Cranes and Hoists

29

AK3 Teknisi Listrik / Electricity Safety Inspector

30

AK3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan / Safety Inspector for Steam Boiler and Pressurized Plants

31

AK3 Umum / General Safety Inspector

32

Ahli K3 Kimia / Chemicals Safety Inspector

33

First Aid

34

Ahli K3 Migas / Oil-Gas Safety Inspector

35

Corrosion Inspector

II. Brevet Surveyor No


1

On/ Off Hire Survey

2

Towing Lashing Survey

3

Conditional Survey

4

Draft Survey

5

Cargo Lashing & Securing Survey

6

Bunker Survey

7

Tank Calibration Survey

8

Volumetric Survey

9

Loss & Damage Survey

10

Cargo Gear Survey

11

Liquid Chemical Survey

12

Gas Free Test

13

Chemical Survey

14

Marine Survey

II. Surveyor Qualification Certificates

III. Brevet Konsultan

56

No


1

Lead Auditor ISO 9001

2


3


4

Auditor Lingkungan / Environment Auditor

5

Auditor SMK3 / HSE Management System Auditor

6

Auditor RSPO / RSPO Auditor

7

Kompetensi Penyusunan AMDAL/UKL/UPL / Competency for the Preparation of the AMDAL/UKL/UPL

III. Consultant Qualification Certificates


57

KEKUATAN KAMI Our Strength MANAJEMEN STRATEGI

MANAGEMENT OF STRATEGY

PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa mengembangkan diri dengan dukungan fungsi manajemen strategi di perusahaan. Program utama manajemen strategis di tahun 2013 adalah penguatan kompetensi inti. Program rutin yang dijalankan seperti penyusunan dan penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Balance Score Card (BSC), penerapan dan pemantauan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen Mutu (SMM), serta sertifikasi lainnya sesuai kebutuhan unit operasi, evaluasi dan pengembangan produk, penilaian mitra bisnis, dan penghitungan indeks kepuasan pelanggan. Program-program tersebut merupakan upaya meningkatkan kinerja, daya saing, dan pelayanan bagi pelanggan.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) strives to develop itself with the support from the strategy management function in the company. The main program in strategy management in 2013 is to strengthening the company’s core competence. The regular programs conducted include the preparation and evaluation of the Company’s performance by using the Balance Score Card (BSC), implementation and monitoring of the implementation of the Occupational Health Safety and Environment Management System (HSE MS) and Quality Management System (QMS), and other certification work in accordance with the need of the operating units, evaluation and development of products, business partner assessments, and customer satisfaction index calculation. These programs are our efforts in order to improve performance, competitiveness and service delivery to the customers.

Sepanjang tahun 2013 telah dilakukan kegiatankegiatan penting lainnya seperti pemantapan bidang jasa (business line) dan peningkatan kompetensi tenaga ahli. Selain itu, disusun pula marketing plan yang sesuai dengan potensi yang ada dan memonitor pencapaiannya. Untuk mempertahankan dan mengembangkan pasar yang ada, kami tingkatkan customer relation management. Tidak hanya itu, kami pun melakukan kemitraan bisnis dengan perusahaan multinasional, perguruan tinggi maupun institusi yang memiliki kompetensi sesuai arah perusahaan.

In the course of 2013, other important activities have also been conducted such as consolidation of service sector (business line) and improvement of the competency of trained personnel. In addition, marketing plans have been drawn in accordance with the existing potentials and the progress of which will be monitored. For the maintenance and development of the existing market, we have improved customer relations management. Moreover, we also established business partnership with multinational companies, universities as well as organizations having competence according to the Company’s drive of development.

57


58

PT Surveyor Indonesia (Persero) terus meningkatkan implementasi pengelolaan pengetahuan (knowledge management/KM) yang merupakan upaya pengelolaan intangible aset perusahaan. Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka membentuk suatu organisasi berbasis pengetahuan, antara lain pembuatan Company Knowledge Profile (CKP) yang merupakan gambaran mengenai komitmen perusahaan terhadap pengelolaan sumber-sumber pengetahuan serta implementasinya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Kegiatan lainnya adalah pembentukan Community of Practices (COP) dalam berbagai bidang, baik formal maupun informal, pembangunan perpustakaan, perbaikan-perbaikan pada portal KM, dan membudayakan kegiatan Bedah Buku serta KM Explore.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) strives to improve its knowledge management (KM), an effort to better manage the company’s intangible assets. Various activities have been conducted in order to create a knowledge-based organization including the formulation of the Company Knowledge Profile (CKP) which describes the Company’s commitment for the due management of sources of knowledge and implementation thereof in order to contribute to creating value to the Company. Other activities include the formation of Community of Practice (COP) to cover various fields, both formal and informal, development of references, improvements in the contents of KM website, book review and discussion and KM exploration.

Menghadapi tantangan bisnis ke depan yang semakin kompetitif, PT Surveyor Indonesia (Persero) secara terus menerus melakukan penyelarasan proses bisnis. Selain itu, perusahaan berusaha untuk mencapai target implementasi sistem manajemen terpadu yang saat ini mencapai implementasi Sistem Manajemen Mutu yang mengikuti standar ISO 9001 dan Sistem Manajemen K3 yang mengikuti standar OHSAS 18001.

In view of the oncoming highly competitive market, PT. Surveyor Indonesia (Persero) strives to align its business processes. In addition, the company also strives to achieve the targeted implementation of the quality management system which for the time being the company has achieved compliance under the ISO 9001 and the HSE Management System under the OHSAS 18001.

KEPUASAN PELANGGAN

CUSTOMER SATISFACTION

Kebijakan Mutu

Quality Policy

PT Surveyor Indonesia (Persero) menempatkan kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama dalam memberikan jasa-jasa kepada pelanggan. Untuk itu, mutu pekerjaan selalu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan standar-standar yang terkait, baik yang berlaku secara nsional maupun internasional.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) places customer satisfaction in paramount position in the delivery of its services. Therefore, the quality of delivered services is always improved against the applicable standards both nationally and internationally.

Sebagai dasar yang melandasi komitmen perusahaan terhadap mutu, manajemen telah menetapkan kebijakan mutu untuk memberikan pedoman kepada usaha-usaha peningkatan mutu dalam perusahaan yaitu:

As the basis of the Company’s commitment toward quality, the management has put in place quality policy which will provide guidance for the efforts to improve quality in the company:

1. M emberikan pelayanan yang tepat waktu, dapat diandalkan, dapat dipercaya dan berkompeten.

1. T o deliver services punctually, reliably and with competence.

2. Berusaha dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan secara menyeluruh bagi pelanggan dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

2. To take all measures possible in order to bring in total satisfaction to the customers as well as all other stakeholders.


3. Senantiasa mengembangkan kerjasama, komunikasi, pendidikan dan pelatihan yang lebih baik bagi para pegawai kami.

3. To strive to develop cooperation, good communication, (to provide) better education and training for all our employees.

4. Terus-menerus meningkatkan mutu jasa dan pelayanan kepada para pelanggan.

4. To strive to improve quality of delivered services and other services in general to the customers.

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Occupational Health Safety and Environment (HSE) Policy

Sebagai komitmen perusahaan kepuasan pelanggan, serta sebagai perusahaan yang peoplebased, maka manajemen menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab perusahaan.

As the manifestation of the Company’s commitment toward customer satisfaction, and as a people-based organization, the management is aware that safety is essential and shall form part of the company’s every activity and which shall become the duty of the company.

Zero accident telah ditetapkan sebagai salah satu ukuran kinerja manajemen dalam penerapan Sistem Manajemen K3. Program-program terkait K3 juga terus menerus dilakukan agar para pegawai terjamin keselamatan dan kesehatannya, serta memastikan layanan jasa kepada para pelanggan telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan, sesuai dengan motto perusahaan: Safe and healthy environment for more productivity.

Zero accident has been set as the targeted parameter in the implementation of the HSE management system by the management. All safetyrelated programs continue to be conducted in order to ensure safety of all employees, and to ensure that all the services delivered to the customers are compliant with the safety requirements, thus in accordance with the company’s motto: Safe and healthy environment for better productivity.

Sebagai dasar yang melandasi komitmen perusahaan terhadap K3, manajemen telah menetapkan kebijakan K3 untuk memberikan pedoman kepada usaha-usaha peningkatan kepedulian terhadap K3 dalam perusahaan yaitu:

To lay the basis for the Company’s commitment toward safety, the management has put in place its Safety policy which will provide guidance for all safetyrelated activities in the Company. Such policy is as follows:

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pemastian (assurance), PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi.

As a company which is engaged in assurance activity, PT. Surveyor Indonesia (Persero) is aware that ‘Occupational Health Safety and Environment (HSE)’ shall form an integral part of every activity conducted by the company and safety shall be the duty of personnel in every level in the organization.

PT Surveyor Indonesia (Persero) akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi dalam unjuk K3 dengan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan, mencegah cidera dan penyakit akibat kerja, memenuhi peraturan perundangan serta persyaratan K3 yang relevan.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) shall strive to achieve the best results in HSE performance with commitment for sustainable improvements, prevention of work-related injuries and illnesses, and compliance with all laws and regulations on safety having relevance.

Untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini PT Surveyor Indonesia (Persero) menyediakan sumberdaya dan fasilitas yang dibutuhkan serta meningkatkan kepedulian K3 pada semua karyawan.

In order to ensure the due implementation of this policy, PT. Surveyor Indonesia (Persero) will provide the necessary resources and facility in order to improve safety awareness among all its employees.

59

60


Survei Kepuasan Pelanggan

Customer Satisfaction Survey

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan mengenai pelayanan jasa PT Surveyor Indonesia (Persero), setiap unit operasi PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan survei kepuasan pelanggan. Dari hasil survei tersebut, dapat dilihat tingkat kepuasan pelanggan terhadap hasil pekerjaan, cara penanganan keluhan dan kemudahan komunikasi. Hasil survei ini menjadi masukan berarti bagi manajemen unit operasi dalam menentukan strategi bisnisnya.

In order to identify the level of satisfaction of the customers served by PT. Surveyor Indonesia (Persero), each operating unit within PT. Surveyor Indonesia (Persero) will perform customer satisfaction survey. From this survey, we shall see how satisfied are the customers toward the work delivered to them, toward the way we handle complaints and regarding communication access. The results of this survey will become a very important source of information for the management of the relevant operating unit in formulating its business strategy.

Oleh karena itu, tindak lanjut dari hasil survei menjadi bagian penting dalam kegiatan ini dan terus menerus dimonitor untuk pemastian implementasinya. Kepuasan pelanggan ini merupakan ukuran terpenuhinya kebutuhan pelanggan, serta persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan terhadap jasa yang disampaikan oleh suatu perusahaan. •

60

Therefore post-survey follow-up measures will become very important, which shall be monitored continuously to ensure due implementation. Customer satisfaction is the parameter of the fulfillment of customers’ needs and requirements relating to the services to be delivered to them by a service provider. •


61

MANAJEMEN RISIKO Risk Management Manajemen risiko perusahaan adalah sebuah upaya yang dilaksanakan oleh dewan komisaris, direksi, jajaran manajemen, dan karyawan perusahaan untuk melakukan proses manajemen risiko dimulai dari mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan. Proses pengelolaan dan penanganan risiko ini dilaksanakan dalam batasan selera risiko (risk appetide) yang dapat ditanggung perusahaan. Dengan melakukan ini, maka dapat diperoleh jaminan atas keyakinan yang wajar atas pencapaian keseluruhan sasaran perusahaan.

The Company’s risks management is a joint efforts of the Board of Commissioners, Board of Directors, whole management members and employees of the Company to manage the risks starting with risks identification, analysis, management and handling of the risks which may potentially affect attainment of the Company’s goals. The processes of managing and handling the risks are conducted within the boundaries of risks appetite to which the Company may be exposed. By doing this, assurance will be obtained based on reasonable confidence for the successful realization of the Company’s goals.

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, direksi wajib menyusun manajemen risiko manual dan membangun serta melaksanakan program manajemen risiko perusahaan secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG, serta menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.

Pursuant to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011, dated 1 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises, the Board of Directors is required to a risks management manual, and shall formulate and implement risks management program which forms an integral and inseparable part of the GCG program implementation, and is obliged to submit reports on the Company’s risks management profile and the handling thereof, alongside other regular reports submitted by the Company.

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko perusahaan dan juga pemenuhan terhadap ketentuan dalam GCG (Good Corporate Governance), sejak tahun 2005 PT Surveyor Indonesia (Persero) sudah menyelenggarakan pelatihan dan mengikuti seminar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kegiatan tersebut dilakukan dari level direksi sampai setingkat manajer. Hal ini dilakukan dalam rangka pemahaman tentang manajemen risiko juga sebagai langkah awal pembentukan unit manajemen risiko di PTSI.

Based on the understanding on the importance of managing the risks of the Company and the implementation of the principles of Good Corporate Governance, since 2005 PT. Surveyor Indonesia (Persero) has been providing trainings and attending seminars which discuss matters relating to risks management. These activities are participated by directors as well as managers. This was meant to building understanding on the issue of risks management, and as the first step for the creation of risks management unit within PTSI.

61


Harapannya dengan dibentuknya Unit Manajemen Risiko dapat mengakomodir aspekaspek yang berkaitan dengan risiko perusahaan, sehingga Unit manajemen risiko mempunyai fungsi antara lain :

This Risks Management Unit shall expectedly accommodate all aspects having relevance to the Company’s risks, so that the Risks Management Unit shall have the following functions, among others:

• Menjadi penggerak utama di bidang manajemen risiko dan koordinator kebijakan manajemen risiko

• To become the main driver in the field of risks management and coordinator on the policy on risks management.

• M emberikan dukungan dan saran manajemen risiko yang independen

• T o provide supports and independent advice on risks management

• M engkoordinasikan respon perusahaan terhadap risiko-risiko kritis yang timbul

• T o coordinate the Company’s responses on the critical risks which may arise.

• M emberikan laporan berkala mengenai risikorisiko yang terkait dengan perusahaan

• T o present regular reports on the risks to which the Company might be exposed.

• M engkoordinasikan pembentukan dan pelaksanaan kerangka kerja Enterprise-Wide Risk Management (EWRM) di PTSI.

• T o coordinate efforts for the creation and implementation of the Enterprise-Wide Risk Management (EWRM) within PTSI.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Direksi (SKD) dengan nomor SKD - 003 /PDR-CSR/UMR/ III/2012 tentang Kebijakan Umum dan Penerapan Sistem Manajemen Korporasi berarti PTSI telah mempunyai :

With the introduction of the Board of Directors’ Directives No. SKD-003/PDR-CSR/UMR/III/2012 on the General Policy for the Implementation of EnterpriseWide Risk Management System, PTSI now has:

• Risk Governance Framework

• Risk Governance Framework

• K esatuan Risk Language, suatu pemahaman yang searah mengenai pengelolaan risiko yang dihadapi perusahaan (Risk Philosophy, Appetite and Tolerance).

• U nity in Risks Language, a shared understanding regarding the management of risks to which the Company is exposed (Risk Philosophy, Appetite and Tolerance).

• R isk Management Organization (satuan unit kerja manajemen risiko yang terdedikasi).

• R isk Management Organization (a dedicated unit for risks management).

• R isk Management Policy (Kebijakan perusahaan di bidang Manajemen Risiko)

• R isk Management Policy (the Company’s policy in the field of Risks Management)

• Tersedianya Risk Management Infrastructure

• Risk Management Infrastructure in place

• S uatu pendekatan terstruktur dalam manajemen risiko.

• A n structured approach and methodology in the implementation of risks management.

dan metodologi yang pelaksanaan penerapan

• Risk Management Manual/SOP

• Risk Management Manual/SOP • Sistem pelaporan dan pemantauan pengelolaan risiko perusahaan. • Terlaksananya Risk Management Process

62

atas

• A system for reporting and monitoring on the implementation of risks management of the company. • Implementation of the Risks Management Process


Seiring dengan kesadaran akan pentingnya optimalisasi pengelolaan risiko perusahaan dan juga pemenuhan terhadap ketentuan dalam GCG (Good Corporate Governance), pada akhir tahun 2013 Unit Manajemen Risiko PT Surveyor Indonesia sebagai unit yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan pembentukan dan pelaksanaan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) mengusulkan draft perbaikan berkelanjutan dengan mendesign ERM berbasis IT bersama unit Informasi teknologi.

In line with the increased awareness on the importance of optimization of the Company’s risks management and compliance with the GCG principles, at the closing of 2013, the Risks Management Unit of PT. Surveyor Indonesia (Persero), as a unit which is responsible for coordinating the formation and implementation of the Enterprise-Wide Risk Management, proposed a draft of continued improvements by designing an IT-based ERM alongside the Information Technology department.

Program ERM berbasis IT tersebut dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses manajemen risiko dari aspek tingkat kecepatan dan keakuratan aliran informasi, kecepatan dalam proses pengambilan keputusan berbasis risiko sampai dengan kehilangan dokumen karena faktor manual maupun dari aspek biaya implementasi jangka panjang. Proses pemantauan pergerakan risiko dari suatu kegiatan dan atau proyek pun dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

The IT-based ERM program will ensure effective and efficient performance of the Company’s risks management efforts, in terms of increased speed and accuracy of flow of information, increased speed in risk-based decision making, prevention of missing documents in manual setting as well as the cost of implementation in the long run. Monitoring of the dynamism of the risks from an activity and or from a project can be conducted more easily and quickly.

Sebagaimana kita ketahui bahwa potensi risiko kebanyakan bersifat dinamis baik dari aspek dampak maupun probabiltas. Oleh karena itu, dengan adanya alat yang dapat memantau pergerakan potensi risiko, sangat membantu khususnya dalam rangka pencapaian target/sasaran suatu proyek atau kegiatan dengan cara memitigasinya dengan akurat dan efektif.

As generally known most potential risks are dynamic in terms of the effects they may cause and probability. Therefore, now that a means for monitoring the movements of risks is in place, this will contribute much in the efforts of achieving the targets/goals of a project or activity, since we shall be able to mitigate the potential more accurately and effectively.

Di samping itu, adanya data base risiko yang selalu terbarukan, bisa menciptakan kamus risiko korporat suatu kegiatan atau proyek. Kamus risiko korporat ini tentunya dapat dipakai sebagai referensi yang dapat mempercepat pelaksanaan proses manajemen risiko mulai dari Identifikasi , evaluasi sampai dengan monitoring . ERM berbasis IT ini juga dapat mempermudah dan mempercepat proses pembuatan profil risiko korporat baik dengan cara mengcascade seluruh profil risiko yang didapat dari suatu kegiatan/proyek maupun merangkum dan mengevaluasi dari seluruh profil risiko unit kerja. •

In addition, the existence of a risks database which is updated from time to time, will enable the creation of corporate risks glossary of an activity or project. This corporate risks glossary will serve as reference and will speed up the processes in risks management from risks identification, evaluation through until monitoring. The IT-based ERM will also facilitate and speed up the making of a corporate risks profile by cascading all the risks profile identified from an activity/project or by summing up all the risks profile identified by the relevant business units. •

63


TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

64

Sebagai salahsatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa mengembangkan konsep Good Corporate Governance (GCG) yang didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

As a State-Owned Enterprise (BUMN), PT. Surveyor Indonesia (Persero) is committed to implement the concept of Good Corporate Governance (GCG) based on the following principles:

Transparansi

Transparency

Transparansi ialah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

Transparency pertains to openness in the processes leading to decision making and openness in disclosing information which are material and relevant regarding the company.

Transparansi ini diwujudkan oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan selalu berusaha untuk mempelopori pengungkapan informasi keuangan dan informasi penting lainnya baik kepada pemegang saham, regulator maupun berbagai pihak yang berkepentingan secara lengkap dan tepat waktu. Pengungkapan tersebut tidak terbatas pada informasi yang bersifat wajib namun juga diupayakan untuk informasi-informasi relevan lainnya (voluntary) yang diperlukan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.

Transparency is implemented within PT. Surveyor Indonesia (Persero) by always encouraging fair disclosure of financial information and other important information to the shareholders, regulators as well as other stakeholders completely and in timely manner. Information disclosure shall not be restricted only to information the disclosure of which is mandatory, but also other relevant information (voluntary disclosure) which might be required by various parties for their decision making in connection with the company.

Kemandirian

Independence

Kemandirian adalah kondisi pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan korporasi yang sehat.

Independence means that the professional management of the company is conducted without any conflicts of interest and/or duress from any other parties otherwise contradictory to the prevailing laws and regulations and the principles of good corporate governance.


Kemandirian ini oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) diimplementasikan dengan selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan masing-masing organ perusahaan. PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa apabila prinsip kemandirian dapat diterapkan secara optimal, seluruh organ perusahaan dapat bertugas dengan baik bagi kepentingan perusahaan.

Being independent is implemented by PT. Surveyor Indonesia (Persero) by always ‘respecting’ the rights, obligations, duty, responsibility and authority of each of the organizational components in the company’s organizational structure. PT. Surveyor Indonesia (Persero) believes that if the ‘independence’ principle is implemented optimally, all the organizational organs in the company would be able to deliver their best for and in the interest of the company.

Akuntabilitas

Accountability

Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan dan seluruh jajaran perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Accountability concerns with clearly defined functions, implementation and accountability of the company’s units and personnel at all levels so that corporate governance can be conducted effectively.

PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan/atau organ yang ada di perusahaan maupun hubungan antara perusahaan dengan pihak yang berkepentingan. PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu solusi mengatasi agency problem yang timbul sebagai konsekuensi logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan perusahaan maupun kepentingan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) believes that accountability calls for the existence of a system which governs the relationship between and among individuals and/or units within the company, as well as between the company and its stakeholders. PT. Surveyor Indonesia (Persero) implements the accountability principle as one of the solution to resolve the agency problem which arises as the logical consequence of the difference of interest between individuals and that of the company, and between the interest of the company and that of the stakeholders.

Akuntabilitas dapat dicapai mendasarkan pada keseimbangan pembagian kekuasaan antar organ perusahaan (RUPS, Komisaris dan Direksi). RUPS sebagai organ tertinggi dan memegang semua kekuasaan yang tidak diberikan kepada organ yang lain. Komisaris melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Direksi bertanggungjawab dalam pengurusan perusahaan.

Accountability can be achieved when there is balance of power or authority between and among the various organs within the company (such as GMS, Board of Commissioners and Board of Directors). As the highest and most powerful organ, the GMS controls all other powers not assigned to others. The Board of Commissioners supervises the work of and provides advice to the Board of Directors. The Board of Directors carries the task of running the management of the company.

PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan/atau organ perusahaan menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangannya. Akuntabilitas seluruh jajaran perusahaan berarti setiap orang bertanggungjawab atas setiap tugas yang diamanatkan kepadanya. PT Surveyor Indonesia (Persero) juga telah menyusun buku panduan bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual) yang berisi tentang pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung jawab baik komisaris maupun direksi.

In the implementation of accountability principle, PT. Surveyor Indonesia (Persero) encourages all personnel and/or units within the company to be aware of their respective rights and obligations, duty, responsibility and authority. Thus accountability means that the respective individual or unit is responsible for each task to which they are assigned. PT. Surveyor Indonesia (Persero) has also wrote a guide book for the Commissioners and Directors (Board Manual) which contains guidelines on the implementation of the task and responsibility of the Commissioners and Directors.

65


66

Pertanggungjawaban

Regulatory Compliance

Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan korporasi yang sehat.

Regulatory compliance pertains to compliance of the corporate governance to the prevailing laws and regulations as well as the good corporate governance principles.

PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa perusahaan beroperasi dalam tatanan sistem yang diatur oleh peraturan perundang-undangan dan nilai–nilai yang berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu untuk menjadi good corporate citizen, perusahaan berusaha senantiasa mematuhi semua hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada serta sistem nilai yang hidup di masyarakat.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) believes that the company operates within the order of a system created by the laws as well as the values that live and evolve in the society. Therefore, in order to become good corporate citizen, the company strives to always comply with the said prevailing laws and regulations as well as the values that live and evolve in the society.

Kewajaran (Fairness)

Fairness

Kewajaran ialah keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Fairness concerns with being just and equitable in the fulfillment of the rights of stakeholders which arise from contracts as well as the prevailing laws and regulations.

Dalam melaksanakan prinsip tersebut, PT Surveyor Indonesia (Persero) menjamin bahwa pemenuhan kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan akan dilakukan secara adil dan setara sesuai batas-batas yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta perikatan yang ada.

In the implementation of the principle, PT. Surveyor Indonesia (Persero) will ensure safeguard and fair and equitable fulfillment of the rights and interests of parties which have business with the company, all conducted within the corridors of the prevailing laws and the applicable contracts.

Prinsip kewajaran juga dilakukan dalam hal yang berkaitan dengan masalah internal, termasuk misalnya dalam masalah kepegawaian. Perusahaan akan memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, agama, asalusul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja.

The principle of fairness shall also rule in resolving all internal issues, including employment relations. The company will treat all its employees fairly and equally without regards to their ethnical, religious background, gender or other aspects having no relevance to the delivery of good work.

Komitmen

Commitments

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen untuk memastikan bahwa praktek-praktek tata kelola perusahaan dilaksanakan sebagai bagian mendasar dari bentuk tanggung jawab mereka datam melindungi dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Board of Commissioners and Board of Directors will ensure that good corporate governance practices are implemented, form the basis for the performance of their duty to safeguard and add value to the shareholders of the company.


Komitmen ini telah didukung dengan keberadaan Panduan Good Corporate Governance (Good Corporate Governance Code/GCG Code). GCG Code ini merupakan penjabaran dari kaidah-kaidah good corporate governance yang diyakini dan diterapkan PT Surveyor Indonesia (Persero) dalam melaksanakan aktivitas bisnis dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait. GCG Code bersumber dari sistem nilai yang dianut PT Surveyor Indonesia (Persero) serta kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

This commitment is now supported with the existence of a Good Corporate Governance Code / GCG Code. This GCG Code contains illustration of the principles of good corporate governance which are adhered to and implemented within PT. Surveyor Indonesia (Persero) in the conduct of its business activities as well as in connection with other parties. GCG Code is based on the value system which is adhered to by PT. Surveyor Indonesia (Persero), as well as general ideals generally accepted.

Panduan ini merupakan dasar dan acuan pokok dalam pengelolaan perusahaan agar selaras dengan standar dan praktik-praktik terbaik GCG. Manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) memegang komitmen untuk memastikan perusahaan menjalankan prinsip-prinsip GCG serta memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku dalam operasional perusahaan.

This code serves as the basis and reference in the management of the company so as to ensure compliance with such standard and best practice under the GCG. The management of PT. Surveyor Indonesia (Persero) is committed to ensuring that the company implements the GCG principles and complies with all the prevailing laws and regulations in the conduct of its business activities.

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari bahwa pemegang saham harus dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan serta dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan perannya secara efektif. PT Surveyor Indonesia (Persero) memastikan bahwa pemegang saham dapat memperoleh informasi melalui berbagai media berupa:

PT. Surveyor Indonesia (Persero) is aware that the shareholders needs to have accurate and relevant information in order to enable them to respond and function effectively. PT. Surveyor Indonesia (Persero) will ensure that the shareholders will be able to obtain information through a number of means below:

• L aporan secara berkala dari komisaris dan direksi

• R egular reports presented by Board of Commissioners and Board of Directors

• K omunikasi langsung melalui rapat umum pemegang saham

• Audiences during General Meeting of Shareholders

• W ebsite perusahaan: www.ptsi.co.id, wwww. bumn.go.id

• T he Company’s website: www.ptsi.co.id; www. bumn.go.id

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan tertinggi dalam perusahaan dan memiliki semua kewenangan yang tidak didelegasikan kepada komisaris dan direksi. RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk menyampaikan aspirasinya, membuat keputusan, kebijakan ddan memberikan arahan yang harus dijalankan perusahaan.

General Meeting of Shareholders is the highest authority in the company which holds and controls all other authority not otherwise given to Commissioners and Directors. General Meetings of Shareholders are the forum for the shareholders to communicate their aspirations, adopt decisions, policies and provides directions for the management of the company.

67

68


Di samping itu, RUPS juga merupakan forum di mana Komisaris dan Direksi melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerja kepada pemegang saham. Berbagai agenda yang dibahas dalam RUPS antara lain adalah penetapan arah dan strategi jangka panjang perusahaan, penilaian kinerja operasional dan keuangan, penetapan anggota Komisaris dan Direksi serta remunerasi mereka dan agenda lain yang diusulkan oleh pemegang saham. Penyelenggaraan RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

In addition, General Meeting of Shareholders is also the forum for the Board of Commissioners and the Board of Directors to deliver their reports regarding the implementation of their task and responsibility before the shareholders. Businesses which are transacted by and at GMS include adoption of the company’s longterm policy and strategy, evaluating operational and financial performance, appointments of members of Board of Commissioners and Board of Directors, determination of their remuneration, and such other businesses which might be forwarded by shareholders. General Meetings of Shareholders include Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders.

PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa memenuhi prinsip-prinsip dasar dalam penyelenggaraan RUPS yaitu:

PT. Surveyor Indonesia (Persero) will always adhere to the basic principles in calling and holding General Meetings of Shareholders, namely:

1. Melakukan panggilan dan menyediakan informasi mengenai agenda RUPS kepada semua pemegang saham secara lengkap dan tepat waktu.

1. To distribute notices of meeting and make available all material to be transacted at the GMS for all the shareholders, done so thoroughly and in timely manner;

2. Memberikan penjelasan mengenai hal-hal lain dalam agenda RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung. 3. Menjamin perlakukan yang setara terhadap pemenuhan hak-hak pemegang saham sesuai dengan klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki.

68

2. To provide explanation on other matters on the businesses to be transacted at the GMS, and this so done prior to and/or during the GMS; 3. To ensure fairness and equitability in the fulfillment of the rights of every shareholders in accordance with share class and total shares held;

4. Melakukan pengambilan keputusan dalam RUPS melalui prosedur yang transparan dan adil.

4. To adopt resolutions during GMS using such procedure which is transparent and fair.

5. Membuat risalah RUPS dan menyampaikan kepada semua pemegang saham.

5. To draw up the minutes of GMS and distribute (copies of such) minutes to all the shareholders;

6. Mengungkapkan semua informasi penting yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan RUPS.

6. To disclose all material information necessary to be considered during the deliberation prior to adopting the resolutions of GMS.

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) terdiri dari tiga orang yang bertindak mewakili pemegang saham untuk mengawasi pengelolaan perusahaan dan memberikan nasihat kepada direksi jika dipandang perlu demi kepentingan perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Code of GCG maupun Board Manual.

The Board of Commissioners of PT. Surveyor Indonesia (Persero) is composed of three persons which represent the shareholders, with the task to supervise the management of the company and provide advice to the Board of Directors when deemed necessary for the best interest of the company and in accordance with guidelines as stipulated in the GCG code and the Board Manual.

69


Dewan komisaris aktif berperan dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan perusahaan, menilai kinerja direksi secara periodik, memberikan pendapat, saran dan persetujuan atas transaksi atau kegiatan yang menjadi kewenangan dewan komisaris termasuk memantau pengelolaan risiko, memeriksa hasil kerja auditor eksternal maupun internal serta mendorong implementasi tata kelola perusahaan yang baik.

The Board of Commissioners shall take active role in supervising the implementation of the company’s policy, evaluating the works of the Board of Directors on regular basis, providing opinions, advice and consents to transactions or activities to which Board of Commissioners has authority, monitoring the performance of risks management, evaluating the works of both external and internal auditors and encouraging consistent implementation of good corporate governance.

Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurangkurangnya sekali sebulan. Rapat komisaris dapat berupa rapat internal maupun rapat koordinasi dengan direksi. Rapat Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota komisaris atau wakilnya. Setiap rapat komisaris dibuatkan risalah rapat.

Board of Commissioners shall convene at least once a month. A Commissioner Meetings may be an internal meeting or a coordinating meeting with the Board of Directors. A validly composed meeting of Board of Commissioners, whose resolutions are valid and binding, must be attended by more than ½ (a half) of all members of Board of Commissioners or their authorized representatives. Each Commissioners Meeting shall be evidently recorded in a minutes of meeting.

Direksi

Board of Directors

Direksi PT Surveyor Indonesia (Persero) terdiri atas satu orang direktur utama dan tiga orang direktur. Mereka bertanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan melalui pengelolaan risiko perusahaan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan yang ditetapkan dalam Code of GCG maupun Board Manual. Para direksi dipilih dan diangkat oleh pemegang saham melalui mekanisme fit and proper test dan wajib menandatangani kontrak manajemen sebagai dasar pengukuran kinerja masing-masing.

The Board of Directors of PT. Surveyor Indonesia (Persero) is composed of one President Director and three Directors. They shall be responsible for the continued operation of the company by employing risks management and good corporate governance principles as described in the GCG Code as well as the Board Manual. Members of Board of Directors are selected and appointed by shareholders through the fit and proper test mechanism and appointees will be required to sign a management contract against which their performance will be assessed.

Untuk menjamin tidak adanya konflik kepentingan maka diantara para direksi tidak boleh ada hubungan keluarga baik antar direksi maupun antar direksi dengan komisaris sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota direksi lainnya dan anggota komisaris.

In order to ensure absence of conflicts of interest, there shall be no family or kinship relationship between and among members of Board of Directors or between Directors and Commissioners up to the third degree of kinship, whether on straight line or lateral line of kinship or in-laws (children in law or brothers or sisters in law).

Direksi dalam peran kolektifnya merupakan pemegang amanah pengelolaan perusahaan sesuai dengan tujuan dan strategi-strategi bisnis yang telah ditetapkan. Direksi juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan bisnis perusahaan, menyusun strategi bisnis termasuk rencana kerja perusahaan baik jangka panjang maupun tahunan, berkonsultasi dengan dewan komisaris, dan menyelenggarakan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan dan perundangan yang berlaku.

The Directors shall collectively serve as the mandate holder for the due management of the company for the attainment of such goals by using such business strategy as predetermined. The Board of Directors shall also be responsible for the management of the Company’s business activity, for formulating business strategy, business plans both long-term and annual business plans, to consult with the Board of Commissioners, and to administer the Company’s accounts in accordance with the Company’s guidelines and the prevailing laws and regulations.

69


Rapat direksi diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali sebulan atau apabila dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota komisaris atau pemegang saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Directors Meeting is held on regular basis at least once a month or whenever deemed necessary by one or more members of Board of Directors or when so petitioned in writing by one or more Commissioners or when so petitioned by the shareholders, citing the matters that need to be transacted or decided.

Rapat direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputuasan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota direksi atau wakilnya. Setiap rapat direksi dibuatkan risalah rapat.

A Directors Meeting will be deemed validly composed, and therefore all the resolutions adopted thereat are valid and binding, if the meeting is attended by more than ½ (a half) of all members of Board of Directors or their authorized proxies. Every Directors Meeting shall be evident in a minutes of meeting.

Tabel Remunerasi Direksi & Komisaris

Remuneration of Directors & Commissioners

(Rupiah)

NO

POSISI Position

THP Per Bulan Monthly THP

Amount per Year

Jumlah Tantiem Per Tahun Total Bonuses per Year

Jumlah Penghasilan Setahun dan Tantiem Total Annual THP & Bonuses

Jumlah Per Tahun

1

Direktur Utama President Director

80,000,000

1,200,000,000

426,000,000

1,626,000,000

2

Direktur (90% dari Gaji Direktur Utama) Director (at 90% of President Director’s salary)

72,000,000

1,080,000,000

383,400,000

1,463,400,000

3

Komisaris Utama President Commissioner

32,000,000

448,000,000

170,400,000

618,400,000

4

Komisaris Commissioner

28,800,000

403,200,000

153,360,000

556,560,000

5

Sekretaris Komisaris Commissioners’ Secretary

12,000,000

168,000,000

63,900,000

231,900,000

*) Tantiem adalah yang diberikan pada tahun 2013

70

(in IDR)


Tabel Rapat Komisaris - Direksi (Januari - Maret)

Joint Board Meeting between Board of Commissioners and Board of Directors (January - March)

No.

Nama | Name

Kehadiran | Attendance

Jabatan | Position

1

Muchtar

Komisaris Utama | President Commissioner

1

2

M. Iman Santoso

Komisaris | Commissioner

1

3

Djoko Purwongemboro


1

4

Liliek Mayasari


1

5

Fahmi Sadiq

Direktur Utama | President Director

1

6

Wiyoso Soehartono

Direktur | Director

1

7

Mirma F. Malik

Direktur | Director

1

8

Ibrahim Gause

Direktur | Director

1

9

Asep Iskandar

Direktur | Director

1

11

Masni Napitupulu

Sekretaris Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Secretary

1

Total Rapat | Total Meeting

Tabel Rapat Komisaris - Direksi (Maret -Juli)

1

Joint Board Meeting between Board of Commissioners and Board of Directors (March - July)

No.

Nama | Name


Jabatan | Position

1

Muchtar


7

2

M. Iman Santoso


7

3

Djoko Purwongemboro


7

4

Liliek Mayasari


6

5

Asep Iskandar


6

6

Mirma F. Malik

Direktur | Director

5

7

Masni Napitupulu


7


Tabel Rapat Komisaris (Januari - Juli)

No.

Nama | Name

7

Board of Commissioners Meeting (January - July)

Jabatan | Position


1

Muchtar


2

2

M. Iman Santoso


2

3

Djoko Purwongemboro


2

4

Liliek Mayasari


1

5

Masni Napitupulu


2


2

71


Joint Board Meeting between Board of Commissioners and Board of Directors

Tabel Rapat Komisaris - Direksi (Juli - Desember)

(July - December)

No.

Nama | Name


Jabatan | Position

1

Muchtar


4

2

M. Iman Santoso


4

3

Djoko Purwongemboro


4

4

Liliek Mayasari


4

5

M. Arief Zainudin


4

6

Bambang Isworo

Direktur | Director

4

7

Masni Napitupulu


4


Tabel Rapat Komisaris

Board of Commissioners Meeting (July - December)

(July - December) No.

Nama | Name


Jabatan | Position

1

M. Iman Santoso


3

2

Djoko Purwongemboro


3

3

Liliek Mayasari


3

4

Masni Napitupulu


3


(January - March)

(Januari - Maret)

No.

3

Board of Directors Meeting

Tabel Rapat Direksi Nama | Name

Jabatan | Position


1

Fahmi Sadiq

Direktur Utama

6

2

Asep Iskandar

Direktur

7

3

Wiyoso Soehartono

Direktur

6

4

Ibrahim Gause

Direktur

4

5

Mirma F. Malik

Direktur

6 Total Rapat | Total Meeting

72

4

7


Board of Directors Meeting

Tabel Rapat Direksi

(March - July)

(Maret - Juli)

No.

Nama | Name


Jabatan | Position

1

Asep Iskandar

Plt. Direktur Utama

15

2

Mirma F. Malik

Direktur

13 Total Rapat | Total Meeting

Tabel Rapat Direksi

Board of Directors Meeting (July - December)

(Juli-Desember) No.

15

Nama | Name

Jabatan | Position

1

M. Arif Zainuddin

Direktur Utama

2

Bambang Isworo

Direktur

Kehadiran | Attendance 12 13


14

Komite Audit

Audit Committee

Komisaris telah membentuk Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Audit bertugas membantu Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan satuan pengawasan internal. Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pembantu Dewan Komisaris bekerja secara kolektif, independen dan mandiri bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen.

Board of Commissioners has formed an Audit Committee which will help Commissioners perform its task and responsibility. Audit Committee will help the Commissioners ensure effective implementation of the internal control system and effective performance of the work of external auditors as well as internal control unit. In the performance of its duty to assist the Board of Commissioners, the Audit Committee works collectively, independently and will report directly to the Board of Commissioners through the Independent Commissioner.

Jumlah anggota Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 (satu) orang komisaris sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota independen.

Audit Committee shall be composed of 3 (three) members, of which 1 (one) shall serve as both head and member of Audit Committee and the other 2 (two) are independent members.

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, yang meliputi:

Audit Committee provides opinions to Board of Commissioners and identifies issues which shall be of the attention of the Board of Commissioners, thus covering:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan PT Surveyor Indonesia (Persero) seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya yang terdapat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Jangka Panjang (RJP).

1. To evaluate financial information issued or to be issued by PT. Surveyor Indonesia (Persero) such as financial statements, projections and other financial information contained in the Business and Budget Plan (RKAP) and the Long Term Plan (RJPP).

73


2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari Kantor Akuntan Publik termasuk menelaah independensi dan objektivitas Kantor Akuntan Publik serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.

2. To evaluate the performance of the audits by Public Accountants Office, including to assess their independence and objectivity, and to assess sufficiency of the audits conducted in order to ensure that all material risks have been considered.

3. Mengevaluasi kepatuhan manajemen terhadap perundang-undangan yang berhubungan dengan transaksi dan berdampak langsung pada perusahaan serta mempunyai nilai material.

3. To evaluate the management’s compliance to the prevailing laws and regulations in connection with transactions conducted which directly affect the company’s finance and which involve material value.

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit internal dan eksternal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : • pelaksanaan tugas Audit Internal • kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang berlaku • kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku 5. Pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas hasil temuan Auditor Internal, Kantor Akuntan Publik, dan BPK

74

4. To monitor and evaluate the planning and implementation of both internal and external audits, and monitor post-audit follow-up actions in order to assess sufficiency of internal control system and sufficiency of the processes in financial reporting. At the very least, the Audit Committee shall monitor and evaluate the following: • performance of the tasks of the Internal Audit • compliance of the audits conducted by Public Accountants Office with the prevailing laws and regulations • compliance of financial statements with the prevailing standards. 5. Follow-up actions by the Board of Directors in response to findings made by Internal Auditors, Public Accountants Office and the State Auditors (the BPK)

6. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

6. To provide recommendation regarding the appointment of Public Accountants Office to the Board of Commissioners to be eventually presented before the General Meeting of Shareholders.

7. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

7. To assess and then report to the Board of Commissioners on the various risks faced by the Company and on the implementation of the risks management by the Board of Directors.

8. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk meminta Audit Internal melaksanakan audit khusus jika diperlukan.

8. To advise the Board of Commissioners to instruct the internal auditors to carry out any specific audits if deemed necessary.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

9. To perform such other tasks assigned by the Board of Commissioners.


Members of the Audit Committee

Tabel Anggota Komite Audit

Nama| Name

Jabatan | Position

M.Iman Santoso

Ketua | Head

Eddy Yusdaryono

Anggota | Member

Herry Laksito

Anggota | Member

Posisi di luar PT Surveyor Indonesia | Position outside

PT Surveyor Indonesia

Anggota Organ Perusahaan |

Mantan Direksi/ Karyawan | Ex-

Member of Board in Director / Employees the Company

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari pentingnya hubungan yang baik antar organ perusahaan (RUPS, Komisaris dan Direksi) dan hubungan antara Perusahaan dengan stakeholders. Untuk menjalankan tugas tersebut Perusahaan telah menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) is aware of the importance of good relations between and among corporate organs (GMS, Board of Commissioners and Board of Directors) and the relationship between the Company and its stakeholders. In order to deal with this matter, the Company has appointed a Corporate Secretary.

Secara struktural Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Agar dapat menjalankan pekerjaan secara efektif maka Sekretaris Perusahaan diberikan kewenangan yang memadai. Sekretaris Perusahaan sehari-¬hari membantu tugas Dewan Komisaris dan Direksi khususnya dalam penyelenggaraan rapat dewan.

Structurally, Corporate Secretary shall report directly to the President Director. In order to enable him to execute his work effectively, Corporate Secretary shall be provided with sufficient authority. In general, Corporate Secretary assist the performance of the dayto-day tasks of the Board of Commissioners and the Board of Directors especially in connection with the board meetings.

Seluruh notulen rapat Direksi dan Komisaris disimpan oleh Sekretaris Perusahaan dan dapat diakses oleh pihak intern maupun pihak ekstern yang berwenang dan berkepentingan dengan notulen rapat tersebut. Membangun dan menjaga citra perusahaan keluar melalui kegiatan hubungan masyarakat ke stakeholder, pengelolaan informasi perusahaan, serta memastikan bahwa citra perusahaan ke dalam maupun ke luar mendukung kebutuhan pertumbuhan perusahaan.

All minutes of Directors Meeting and Commissioners Meeting are administered and kept by the Corporate Secretary, and which shall be accessible to all internal and external parties having relevance with the minutes of meeting. Corporate Secretary has the tasks of maintaining and safeguarding the image of the company toward external parties, by conducting public relation activities with stakeholders, administering information of the company and ensuring maintenance of good image of the Company both internally and externally in order to contribute to growth of the company.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, susunan organisasi sekretariat perusahaan terdiri dari bidangbidang:

For the performance of its tasks, the Company’s corporate secretariat is composed of the following functions:

1. Ketatausahaan

1. Administration

2. Komunikasi Perusahaan

2. Corporate Communication

3. Hukum

3. Legal

75


76

AUDIT

AUDITS

Auditor Eksternal

External Auditors

Seleksi dan reseleksi Auditor Eksternal dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan kriteria yang jelas dan terukur. Komite Audit terlibat dalam memastikan bahwa pemilihan Auditor Eksternal dilaksanakan sesuai prosedur yang ada dan Auditor Eksternal memiliki kemandirian dan ruang lingkup tugas yang memadai. Perusahaan menetapkan Auditor Eksternal untuk tidak merangkap sebagai penyedia jasa di luar jasa audit.

Appointment and re-appointment of External Auditors shall be conducted in accordance with the prevailing laws and regulations based on well defined and measurable criteria. Audit Committee shall ensure that the appointment of External Auditors is conducted in accordance with the existing procedure, and that the appointed External Auditors shall have sufficient independence and capacity for the works assigned. It is the policy of the Company that External Auditors shall not provide any other service other than audit.

Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Internal Control Unit (ICU)

Satuan pengawas Interen (SPI) merupakan satuan unit kerja dalam organisasi PT Surveyor Indonesia (Persero) yang bertugas membantu direktur utama dan ketua komite audit dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan perusahaan yang sehat, tumbuh dan berkembang secara wajar dan dapat menunjang perekonomian nasional.

Internal Control Unit (ICU) is a working unit within the organizational structure of PT. Surveyor Indonesia (Persero) with task to assist President Director and Head of Audit Committee in the performance of their supervisory duty in order to ensure healthy and fair growths of the company capable of contributing to the growth of national economy.

Tugas audit SPI mencakup : pemeriksaan, pengkajian dan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan , memastikan bahwa manajemen risiko telah diterapkan secara memadai serta praktek good governance telah dijalankan oleh perusahaan. Adapun pokok-pokok program kerja pengawasan tahun 2013 yang dilaksanakan oleh SPI adalah sebagai berikut :

The duty of the Internal Control Unit (ICU) include: audits, assessment and evaluation to the sufficiency and effectiveness of the Company’s internal control unit; to ensure that risks management has been sufficiently implemented and that good corporate governance has been consistently implemented by the company. Highlights of the supervisory work programs conducted by ICU in 2013 are as follows:

Sasaran

Goals

Sasaran utama fungsi SPI adalah untuk dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Agar sasaran tersebut tercapai, tentunya peran assurance dan konsultansi diimplementasikan dalam bentuk program kerja tahunan.

The main goal of the ICU is to provide added value and improve operational activities of the company in order to achieve its objectives. In order to achieve this, the role of assurance and consulting is further translated into annual work program.


Strategi

Strategy

1. Mengutamakan penentuan obyek pemeriksaan maupun review/konsultasi pada kegiatan/fungsi yang banyak menjadi sorotan baik pihak internal maupun eksternal, yang berisiko signifikan atau material, mempunyai dampak penting bagi kemajuan organisasi ke depan dan mengandung unsur perbaikan yang berkelanjutan serta praktek-praktek yang perlu diselaraskan dengan kaidah-kaidah good corporate governance.

1. To prioritize the objects of audits or review/ consultation at such activities/functions which attract the most attention from both internal and external parties, which carry significant or material risks, which have important impacts toward the future progress of the organization and carry elements of sustainable improvements and practices which need to be aligned with the principles of good corporate governance.

2. Mengutamakan kegiatan review/kosultasi pada aktivitas yang memerlukan langkah perbaikan dan berorientasi pada peningkatan kinerja perusahaan.

2. To prioritize reviews/ consulting services to activities which need improvement measures ad which are instrumental to improving the company’s performance.

3. Penyempurnaan terhadap sistem dan cara kerja dan peningkatan kemampuan peran sebagai mitra kerja independen yang dapat diandalkan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak yang harus dilayani oleh SPI.

3. To perfect systems and methods of work and improve role as a reliable and independent partner so that all parties served by ICU could see the benefits of the role played by ICU.

Kebijakan

Policy

1. Menetapkan prioritas obyek-obyek pemeriksaan yang menjadi pusat perhatian penting yaitu pada fungsi pengadaan Pengadaan Aktiva yang dilakukan untuk kepentingan proyek, pengelolaan kas, piutang dan uang muka proyek, pengelolaan pendapatan dan pengendalian biaya, pengelolaan proyek besar.

1. To determine the prioritized objects of audits which are the focus of attention, namely the Assets Acquisition function, which acquire assets for projects, management of cash, receivables and project down payments, management of revenues and cost control, management of large projects;

2. Menetapkan prioritas jasa review/konsultasi

2. To determine the prioritized review/consulting services;

3. Peningkatan monitoring aktif terhadap setiap hasil pemeriksaan (baik dari pihak Internal maupun Eskternal Auditor) dan/ atau hasil review/konsultasi bagi unit kerja yang menjadi obyek audit/jasa review.

3. To intensify active monitoring of the results of audits (by both Internal and External Auditors) and/or results of review/consultation to business units being subject to the audit/review;

4. Mengevaluasi Standar Operasional Prosedur dan Standar Mutu Audit agar dapat dijadikan pegangan bagi setiap pelaksanaan Audit dan bila diperlukan revisi akan dilakukan sesuai kebutuhan.

4. To evaluate Standard Operating Procedures and Audit Quality Standards so as to continue to be suitable for each Audit conducted and any necessary revisions will be conducted;

5. Meningkatkan sikap responsif, pemahaman dan membiasakan auditee untuk segera menanggapi setiap hasil pemeriksaan guna mempercepat klarifikasi temuan, penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari setiap kelemahan yang dijumpai sehingga pemeriksaan betul-betul efektif dan efisien.

5. To increase the responsiveness, understanding and to teach auditees to be responsive to every audit conducted in order to clarify findings, to assist in the preparation of auditors’ report and to take followup actions to each weakness identified during the audit, so as to attain effectiveness and efficiency of the audits;

77


78

6. Meningkatkan kompetensi auditor (hardskill) ke jenjang yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya dalam bentuk perolehan sertifikasi (QIA/PIA/ CIA) atau kursus dasar administrasi audit bagi tenaga yang masih yunior sehingga menambah luasnya pengetahuan para auditor atas bidang yang akan dilayaninya, serta memberikan pelatihan pada aspek soft skill sesuai dengan gap hasil assessment test.

6. To improve auditors competence (hard skills) to upgrade them to higher level from that of previous year to be evident in the obtainment of certificates (QIA/PIA/CIA) or to cause junior auditors to attend basic courses in audit administration in order to better equip them, improve their knowledge in the fields in which they would be assigned, and to provide training on soft skills according to the gap identified from the assessment test.

Pertanggungjawaban dan Pelaporan

Accountability and Reporting

SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Di samping menyampaikan laporan hasil pengawasannya kepada Direktur Utama. SPI juga menyampaikan tembusan laporan yang sama kepada Dewan Komisaris (dalam hal ini Ketua Komite Audit).

ICU shall report directly to the President Director. In addition to submitting audit reports to President Director, ICU must also forward copies of the reports to the Board of Commissioners (in this case, the Head of Audit Committee).

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter

Perusahaan telah memperbaharui Internal Audit Charter pada tahun 2012 sebagai pedoman yang mendukung fungsi dan misi SPI guna mendorong:

The Company has revised its Internal Audit Charter in 2012, which shall serve as guideline to support the role and mission of ICU in order to:

1. Meningkatkan ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektifitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan.

1. Improve compliance, economy, efficiency and effectiveness in the activities conducted in order to achieve the goals and objectives in the performance of roles and functions in the Company.

2. Meningkatkan efektifitas manajemen resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan.

2. Improve the effectiveness of risks management in the performance of the role and functions in the Company.

3. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan yang bersih dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN )

3. Intensify implementation of the principles of good corporate governance which is free from the practice of corruption, collusion and nepotism.

Internal Audit Charter mengatur dengan jelas : visi, misi, tujuan, sasaran, tugas, tanggung jawab, struktur organisasi, kedudukan, persyaratan profesi, kewajiban profesi, kewenangan, kode etik profesi, hubungan kerja dan koordinasi, dan system pelaporan SPI sebagai unit kerja yang independen dan profesional.

Internal Audit Charter clearly stipulates: the vision, missions, goals, objectives, tasks, responsibility, organizational structure, capacity, professional prerequisites, professional liability, authority and code of ethics, employment relations and coordination, and the reporting system of the ICU, as an independent and professional unit.

Kegiatan SPI tahun 2013 yang telah dilakukan adalah:

Activities conducted by ICU in 2013 are as follows:

1. Pemeriksaan rutin yang terdiri dari : • Audit kinerja • Audit pengelolaan proyek • Audit pengelolaan pendapatan • Audit UM dan pertanggungjawabannya, pajak dan biaya dibayar dimuka

1. Regular audit activities, which comprise: • Audit on performance • Audit on project management • Audit on management of revenues • Audit on down payments and accountability thereof, taxation, prepaid expenses


• Audit atas kerjasama antara PTSI dengan Kopsurindo • Audit Outsourcing dan PKUWT • Audit kinerja pemasaran • Audit Pengadaan Barang dan Jasa • Audit Fungsi SDM • Monitoring tindak lanjut 2. Jasa Review dan Konsultansi yang terdiri dari : • Review Kehandalan Laporan Keuangan

• A udit on the cooperation between PTSI and Kopsurindo • Audit on outsourcing and PKUWT • Audit on marketing performance • Audit on Procurements of Goods and Services • Audit on Human Resources Department • Monitoring of the follow-up actions

• R eview/ Kajian khusus sesuai permintaan BOD dan/ atau review untuk memberikan masukan atas kebijakan yang diterbitkan unit kerja lain

2. Review and consulting services, comprising : • Review on the Reliability of the Financial Statements • Review of the Key Performance Indicators of Business Units • Special Reviews/Assessments in the manner requested by the Board of Directors and/or tasks to provide inputs on policy put in place by other business units.

3. Kegiatan manajerial lainnya seperti penyusunan anggaran dan PKPT 2014, pengembangan sumber daya dengan mengikut sertakan dalam pendidikan dan pelatihan dll.

3. Other managerial activities such as the preparation of the budget and Annual Audit Program of 2014; human resources development by sending personnel to attend education and training programs, etc.

Auditor Eksternal

External Auditors

Auditor Eksternal bertugas melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan laporan manajemen lainnya yang dipersiapkan oleh Direksi yang akan menjadi salah satu indikator penilaian Perusahaan oleh para pemangku kepentingan.

External auditors audits financial statements and other management reports made by the Board of Directors, which will become one of the indicators in evaluating the Company by the stakeholders.

Dalam hal ini Perusahaan memiliki kebijkan yang terkait dengan penugasan auditor eksternal sebagai berikut :

In connection with the signing of external auditors, the Company implements the following policy:

1. Auditor Eksternal yang ditunjuk harus terdaftar secara resmi di BPK RI dan memiliki Integritas dan reputasi yang baik.

1. Party appointed as external auditors must be officially registered in the State Auditors of Republic of Indonesia (BPK-RI) and must have good integrity and reputation.

2. Penetapan auditor eksternal dilakukan pada saat RUPS Laporan Keuangan tahun buku sebelumnya berdasarkan proses yang transparan atas rekomendasi Komisaris atau Ketua Komite Audit setelah melalui seleksi berdasarkan kriteria dan ketentuan Perusahaan.

2. Appointment of external auditors shall be transacted at a General Meeting of Shareholders which will adopt the Financial Statements of the previous account year, and shall be so done through transparent process and based on the recommendation of the Commissioners or Head of Audit Committee, and after being subject to selection against such criteria and conditions set forth by the Company.

3. Auditor Eksternal tersebut harus bebas dari pengaruh Komisaris, Direksi dan pihak yang berkepentingan lainnya di Perusahaan.

3. The named external auditors must be free from any influence from the Board of Commissioners, Board of Directors or other stakeholders in the Company.

• Review KPI Unit Kerja

79


4. Auditor Eksternal harus memiliki akses atas semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan sehingga memungkinkan memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan Perusahaan dengan standar akuntansi keuangan Indonesia. 5. Auditor Eksternal tidak diperbolehkan memberikan jasa lain selain jasa audit.

Kegiatan Auditor Eksternal Tahun 2013 :

80

4. The selected external auditors must be given access to all accounting records and supporting data in order to enable them to produce objective opinion regarding the fairness, compliance to principles and compliance of the Company’s Financial Statements to the Indonesian generally accepted accounting principles. 5. External auditors are not allowed to provide services other than audits. Activities conducted by External Auditors in 2013:

1. Audit atas laporan keuangan perusahaan.

1. Conducted audit to the Company’s financial statements.

2. Audit atas kepatuhan dan ketaatan pada peraturan perundangan dan pengendalian yang berlaku.

2. Conducted audit to the Company’s compliance to the prevailing laws and regulations and controls.

3. Audit atas laporan pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

3. Conducted audit to the reports on the management of the funds for the Loan Assistance and Community Service Program (PKBL).

4. Audit atas kinerja perusahaan.

4. Conducted audit to the Company’s performance.

Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern

Profile of the Head of Internal Control Unit (ICU)

Ketut Sunarta, Ak.MM

Mr. Ketut Sunarta, Ak.MM

Lahir di Denpasar tgl 16 April 1960, lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1989, dan melanjutkan pendidikan S-2 Magister Manajemen Universitas Indonesia Jakarta lulus tahun 1995. Merintis karir sebagai ajun akuntan di BPKP Perwakilan Jawa Timur tahun 1983, kemudian ditugaskan sebagai Auditor Pajak di Timgab DJPBPKP Pusat tahun 1989 sampai dengan awal 1996. Setelah itu pindah dan bergabung dengan PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai Manager Perencanaan Perusahaan dan Penganggaran, kemudian promosi ke berbagai posisi di Kantor Pusat sampai akhirnya dipercaya sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern sejak akhir 2005 sampai saat ini.

Born in Denpasar, on 16 April 1960, graduated from Public Accounting Institute (STAN) in 1989, and then continued on for Doctorate Degree with the School of Management of the Indonesia University from which he graduated in 1995. He began his professional career as an associate accountant with the BPKP of east Java Office in 1983 and then assigned as Tax Auditor with the Joint Team of DJP and BPKP Head Office from 1989 to early 1996. After that he moved and joined PT. Surveyor Indonesia (Persero) as Manager of Corporate Planning and Budgeting, then promoted to various posts at Head Office until finally being assigned as Head of Internal Control Unit (ICU) since the year 2005 through until today.


Standar Etika

Standard Code of Conducts

PT Surveyor Indonesia (Persero) memandang penting praktik-praktik etika yang luhur dalam berbisnis sebagai bagian dari penerapan GCG di Perusahaan. Penerapan GCG pada tingkat struktur dan proses bisnis dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan jika ditopang dengan standar etika yang kuat bagi seluruh personil PT Surveyor Indonesia (Persero). Terlebih, sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa, kekuatan etika yang melekat pada personil PT Surveyor Indonesia (Persero) menjadi syarat yang tidak terbantahkan lagi.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) considers it important to implement ideal ethical practice in the performance of its business activities, which forms part of the GCG implementation in the Company. GCG at structural level and business processes will succeed sustainably only when supported with strong standard code of ethics applying to all personnel of PT. Surveyor Indonesia (Persero). This is especially true for companies which are engaged in service business, strong integrity demonstrated by each personnel of PT. Surveyor Indonesia (Persero) is unconditional prerequisite.

Oleh karena itu, PT Surveyor Indonesia (Persero) menyusun Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai landasan berpikir dan berperilaku bagi setiap personil PT Surveyor Indonesia (Persero). Standar etika yang dijalankan PT Surveyor Indonesia (Persero) merupakan bagian dari upaya pembangunan budaya perusahaan. Dan sebaliknya, standar etika sebagai isi Code of Conduct merupakan refleksi dari budaya kerja yang selama ini telah dijalankan para personil PT Surveyor Indonesia (Persero).

For these reasons, PT. Surveyor Indonesia (Persero) has formulated the Code of Conducts of PT. Surveyor Indonesia (Persero) which serve as the basis for actions by each personnel of PT. Surveyor Indonesia (Persero). The standard Code of Conducts implemented within PT. Surveyor Indonesia (Persero) forms part of the efforts to develop corporate culture. As a matter of fact the standard Code of Conducts is the reflection of the work ethics which have so far been implemented by the personnel of PT. Surveyor Indonesia (Persero).

Beberapa isu penting yang diatur dalam Code of Conduct antara lain adalah menyangkut benturan kepentingan, peluang perusahaan, data perusahaan dan kerahasiaan informasi, pencatatan bisnis, penyalahgunaan kekayaan dan/atau fasilitas perusahaan, kepatuhan hukum dan hubungan dengan pejabat negara,hubungan sesama pegawai, kesehatan dan keselamatan kerja, kontribusi dan aktivitas politik, dan hubungan dengan masyarakat sekitar. Materi Code of Conduct mencakup pedoman perilaku praktis dalam hubungannya dengan pemegang saham, pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan dan pejabat negara, pegawai, masyarakat sekitar, pesaing, dan mitra bisnis.

A number of important issues are discussed in the Code of Conducts, namely avoidance of conflicts of interest, business opportunity, company’s data and confidentiality of information, business accounting, misuses of assets and/or facilities of the Company, regulatory compliance and contact with government officials, relations among fellow employees, work safety, political contributions and activities and relationship with the neighboring communities. The substance of the Code of Conducts includes practical guidelines in connection with relationship with the shareholders, customers, suppliers/vendors, government agencies and government officials, employees, neighboring community, competitors and business partners.

Untuk menjamin penerapan standar etika di PT Surveyor Indonesia (Persero), Code of Conduct dilengkapi dengan mekanisme pelaporan dan sanksi yang terintegrasi dengan mekanisme organisasi yang telah berjalan. Komitmen setiap personil PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk menjunjung standar etika di Perusahaan diwujudkan dengan pengisian lembar kepatuhan terhadap Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero).

In order to ensure due implementation of the standard code of conducts within PT. Surveyor Indonesia (Persero), the Code of Conducts is equipped with the mechanism for reporting and sanctions made in integration with the organizational mechanism currently in place. The commitment of each personnel to uphold the implementation of the standard code of conducts in the Company is manifested in the signing of the commitment for compliance with the Code of Conducts of PT. Surveyor Indonesia (Persero).

81


82

Pengelolaan Risiko

Risks Management

Manajemen risiko perusahaan adalah sebuah upaya yang dilaksanakan oleh dewan komisaris, direksi, jajaran manajemen, dan karyawan perusahaan untuk melakukan proses manajemen risiko dimulai dari mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan. Proses pengelolaan dan penanganan risiko ini dilaksanakan dalam batasan selera risiko (risk appetide) yang dapat ditanggung perusahaan. Dengan melakukan ini, maka dapat diperoleh jaminan atas keyakinan yang wajar atas pencapaian keseluruhan sasaran perusahaan.

The Company’s risks management is a joint efforts of the Board of Commissioners, Board of Directors, whole management members and employees of the Company to manage the risks starting with risks identification, analysis, management and handling of the risks which may potentially affect attainment of the Company’s goals. The processes of managing and handling the risks are conducted within the boundaries of risks appetite to which the Company may be exposed. By doing this, assurance will be obtained based on reasonable confidence for the successful realization of the Company’s goals.

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, direksi wajib menyusun manajemen risiko manual dan membangun serta melaksanakan program manajemen risiko perusahaan secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG, serta menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.

Pursuant to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011, dated 1 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises, the Board of Directors is required to a risks management manual, and shall formulate and implement risks management program which forms an integral and inseparable part of the GCG program implementation, and is obliged to submit reports on the Company’s risks management profile and the handling thereof, alongside other regular reports submitted by the Company.

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko perusahaan dan juga pemenuhan terhadap ketentuan dalam GCG (Good Corporate Governance), sejak tahun 2005 PT Surveyor Indonesia (Persero) sudah menyelenggarakan pelatihan dan mengikuti seminar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kegiatan tersebut dilakukan dari level direksi sampai setingkat manajer. Hal ini dilakukan dalam rangka pemahaman tentang manajemen risiko juga sebagai langkah awal pembentukan unit manajemen risiko di PTSI.

Based on the understanding on the importance of managing the risks of the Company and the implementation of the principles of Good Corporate Governance, since 2005 PT. Surveyor Indonesia (Persero) has been providing trainings and attending seminars which discuss matters relating to risks management. These activities are participated by directors as well as managers. This was meant to building understanding on the issue of risks management, and as the first step for the creation of risks management unit within PTSI.

Harapannya dengan dibentuknya Unit Manajemen Risiko dapat mengakomodir aspek-aspek yang berkaitan dengan risiko perusahaan, sehingga Unit manajemen risiko mempunyai fungsi antara lain :

This Risks Management Unit shall expectedly accommodate all aspects having relevance to the Company’s risks, so that the Risks Management Unit shall have the following functions, among others:

• Menjadi penggerak utama di bidang manajemen risiko dan koordinator kebijakan manajemen risiko

• To become the main driver in the field of risks management and coordinator on the policy on risks management.

• Memberikan dukungan dan saran manajemen risiko yang independen

• T o provide supports and independent advice on risks management

• Mengkoordinasikan respon perusahaan terhadap risiko-risiko kritis yang timbul

• T o coordinate the Company’s responses on the critical risks which may arise.

• Memberikan laporan berkala mengenai risikorisiko yang terkait dengan perusahaan

• T o present regular reports on the risks to which the Company might be exposed.


• Mengkoordinasikan pembentukan dan pelaksanaan kerangka kerja Enterprise-Wide Risk Management (EWRM) di PTSI.

• T o coordinate efforts for the creation and implementation of the Enterprise-Wide Risk Management (EWRM) within PTSI.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Direksi (SKD) dengan nomor SKD - 003 /PDR-CSR/UMR/ III/2012 tentang Kebijakan Umum dan Penerapan Sistem Manajemen Korporasi berarti PTSI telah mempunyai:

With the introduction of the Board of Directors’ Directives No. SKD-003/PDR-CSR/UMR/III/2012 on the General Policy for the Implementation of EnterpriseWide Risk Management System, PTSI now has:

1. Risk Governance Framework

1. Risk Governance Framework

• Kesatuan Risk Language, suatu pemahaman yang searah mengenai pengelolaan risiko yang dihadapi perusahaan (Risk Philosophy, Appetite and Tolerance).

• U nity in Risks Language, a shared understanding regarding the management of risks to which the Company is exposed (Risk Philosophy, Appetite and Tolerance).

• Risk Management Organization (satuan unit kerja manajemen risiko yang terdedikasi).

• R isk Management Organization (a dedicated unit for risks management).

• Risk Management Policy (Kebijakan perusahaan di bidang Manajemen Risiko)

• R isk Management Policy (the Company’s policy in the field of Risks Management)

2. Tersedianya Risk Management Infrastructure

2. Risk Management Infrastructure in place

• S uatu pendekatan dan metodologi yang terstruktur dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko.

• A n structured approach and methodology in the implementation of risks management.



• Sistem pelaporan dan pemantauan atas pengelolaan risiko perusahaan.

• A system for reporting and monitoring on the implementation of risks management of the company.

3. Terlaksananya Risk Management Process

3. Implementation of the Risks Management Process

Seiring dengan kesadaran akan pentingnya optimalisasi pengelolaan risiko perusahaan dan juga pemenuhan terhadap ketentuan dalam GCG (Good Corporate Governance), pada akhir tahun 2013 Unit Manajemen Risiko PT Surveyor Indonesia sebagai unit yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan pembentukan dan pelaksanaan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) mengusulkan draft perbaikan berkelanjutan dengan mendesign ERM berbasis IT bersama unit Informasi teknologi.

In line with the increased awareness on the importance of optimization of the Company’s risks management and compliance with the GCG principles, at the closing of 2013, the Risks Management Unit of PT. Surveyor Indonesia (Persero), as a unit which is responsible for coordinating the formation and implementation of the Enterprise-Wide Risk Management, proposed a draft of continued improvements by designing an IT-based ERM alongside the Information Technology department.

Program ERM berbasis IT tersebut dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses manajemen risiko dari aspek tingkat kecepatan dan keakuratan aliran informasi, kecepatan dalam proses pengambilan keputusan berbasis risiko sampai dengan kehilangan dokumen karena faktor manual maupun dari aspek biaya implementasi jangka panjang. Proses pemantauan pergerakan risiko dari suatu kegiatan dan atau proyek pun dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

The IT-based ERM program will ensure effective and efficient performance of the Company’s risks management efforts, in terms of increased speed and accuracy of flow of information, increased speed in risk-based decision making, prevention of missing documents in manual setting as well as the cost of implementation in the long run. Monitoring of the dynamism of the risks from an activity and or from a project can be conducted more easily and quickly.

83


84

Sebagaimana kita ketahui bahwa potensi risiko kebanyakan bersifat dinamis baik dari aspek dampak maupun probabiltas. Oleh karena itu, dengan adanya alat yang dapat memantau pergerakan potensi risiko, sangat membantu khususnya dalam rangka pencapaian target/sasaran suatu proyek atau kegiatan dengan cara memitigasinya dengan akurat dan efektif.

As generally known most potential risks are dynamic in terms of the effects they may cause and probability. Therefore, now that a means for monitoring the movements of risks is in place, this will contribute much in the efforts of achieving the targets/goals of a project or activity, since we shall be able to mitigate the potential more accurately and effectively.

Di samping itu, adanya data base risiko yang selalu terbarukan, bisa menciptakan kamus risiko korporat suatu kegiatan atau proyek. Kamus risiko korporat ini tentunya dapat dipakai sebagai referensi yang dapat mempercepat pelaksanaan proses manajemen risiko mulai dari Identifikasi, evaluasi sampai dengan monitoring. ERM berbasis IT ini juga dapat mempermudah dan mempercepat proses pembuatan profil risiko korporat baik dengan cara mengcascade seluruh profil risiko yang didapat dari suatu kegiatan/proyek maupun merangkum dan mengevaluasi dari seluruh profil risiko unit kerja.

In addition, the existence of a risks database which is updated from time to time, will enable the creation of corporate risks glossary of an activity or project. This corporate risks glossary will serve as reference and will speed up the processes in risks management from risks identification, evaluation through until monitoring. The IT-based ERM will also facilitate and speed up the making of a corporate risks profile by cascading all the risks profile identified from an activity/project or by summing up all the risks profile identified by the relevant business unit.

Anak Perusahaan dan Kerjasama

Subsidiaries and Cooperation

PT Surveyor Indonesia (Persero) memiliki anak perusahaan yaitu PT Schutter Indonesia dan PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI). Karena dalam perkembangannya tidak menunjukkan prospek usaha yang menggembirakan, tahun 2006, PT Surveyor Indonesia (Persero) telah melepaskan kepemilikan saham di PT Schutter Indonesia. Sementara itu, SCCI masih terus menyediakan jasa-jasa bagi industri tambang batubara dan sektor pertambangan lainnya.

PT. Surveyor Indonesia (Persero) has subsidiaries, namely PT Schutter Indonesia and PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI). Due to subsidiary’s poor business performance, in 2006 PT. Surveyor Indonesia (Persero) sold its equity in PT Schutter Indonesia. Meanwhile, SCCI continues to provide services to coal industry as well as other mining sectors.

Kerjasama yang masih berlangsung pada tahun 2013 dengan sesama Badan Usaha Milik Negara adalah:

Cooperation with fellow State-Owned Enterprises which are still ongoing in 2013 includes:

1. PT Sucofindo, berupa Kerjasama Operasi (KSO) dalam melakukan penelusuran dan verifikasi teknis impor komoditi yang tata niaga impornya diatur oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan.

1. (with) PT. Sucofindo, in the form of Joint Operation (KSO), for the technical verification or assessment of imports of commodities which are subject to import regulations as stipulated by the Ministry of Industry and the Ministry of Trade.

2. PT Asuransi Jiwasraya, dalam penyediaan Asuransi Pensiun Pegawai.

2. PT. Asuransi Jiwasraya, in the provision of Personnel Retirement Insurance.

3. PT BRI (persero) Tbk, dalam penyediaan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), penyediaan jaminan penawaran pekerjaan (Bid Bond) dan penyediaan jaminan pelaksanaan pekerjaan (Performance Bond)

3. PT. BRI (Persero) Tbk, in the provision of Working Capital Loans (KMK), Bid Bonds and Performance Bonds.

4. PT Pertamina, dalam hal kerjasama jasa independen surveyor cargo dan bunker monitoring.

4. PT Pertamina, in the provision of independent surveyor service for cargo and bunker monitoring.


5. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dalam hal monitoring dan verifikasi proses produksi gula

5. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, and PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), in monitoring and verification of sugar production processes.

6. PT PLN, dalam hal pembentukan konsorsium atas kegiatan verifikasi impor barang modal untuk pembangunan dan pengembangan industri pembangkit tenaga listrik.

6. PT PLN, in the formation of a consortium for the verification of imports of capital goods for the construction and development of power generating plants.

Sepanjang tahun 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan kerjasama dalam menunjang pelaksanaan proyek dengan beberapa mitra kerja sebagai berikut:

In the course of 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) also cooperates with some business partners to support implementation of projects:

1. PT Emka Rekayasa Energi, Pengembangan Jasa Supervisi, Inspeksi dan QA/QC Untuk Industri Pembangkit Listrik dan Industri Jasa Penunjangnya.

1. With PT Emka Rekayasa Energi, in developing supervisory services, inspection and QA/QC for power plant industry as well as for the supporting industry.

2. PT Rigspek Perkasa, Lifting Gear Inspection dengan standarisasi LEEA (Lifting Equipment Engineering Assosiation)

2. PT Rigspek Perkasa, Lifting Gear Inspection, using the LEEA (Lifting Equipment Engineering Association) standards.

3. PT Kencana Mandiri Sejahtera Telecom, Telekomunikasi khususnya jasa implementasi network yang komprehensif

3. PT Kencana Mandiri Sejahtera Telecom, in the field of telecommunication service particularly comprehensive network implementation.

4. PTPN III, Pengelolaan perkebunan Sei Mangkei

4. PTPN III, in the management of Sei Mangkei estates

5. PTPN IV, Pengembangan CPO Losses

5. PTPN IV, in the development of CPO Losses (prevention)

6. Perum Jasa Tirta I, Pengelolaan PLTA Micro Hidro.

6. Perum Jasa Tirta I, Micro-Hydro Power Plant management.

7. AF Consult, Proyek Penyiapan Tapak PLTN Bangka

7. AF Consult, preparation of the project site for the Bangka Nuclear Power Plant (PLTN Bangka)

8. PT Synerga Tata Laksana, Energy Management Services.

8. PT Synerga Tata Laksana, Energy Management Services.

9. AMSAT International Pty, Ltd, Pengawasan penerapan Standard Kapal Non Konvensi – Non Convention Vessel Standard (NCVS

9. AMSAT International Pty, Ltd: Supervision of the implementation of the Non Convention Vessel Standard (NCVS).

Konsultan Perusahaan

The Company’s Consultants

Sesuai dengan amanah dalam Anggaran Dasar, Direksi memiliki kewenangan untuk mendapatkan bantuan tenaga profesional dalam menjalankan perusahaan. Perusahaan mencatatkan beberapa konsultan yang memberikan jasa konsultansi dalam mendukung pengelolaan perusahaan. Daftar ini juga diperuntukkan sebagai komitmen transparansi kepada publik terhadap jasa-jasa konsultansi yang diberikan oleh pihak luar yang memiliki potensi benturan kepentingan.

In line with the guidance of the Articles of Association, the Board of Directors is authorized to seek professional assistance in the performance of its tasks. The Company keeps records of consultants which provided consulting services relating to the management of the Company. This records are proofs of the Company’s commitment toward public transparency in connection with consulting services provided by external parties where there are potential for creating conflicts of interest.

85


Bidang Pekerjaan | Work

No

Nama Konsultan/Kantor |

Consultants / Consulting Office

1

Audit Laporan Keuangan | Audit of Financial Statements

Husni, Mucharam, dan Rasidi

2

Maintenance BSC | BSC Maintenance

GML

3

Sistem MSDM-BK | MSDM-BK System

PT ABS

4

Pembangunan Sistem SDM | HR System Development

People Prime

5

Penghitungan PSAK 24 dan Kajian Asuransi | Calculation

Biro Pusat Aktuaria

of (Employee Benefits under) the Statement of Financial Accounting Standards [PSAK] No. 24 and Insurance Assessment

86

6

ISO 9001

PT SAI Global

7

ERM/ISO 31000

APB Group

8

Hukum | Legal Matters

Remmy & Partners


87

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility PROGRAM KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LOAN ASSISTANCE & COMMUNITY SERVICE PROGRAM

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha memberdayakan masyarakat di wilayah kerjanya melalui program kemitraan dan bina lingkungan dengan kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan masyarakat sekitarnya. PT Surveyor Indonesia (Persero) selalu berusaha memberikan hasil kerja yang aman dan tidak merugikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kerja.

As a State-Owned Enterprise (BUMN), PT. Surveyor Indonesia (Persero) strives to help empower members of the society residing nearvy its working area by implementing a program known as loan assistance and community service program which seeks to assist Small and Medium Enterprises (SME) and neighboring community. PT. Surveyor Indonesia (Persero) strives to produce work results which are safe for both the environment and the neighboring community.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bagi BUMN dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri BUMN yang ditetapkan pada tahun 2003. Ketentuan ini telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan disempurnakan kembali melalui Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013. Namun, PT Surveyor Indonesia (Persero) sebetulnya telah melaksanakan program tersebut sejak tahun 1992, melalui program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK).

The Loan Assistance and Community Service Program (PKBL) is conducted in compliance with the Decree of State Minister for State-Owned Enterprises passed in the year 2003. This Ministerial Decree was then revised and superseded by the Regulation of State Minister for State-Owned Enterprises No. Per-05/ MBU/2007 dated 27 April 2007, and further revised with the Regulation of State Minister for State-Owned Enterprises No. Per-05/MBU/2013 dated 1 May 2013. As a matter of fact, however, PT. Surveyor Indonesia (Persero) had begun implementing this program since the year 1992, through similar program called PUKK (SME and Cooperatives Assistance Program).

Kegiatan pembinaan kemitraan meliputi bantuan pinjaman modal kerja dan investasi serta hibah berupa bantuan pendidikan dan pelatihan, pemasaran dan promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan. Sedangkan Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada di wilayah usaha dalam bentuk bantuan bagi korban bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana umum, sarana ibadah, serta pelestarian alam.

Loan Assistance Program activities include providing working capital loans and investment loans, grants for education and training, marketing and promotion and others relating to the efforts to improve the productivity of the assisted parties. Community Service Program seeks to bring in benefits to members of the society which reside nearby the company’s working area, by providing aid to those whom are victims of natural disasters, aid for education, healthcare, development of public infrastructure/facility, places of worship and natural conservation.

87

88


Program Kemitraan Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah mencapai 2.314 UKM yang tersebar di 16 propinsi (termasuk ex provinsi Timor Timur) pada 10 wilayah kerja dengan total dana yang telah disalurkan sebesar Rp 41.936 juta. Terdapat penambahan sebanyak 138 UKM pada tahun 2013, yang terdiri atas 111 UKM baru dan 27 UKM lama.

As of the closing of 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) has assisted as many as 2,314 SME in 16 provinces (including ex Indonesian province of East Timor), in 10 working regions, involving a total assistance fund in the amount of IDR 41,936 million. In 2013, there is an additional 138 SME assisted, of which 111 SME are new and 27 SME are previous beneficiaries.

Dari 138 UKM yang dibantu pada tahun 2013, sektor perdagangan paling besar menyerap bantuan pinjaman sebesar 71% sementara sektor jasa 15% dan sektor industri 10% dan sisa sektor lainnya dengan jumlah dana yang disalurkan pada tahun 2013 sebesar Rp 2.858 juta.

Of the 138 assisted SME in 2013, the commercial sector absorbs most of the assistance at 71%, while service sector absorbs 15% and the industry sector absorbs 10%, and the remaining portion is absorbed by other sectors, with the total fund channeled during the year 2013 in the amount of IDR 2,858 million.

Program Kemitraan PT Surveyor Indonesia (Persero) diarahkan pada:

PT. Surveyor Indonesia (Persero)’s Loan Assistance Program is projected at:

1. Pemberian bantuan pinjaman modal kerja dan investasi kepada usaha kecil yang berpotensi untuk dikembangkan.

1. Providing working capital loans and investment loans to small businesses which have the potential to develop and grow.

2. Pembinaan kepada mitra binaan berupa pelatihan dan pendidikan serta bantuan pemasaran berupa keikutsertaan dalam berbagai ajang pameran.

2. Coaching of the assisted parties will be provided in the form of training and education and marketing assistance by including the assisted parties in various exhibition or trade expos.

Unit-unit usaha kecil dan koperasi yang menjadi mitra PT Surveyor Indonesia (persero) tersebar di berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, KalimantanTimur, dan Nusa Tenggara Timur.

Small enterprises and cooperatives which are assisted by PT. Surveyor Indonesia (Persero) are scattered in various Indonesian provinces such as DKI Jakarta, West Java, Central Java, Special Autonomous Region of Yogyakarta, East Java, South Sumatera, North Sumatera, Riau, Riau Archipelago, Central Sulawesi, East Kalimantan, and East Nusa Tenggara.

Program Bina Lingkungan PT. Surveyor Indonesia (Persero) juga telah menyalurkan dana PKBL untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan dalam bentuk program Bina Lingkungan seperti : Peningkatan sarana kesehatan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana ibadah, sumbangan bencana alam, pembangunan sarana umum, pengentasan kemiskinan serta pelestarian alam.

88

Loan Assistance Program

Community Service Program PT. Surveyor Indonesia (Persero) also sets aside assistance fund for community service activities such as: Improvement of healthcare facility, providing education and training service, construction of places of worship, aid to residents stricken by natural disasters, development of public facility, poverty eradication and environmental conservation.


Dana yang digunakan untuk kegiatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2013 mencapai Rp. 5.387 juta termasuk di dalamnya kontribusi PT. Surveyor Indonesia (Persero) dalam program BUMN Peduli sebesar Rp. 788 juta. Selama tahun 2013 PT. Surveyor Indonesia menyalurkan Dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 1.559 juta.

As of 31 December 2013, the fund which has been used in the activities amounts to IDR 5,387 million, including PT. Surveyor Indonesia (Persero)’s contribution to the BUMN Care program in the amount of IDR 788 million. During the year 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero) has channeled its fund to the Community Service Program in the amount of IDR 1,559 million.

Program Bina Lingkungan PT. Surveyor Indonesia (Persero) Tahun 2013 di berikan kepada 9 wilayah kerja. Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah yang paling besar menyerap dana bina lingkungan. Disusul Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Riau dan Sumatera Utara. •

In 2013, PT. Surveyor Indonesia (Persero)’s Community Service Program assistance is provided to 9 working areas. The Province of DKI Jakarta has been the largest recipient of the Community Service Program fund. Followed by West Java, South Sumatra, East Kalimantan, Riau and North Sumatra. •

89


SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2013 PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) Kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Alamat kantor : Nomor telepon : Jabatan :

M. Arif Zainuddin Graha Surveyor Indonesia, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950, Indonesia (021) 5265526 Direktur Utama

Menyatakan bahwa : 1. 2. 3. 4.

Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero); Laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah dimuat secara lengkap dan benar; b. laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Surveyor Indonesia (Persero).

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 20 Maret 2013 Atas nama dan mewakili Direksi

M. Arif Zainuddin Direktur Utama

90


Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012

Independent Auditor Report to the Financial Statements of PT Surveyor Indonesia (Persero) for the years ended on 31 December 2013 and 2012

91

SURVEYOR INDONESIA (Persero) SURVEYOR INDONESIA (Persero) World Class Independent Assurance Company

ANNUAL REPORT. SURVEYOR INDONESIA (Persero) Memperkuat Core Competence Untuk Meningkatkan Competitive Advantage

Recommend Documents